• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan dan Hukum K3 Tugas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebijakan dan Hukum K3 Tugas"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PERUNDANG-UNDANGAN

KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA

Oleh :

(2)

Pendahuluan

Kesehatan dan

Keselamatan kerja harus mempunyai landasan

hukum agar hak-hak hukum pelaksana dan tenaga kerja sendiri terlindungi

pelaksanaan perlindungan dan perawatan tenaga

kerja terhadap kesehatan dan keselamatan di tempat kerja perlu dijamin

(3)

Pelaksanaan pelayanan K3 didasari oleh hak setiap tenaga kerja yang dalam melaksanakan pekerjaannya untuk mendapat perlindungan atas keselamatan dan kesehatan

kerjanya

Untuk melaksanaan hal tersebut perlu diketahui pembinaan norma-norma perlindungan kerja.

Pembinaan norma-norma

perlindungan kerja diwujudkan dalam undang-undang dan

peraturan K-3 yang memuat

ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta hal-hal lainnya yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan pekerja, serta pelaksana dari

(4)

Acuan awal penyusunan

Veiligheidsreglament

tahun 1910

Undang-undang nomor

14 tahun 1969 tentang

ketentuaan pokok

mengenai tenaga kerja

(5)

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan anda mampu memahami

perundang-undangan K3 yang terdiri dari

:

Undang-undangPeraturan Menteri

Peraturan PemerintahKeppres

(6)

Undang-undang

• UU UAP tahun 1930

• UU no 3 tahun 1969

• UU no. 14 tahun 1969

• UU no. 1 tahun 1970

• UU no. 3 tahun 1992

(7)

Peraturan Pemerintah

• Peraturan UAP tahun

1930

• PP RI no. 7 tahun 1973

• PP RI no. 19 tahun 1973

• PP RI no. 11 tahun 1975

• Kepres RI no 22 tahun

(8)

Peraturan Menteri

• PM perburuhan no. 7 tahun

1964

• Permenaker no 1 tahun

1976

• Permenaker Transkop no. 1

tahun 1978

• Permenaker no. 3 tahun

1978

(9)
(10)

• Permenaker 04/1985

• Permenaker 05/1985

• Keputusan bersama menaker

dan Men PU no.174/1986

• Permenaker 04/1987

• Permenaker no. 01/1988

• Permenaker 04/1988

• Permenaker

01/1989Permenaker 02/1989

• Permenaker 02/1992

(11)
(12)

Keputusan Menteri Tenaga

Kerja

(13)

A.1 Undang-undang Nomor 13

Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan

Merupakan produk perundang-undang terbaru yang mengatur masalah ketenagakerjaan di

Indonesia terdiri dari 18 bab dan 192 pasal

Pengaturan mengenai

Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Kerja

terdapat pada pasal 86 dan 87 yang tercantum pada Bab X paragraf ke 5 yaitu bab yang membahas mengenai

(14)

pasal 86

ayat (1) setiap pekerja/

buruh mempunyai hak

untuk memperoleh

perlindungan atas

keselamatan dan

kesehatan kerja, moral

dan kesusilaan, dan

perlakuan yang sesuai

dengan harkat dan

martabat manusia

(15)

Ayat (2) untuk melindungi keselamatan

pekerja/buruh guna

mewujudkan produktivitas yang optimal

diselenggarakan upaya keselamatan dan

kesehatan kerja

ayat (3) perlindungan

sebagaimana yang

dimaksud dalam ayat

(1) dan (2)

dilaksanakan sesuai

dengan

perundang-undangan yang

(16)

pasal 87

ayat (1) setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang

terintegrasi dengan system manajemen perusahaan.

ayat (2) ketentuan-ketentuan mengenai penerapan system manajemen kesehatan dan keselamatan kerja

(17)

sanksi

tidak diterapkannya pasal 87 dari Undang-undang ini

tercantum pada pasal 190 yaitu dikenakan sanksi adminstratif

berupa teguran, peringatan tertulis, pembatasan kegiatan

usaha, pembekuan kegiatan usaha, pembatalan persetujuan,

pembatalan

pendaftaran,penghentian sementara atau sebagian atau

seluruh alat produksi dampai sanksi terberat yakni

(18)

A.2 Undang-undang RI No. 25 tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan

setiap tenaga kerja mempunyai hak

memperoleh perlindungan atas :

• Keselamatan dan kesehatan kerja

• Moral dan kesusilaan

(19)

A.3 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969

tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja (Lembar Negara No. 55 tahun

1969)

pasal 9 : tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas

keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta

perlakuan yang sesuai dengan

martabat manusia dan moral agama.

pasal 10 :kewajiban pemerintah

untuk membina perlindungan kerja yang mencakup norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja dan hygene perusahaan, norma kerja,

dan pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam kecelakaan

(20)

A.4 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaBab I : istilah-istilah, dalam pasal 1

dijelaskan tentang pengertian dari tempat kerja, pengurus, pengusaha, direktur,pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja.

Bab II : ruang lingkup undang-undang keselamatan kerja,

bab III : syarat-syarat keselamatan kerja,

bab IV : pengawasan,

bab V : pembinaan,

bab VI : panitian pembina keselamatan dan kesehatan kerja,

bab VII : kecelakaan,

bab VIII : kewajiban dan hak tenaga kerja,

bab IX : kewajiban bila memasuki tempat kerja,

bab X : kewajiban pengurus,

(21)

A.5 Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Bab XII, pasal 164,165 dan 166

,)

UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya Bab XII Kesehatan Kerja pada pasal

164-166, secara tegas menyatakan tentang tujuan, sasaran, peran dan

tanggung jawab pemerintah, kewajiban dan tanggung jawab

pengelola tempat kerja,

majikan/pengusaha dan kewajiban pekerja dalam upaya kesehatan

(22)

• ditujukan untuk

melindungi pekerja agar

hidup sehat dan

• terbebas dari gangguan

kesehatan serta pengaruh

buruk

(23)

• produktiftas kerja yang

optimal. Berdasarkan hal

tersebut,

• pemerintah wajib

membina dan

melaksanakan upaya

• kesehatan kerja dengan

melibatkan seluruh

komponen

(24)

• Setiap tempat kerja wajib

menyelenggarakan kesehatan kerja

• Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagimana dimaksud

pada point 1, 2, dan 3

ditetapkan dengan peraturan pemerintah

• Tempat kerja yang tidak

memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling

(25)

A.6 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja

setiap perusahaan wajib

melakukan JAMSOSTEK yakni perlindungan bagi tenaga

kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai

pengganti sebagian dari

penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan

sebagai akibat peristiwa

ataukeadaan yangdialami oleh tenaga kerja berupa

kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan

(26)

Penyelenggaraan JAMSOSTEK

mempunyai ruang lingkup meliputi :

• Jaminan kecelakaan

• Jaminan Kematian

• Jaminan Hari Tua

(27)

B.1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan Hygene

Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.

• Peraturan ini mewajibkan kepada setiap perusahaan yang memperkerjakan para medis untuk mengirimkan

(28)

• Penyelenggaraan pelatihan dalam lapangan hygene

perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja

dilaksanakan oleh Pusat dan Balai Bina Hygene Perusahaan dan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, selanjutnya balai ini melaporkan

tugas-tugas tersebut kepada Direktur Jenderal Perlindungan dan

(29)

• Bagi perusahaan yang tidak melaksanakan

ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini diancam dengan hukuman

sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (2)

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Sedangkan pengawasan

terhadap ditaati atau tidaknya peraturan ini dilakukan oleh Pegawai Pengawas

(30)

B.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.

Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja

1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam

penyesuaian diri baik fsik maupun mental, terutama dalam penyesuaian

pekerjaan dengan tenaga kerja

(31)

3. Meningkatkan kesehatan

badan, kondisi mental

(rohani) dan kemampuan

fsik tenaga kerja

4. Memberikan pengobatan

dan perawatan serta

(32)

• Memajukan kebersihan dan

ketertiban

• Mendapat penerangan

yang cukup dan memenuhi

syarat untuk melakukan

pekerjaan

• Mendapat suhu yang layak

dan peredaran udara yang

cukup

(33)

b.4 Permenaker RI Nomor : Per.05/MEN/ 1996 Tentang SMK3

• Terdiri dari 10 bab, 12 Pasal

• Bab I mengenai ketentuan umum • Bab II Tujuan dan sasaran SMK3 • Bab III Penerapan SMK3

• BAb IV Audit SMK3

• Bab V Kewenangan Direktur

• Bab VI Mekanisme Pelaksanaan Audit

• Bab VII Sertifkasi K3

• Bab VIII Pembinaan dan pengawasan

• BAb IX Pembiayaan

(34)

C.1 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit yang Timbul Karena Hubungan Kerja

• penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. • Setiap tenaga kerja yang menderita

penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat mendapat

jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.

• Hak atas jaminan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja yang hubungan kerjanya telah berakhir diberikan apabila

penyakit tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung

(35)

• Keputusan Menteri

Referensi

Dokumen terkait

Ayat 3 huruf a : Setiap orang dilarang : Mengerjakan atau menggunakan dan ataumenduduki kawasan hutan secara tidak sah; Berdasarkan pada penjelasan atas Undang

Kompensasi, kedisiplinan, dan komunikasi karyawan honor secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai honor Kantor Dinas

a) Menggunakan prinsip Musyarokah/Mudharabah, dimana KJKS MBT Marhamah sebagai penyedia dana (shohibul maal) dan anggota sebagai pengelola dana (mudhorib).

Target pasar produk ini adalah masyarakat umum baik yang tergolong menengah kebawah maupun menengah keatas, karena harga yang ditawarkan relative terjangkau dan memberikan

Astuti,2003 Simpulan Tingkat semangat kerja pada karyawan The Bagong Adventure Museum Tubuh menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah masuk kategori tinggi gambar

Berdasarkan potensi pada sekolah menengah kejuruan (SMK) di kabupaten Gresik, secara garis besar berdasarkan kluster yang terbentuk dalam upaya mewujudkan

14 Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Eksekutif Daerah Minggu I September 15 Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH tentang

SETIAP SOAL HARUS MENGGUNAKAN BAHASA YANG SESUAI DENGAN KAIDAH BAHASA