• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMEN LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHFIZH QURAN (SMPTQ) CITA MULIA JAKARTA

JL.M. KAHFI 1 NO. 126 JAGAKARSA JAKARTA SELATAN

Telp. 021 22714130 Website : www.smptqcitamulia.com

(2)

PENGESAHAN DOKUMEN

SMPTQ Cita Mulia

Nama Dokumen Laporan layanan BK dalam bidang:

pengembangan pribadi, sosial, akademik, dan pendidikan lanjut/karir No. Dokumen :

No. Revisi:

Halaman 1 dari 13

Masa

Implementasi:

Penanggung

Jawab Tanggal ditetapkan:

PROSES PENANGGUNG JAWAB

TANGGAL Nama Jabatan Tanda Tangan

Disusun oleh Dian Wahyuki, S. Pd Guru BK

Disetujui oleh Djoko Lelono, S. Pd Kepala Sekolah

Ditetapkan oleh Samira, SE Ketua Yayasan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat menyusun dokumen laporan layanan Bimbingan dan Konseling. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu upaya dalam mengevaluasi hasil laporan dari pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di lingkungan SMPTQ CITA MULIA.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk melaksanakan program dan memberi saran dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi untuk meningkatkan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling siswa yang telah dilaksanakan di SMPTQ CITA MULIA.

Kepala Sekolah

Djoko Lelono, S. Pd

(4)

A. PENGERTIAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Sebelum membahas tentang jenis-jenis layanan bimbingan konseling, terlebih dahulu harus diketahui pengertian layanan yaitu membantu menyiapkan (mengurus) apa- apa yang diperlukan seseorang. Jadi pengertian layanan bimbingan dan konseling yaitu proses pemberian bantuan yang diberikan kepada seseorang yang membutuhkan pertolongan agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga orang tersebut sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekitarnya baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

B. JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Layanan Orientasi

Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yangdipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satutahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agarpeserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan barusecara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :

a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.

c. Organisaso dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan sosial siswa.

d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.

e. Peranan kegiatan bimbingan karir.

f. Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah.

2. Layanan Informasi,

Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial,belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalahmembantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentangsesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkaninformasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsiuntuk pencegahan dan pemahaman.

(5)

3. Layanan Advokasi

Layanan advokasi adalah layanan BK yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan atau mendapatkan perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter cerdas dan terpuji.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalamkelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisipribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenapbakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluranberfungsi untuk pengembangan.

Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :

a. Penempatan kelas siswa, program study/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat.

b. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi.

c. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.

5. Layanan Penguasaan Konten

Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yangdihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya.Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi. Pelaksanaan usaha dan pengentasan siswa dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut

7. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagaiindividu maupun sebagai pelajar,

(6)

kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.

8. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinanpeserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami olehmasing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

9. Layanan Konsultasi

Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik danatau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaanbantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnyadalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitaspeserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.

10. Layanan Mediasi

Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.

(7)

FORMAT LAPORAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DESKRIPSI LAPORAN KONSELING PERORANGAN A. Identitas Klien

1. Kode 01

2. Nama : FAA

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Umur : 13 Tahun

5. Pend. Terakhir/Pekerjaan : SMP

6. Status Pernikahan : Belum Menikah B. Laporan Hasil Konseling

1. Masalah

FAA adalah siswa kelas VIII di SMPTQ CITA MULIA, dia siswa berprestasi di sekolah nya, dia anak baik, periang dan banyak mempunyai teman.

2. Gambaran Masalah

Klien mengalami pembulyyan oleh teman-temannya yang menyebabkan klien menjadi tidak percaya diri dan menjadi lebih pendiam.

3. Hubungan Awal

Klien merupakan salah satu yang ingin sekali melakukan konseling.

4. Pengkajian Keadaan Awal

 Klien ingin menyelesaikan masalah nya dengan melakukan konseling

 Klien ingin teman-temannya tidak membully dirinya.

5. Penetapan yang akan diubah

a. Pola pikir dari klien yang akan di rubah kearah yang positive b. Melakukan teknik behavior untuk merubah tingkah laku klien.

c. Melakukan terapi self terhadap klien untung menghilangkan rasa tidak percaya diri, pendiam terhadap klien.

6. Tujuan Perubahan

a. Membantu klien bisa kembali fokus terhadap sekolah,karier dan ,masa depan nya b. Membantu klien merubah tingkah laku yang menjadi lebih baik.

c. Membantu menyelesaikan masalah nya yang dari KES-T menjadi KES 7. Rencana Usaha untuk Mencapai Tujuan

Direncanakan untuk mengadakan kegiatan konseling perorangan secara berkelanjutan

RAHASIA Format 1 Deskripsi Laporan

(8)

8. Pelaksanaan Usaha

Setelah melakukan konseling dan follow up klien mau memperbaiki dirinya dengan mencoba percaya diri dan tidak menjadi siswa yang pendiam.

9. Penilaian dan Umpan Balik

Setelah melakukan konseling klien mampu menyelesaikan masalah nya yang berawal dari KES-T menjadi KES

10. Tindak Lanjut

Menurut Taufik dan Yeni Karneli (2012:146) Tindak lanjut ialah penilaian proses menyangkut dengan bagaimana klien, apakah dapat mencapai sasaran yang di inginkan atau belum.

Keberhasilan proses konseling dapat dilihat dari ekspresi yang di tampilkan klien dapat menjadi instrumentasi untuk menentukan keberhasilan dalam proses konseling.

Dibuat di : Jakarta

Tanggal : 9 Oktober 2019

Pemberi Layanan,

Dian Wahyuki, S. Pd

(9)

LAPORAN KONSELING

Kode Klien : 02 Pertemuan ke : 1

Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2020 Jenis Konseling: Perorangan

1. Identitas Pribadi

1.1 Nama : FH

1.2 Jenis Kelamin : Perempuan

1.3 Umur : 15 Tahun

1.4 Pendidikan/Pekerjaan: Pelajar

1.5 Status Perkawinan : Belum Menikah

2. Masalah Klien 2.1 Klasifikasi

2.1.1. Umum *) :

JDK DPI HSO EDK

ANM HMM KDP √ PDP

KHK WSG

2.1.2. Belajar *) :

P T S D L

2.2 Spesifikasi : Kesulitan dalam menentukan arah karir selanjutnya.

Bimbang antara ingin masuk ke SMA/SMK/Pesantren.

3. Gejala: MASIDU

3.1 Rasa Aman : Klien terlihat Ragu dengan bimbingan karier nya 3.2 Kompetensi : WPKNS : klien mampu menentukan karirnya

3.3 Aspirasi : klien ingin menjadi pribadi yang mandiri setelah lulus SMP 3.4 Semangat : klien terlihat antusias saat menceritakan permasalahannya 3.5 Kesempatan : -

RAHASIA Format 2 : Laporan Konseling

(10)

4. Gejala: LIKULADU

4.1 Gizi : tubuh klien terlihat kurus 4.2 Pendidikan : klien merupakan siswa kelas IX

4.3 P.S.O : klien pemalu akan tetapi klien akrab dengan teman-teman nya

4.4 Budaya : -Jawa

4.5 Kond. Insidental : sangat menghayati proses konseling

5. Tingkah Laku Salah Suai: - 6. Pembinaan

6.1 Secara Langsung : MASIDU Klien

MASIDU Pembinaan Teknik

Rasa Aman Mengajak klien untuk berani mengungkapkan

permasalahannya

Menciptakan suasana yang nyaman dan santai, melakukan 3M yaitu Mendengar, Memahami, dan Merespon cerita klien Kompetensi 1. Informasi tentang pilihan

karir

2. Informasi tentang cara mengatur waktu dengan baik

1. Pemberian informasi berupa kemungkinan- kemungkinan dari setiap pilihan karir klien

2. Pemberian contoh mengatur waktu dengan baik, dengan membuat jadwal kegiatan harian

Aspirasi Mendorong klien untuk

senantiasa berpikir positif dan optimis serta menjadi pribadi yang mandiri

Pemberian penguatan

Semangat Memotivasi klien untuk lebih mengenal dirinya sendiri, agar nantinya dapat menentukan pilihan terbaik dalam hidupnya dari segala aspek

Memberikan gambaran positif dalam mengenal diri sendiri

Kesempatan - -

(11)

6.2 Secara Tidak Langsung : LIKULADU Klien

LIKULADU Pembinaan

Gizi Meminta klien untuk senantiasa makan makanan bergizi serta diimbangi dengan olahraga

Pendidikan Mengajak klien untuk senantiasa berpikir positif

P.S.O Mengajak klien untuk selalu bersikap baik dengan sesama teman maupun orang lain

Budaya -

Kond. Insidental -

7. Penilaian dan Prospek 7.1 Penilaian : AKUR-S

Acuan Mengacu pada pilihan karir yang sesuai dengan diri klien Kompetensi Klien dapat menentukan pilihan karirnya sendiri

Usaha Usaha yang dilakukan klien dalam mencapai pilihan karir yang diinginkannya

Rasa Perasaan klien selama proses konseling

Kesungguhan Kesungguhan klien dalam melaksanakan rencana karirmya

7.2 Prospek : Klien dapat mengenal dirinya,ketika melakukan konseling sehingga klien lebih semangat untuk menetukan karier nya.

Dibuat di : Jakarta

Tanggal : 24 Oktober 2020

Pemberi Layanan,

Dian Wahyuki, S. Pd

(12)

Keterangan :

 Klasifikasi Masalah Umum 1. JDK : Jasmani dan Kesehatan 2. DPI : Diri Pribadi

3. HSO : Hubungan Sosial

4. EDK : Ekonomi dan Keuangan 5. ANM : Agama, Nilai, dan Moral 6. HMM: Hubungan Muda-Mudi 7. KDP : Karir dan Pekerjaan

8. PDP : Pendidikan dan Pembelajaran

9. KHK : Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga 10. WSG : Waktu Senggang

 Klasifikasi Masalah Belajar

1. P : Prasyarat Penguasaan Materi Pembelajaran 2. T : Keterampilan Belajar

3. S : Sarana dan Prasarana Belajar 4. D : Kondisi Diri Pribadi (si pembelajar) 5. L : Kondisi Lingkungan Belajar

(13)

C. PENUTUP

Layanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan untuk siswa sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, oleh karena itu perlunya dilakukan need assesment agar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMPTQ CITA MULIA bisa berjalan dengan maksimal.

Kami yakin dan percaya banyak kekurangan-kekurangan dari laporan ini baik kekurangan-kekurangan dari sistem pelaksanaan kegiatan maupun bentuk penulisan laporan ini, untuk itu kami mohon maaf. Semoga kekurangan-kekurangan yang akan datang bisa diperbaiki menjadi lebih baik.

Demikianlah laporan ini disusun, kritik dan saran sangat kami perlukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan dan penulisan laporan ditahun berikutnya.

Mengetahui Jakarta, Juni 2021

Kepala Sekolah Guru BK

Untung Triantoro, S.Pd.,M.M Dian Wahyuki, S. Pd

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka saran yang dapat diberikan kepada pihak PT Morich Indo Fashion II dari penelitian ini, yaitu 1) Terkait

Dari berbagai alasan yang telah dipaparkan oleh siswa menunjukkan masih ada yang mengalami miskonsepsi tentang benda yang bukan magnet dapat dijadikan sebagai magnet padahal

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul “Kejadian Batu Saluran Kemih pada Pasien

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Giving Question and Getting Answer dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Motivasi

Skripsi dengan judul “ Kajian Karakteristik Edible Film dari Tapioka dan Gelatin dengan Perlakuan Penambahan Gliserol ” yang diajukan oleh Atika Ariani Hendra

Untuk memberi kesempatan kepada kendaraan atau pejalan kaki dari jalan simpang (kecil) untuk memotong jalan utama. Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat

I NEVER REALLY KNEW YOU YOU WERE JUST ANOTHER FRIEND BUT WHEN I GOT TO KNOW YOU I LET MY HEART UNBEND I COULDN’T HELP PAST MEMORIES THAT WOULD ONLY MAKE ME CRY I HAD TO FORGET

Budući da današnja školska knjižnica nije više samo mjesto skupljanja znanja i njegova posredovanja korisnicima, već i mjesto gdje se to znanje pretražuje i