• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume dasar dasar bahasa jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resume dasar dasar bahasa jepang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Jepang merupakan salah satu negara yang berkembang pesat di Asia, oleh sebab itu orang ramai mulai mempelajari bahasa jepang, karena orang jepang sendiri sangat sulit berbahasa Inggris dan sangat sedikit orang yang dapat memahami bahasa inggris.

Semakin banyaknya perusahaan jepang di Indonesia juga menjadikan bahasa jepang menjadi bahasa yang banyak dipelajari oleh orang Indonesia, banyak lembaga-lembaga kursus bahasa jepang dan universitas-universitas dengan jurusan sastra atau bahasa jepang.

Orang jepang sendiri banyak yang berkunjung ke Indonesia baik itu hanya sebagai turis, pelajar ataupun kerjasama dalam urusan bisnis. Jika kita perhatikan makanan-makanan jepang pun sudah banyak di impor ke Indonesia, belum lagi restoran-restoran jepang di Indonesia berhasil menarik perhatian warga indonesia dengan cita rasa yang mengugah selera dan tentunya sehat untuk dikonsumsi, seperti sushi.

(2)

1. Apa saja hal-hal yang penting untuk diperhatikan di Jepang? 2. Bagaimana cara orang jepang memperkenalkan diri?

3. Bagaimana iklim di jepang?

4. Bagaimana pembendaharaan kosakata dan penggunaannya?

1.3

Tujuan

1. Untuk mengenal jepang secara geografis dan budaya.

2. Untuk mempelajari dasar-dasar berkomunikasi dalam bahasa jepang. 3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus dihindari untuk

diucapkan.

1.4

Metode Penulisan

Metode yang penulis gunakan untuk membuat makalah ini adalah modul bahasa jepang yang kami download dari repository STBA YAPARI-ABA dan melalui penjelasan di kelas oleh pak Ari selaku dosen jurusan bahasa jepang.

BAB II

PEMBAHASAN

(3)

Jepang merupakan negara kepulauan yang kurang lebih memiliki 3000 pulau kecil dan empat pulau besar seperti Hokkaido, Honshu, Kyushu dan Shikoku. Provinsi dalam bahasa Jepang disebut Prefectur.

Jepang merupakan negara subtropis yang memiliki 4 musim yang disebut haru atau musim semi, natsu atau musim panas yang terkenal dengan cerita horornya, aki atau musim gugur yang terkenal dengan makanan dan koyo yang berarti daun-daunan berubah warna sebagian, dan fuyu atau musim dingin yang lebih identik dengan bunga sakura.

Di jepang tahun baru merupakan puncak hari raya terbesar seperti saat lebaran di Indonesia, dimana mereka akan berlibur atau mengambil cuti selama satu minggu yaitu saat H-3 dan H+3.

Ada beberapa kosakata di jepang yang tidak boleh digunakan di keluarga seperti konnichi wa, karena kata tersebut hanya khusus digunakan dilingkungan luar saja dan jepang memperhatikan mana bahasa yang termasuk uchi (dalam) dan soto (luar). Begitupun dengan kata konban wa bisa berarti hi atau hello.

2.2

Ungkapan dan Huruf Jepang

(4)

1. Ohayou gozaimasu, yang diungkapkan saat pagi hari untuk menyapa selamat pagi.

2. Konnichi wa, kata sapaan untuk mengungkapkan selamat siang. 3. Oyasuminasai, digunakan untuk mengatakan selamat tidur atau

selamat berisitirahat.

4. Konban wa, berarti selamat malam.

5. Arigatou gozaimasu, diungkapkan untuk mengucapkan terimakasih, kemudian dibalas dengan ucapakn iie, doitashimashite yang artinya sama-sama.

6. Ogenki desuka, digunakan untuk menanyakan kabar dan di jawab dengan genki desu, jika kita dalam kondisi baik.

7. Ittekimasu, kata permisi untuk meninggalkan rumah dan dijawab dengan ucapan itteirsasshai.

2.3

Jikoshokai

Dalam bahasa jepang jikoshokai berati memperkenalkan diri biasanya diawali dengan mengucapkan hajimemashite yang berarti senang bertemu dengan anda, lalu memperkenalkan tentang diri kita seperti nama, kebangsaan, pekerjaan dll. Kemudian diakhiri dengan mengucapkan yoroshiku, douzo yoroshiku atau douzo yoroshiku onegaishimasu yang paling sopan yang berati mohon bimbingannya.

(5)

dan tidak sopan, yang bisa digunakan untuk seseorang yang menduduki jabatan atas untuk menyebut bawahannya.

Berikut merupakan pola kalimat untuk memperkenalkan diri: 1. Hajimemashite. (senang bertemu anda)

Watashi wa ari desu. (nama saya ari) Dago kara kimashita. (saya tinggal di dago) Douzo yoroshiku onegaishimashu

2. Untuk kalimat negatif bisa ditambahkan dewa, contoh Anata wa Cindy san desuka? (apakah anda cindy)

Iie, watashiwa cindy dewa arimasen (tidak, saya bukan Cindy) Atau

Iie, watashi wa ari desu (tidak, saya ari), kita bisa menyebutkan siapa kita secara langsung untuk kalimat negatif.

3. Untuk kalimat pertanyaan dengan jawaban positif kita dapat gunakan hai yang berarti ya, contoh:

Ari san wa gakusei desuka? (apakah ari seorang mahasiswa?) Hai, gakusei desu (ya, ari seorang mahasiswa)

2.4

Denwa Ban Go

Denwa ban go digunakan untuk menanyakan nomor telepon kepada seseorang, sedangkan nomor handphone adalah keitai denwa. Dalam melafalkan nomor telepon dalam bahasa jepang sama dengan melafalkan nomor dalam bahasa jepang, namun kata ‘no’ ditambahkan untuk membaca tanda penjeda atau tanda strip pada nomor telepon agar tidak kesulitan untuk mengingat nomor telepon tersebut. Berikut merupakan contoh pola kalimat:

(6)

Cara melafalkannya yaitu denwa ban go wa zero hachi ichi no kyuu ichi zero no san roku roku no kyuu nana zero desu.

2. Penulisan tambahan desune, untuk mengkonfirmasi ulang nomor telepon, contoh: 081-910-366-970 desune.

2.5

Sore Wa Nan Desuka

Bab ini menjelaskan tentang kata tunjuk benda dengan menggunakan kata kore sore dan are. Kata kore digunakan untuk menunjukan sesuatu yang letaknya dekat dengan yang sedang berbicara, atau sama dengan kata ‘ini’. Sore merupakan kata yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang letaknya dekat dengan lawan bicara, atau sama dengan kata ‘itu’. Sedangkan, are adalah kata yang digunakan untuk menunjuk benda yang letaknya jauh dari keduanya baik yang sedang berbicara ataupun dengan lawan bicara atau sama dengan ‘yang disana itu’. Berikut merupakan pola kalimat kore sore are:

1. Kore wa zasshi desu, (ini majalah)

Artinya letak majalahnya dekat dengan dengan yang berbicara. 2. Sore wa kaban desu. (buku itu)

Artinya letak buku tersebut dekat dengan lawan bicara. 3. Are wa kasa desu. (payung itu)

Artinya letak payung tersebut jauh dari keduanya baik pembicara ataupun lawan bicara

4. Untuk kalimat tanya polanya menjadi seperti ini: Kore wa kutsu desu ka. (apakah ini sepatu?)

Sore wa nan desuka. (apakah itu?) Yang berarti letak benda yang ditanyakan dekat dengan lawan bicara.

(7)

Ikura desu ka berarti menanyakan harga dalam bahasa jepang atau sama artinya dengan ‘berapa harganya?’. Mata uang negara jepang adalah yen atau disebut ‘En’ digunakan pada akhir penyebutan harga, dollar menjadi doru dan rupiah menjadi rupia.

Pola kalimat dapat menggunakan kore sore are atau kono sono ano untuk menunjukan benda dan dipakai di depan benda yang ditunjuk. Namun untuk penggunaan kono sono ano tidak dapat berdiri sendiri, penggunaannya harus diikuti oleh kata benda.

Berikut contoh pola kalimatnya:

1. Kono shatsu wa ikura desu ka. (berapa harga kemeja ini?) dengan menambahkan kata benda yang dimaksud yaitu kemeja.

2. Sore wa ikura desu ka. (berapa harga yang itu?) dengan menunjuk benda yang dimaksud tanpa menyebutkan benda tersebut.

2.7

Koko Wa Kyooshitsu Desu

(8)

Kalimat di atas menunjukan bahwa universitas tersebut dekat dengan si pembicara atau bisa jadi pembicara sedang berada di tempat tersebut. Untuk mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat tanya maka akhiran desu diubah menjadi desu ka.

2. Soko wa kyooshitsu desu. (disitu adalah ruang kelas)

Kalimat di atas menunjukan bahwa tempat yang dimaksud dekat dengan lawan bicara atau bahkan lawan bicara sedang berada di tempat tersebut.

3. Asoko wa rasutoran desu ka. (apakah disana adalah kamar kecil?) Kalimat di atas menunjukan bahwa si pembicara menanyakan kepada lawan bicara mengenai tempat yang belum yakin benar tidaknya, bisa jadi tempat tersebut jauh dari keduanya baik pembicara ataupun lawan bicara.

2.8

Mengenal Jepang II

Persalaman dalam bahasa jepang disebut aisatsu, orang jepang sangat memperhatikan betul bentuk persalaman, karena dalam pikiran mereka bentuk penerimaan yang baik akan menghasilkan kerjasama yang baik pula. Aisatsu yang baik adalah dengan muka cerah dan ramah, serta memberikan aisatsu terlebih dahulu. Berikut merupakan contoh aisatsu:

1. Membungkuk (ojigi)

(9)

a. Mengangguk pelan 5º, digunakan untuk orang yang berpangkat tinggi seperti perdana menteri atau bos.

b. Membungkuk salam (eshaku) 15º, digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah atau belum dikenal di kantor.

c. Membungkuk hormat (keirei) 30º, digunakan untuk orang yang jabatannya lebih tinggi atau orang yang lebih tua. d. Membungkuk hormat tertinggi (sai-keirei) 45º, digunakan

untuk meminta maaf karena berbuat kesalahan besar. 2. Bertukar kartu nama

Bertukar kartu nama merupakan hal terpenting bagi orang jepang, dalam bertukar kartu nama jepang memiliki aturannya sendiri. Hal yang terpenting adalah ketika kartu nama diterima tidak langsung dimasukkan ke kantong tetapi disimpan di meja, tujuannya adalah agar kita dapat mengingat nama lawan bicara.

2.9

Mengenal Jepang III

Salah satu yang terkenal di Jepang yaitu festivalnya yang disebut matsuri. Sebagian besar pelaksana matsuri adalah kuil shinto atau kuil buddha, namun ada pula festival yang bersifat sekuler dan tidak berkaitan dengan keagamaan. Matsuri biasanya dilaksanakan dalam rangka keberhasilan panen atau tangkapan ikan, kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan, keselamatan dari bencana dll.

(10)

atau seni merangkai bunga yang merupakan tradisi mempersembahkan bunga ke kuil Buddha di Jepang, ada tiga jenis ikebana, yatiu rikka yang merupakan gaya tradisional dalam acara keagamaan, shoka yang tidak terlalu formal tapi masih tradisional dan jiyuka yang bersifat bebas sesuai imajinasi.

2.10

Kaban Wa Dokoni Arimasuka

Arimasu adalah kata yang digunakan untuk menunjukan posisi atau keberadaan benda mati termasuk tumbuhan, bisa dengan menggunakan koko, soko, asoko dan doko. Pola kalimatnya adalah sebagai berikut:

1. Asoko wa takai yama ga arimasu. (disana ada gunung yang tinggi). Untuk menanyakan apa bendanya menggunakan kata nani dan kata arimasu diubah menjadi arimasu ka.

Untuk menyebutkan semua benda yang jumlahnya banyak adalah dengan menggunakan kata sambung to, atau kata nado apabila disebutkan dua benda saja. Berikut contoh kalimatnya:

1. sensei no tsukue no ue ni nani ga arimasu ka? (di atas meja dosen ada apa saja?)

a. hon to borupen to kaban ga arimasu (menyebutkan semua benda yang ada dimeja, yaitu buku tulis, pulpen dan tas dengan menggunakan penghubung ‘to’)

(11)

2.11

Asoko Ni Sato San Ga Imasu

imasu adalah kata yang digunakan untuk menunjukan benda hidup termasuk manusia, hewan dan hantu. Untuk menanyakan orang menggunakan kata dare yang berarti siapa. Berikut merupakan pola kalimatnya:

1. (+)soko ni neko ga imasu. (disitu ada kucing) (?)neko wa doko ni imasuka. (dimana ada kucing?)

Macam-macam kosakata untuk menunjukan letak suatu benda yaitu mae yang berarti depan, ushiro yang berarti belakang, migi yang berarti kanan, hidari yang berarti kiri, ue yang berarti atas, naka yang berati tengah, shita yang berarti kiri dan tonari untuk yang sejajar.

2.12

Watashi Wa Nin 4 Kazoku Desu

Dalam bahasa jepang penggunaan kosakata keluarga sendiri dan keluarga orang lain berbeda. Ketika berbica dengan orang lain, misal ibu saya adalah dokter, maka kalimatnya adalah haha wa isha desu. Tetapi apabila kita mengatakan ibu cindy adalah perawat maka kalimatnya menjadi Cindy san no ookosan wa kangoushi desu. Namun dalam keluarga apabila kita ingin memanggil ibu sendiri tidak menjadi haha melainkan ookosan. Berikut adalah pola kalimat untuk menyebutkan jumlah anggota keluarga:

(12)

b. Gonin kazoku desu, kyodai to ani to ane desu (keluarga inti saya berjumlah lima orang, kedua orang tua satu kaka laki-laki dan satu kakak perempuan. Diri sendiri tidak disebut lagi apabila menggunakan ryoushin yang berarti kedua orang tua maka ayah dan ibu tidak disebutkan lagi).

2.13

Ima Nan Ji Desu Ka

Ima nan ji desu ka dalam bahasa jepang berarti ‘sekarang jam berapa?’. Jam dalam bahasa jepang disebut ji dan menit dalam bahasa jepang disebut fun. Dalam pengucapan menit hampir sama dengan pengucapan angka dalam bahasa jepang kecuali satu menit yaitu ippun dan dua menit yaitu nifun.

2.14

Asep San Wa Hansamu Desu

(13)

Berikut merupakan pola kalimat untuk kata sifat yang berakhiran –i:

1. (+) Neko wa shiroi desu. ( kucing yang berwana putih)

(-) Neko wa shirokunai desu. (kucing yang tidak berwarna putih), maka bentuk negatif yang berakhiran –i ditambah kunai

(?) Neko wa shiroi desuka? (apakah kucing yang berwarna putih?)

Berikut merupakan pola kalimat untuk kata sifat yang tidak berkahiran –i dan ditambah –na:

2. (+) London wa yuumei na machi desu. (london adalah kota yang terkenal).

(?) London wa yuumei na machi desuka? (apakah London kota yang terkenal?)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(14)

membungkuk merupakan hal yang wajib dilakukan karena merupakan suatu penghormatan kepada orang lain. Jepang kaya akan budaya, seperti minum teh dan merangkai bunga.

Jepang memiliki tiga model tulisan yaitu hiragana, katakana dan kanji. Kata tunjuk dalam bahasa jepang yaitu kore sore are untuk kata tunjuk benda dan koko soko asoko untuk kata tunjuk tempat. Kata sifat dalam bahasa jepang dibagi menjadi dua yang berakhiran –i dan yang ditambahkan –na.

3.2 Saran

Modul yang dibuat sudah cukup baik dan mudah dipahami bagi pemula untuk belajar bahasa jepang, namun masih terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan sehingga membuat saya ragu dalam menulis terutama pada kalimat tanya, apakah perlu menggunakan tanda tanya ataukah tidak?.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi ini

Otista Raya sisi Barat depan Gereja Antonius pintu masuk.. Otista Raya sisi Timur depan GT Radial Ban

yang melakukannya adalah pihak dari kelurahan dan pihak dari Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk dapat ditetapkannya berapa nilai atau harga wajar atas jaminan/barang yang

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

Untuk data pengujian dengan ekstrak kulit kayu nangka didapatkan hasil sebagai berikut, waktu fiksasi 10 menit didapat nilai 4 artinya kain yang di celup dengan ekstrak kulit

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

“Kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang

Peserta juga akan dibekali dengan editing video secara smartphone dengan aplikasi yang cukup memadai sebagai media edit untuk konten Instagram resmi Kepolisian