• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 147-K/PM III-19 /AD/X/2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Samuel Petrus Mandowen Pangkat/NRP : Praka/31940025760574 J a b a t a n : Ta Tuud

K e s a t u a n : Kodim 1703/Manokwari Tempat tgl.lahir : Manokwari, 15 Mei 1974 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Jln.Yos Sudarso Sanggeng Manokwari, Papua Barat

Terdakwa ditahan oleh :

1. Dandim 1703/Manokwari selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 01 Januari 2012 sampai dengan 20 Januari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan sementara Nomor : Skep/52/I/2012 tanggal 1 Januari 2012. Kemudian dibebaskan dari tahanan sejak tanggal 21 Januari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari tahanan Nomor : Skep/02/I/2012 dari Dandim 1703/Manokwari selaku Ankum.

2. Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 30 (Tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 13 Pebruari 2013 sampai dengan 15 Maret 2013 berdasarkan Penetapan Nomor : TAP/ 01/PM III-19/AD/II/ 2013 tanggal 13 Pebruari 2013

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURAtersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dari Denpom XVII/1 Nomor : BP-15/A-01/II/2012 tanggal 5 Maret 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 171/PVT selaku Papera Nomor : Kep/26/IX/2012 tanggal 29 September 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/146/X/2012 tanggal 12 Oktober 2012.

3. Penetapan Hakim Nomor : Tap/05/PM.III-19/AD/I/2013 tanggal 2 Januari 2012.

4. Penetapan Hari sidang Nomor : Tap/05/PM.III-19/AD/I/2012 tanggal 2 Januari 2012.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

(2)

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak /146/X/2012 tanggal 12 Oktober 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan Pidana menurut : Pasal 351 ayat (1) KUHP.

Dengan mengingat pasal 10 KUHP/Pasal 6 KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berhubungan, mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Militer III-19 Jayapura menjatuhkan hukuman kepada Terdakwa Praka Samuel Petrus Mandowen Nrp. 31940025760574.

Pidana Pokok : Penjara selama 2 (Dua) tahun dan 8 (Delapan) bulan. Dikurangi penahanan sementara yang telah dijalani.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer.

Alat-alat bukti berupa :

1. Surat-surat : - 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/001/2012 tanggal 06 Januari 2012 An. Sdr.Lewi Yembise dari RSUD Kab.Manokwari.

- 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/002/2012 tanggal 06 Januari 2012 An. Lukas Pararaway dari RSUD Kab.Manokwari.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

2. Barang.barang : N i h i l

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar : Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Mohon kepada Hakim Ketua agar menetapkan Terdakwa langsung ditahan.

Menimbang : Bahwa atas tuntutan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan pembelaan dan memohon agar dijatuhi hukuman seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

(3)

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal Satu bulan Januari tahun dua ribu duabelas sekira pukul 06.00 Wit atau waktu-waktu lain atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu dalam bulan Januari tahun dua ribu dua belas bertempat di Sanggeng Dalam Kab. Manokwari Papua Barat atau tempat-tempat lain, yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura :

“ Penganiayaan ”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK gelombang II di Ifar Gunung Jayapura, selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan kejuruan di Pusdik Zipur Bogor selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Denzipur I Lhoknga Aceh Besar, Pada tanggal 1 Oktober 1997 Terdakwa naik pangkat menjadi Pratu dengan jabatan Ta Ang ru 1 Ton 1 Denzipur 1 Banda Aceh, Pada tanggal 1 Oktober Tahun 2001 dinaikan pangkat menjadi Praka dengan jabatan Kompi B Yon Zipur 1 Bukti Barisan, Pada bulan Maret Tahun 2002 Terdakwa dimutasikan ke Kodam XVII/Trikora yang sekarang menjadi

Kodam XVII/Cenderawsaih dan pada bulan Mei Tahun 2002 Terdakwa dimutasikan ke Kodim 1703/Manokwari dengan jabatan Ta Tuud Kodim 1703/Manokwari, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31940025760574.

2. Bahwa pada hari minggu tanggal 1 Januari 2012 sekira pukul 06.00 Wit Terdakwa sedang mengikuti acara goyang/joget menyambut Tahun Baru 2012 bersama Sdr. Lukas Pararaway (Saksi-2) dan rekan-rekannya, tiba-tiba datang mendekat kearah Terdakwa, yaitu Sdr.Lewi Yembise (Saksi-1) berjoget di dekat Terdakwa,tidak lama kemudian, Terdakwa merasakan Saksi-1 memukul hidung Terdakwa sehingga Terdakwa berusaha mendekat ke Saksi-I hendak menayakan ke Saksi-I apa salah Terdakwa, namun Saksi-I menghindar sehingga membuat Terdakwa emosi lalu memukul dengan mengunakan tangan kanannya mengepal mengenai bibir dan dada Saksi-1, namun Terdakwa dapat dilerai dan Saksi-1 dibawa pulang oleh adik Saksi-1 Sdri. Shara Yembise (Saksi-3).

3. Bahwa setelah kejadian tersebut, Terdakwa masih tidak terima, lalu pulang mengambil sebilah parang dan kembali lagi ke tempat acara goyang/joget tersebut untuk mencari Saksi-1. Setelah bertemu dengan Saksi-1, Terdakwa langsung mengayunkan parangnya dari arah belakang Saksi-1, Walaupun dapat di tangkis oleh Saksi-2, tetapi parang tersebut . tetap mengenai kepala Saksi-1 dan tangan Saksi-2 sehingga kepala Saksi-1 dan tangan Saksi-2 luka sobek.

4. Bahwa selanjutnya Saksi-1 melarikan diri sambil berteriak minta tolong tetapi Terdakwa terus mengejar Saksi-1, lalu Saksi-3 berlari mengikuti Saksi-1 dan Terdakwa dari arah belakang sampai Saksi-1 terjatuh dan Terdakwa kembali membacok Saksi-1 mengenai punggungnya dan Saksi-1 mengangkat kedua tangannya meminta ampun kepada Terdakwa tetapi Terdakwa tidak peduli dan terus membacok Saksi-1 dan Saksi-1 menangkis parang yang digunakan

(4)

Terdakwa dengan mengunakan tangan kanan sehingga tangan kanan Saksi-1 mengalami luka pada bagian telapak tangan kanan.

5. Bahwa kemudian Sdr. Anes yang berada ditempat tersebut melihat Saksi-1 terjatuh pada saat Terdakwa hendak membacok lagi Saksi-1, Sdr. Anes memukul tangan Terdakwa dengan mengunakan kursi Plastik yang berada di samping Sdr,Anes sehingga parang yang dipegang terlepas dari tangan Terdakwa lalu Terdakwa melarikan diri dari tempat kejadian menuju jalan raya.

6. Bahwa selanjutnya Saksi-3 mengejar Terdakwa tetapi Saksi-3 tidak melihat kemana Terdakwa lari, lalu Saksi-3 kembali ke tempat kejadian melihat Saksi-1 badannya penuh darah dan masih terbaring di tanah kemudian Saksi-3 mencari ojek untuk mengantar Saksi-1 ke Rumah Sakit Umum Manokwari untuk mendapatkan perawatan medis.

7. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan pembacokan kepada Saksi-1, Terdakwa tidak mengunakan pakaian baju dinas TNI-AD dan Terdakwa saat itu dipengaruhi minuman keras.

8. Bahwa sebelum kejadian ini Terdakwa sudah pernah melakukan tindak pidana penganiayaan sebanyak 3 (tiga) kali dan telah mendapat putusan hukuman yang tetap, yaitu yang pertama pada tahun 2004 mendapat pidana penjara selama 3 (tiga) bulan 20 hari, yang kedua pada tahun 2007 mendapat pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan yang ketiga pada tahun 2010 mendapat pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan. Dan ketiganya sudah Terdakwa jalani pidananya.

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan Pidana yang tercantum dalam pasal : 351 ayat (1) KUHP

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer Terdakwa tidak melakukan Eksepsi/keberatan.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para saksi yang telah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-undang, namun sampai pada batas waktu yang ditentukan para saksi tersebut tidak dapat hadir, dan Oditur militer menyatakan tidak dapat menghadirkan lagi, oleh karenanya dengan berpedoman pada Pasal 155 Undang-Undang No.31 tahun 1997, maka keterangan para saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan berita acara pengambilan Sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi -1 :

: Nama lengkap : Lewi Yembise, Pekerjaan : Security, Tempat dan tanggal lahir : Manokwari, 17 Pebruari 1984, Jenis kelamin : Laki-laki,

(5)

Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Jln.Rambu-rambu Sanggeng dalam Kab. Manokwari.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa di komplek Sanggen kab. Manokwari Papua Barat dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari minggu tanggal 1 Januari 2012 sekira pukul 06.00 Wit saat itu Saksi sedang mengikuti acara goyang/joget dalam rangka lepas sambut Tahun Baru bersama masyarakat di kompek Sanggen Dalam, kemudian Saksi bersalaman dengan Terdakwa untuk mengucapkan selamat Tahun Baru tiba-tiba Terdakwa langsung memukul Saksi sebanyak 2 (dua) kali dengan mengunakan tangan kanan mengepal mengenai bibir dan dada Saksi dan selesai Terdakwa melakukan pemukulan tersebut, Saksi langsung di ajak pulang ke rumah oleh adik Saksi yang bernama Sdri. Shara Yembise (Saksi-3) yang berada disamping tempat acara joget/goyang tersebut.

3. Bahwa sesudah Saksi berada didalam rumah untuk menenangkan hati sambil Saksi makan kue, tidak lama kemudian Saksi kembali ke tempat acara joget/goyang yang berada di samping rumah Saksi sambil nonton dan bercerita dengan Sdr. Lukas Pararaway (Saksi-2) dan masyarakat pengunjung acara goyang tersebut kemudian Terdakwa datang dari arah belakang Saksi dengan membawa parang yang disisipkan di punggung Terdakwa kemudian langsung membacok Saksi dari belakang mengenai kepala dan saat itu ada Saksi-2 yang secara spontan menangkis parang yang mengara ke kepala Saksi sehingga tangga Saksi-2 ikut terluka .

4. Bahwa kemudian Saksi melarikan diri sambil berteriak minta tolong tetapi Terdakwa terus mengejar Saksi sampai Saksi terjatuh sehingga Terdakwa kembali membacok mengenai punggung Saksi setelah itu Saksi mengangkat kedua tangannya sambil mengatakan “Kaka sudah, saya salah apa” dan Saksi minta ampun kepada Terdakwa tetapi Terdakwa terus membacok Saksi dan Saksi sempat menangkis parang yang digunakan Terdakwa untuk membacok Saksi dengan tangan kanan sehingga telapak tangan kanan Saksi terluka, lalu Saksi merasa pusing dan terbaring di tanah, selanjutnya Saksi sadar setelah berada di rumah sakit manokwari setelah luka Saksi selesai dijahit.

5. Bahwa akibat penganiayaan dan bacokan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-2, maka bibir dan dada terasa sakit dan kepala punggung dan telapak tangan terluka sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 353/001/2012 tanggal 6 Januari 2012 dan mengganggu aktifitas sehari-hari dan oleh karena itu Saksi berharap agar Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi-1 yang dibacakan tersebut, Terdakwa menyangkal sebagian pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa tidak memukul Saksi-1 tetapi Saksi-1 yang memukul Terdakwa sehingga Terdakwa mengejar Saksi-1 dan menanyakan apa alasan Saksi-1 memukul Terdakwa.

Saksi - 2 :

Nama lengkap : Lukas Pararaway, Pekerjaan : Swasta, Tempat dan

(6)

tanggal lahir : Manokwari,9 November 1976, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Jln.sentani, Sanggeng dalam kab.Manokwari Papua Barat.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak kecil dan masih ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari minggu 1 Januari 2012 sekira pukul 05.30 Wit Saksi bersama Terdakwa menggikuti acara joget menyambut Tahun Baru di Sanggeng Dalam selama 1 (satu) Jam tiba-tiba acara tersebut kacau dan ribut, disitu Saksi melihat Terdakwa mengejar Saksi-1 tetapi Saksi-1 lari menuju rumahnya di komlpleks sanggeng dalam sedangkan Terdakwa diamankan oleh masyarakat setempat yang berada di kompleks Sanggeng Dalam.

3. Bahwa tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-1 berada di tempat acara joget tersebut dan saksi menegur Saksi-1 “Kamu kembali kerumahmu karena Praka Samuel petus Mandowen biasa begitu“ setelah itu Terdakwa muncul dari belakan Saksi hendak membacok Saksi-1 mengunakan parang tetapi tidak sengaja Saksi menangkis parang tersebut dengan tangan kanan sehingga mengakibatkan telapak dibawah pergelangan tangan kanan Saksi terluka sobek dan Saksi-1 lari, setelah melihat telapak tangan kanan Saksi luka dan kepala terasa pusing, Saksi langsung meminta tolong kepada Sdr. Valen untuk mengantar Saksi ke Rumah Sakit Umum manokwari dengan mengunakan sepeda motor guna mendapatkan perawatan medis.

4. Bahwa Saksi tidak mengetahui permasalahan antara Terdakwa dan Saksi-1 karena pada saat kejadian tersebut Saksi hanya menangkis parang saat Terdakwa akan melakukan bacokan terhadap Saksi-1 sehingga menggakibatkan luka sobek pada telapak tangan kanan dan di bawah pergelangan tangan kanan saksi.

5. Bahwa pada saat itu Saksi sedang berbicara dan saling berhadapan dengan Saksi-1 tiba-tiba datang Terdakwa dari arah belakan saksi dan di tangan kirinya memegang parang dan hendak membacok Saksi-1 dengan cara Terdakwa mengayunkan tangan kirinya dengan memegang parang dari arah atas kepala Saksi kemudia Saksi membalikan badan dan menangkis parang tersebut dengan mengunakan tangan kanan sehingga parang tersebut mengenai telapak tangan kanan saksi.

6. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan pembacokan Terdakwa tidak mengunakan pakaian baju dinas TNI-AD dan sebelumnya Terdakwa sudah dipengaruhi minuman keras dan sering melakukan penganiayaan terhadap masyarakat.

Atas keterangan Saksi-2 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan membantah bahwa Terdakwa tidak memukul Saksi tapi Saksi yang memukul Terdakwa terlebih sehingga hidung Terdakwa berdarah.

Saksi - 3 :

Nama lengkap : Shara Yembise, Pekerjaan : Swasta , , Tempat dan tanggal lahir : Biak,14 Pebruari 1991, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat

(7)

tinggal : Jln. Rambu-rambu Sanggeng dalam kabupaten Mamokwari Papua Barat No. (082193980117).

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa saksi hanya mengetahui Terdakwa saat kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari minggu tanggal 1 Januari 2012 sekira pukul 06.00 Wit saat itu Saksi berdiri bersama Saksi-1 dan Saksi-2 diacara goyang/joget dalam rangka menyambut Tahun Baru kemudian melihat Saksi-1 bersalaman dengan Terdakwa untuk mengucapkan selamat Tahun Baru tetapi Terdakwa langsung memukul Saksi-1 sebanyak 2 (dua) kali dengan mengunakan tangan kanan mengepal mengenai bibir dan dada Saksi-1 dan setelah selesai Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 Saksi mengajak Saksi-1 untuk pulang kerumah Saksi yang berada di Sanggeng Dalam dan sesampainya dirumah Saksi dan saksi-1 duduk sambil makan kue tidak lama kemudian Saksi-1 kembali ke tempat acara joget yang berada di samping rumah Saksi dan Saksi juga keluar nonton acara joget dari jauh bersama pacar Saksi (Sdr. Anes) kemudian Saksi-1 datang berdiri di samping Saksi tiba-tiba Terdakwa datang dari arah belakang Saksi-1 dengan membawa parang yang disisipkan di punggung langsung membacokkan ke Saksi-1 mengenai kepala bagian atas dan saat itu secara refleks Saksi-2 menangkis parang yang mengenai kepala bagian atas Saksi-1 sehingga tangan Saksi-2 ikut terluka.

3. Bahwa selanjutnya Saksi-1 melarikan diri sambil berteriak minta tolong tetapi Terdakwa terus mengejar Saksi-1 dan Saksi berlari mengikuti Saksi I dan Terdakwa dari arah belakan sampai Saksi-1 terjatuh dan Terdakwa kembali membacok Saksi-1 mengenai punggungnya dan Saksi-1 mengangkat kedua tangannya dan meminta ampun kepada Terdakwa tetapi Terdakwa tidak peduli dan terus membacok Saksi-1 dan Saksi-1 menangkis parang yang di gunakan Terdakwa untuk membacok dengan mengunakan tangan kanan sehingga tangan kanan Saksi-1 mengalami luka pada bagian telapak tangan kanan.

4. Bahwa kemudian Sdr. Anes yang berada ditempat tersebut melihat Saksi-1 Terjatu pada saat Terdakwa hendak membacok Saksi-1, Sdr. Anes memukul tangan Terdakwa dengan mengunakan kursi Plastik yang berada di samping Sdr, Anes sehingga parang yang dipegang Terdakwa terlepas dari tangan Terdakwa sehingga Terdakwa melarikan diri dari tempat kejadian menuju jalan raya .

5. Bahwa selanjutnya Saksi mengejar Terdakwa tetapi Saksi tidak melihat larinya kemana dan Saksi kembali ke tempat kejadian melihat Saksi-1 badannya penuh dara dan masih terbaring ditanah dan Saksi memcari ojek dijalan untuk mengantarkan Saksi-1 ke Rumah Sakit Umum Manokwari untuk mendapatkan perawatan medis.

Atas keterangan Saksi-3 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan membantah bahwa Terdakwa tidak memukul Saksi tapi Saksi yang memukul Terdakwa sehingga hidung Terdakwa berdarah.

Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

(8)

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK gelombang II di Ifar Gunung Jayapura, selama 4 (empat) bulan , setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan kejuruan di Pusdik Zipur Bogor selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Denzipur I Lhoknga Aceh Besar. Kemudian pada tahun 2001 Terdakwa mutasi ke Kompi B Yon Zipur 1 Bukti Barisan, dan pada bulan Maret Tahun 2002 Terdakwa dimutasikan ke Kodam XVII/Trikora yang sekarang menjadi Kodam XVII/Cenderawsaih dan pada bulan Mei Terdakwa dimutasikan ke Kodim 1703/Manokwari dengan jabatan Ta Tuud Kodim 1703/Manokwari, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31940025760574.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 1 Januari tahun 2002 sekira pukul 04.00 Wit Terdakwa pergi kerumah Sdr. Jopari karena ada acara goyang-joget untuk lepas sambut Tahun Baru, Setelah sampai dirumah Sdri. Jopari Terdakwa ikut bergoyang/joget bersama (Saksi-2) Sdr. Lukas Pararaway dan bersama rekan-rekannya.

3. Bahwa kurang lebih 25 (dua puluh lima) menit Terdakwa bergoyang/joget tiba-tiba datang (Saksi-1) Sdr. Lewi Yembise mendekati Terdakwa dan ikut bergoyang.

4. Bahwa saat Terdakwa sedang joget bersama dengan Saksi-1 Terdakwa merasakan pukulan dari tangan kiri Saksi-1 sebanyak 1 (satu) kali mengenai hidung Terdakwa.

5. Bahwa akibat pukulan dari Saksi-1 tersebut hidung dan Terdakwa berdarah kemudian Terdakwa mendekati Saksi-1 dan

bertanya kepada Saksi-1 apa salah Terdakwa sehingga Saksi-1 memukul hidung Terdakwa tetapi Saksi-1 menghindar dan tidak mau menjawab, sehingga Terdakwa emosi dan menendang Saksi-1 dengan kaki kanan ke arah dada Saksi-1 namun tidak mengenai Saksi-1 karena dilerai Saksi-2 dan teman-temannya, dan setelah dilerai Terdakwa pulang kerumah yang berjarak kurang lebih 100 (seratus) meter dari tempat acara.

6. Bahwa setelah sampai dirumah Terdakwa mengambil parang yang terletak didapur kemudian Terdakwa kembali ketempat acara dan langsung mendekati Saksi-1 dari arah belakang yang masih berjoget bersama dengan teman-temannya lalu Terdakwa membacok kepala Saksi-1 sebanyak 1 (satu) kali.

7. Bahwa setelah dibacok Saksi-1 melarikan diri lalu dikejar oleh Terdakwa, kurang lebih jarak 10 (sepuluh) meter Saksi-1 terjatuh kemudian Terdakwa kembali membacok bahu kiri bagian punggung dan badan Saksi-1 dengan mengunakan tangan kanan sebanyak 3 (tiga) kali namun ditangkis oleh Saksi-2, yang mengakibatkan jari tangan kanan Saksi-2 luka, dan setelah melihat banyak orang ikut melarai kemudian Terdakwa pulang kerumah.

8. Bahwa perbuatan ini terjadi karena Terdakwa mabuk pengaruh minuman keras karena sebelumnya pada sore harinya pada tanggal 31 Desember 2011, Terdakwa minum-minuman beralkohol jenis ampo sebganya 2 (dua) botol VIT dirumah Terdakwa.

9. Bahwa Terdakwa mengakui tidak punya hak untuk memukul

(9)

apalagi membacok Saksi-1 dengan parang, dan mengetahui bahwa perbuatan menyakiti orang lain dilarang oleh hukum.

10. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa Saksi-1 mengalami luka pada kepala bagian belakang dan bahu kiri bagian belakang dan Saksi-2 mengalami luka pada telapak tangan kanan.

11. Bahwa sebelum kejadian ini Terdakwa sudah pernah melakukan tindak pidana sebanyak 3 (tiga) kali, dan sudah Terdakwa jalani berupa hukuman pidana penjara yaitu yang pertama pada tahun 2004 mendapat pidana penjara selama 3 (tiga) bulan 20 hari, yang kedua pada tahun 2007 mendapat pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan yang ketiga pada tahun 2010 mendapat pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan telah dijalani seluruhnya.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/001/2012 tanggal 06 Januari 2012 An. Sdr.Lewi Yembise dari RSUD Kab. Manokwari.

b. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/002/2012 tanggal 06 Januari 2012 An. Lukas Pararaway dari RSUD Kab. Manokwari.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Saksi dibawah sumpah sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwadan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK gelombang II di Ifar Gunung Jayapura, selama 4 (empat) bulan , setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan kejuruan di Pusdik Zipur Bogor selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Denzipur I Lhoknga Aceh Besar. Kemudian pada tahun 2001 Terdakwa mutasi ke Kompi B Yon Zipur 1 Bukti Barisan, dan pada bulan Maret Tahun 2002 Terdakwa dimutasikan ke Kodam XVII/Trikora yang sekarang menjadi Kodam XVII/Cenderawsaih dan pada bulan Mei Terdakwa dimutasikan ke Kodim 1703/Manokwari dengan jabatan Ta Tuud Kodim 1703/Manokwari, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31940025760574.

2. Bahwa benar, pada hari Sabtu sore tanggal 31 Desember 2011 Terdakwa meminum minuman keras jenis Ampo 2 (Dua) botol minuman Vit, dan sekira pukul 04. 00 Wit Terdakwa pergi kerumah Sdr. Jopari Sanggeng dalam kab.Manokwari Papua Barat untuk ada acara joget untuk lepas sambut Tahun Baru 2012.

3. Bahwa benar setelah sampai ketempat acara sekira pukul 05.30 Wit Terdakwa ikut berjoget bersama Saksi-2, dan pada saat

(10)

Terdakwa berjoget datang Saksi-1 mendekati Terdakwa dan bersalaman serta mengucapkan kata “Selamat Tahun Baru” kemudian ikut Saksi-1 ikut berjoget bersama.

4. Bahwa benar pada saat sedang berjoget Terdakwa merasa Saksi-1 memukul hidungnya sehinga Terdakwa bertanya kepada Saksi-1, apa salah Terdakwa sehingga Saksi-1 memukul hidung Terdakwa tetapi Saksi-1 tidak menjawab sehingga Terdakwa emosi lalu memukul dengan mengunakan tangan kanannya mengepal mengenai bibir dan dada Saksi-1, namun Terdakwa dapat dilerai Saksi-2 dan Saksi-1 dibawa pulang oleh Saksi-3.

5. Bahwa benar, karena Terdakwa masih emosi dan tidak terima dengan kejadian tersebut lalu Terdakwa pulang ke rumah mengambil sebilah parang dan kembali lagi ketempat acara menemui Saksi-1 setelah bertemu Terdakwa langsung mengayunkan parangnya dari arah belakang, tetapi ditangkis oleh Saksi-2, yang berada didekat Saksi-1 tetapi parang tersebut tetap mengenai kepala Saksi-1 sehingga kepala Saksi-1 dan telapak tangan Saksi-2 luka.

6. Bahwa benar, selanjutnya Saksi-1 melarikan diri sambil berteriak minta tolong dan dikejar oleh Terdakwa, namun kemudian Saksi-1 terjatuh dan Terdakwa kembali membacok Saksi-1 mengenai punggung Saksi-1 lalu Saksi-1 mengangkat kedua tangannya sambil berkata “Kaka sudah, saya salah apakah ?” dan meminta ampun kepada Terdakwa tetapi Terdakwa tidak peduli dan terus membacok dan Saksi-1 ditangkis oleh Saksi-1 dengan tangannya sehingga Saksi-1 mengalami luka pada bagian telapak tangan kanan.

7. Bahwa benar, melihat Saksi-1 dianiaya Terdakwa dan terjatuh pacar Saksi-3 (Sdr. Anes) yang berada ditempat kejadian melihat Terdakwa kembali ingin membacok Saksi-1, Sdr. Anes memukul tangan Terdakwa dengan mengunakan kursi plastik yang berada di sampingnya sehingga parang yang dipegang Terdakwa terlepas dari tangannya lalu Terdakwa melarikan diri dari tempat kejadian.

8. Bahwa benar, Saksi-3 mengejar Terdakwa tetapi Saksi-3 tidak melihat kemana Terdakwa lari, lalu Saksi-3 kembali ke tempat kejadian dan melihat badan Saksi-1 penuh darah dan masih terbaring di tanah kemudian Saksi-3 memcari ojek untuk mengantar Saksi-1 ke Rumah Sakit Umum Manokwari untuk mendapatkan perawatan medis.

9. Bahwa benar akibat Perbuatan Terdakwa Saksi-1 mengalami mengalami Luka sobek dikepala bagian atas P= 10 cm, L= 2 cm. D= 4 cm, Luka sobek di punggung bagian bawah sejajar dengan sumbu panjang punggung P= 2 cm, L= 1 cm, D= 5 cm dan Luka sobek di Telapak tangan kanan dekat ibu jari P= 2 cm, L= 0,5 cm, D= 1 cm. sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor :353/001/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Sdr.Lewi Yembise dari RSUD Kab.Manokwari dan Saksi-2 mengalami Luka sobek melingkari sudut ibu jari dan jari telunjuk, P= 16 cm, L= 2 cm, D= 2 cm, Hedting 23 jahitan sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 353/002/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Lukas Pararaway dari RSUD Kab.Manokwari.

10. Bahwa benar, Terdakwa sengaja melakukan pemukulan dan pembacokan kepada Saksi-1, karena Terdakwa merasa dipukul oleh Saksi-1 dan Terdakwa mengakui bahwa Terdakwa tidak memiliki hak untuk menyakiti Saksi 1 dengan cara memukul dan membacok dengan parang.

(11)

11. Bahwa benar, sebelum kejadian ini Terdakwa sudah pernah melakukan tindak pidana penganiayaan sebanyak 3 (tiga) kali yang semuanya dilakukan oleh pengaruh minuman keras, dan sudah Terdakwa jalani berupa hukuman pidana penjara, yaitu yang pertama pada tahun 2004 mendapat pidana penjara selama 3 (tiga) bulan 20 hari, yang kedua pada tahun 2007 mendapat pidana penjara selama 6 (enam) bulan dan yang ketiga pada tahun 2010 mendapat pidana penjara selama 4 (Empat) bulan.

Menimbang : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang dimohonkan dalam tuntutannya Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa terhadap dakwaan Oditur Militer, Majelis akan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Oditur Militer mendakwakan

Terdakwa melakukan penganiayaan Undang-undang tidak menyebutkan apa yang dimaksud dengan penganiayaan tersebut, namun para ahli telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan tersebut adalah dengan sengaja dan tanpa hak menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh orang lain. Dengan demikian Penganiayaan tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur Ke - 1 : Barang Siapa.

Unsur Ke - 2 : Dengan sengaja tanpa hak.

Unsur Ke - 3 : Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur ke-1 : Barang siapa.

Yang dimaksud dengan “barang siapa’ adalah siapa saja yang sehat baik jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung-jawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya serta tunduk kepada peraturan atau perundang-undangan hukum pidana yang berlaku di Indonesia.

Menurut UU adalah setiap orang yang tunduk kepada perundang-undangan RI (dalam hal ini pasal 2,5,7 dan 8 KUHP) termasuk juga diri Terdakwa sebagai anggota TNI.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK gelombang II di Ifar Gunung Jayapura, selama 4 (empat) bulan , setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan kejuruan di Pusdik Zipur Bogor selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Denzipur I Lhoknga

(12)

Aceh Besar. Kemudian pada tahun 2001 Terdakwa mutasi ke Kompi B Yon Zipur 1 Bukti Barisan, dan pada bulan Maret Tahun 2002 Terdakwa dimutasikan ke Kodam XVII/Trikora yang sekarang menjadi Kodam XVII/Cenderawsaih dan pada bulan Mei Terdakwa dimutasikan ke Kodim 1703/Manokwari dengan jabatan Ta Tuud Kodim 1703/Manokwari, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini, dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31940025760574.

2. Bahwa benar Terdakwa berkewarganegaraan Indonesia yang berdomisili tetap di wilayah Hukum Indonesia adalah prajurit TNI merupakan subyek hukum yang sehat jasmani dan rohaninya dan mampu mepertanggung jawabkan perbuatannya didepan hukum.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama yaitu : “Barang siapa” telah terpenuhi.

Unsur ke-2 : Dengan sengaja dan tanpa hak.

Bahwa yang dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan tanpa hak adalah tidak berwenang atau melawan hukum dan merupakan unsur kesalahan si pelaku.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari minggu tanggal 1 Januari 2012 sekira pukul 06.00 Wit Terdakwa sedang mengikuti acara goyang /joget menyambut Tahun Baru 2012 bersama Saksi-2 dan rekan-rekannya, tiba-tiba datang mendekat kearah Terdakwa, yaitu Saksi-1 berjoget di dekat Terdakwa kemudian Saksi--1 bersalaman dengan Terdakwa untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru.

2. Bahwa benar, tidak lama kemudian Terdakwa merasa seakan Saksi-1 memukul hidung Terdakwa sehingga mengeluarkan darah sehingga Terdakwa emosi dan memukul dengan mengunakan tangan kanannya mengepal mengenai bibir dan dada Saksi-1, namun Terdakwa dapat dilerai dan Saksi-1 dibawa pulang oleh adik Saksi-1 yaitu Saksi-3.

3. Bahwa benar, setelah kejadian tersebut, Terdakwa masih tidak terima, lalu pulang mengambil sebilah parang dan kembali lagi ke tempat acara goyang/joget tersebut untuk mencari Saksi-1 untuk memberi pelajaran kepada Saksi. Setelah bertemu dengan Saksi-1, Terdakwa langsung mengayunkan parangnya dari arah belakang Saksi-1, Walaupun dapat di tangkis oleh Saksi-2, tetapi parang tersebut tetap mengenai kepala Saksi-1 dan tangan Saksi II sehingga kepala Saksi-1 dan tangan Saksi-2 luka sobek.

4. Bahwa benar karena emosi dan masih dipengaruhi minuman keras, Terdakwa memukul saksi-1 yang dianggap telah memukul

(13)

hidung korban, Terdakwa sengaja mengambil parang dirumahnya untuk melampiaskan emosinya dan membacok Saksi-1 dengan maksud untuk menyakiti Saksi-1 yang menunjukkan seolah-olah pada diri Terdakwa memiliki hak untuk itu.

5. Bahwa benar Terdakwa menyadari perbuatanya memukul dan membacok dengan parang ke Saksi-1 atas kehendak sendiri bukan atas perintah orang lain dan mengerti akan akibatnya menyakiti Saksi-1.

6. Bahwa benar, Terdakwa mengetahui bahwa Terdakwa memukul dan membacok Saksi-I bertentangan dengan hukum karena pada diri Terdakwa tidak memiliki hak untuk menyakiti Saksi--1 dan orang lain.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu : “Dengan sengaja dan tanpa hak” telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain.

Bahwa yang dimaksud dengan menimbulkan rasa sakit atau luka adalah semua perbuatan si pelaku merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku ( terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain dengan bermacam- macam cara, antara lain; memukul, menendang, menampar, menusuk dan lain- lain.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari minggu tanggal 1 Januari 2012 sekira pukul 06.00 Wit Terdakwa telah melakukan pemukulan dan pembacokan dengan parang terhadap Saksi-1 bahkan Saksi-2 ikut menjadi korban karena berusaha menghalangi perbuatan Terdakwa yang akan membacok Saksi-1 dengan cara Saksi-2 dengan menggunakan tangan kanan menahan bacokkan Terdakwa.

2. Bahwa benar akibat Perbuatan Terdakwa Saksi-1 mengalami mengalami Luka sobek dikepala bagian atas P= 10 cm, L= 2 cm. D= 4 cm, Luka sobek di punggung bagian bawah sejajar dengan sumbu panjang punggung P= 2 cm, L= 1 cm, D= 5 cm dan Luka sobek di Telapak tangan kanan dekat ibu jari P= 2 cm, L= 0,5 cm, D= 1 cm. sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor :353/001/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Sdr.Lewi Yembise dari RSUD Kab.Manokwari dan Saksi-2 mengalami Luka sobek melingkari sudut ibu jari dan jari telunjuk, P= 16 cm, L= 2 cm, D= 2 cm, Hedting 23 jahitan sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 353/002/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Lukas Pararaway dari RSUD Kab.Manokwari.

3. Bahwa benar Saksi-1 dan Saksi-2 adalah orang lain dan merupakan korban dari perbuatan Terdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga yaitu

(14)

“Menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan akan menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena tidak dapat mengendalikan emosinya dalam menyelesaikan suatu masalah dan merupakan tindakan main hakim sendiri, hal ini menunjukan seakan-akan pada diri Terakwa memiliki hak atau kewenangan untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan sesuka hati pada orang lain.

2. Bahwa hakikatnya Terdakwa melakukan perbuatan ini dikarenakan kurangnya kesadaran hukum dalam diri Terdakwa dan merupakan sikap yang kurang bertanggung jawab, arogan dan tidak taat hukum yang berlaku adalah tindakan yang bertentangan dan melawan hukum.

3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan Saksi-1 mengalami luka sobek pada tangan, punggung dan kepala sedangkan Saksi-2 luka sobek pada telapak tangan, perbuatan ini telah menderitakan orang lain sehingga merusak citra TNI di masyarakat.

4. Bahwa perbuatan Terdakwa yang biasa minum-minuman keras dan membuat keributan dengan cara menyakiti orang lain dapat merusak citra TNI di masyarakat.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila, Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang akan perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi lagi.

2. Terdakwa menunjukan sifat sopan santun dalam persidangan serta tidak pernah menunjukan sifat yang buruk dan ketaatan Terdakwa dalam mengahadiri persidangan dengan hadir tepat waktu selama persidangan

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan nama baik TNI khususnya TNI AD .

2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI.

3. Perbuatan Terdakwa sudah yang ke 4 (Empat) kalinya dalam tindak pidana yang sama (Residivis).

Menimbang : Majelis hakim memandang perlu menilai Tuntutan Oditur Militer kepada

(15)

Terdakwa apakah sudah tepat atau kurang atau berlebihan pidana yang akan dijatuhkan sesuai dengan perbuatan Terdakwa sebagai berikut :

1. Bahwa Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana pokok penjara selama 2 (Dua) tahun dan 8 (Delapan) bulan, adalah merupakan penerapan pidana maksimal dalam pasal 351 ayat (1) KUHP Hal ini sangat bertolak belakang dengan pertimbangan Oditur Militer dalam surat tuntutannya dimana telah dipertimbangkan hal-hal yang meringankan bagi Terdakwa sebagaimana yang ditemukan dalam persidangan yang dijadikan sebagai Fakta hukum, Mengenai penggunaan pidana maksimal menunjukan kepada tidak adanya sifat-sifat baik lagi pada diri Terdakwa demikianpun Majelis Hakim dalam pertimbangan diatas, telah mempertimbangkan hal-hal yang meringankan bagi Terdakwa, sehingga Majelis Hakim menilai adalah tepat apabila pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa perlu diturunkan dari pidana maksimal dalam perkara Terdakwa ini, sehingga dengan dijatuhi pidana penjara dengan waktu yang tepat dapat lebih memberikan efek jera dan kesempatan bagi Terdakwa untuk diberikan pembinaan serta memberikan waktu bagi Terdakwa untuk menginsyafi semua perbuatan yang melawan hukum yang sesuai dengan perbuatannya sehingga dengan pemidanaan penjara yang tepat Terdakwa dapat segera menyesuaikan dengan keluarga dan lingkungan dalam masyarakat.

2. Terhadap Pidana tambahan berupa dipecat dari dinas militer, Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, karena Perbuatan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah yang ke 4 kalinya, dimana 3 (Tiga) tindak pidana penganiayaan sebelumnya telah dijatuhi hukuman yang kesemuanya dipengaruhi oleh minuman keras, hal ini menunjukan Terdakwa tidak pernah menyesali dan menginsyafi akan perbuatannya yang selama ini telah merugikan masyarakat serta pada diri Terdakwa memiliki tabiat yang emosional dan suka meminum minuman keras serta melampiaskannya dengan cara melakukan pemukulan atau pembacokan, sehingga Majelis Hakim menilai tabiat buruk serta perbuatan Terdakwa yang berulang kali dalam perbuatan yang sama (Residiv) sudah tidak layak dan patut untuk dipertahankan dalam dinas kemiliteran, karena apabila Terdakwa dikembalikan ke dalam masyarakat militer setelah menjalani pidana pokoknya maka kehadiran Terdakwa akan melukai rasa keadilan dan menggoyahkan tatanan kehidupan disiplin militer dan keberadaan Terdakwa di satuannya dapat mempengaruhi anggota lain untuk ikut atau mencoba-coba melakukan perbuatan yang sama, oleh karenanya Majelis hakim harus memisahkannya dengan cara memecatnya dari dinas militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini secara adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurang sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

(16)

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa Surat-surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor :353/001/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Sdr.Lewi Yembise dari RSUD Kab. Manokwari adalah bukti yang menunjukan akibat dari perbuatan Terdakwa memukul dan membacok Saksi-1.

2. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/002/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Lukas Pararaway dari RSUD Kab.Manokwari adalah bukti yang menunjukan akibat perbuatan Terdakwa yang akan membacok Saksi-1, dimana Saksi-2 yang mencoba menghalangi perbuatan Terdakwa ikut menjadi korban.

Oleh karena bukti-bukti tersebut merupakan alat bukti petunjuk sebagai tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, Majelis perlu menetapkan agar bukti-bukti tersebut dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 351 ayat (1) KUHP yo Pasal 26 ayat (1) KUHPM yo pasal 190 ayat (3) UU No. 31 tahun 1997dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Samuel Petrus Mandowen, Praka NRP 31940025760574 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

- Pidana pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) bulan, Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

- Pidana tambahan : Dipecat dari Dinas Militer.

3 Menetapkan barang bukti berupa Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor :353/001/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Sdr.Lewi Yembise dari RSUD Kab.Manokwari.

b. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 353/002/2012 tanggal 06 Januari 2012 A.n Lukas Pararaway dari RSUD Kab.Manokwari.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

5. Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan.

(17)

Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 18 Februari 2013 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ventje Bulo, SH, Mayor Laut (KH) NRP 12481/P sebagai Hakim Ketua serta Asep Ridwan Hasyim, SH, Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan Wing Eko Joedha Harijanto, SH, Mayor Sus NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Tavip Heru Marsono, SH, Mayor Sus NRP 520861 dan Panitera Hermizal, SH, Lettu Chk NRP 21950302060972 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua

Ventje Bulo, SH

Mayor Laut (KH) NRP 12481/ P

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Asep Ridwan Hasyim, SH Wing Eko Joedha Harijanto, SH Mayor Laut (KH) NRP. 12360/P Mayor Sus NRP. 524432

P a n i t e r a

Hermizal, SH

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan saluran pemasaran pertama dan kedua pada pemasaran umbi porang di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, maka dapat

 Terkait dengan kasus penipuan dan atau penggelapan atas nama tersangka Iswati Sugianto yang merugikan pihak PT.IKGS yang ditangani oleh Polda Kalimantan Timur, bahwa

Berbeda dari tataran diskursus yang berminat mengembangkan potensi golongan miskin setinggi-tingginya, ternyata tataran arena program penanggulangan kemiskinan telah

Berdasarkan pada hasil analisis data dalam penelitian ini, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan

Peran manajemen rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan gizi rumah sakit lebih baik Situs 2 dari pada Situs 1 dimana manajemen telah melakukan kerjasama dengan

Berdasarkan masalah yang terjadi di SD Negeri Rowoboni 02 Kelas IV pada mata pelajaran Matematika guru menggunakan satu atau dua model secara monoton, dan siswa

Jadi mengapa pelaku kegiatan wisata masal ini lebih cenderung untuk memilih destinsi yang sudah sering dikunjungi oleh banyak orang, karena dengan banyaknya

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat adalah 1) Bagaimanakah penerapan metode jigsaw pada materi kegiatan ekonomi di kelas VII B SMP Negeri