• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP TINGKAT SEPECIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP TINGKAT SEPECIES"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Salam sukses,

Puji syukur kami panjakan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan ridho dan karunianya sehingga kami bisa membuat dan

menyusun makalah mengenai ―KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP

TINGKAT SEPECIES‖, dalam rangka pembelajaran ilmu BIOLOGI dalam

bentuk makalah.

Tujuan suatu pendidikan tak lain untuk mencerdaskan bangsa,

membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing. Untuk

menyikapi tujuan dan arti pendidikan melalui makalah diatas semoga

makalah yang kami buat bisa diterima dan berguna dalam pembelajaran.

Materi pembelajaran melalui makalah yang kami buat disajikan

dengan berbabagai informasi antara lain cara bertahan hidup, habitat dan

cirri - ciri khusus mahluk hidup.

Mudah

mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam segala

bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat mempermudah proses belajar dalam

bentuk makalah.

Akhir kata, demi kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan

kritik dan sarannya dari para pembaca.

Tim penyusun

-

Arief Nurrahman

-

Devi Puspita Sari

-

Eva Nadia

(2)

۩

DAFTAR ISI

۩

KATA PENGANTAR ……… 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I KEANEKARAGAMAN HAYATI HEWAN ……… 3

A. Bulu Babi ……… 3

B. Lebah ……….. 3

C. Ular sanca ……….. 4

D. Bunglon ……… 5

E. Komodo ……….. 6

BAB II KEANEKARAGAMAN HATYATI TUMBUHAN ………... 7

A. Kaktus ……… 7

B. Bunga bangkai ……….. 8

C. Belimbing ………. 8

D. Kecubung ………. 9

E. Buah merah ……… 10

KESIMPULAN ……….. 11

TUJUAN PEMBELAJARAN ……….. 11

(3)

BAB I

KEANEKARAGAMAN HAYATI HEWAN

1. BULU BABI

Bulu babi atau sea Urchin adalah suatu binatang laut yang 95% tubuhnya terdiri dari duri-duri, Duri-duri yang ―sedikit‖ beracun ini sangatlah rapuh, Binatang laut yang cukup ditakuti oleh para penyelam ini hidup di terumbu karang yang kurang sehat, atau yang air lautnya tercemar, dan terdapat di perairan yang dangkal. Sehingga mayoritas dari korban yang tertusuk duri pada sea urchin ini di daerah kaki dan tangan.

Ciri khusus bulu babi adalah mempunyai bulu bulu yang tajam yang ada pada seluruh tubuhnya.

Habitatnya adalah pada perairan laut dan biasanya hidup dan terdapat pada dasar laut. Sedangkan

Cara melindungi dirinya dengan cara menakauti pemangsa atau hewan yang ingin memangsanya dengan duri/bulunya yang tajam dan beracun.

Makananya berupa alga, cacing atau mikroba-mikroba lainya yang ada pada permukaan laut.

2. LEBAH

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena suka hidup berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku/familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.

Ciri khusunya ia mempunyai tiga pasang kaki, dua pasang sayap mempunyai jarum yang mempunyai bisa yang terdapat pada ekor nya yang sekaligus sebagai

alatpertahanan dirinya .

(4)

Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi dirinya. Sengat ini dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah (apitherapy). Lebah juga merupakan seranggga yang yang menghasilkan madu terutama pada lebah pekerja yang menghirup atau mengambil serbuk serbuk pada bunga yang kemudian di letakan pada sarangnya berupa madu.

3. ULAR SANCA

Sanca kembang adalah sejenis ular tak berbisa yang berukuran besar. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 10 meter. Lebih panjang dari anakonda

(Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan Sanca kembang hidup di hutan-hutan tropis yang lembab (Mattison, 1999).

Habitatnya Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.

Makananya Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak. Ular yang kecil memangsa kodok, kadal dan ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‗tersesat‘ ke tempatnya menunggu mangsa (Mattison 1999, Murphy and Henderson 1997, Shine et al. 1999). Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.

Cara mempertahankan diri dengan cara Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan nafas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.

Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. Seekor sanca yang dipelihara di Regent‘s Park pada tahun 1926 menolak untuk makan selama 23 bulan, namun setelah itu ia normal kembali.

(5)

4. BUNGLON

Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ngina suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco

spp.) dan soa-soa (Hydrosaurus spp.), Bunglon meliputi beberapa marga, seperti

Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon

(suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman,

Makananya Reptil ini memangsa berbagai macam serangga yang dijumpainya: kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain. Untuk menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin, Di Cara mempertahankan diri dan saat Bunglon merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga

keberadaannya tersamarkan. Fungsi penyamaran demikian disebut kamuflase. Hal ini berbeda dengan ―mimikri‖, yakni penyamaran bentuk atau warna hewan yang

menyerupai makhluk hidup lain

Ciri khususnya Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai (―jubata‖ artinya bersurai) daripada bentuk

(6)

5. KOMODO

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus

komodoensis[1]), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Ciri khusus Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga.[13] Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu

membedakan obyek yang tak bergerak.[14] Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, seperti ngina lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat

membantu navigasi pada saat gelap.[15] Dengan bantuan ngina dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat

mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.[11] Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sekat rongga badan.[16] Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan.

Cara makan Komodo adalah hewan karnivora. Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai,[4] penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap korbannya. Ketika mangsa itu tiba di dekat tempat sembunyi komodo, hewan ini segera menyerangnya pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan.[11] Komodo dapat menemukan mangsanya dengan menggunakan penciumannya yang tajam, yang dapat menemukan binatang mati atau sekarat pada jarak hingga 9,5 kilometer.

(7)

BAB II

KEANEKARAGAMAN HAYATI TUMBUHAN

1. KAKTUS

Kaktus dipandang sebagai tanaman hias karena ternyata variasi tanaman ini cukup

banyak, Mulai dari variasi bentuk, warna, bunga, bahkan durinya pun punya nilai estetika tersendirii

Kaktus merupakan tumbuhan asli Amerika. Kaktus itu ada bermacam-macam. Ada yang bentuknya seperti batu-batu kecil yang ukurannya tidak lebih dari 5 cm, misalnya Lithop, Titanopsis, Lapidaria, Penestraria, dan Gibbaeum. Ada pula kaktus-kaktus raksasa yang sering kita lihat di film-film koboi, seperti Cereus peruvianus, Kaktus termasuk kelompok tanamansucculent yaitu tanaman yang banyak mengandung air di tubuhnya, sama seperti lidah buaya dan cocor bebek. Selama musim penghujan, batang kaktus akan membengkak karena terisi air, sementara saat kemarau batangnya perlahan-lahan menyusut. Bunga kaktus sangat menyolok dan cukup berbeda daripada bunga tanaman lain..

Orang Indian kuno sangat sering memanfaatkan getah kaktus sebagai obat

tradisional.Ciri khusunya mempunyai duri di sekujung batangnya dan habitatnya ditempat tempat yang beriklim panas seperti di mesir. Dapat hidup tanpa air karena dapat menyimpan bnak air dalam batangnya dan mempertahankan dirinya dengan

menggunakan duri yang terdapat pada batang tubuhnya.

(8)

2. BUNGA BANGKAI

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. [1] Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang

kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi patma raksasa Rafflesia arnoldii. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi

Bengkulu,

Ciri khusus Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.

Habitatnya di hutan hutan yang ada di sekitar pulau sumatera.

3. BELIMBING

(9)

Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii.

Ciri khusus Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari.

Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah. Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.

Kelebihan dan kekurangan Buah ini memiliki banyak sari (air), sehingga

memungkinkan untuk dibuat wine buah. Di Myanmar, belimbing digunakan untuk membuat acar teh. Orang yang bermasalah pada ginjalnya harus menghindari

konsumsi buah ini karena mengandung asam oxalat. Jus yang terbuat dari belimbing lebih berbahaya karena konsentrasi asamnya yang lebih tinggi.

Orang yang memiliki kolesterol tinggi atau penderita diabetes juga harus menghindari buah ini, karena kandungan gulanya yang tinggi.

4. KECUBUNG

Kecubung (Daura Metel) termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal. Cabangnya banyak dan mengembang ke kanan dan ke kiri sehingga membentuk ruang yang lebar. Namun demikian, tinggi dari tumbuhan kecubung ini kurang dari 2 meter. Daunnya berbentuk bulat telur dan pada bagian tepiannya berlekuk-lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Bunga kecubung menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat. Buah kecubung, bagian luarnya, dihiasi duri-duri dan dalamnya berisi biji-biji kecil berwarna kuning kecoklatan. Selain Kecubung Kasihan (Datura Metel) ada juga jenis lain, yaitu Kecubung Kecil (Datura Stramonium) dan kecubung Hutan

(10)

5. BUAH MERAH

Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.

Ciri khusus Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.

Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara

seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa

kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengkonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker. Dan dalam ujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan

Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.

(11)

KESIMPULAN

Keanekaragaman mahluk hidup tingkat keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman yang menunjukan keseluruhan variasi Gen, Jenis dan ekosistem pada suatu daerah dan keanekaragaman hayati disebabkan oleh fakor genetic dan faktor lingkungan. Interaksi antara factor genetic dengan factor lingkungan menentukan sifat organisme.

TUJUAN PEMBELAJARAN

KLASIFIKASI atau kegiatan mngelompokan organisme yang didasarkan pada kseseragaman atau persaman sifat dalam keragaman. Persamaan sifat tersebut meliputi persamaan anatomi, morfologi, fisiologi, geografi dan habitat, analogi dan homologi sehinga mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan cirri-ciri mahluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis agar mudah dikenal.

2. mengelompokan mahluk hidup berdasarkan persamaan cirri-cirinya. 3. mengetahui kekerabatan antar mahluk hidup.

4. mempelajari evolusi mahluk hidup erdasarkan kekerabatanya.

MANFAAT PEMBELAJARAN

1. Mengetahui jenis-jenis organisme 2. mengetahui hubungan antar organisme

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai Pelatihan Pemasaran Online Pusat Inkubator Wirausaha dan Klinik UMKM Kota Cilegon tentang Pengoptimalan Penggunaan Media

Upaya-upaya ini memungkinkan Perseroan untuk fokus pada hasil produksi yang menguntungkan sehingga pada K1 2014 Perseroan dapat melanjutkan momentum positif kinerja

Pemupukan N dan interfal defoliasi menyababkan rasio pucuk lebih tinggi dari rasio akar pada kedua jenis rumput, hal ini karena semakin lama umur defoliasi maka peluang dan

paru:paru /erupaan ,rgan ita# yang sangan penting agi ehi!upan

Dari pendapat - pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekolah dengan melibatkan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan pembelajaran di MTs Guppi Kecamatan Banjit.Metode penelitian yang digunakan adalah

Perhitungan profitabilitasdalam penelitian ini maka akan digunakan untuk mengetahui keuntungan yang didapat oleh perusahaan dari penjualan yang dilakukan.Pada penelitian ini maka

Dalam peelitian ini pendekatan behavioral lebih menekankan pada perilaku yang spesifik dan nampak, maka sesuai dengan bentuk kenakalan remaja yang dapat diamati dan