• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Tanaman Radish (Raphanus sativus L.) kultivar Crimson Giant terhadap Aplikasi Zeolit dan Pupuk KNO 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Tanaman Radish (Raphanus sativus L.) kultivar Crimson Giant terhadap Aplikasi Zeolit dan Pupuk KNO 3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Responses of Radish (Raphanus sativusL.) cultivar Crimson Giant Against Zeolites and KNO3Fertilizer Applications

By

Mitra Jani Pramuda

Radish (Raphanus sativusL.) is a bulbous vegetable, has a rounded shape to

long, and is the main part that can be consumed. Radish has a variety of efficacy

and can be processed into variety of dishes. Zeolites can be used as soil

amendmend, as a growing medium of plants, and can be mixed with fertilizer

which aims to efficient of fertilizers. KNO3fertilizer has the benefit of that is, to

increase plant resistance to disease attack, can reduce the rot the tuber, free

chlorine (Cl) so as not to cause toxicity in the soil acidity.

This research aims to (1) know the difference of growth and yield of radish,

between a given zeolite, and without a given zeolite, (2) know KNO3fertilizer

dose which produces the best response of radish plant, (3) know the different

responses to granting of zeolite on radish plants to level doses of different KNO3

fertilizer. This research was conducted on farm in Perumnas Kemiling, Beringin

Raya Village, Kemiling District, Province of Lampung. This research was

conducted in July August 2010.

This research was arranged using (1) arranged in a factorial design of treatment

(2x5). The first factor was without giving zeolite (Z0) and giving zeolite (Z1).

(2)

0 g (K0), 20 g (K1), 40 g (K2), 60 g (K3), 80 g (K4), (2) the experimental design

applied to experimental plots in a completely randomized design (RKTS) with

three replications (3) each plot experiment samples were taken five plants. The

homogemety of variances was tested with Bartlett test, the aditivity of data were

tested with Tukey test. Data were analyzed using analysis of variance followed by

Orthogonal Polynomial test. All test conducted at significance level of 5% or 1%.

Result of this research indicated that (1) application of zeolite showed a better

response to the growth and yield of radish on variable of length bulb than without

use of zeolite, (2) application of KNO3showed a maximum production response

through the variable of length of radish tubers with maximum points at 44.87

g/m2dose of 4.91 cm and then decrease the level of growth and crop production

along with increasing dose of potassium (3) there was interaction between the

zeolite and KNO3on crop production variable of as plot at doses 20 g/m2in the

amount of 343.33 g (32.44%), diameter of the bulb at a dose of 60 g/m2KNO 3

(3)

ABSTRAK

Respons Tanaman Radish (Raphanus sativusL.) kultivar Crimson Giant terhadap Aplikasi Zeolit dan Pupuk KNO3

Oleh

Mitra Jani Pramuda

Radish (Raphanus sativusL) merupakan sayuran berumbi, berbentuk bulat hingga

panjang, dan merupakan bagian utama yang dapat dikonsumsi. Radish memiliki

berbagai macam khasiat dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Zeolit dapat

digunakan sebagai bahan pembedah tanah (soil amendmend), sebagai media

tumbuh tanaman, serta dapat dicampurkan dengan pupuk yang bertujuan untuk

mengefisienkan pupuk. Pupuk KNO3memiliki kegunaan diantaranya, dapat

meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit, dapat mengurangi

pembusukan umbi, bebas chlor (Cl) sehingga tidak menyebabkan keracunan

keasaman pada tanah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pertumbuhan dan

produksi tanaman radish antara yang diberi zeolit dan tanpa diberi zeolit, (2)

mengetahui dosis pupuk KNO3yang menghasilkan respons tanaman radish yang

terbaik, (3) mengetahui respons yang berbeda dengan pemberian zeolit pada

tanaman radish terhadap taraf dosis pupuk KNO3yang berbeda. Penelitian ini

(4)

Mitra Jani Pramuda ii

Kecamatan Kemiling, Propinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli

- Agustus 2010.

Penelitian ini menggunakan (1) rancangan perlakuan disusun secara faktorial

(2 x 5). Faktor pertama adalah tanpa pemberian zeolit (Z0) dan dengan zeolit (Z1).

Faktor kedua adalah pemberian pupuk kalicili yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0 g

(K0); 20 g (K1); 40 g (K2); 60 g (K3); dan 80 g (K4), (2) rancangan percobaan

diterapkan pada petak percobaan dalam Rancangan Kelompok Teracak Sempurna

(RKTS) dengan tiga ulangan, (3) setiap petak percobaan diambil lima sampel

tanaman. Keragaman diuji dengan uji Bartlett, sifat kemenambahan data diuji

dengan uji Tukey. Data diolah dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan uji

Polinomial Orthogonal. Semua pengujian dilakukan pada taraf nyata 5% atau 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pemberian zeolit memberikan respons

yang lebih baik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman radish terhadap peubah

panjang umbi dibandingkan tanpa menggunakan zeolit. (2) Pemberian KNO3

menghasilkan respons umbi maksimal pada peubah panjang umbi dengan titik

maksimum pada dosis 44,87 g/m2sebesar 4,91 cm. (3) Terdapat pengaruh

interaksi antara pemberian zeolit dan KNO3pada peubah produksi tanaman per

petak pada dosis 20 g/m2yaitu sebesar 343,33 g (32,44%), diameter umbi pada

dosis KNO360 gram/m2sebesar 0,55 cm (14,06 %), bobot basah brangkasan pada

(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:

1. Pemberian zeolit memberikan respons yang lebih baik bagi pertumbuhan dan

produksi tanaman radish terhadap peubah panjang umbi dibandingkan tanpa

menggunakan zeolit.

2. Pemberian KNO3menghasilkan respons umbi maksimal pada peubah panjang

umbi dengan titik maksimum pada dosis 44,87 g/m2sebesar 4,91 cm.

3. Terdapat pengaruh interaksi antara pemberian zeolit dan KNO3pada peubah

produksi tanaman per petak pada dosis 20 g/m2yaitu sebesar 343,33 g

(32,44%), diameter umbi pada dosis KNO360 gram/m2sebesar 0,55 cm

(14,06 %), bobot basah brangkasan pada dosis KNO360 gram/m2sebesar

13,91 gram (43,04 %).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan saran memakai zeolit dengan

menggunakan berbagai dosis sehingga diperoleh dosis zeolit terbaik agar

kombinasinya dengan dosis KNO3dapat menghasilkan pertumbuhan dan hasil

(6)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sayuran merupakan salah satu tanaman yang mempunyai arti penting dalam

fungsinya sebagai zat pembangun tubuh. Kandungan zat gizi dan vitaminnya

sangat banyak dan baik untuk kesehatan manusia. Karena meningkatnya

kebutuhan gizi masyarakat, kebutuhan akan sayuran terus meningkat hingga saat

ini dan jenis sayurannya pun bervariasi.

Radish (Raphanus sativusL) merupakan sayuran berumbi, berasal dari Cina dan

Jepang. Daunnya agak berbulu dengan, ujung lembaran daun lebih besar daripada

pangkalnya. Umbi berbentuk bulat hingga panjang, dan merupakan bagian utama

yang dapat dimakan, namun daun dan bunganya dapat pula dikonsumsi

(Sutomo, 2009)

Selain kaya nutrsi, radish (Raphanus sativusL) juga bisa diolah menjadi beragam

hidangan. Di dalam seni kuliner, radish dikenal sebagai campuran bahan sup, soto

bandung, acar atau salad. Aromanya khas dengan rasa sedikit pedas membuat

sayuran ini banyak digemari.

Kandungan nutrisi radish sangat kaya, radish kaya akan mineral kalsium dan

fosfor, selain itu radish juga kaya serat dan zat fitonutrien yang baik untuk

(7)

2

0.1 g, karbohidrat 4.3 g, mineral 0.7 g, kalsium 0.7 g, fosfor 26 mg, zat besi 0.6 g,

retinol 3 mcg, thiamine 0.03 mg dan asam askorbat 32 mg (Sutomo, 2009)

Di Indonesia, radish belum banyak dibudidayakan oleh petani karena petani

belum mengenal tanaman ini, belum mengetahui teknik budidaya yang benar serta

manfaat dari tanaman ini. Padahal di negara lain, tanaman radish sudah banyak

yang memanfaatkannya baik itu sebagai makanan maupun digunakan sebagai

penghias makanan.

Radish bermanfaat untuk mengatasi insomnia atau gangguan sulit tidur. Sayuran

ini juga rendah kalori, sangat baik bagi yang sedang menjalani diet obesitas.

Radish kaya akan serat, pektin dan asam folat yang dapat mencegah risiko kanker,

stroke dan mengendalikan hipertensi. Manfaat lain dari serat radish adalah

mengatasi ganguan pencernaan seperti sembelit (Sutomo, 2009)

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang sering digunakan dalam dunia pertanian,

akan tetapi mudah hilang dari tanah. Kehilangan pupuk tersebut karena tercuci

oleh air, denitrifikasi, volatilisasi. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk

mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah dengan penggunaan zeolit

(BPPT, 2007)

Menurut Davis (1991) yang dikutip Permatasari (2007), zeolit mempunyai

sifat-sifat kimia dan struktur yang menarik diantaranya sifat-sifat penyerap (adsorpsi),

penukar kation dan sebagai katalis aktif. Zeolit terbentuk sebagai suatu hasil

pelapukan batu-batu gunung berapi yang mengalami zeolitisasi, karena adanya air

hujan yang masuk ke dalam lava selama bertahun-tahun, lalu terjadilah perubahan

(8)

3

Hendritomo (1992) yang dikutip Permatasari (2007) menerangkan bahwa zeolit

juga berperan dalam meningkatkan aerasi tanah dan air. Selain itu, zeolit

berpotensi besar dalam memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, seperti

meningkatkan daya pegang air dan KTK, mengikat ion ion toksik seperti

Aluminium, Ferrum, dan Mangan. Keunggulan sifat yang dimiliki zeolit ini dapat

dikombinasikan dengan sifat pembedah tanah yang lain sehingga pada saat tanah

membutuhkan unsur hara yang diperlukan, zeolit akan melepas unsur hara yang

diserapnya.

Pada umumnya tanah tidak mampu menyediakan unsur hara dalam jumlah yang

cukup untuk pertumbuhan normal suatu tanaman atau memacu pertumbuhan

tanaman agar memberikan hasil maksimal, sehingga perlu diberi tambahan hara.

Pemupukan memegang peranan penting dalam menyediakan dan mengganti unsur

hara yang habis terpakai oleh tanaman selama proses pertumbuhan dan

perkembangan (Setyamidjaja, 1986).

Menurut Lingga (1993), pemupukan adalah pemberian zat yang terdiri dari satu

unsur atau lebih yang digunakan untuk mengganti unsur hara yang habis terserap

oleh tanaman dari dalam tanah. Bila kita melihat proses serta mekanisme

pembentukan umbi, ada dua unsur penting yang harus kita perhatikan yaitu unsur

Nitrogen dan Kalium. Nitrogen merupakan unsur esensial yang sangat dibutuhkan

tanaman terutama untuk perkembangan daun, meningkatkan warna hijau daun

serta pembentukan cabang. Sedangkan Kalium atau Potassium berfungsi dalam

pembentukan gula dan pati sintesis protein, katalis bagi reaksi enzimatis, penetral

(9)

4

kedua unsur tersebut secara tepat sangat membantu proses pembentukan umbi

radish.

Kebutuhan Nitrogen untuk tanaman radish adalah 40 60 kg/ha, kebutuhan

Fosfor tanaman radish 50 80 kg/ha sedangkan kebutuhan Kalium untuk

tanaman radish berkisar 90 kg/ha (Daniello, 2003)

Potasium Nitrat adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang penggunaannya

dalam bidang pertanian lebih dikenal dengan nama Kalium Nitrat dan biasanya

disingkat dengan rumus KNO3. Pupuk KNO3ini biasanya diformulasikan dalam

dua bentuk, yaitu prill dan kristal. Dibandingkan pupuk kalium buatan lainnya,

penggunaan pupuk kalium yang terikat dengan unsur N bentuk nitrat (KNO3)

memberikan hasil yang lebih baik bagi tanaman. Hal ini disebabkan oleh nitrat

yang terkandung dalam KNO3lebih mudah untuk diserap dan digunakan dalam

tanaman (Wahyu dan Prajnata, 2000)

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah yang dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah aplikasi zeolit berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman radish.

2. Berapakah dosis pupuk KNO3yang menghasilkan respons tanaman radish

yang terbaik.

3. Apakah terdapat respons yang berbeda dengan pemberian zeolit pada

tanaman radish terhadap taraf dosis pupuk KNO3yang berbeda

(10)

5

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dirumuskan

sebagai berikut:

1. Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan produksi tanaman radish, antara

yang diberi zeolit dan tanpa diberi zeolit.

2. Mengetahui dosis pupuk KNO3 yang menghasilkan respons tanaman

radish yang terbaik.

3. Mengetahui respons yang berbeda dengan pemberian zeolit pada tanaman

radish terhadap taraf dosis pupuk KNO3yang berbeda.

1. 3 Landasan Teori

Radish (Raphanus sativusL.) adalah jenis tanaman sayuran umbi dari suku

kubis-kubisan, berasal dari dataran Asia dan Eropa, yang dapat ditanam sepanjang

tahun. Menurut umur panennya lobak digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu

genjah (25 hari 40 hari); tengahan (40 hari 60 hari); dalam (60 hari 80 hari).

Tanaman radish lebih menyukai tumbuh di daerah dataran tinggi yang mempunyai

ketinggian di atas 700 meter dpl, paling cocok untuk pertumbuhannya adalah pada

ketinggian antara 1.000 meter 1.500 meter di atas permukaan laut yang suhu

udaranya sejuk antara 15,600C 21,100C dan RH 70% 90% serta cukup

mendapat sinar matahari (SNI, 2004)

Salah satu persoalan yang sering dihadapi petani antara lain borosnya penggunaan

pupuk. Borosnya penggunaan pupuk anorganik ini karena sekitar 70-80% pupuk

anorganik yang ditebar petani hilang terbawa air. Hanya sekitar 20-30 % pupuk

(11)

6

yang sering digunakan dalam dunia pertanian, akan tetapi mudah hilang dari

tanah. Kehilangan pupuk tersebut karena tercuci oleh air, denitrifikasi, volatilisasi.

Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, salah

satunya adalah dengan penggunaan zeolit. Zeolit memiliki fungsi sebagai pengikat

pupuk, sehingga pupuk tidak mudah larut dalam air, bahkan pelepasan unsur

nutrien bisa dikendalikan sesuai dengan umur tanaman

(BBPT, 2007)

Mineral zeolit merupakan mineral yang istimewa karena struktur kristalnya sangat

unik sehingga mempunyai sifat sebagai penyerap, pemisah dan katalisator, karena

keistimewaan ini maka mineral ini dapat digunakan dalam berbagai bidang

kegiatan yang luas seperti pertanian, peternakan dan industri (Estiyati, 2005)

Dalam bidang pertanian salah satu sifat zeolit yang dipakai antara lain sebagai

penetral keasaman tanah, meningkatkan aerasi tanah, sumber mineral pendukung

pada pupuk dan tanah, serta sebagai pengontrol yang efektif dalam pembebasan

ion amonium, nitrogen, dan kalium pupuk (Putra, 2007)

Menurut Suwardi (2006), zeolit di bidang pertanian dapat digunakan sebagai

bahan pembedah tanah (soil amendmend), sebagai media tumbuh tanaman, serta

dapat dicampukan dengan pupuk yang bertujuan untuk mengefisienkan pupuk.

Menurut Sutejo (1999), tanaman akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur

dan banyak mengandung humus. Tanah yang subur adalah tanah yang memiliki

ketersediaan hara yang cukup bagi tanaman. Tingkat kesuburan tanah akan

menurun disebabkan hilangnya hara. Untuk menjaga ketersediaan hara dalam

(12)

7

Potasium nitrat adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang memiliki unsur hara

secara tepat. Pupuk ini biasanya diformulasikan dalam dua bentuk yaitu prill dan

kristal. Potasium nitrat penggunaannya dalam pertanian lebih dikenal sebagai

kalium nitrat atau biasa disingkat dengan rumus KNO3. Salah satu dari berbagai

macam pupuk KNO3 yang beredar di pasar adalah pupuk Chili Ultra K

(Wahyu dan Prajnata, 2000)

Untuk bisa tumbuh berkembang dan berproduksi maksimal, setiap tanaman sangat

membutuhkan ketersediaan unsur hara yang mencukupi, tidak terkecuali tanaman

radish. Unsur hara yang dibutuhkan pada umumnya terdiri dari 9 unsur hara

makro dan 10 unsur hara mikro. Unsur-unsur itulah yang mutlak harus tersedia

disamping faktor-faktor lingkungan lain yang mendukung. Hal ini dapat terpenuhi

oleh pupuk KNO3Chili Ultra K karena selain mengandung hara makro (N = 13%,

K2O =45%) juga mengandung unsur hara mikro seperti Na = 0,60 %, Mg =0,05%.

Dengan demikian, pupuk Chili Ultra K cukup lengkap unsur haranya baik yang

berupa hara makro maupun hara mikro (Wahyu dan Prajnata, 2000)

Bila dibandingkan dengan pupuk tunggal seperti halnya Urea (CO(NH2)2maupun

KCl, kedua pupuk ini hanya mensuplai unsur hara makro N atau K dan Cl dalam

jumlah banyak. Bila pemberiannya terlalu banyak maka akan menyebabkan

keasaman tanah (turunnya pH) yang dapat berpengaruh pada penyerapan

unsur-unsur hara lain. Selain itu juga dapat menyebabkan toksisitas pada tanaman.

Dari kenyataan tersebut dapat terlihat jelas bahwa penggunaan pupuk tunggal

(13)

8

hara mikro yang memadai. Meskipun unsur hara mikro tersebut dibutuhkan dalam

persentase yang sedikit, tetapi harus tetap tersedia (Wahyu dan Prajnata, 2000)

Menurut Tjionger (2002), sesuai dengan kandungan yang dimilikinya, maka

pupuk KNO3memiliki manfaat/kegunaan diantaranya :

1. mudah diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat

dan seragam

2. dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit,

panen menjadi serentak, dapat mengurangi pembusukan umbi,

3. bebas chlor (Cl) sehingga tidak menyebabkan keracunan keasaman pada

tanah,

4. dapat merangsang pembentukan bunga dan kualitas buah serta sel tanaman

menjadi lebih rapat sehingga buah menjadi lebih berisi.

KNO3mampu memperbanyak dan memperbesar umbi, hal ini erat kaitannya

dengan kandungan unsur hara makro yaitu N dan K.

Pembentukan umbi radish ini berasal dari pembesaran akar. Pembentukan akar

yang membesar ini terbentuk dari mekanisme kerja unsur N. Dimana unsur N

yang terkandung dalam KNO3menyebabkan proses kimia yang menghasilkan

asam nukleat. Asam nukleat inilah yang berperan dalam inti sel pada proses

pembelahan sel sehingga dapat terbentuk umbi radish dengan baik.

Sedangkan kandungan Kalium menyebabkan begitu banyaknya ion K+yang

mengikat air dalam tubuh tanaman akan mempercepat proses fotosintesis,

sehingga prosesnya menjadi lebih optimal. Implikasinya dengan proses

(14)

9

dari kelayuan. Hasil fotosintesis ini juga yang merangsang pembentukan umbi

menjadi lebih besar (Tjionger, 2002)

Penelitian pemupukan pada sayuran umumnya lebih tertuju pada penetapan

kebutuhan hara selama musim tanam atau total kebutuhan pupuk untuk setiap

tanaman. Walaupun bervariasi, takaran pemupukan sayuran berumur > 2 bulan

berkisar antara 100-200 kg N, 50-180 kg P2O5, dan 50-150 kg K2O/ha. Untuk

budidaya sayuran dataran tinggi, seperti kubis ( sayuran yang membentuk crop )

kentang ( sayuran yang membentuk umbi ), tomat, paprika, cabai, takaran pupuk

N berkisar antara 100-200 kg/ha, P2O590-180 kg/ha, dan K2O 60-150 kg/ha

(Suwandi 2009)

1.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori berikut ini disusun kerangka pemikiran untuk memberi

penjelasan teoritis terhadap perumusan masalah. Tanaman radish memiliki

berbagai macam khasiat dan kegunaan bila dikonsumsi. Akan tetapi, budidaya

tanaman radish di Indonesia masih sedikit petani yang membudidayakannya.

Hanya di daerah tertentu saja yang petaninya membudidayakan tanaman radish.

Melihat potensi yang ada, permintaan radish cukup meningkat namun tidak

diiringi dengan budidaya maka diperlukan budidaya tanaman radish yang mampu

meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman radish yang baik.

Pemakaian zeolit untuk budidaya tanaman radish memiliki berbagai manfaat.

Zeolit merupakan mineral yang berasal dari tufa abu vulkanis. Pertama kali

ditemukan oleh mineralogist Swedia, Axel Frederick Crontstedt. Nama zeolit

(15)

10

satu karakternya melepas air yang dikandungnya waktu dipanaskan sehingga

nampak seperti batu yang mendidih. Dengan pemanasan sampai 5000C maka

zeolit akan mengalami aktifasi, berupa kemampuan mengikat kation menjadi lebih

tinggi. Kemampuan mengikat kation inilah yang akan banyak dipakai dalam

berbagai industri dan pertanian.

Zeolit sebagai pembenah tanah adalah mineral dari senyawa aluminosilikat

terhidrasi dengan struktur berongga dan mengandung kation-kation alkali yang

dapat dipertukarkan. Zeolit sebagai pembenah yang diberikan ke dalam tanah

dengan jumlah relatif banyak dapat memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia, dan

biologi tanah sehingga produksi pertanian dapat ditingkatkan.

Sifat khas dari zeolit sebagai mineral yang berstruktur tiga demensi, bermuatan

negatif, dan memiliki pori-poriyang terisi ion-ion K, Na, Ca, Mg dan molekul

H2O, sehingga memungkinkanterjadinya pertukaran ion dan pelepasan air secara

bolak-balik. Zeolit mempunyai kerangka terbuka dengan jaringan pori-pori yang

mempunyai permukaan bermuatan negatif dapat mencegah pencucian unsur hara

NH4+(Urea) dan kation K+(KCl) keluar dari daerah perakaran, sehingga pupuk

Urea dan KCl yang diberikan lebih efisien.

Unsur K alami yang tersedia dalam tanah sangat minim, yaitu sekitar 1-2%. Untuk

mengatasi kurangnya ketersediaan unsur K dalam tanah dapat dilakukan dengan

cara pemberian pupuk anorganik. Pupuk KNO3merupakan salah satu jenis pupuk

anorganik yang mengandung unsur kalium.

Dibandingkan pupuk anorganik yang mengandung unsur kalium lainnya,

(16)

11

terkandung dalam KNO3dalam bentuk potasium nitrat, sehingga tidak mudah

terikat oleh partikel tanah dan tidak mudah menyebabkan kebakaran pada daun

meskipun menggunakan dosis pemakaian yang tinggi. Selain itu KNO3bersifat

mudah diserap oleh tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat dan

seragam.

Kalium mempunyai fungsi penting dalam proses fisiologis tanaman, berperan

dalam absorbsi hara, pengaturan pernapasan, transpirasi dan translokasi

karbohidrat. Ion K+berperan sebagai aktivator enzim dan merupakan senyawa

yang mempengaruhi sintesis protein. Protein sebagai katalisator dan pengaturan

pertumbuhan vegetatif antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan batang, daun,

dan mendorong meristem ujung akar.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, dapat disusun hipotesis

sebagai berikut:

1. Respons tanaman radish yang diberi zeolit akan lebih baik daripada tanpa

diberi zeolit.

2. Pemberian pupuk KNO3pada taraf dosis tertentu akan menghasilkan

respons tanaman radish yang maksimum.

3. Terdapat respons yang berbeda dengan pemberian zeolit pada tanaman

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Membuat aplikasi model yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antara lama penutupan pintu perlintasan dengan tundaan, panjang antrian, dan konsumsi bahan bakar kendaraan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memerhatikan faktor kebijakan deviden dan kepemilikan institusional dari perusahaan itu sendiri

Adat Mangantar bisa terlaksana karena adanya dukungan dari masyarakat suku Lauje yang dalam diri mereka masing-masing memiliki kesadaran akan tanggung jawab

Analisis manual menggunakan metode menurut Whitlow (1995) untuk tanah multilayer sedangkan analisis program menggunakan software Plaxis V.8.2. Model elastis plastis dan

Dalam gambar 22, terlihat bahwa laju paparan radiasi di ruang Toilet/WC pasien ini tergolong tingkat rendah dengan nilai bacaan 0,074-0,194 µSv/jam dimana laju paparan radiasi

Disamping pengujian terhadap normal atau tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa

Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada akhir-akhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyak investor yang melakukan investasi di bidang tersebut, dan

Pada tahap ini, peneliti menganalisis sistem yang seperti apa yang dibutuhkan oleh Pabrik Tahu Siliwangi untuk mengatasi permasalahan yang ada..