• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan dan Konseling di TK dan SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bimbingan dan Konseling di TK dan SD"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU BELAJAR

BIMBINGAN DAN KONSELING

DI

TAMAN KANAK-KANAK &

SEKOLAH DASAR

Di Susun Oleh :

Jumadi Mori Salam Tuasikal

SEMOGA CATATAN INI BERMANFAAT

DOKUMEN PRIBADI

(2)

KARAKTERISTIK PELAYANAN BK

DI TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR

A. Karakteristik Pelayanan BK di Taman Kanak-kanak

Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. (Rochman Natawidjaja (dalam Yusuf & Nurihsan 2014). Sedangkan Konseling menurut Shertzer & Stone 1980 (dalam Nurihsan 2009) mengatakan bahwa konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.

Asumsi dasar yang melandasi bahwa PAUD memerlukan bimbingan dan konseling adalah kesetaraan PAUD sekarang ini dengan pendidikan dasar dan menengah. Jika di lingkungan pendidikan dasar dan menengah bimbingan konseling sangat dibutuhkan, otomatis PAUD juga membutuhkannya. Selain keahlian dan pengalaman pendidik, faktor lain yang perlu dipehatikan adalah kecintaan yang tulus pada anak, berminat pada perkembangan mereka, bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki pada anak, hangat dalam bersikap dan bersedia bermain dengan anak.

(3)

jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudhatul athfal (RA) atau bentuk lain yang sejenis; jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB) dan bentuk lain yang sejenis; sementara di jalur informal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat.

Jadi, pendidikan anak usia dini (PAUD), mencakup tiga lembaga pendidikan anak, yaitu TK/RA, KB dan TPA serta bentuk pelayanan sejenis. Biasanya, pendidikan TK/RA (pendidikan formal) hanya menerima peserta didik berusia 4-6 tahun. Sedangkan KB dan bentuk sejenis (pendidikan nonformal), hanya menerima peserta didik antara usia 2-4 tahun, adapun TPA (pendidikan informal) bisa menerima penitipan anak mulai dari usia 2 bulan sampai 2 tahun.

(4)

Pendidik PAUD yang ideal adalah seseorang yang memiliki kompetensi profesional yang terdidik dan terlatih baik, sera memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal, melainkan seseorang yang memiliki kompetensi pedagogi yaitu menguasai strategi dan tehnik mendidik, memiliki pengetahuan tentang cara-cara mendidik, maupun membuat rancangan kegiatan ( untuk satu tahun, seminggu dan harian) dan pengetahuan tentang kesehatan, mampu mengorganisasikan kelas. Ia memiliki kompetensi profesional, juga mengetahui bagaimana cara menghadapi berbagai macam permasalahan anak, mulai dari perkelahian antar anak sampai dengan menggiatkan kelompok belajar. Pendidik PAUD merupakan pendidik yang konsisten sekaligus luwes, humoris dan lincah dalam menghadapi kebutuhan, minat dan kemampuan anak. Juga memiliki kompetensi sosial, berinteraksi dengan orang tua, antar sesama pendidik, anak serta masyarakat.

Pemerintah mensyaratkan para pendidik PAUD baik formal, nonformal dan informal harus memiliki latar belakang S-1 atau D-4. Bahkan, tidak sembarangan S-1 atau D-4 bisa mengajar di PAUD, tetapi mereka harus berlatar belakang keilmuan yang sama, yakni S-1 PG-PAUD. Guru-guru TK dan Pendidik PAUD yang hingga saat ini belum S-1 diwajibkan untuk kuliah S-1 pendidikan PAUD. Jika tidak, mereka akan tersisihkan oleh Undang-undang.

Adanya bimbingan dan konseling di PAUD bukan berarti sekedar ikut-iktan saja. Keberadaan bimbingan konseling dilingkungan PAUD juga dibutuhkan. Sebab, banyak perilaku bermasalah muncul pada peserta didik ketika dewasa yang disebabkan oleh masa lalunya diwaktu kecil. Hal ini menunjukan bahwa masa-masa awal anak telah kecolongan dalam hal tindakan pencegahan terhadap munculnya perilaku bermasalah di masa depan.

(5)

sesungguhnya bimbingan dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah perilakunya saja, melainkan juga kepada mereka yang tidak berperilaku masalah. Tentunya, mencegah akan jauh lebih mudah daripada mengobati. Asas ini pula yang akan diberlakukan di dalam bimbingan konseling di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan kata lain, mencegah munculnya perilaku bermasalah pada anak-anak jauh lebih mudah daripada mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa.

Perlu ditegaskan disini bahwa bimbingan dan konseling di lembaga PAUD tidak hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai perilaku bermasalah, melainkan juga harus diberikan kepada mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian, konseling bukan hanya untuk mengatasi perilaku bermasalah pada anak didik, melainkan juga tindakan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya anak secara maksimal. Pandangan ini menitik beratkan pada bimbingan yang bersifat preventif, kesehatan mental, dan pengembangan diri daripada bimbingan yang menitik beratan pada psikoterapi maupun diagnosis terhadap perilaku bermasalah.

Terlebih lagi, ketika para psikolog telah menyadari betapa pentingnya melakukan identifikasi sejak dini terhadap perilaku bermasalah pada anak-anak. Dengan melakukan identifikasi ini, diharapkan anak-anak dimasa depan tidak lagi mengalami hambatan dalam belajarnya, terlebih lagi gangguan pada mentalnya. Momen yang paling tepat untuk melakukan tindakan identifikasi ini adalah pada masa-masa awal usia dini atau di lembaga PAUD. Beberapa alasan berikut ini kiranya dapat memberi pemahaman kepada kita mengapa tindakan identifikasi untuk mencegah perilaku bermasalah paling tepat dilakukan pada masa usia dini atau PAUD.

(6)

dalam memberikan layanan guna membantu anak dalam mengembangkan kepribadiannya. Pada masa perkembangan anak taman kanak-kanak, masalah dapat menghambat pencapaian perkembangan masa berikutnya, dan juga mempengaruhi aspek-aspek perkembangan lainnya. Layanan bimbingan sebagai suatu upaya bantuan yang diberikan guru pada anak dilaksanakan secara bersama-sama dengan proses pembelajaran yang terjadi. Adapun tujuan bimbingan dan konseling di taman kanak-kanan yaitu:

1. Membantu anak lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifat-sifatnya, kebiasaannya dan kesenangannya.

2. Membantu anak mengembangkan potensi yang dimilikinya.

3. Membantu anak mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.

4. Membantu anak menyiapkan perkembangan mental dan sosial untuk masuk ke lembaga pendidikan selanjutnya.

5. Membantu orang tua agar mengerti, memahami dan menerima anak sebagai individu.

6. Membantu orang tua mengatasi gangguan emosi anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga di rumah.

7. Membantu orang tua mengambil keputusan memilih sekolah bagi anaknya yang sesuai dengan taraf kemampuan intelektual, fisik dan sosial emosionalnya.

8. Memberikan informasi pada orang tua untuk memecahkan masalah kesehatan anak.

Jenis-jenis pelayanan bimbingan dan konseling ditaman kanak-kanak yaitu:

(7)

2. Layanan informasi, untuk memberikan wawasan dan pemahaman yang baik untuk anak maupun bagi orang tua. Untuk anak usia dini yang relative masih usia mudah masih sangat sedikit informasi atau pengetahuan yang diketahui dan dipahami anak.

3. Layanan konseling, proses konseling pada anak usia dini berbeda dengan konseling yang dilakukan pada anak remaja atau orang dewasa. Layanan konseling dilakukan dengan mengikuti berapa langkah yaitu melakukan:

4. Layanan penempatan, yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan anak memperoleh penempatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan potensinya.

5. Layanan evaluasi dan tindak lanjut, merupakan layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penangan yang telah dilakukan guru atau pendamping.

Agar dapat melaksanakan layanan bimbingan dan konseling ditaman kanak-kanak, konselor perlu menyadari adanya perbedaan-perbedaan karakteristik anak yang dihadapinya. Adapun karakteristik pelayanan bimbingan dan konseling ditaman kanak – kanak dapat dilakukan dengan cara:

1. Proses bimbingan dan konseling harus disesuaikan dengan pola pikir dan pemahaman anak, pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini relative cukup sulit untuk dilaksanakan. Kondisi ini terjadi bukan disebabkan karena berbedanya langkah-langkah bimbingan tetapi disebkan oleh perbedaan karakteristik anak yang dibimbing.

(8)

3. Waktu pelaksanaan bimbingan sangatlah terbatas, interaksi guru atau pendamping dengan anak relative tidak lama. Rata-rata pertemuan dalam sehari hanya 2,5 – 3 jam.

4. Pelaksanaan bimbigan dilaksanakan dalam nuansa bermain, bermain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia kanak-kanak bahkan dapat dikatakan tiada hari tanpa bermain. Bermain bagi anak merupakan suatu aktivitas tersendiri yang sangat menyenangkan yang mungkin tidak bisa dirasakan atau dibayangkan oleh orang dewasa.

5. Adanya keterlibatan teman sebaya perlu dipertimbangkan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karena melalui teman sebaya upaya mengatasi masalah khususnya masalah social emosi dapat dipandang sebagai cara yang tepat untuk mengatasi masalah yang dialami anak.

6. Adanya keterelibatan orang tua, ketika anak sedang belajar di PAUD guru atau pendamping berperan sebagai pengganti orang tua. Mengingat permasalahan yang dihadapi oleh anak maka peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak merupakan suatu hal yang sangat penting.

B. Karakteristik Pelayanan BK di Sekolah Dasar

Di dalam Kurikulum 1975 tersebut bimbingan ditempatkan sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang secara khusus menangani bidang pembinaan pribadi peserta didik. Secara keseluruhan, sistem pendidikan tersebut meliputi bidang adminsitrasi dan supervisi, bidang pembelajaran, dan bidang pembinaan pribadi peserta didik. Dapat dikatakan, bimbingan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Ketiga komponen pendidikan tersebut secara bersama-sama bekerja untuk mendorong terjadinya perkembangan yang optimal bagi setiap peserta didik. Kurikulum 1975 menjadi tonggak sejarah bagi dilaksanakannya bimbingan di sekolah, mulai dari dari jenjang TK/SD sampai SMA/SMK (Munandir, 1996).

(9)

dilaksanakan oleh pembimbing. Lebih lanjut pada PP No. 28 tahun 1990 Bab X pasal 25 ayat (1) menyatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006 semakin memperkokoh kedudukan bimbingan dan konseling di sekolah, mulai dari jenjang SD/MI hingga SMA/SMK. Sebab, di dalam KTSP tersebut masih menegaskan keberadaan bimbingan dan konseling dan perlu adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar untuk mendorong perkembangan pribadi peserta didik.

Kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar bertolak dari kebutuhan dan masalah perkembangan siswa, temuan lapangan (Sunaryo Kartadinata, 1992; Sutaryat Trisnamansyah dkk, 1992) menunjukkan bahwa masalah-masalah perkembangan siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi dan sosial. Masalah-masalah perkembangan ini memunculkan kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar.

Sisi lain yang memunculkan layanan kebutuhan akan layanan bimbingan sekolah dasar ialah rentang keragaman individual siswa yang amat lebar. Tentang keragaman siswa sekolah dasar bergerak dari siswa yang sangat pandai sampai dengan yang sangat kurang, dari siswa yang sangat mudah menyesuaikan diri terhadap program sampai dengan siswa yang sulit menyesuaikan diri, dari siswa yang tidak bermasalah sampai dengan siswa yang sarat akan masalah.

Menurut Depdiknas (2008) konselor dapat berperan serta secara produktif dijenjang sekolah dasar dengan memposisikan diri sebagai konselor kunjung yang membantu guru sekolah dasar mengatasi perilaku siswa yang menggangu (disruptive behavior), antara lain dengan pendekatan direct behavior consultation. Setiap gugus sekolah dasar diangkat 2 atau 3 konselor untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling.

(10)

konseling untuk anak-anak usia sekolah dasar. Karena karakteristik perkembangan peserta didik di jenjang pendidikan TK hingga PT berbeda, maka sesuai dengan prinsip-prinsip dasar bimbingan, penerapan bimbingan dan konseling di sekolah dasar perlu memperhatikan karakteristik perkembangan pada anak usia sekolah dasar, yakni anak usia antara enam hingga duabelas tahun. Pelaksanaan bimbingan di sekolah dasar mulai diatur secara formal melalui PP No. 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar. PP tersebut merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 26 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam PP tersebut disebutkan secara ekpslisit tentang adanya pelayanan bimbingan dan konseling. Disebutkan bahwa pelayanan bimbingan merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar dan pelayanan itu diberikan oleh tenaga pendidik yang kompeten. Dalam pasal 25 disebutkan bahwa bimbingan di sekolah dasar merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa (peserta didik) dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.

(11)

Meskipun bimbingan dan konseling di sekolah dasar secara eksplisit telah ditekankan untuk dilaksanakan di sekolah dasar sejak berlakunya PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan dasar, dalam prakteknya pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar masih mengalami banyak hambatan. Salah satu hambatan itu adalah belum diangkatnya tenaga khusus bimbingan (konselor) di sekolah dasar oleh pemerintah. Selama ini bimbingan dilakukan oleh guru yang berkompeten dalam arti dapat menyelenggarakan program-program bimbingan dan konseling. Tentu saja ini dapat menyalahi kode etik profesi karena bimbingan seharusnya dilakukan oleh tenaga khusus yang terlatih dalam bidang bimbingan dan konseling agar dapat menjamin keefektifannya di samping menghindari mal praktek. Di samping itu, para guru itu sendiri telah banyak dibebani oleh tugas-tugas mengajar sehingga di samping mereka kurang memiliki kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas bimbingan juga tidak punya waktu yang mencukupi untuk melaksanakannya. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk peserta didik di jenjang sekolah dasar masih dalam taraf perkembangan, lebih-lebih untuk pelayanan bimbingan karir.

Para konselor sekolah dasar, seperti halnya konselor di SLTP membimbing siswa secara individual atau melalui kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas enam hingga delapan murid; memberikan konsultasi kepada guru, orang tua, dan kepala sekolah. Mereka juga mengembangkan berbagai macam program layanan seperti pengadministrasian tes, bekerjasama dengan para guru untuk memberikan bimbingan karir, mengalihtangankan siswa-siswa yang membutuhkan bantuan khusus, an melaksanakan kelompok-kelompok studi yang terdiri dari para orang tua siswa. Banyak pendidik konselor yang terlibat dalam mempersiapkan konselor-konselor sekolah dasar hanya lebih menekankan beberapa fungsi khusus, tetapi program bimbingan di berbagai sekolah menempatkan penekanan yang sama pada pelayanan yang mendukung konseling, misalnya layanan pengumpulan data dan layanan informasi.

(12)

(instructional guidance); (2) bimbingan hanya diberikan kepada peserta didik yang menunjukkan gejala-gejala yang menyimpang dari laju perkembangan normal; dan (3) bimbingan disediakan/diberikan untuk semua peserta didik agar proses perkembangan berjalan lancar (Winkel & Hastuti, 2004). Pandangan yang terakhir telah diakui sebagai pandangan yang paling tepat meskipun suatu unsur pelayanan bimbingan yang mengacu pada pandangan pertama dan kedua tidak perlu diabaikan, misalnya dengan mengerahkan seorang tenaga profesional di bidang psikologi anak.

Terdapat tiga pandangan mengenai pelayanan BK di sekola dasar yaitu bimbingan terbatas pada pengajaran yang baik, (intrucsional guidance ) kemudian bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukan gejala-gejala penyimpangan dari laju perkembangan yang normal, serta pelayanan bimbingan tersedia untuk semua murid, supaya proses perkembangannya berjalan lebih lancar. Pandangan yang terakhir dewasa ini diakui sebagai pandangan dasar yang paling tepat, meskipun unsur pelayanan bimbingan yang mengacu pada pandangan pertama dan kedua tidak perlu diabaikan misalnya dengan mengarahkan seorang tenaga professional di bidang psikologi anak dan psikiatri anak.

Beberapa faktor penting yang membedakan bimbingan konseling disekolah dasar dengan skolah menengah, dikemukakan oleh Dinkmeyer dan Caldwell (Suherman AS, 200:21-23) yaitu:

1. Bimbingan di sekolah dasar lebih menekankan akan peranan guru dalam fungsi bimbingan

2. Fokus bimbingan di sekolah dasar lebih menekan pada pengembangan pemahaman diri, pemecahan masalah, dankemampuan hubungan secara efektif dengan orang lain

3. Bimbingan di sekolah dasar lebih banyak melibatkan orang tua murid, mengingat pentingnya pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di sekolah dasar

(13)

5. Program Bimbingan di sekolah dasar hendaknya peduli pada kabutuhan dasar anak, seperti kebutuhan untuk matang dalam pemahaman dan penerimaan diri, serta menerima kelebihan dan kekurangannya.

a. Jenis program pelayanan BK di sekolah dasar, antara lain:

1. Program tahunan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas dimadrasah / sekolah.

2. Program semesteran, yaitu program pelayanan bk meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupkan jabaran program tahunan.

3. Program bulanan, yaitu program pelayanan bk meliputi seuruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.

4. Program mingguan, yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran dari program bulanan.

5. Program harian, yaitu program pelayanan bk yang dilaksakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.

b. Jenis Layanan BK di sekolah dasar.

1. Layanan dasar, yaitu bimbingan yang bertujuan untuk membantu seuruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.

2. Layanan responsive yaitu, layanan yang ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting dan memerlukan pertolongan sesegera mungkin.

(14)

4. Dukungan system, yaitu adalah kegiatan manajemen yag bertujuan memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh.

C. Makan Dan Pentingya Bimbingan Dan Konseling

a) Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental

b) Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan mengkoordinasikan motorik halus dan kasar, daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosio emosional, sikap dan perilaku serta agama, bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui

c) Pembelajaran anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi bermain, serta pembelajaran yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat.

Pertanyaan

A. Pilihan Ganda

1. Pelayanan BK di TK adalah suatu proses layanan yang ditujukan kepada orang tua siswa dimaksudkan agar…

A. Orang tua mengerti tugas perkembangan anak B. Orang tua memahami kebutuhan anak

C. Orang tua dapat menerima anak secara objektif dengan potensi yang dimilikinya

D. Agar orang tua mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh anak E. Semua jawaban diatas benar

2. Tujuan pelayanan BK di SD adalah sebagai berikut, kecuali… A. Agar siswa berkembang secara optimal

B. Agar siswa dapat menyelesaikan masalah belajarnya C. Agar siswa mampu mengambil keputusan karir

D. Agar siswa dapat memahami potensi/bakat yang dimilikinya E. Agar siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan teman sebayanya

3. Memandirikan siswa dan membantu siswa agar berkembang secara optimal adalah salah satu dari…

A. Fungsi BK B. Tujuan BK C. Prinsip BK D. Bidang BK

(15)

4. Urutan langkah dalam melakukan bimbingan dan konseling yang tepat ialah…

A. Identifkasi – prognosis – evaluasi – treatment – diagnosis

B. Evaluasi – diagnosis – prognosis – identifikasi masalah – treatment C. Identifikasi – diagnosis – prognosis – treatment – evaluasi

D. Evaluasi – identifikasi – prognosis – diagnosis – treatment E. Evaluasi – prognosis – diagnosis - treatment – identifikasi

5. Proses pemberian layanan BK di TK dilakukan dengan cara… A. Bermain

1. Jelaskan pengertian Bimbingan dan Konseling! 2. Jelaskan karakteristik pelayanan BK di TK dan SD! 3. Bagaimanakan bentuk pelayanan BK di TK? Jelaskan! 4. Mengapa BK sangat diperlukan di TK dan SD? Jelaskan! 5. Jelaskan tujuan BK di TK dan SD!

Jawaban

A. Pilihan ganda

1. E. Semua jawaban benar

2. E. Agar siswa dapat mengidentifikasi kebutuhan teman sebayanya 3. B. Tujuan BK

4. C. Identifikasi – diagnosis – prognosis – treatment – evaluasi 5. A. Bermain

B. Esay

(16)

2. Karakteristik pelayanan BK di TK dan SD yaitu proses bimbingan harus disesuaikan dengan pola pikir dan pemahaman anak, pelaksanaan bimbingan terintegrasi dengan pembelajaran, waktu pelaksanaan bimbingan harus dibatasi, pelaksanan bimbingan dilaksanakan dalam nuansa bermain dan perlu adanya keterlibatan teman sebaya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Selain itu, peran guru BK (konselor) dalam pelayanan BK lebih bersifat membimbing

3. Bentuk pelayan BK di TK berbeda dengan pemeberian layanan di SMP maupun di SMA. Dalam pelaksanaan layanan BK di TK diberikan dengan nuansa bermain. Hal tersebut perlu dilakukan karena peserta didik di TK lebih identik dengan bermain. Jadi untuk pemberian layanan kepada peserta didik di TK dilakukan dengan cara bermain.

4. Perlu diadakannya bimbingan dan konseling di TK atapun SD karena bimbingan dan konseling merupakan salah satu kegiatan yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Anak merupakan individu yang perlu dibentuk kepribadiannya dengan baik. Untuk membentuk kepribadian pada anak tersebut selain peran orang tua, peran guru BK juga sangat diperlukan. Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu dalam mengembangkan potensi yang dimikili anak. Jika dalam membentuk kepriadian anak tidak dilakukan dengan baik dan benar maka akan sangat berdampak negatif bagi kepribadian anak tersebut ketika dewasa nanti.

5. Tujuan BK di TK dan SD yaitu membantu anak untuk lebih mengenal dirinya, kemampuannya, sifat-sifatnya, kebiasaannya dan kesenangannya, membantu anak mengembangkan potensi yang dimilikinya, membantu anak mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, membantu anak mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin

TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP BK DI TK/SD

(17)

a. Tujuan BK di TK Dan SD

Menurut Sukardi (2008), Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih, dan menyesuaikan diri dengan kesempatan pendidikan untuk merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Menurut Yusuf (2009), Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah:

a) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, serta kehidupannya pada masa yang akan datang.

b) Mengembangkan seluruh potensi kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.

c) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan kerjanya.

d) Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dalam lingkungan pendidikan, masyarakat, ataupun lingkungan kerja.

Menurut PERMENDIKBUD 111 Tahun 2014 yaitu:

Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal. Tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah membantu konseli agar mampu:

a) Memahami dan menerima diri dan lingkungannya

b) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan datang

c) Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; d) Menyesuaikan diri dengan lingkungannya

e) Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan

f) Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.

b. Fungsi BK di TK Dan SD

(18)

1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.

2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya..

3. Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.

4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.

5. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

Menurut Tohirin menyebutkan bahwa penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling khususnya di memiliki 9 fungsi:

1. Fungsi pencegahan (preventif),

Nurihsan (2006) menyebutkan bahwa Bimbingan Konseling minimal mempunyai 4 fungsi:

1. Fungsi pemahaman: Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan siswa.

2. Fungsi penyaluran: Yaitu dapat membantu siswa dalam memilih jurusan, jenis sekolah, ataupun pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri kepribadian lainnya.

(19)

4. Fungsi penyesuaian: Yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh kemajuan dan berkembang secara optimal.

Menurut PERMENDIKBUD 111, 2014 bahwa fungsi Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah:

1. Pemahaman:yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan norma agama).

2. Fasilitasi: yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek pribadinya.

3. Penyesuaian: yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

4. Penyaluran: yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan dan karir masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadiannya.

5. Adaptasi:yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik/konseli

6. Pencegahan: yaitu membantu peserta didik/konseli dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya, supaya peserta didik/konseli tidak mengalami masalah dalam kehidupannya

(20)

8. Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.

9. Pengembangan: yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan jejaring yang bersifat kolaboratif

10. Advokasi: yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.

B. Prinsip – Prisip BK Di TK Dan SD

Prayitno mengatakan:”Bahwa prinsip merupakan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan”.

Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip–prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil–hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi peyelengaran pelayanan.

Berikut ini merupakan prinsip layanan bimbingan dan konseling di sekolah (Bernarn & Fullmer, 1969 dan 1979; Crow & Crow, 1960; Miller & Fruehling, 1978)

1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan

a) Melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial

b) Memperhatikan tahapan perkembangan

c) Perhatian adanya perbedaan individu dalam layanan.

2. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan yang dialami individu

a) Menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individu terhadap penyesuaian pengaruh lingkungan, baik di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar

b) Timbulnya masalah pada individu oleh karena adanya kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya.

3. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan Bimbingan dan Konseling

(21)

konseling diselaraskan dengan program pendidikan dan pengembangan diri peserta didik

b) Program bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan

c) Program bimbingan dan konseling disusun dengan

a) Diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu secara mandiri membimbing diri sendiri

b) Pengambilan keputusan yang diambil oleh klien hendaknya atas kemauan diri sendiri

c) Permaslahan individu dilayani oleh tenaga ahli/profesional yang relevan dengan permasalahan individu

d) Perlu adanya kerja sama dengan personil sekolah dan orang tua dan bila perlu dengan pihak lain yang berkewenangan dengan permasalahan individu

e) Proses pelayanan bimbingan dan konseling melibatkan individu yang telah memperoleh hasil pengukuran dan penilaian layanan Prinsip Bimbingan dan konseling secara khusus menurut PERMENDIKBUD 111, 2014 yaitu:

1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/konseli dan tidak diskriminatif. Baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa tanpa diskriminatif.

2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan dinamis, dan melalui bimbingan peserta didik/konseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh.

3. Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai positif. Bimbingan dan konseling merupakan upaya memberikan bantuan kepada konseli untuk membangun pandangan positif dan mengembangkan nilai-nilai positif yang ada pada dirinya dan lingkungannya.

(22)

guru bimbingan dan konseling, tetapi tanggungjawab guru guru dan pimpinan Satuan pendidikan sesuai dengan tugas dan kewenangan serta peran masing-masing.

5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu peserta didik/konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan serta merealisasikan keputusannya secara bertanggungjawab.

6. Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah /swasta, dan masyarakat pada umumnya.

7. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

8. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia. Interaksi antar guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta didik harus senantiasa selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh kebudayaan dimana layanan itu dilaksanakan.

9. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan. Layanan bimbingan dan konseling harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang tersedia.

10. Bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh tenaga profesional dan kompeten. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan oleh tenaga pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling.

11. Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dalam berbagai aspek perkembangan. 12. Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui

keberhasilan layanan dan pengembangan program lebih lanjut.

(23)

Asas – asas bimbingan dan konseling merupakan jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini tidak dijalankan dengan baik, maka peny-elenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali.

1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaiu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar – benar terjamin.

2. Asas Kesukarelaan, yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.

3. Asas Keterbukaan, yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura – pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan.

4. Asas Kegiatan, yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Konselor perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.

(24)

mewujudkan diri sendiri. Konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik

6. Asas Kekinian, yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik pada saat sekarang.

7. Asas Kedinamisan, yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik) hendaknya selalubergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Asas Keterpaduan, yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain saling menunjuang, harmonis, dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik – baiknya.

9. Asas Kenormatifan, yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma – norma tersebut.

10. Asas Keahlian, yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis – jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.

(25)

konseling secara tepat dan tuntas atau suatu permasalahan peserta didik kiranya dapat mengalih tangankan kepad pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor) dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor), dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah.

12. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengmebangkan keteladaan, dan dorongan, serta kesempatan yang seluas – luasnya kepada peserta didik untuk maju.

Pertanyaan

(26)

1. Dibawah ini yang merupakan salah satu tujuan BK di TK dan SD adalah membantu siswa agar…

A. Dapat menjaga keamanan sekolah B. Dapat memelihara diri

C. Dapat memelihara lingkungan

D. Dapat membuat pilihan dan mengambil keputusan E. Dapat membersihkan diri

2. Membantu siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian merupakan fungsi…

4. Bimbingan yang diberikan kepada semua siswa baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja maupun dewasa merupakan salah satu prinsip BK dalam…

A. Sasaran layanan B. Permasalahan individu C. Program layanan

D. Tujuan dan pelaksanaan E. Evaluasi

(27)

1. Jelaskan tujuan umum dan tujuan khusus BK di TK SD!

2. Jelaskan perbedaan fungsi pengembangan dan fungsi pemeliharan BK di TK dan SD!

3. Jelaskan perbedaan fungsi pencegahan dan fungsi perbaikan BK dii TK dan SD!

4. Jelaskan prinsip-prinsip BK di TK dan SD!

5. Jelaskan 5 Asas BK di TK dan SD!

Jawaban

A. Pilihan Ganda

1. D. Dapat membuat pilihan dan mengambil keputusan

2. E. Fungsi penyaluran

3. B. Fungsi pemahaman

4. A. Sasaran layanan

5. C. Asas dinamis

B. Esay

1. Tujuan umum BK yaitu membantu individu untuk mandiri dalam mengembangkan potensinya secara optimal agar dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tugas perkembangannya

Tujuan khusus BK yaitu:

(28)

b. Memahami lingkungan, artinya inidividu dapat mengenal dan memahami lingkungan dimanapun ia berada.

c. Membuat pilihan dan mengambil keputusan, artinya ketika individu dihadapkan dalam pilihan-pilihan yang sulit maka individu mampu berpikir secara dewasa sehigga mampu membuat pilihan dan mengambil keputusan

d. Mampu mengatasi masalah, artinya ketika individu dihadapkan pada suatu masalah maka ia dapat menyelesaikan masalah tersebut secara mandiri dan penuh tanggung jawab

2. Fungsi pengembangan yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang dapat mengembangkan potensi siswa. Contohnya siswa yang mendapat peringkat 3 dalam kelas maka hal ini konselor perlu mengembangkan prestasi siswa tersebut sehingga ia bisa mendapat peringkat 1 dalam kelas. Sedangkan fungsi pemeliharan yaitu konselor membantu siswa memelihara potensi yang yagng dimilikinya. Contohnya ketika siswa sudah berhasil mencapai peringkat 1 maka konselor membantu siswa agar peringkatnya tetap bertahan

3. Fungsi pencegahan yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Sedangkan fungsi perbaikan yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif artinya upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Intinya fungsi pencegahan lebih kepada mencegah sebelum terjadinya masalah sedangkan fungsi perbaikan lebih kepada individu yang sudah memiliki masalah kemudian diberikan bantuan.

4. Prinsip-prinsip BK berkenaan dengan:

(29)

bermasalah, baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, baik yang kaya maupun yang miskin.

b. Permasalahan individu, artinya bimbingan bimbingan diarahkan untuk membantu individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan, disesuaikan dengan latar budaya, dan pemahaman masalah

c. Program layanan, artinya pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung disekolah, tetapi juga dilingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta dan masyarakat pada umumnya. Pelaksanaan program tersebut harus menyeluruh, fleksibel dan perlu adanya evaluasi.

d. Tujuan dan pelaksanaan, artinya yang menjadi tujuan yang diharapkan setelah siswa atau individu mendaptkan layanan bimbingan dan konseling diharapkan individu dapat mandiri dan dapat mengendalikan diri. Dalam pelaksaan program tersebut harus dilakukan oleh ahli dan perlu adanya kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait serta perlu adanya pengembangan program.

5. Asas kerahasiaan, yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didk atau konseli yang menjadi sasaran layanan yaitu, data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.

Asas kesukarelaan, yaitu menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik atau konseli mengikuti atau menjalani layanan atau kegiatan yang diperlukan baginya.

Asas kegiatan, yaitu menghnedaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan.

(30)

Asas kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu kewaktu.

Bidang Layanan BK di TK Dan SD

A. Bidang Layanan BK di TK dan SD

a. Bidang Bimbingan Pribadi

Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.

(31)

sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidfupan sehari-hari.

3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.

4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha penanggulangannya.

5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri.

6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

7. Pengembangan kemamapuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah diambilnya.

b. Bidang Bimbingan Sosial

Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:

1. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

(32)

tinggi tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.

3. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya.

4. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta kesadaran untuk melaksanakannya.

5. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

c. Bidang Bimbingan Belajar

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan ini meliputi pokok-pokok materi berikut:

1. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.

2. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun kelompok.

3. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di sekolah.

4. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

(33)

d. Bidang Bimbingan Karier

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya serta dapat membaca peluang karir yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.

Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab.

(34)

1. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara sederhana.

3. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.

4. Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya dalam kaitannya dengan karier yang hendak dikembangkan.

Pemberian materi bimbingan karier untuk peserta didik pada umumnya dimaksudkan untuk mengembangkn sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan, membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada, menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan dan menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan.

B. Jenis/komponen Layanan BK di TK dan SD

Syamsu Yusuf dan Juntika dalam bukunya Landasan Bimbingan dan Konseling (2014) mengemukakan bahwa struktur program bimbingan dan konseling diklasifikasikan ke empat jenis layanan, yaitu:

a. Layanan Dasar Bimbingan.

Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi individu yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu individu mengembangkan potensinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu individu dalam memperoleh perkembangan normal, memiliki mental yang sehat dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya.

Tujuannya:

(35)

b) Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya

c) Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya

d) Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

Strategi layanan dasar

1. Bimbingan kelas

2. Pelayanan orientasi

3. Pelayanan informasi

4. Bimbingan kelompok

5. Pelayanan pengumpulan data

b. Layanan Responsif (Responsive Services)

Layanan responsif merupakan layanan bantuan bagi individu yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera. Layanan ini bertujuan untuk membantu individu memenuhi kebutuhannya yang dirasakan saat ini, atau individu yang dipandang mengalami hambatan dalam menyelesaikan masalah-masalah perkembangannya. Indikator kegagalan itu berupa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah atau malasuai (maladjustment).

Tujuannya:

(36)

Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan.

Strategi layanan responsif

1. Konseling individual

2. Konseling kelompok

3. Referal (alih tangan)

4. Kolaborasi dengan guru

5. Kolaborasi dengan Ortu

6. Kolaborasi dengan P.terkait

7. Konsultasi

8. Bimbingan teman sebaya

9. Konfrensi kasus

10. Kunjungan rumah

c. Layanan Perencanaan Individual.

(37)

berdasarkan pemahamannya atau tujuan yang telah dirumuskan secara proaktif.

Tujuannya:

Layanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.

Materi perencanaan individual berkaitan erat dengan:

1. Akademik meliputi : memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar sepanjang hayat

2. Karir meliputi : mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan-latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif

3. Pribadi/Sosial, meliputi : pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif.

d. Dukungan Sistem.

(38)

langsung memberikan bantuan kepada individu atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa. Dukungan system adalah kegatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional. Program ini emberikan dukungan kepada konselor dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga program layanan di atas. Dukungan system ini meliputi dua aspek yaitu: (a) pemberian layanan; (b) kegiatan manajemen.

Adapun menurut Prayitno, menjelaskan bahwa layanan bimbingan dan konseling mencakup sepuluh jenis layanan antara lain:

a. Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah layanan yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut.

b. Layanan Informasi

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

d. Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten adalah layanan konseling yang memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

e. Layanan Konseling Individual

Layanan konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli/klien.

(39)

Bimbingan kelompok dimaksud untuk mencegah perkembangan masalah atau kesulitan pada diri konseli/klien.

g. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok.

h. Layanan Konsultasi

Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektifitas peserta didik atau sekolah.

i. Layanan Mediasi

Layanan mediasi adalah layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat teratasi dengan konselor sebagai mediator.

C. Ciri Program Pelayanan BK di TK dan SD

Program bimbingan yang baik, yaitu program yang apabila dilaksanakan akan efesien dan efektif. Program tersebut memiliki ciri, seperti: 1. Program itu disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari

para siswa disekolah yang bersangkutan

2. Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan petugas

3. Program dikembangkan berangsur-angsur, dengan melibatkan semua tenaga pendukung disekolah dalam merencanakannya

4. Program itu memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaanya.

5. Program itu mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua anggota staf pelaksanaannya

6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan

7. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan di sekolah yang bersangkutan

8. Memberikan kemungkinan pelayanaan kepada semua siswa

9. Memperlihatkan peran yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat

(40)

kemajuan pengetahuan, keterampilan dan sikap para petugas pelaksanaannya

11. Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan.

D. Penyusunan Program Pelayanan BK di TK dan SD

Penyusunan program bimbingan dan konseling umumnya mengikuti empat langkah pokok, yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan penilaian kegiatan. Keempat langkah di atas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan.

1. Identinfikasi Kebutuhan.

Program yang baik adalah program yang sesuai kebutuhan konseli seperti: Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri seperti pengembangan potensi diri. Kebutuhan harga diri seperti status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan, reputasi, kehormatan diri dan penghargaan. Kebutuhan social seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki, kekeluargaan dan asosiasi. Kebutuhan keamanan dan rasa aman seperti perlindungan dan stabilitas. Kebutuhan fisiolgis seperti makan, minum, perumahan, seks dan istirahat, Semua kebutuhan di atas perlu di analisis untuk ditetapkan kebutuhan mana yang akan diprioritaskan untuk diberikan pelayanan bimbingan konseling.

2. Penyusunan Rencana kegiatan.

Rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis-jenis dan prioritas kebutuhan konseli. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan juga harus disesuaikan dan diintegrasikan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun secara spesifik dan realistis.

3. Pelaksanaan Kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan yang telah disusun. Dalam kaitannya, buat format monitoring dan kembangkan dalam rangka pencatatan proses kegiatan (proses bimbingan).

(41)

Penilaian dilakukan mencakup semua kegiatan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian dilakukan pada setiap tahap kegiatan dalam keseluruhan program. Hasil penilaian merupakan gambaran tentang proses seluruh hsil yang dicapai disertai dengan rekomendasi tentang kegiatan berikutnya (follow up).

Penyusunan program bimbingan dapat dikerjakan oleh tenaga ahli bimbingan atau konselor dan melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program bimbingan harus merujuk kepada kebutuhan konseli. Dalam menyusun rencana program bimbingan dan konseling, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pola dasar yang mana yang sebaiknya dipegang dan strategi mana yang paling tepat untuk diterapkan

2. Bidang-bidang atau jenis layanan mana yang sesuai untuk melayani kebutuhan konseli.

3. Pengaturan pelayanan konsultasi

4. Cara mengevaluasi program

5. Penetapan alih kasus atau tindak lanjut.

E. Syarat-syarat Program

Selain memperhatikan landasan penyusunan program, guru bimbingan dan konseling perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan tertentu dalam menyusun program bimbingan dan konseling di sekolah. Kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan disekolah tidaklah dipilih secara acak, namun melalui pertimbangan yang matang dan hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut:

(42)

2. Lengkap dan menyeluruh, memuat segenap fungsi bimbingan, meliputi semua jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta menjamin dipenuhinya prinsip dan asas-asas bimbingan dan konseling. Kelengkapan program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan.

3. Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan menghindari tumpeng tindih yang tidak perlu, serta dibagi-bagi secara logis

4. Terbuka dan luwes, sehingga mudah menerima masukkan untuk pengembangan dan penyempurnaan, tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh.

5. Memungkinkan kerjasama dengan semua pihak yang terkait dalam rangka sebesar-besarnya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling.

6. Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk penyempurnaan program pada khususnya, dan meningkatkan keefektifan dan keefisienan penyelenggaraan program bimbingan dan konseling pada umunya

F. Jenis-jenis Program

(43)

Dari beberapa jenis program tersebut, guru pembimbing pertama – tama dan paling utama dituntut untuk mampu menyusun dan menyelenggarakan program – program kegiatan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan layanan BK (RPLBK) atau satuan layanan (Satlan)

Program-program satuan layanan inilah yang memiliki fungsi ganda bagi guru bimbingan dan konseling. Pertama, sebagai wujud nyata dari kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap siswa. Kedua, merupakan dasar perhitungan angka kredit bagi pejabat fungsional guru pembimbing. Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah sehari-hari, sepanjang caturwulan (semester) dan bahkan sepanjang tahun diwarnai sepenuhnya oleh diselenggarakannya program-program satuan layanan.

Penyusunan kegiatan tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan penting juga untuk dilakukan, namun proses penyusunan dan isinya tidak boleh menghambat pelaksanaan program-program satuan layanan. Fungsi program tahunan, caturwulan, bulanan, atau mingguan itu menjadi pola umum atau rambu-rambu untu pengembangan program satuan layanan. Oleh sebab itu, program tahunan (yang kemudian dijabarkan menjadi program-program caturwulan, bulanan, atau mingguan) itu harus secara mantap dan menetapkan bidang – bidang bimbingan, jenis – jenis layanan, metode layanan, media layanan, serta evaluasi, sebagi unsur-unsur utama program – program tersebut.

Pertanyaan

(44)

1. Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan menjadikan individu beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah…

A. Bidang pribadi B. Bidang sosial C. Bidang belajar D. Bidang karir

E. A,B,C dan D benar

2. Bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk dapat merencanakan dan mempersiapkan serta memperkenalkan orientasi mengenai pekerjaan adalah …

3. Layanan bantuan bagi individu yang diberikan bagi siswa yang bermasalah dan memerlukan bantuan dengan segera adalah layanan…

A. Layanan dasar B. Layanan responsif

C. Layanan perencanaan individual D. Dukungan sistem

E. Layanan mediasi

4. Layanan bantuan kepada individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya adalah layanan…

A. Layanan dasar B. Layanan responsif

C. Layanan perencanaan individual D. Dukungan sistem

E. Layanan informasi

5. Jenis program yang dirancang selama 6 bulan adalah program… A. Program tahunan

1. Jelaskan 4 bidang bimbingan BK komprehensif di TK dan SD!

2. Jelaskan jenis layanan BK komprehensif di TK dan SD!

(45)

4. Jelaskan pengertian layanan konsultasi dan layanan mediasi dalam BK 17+ di TK dan SD!

5. Jelaskan jenis program pelayanan BK!

Jawaban

A. Pilihan Ganda

1. A. Bidang pribadi

2. D. Bidang karir

3. B. Layanan responsif

4. C. Layanan perencanaan individual

5. B. Program semester

B. Esay

1. Bidang bimbingan pribadi, yaitu bidang bimbingan yang membantu peserta didik agar dapat mengembangkan pribadi yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi kecakapan bakat dan minat sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistic.

Bidang bimbingan sosial, yaitu bidang bimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

Bidang bimbingan belajar, yaitu bidang bimbingan yang membantu peserta didik untuk mengetahui dan mengembangkan kemampuan belajar, mampu belajar secara efektif dan secara mandiri.

(46)

orientasi mengenai pekerjaan, memperkenalkan orientasi mengenai pekerjaan dan mampu merencanakan masa depan.

2. Jenis layanan BK komprehensif

a. Layanan dasar, yaitu layanan bantuan bagi peserta didik (siswa) melalui kegiatan-kegiatan kelas atau diluar kelas yang disajikan secara sistemati, dalam rangka membantu siswa mengembangkan potensinya secara optimal

b. Layanan responsif, yaitu layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan (pertolongan) dengan segera

c. Layanan perencanaan individual, yaitu layanan bantuan kepada semua siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaa masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan diirnya.

d. Dukungan sistem, yaitu kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional, hubungan masyarakat dengan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli, masyarakat yang lebih luas, menajemen program, penelitian dan pengembangan.

3. Layanan orientasi, adalah layanan yang memungkinkan konseli memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya konseli dalam lingkungan baru tersebut.

Layanan informasi, adalah layanan yang memungkinkan konseli menerima dan memahami berbbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan konseli

(47)

Layanan mediasi, yaitu layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami konseli dengan pihak lain dapat teratasi dengan konselor sebagai mediator

5. Program tahunan, yaitu program yang dirancang selama satu tahun.

Program semester, yaitu program yang dirancang selama 6 bulan

Program bulanan, yaitu program yang dirancang selama 1 bulan

Program mingguan, yaitu program yang dirancang selama seminggu

Program harian, yaitu program yang berupa RPLBK (Rencana Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling)

KARAKTERISTIK ANAK DI TK/SD

A. Tugas-tugas Perkembangan Anak TK/SD

Tugas-tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan akan membawa kebahagian dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan berikutnya dan apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagian pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakkan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya

(48)

1. Belajar buang air kecil dan buang air besar 2. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin 3. Mencapai kestabilan fisik

4. Belajar memahami konsep-konsep sederhana tentang kehidupan sosial dan alam

5. Belajar melakukan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain

6. Belajar membedakan baik buruk, benar salah, atau mengembangkan kata hati

7. Mengenal konsep, norma atau ajaran agama secara sederhana

Tugas perkembangan usia SD:

1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan 2. Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri

sebagai makhluk biologis

3. Belajar bergaul dengan teman sebaya

4. Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelaminnya 5. Belajar keterampilan dasar membaca, menulis, dan menghitung 6. Belajar mengembagkan konsep sehari-hari

7. Mengembangkan kata hati

8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap mandiri) 9. Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok sosial

B. Karakteristik Fisik/motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial-emosional, Moral, dan Keagamaan Anak TK/SD

1. Karakteristik Fisik/motorik Usia TK/SD

Referensi

Dokumen terkait

Namun baru terlayani 85.645 ABK disabilitas yang memperoleh layanan pendidikan pada Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), dan sekolah terpadu

Konselor selaku wali kelas bekerja sama dengan guru dan wali kelas lainnya untuk memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran dan

Selain wawancara dengan konselor dan juga kepala sekolah SMP Swasta Al-Ansar Setia Bakti, penulis juga melakukan observasi, pada saat proses konseling berlangsung, dan

Apakah ada kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait,pihak swasta atau LSM) dalam pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup disekolah yang

layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor (pembimbing) terhadap seorang pelanggan yang memungkinkan peserta didik atau klien memperoleh wawasan pemahaman,

Perlu disadari bersama bahwa konselor di sekolah inklusi perlu dan wajib dalam mengembangkan strategi layanan bimbingan dan konseling yang tepat untuk memberikan

yarat petugas bimbingan di sekolah diantaranya adalah sifat kepribadian konselor eorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik Kepribadian konselor sangat berperan

Dari pembahasan yang telah dibahas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen bimbingan dan konseling di sekolah perlu dilakukan oleh guru BK beserta denga pihak yang terkait.. Semua pihak