• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKOLOGI TANAMAN KEANEKARAGAMAN VEGETASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKOLOGI TANAMAN KEANEKARAGAMAN VEGETASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TANAMAN

ACARA IV

KEANEKARAGAMAN VEGETASI PADA BEBERAPA AGROEKOSISTEM

Semester : Genap 2015

Oleh:

Muhammad Azka Fardani A1L014153/ Rombongan 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN LABORATORIUM AGROEKOLOGI

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ekosistem terdiri dari berbagai jenis komunitas yang tersusun

ataskomponen-komponen biotik dan abiotik. Salah satu unsur dari

komunitasadalah vegetasi. Vegetasi sendiri merupakan hal yang sangat

komplekssehingga pengkajiannya tidak mudah dilakukan. Vegetasi di suatu

tempatakan berbeda dengan vegetasi di tempat lain. Hal ini dikarenakan faktor

lingkungan yang berbeda pula

.Analisis vegetasi merupakan studi untuk mengetahui komposisi danstruktur

suatu ekologi tumbuhan. Untuk menganalisis suatu vegetasidibutuhkan data

spesies tumbuhan beserta diameter dan tinggi pohontumbuhan tersebut. Kegiatan

analisis vegetasi pada dasarnya ada dua macam, dengan petak dan tanpa petak.

Setelah suatu metode dengan petak yang banyak dipakai adalah kombinasi antar

metode jalur (untuk risalah pohon)dengan metode garis petak (untuk risalah

permudaan).

Transek ini selain bertujuan untuk mengetahui potensi alam yang ada pada

suatu tempat, tetapi juga bertujuan untuk mengetahui sebaran atau distrisbusi

tanaman yang terdapat pada suatu daerah tersebut, sehingga dikertahui lebih

dalam potensi dan permasalahannya yang dapat dikenali dan ketahui untuk

dipecahkan agar dapat terjadi interaksi atau hubungan timbak balik antara

manusia dan tumbuhan yang saling menguntungkan baik untuk manusia dan alam

itu sendiri. Dalam penelusuran lokasi atau transek vegetasi ini juga perlu

(3)

untuk mengetahui tanaman yang cocok atau mampu bertahan hidup di daerah

tersebut sehingga dapat memeberikan pertumbuhan dan perkembangan yang

maksimal, diantaranya dari segi topografi atau ketinggian tempat, kelembaban,

serta intensitas cahaya yan diperoleh.

B. Tujuan

tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui variasi jenis vegetasi

budidaya maupun gulma yang tumbuh pada suatu hamparan agroekosistem yang

(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan dan atau komposisi

vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan.

Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan

tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan

tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan

tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang

struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Berdasarkan tujuan pendugaan

kuantitatif komunitas vegetasi dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu

(Christopheros, 1993) :

1.

Pendugaan komposisi vegetasi dalam suatu areal dengan batas-batas jenis dan

membandingkan dengan areal lain atau areal yang sama namun waktu

pengamatan berbeda

2.

Penduga tentang keragaman jenis dalam suatu areal

3.

Melakukan korelasi antara perbedaan vegetasi dengan faktor lingkungan

tertentu atau beberapa faktor lingkungan.

Ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu

vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai

dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan

pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi

(5)

Menurut Oosting (1956), menyatakan bahwa transek merupakan gris

sampling yang ditarik menyilang pada sebuah bentukkan atau beberapa bentukan.

Transek juga dapat dipakai dalam studi altituide dan mengetahui perubahan

komunitas yang ada. Transek adalah jalur sempit meintang lahan yang akan

dipelajari/ diselidiki. Metode Transek bertujuan untuk mengetahui hubungan

perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan serta untuk mengetahui hubungan

vegeterasi yang ada disuatu lahan secara cepat.

Agroekosistem adalah suatu sistem kawasan tempat

membudidayakanmakhluk hidup tertentu meliputi apa saja yang hidup di

dalamnya serta materialyang saling berinteraksi. Lahan pertanian merupakan arti

agroekosistem secaraluas, sehingga di dalamnya juga dapat pula dimasukkan

hutan produksi dengankomoditas tanaman industri (KTI), kawasan peternakan

dengan padangpenggembalaan serta tambak-tambak ikan. Indonesia yang secara

geografisterletak di wilayah yang beriklim tropis memiliki agroekosistem yang

dapatdigolongkan sebagai agroekosistem tropik. Agroekosistem ini adalah

kawasanpertanian yang terletak di daerah tropika secara geografis ataupun

vegetatif danedafis (tanah) yang dipengaruhi oleh faktor iklim setempat (Jumil ,

2002).

Suatu agroekosistem yang keanekaragamannya tinggi memberi jaminan yang

lebih tingi bagi petani. Namun keanekaragaman tidak selalu mengakibatkan

kestabilan, bahkan dapat menyebabkan ketidakstabilan jika

komponen-komponennya tidak dipilih dengan baik, misalnya beberapa jenis pohon

(6)

tanaman, hewan atau pohon bisa bersaing dalam ketenagakerjaan, unsur hara dan

air. Jika keanekaragaman fungsional bisa dicapai dengan mengkombinasikan

spesies tanaman dan hewan yang memiliki ciri saling melengkapi dan yang

berhubungan dalam interaksi sinergitik dan positif, maka bukan hanya kestabilan

yang bisa diperbaiki, namun juga produktivitas sistem pertanian dengan input

rendah (Reijntjes, dkk. 1999).

Komponen-komponen sistem pertanian berinteraksi secara sinergis ketika

komponen-komponen itu terlepas dari fungsi utamanya, meningkatkan

kondisi-kondisi bagi komponen lain yang berguna di dalam sistem pertanian dengan,

misalnya (Reijntjes, dkk. 1999) :

1. Menciptakan iklim mikro yang cocok bagi komponen-komponen lain

2. Menghasilkan senyawa kimia untuk mendorong komponen yang

diinginkan atau menekan komponen yang berbahaya (pengaruh aleopatis

darip pengeluaran akar atau mulsa)

3. Menurunkan populasi hama (misalnya tumpang sari, tanaman pengumpan

dan tanaman perangkap)

4. Mengendalikan gulma

5. Memproduksi tanaman obat-obatan (bagi manusia maupun hewan)

biopestisida ataupun tanaman penolak

6. Memproduksi dan memobilisasi unsur hara (misalnya dengan mengikat

nitrogen atau simbiosis mikoriza)

7. Memproduksi biomassa tumbuhan atau limbah sebagai makanan untuk

(7)

8. Memproduksi pelapis tanah atau struktur akar untuk meningkatkan

konservasi air dan tanah

9. Mengusahakan sistem akar yang dalam untuk meningkatkan daur ulang air

dan unsur hara yang telah merembes atau yang tidak berada dalam

jangkauan tanaman

10. Meningkatkan kondisi pertumbuhan bagi komponen lain (misalnya tenaga

hewan)

Keragaman dapat dilihat berdasarkan semua jenis tanaman, ternak dan

mikroorganisme yang ada dan berinteraksi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu

agroekosistem, fauna penyerbukan, musuh alami, cacing tanah dan

mikroorganisme semuanya merupakan kunci komponen keragaman yang

mempunyai peranan penting dalam proses introgasi genetika, pengendalian alami,

daur hara dan dekomposisi. Jenis dan kelimpahan keragaman dalam bidang

pertanian berbeda dari satu agroekosistem ke agroekosistem yang lain. Perbedaan

yang dapat diamati termasuk umur, keragaman, struktur, dan pengelolaan. Pada

kenyataannya terdapat variasi yang cukup besar ditinjau dari prinsip ekologi dan

pola budidaya dari bermacam-macam agroekosistem. Pada umumnya aras

keragaman dalam suatu agroekosistem tergantung pada empat karakteristik dari

sistem tersebut. Empat karakteristik tersebut adalah (Sutanto, 2002): 1. Keragaman vegetasi di dalam dan sekitar agroekosistem tertentu 2. Aras stabilitas komposisi tanaman di dalam suatu agroekosistem 3. Intensitas pengelolaan yang dilaksanakan

4. Tingkat isolasi suatu agroekosistem dari vegetasi alami

Ekosistem sebenarnya merupakan hubungan komponen yang membentuk

(8)

adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai konsekuensinya

apabila salah satu komponen terganggu, maka komponen lainnya secara cepat

atau lambat akan terpengaruh. Sistem alam ini disebut sistem ekologi, yang

kemudin disingkat dan menjadi lebih dikenal ekosistem (Rahardjanto, 2001).

Ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik :

1. Komponen Biotik

Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotic suatu mahluk hidup adalah

seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda

yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap

mahluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain.

Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang,

lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrate dan vertebrata serta

manusia. (Aryulina, 2004).

2. Komponen Abiotik

Abiotik adalah bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen

abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk hidup. Contoj

komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan,udara, garam-garam

mineral, dan tanah. (Aryulina, 2004).

Pada setiap mata rantai makanan sebagian besar energi matahari, yang

semuanya ditangkap oleh autotrof yang berfotosintesis, dihamburkan kembali ke

alam sekitarnya (sebagai panas). Maka kita dapat menyimpulkan bahwa jumlah

total energi yang tersimpan dalam tubuh populasi tertentu tergantung pada

(9)

populasi katak harus jauh lebih kecil daripada yang ada dalam serangga yang

merupakan mangsanya. Pada gilirannya, serangga hanya mempunyai sedikit

energi yang disimpan dalam tumbuhan yang dimakannya. Penurunan jumlah total

energi total yang tersedia pada tingkat tropik dapat diterangkan melalui piramida

(10)

III. METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan

Bahan yang diperlukan untuk praktikum acara ini adalah benih kacang hijau,

larutan HCl 1% (untuk kondisi masam), larutan KOH 1% (untuk kondisi alkalis)

dan aquades. Alat yang digunakan adalah cawan petri, kertas merang, spryer dan

alat tulis.

(11)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

(Terlampir)

(12)

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah dapat diketahuinya variasi vegetasi

budidaya pada daerah Baturraden. Tanaman yang terdapat pada lapang beragam,

dari tipe tanaman semusim hingga tahunan.

B. Saran

Saran untuk praktikum ini adalah perlunya pengecekan setiap rombongan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Dyah. 2004. Biologi I.Erlangga : Jakarta.

Christopheros. 1993. Analisis Vegetasi Hutan Rawa Gambut di Hutan Tropika Humida PT. Bintang Cikupa Botani Riau. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Departemen Kehutanan., 1997, Aplikasi dan Penggunaan Citra Landset Dalam Pengukuran dan Pemetaan Lahan, Badan Planologi Kehutanan - Jakarta.

Djaenudin.D,H.Marwan dan Suharta., 2004. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk

Komoditas Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Pusat Penelitian dan Agroklimat, Bogor.

Jumil, Hasan Basri. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologis. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Kimball, Jhon. 1983. Biologi (Edisi ke Lima Jilid 3). Erlangga : Jakarta.

Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Jakarta: UGMP

Oosting. 1956. The Study Of Plant Community. London: Freeman and Company

Reijntjes, Coen. Et.al. 1999. Pertanian Masa Depan : Pengantar untuk Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Kanisius : Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pajak Penghasilan minyak bumi dan/atau gas bumi terutang tersebut dihitung dan diisi oleh masing-masing Partner/Operator yang melaporkan laporan penerimaan negara

Tahun 2003, PCV7 dapat mereduksi seluruh penyakit infeksi yang disebabkan oleh streptococcus pneumonia, sehingga bakteri ini dianggap sebagai penyebab utama CAP pada anak..

z “ “ Suatu Suatu Organisasi Organisasi yang yang memiliki memiliki ketrampilan ketrampilan menciptakan menciptakan , , menguasai?. menguasai dan dan membelajarkan

Pada tanggal 11 Januari 2020, Menerima pendapatan jasa percetakan nota 2 ply dengan jumlah 2 rim dari pelanggan sebesar Rp.. Klik modul Penjualan lalu pilih Pengiriman Barang

Berdasarkan wawancara dengan para guru dan kepala sekolah didapati bahwa diantara guru dan kepala sekolah memiliki pandangan yang sama terhadap revolusi industri

Pada kalimat (22) saja muncul pada predikat yang mengalami inversi dan menunjukkan pertentangan 'kalau ia tidak bisa membohongi anaknya sendiri, bagaimana ia bisa membohongi

Hasil yang dicapai adalah sebuah data warehouse yang mempercepat dan mempermudah penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan PT Jalur Sutramas untuk melakukan proses

yang telah mendekati masa habis kuning telur diambil dan ditebar ke dalam media percobaan (toples berkapasitas 5 liter yang berisi air 4 liter air laut steril). Jumlah Artemia