• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR HUKUM OBJEK SENGKETA TIDAK CUKUP B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR HUKUM OBJEK SENGKETA TIDAK CUKUP B"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA MEKANISME PENGISIAN JABATAN GUBERNUR DKI JAKARTA NOVEMBER 2014

DASAR HUKUM OBJEK SENGKETA TIDAK CUKUP BERALASAN MENGACU PADA: 1. Pasal 203 ayat (1) Perppu No.1/2014 hanya dikhususkan kepada Gub

yang diangkat berdasarkan UU No. 32 /2014 (diundangkan 15 Oktober 2014) ttg PEMDA

2. Padahal Pengangkatan Gub DKI JKT sejak 30 Juli 2007 s/d 30 Sept 2014 dilakukan berdasarkan UU No. 29/2007 (yang diundangkan 30 Juli 2007) ttg Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta mengacu pada Bab IV bentuk & susunan Pemerintahan Pasal 10, Pasal 11

3. Pada Tanggal 02 Okt 2014 diundangkan UU No 22/2014 tttg Pemilihan Gub, Bupati, Walikota. Pasal 66 bahwa Ketentuan dalam UU ini berlaku juga bagi penyelenggaraan pemilihan di Prov Aceh, Prov DKI Jkt, Prov DI Yogya, Prov Papua, Prov Papua Barat. (diartinya bahwa UU No. 29/2007 ttg DKI JKT dinyatakan dicabut) dan Pasal 70 MENCABUT ketentuan penyelenggara pemilihan gub, bupati, walikota dalam UU No 15/2011 ttg Penyelenggara Pemilihan Umum

4. Tanggal 2 Oktober 2014 diundangkan PERPPU No.1/2014 ttg Pemilihan Gub, Bupati, Walikota dan dalam Pasal 199: Ketentuan dalam UU ini berlaku juga bagi penyelenggaraan pemilihan di Prov Aceh, Prov DKI Jkt, Prov DI Yogya, Prov Papua, Prov Papua Barat. Dan Pasal 205 menyatakan pembatalan UU No. 22/2014

5. Tanggal 2 Oktober 2014 diterbitkan UU No.23/2014 ttg PEMDA, dalam pasal 409 menyatakan pembatalan UU No.32/2014 ttg PEMDA; Pasal 87 diatur: “Apabila gubernur berhenti sebagaimana dimaksud pada pasal 78 atau putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan pengisian jabatan gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang undangan mengenai pemilihan kepala daerah

6. Terhitung tanggal 2 Oktober 2014 Ketentuan peraturan UU yang mengatur OBJEK SENGKETA SURAT KEMENDAGRI kepada PLT.GUBERNUR DKI JAKARTA

tanggal 29 Oktober 2016 No: 121.31/4480/OTDA

1. Perihal Mekanisme Pengangkatan wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012-2017

2. Dasar Hukum PERPPU No. 1/2014 Pasal 203 ayat (1) yaitu: Dalam hal terjadi kekosongan Gubernur yang diangkat berdasarkan UU No 32/2014 tentang Pemerintahan Daerah, wakil Gubernur mengantikan Gubernur sampai dengan berakhir masa jabatannya.

3. segera sampaikan surat kepada Ketua DPRD DKI Jakarta guna menindak lanjuti perintah pasal 203 ayat (1) Perppu UU No 1/2014

4. Setelah diterbitkan Keppres tentang pengesahan penangkatan Gubernur DKI Jakarta agar menyiapkan agenda pelantikan Gub DKI sisa masa jabatan 2012-2017

5. Pengisian Kekosongan Wakil Gub DKI sisa masa jabatan 2012-2017 menunggu surat edaran Mendagri

KASUS POSISI GUBERNUR DKI JAKARTA

1. Dengan terbitnya Keputusan Presiden No 98/P/2014 tanggal 16 Oktober 2014 tentang pemberhentian Gubernur DKI Jakarta JOKO WIDODO, maka telah berlaku ketentuan mengenai Pemiihan Gubernur berdasarkan PERPPU No.1/2014

2. Bahwa dengan berlakunya PERPPU No. 1/2014 terhitung 2 Oktober 2014 maka segala hal yang berkaitan dengan pengisian jabatan Gubernur mengacu pada PERPPU No 1/2014, demikian juga dengan pengisian jabatan wakil Gubernurnya 3. Pasal 203 ayat (1) PERPPU No.1/2014 tidak dapat diterapkan untuk

mengangkat/melantik AHOK sebagai Gubernur DKI Jakarta karena mantan Gubernur DKI Jakarta (Joko Widodo) ketika dilantik menjadi Gub DKI Jakarta tahun 2012 pengangkatannya berdasarkan UU No. 29/2007 ttg DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA hal ini sesuai yang tercantum dalam KEPUTUSAN KPU PROVINSI DKI JAKARTA NO: 28/Kpts/KPU-Prov-010/2012 tanggal 20 Juli 2012 ttg PENETAPAN HASIL PEMILU GUBERNUR & WAKIL GUBERNUR PROV DKI JAKARTA TAHUN 2012 yang diterbitkan atas DASAR KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN sebagai berikut:

a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 227 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; (1) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta karena kedudukannya sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, diatur dengan undang-undang tersendiri. (2) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara berstatus sebagai daerah otonom, dan dalam wilayah administrasi tersebut tidak dibentuk daerah yang berstatus otonom. (3) UU sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 memuat pengaturan sebagai berikut : ….. dan seterusnya.

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 11 ayat (1), (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyatakan bahwa dalam hal tidak ada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara Lebih dari 50% (lima puluh persen) diadakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur putaran kedua yang diikuti oleh pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua pada putaran pertama, dilaksanakan menurut persyaratan dan tata cara yang diatur dalam peraturan perundang- undangan;

c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (3) huruf c, d dan j Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum menyatakan bahwa tugas dan wewenang KPU Provinsi dalam Pemilihan Gubernur …. Dan seterusnya.

7.Menimbang segala ketentuan tersebut diatas; maka PLT Gubernur DKI Jakarta yang ada tidak dapat langsung dilantik menjadi Gubernur karena pengisian jabatan Gubernur harus mengikuti mekanisme PERPPU No 1/2014 Pasal 174 ayat 2 dan ayat 3.

4. Dalam hal Pemerintah Pusat memaksakan melakukan Pelantikan AHOK menjadi Gubernur definitive termasuk Wakil Gubernurnya maka pelantikan tersebut dapat dibatalkan karena berntentangan dengan UUD 45 Pasal 18 ayat (1), ayat (4), Pasal

Referensi

Dokumen terkait

1) Angket diberikan kepada siswa diawal dan akhir proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berisi tentang disposisi matematis siswa

Produk ekstrak bahan aktif dari tumbuhan melinjo mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan dan penyerap sinar UV yaitu turunan asam klorogenat (1), resveratrol (2),

Setelah melakukan berbagai persiapan, praktikan dituntut untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan. Dalam kesempatan ini praktikan telah

Berdasarkan hal tersebut untuk membantu penentuan dalam menetapkan seorang siswa memperoleh beasiswa, maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan dengan

Pri Prinsi nsip p uta uta ma ma ;uk ;uk up up jel jelas as den dengan gan mentaati dan melaksanakan peraturan proteksi radiasi E kedua dengan mentaati dan melaksanakan

(iii) Products which comply with origin requirements provided for in Rule 2 of the ASEAN-China Rules of Origin and which are used in a Member State as inputs for a finished

Tahapan Pemberian Hak Tanggungan m enurut Pasal 10 ayat (1) bahwa awal dari tahap pemberian Hak Tanggungan did ahului dengan janji akan memberikan Hak Tanggungan sebagai jaminan

• Masyarakat yang melihat atau mengetahui dugaan penyalahgunaan wewenang, hambatan dalam pelayanan kepada masyarakat, dan/atau dugaan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme