HAK HUKUM DAN
KERETERLIBATAN PEREMPUAN
PADA PERADILAN ADAT
Komisi IV
Rosette Elbaar, Helen Lusiana, Corry Theresia, Elmalia Tara,
Halsey M. Magat, Hj. Daris Susilawati, Rusdiana, Ita Dara
Puspita, Rumiatie, Yudinantir, Renhart Jemi
Disampaikan pada Workshop Finalisasi Draft Pedoman Peradilan Adat di Kalimantan Tengah
Latar Belakang
Kebijakan Strategi
Nasional Akses terhadap Keadilan (SNAK)
kerjasama pemerintah Indonesia, UNDP dan BAPPENAS, yang merekomendasikan penguatan peradilan informal atau peradilan adat .
• 75% dari korban konflik yang terjadi akibat gap adalah
perempuan dan anak-anak, namun kurang dari 10%
keterlibatan perempuan dalam menangangi konflik, terlibat dalam negosiasi perdamaian. • Mahalnya Peradilan formal. • Pergeseran paradigma
Kedudukan Perempuan Dayak pada Tatanan Sosial Masyarakat
Perempuan Dayak
atau
bawin
Dayak
memiliki
Keberadaan Perempuan Dayak Sejak
Rapat Tumbang Anoi 1894
1. Nyai Balau dari Kahayan Hulu
2. Nyai Simbal dari Kuala Kapuas
3. Nyai Kameluh dari Tumbang Gagu, sunagi
Kalang
4. Nyai Bawi dari Potianak
5. Nyai Dendang dari Bulau Ngadung Kapuas
6. Nyai Selong dari Pangkalan Bun
7. Nyai Endang dari Tumbang Pinut
8. Nona Mariam wanita Belanda adik Tuan
Berson
Keterlibatan Perempuan Dayak dalam Proses Peradilan Perdamaian Adat
•
Sejak jaman dulu,
perempuan Dayak memiliki
hak dan kewajiban yang
sama dengan kaum laki-laki
•
sebagai mantir, sekretaris
Perkara-Perkara terhadap Perempuan
dan Anak di Kota Palangka Raya 2013
0
Jenis Perkara
Ju
Timbul KDRT
Disebabkan
•
Kodrat wanita lemah
•
Budaya masyarakat bahwa
perempuan itu rendah
•
Perekonomian minim
•
Pendidikan perempuan rendah
Langkah-langkah Perlindungan
Terhadap Ibu dan Anak
•
Adanya upaya untuk memastikan keselamatan
korban mulai dari tahap pelaporan perkara,
•
Proses penyidikan dan penyelidikan, sidang
peradilan adat sampai pada tahap setelah
upaya damai
•
Dilakukan, dimana damang harus melakukan
pemantauan terhadap kemungkinan terjadinya
kekerasan
•
kekerasan yang berulang setelah proses damai,
Langkah-langkah Perlindungan
Terhadap Ibu dan Anak
Keselamatan korban
Penyidikan dan penyelidikan
Pemantauan terhadap korban
Kekerasan terjadi
Ke polisis adat
Langkah-langkah Damang Dalam
Menanggulangi Perkara KDRT
1. Menerima laporan pelaku
2. Menyerahkan penanganan awal pada perempuan
3. Melindungi perempuan dengan menempatkan pada salah satu rumah damang jika kasus tersebut pada tahap kekerasan
4. Menggali informasi pada kedua belah pihak dan saksi
5. Melakukan mediasi untuk jalan keluar dan memberitahu hak-hak mereka dalam hukum positif nasional
6. Mendamaikan kedua belah pihak setelah ada kesepakatan dengan surat perjanjian
7. Melakukan pemantauan setelah upaya damai dilakukan
8. Melakukan upaya-upaya lain termasuk rujukan perkara jika kasus berulang
Langkah-langkah Damang Dalam
Menanggulangi Perkara KDRT
Melindungi rumah damang
Menerima laporan pelaku
Menyerahkan penanganan awal
Mencari informasi pada ke2 belah pihak dan saksi
Melakukan mediasi
Mendamaikan