• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI K"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH STUDI KASUS

MANAJEMEN PRODUKSI KERIPIK PISANG SEBAGAI

PRODUK OLAHAN BUAH PISANG

Disusun untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Manajemen Perusahaan

Dosen Pengajar: Drs. Achmad Dahlan M.si

Disusun oleh:

Aldi Yanto (2014710130011)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS JAYA BAYA

(2)

PENDAHULUAN

Perencanaan produksi merupakan area yang sangat

penting dalam pembuatan keputusan level strategis perusahaan,

khususnya dalam perusahaan manufaktur. Perencanaan produksi

sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk

memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki

perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang

dihasilkan (Nasution,1999).

Sebagai negara agraris, sektor pertanian di Indonesia

memiliki banyak peluang dan potensi untuk dikembangkan, serta

dapat meningkatkan perekonomian dan devisa negara. Sektor

pertanian dapat dikembangkan sebagai industri pengolahan

pangan dengan mamanfaatkan hasil pertanian yang ada

didukung sumber daya manusia yang memadai. Industri

pengolahan pangan ini disebut juga dengan agroindustri.

Agroindustri dapat meningkatkan pendapatan para pelaku

agribisnis, meningkatkan perolehan devisa, serta mendorong

munculnya industri lain.

Banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi

produk baru, salah satunya adalah buah pisang. Pisang dapat

tumbuh dengan sangat baik di sebagian besar wilayah Indonesia.

Keberadaannya pun sering ditemui di lingkungan sekitar kita.

Ketersediaan pisang yang cukup melimpah dapat membuka

peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat Indonesia.

Buah pisang dapat diolah menjadi produk baru yang lebih

komersil dan memiliki nilai tambah besar, misalnya diolah

(3)

Keripik pisang dinilai memilki banyak keuntungan

dibandingkan dengan buah pisang yang belum diolah. Hal ini

bisa dilihat dari perbandingan harga jual pisang tanpa olahan

dengan pisang yang sudah diolah menjadi keripik. Selain itu,

pisang yang telah diolah menjadi keripik memiliki ketahanan

yang lebih lama dan lebih awet daripada buah pisang biasa.

Keripik pisang juga dapat digunakan sebagai camilan alternatif

yang dapat dikonsumsi masyarakat.

Untuk menghasilkan keripik pisang komersil dan bermutu

tinggi dengan harga yang layak serta keuntungan yang optimal

diperlukan suatu penanganan yang baik mulai dari perencaan

produksi hingga pemasarannya ke konsumen. Aspek produksi

merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan

agroindustri. Aspek produksi keripik pisang adalah proses

kegiatan manajemen yang diterapkan dalam proses produksi.

Manajemen produksi mencakup kegiatan untuk mengadakan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,

serta pengawasan untuk dapat mengelola faktor-faktor produksi

seperti bahan baku dan sumber daya manusia.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana

memanajemen produksi pengolahan buah pisang menjadi keripik

pisang. Penulisan makalah ini bertujuan mengetahui manajemen

produksi keripik pisang sebagai salah satu produk olahan buah

(4)

PEMBAHASAN

A. Agroindustri Keripik Pisang

Agroindustri kripik pisang merupakan industri yang

mengolah buah pisang menjadi kripik pisang. Pengolahan

tersebut dapat dilakukan karena adanya potensi yang dimiliki

oleh komoditas pisang, dimana komoditas tersebut dapat

dimanfaatkan menjadi produk olahan seperti kue basah, sale

pisang, dan kripik pisang. Melihat dari potensi pisang yang ada,

salah satu upaya dalam memberikan nilai tambah, penerimaan

dan keuntungan terhadap komoditas pisang adalah melalui

industrialisasi berbasis pertanian (agroindustri) dengan

memanfaatkan teknologi dan kekuatan sumber daya alam serta

sumber daya manusia.

Di tengah banyaknya permintaan akan keipik pisang,

produsen perlu mengembangkan usahanya dengan baik agar

dapat memenuhi permintaan konsumen. Salah satu aspek yang

perlu diperhatikan adalah aspek produksi yang di dalamnya

terdapat fungsi-fungsi manajemen, atau disebut manajemen

produksi. Dengan pengembangan agroindustri diyakini akan

berdampak pada penciptaan kesempatan kerja seluas-luasnya

(5)

B. Perencanaan Produksi

Sebelum melakukan kegiatan produksi, sebaiknya

dilakukan planning mengenai bagaimana produksi keripik pisang

akan dilakukan nantinya. Perencanaan dilakukan dengan

menyusun program, baik program yang bersifat umum atau

spesifik, maupun program jangka panjang atau jangka pendek.

Perencanaan produksi keripik pisang meliputi: a. Pemilihan jenis pisang

Pisang yang akan diolah menjadi keripik adalah pisang

dengan kualitas yang baik. Jenis pisang yang bisanya

digunakan adalah pisang kepok kuning dan pisang Ambon. b. Skala usaha

Agroindustri keripik pisang yang banyak dijumpai di Indonesia

adalah agroindustri berskala kecil-menengah. Skala usaha

yang ditetapkan pada agroindustri keripik pisang ini terkait

dengan ketersediaan input dan pasar. Hal ini perlu

dipertimbangkan dengan matang agar tidak terjadi kelebihan

pasokan produk maupun kelebihan permintaan. c. Pemilihan lokasi produksi

Lokasi produksi yang dipilih bisa ditentukan berdasarkan

skala usaha. Kegiatan produksi skala usaha kecil-menengah

dapat dilakukan di rumah (home industry) atau di lingkungan

sekitar tempat tinggal produsen. Untuk usaha berksala besar,

dapat dilakukan di pabrik pengolahan keripik pisang.

Pemilihan lokasi produksi juga perlu memperhatikan

ketersediaan tenaga keja, ketersediaan sarana-prasarana fisik

yang menunjang, lokasi pemasaran, serta insentif wilayah

yang terkait dengan kebijakan pemerintah seperti penarikan

pajak dan lain-lain.

d. Perencanaan proses produksi

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan

(6)

pola produksi, dan sumber-sumber input serta

pengadaannya.

C. Pengorganisasian Input-input dan Sarana Produksi

Pengorganisasian sumber daya berupa input dan sarana

produksi yang diperlukan sangat berguna bagi pencapaian

efisiensi waktu dan usaha. Pengorganisasian tersebut

menyangkut bagaimana mengalokasikan berbagai input dan

fasilitas yang akan digunakan dalam proses produksi sehingga

produksi dapat berjalan efektif dan efisien. Pencapaian

efektivitas dan efiensi dalam pengorganisasian input dan sarana

produksi merupakan salah satu komponen yang sangat

menentukan produktivitas.

Dalam agroindustri keripik pisang, input dan sarana

produksi yang diperlukan adalah bahan baku, peralatan yang

digunakan dalam proses produksi, serta sumber daya manusia

(tenaga kerja). Input dan sarana produksi yang dipilih harus

benar-benar diperhatikan dan diorganisasikan dengan baik guna

mencapai efektivitas dan efisiensi sehingga dapat mencapai

produktivitas yang tinggi.

D. Pengarahan

Pengarahan merupakan pemberian instruksi dari manajer

kepada karyawan (tenaga kerja) agar karyawan mau

menjalankan tugas yang dibebankan dengan baik dan benar.

Pengarahan dapat berupa informasi mengenai apa yang harus

dikerjakan, atau bagaimana seharusnya pekerjaan tersebut

diselesaikan. Hal ini sangat diperlukan demi kelancaran kerja dan

proses produksi.

E. Pengkoordinasian

Pengkoordinasian penting dilakukan oleh para pekerja

untuk menyelesaikan tugas bersama. Koordinasi yang baik akan

(7)

agroindustri keripik pisang ini, pekerja dapat melakukan

koordinasi dengan pekerja lainnya, misalnya pekerja A

melakukan pemilahan bahan, pekerja B melakukan pengupasan,

dan sebagainya sesuai dengan posisi masing-masing. Koordinasi

juga dapat dilakukan antara manajer dan karyawan, misalnya

dalam menentukan harga jual atau berapa banyak keripik pisang

yang akan diproduksi pada waktu tertentu.

F. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi merupakan kegiatan untuk

mentransformasikan input menjadi output. Kegiatan produksi

keripik pisang meliputi pemilahan bahan, pengupasan,

perendaman, perajangan, penggorengan I, pendinginan,

pemberian bumbu, penggorengan II, pendinginan, dan

pengemasan. Pemilihan bahan bertujuan untuk memperoleh

pisang berkualitas baik sehingga keripik pisang yang dihasilkan

memiliki kualitas baik pula. Pengupasan dilakukan untuk

memisahkan buah dengan kulit pisang. Setelah dikupas, buah

direndam dalam air yang diberi daun sirih selama 10 menit. Lalu

buah pisang dirajang/diiris tipis untuk kemudian digoreng

setengah matang. Keripik yang telah digoreng tadi didinginkan,

kemudian diberi bumbu, lalu digoreng lagi sampai benar-benar

kering. Keripik pisang yang telah jadi dan dingin, siap untuk

dikemas dan dipasarkan kepada konsumen.

G. Pengawasan

Pengawasan dilakukan agar semua kegiatan berjalan

sesuai dengan yang diharapkan dan tenaga kerja dapat bekerja

dengan baik dan benar sesuai tugasnya masing-masing.

Pengawasan produksi meliputi pengawasan upaya-upaya untuk

memperoleh hasil maksimal dalam produksi, seperti pengawasan

(8)

penilaian atau evaluasi terhadap pekerjaan yang dikerjakan para

pekerja sehingga dapat diketahui bila terjadi

penyimpangan-penyimpangan, dan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan agar

(9)

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen produksi keripik pisang meliputi kegiatan

perencanaan produksi, pengorganisasian input dan sarana

produksi, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan.

Saran

Produsen keripik pisang sangat perlu melakukan

manajemen produksi keripik pisang untuk dapat menghasilkan

produk terbaiak, serta mempertahankan usahanya di tengah

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Bagus Wicaksono, Indra., dkk. 2011. Analisis Usaha dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Agung (Studi Kasus pada Kabupaten Lumajang). Malang: Universitas Brawijaya

Hendra. 2013. Pembuatan Keripik Pisang. [Serial Online]. http://www.hen-drasare.blogspot.com/2013/01/pembuatan-keripik-pisang. [18 Maret 2013]

Purnomo Aji, Bayu. 2012. Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan analisis nilai tambah juga menunjukkan bahwa usaha yang memiliki nilai tambah lebih besar adalah usaha tahu dengan nilai sebesar Rp 6.881, sedang untuk menjadi

Nilai tambah adalah selisih antara nilai produk keripik pisang dengan nilai bahan baku berupa buah pisang sepatu yang dikeluarkan dalam Industri Rumah Tangga Sofie

Rasio nilai tambah produk keripik pisang manis yang diperoleh pada industri pengolahan Sari Gizi Kamiso Karto adalah 74,91% dan keripik pisang asin 81,17%, dari

Nilai tambah adalah selisih antara nilai produk keripik pisang dengan nilai bahan baku berupa buah pisang sepatu yang dikeluarkan dalam Industri Rumah Tangga Sofie

Rasio nilai tambah produk keripik pisang manis yang diperoleh pada industri pengolahan Sari Gizi Kamiso Karto adalah 74,91% dan keripik pisang asin 81,17%, dari

• Sistem produksi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi untuk mentransformasi bahan baku menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah.. • Sub-sub

Keunggulan dari pengolahan pisang menjadi tepung pisang adalah meningkatkan daya guna, lebih mudah diolah atau diproses menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, lebih mudah

Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru,