• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF

SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh Luky Kurniawan & Guru BK SMA N 1 DEPOK

(2)

1 BAGIAN I

LANDASAN (FOUNDATION)

A. Rasional

Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) SMA Negeri 1 Depok sebagai satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) merupakan wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang mempengaruhinya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan bimbingan dan konseling memerlukan kolaborasi antara konselor dengan pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-pihak terkait begitu juga sebaliknya.

(3)

2

Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi/misi yang ada di sekolah secara khusus. Penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi peserta didik di SMA Negeri 1 Depok Sleman secara optimal. Program layanan bimbingan dan konseling yang akan diimplementasikan di SMA Negeri 1 Depok Sleman adalah bimbingan dan konseling komprehensif (Comprehensive Guidance and Counseling).

Lima premis dasar yang menegaskan istilah Comprehensive school guidance and counseling yang harus dipahami sebagai kerangka kerja utuh oleh konselor, pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan staf administrasi di SMA Negeri 1 Depok karena lima premis dasar ini adalah sebagai titik tolak untuk mengembangkan program dan mengelola bimbingan dan konseling di sekolah. Menurut Gysbers & Henderson (Fathur Rahman, 2009:6) lima premis dasar yang menegaskan istilah Comprehensive school guidance and counseling adalah:

a. Tujuan Bimbingan dan konseling bersifat kompatibel dengan tujuan pendidikan. Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus dicapai oleh peserta didik. Oleh karena itu, segala aktivitas dan proses dalam layanan bimbingan dan konseling harus diarahkan pada upaya membantu peserta didik dalam pencapaian standar kompetensi yang dimaksud.

(4)

3

c. Program bimbingan dan konseling melibatkan kolaborasi antar staf (team-building approach). Program bimbingan dan konseling yang bersifat komprehensif bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan dan konseling melibatkan seluruh personalia yang ada di sekolah dengan sentral koordinasi dan tanggung jawab ada di tangan konselor yang bersertifikat (certified counselors). Konselor tidak hanya menyediakan layanan lansung untuk peserta didik, tetapi juga bekerja konsultatif dan kolaboratif dengan tim bimbingan yang lain. Staf personel sekolah (guru dan tenaga administrasi), orang tua dan masyarakat.

d. Program bimbingan dan konseling dikembangkan melalui serangkaian proses sistematis sejak dari perencanaan, desain, implementasi, evaluasi, dan keberlanjutan. Melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen tersebut diharapkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dapat diselenggarakan secara tepat sasaran dan terukur.

e. Program bimbingan dan konseling ditopang oleh kepemimpinan yang kokoh. Faktor kepemimpinan ini diharapkan dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian kinerja program bimbingan dan konseling.

(5)

4 B. Visi dan Misi

VISI DAN MISI

SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

VISI :

Berprestasi tinggi, berkepribadian, dan kreatif. MISI :

1. Melaksanakan kurikulum KTSP yang efektif.

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 3. Melaksanakan pembinaan iman dan taqwa warga sekolah. 4. Mengembangkan manajemen kelembagaan berdasarkan PMBS. 5. Membina minat dan kreatifitas.

VISI DAN MISI BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

VISI :

Visi pelayanan bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan sehari-hari siswa sebagai pelajar dan remaja yang normatif, dinamis dan konstruktif melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam perkembangannya dan pengentasan masalah-masalah agar siswa tumbuh, berdaya, unggul, mandiri dan optimal dalam perkembangan-sesuai minat dan potensi keterbakatan serta spektrum kecerdasan yang dimilikinya.

MISI :

1. Misi pendidikan, artinya bahwa layanan bimbingan dan konseling berupaya mendukung pengembangan diri siswa melalui pembentukan perilaku efektif, normatif dan cerdas dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan.

2. Misi pengembangan, artinya bahwa layanan bimbingan dan konseling berupaya mendukung pengembangan potensi dan kompetensi siswa di dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

(6)

5 C. Bidang Pengembangan (Domains)

Pada program ini, bidang bimbingan dan konseling dibagi menjadi tiga bidang pengembangan (Cobia & Henderson, 2009:63) yaitu bidang pengembangan akademik/belajar (academic development), bidang pengembangan karir (career development), dan bidang pengembangan pribadi-sosial (personal-social development). Sejalan dengan Visi dan Misi layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Depok, tujuan dari setiap bidang bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.

1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseling adalah:

a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.

b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis. e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.

f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.

g. Bersikap respek terhadap orang, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.

h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.

i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.

(7)

6

k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah:

a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.

b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.

c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.

d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas. f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah:

a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.

b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informai karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.

c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.

d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

(8)

7

f. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan.

g. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.

h. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.

i. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.

j. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

D. Deskripsi kebutuhan

Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program ini adalah dengan menggunakan ITP (Inventori Tugas Perkembangan) untuk assesmen kebutuhan peserta didik dan assesmen lingkungan melalui wawancara. Hasil Analisis Tugas Perkembangan menunjukkan beberapa aspek perkembangan yang masih di bawah rata-rata kelompok dan perlu bimbingan untuk mengembangkannya. Hasil Analisis Tugas Perkembangan dapat dilihat pada Lampiran 1. Dari hasil Analisis Kelompok dapat diketahui tingkat perkembangan siswa kelas X dan kelas XI SMA Negeri 1 Depok sebagai berikut:

Tabel 1 Profil kelompok siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok

No Aspek Perkembangan Tingkat

Perkembangan

Rata-rata tingkat perkembangan

Siswa kelas X

(9)

8

2 Landasan perilaku etis 5, 75 6,06

3 Kematangan emosional 5, 845 6,06

4 Kematangan intelektual 5, 897 6,06

5 Kesadaran tanggung jawab 6,095 6,06 6 Peran sosial sebagai pria atau wanita 6,345 6,06 7 Penerimaan diri dan

pengembangannya

6,095 6,06

8 Kemandirian perilaku ekonomis 5,983 6,06 9 Wawasan dan persiapan karir 5,931 6,06 10 Kematangan hubungan dengan teman

sebaya

6,388 6,06

11 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga

6,147 6,06

Tabel 2 Profil kelompok siswa kelas XI SMA N 1 Depok

No Aspek perkembangan Tingkat

perkembangan

Rata-rata tingkat perkembangan

siswa kelas XI

1 Landasan hidup religius 6,19 6,07

2 Landasan perilaku etis 5,914 6,07

3 Kematangan emosional 6,069 6,07

4 Kematangan intelektual 5,914 6,07

5 Kesadaran tanggung jawab 5,871 6,07 6 Peran sosial sebagai pria atau wanita 6,216 6,07 7 Penerimaan diri dan

pengembangannya

6,353 6,07

8 Kemandirian perilaku ekonomis 5,991 6,07 9 Wawasan dan persiapan karir 5,94 6,07 10 Kematangan hubungan dengan teman

sebaya

6,345 6,07

11 Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga

(10)

9

Menurut buku petunjuk teknis penggunaan ITP SMA, skor yang menggambarkan perkembangan siswa SMA sebagai berikut:

Tabel 3 Skor tingkat perkembangan siswa SMA

Skor Kode Tingkat Perkembangan Siswa

3 KOM Tingkat Konformistas 4 SDI Tingkat Sadar Diri 5 SAK Tahap Seksama 6 IND Tingkat Individualitas

Hasil Analisis Kelompok siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Depok, Profil kelompok di atas menunjukkan tingkat perkembangan siswa SMA yang normal karena berada diantara skor 3-6 yang menggambarkan tingkat perkembangan siswa SMA. Meskipun demikian, ada beberapa aspek perkembangan yang menunjukkan tingkat perkembangan siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Depok di bawah rata-rata kelompok diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4 Aspek perkembangan yang menunjukkan tingkat perkembangan siswa di bawah rata-rata kelompok

No Aspek perkembangan Kelas X Kelas XI

1 Landasan hidup religius _ _

2 Landasan perilaku etis

3 Kematangan emosional

4 Kematangan intelektual

5 Kesadaran tanggung jawab _

6 Peran sosial sebagai pria atau wanita _ _ 7 Penerimaan diri dan pengembangannya _ _

8 Kemandirian perilaku ekonomis

9 Wawasan dan persiapan karir

(11)

10

Aspek-aspek perkembangan yang belum mencapai rata-rata kelompok tersebut digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan program dengan harapan program yang dibuat dapat membantu siswa SMA Negeri 1 Depok mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal. Aspek-aspek perkembangan yang belum mencapai rata-rata kelompok tersebut juga diprioritaskan dalam kegiatan pelayanan dasar karena gangguan pada salah satu tahap mengakibatkan terhambatnya perkembangan secara keseluruhan.

Selain penilaian kebutuhan peserta didik menggunakan ITP (Inventori Tugas Perkembangan), konselor juga mempertimbangkan tentang harapan sekolah dan orang tua peserta didik. Dari hasil wawancara dan observasi, diketahui pula assesmen lingkungan yaitu berupa harapan-harapan yang diinginkan kepala sekolah, guru dan staf karyawan, dan orang tua terhadap peserta didik, antara lain:

1. Terwujudnya visi dan misi SMA Negeri 1 Depok.

2. SMA Negeri 1 Depok tetap menjadi SMA andalan Kabupaten Sleman.

3. Orang tua berharap siswa mempunyai prestasi akademik yang tinggi, kematangan karir (kelanjutan studi) dan kualitas kepribadian yang baik.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik dengan penyesuaian harapan sekolah dan orang tua peserta didik dihasilkan deskripsi kebutuhan sebagai berikut:

Tabel 5. Deskripsi kebutuhan

No Deskripsi kebutuhan Kompetensi pengembangan diri Alternatif kegiatan

1. Landasan perilaku etis Jujur Membuat papan bimbingan elektonik Hormat kepada orang tua Sosiodrama Sikap sopan santun Sosiodrama Ketertiban dan kepatuhan Training model

di kelas 2. Kematangan

emosional

Kebebasan dalam mengemukakan pendapat

(12)

11

Tidak cemas Psikodrama

Pengendalikan emosi Psikodrama Kemampuan menjaga stabilitas

emosi

Mengadakan ESQ

3. Kematangan intelektual

Sikap kritis Mengadakan out bond

Sikap rasional Mengadakan permainan Kemampuan membela hak pribadi Membuat papan

bimbingan elektronik Kemampuan menilai Mengadakan

permainan (game)

4. Kesadaran

bertanggung jawab

Mawas diri Pembuatan

papan bimbingan elektronik Tanggung jawab atas tindakan

pribadi

Mengadakan permainan (game)

Partisipasi pada lingkungan Training model di kelas

Disiplin Mengadakan

permainan (game) 5. Kemandirian perilaku

ekonomis

Upaya menghasilkan uang Mengadakan studi tour ke industri dan rumah produksi Sikap hemat dan menabung Mengadakan

(13)

12

Bekerja keras dan ulet Mengadakan permainan Tidak mengharapkan pemberian

orang

Membuat papan bimbingan elektonik 6. Wawasan persiapan

karir

Pemahaman jenis pekerjaan Studi tour ke berbagai profesi pekerjaan Kesungguhan belajar Pembuatan

leaflet

Upaya meningkatkan keahlian Training model di kelas

Perencanaan karir Career day

Kemudian deskripsi kebutuhan di atas dirumuskan dalam bentuk standar kompetensi kemandirian sebagai berikut :

Tabel 6 Standar kompetensi kemandirian siswa SMA

No Aspek

perkembangan

Tataran/Internalisasi tujuan

Pengenalan Akomodasi Tindakan

1 Landasan perilaku etis

Mengenal

keragaman sumber norma yang

berlaku di masyarakat

Menghargai keragaman sumber norma sebagai rujukan pengambilan

keputusan

Berperilaku atas dasar keputusan yang

mempertimbangkan aspek-aspek etis 2 Kematangan

emosional

Mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang lain.

Bersikap toleran terhadap ragam ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain.

Mengekpresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik.

3 Kematangan intelektual

Mempelajari cara-cara pengambilan

Menyadari akan keragaman alternatif

(14)

13 orang lain atas dasar kesamaan (equality).

5 Kemandirian perilaku hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetettif sebagai aset untuk mencapai hidup mandiri.

Menampilkan hidup hemat, ulet,

sungguh-sungguh, dan kompetitif atas dasar kesadaran peluang dan ragam pekerjaan, yang lebih terarah.

Internalisasi nilai-nilai

(15)

14 BAGIAN II

KOMPONEN PROGRAM

Program bimbingan dan konseling mengandung empat komponen pelayanan, yaitu: (1) pelayanan dasar bimbingan; (2) pelayanan responsif, (3) perencanaan individual, dan (4) dukungan system (DEPDIKNAS, 2007:207)

A. Pelayanan Dasar

Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya. Di Amerika Serikat, istilah pelayanan dasar ini lebih popular dengan sebutan kurikulum bimbingan (guidance curriculum). Tidak jauh berbeda dengan pelayanan dasar, menurut Gybers & Henderson kurikulum bimbingan ini diperuntukan kepada seluruh peserta didik yang diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan keterampilan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik (ASCA, 2005:22).

Program layanan yang akan diberikan kepada seluruh peserta didik sesuai dengan deskripsi kebutuhan di SMA Negeri 1 Depok antara lain:

1. Program pemahaman, penginternalisasian dan pengembangan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun).

2. Program pemahaman, penginternalisasian dan pengembangan kematangan emosional (kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tidak cemas, pengendalian emosi, kemampuan menjaga stabilitas emosi).

3. Program pemahaman, penginternalisasian dan pengembangan kematangan intelektual (sikap kritis, sikap rasional, kemampuan membela hak pribadi, kemampuan menilai).

(16)

15

5. Program pemahaman, penginternalisasian dan pengembangan kemandirian perilaku ekonomis (upaya menghasilkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, tidak mengharapkan pemberian orang).

6. Program pemahaman, penginternalisasian dan pengembangan wawasan persiapan karir (pemahaman jenis pekerjaan, kesungguhan belajar, upaya meningkatkan keahlian, perencanaan karir).

Untuk melaksanakan program-program tersebut, akan dilaksanakan melalui strategi implementasi berikut:

1. Bimbingan Kelas

Program yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik. Program yang akan dijalankan melalui strategi ini adalah:

a. Program pemahaman dan pengenalan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun).

b. Program pemahaman dan penegnalanan kematangan emosional (kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tidak cemas, pengendalian emosi, kemampuan menjaga stabilitas emosi).

c. Program pemahaman dan pengenalanan kematangan intelektual (sikap kritis, sikap rasional, kemampuan membela hak pribadi, kemampuan menilai).

d. Program pemahaman dan pengenalan kesadaran bertanggung jawab (mawas diri, tanggung jawab atas tindakan pribadi, partisipasi pada lingkungan, disiplin).

e. Program pemahaman dan pengenalan kemandirian perilaku ekonomis (upaya menghasilkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, tidak mengharapkan pemberian orang).

f. Program pemahaman dan pengenalan wawasan persiapan karir (pemahaman jenis pekerjaan, kesungguhan belajar, upaya meningkatkan keahlian, perencanaan karir).

2. Pelayanan Orientasi

(17)

16

di lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Program yang akan dijalankan melalui strategi ini adalah: a. Program pemahaman dan pengenalan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang

tua, sikap sopan dan santun), alternatif kegiatan mengadakan training model di kelas.

b. Program pemahaman dan penegnalanan kematangan emosional (kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tidak cemas, pengendalian emosi, kemampuan menjaga stabilitas emosi), alternatif kegiatan mengadakan ESQ.

c. Program pemahaman dan pengenalanan kematangan intelektual (sikap kritis, sikap rasional, kemampuan membela hak pribadi, kemampuan menilai), alternatif kegiatan out bond.

d. Program pemahaman dan pengenalan kesadaran bertanggung jawab (mawas diri, tanggung jawab atas tindakan pribadi, partisipasi pada lingkungan, disiplin), alternatif kegiatan out bond.

e. Program pemahaman dan pengenalan kemandirian perilaku ekonomis (upaya menghasilkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, tidak mengharapkan pemberian orang), alternatif kegiatan mengadakan study tour ke industri atau rumah produksi dan bank BI.

f. Program pemahaman dan pengenalan wawasan persiapan karir (pemahaman jenis pekerjaan, kesungguhan belajar, upaya meningkatkan keahlian, perencanaan karir), alternatif kegiatan mengadakan study tour ke Perguruan tinggi dan berbagai profesi pekerjaan.

3. Pelayanan Informasi

Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung. Program yang akan dijalankan melalui strategi ini adalah:

a. Program pemahaman dan pengenalan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun), alternatif kegiatan pembuatan papan bimbingan elektronik.

(18)

17

c. Program pemahaman dan pengenalanan kematangan intelektual (sikap kritis, sikap rasional, kemampuan membela hak pribadi, kemampuan menilai), alternatif kegiatan pembuatan papan bimbingan elektronik.

d. Program pemahaman dan pengenalan kesadaran bertanggung jawab (mawas diri, tanggung jawab atas tindakan pribadi, partisipasi pada lingkungan, disiplin), alternatif kegiatan pembuatan papan bimbingan elektronik.

e. Program pemahaman dan pengenalan kemandirian perilaku ekonomis (upaya menghasilkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, tidak mengharapkan pemberian orang), alternatif kegiatan pembuatan papan bimbingan elektronik.

f. Program pemahaman dan pengenalan wawasan persiapan karir (pemahaman jenis pekerjaan, kesungguhan belajar, upaya meningkatkan keahlian, perencanaan karir), alternatif kegiatan mengadakan Career Day dan pembuatan leaflet.

4. Bimbingan Kelompok

Konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik (ASCA, 2005: 41). Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia. Program yang akan dijalankan melalui strategi ini adalah:

a. Program penginternalisasian dan pengembangan perilaku etis (jujur, hormat kepada orang tua, sikap sopan dan santun), alternatif kegiatan mengadakan Sosiodrama diakhiri dengan diskusi.

b. Program penginternalisasian dan pengembangan kematangan emosional (kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tidak cemas, pengendalian emosi, kemampuan menjaga stabilitas emosi), alternatif kegiatan mengadakan Psikodrama diakhiri dengan diskusi.

c. Program penginternalisasian dan pengembangan kematangan intelektual (sikap kritis, sikap rasional, kemampuan membela hak pribadi, kemampuan menilai), alternatif kegiatan mengadakan permainan (game) diakhiri dengan diskusi. d. Program penginternalisasian dan pengembangan kesadaran bertanggung jawab

(19)

18

disiplin), alternatif kegiatan mengadakan permainan (game) diakhiri dengan diskusi.

e. Program penginternalisasian dan pengembangan kemandirian perilaku ekonomis (upaya menghasilkan uang, sikap hemat dan menabung, bekerja keras dan ulet, tidak mengharapkan pemberian orang), alternatif kegiatan mengadakan permainan (game) diakhiri dengan diskusi.

f. Program penginternalisasian dan pengembangan wawasan persiapan karir (pemahaman jenis pekerjaan, kesungguhan belajar, upaya meningkatkan keahlian, perencanaan karir), alternatif kegiatan mengadakan permainan (game) diakhiri dengan diskusi.

5. Pelayanan Pengumpulan Data (Aplikasi Instrumentasi)

Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang pribadi peserta didik, dan lingkungan peserta didik. Pengumpulan data ini dilakukan dengan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes yaitu:

a. Data pribadi siswa

b. ITP (Instrumen Tugas Perkembangan) c. DCM (Daftar Cek Masalah)

d. Sosiometri e. Tes Hwo Am I f. Studi Habit

g. Pendataan presensi siswa h. Rekap prestasi belajar i. Anecdotal record

j. Hasil wawancara dengan siswa k. Kartu Konseling

B. Pelayanan Responsif (Responsive Services)

(20)

19

Selain layanan secara insidental, dalam layanan responsif terdapat pula layanan yang terprogram sesuai dengan analisis kebutuhan peserta melalui ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dan analisis kebutuhan lingkungan melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan orang tua peserta didik. Program layanan bimbingan dan konseling yang akan diberikan untuk merespon kebutuhan dan masalah peserta didik yang memerlukan pertolongan dengan segera antara lain:

1. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi menjadi anggota geng pelajar.

2. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi nongkrong di depan sekolah sepulang sekolah.

3. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi mencoret-coret tembok di pingir jalan dan fasilitas umum.

4. Program untuk mengentaskan peserta didik yang merokok di lingkungan sekolah. 5. Program untuk membantu peserta didik yang mengalami hambatan-hambatan

dalam mencapai tugas-tugas perkembangan landasan hidup religius, landasan perilaku etis, kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran bertanggung jawab, peran sosial sebagai pria atau wanita, penerimaan diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomis, wawasan persiapan karir, kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.

Strategi implementasi komponen program pelayanan responsif dapat dilakukan melalui :

1. Konseling Individual.

Pemberian bantuan secara empat mata kepada siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. 2. Konseling Kelompok.

Pemberian bantuan secara kelompok kepada beberapa siswa yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.

3. Referal (Rujukan atau Alih Tangan Kasus).

(21)

20

4. Kolaborasi dengan Guru Mapel/Wali Kelas.

Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Dilaksanakan sesuai kebutuhan dan terjadwal setiap 4 (empat) kali dalam setahun sebelum penerimaan laporan hasil belajar ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

5. Kolaborasi Dengan Orang Tua

Konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Dilaksanakan sesuai kebutuhan dan terjadwal setiap 4 (empat) kali dalam setahun pada saat penerimaan laporan hasil belajar ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).

6. Kolaborasi Dengan Pihak Luar Sekolah

Yaitu berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Selain dilaksanakan sesuai kebutuhan, program yang akan dilaksanakan melalui strategi ini adalah:

a. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi menjadi anggota geng pelajar, alternatif kegiatan mengadakan seminar “anti kekerasan” dengan berkolaborasi dengan psikolog dan pihak kepolisian. b. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi nongkrong di

depan sekolah sepulang sekolah, alternatif kegiatan mengadakan seminar

“anti kekerasan” dengan berkolaborasi dengan psikolog dan pihak kepolisian.

c. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi mencoret-coret tembok di pingir jalan dan fasilitas umum, alternatif kegiatan mengadakan seminar dengan berkolaborasi dengan psikolog, PEMKOT/PEMDA dan pihak kepolisian.

(22)

21

e. Program untuk membantu peserta didik yang mengalami hambatan-hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan landasan hidup religius, landasan perilaku etis, kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran bertanggung jawab, peran sosial sebagai pria atau wanita, penerimaan diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomis, wawasan persiapan karir, kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga, berkolaborasi dengan psikolog, ahli kesehatan (dokter), dan orang tua peserta didik.

7. Konsultasi.

Selain menerima pelayanan konsultasi bagi peserta didik konselor juga menerima pelayanan konsultasi bagi, guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persespsi dalam memberikan bimbingan kepada siswa, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa, melakukan referal, dan meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling.

8. Konferensi Kasus

Yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan siswa itu. Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.

9. Kunjungan Rumah

Yaitu kegiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang siswa tertentu yang sedang ditangani, dalam upaya mengentaskan masalahnya,melalui kunjungan ke rumahnya.

C. Perencanaan Individual (Individual Student Planning)

(23)

22

membantu peserta didik memahami dan mengambil tindakan untuk mengembangkan rencana masa depan (ASCA, 2005:22).

Strategi implementasinya:

1. Penilaian Individu atau kelompok kecil (Individual or Small-Group Appraisal) a. Membantu siswa kelas X untuk menilai dan menganalisis kemampuan, minat,

keterampilan dan prestasi (ekstrakulkuler).

b. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran membantu siswa dalam pembuatan kelompok belajar.

c. Penelusuran penerima beasiswa BKM .

d. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran untuk melakukan penelusuran prestasi belajar untuk diikutsertakan dalam olimpiade.

e. Membantu siswa kelas X untuk menilai dan menganalisis kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi (jurusan IPA, IPS, dan Bahasa).

f. Membantu siswa kelas XII untuk menilai dan menganalisis kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi (pemilihan PTN dan PTS beserta jurusan).

g. Membantu siswa kelas XII untuk menilai dan menganalisis kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi (lapangan pekerjaan).

2. Pemberian saran individu atau kelompok kecil (Individual or Small-Group Advicement).

a. Penempatan dan penyaluran siswa kelas X (ekstrakulikuler).

b. Penempatan dan penyaluran siswa kelas X, XI dan XII ke dalam kelompok belajar (sesuai analisis sosiometri).

c. Penempatan dan penyaluran penerima beasiswa BKM.

d. Penempatan dan penyaluran siswa berprestasi untuk diikutsertakan dalam olimpiade.

e. Penempatan dan penyaluran siswa kelas X (jurusan IPA, IPS, dan Bahasa). f. Penempatan dan penyaluran siswa kelas XII ke perguruan tinggi.

g. Penempatan dan penyaluran siswa kelas XII ke lapangan pekerjaan.

D. Dukungan Sistem (System Support)

(24)

23

tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.

Strategi implementasinya: 1. Pengembangan Profesi

a. In-service training (mengadakan pelatihan pembuatan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif)

b. Aktif dalam organisasi profesi (ABKIN)

c. Aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah (mengikuti seminar dan workshop tentang manajemen dan evaluari bimbingan dan konseling)

d. Mengikuti penataran tentang manajemen dan evaluasi bimbingan dan konseling e. Aktif dalam MGBK

2. Manajemen program

(25)

24 BAGIAN III

SISTEM MANAJEMEN (MANAGEMENT SYSTEM)

A. Kesepakatan (Agreements)

Personil utama pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Depok adalah konselor (guru bimbingan dan konseling) dan staf administrasi bimbingan dan konseling sedangkan personil pendukung pelayanan bimbingan dan konseling adalah segenap unsur yang terkait dalam pendidikan (kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi). Masing-masing personil tersebut, sepakat untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan dan konseling. Uraian tugas masing-masing personil tersebut, khusus dalam kaitanya dengan pelayanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah secara menyeluruh, khusunya bimbingan dan konseling. Tugas kepala sekolah adalah, mengkoordinasi segenap kegiatan yang direncanakan, diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis. a. Menyediakan sarana dan prasarana, tenaga, dan berbagai fasilitas lainnya untuk

kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

b. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disekolah kepada pihak-pihak terkait, terutama dinas pendidikan yang menjadi atasannya.

d. Menyediakan fasilitas, kesempatan dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling.

2. Koordinator Bimbingan dan Konseling

(26)

25

a. Mengkoordinasi para guru bimbingan dan konseling.

b. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada segenap warga sekolah (peserta didik, guru dan personil sekolah), orang tua peserta didik, dan masyarakat.

c. Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program pelayanan dan kegiatan pendukung, program mingguan, bulanan, dan tahunan.

d. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.

e. Mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling. f. Menilai hasil pelaksananaan program kegiatan bimbingan dan konseling. g. Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.

h. Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian bimbingan dan konseling.

i. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi terpenuhinya, tenaga, prasarana dan sarana, alat dan perlengkapan bimbingan dan konseling. j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

kepada kepala sekolah.

k. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling.

3. Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli atau tenaga professional, bertugas:

a. Melakukan studi kelayakan dan needs assessment.

b. Merencanakan program bimbingan dan konseling untuk satuan waktu tertentu. Program-program tersebut dikemas dalam program harian/mingguan, bulanan, dan tahunan.

c. Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. e. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.

f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.

(27)

26

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada koordinator bimbingan dan konseling serta kepala sekolah.

i. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling.

j. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

4. Guru Mata Pelajaran

Sebagai pengampu mata pelajaran, guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peran sebagai berikut:

a. Membantu konselor mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling, serta membantu pengumpulan data tentang peserta didik.

b. Mereferal peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor.

c. Menerima peserta didik alih tangan dari guru bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik yang menurut guru bimbingan dan konseling memerlukan pelayanan pengajaran/latihan khusus (remedial).

d. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peserta didik yang memerlukan pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti dan menjalani kegiatan yang dimaksudkan.

e. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah peserta didik, seperti konsferensi kasus.

f. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

5. Wali Kelas

Sebagai Pembina kelas, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali kelas berperan:

a. Melaksanakan peranannya sebagai penasihat kepada peserta didik khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling.

(28)

27

d. Mereferal peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor (guru bimbingan dan konseling).

6. Staf Administrasi

Staf administrasi mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Staf administrasi diharapkan membantu menyediakan format-format yang diperlukan dan membantu para guru bimbingan dan konseling (konselor) dalam memelihara data dan serta sarana dan fasilitas bimbingan dan konseling yang ada.

B. Dewan Penasihat (Advisory Council)

Dewan penasihat adalah kelompok perwakilan dari orang yang ditunjuk untuk memberikan saran dan membantu keberhasilan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif. Dewan ini memberikan advokasi, evaluasi dan merekomendasikan prioritas dan cara-cara untuk meningkatkan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif selanjutnya (Arizona Department of Education, 2003:15). Dewan penasihat yang ditunjuk untuk memeriksa hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling dan membuat rekomendasi yaitu

1. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda & OLahraga Kabupaten Sleman 2. Riswiyanto Mulyoputro, S.Pd (Kepala sekolah SMA N 1 Depok)

C. Penggunaan Data (Use of Data)

Program bimbingan dan konseling komprehensif didukung oleh data. Penggunaan data di dalam layanan bimbingan dan konseling akan menjamin setiap peserta didik memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan konseling (Montana School Counselor Association, 2004:20). Manajemen data dilakukan secara manual maupun komputer. Database siswa dibangun dan dikembangkan agar perkembangan setiap siswa dapat dengan mudah dipantau. Adapun data yang akan digunakan dalam program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di SMA Negeri 1 Depok sebagai berikut:

1. Data Pribadi

(29)

28

4. Sosiometri 5. Tes Who Am I 6. Studi Habit 7. Presensi Siswa

8. Rekap Prestasi Belajar 9. Anecdetol Record 10.Hasil Wawancara Siswa 11.Kartu Konseling

D. Penggunaan Waktu (Use of Time)

Perencanaan waktu ini didasarkan kepada isi program dan dukungan manajemen yang harus dilakukan oleh konselor. 80% waktu digunakan untuk melayanai peserta didik secara langsung dan 20% digunakan untuk dukungan manajerial. Porsi waktu untuk peluncuran masing-masing komponen program ditetapkan sesuai dengan pertimbangan sekolah.

Suggested Percentages of Total Counselor Time

Component Program % Counselor Time/ School Level

Senior High School

Guidance curriculum 15% - 25%

Individual student planning 25% - 35%

Responsive services 25% - 35%

(30)

29 E. Kalender (Calendars)

PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPRHEHENSIF SMA NEGERI 1 DEPOK

TAHUN AJARAN 2011/2012 (ANNUAL CALENDAR)

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR Mulai Berakhir

1. Program

peningkatan, penginternalisasian

dan pengembangkan

perilaku etis (Pribadi

Sosial)

an perilaku etis

Mengenal keragaman sumber norma di

maysrakat dan tata

tertib yang berlaku di

sekolah

Menghargai keragaman sumber norma di

masyarakat dan tata

tertib yang berlaku di

sekolah sebagai rujukan

pengambilan keputusan

Berperilaku atas dasar keputusan yang

mempertimbangkan

aspek-aspek etis

70% siswa SMA N 1 Depok tidak ada

yang mencontek

pada saat ujian

65% siswa SMA N 1 Depok berperilaku

berdasarkan

aspek-aspek etis

75% siswa SMA N 1 Depok tidak ada

yang melakukan

pelanggaran tata

tertib sekolah

Bimbingan Klasikal

Layanan orientasi (Training model di

kelas)

Layanan informasi (Pembuatan papan

Layanan responsif (sesuai kebutuhan)

Purbowati (XE, XI IPS

1, XII IPS 3, XD)

Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3,

XI IPA 2)

Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1,

XI IPA 2)

Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1,

(31)

30

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR

 Mempelajari cara-cara menghindari konflik dengan orang lain

 Bersikap toleran terhadap ragram ekspresi perasaan diri sendiri dan orang lain

 Mengekspresikan perasaan dalam cara-cara yang bebas, terbuka dan tidak menimbulkan konflik

 98% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang berkelahi di sekolah

 90% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang terlibat tawuran dengan sekolah lain

Bimbingan Klasikal

Layanan orientasi (ESQ)

Layanan informasi (Pembuatan papan

Layanan responsif (sesuai kebutuhan) jumlah siswa yang melakukan

Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

 Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1,

Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara objektif

95% siswa SMA N 1 Depok

mendapatkan nilai di atas Kriteria Kelulusan Minimal (KKM)

Bimbingan Klasikal

Layanan informasi (Pembuatan papan

Purbowati (XE, XI IPS

(32)

31

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR

Menyadari akan keberagaman alternatif keputusan dan

konsekuensi yang dihadapi

Mengambil keputusan dan pemecahan

Layanan responsif (Sesuai kebutuhan)

Layanan perencanaan individual

(individual or small-group appraisal & individual or

small-group advicement)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

 Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1,

Menyadari nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam konteks keragaman interaksi sosial

Berinteraksi dengan orang lain atas dasar kesamaan (equality)

 90% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang membolos

 75% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang tidak

mengerjakan tugas-tugas dan

pekerjaan rumah

Bimbingan Klasikal

Layanan orientasi (Training model di kelas)

Layanan informasi (Pembuatan papan bimbingan

elektronik)

Bimbingan kelompok (Game)

Layanan responsif (sesuai kebutuhan) an jumlah siswa yang membolos

Pre-post tests tingkat

Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

(33)

32

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR

 Mempelajari strategi dan peluang untuk

berperilaku hemat, ulet,

sungguh-sungguh, dan

kompetitif dalam

keragaman kehidupan

 Menerima nilai-nilai hidup hemat, ulet,

sungguh-sungguh, dan

kompetitif sebagai aset

untuk mencapai hidup

mandiri

 Menampilkan hidup hemat, ulet,

sungguh-sungguh, dan

kompetitif atas dasar

kesadaran sendiri

 75% siswa SMA N 1 Depok mampu

berperilaku hemat

dan menyisakan Rp

1000/hari untuk

ditabung

Bimbingan Klasikal

Layanan orientasi (Training model di

kelas)

Layanan informasi (Pembuatan papan

bimbingan elektronik)

Layanan responsif (sesuai kebutuhan)

Purbowati (XE, XI IPS

1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1,

XI IPA 2)

 Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1,

(34)

33

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR

6. Program pembentukan, penginternalisasian dan

 Mempelajari kemampuan diri, peluang dan ragam pekerjaan, pendidikan dan aktifitas yang terfokus pada pengembangan alternatif karir yang lebih terarah

 Internalisasi nilai-nilai yang melandasi pertimbangan pemilihan alternatif karir

 Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan

mempertimbangkan kemampuan, peluang dan ragam karir

 Menilai dan menganalisis kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi belajar (ekstrakulikuler, penjurusan

IPA/IPS/Bahasa, pemilihan Perguruan tinggi beserta jurusan, dan lapangan pekerjaan)

 100% Siswa SMA N 1 depok mampu membuat keputusan dalam menentukan arah masa depan sesuai dengan sesuai dengan minat, keterampilan dan prestasi belajar.

 90% siswa kelas XII yang memilih bekerja dapat meimilih

 Bimbingan Klasikal

 Layanan orientasi (Study Tour)

 Layanan informasi (Career Day dan pembuatan leaflet)

 Layanan responsif (sesuai kebutuhan)

 Layanan perencanaan individual (individual or small-group appraisal & individual or small-group jumlah siswa yang melanjutkan ke Perguruan tinggi

04/ 2012 06/ 2012  Drs. R. Joko Wuryono (XC, XI IPA 1, XII IPA 3, XII IPS 2)

 Dra. Eko rini Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

(35)

34

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR peserta didik yang diindikasi menjadi anggota geng pelajar

Mengentaskan

Mempelajari dan menampilkan kegiatan yang positif dan bermanfaat

 90% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang menjadi anggota geng pelajar

Layanan responsif (konseling dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak luar sekolah, konsultasi, jumlah siswa yang ikut geng pelajar sebelum dan

Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

 Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1, XD)

8. Program untuk mengentaskan peserta didik yang diindikasi kongko-kongko di depan sekolah

Mempelajari dan menampilkan kegiatan yang positif dan bermanfaat

 90% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang kongko-kongko di depan sekolah

Layanan responsif (konseling dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak luar sekolah, konsultasi, jumlah siswa yang kongko-kongko

Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

(36)

35

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR peserta didik yang diindikasi mencoret-coret tembok di pinggir jalan dan fasilitas umum di pinggir jalan dan fasilitas

Mempelajari dan menampilkan kegiatan yang positif dan bermanfaat

 Tidak ada laporan dari pihak kepolisian dan masyarakat siswa SMA N 1 Depok mencoret-coret tembok di pinggir jalan dan fasilitas umum

Layanan responsif (konseling dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak luar sekolah, konsultasi, jumlah siswa yang mencoret-coret tembok di pinggir jalan dan fasilitas umum sebelum

Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1, XD)

10. Program untuk mengentaskan peserta didik yang merokok di

Mempelajari dan menampilkan perilaku hidup sehat

 95% siswa SMA N 1 Depok tidak ada yang merokok

Layanan responsif (konseling dengan orang tua, kolaborasi dengan pihak luar sekolah, konsultasi, jumlah siswa yang merokok di

Purbowati (XE, XI IPS 1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1, XI IPA 2)

(37)

36

NO

PROGRAM LAYANAN DAN DOMAIN PERKEMBANGAN

TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR

11. Program peningkatan

kesejahteraan

Menilai, memahami, menerima dan

mengarahkan dirinya

secara positif dan

konstruktif

 100% Siswa SMA 1 Depok yang kurang

mampu

group appraisal &

individual or

small-Purbowati (XE, XI IPS

1, XII IPS 3, XD)

 Dra. Wahyu Srinurjati (XF, XI IPS 2, XII IPS 3, XI IPA 2)

 Eko. Yuliyanto, S.Pd (XB, XI IPS 3, XII IPS 1,

XI IPA 2)

 Nuri Yuharyati, S.Pd (XA, XI IPS 4, XII IPA 1,

XD)

12.

(38)

37

DUKUNGAN SISTEM

NO PROGRAM TUJUAN STANDAR KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

INDIKATOR KEBERHASILAN

STRATEGI LAYANAN, DAN METODE PELAKSANAAN

TARGET SISWA

STRATEGI EVALUASI

WAKTU

PENANGGUNG JAWAB

Mulai terakhir

1. Program

peningkatan

kemampuan

konselor mengelola

dan mengevaluasi

bimbingan dan

konseling

Konselor dapat

meningkatkan,

menginternalisasi

dan

mengembangkan

profesionalitas

 Mempelajari manajemen BK dan

Evaluasi BK

Seluruh guru bimbingan dan

konseling di SMA N

1 Depok mampu

membuat program

BK, mengelola dan

mengevaluasi.

 in-service training

mengikuti seminar

workshop

mengikuti penataran

Seluruh

guru

bimbingan

dan

konseling

di SMA N

1 Depok

Evaluasi kinerja

konselor

07/2011 06/2012  Riswiyanto Mulyoputro, S.Pd

(Kepala sekolah SMA

(39)

38

PROGRAM BULANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI 1 DEPOK

TAHUN AJARAN 2011/2012

(MONTHLY CALENDAR)

BULAN

KOMPONEN PROGRAM

PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PELAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

DUKUNGAN SISTEM

SEMESTER I

JULI 1.Bimbingan klasikal (Materi sesuai analisis kebutuhan)

2.Layanan orientasi (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

3.Layanan informasi (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

4.Bimbingan kelompok(Materi sesuai

analisis kebutuhan)

5.Pendataan presensi siswa

6.Anecdotal record

7.Pengumpulan data hasil konseling

siswa

1.Konseling individual (sesuai

kebutuhan)

2.Konseling kelompok (sesuai

kebutuhan)

3.Konsultasi (sesuai kebutuhan)

4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan)

5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan)

6.Referal (sesuai kebutuhan)

7.Kolaborasi dengan guru mata

pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai

kebutuhan)

9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah

(sesuai kebutuhan)

1. Membantu siswa kelas X

untuk menilai dan

menganalisis kemampuan,

minat, keterampilan dan

prestasi (ekstrakulikuler)

2. Penempatan dan

penyaluran sesuai

kemampuan, minat,

keterampilan dan prestasi

(ekstrakulikuler)

1.In-service training

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai

kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan

workshop (lokakarya)

(sesuai kebutuhan)

4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan)

5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

6.Kelanjutan studi (sesuai

(40)

39

BULAN

KOMPONEN PROGRAM

PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PELAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

DUKUNGAN SISTEM

AGUSTUS 1. Melancarkan Data Pribadi

2. Needs Assessment melalui ITP (Instrumen Tugas Perkembangan)

3. Penelusuran masalah melalui DCM 4. Melancarkan Sosiometri

5. Melancarkan Tes Hwo Am I 6. Melancarkan Studi Habit 7. Pendataan presensi siswa

8. Anecdotal record

9. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1.Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2.Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan)

7.Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

1. Guru pembimbing

berkolaborasi dengan guru mata pelajaran membantu siswa dalam pembuatan kelompok belajar

2. Penempatan dan penyaluran siswa sesuai hasil analisis sosiometri (kelompok belajar)

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti

penataran(sesuai kebutuhan)

5.Aktif dalam MGBK (sesuai kebutuhan)

6.Kelanjutan studi (sesuai kebutuhan)

SEPTEMBER 1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan orientasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai analisis kebutuhan)

5. Pendataan presensi siswa

6. Anecdotal record

7. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1.Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2.Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan)

7.Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

1. Penelusuran penerima beasiswa BKM kelas X

2. Penempatan dan penyaluran penerima beasiswa

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

(41)

40

BULAN

KOMPONEN PROGRAM

PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PELAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

DUKUNGAN SISTEM

OKTOBER 1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan orientasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai analisis kebutuhan)

5. Pendataan presensi siswa

8. Anecdotal record

6. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1.Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2.Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan)

7.Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

Guru permbimbing dan guru mata pelajaran

berkolaborasi untuk melakukan penelusuran prestasi belajar untuk diikutsertakan dalam olimpiade

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

6.Kelanjutan studi (sesuai kebutuhan)

NOVEMBER 1. Bimbingan klasikal (materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Bimbingan kelompok (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Pendataan presensi siswa

5. Anecdotal record

6. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1.Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2.Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan)

7.Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

Penempatan dan penyaluran siswa berprestasi (olimpiade)

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

(42)

41

BULAN

KOMPONEN PROGRAM

PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PELAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

DUKUNGAN SISTEM

DESEMBER 1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Bimbingan kelompok (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Pendataan presensi siswa

5. Anecdotal record

6. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1.Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2.Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3.Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4.Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5.Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6.Referal (sesuai kebutuhan)

7.Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8.Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9.Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

Mengumpulkan data untuk melakukan evaluasi dan perbaikan

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

6.Kelanjutan studi (sesuai kebutuhan)

7.Evaluasi Program BK

JANUARI 1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan orientasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai analisis kebutuhan)

5. Pendataan presensi siswa

6. Anecdotal record

7. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1. Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2. Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3. Konsultasi( sesuai kebutuhan) 4. Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan)

7. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9. Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

Membantu siswa kelas X untuk menilai dan menafsirkan kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi (jurusan IPA, IPS, dan Bahasa)

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

(43)

42

BULAN

KOMPONEN PROGRAM

PELAYANAN DASAR PELAYANAN RESPONSIF PELAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

DUKUNGAN SISTEM

FEBRUARI 1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan orientasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Bimbingan kelompok Materi sesuai analisis kebutuhan)

5. Pendataan presensi siswa

6. Anecdotal record

7. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1. Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2. Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4. Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan)

7. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9. Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

Membantu siswa kelas XII untuk menilai dan menafsirkan kemampuan, minat,

keterampilan dan prestasi (memilih PTN & PTS beserta jurusan)

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

6.Kelanjutan studi (sesuai kebutuhan)

MARET 1. Bimbingan klasikal (Materi sesuai

analisis kebutuhan)

2. Layanan orientasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

3. Layanan informasi (Materi sesuai analisis kebutuhan)

4. Bimbingan kelompok (Materi sesuai analisis kebutuhan)

5. Pendataan presensi siswa

6. Anecdotal record

7. Pengumpulan data hasil konseling siswa

1. Konseling individual (sesuai kebutuhan)

2. Konseling kelompok (sesuai kebutuhan)

3. Konsultasi (sesuai kebutuhan) 4. Kunjungan rumah (sesuai kebutuhan) 5. Konferensi kasus (sesuai kebutuhan) 6. Referal (sesuai kebutuhan)

7. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran/wali kelas(sesuai kebutuhan)

8. Kolaborasi dengan orang tua (sesuai kebutuhan)

9. Kolaborasi dengan pihak luar sekolah (sesuai kebutuhan)

Membantu siswa untuk menilai dan menafsirkan kemampuan, minat, keterampilan dan prestasi. (lapangan pekerjaan)

1.In-service training (sesuai kebutuhan)

2.Aktif dalam ABKIN (sesuai kebutuhan)

3.Mengikuti seminar dan workshop (lokakarya) (sesuai kebutuhan) 4.Mengikuti penataran

(sesuai kebutuhan) 5.Aktif dalam MGBK (sesuai

kebutuhan)

Gambar

Tabel 2 Profil kelompok siswa kelas XI SMA N 1 Depok
Tabel 3 Skor tingkat perkembangan siswa SMA
Tabel 5. Deskripsi kebutuhan
Tabel 6 Standar kompetensi kemandirian siswa SMA

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi penelitian ditujukan bagi pihak sekolah agar dapat melakukan kerjasama yang baik dengan pihak luar maupun orang tua untuk meningkatkan survival and

[r]

[r]

peserta didik (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara

(needs assessment), peneliti mengumpulkan data berkenaan dengan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah tempat penelitian., (b) Merumuskan

SDY diberi waktu untuk menceritakan pengalaman terkait bagaimana cara membagi waktu antara membantu orang tua dengan belajar, bagaimana cara bertanggung jawab dalam

Berdasarkan data-data observasi di tiga sekolah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karir

Bagi pihak sekolah, agar layanan konseling individu dapat berpengaruh terhadap percaya diri peserta didik, maka pihak sekolah juga perlu mendukung pelaksanaan layanan konseling