• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PROBLEMATIKA KOMPETENSI GURU MAKALAH PROBLEMATIKA KOMPETENSI GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PROBLEMATIKA KOMPETENSI GURU MAKALAH PROBLEMATIKA KOMPETENSI GURU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TUGAS PROFESI KEGURUAN

Dosen Pembimbing :

I Nyoman Karma M.si

PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU

Disusun Oleh:

KELAS : A/II (Reguler Sore)

KELOMPOK 6;

DEWI AYU TRI ANJANI (E1D115019)

ANDY BAGUS SUTITO (E1D115006)

ATMAMUDIN YASIN (E1D115009)

BUDI LAKSANI (E1D115016)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr..wbr..

Puja dan puji syukur atas khadirat Tuhan Yang Maha Esa ,karna atas rahmat dan karuniaNya makalah sederhana ini bisa terselesaikan dengan lancar tanpa kekurangan suatu apapun. Tak lupa ucapan terimakasih juga diucapkan kepada Dosen penginstruksi atas bimbingan dan arahannya, serta ucapan terimaksih kepada para penulis buku,blog, maupun tulisan di situs-situs internet yang dijadikan sebagai sumber resensi sehingga membantu penyelesaian tulisan ini. Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik maupun saran dari pembaca yang budiman sangat diperlukan dan harapan penulis adalah agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta dapat digunakan semestinya.

Wassalamualaikum..wr..wbr..

Mataram, 09 Maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Malasah...2

1.3 Tujuan...2

1.4 Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Definisi Guru Profesional...3

2.2 Apakah Ada Guru Yang Profesional...3

2.3 Bentuk-Bentuk Peningkatan Profesional Guru...4

2.4 Pengertian,Fungsi,Tujuan Dan Manfaat Organisasi Profesi...6

2.5 Kegiatan-Kegiatan Organisasi Profesi Dalam Membina Para Anggotanya...9

2.6 Cara-Cara Pembinaan Profesi Guru...10

BAB III PENUTUP...15

3.1 Kesimpulan...15

3.2 Kritik dan Saran...15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini yang sering kita sebut sebagai era globalisasi, institusi pendidikan formal mempunyai tugas penting untuk menyiapkan dan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Di dunia persekolahan, guru profesional menjadi faktor utama untuk meningkatkan kualitas SDM anak didiknya. Guru sebagai tenaga profesionalisme memiliki peranan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap anak didiknya agar kelak dapat berguna bagi bangsa dan negara. Guru merupakan pilar utama demi mewujudkan tujuan “mencerdaskan kehidupan bangsa” dan mencapai pendidikan yang bermutu.

Hingga saat ini tenaga kependidikan secara kuantitatif memiliki jumlah yang cukup banyak. Namun tidak semuanya memiliki kualitas tenaga kependidikan sesuai dengan kompetensi guru yang sudah ditetapkan yaitu kompetensi pedagogis, kognitif, profesional dan sosial. Selain itu selengkap apapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah namun apabila tenaga pendidiknya tidak memiliki kompeten maka sarana dan prasarana tersebut tidak dapat membantu siswa dalam melakukan proses belajarnya, sebagus apapun kurikulum yang telah dicanangkan pemerintah namun jika tenaga pendidiknya tidak mengimplementasikan dengan baik maka itu tidak akan berdampak apa-apa bagi siswa. Oleh karena itu selain terampil mengajar, guru juga wajib memiliki pengetahuan yang luas, memiliki sikap bijak dan dapat bersosialisasi dengan baik.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari guru profesional? 2. Apakah ada guru yang profesional?

3. Bagaimana bentuk-bentuk peningkatan profesional guru?

4. apa pengertian,fungsi,tujuan dan manfaat dari organisasi profesi?

5. Apa saja kegiatan-kegiatan organisasi profesi dalam membina para anggota?

6. Bagaimana cara pembinaan profesi keguruan?

1.3 Tujuan

1. Agar kita mengetahui pengertian ataupun definisi dari guru profesional dan apakah ada guru yang profesional

2. Agar kita mengetahui apa saja bentuk-bentuk peningkatan profesional guru

3. Agar kita mengetahui pengertian ,fungsi,tujuan dan manfaat dari organisasi profesi?

4. Agar kita mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan organisasi profesi dalam membina para anggota

5. Agar kita mengetahui bagaimana cara pembinaan profesi keguruan

1.4 Manfaat

1. Kita dapat mengetahui pengertian ataupun definisi dari guru profesional dan apakah ada guru yang profesional

2. Kita dapat mengetahui apa saja bentuk-bentuk peningkatan profesional guru

3. Kita dapat mengetahui pengertian ,fungsi,tujuan dan manfaat dari organisasi profesi?

4. Kita dapat mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan organisasi profesi dalam membina para anggota

5. Kita dapat mengetahui bagaimana cara pembinaan profesi keguruan

BAB II

(6)

2.1 Definisi Dari Guru Profesional

Tenaga pendidik atau guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Sedangkan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.

2.2 Apakah Ada Guru Yang Profesional?

Poedjinoegroho (2006) menjelaskan bahwa Guru Profesional adalah Guru yang mengenal tentang dirinya. Guru Profesional sadar bahwa dirinya itu diambil namun tidak berhasil. Sebagai contoh, lulusan Sarjana Ekonomi, Sarjana Hukum, Sarjana Matematika , dll mengikuti Program Pendidikan Akta IV untuk memperoleh sertifikat mengajar Akta IV. Jika memang para sarja tersebut sejak dini telah mengambil keputusan untuk menjadi Guru, maka mereka akan mengambil jurusan-jurusan pendidikan berkenaan dengan bidang yang diinginkan. Mendidik guru SD yang Profesional membutuhkan waktu yang lama dan dana yang besar.

(7)

sehingga tidak ada suasana dan budaya profesional akademik dikalangan guru. Mereka jauh dari buku, menulis, diskusi apalagi melakukan penelitian. Menurut Suparman (2006) pembenahan dan peningkatan mutu guru berkaitan dengan kompentensi profesional harus berlaku sepanjang kariernya.

2.3 Bentuk-Bentuk Peningkatan Profesional Keguruan

Pekerjaan profesional membutuhkan pendidikan akademik tinggi dan sekaligus menyaratkan pendidikan profesional. Untuk seseorang mendapatkan sebutan “profesi guru”, seharusnya melalui pendidikan profesi. Pendidikan profesi guru sampai “guru profesional” sekarang ini sedang dalam proses penggodokan. Demikian pula dengan uji kompetensi segera diwujudkan, sehingga bagi mereka yang memenuhi persyaratan kualifikasi dapat menerima imbalan sesuai dengan Undang-Undang tentang Guru dan Dosen.

Peningkatan profesi melalui siaran radio pendidikan.

(8)

Penataran tertulis dan tatap muka.

Dibeberapa daerah terdapat Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG). PPPG ini dapat dioptmalkan untuk melayani berbagai pembinaan bukan hanya guru SD, namun guru-guru pada jenjang lainnya. PPPG dapat bekerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk memproduksi media cetak, bahan audio visual, maupun melalui jaringan Komputer.

Peningkatan profesi melalui belajar mandiri.

Dewasa ini telah tersebar keseluruh nusantara buku-buku ilmu pengetahuan dan teknologi serta buku-buku ketrampilan. Hendaknya guru memilah dan memilih buku mana yang sesuai untuk dirinya dalam rangka mengembangkan profesinya. Belajar mandiri memerlukan kemauan keras, kesungguhan dan keuletan pribadi masing-masing. Tanpa sifat-sifat tersebut niscaya belajar pribadi tidak akan berhasil dengan baik.

Pengembangan profesi melalui jurnal dan majalah

Salah satu ciri pekerjaan profesi biasanya memiliki media komunikasi untuk para anggotanya. Profesi yang mapan memiliki jurnal ilmiah. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan suatu lembaga profesional yang dapat digunakan sebagai penampung aspirasi guru dan sekaligus peningkatan profesi guru.

Pembinaan profesi melalui organisasi profesi

Organisasi profesi merupakan sekelompok orang yang memiliki jabatan sama, menyatukan diri dengan ikatan-ikatan tertentu yang disepakati bersama. Disamping PGRI guru masih dapat membuat organisasi guru yang lebih spesifik sesuai dengan keahliannya, misalnya Ikatan Guru Sekolah Dasar (IGSD), Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN), dsb.

(9)

Pengertian Organisasi Profesi

Organisasi Keprofesian Guru terdiri dari tiga kata yaitu Organisasi,Keprofesian,dan guru.

Organisasi sendiri menurut Stoner adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah arahan manajer mengejar tujuan bersama. Sedangkan menurut James D.Mooney organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi sendiri bukan hanya ketua,sekertaris,dan pengurus tertentu saja tetapi semua anggota dengan seluruh pengurus dan segala perangkat dan alat-alat perlengkapannya. Semua angota tersebut berkewajiban untuk membina organisasi tersebut.

Profesi adalah jabatan atau pekerjaan seseorang yang menuntut keahlian yang didapat melalui proses pendidikan. Suatu profesi erat kaitanya dengan jabatan atau pekerjaan tertentu yang dengan sendirinya menuntut keahlian,pengetahuan, dan ketrampilan tertentu pula.

Guru adalah pendidik dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi.Jabatan guru dikenal sebagai pekerjaan professional,artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian khusus.

Dari kata Organisasi Profesi dapat di artikan sebagai organisasi yang angotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu. Dapat disimpulkan, organisasi profesi guru sendiri adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki suatu keahlian khusus dalam mendidik.

Fungsi Organisasi Profesi

(10)

dan peningkatkan kemampuan professional profesi. Kedua fungsi tersebut dapat di uraikan berikut ini.

1. Fungsi Pemersatu

Organisai profesi kependidikan merupakan wadah pemersatu berbagai potensi profesi kependidikan dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan harapan masyarakat penguna jasa kependidikan. Dengan mempersatukan potensi tersebut diharapkan organisasi profesi kependidikan memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan kebijakan dan melakukan tindakan bersama yaitu upaya untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi kependidikan itu sendiri dan kepentingan masyarakat penguna jasa profesi ini.

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesi

Fungsi yang kedua adalah peningkatan kemampuan profesi. Guru sebagai anggota profesi harus bisa meningkatkan kemampuan profesionalnya melalui organisasi tersebut. Dengan mengikuti organisasi tersebut diharapkan guru dapat meningkatkan dan mengembangkan karier,kemampuan, kewenangan professional,martabat dan kesejahteraan. Hal ini juga tertulis dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi “tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat dan kesejahteraan tenaga kependidikan”

Tujuan Organisasi Profesi

(11)

karier,kemampuan,kewenangan professional,martabat dan kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan. Sedangkan misinya adalah terwujudnya tenaga kependidikan yang professional.

1. Meningkatkan dan mengembangkan karier anggota

Tujuan yang pertama dari organisasi profesi guru adalah meningkatkan dan mengembangkan karier angota sesuai dengan bidang pekerjaan yang di embannya. Karier yang dimaksud adalah perwujudan diri seorang pengemban profesi secara bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain (lingkungannya) melalui serangkaian kegiatan. Organisasi profesi di sini berperan sebagai fasilitator dan motifator terjadinya peningkatan karier setiap angota. 2. Meningkatkan dan mengembangkan Kemampuan anggota

Dalam hal ini tujuan dari organisasi profesi guru untuk mewujudkan kopetensi kependidikan yang handal. Dengan kekuatan dan kewibawaan organisasi, para pengemban profesi akan memiliki kekuatan moral untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya.

3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan professional anggota

Hal ini bertujuan untuk menempatkan anggota suatu profesi sesuai dengan kemampuannya. Organisai profesi guru bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kepada anggotanya melalui pendidikan dan latihan terprogram.

4. Meningkatkan dan mengembangkan martabat anggota

Hal ini merupakan upaya agar angotanya terhindar dari perlakuan tidak manusiawi dari pihak lain dan tidak melakukan praktik melecehkan nilai-nilai kemanusiaan.

5. Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan

Organisasi profesi keguruan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin bagi setiap anggotanya

Manfaat Organisasi Profesi

a) Meningkatkan pertemuan antar guru yang mempunyai keahlian yang sama untuk saling mengenal

(12)

d) Sebagai tempat peningkatan kualitas profesi masing-masing

2.5 Kegiatan-Kegiatan Organisasi Profesi Dalam Membina Para Anggota

Diskusi kelompok

Topik diskusi bebas tetapi perlu dipertimbangkan relevansinya dengan tugas sebagai guru SD. Topik diskusi dapat muncul dari para anggotanya atau para pengurus, ini semua atas kesepakatan bersama. Misalnya, topik menghadapi Ujian Akhir Nasional. Disamping itu pula dapat dibahas pada satu mata pelajaran tertentu, misalnya cara mengajar sains yang efektif. Jadi pembahasan dibatasi pada aspek metodologi pengajaran bidang studi. Acara diskusi semacam ini dapat memanfaatkan nara sumber teman guru lain yang berhasil dalam pengajaran IPA. Hal semacam ini merangsang guru-guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi murid-muridnya.

Ceramah ilmiah

Forum ceramah ilmiah dapat diselenggarakan secara periodik, misalnya sekali dalam 3 bulan (triwulan). Topik ceramah dapat ditentukan oleh pimpinan organisasi atau kesepakatan para anggota, atau atas usul para anggota yang dipertimbangkan benar-benar penting bagi para anggota profesi. Misalnya sekarang sedang digalakkan kurikulum baru, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Semua guru seharusnya mengetahui informasi tersebut dan pada akhirnya guru yang profesional harus mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Seminar dan Lokakarya (semlok) ilmiah

(13)

bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dalam suatu kegiatan ilmiah oleh para pesertanya. Pokok-pokok yang disajikan dalam ceramah ilmiah dapat ditindak lanjuti dengan lokakarya. Misalnya berkenaan dengan berlakunya KTSP, maka organisasi profesi dapat menyelenggarakan beberapa kegiatan lokakarya antara lain: menyusun pelajaran/satuan pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengembangan penilaian hasil belajar, dll.

Karya wisata

Organisasi profesi dapat merencanakan mengadakan karya wisata ke suatu sasaran yang memungkinkan para anggota menemukan masalah atau menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan. Sebagai contoh, karya wisata ke pusat penelitian pembibitan pertanian, perkebunan, pabrik minyak goring, bendungan sebagai pembangkit tenaga listrik, penyulingan minyak kayu putih, dsb.

2.6 Cara-CaraPembinaan Profesi Guru

Paradigma baru guru SD

Paradigma adalah kerangka berpikir (KBBI, 1999:648). Kerangka berpikir dapat diartikan sebagai pola berpikir. Makna paradigma kemudian berkembang dalam pemakaian sehari-hari. Perkembangan makna itu menjadi pola pikir dan pola tindak. Dalam konteks ini, paradigma diartikan secara operasional sebagai pola berpikir dan bertindak.

Penyiapan pendidikan guru SD yang profesional membutuhkan jangka waktu lama dan menghabiskan dana yang besar. Meningkatnya kualitas guru SD diasumsikan secara linier akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

(14)

a) Kegiatan pembinaan profesional guru SD melalui jalur sekolah:

- A.Pembinaan guru oleh teman sejawat.

Cara pembinaan oleh teman sejawat akan berhasil jika:

i. Setiap guru sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

ii. Perbedaan atau pengalaman megajar tidak merupakan halangan bagi seseorang untuk belajar.

iii. Setiap guru mempunyai kemampuan yang kuat untuk belajar. iv. Kepala sekolah memberikan dorongan kepada semua guru untuk memberikan pembinaan profesional kepada guru lainnya.

-B. Pembinaan oleh kepala sekolah.

Pembinaan kepala sekolah akan behasil jika:

i. Hubungan antara guru dan kepala sekolah terjalin akrab dan hangat.

ii. Kepala sekolah tidak bermaksud untuk memeriksa guru kelasnya

iii. Guru tidak selalu merasa diawasi oleh kepala sekolah pada waktu mengajar.

iv. Hasil diskusi dengan kepala sekolah menjadi masukan bagi guru kelas untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

v. Hasil kinerja pembelajaran guru kelas hanya mejadi milik guru kelas dan kepala sekolah, kecuali jika guru kelas mengijinkan penampilan terbaiknya diinformasikan kepada teman sejawatnya.

-C. Pembinaan guru oleh Penilik Sekolah.

(15)

SD tentang mata pelajaran apa yang paling sulit diajarkan. Selanjutnya penilik sekolah dapat memeriksa bahan-bahan yang sulit diajarkan. Penilik sekolah SD, sebagaimana guru kelas semestinya menguasai semua mata pelajaran di SD.

b) Kegiatan Pembinaan Profesional Guru SD melalui jalur kelompok kerja.

a. Kelompok kerja Guru (KKG).

Kegiatan-kegiatan konkrit yang dapat dilakukan antara lain:

i. Membuat alat peraga atau alat bantu mengajar unuk mata pelajaran yang sulit misalnya matematika dan sains.

ii. Mengoptimalkan penggunaan sumber belajar lokal.

iii. Merencanakan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan muatan lokal yang bersifat khas.

iv. Cara meningkatkan agar murid menjadi kreatif.

b. Kelompok kerja Kepala Sekolah (KKKS).

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain:

i. Mengidentifikasi masalah guru

ii. Mencari alternatif pemecahan masalah guru.

iii. Menyusun program pembinaan guru.

iv. Diskusi, tukar-menukar informasi atau pengalaman.

(16)

vi. Mencari alternatif pemecahan masalah di sekolah.

c. Kelompok Kerja Penilik Sekolah (KKPS).

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

i. Menyusun program pembinaan profesional.

ii. Diskusi dan berbagi pengalaman sukses.

iii. Mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan oleh sekolah masing-masing.

iv. Menentukan alternatif pemecahan masalah yang ditemukan disekolah masing-masing.

d. Pusat Kegiatan Guru (PKG).

Kegiatan yang dilakukan antar lain:

i. Simulasi kegiatan pembelajaran terhadap materi muatan lokal. ii. Menciptakan dan mengembangkan alat peraga.

iii. Memamerkan semua hasil karya guru dan murid.

iv. Menimba pengetahuan dan informasi baru, misalnya membaca dan mendengarkan penjelasan tentang pembaharuan pendidikan dan kurikulum.

c) Jalur Organisasi Profesi adalah PGRI.

(17)

berpengalaman mengajar lebih 10 tahun dan berpendidikan S1 diberi kesempatan untuk menempuh ujian sertifikasi yang dapat disetarakan dengan pendidikan profesi. Organisasi itu dinamakan Ikatan Guru Sekolah Dasar (IGSD), Asosiasi Guru Sekolah Dasar (AGSD), Federasi GuruSekoah Dasar (FGSD).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa guru profesional adalah orang dengan ketrampilan khusus yang bertugas mendidik, membimbing, mengarahkan, menilai, dan mengevaluasi sehingga bisa menghasilkan suasana belajar yang produktif.

(18)

Dalam pembinaan dan pengembangan profesional guru, organisasi profesi sangat berperan penting. Diaman organisasi profesi ini memberikan pelatihan dan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesionalitasan guru. Pembinaan ini dapat dilakukan dengan tiga jalur, yakni jalur sekolah, keompok kerja dan organisasi profesi.

3.2 Kritik Dan Saran

Pada era global ini persaingan di dalam dunia kerja yang menuntut profesionalisme sangat diutamakan. Untuk memiliki sikap yang profesional tentu sangat membutuhkan pendidikan yang luar biasa yang dididik oleh tenaga pendidik yang profesional pula. Namun seiring perubahan waktu, sangat jarang kita temukan tenaga pendidik yang profesional . Jadi negara sangat berperan penting untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik sehingga mampu mencetak SDM yang berkualitas untuk siap bersaing dalam dunia global.

DAFTAR PUSTAKA

elkharislie@blogspot.com

http://berbagiilmu185.blogspot.co.id/2015/03/makalah-organisasi-profesi-guru.html

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perbandingan isolat jamur pelarut fosfat yang tepat untuk digunakan sebagai formula kultur campur agar dapat melarutkan fosfat

Disamping itu, mereka dianggap dengan mengadakan upacara Manganan tersebut merupakan ibadah dalam ajaran Islam, karena sebagian dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah serta

tersebut membuktikan bahwa dalam penelitian ini setelah dilakukan seminar tentang pemberdayaan Usaha Kesehatan Sekolah untuk pencegahan kekerasan anak disekolah, maka

Selain berdasarkan hasil wawancara, peneliti juga menemukan fakta serupa dari hasil dokumentasi, yaitu tujuan dilakukannya relokasi ini berdasarkan Surat Keputusan

a) Metode pemeriksaan, Pemeriksaan ini adalah menggunkan metode Electrochemical. b) Prinsip : Sampel darah masuk atau dihisapkan kedalam stik test, maka akan

Kayu ( Manihot Esculenta Crantz) berbasis konservasi di Desa Cipasang, Kecamatan Cibugel, K abupaten Sumedang” ini berserta seluruh isinya benar- benar karya saya

Hasil head yang dihasilkan pompa, didukung dari hasil pola aliran yang terbentuk pada pompa sentrifugal untuk fluida air gambut dimana menunjukan bahwa baik