• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPRIBADIAN DAN NILAI PO berdasarkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPRIBADIAN DAN NILAI PO berdasarkan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPRIBADIAN DAN NILAI

Apakah Kepribadian itu?

Menurut Gordon Allport ia mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam sistem psikofisiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya.

Kepribadian merupakan keseluruhan cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.

Faktor – faktor Penentu Kepribadian 1. Faktor Keturunan

Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yg kuat terhadap pengaruh dan faktor keturunan. Bukti menunjukan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu,rasa takut,dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yg memengaruhi faktor-faktor sepeti tinggi badan dan warna rambut. 2. Faktor Lingkungan

Faktor lain yg memiliki pengaruh yg cukup besar terhadap pembentukan karakter kita adalah lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga,teman-teman, dan kelompok sosial. Ada cara lain dimana lingkungan relevan untuk

membentuk kepribadian. Kepribadian seseorang, meskipun pada umumnya stabil dan konsisten, dapat berubah bergantung pada situasi yang dihadapinya.

Sifat – sifat Kepribadian

Menurut Myers Briggs Type Indicator (MBTI) :

 Ekstraver versus Introverted

Ekstraver digambarkan sebagai individu yg ramah,suka bergaul dan tegas sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan sebagai individu yg pendiam dan pemalu.

 Sensitif versus Intuitif

Karakteristik sensitif adalah individu yg praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan dan berfokus pada detail. Sebaliknya, individu intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat(gambaran umum)

 Pemikir versus Perasa

Karakteristik pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah, sedanngkan individu dengan karakteristik perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.

 Memahami versus Menilai

(2)

Menurut Model Lima Besar

 Ekstraversi

Individu yg memiliki sifat ini cenderung suka hidup berkelompok,tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya, individu yg memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri,penakut, dan pendiam.

 Mudah Akur atau mudah bersepakat

Individu cenderung untuk patuh terhadap individu lainnya. Individ yg mudah bersepakat adalah individu yg senang bekerja sama,hangat dan penuh kepercayaan.  Sifat berhati-hati

Adalah individu yg bertanggung jawab,teratur,dapat diandalkan, dan gigih.  Stabilitas Emosoi

Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stres. Individu dengan stabilitas emosi yg positif cenderung tenang,percaya diri dan memiliki pendirian yg teguh.

 Terbuka terhadap hal-hal baru

Individu yg sangat terbuka cenderung kreatif,ingin tahu, dan sensitif terhadap ha-hal yg bersifat seni.

Menilai Kepribadian

Terdapat tiga acara utama untuk menilai kepribadian: 1. Survei mandiri

2. Survei peringkat oleh pengamat 3. Ukuran proyeksi

Sifat Kepribadian Utama yang Memengaruhi Perilaku Organisasi

 Evaluasi Inti Diri

Ditentukan oleh 2 elemen yaitu harga diri dan lokus kendali.

Haga diri adalah tingkat menyukai atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.

Lokus kendali merupakan tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri.

 Machiavellianisme

Individu dengan sikap machiavellianisme cenderung pragmatis,mempertahankan jarak emosi, dan yakin bahwa hasil lebih penting dari proses.

Sikap mach yg tinggi melakukan lebih banyak manipulasi,lebih banyak memperoleh kemenangan,tidak mudah terbujuk, dan lebih banyak membujuk.

 Narsisme

Narsisme mendeskripsikan seseorang yg mempunyai rasa kepentingan diri yg

berlebihan,membutuhkan pengakuan berlebih,mengutamakan diri sendiri dan arogan cenderung egois dan eksploitif

 Pemantauan diri

Merujuk pada kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan dengan faktor-faktor situasional eksternal.

 Pengambilan risiko

(3)

dan berapa banyak informasi yang mereka butuhkan sebelum membuat pilihan. Manajer dengan ingkat pengambilan keputusan tinggi membuat keputusan secara lebih cepat dan menggunakan lebih sedikit informasi dalam memutuskan pilihan-pilihan mereka bila dibandingkan manajer dengan tingkat pengambilan risiko yg rendah.

 Kepribadian tipe A

Seseorang dengan kepribadian tipe A terlibat secara agresif dalam perjuangan terus menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yg lebih sedikit dan bila harus melakukannya maka akan melawan upaya-upaya yg menentang dari individu atau hal lain.

Sedangkan kepribadian tipe B jarang tergoda oleh keinginan untuk mendapatkan sejumlah hal yg terus meningkat atau berpartisipasi dalam serangkaian peristiwa yg terus bekembang dengan jumlah waktu yg selalu berkurang.

 Kepribadian Proaktif

Individu yg proaktif cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.

Nilai

Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide ide seorang individu mengenal hal-hal yang benar,baik atau yg diinginkan.

Jenis – jenis Nilai Rokeach Value Survey

1. Nilai Terminal yang merujuk pada keadaan-keadaan akhir yg diinginkan.

2. Nilai Instrumental yang merujuk pada perilaku atau cara-cara yg lebih disukai untuk mencapai nilai terminal.

Kelompok Kerja Kontemporer

Membedakan nilai yang ada pada setiap angkatan kerja Nilai,Kesetiaan,dan Perilaku Etis

Tindakan yg dilakukan oleh atasan merupakan faktor terpenting yg memengaruhi perilaku etis dan tidak etis dalam organisasi mereka.

Nilai Lintas Kultur

Kerangka Hofstede untuk menilai kultur

 Jarak Kekuasaan

Kekuatan dalam institusi dan organisasi didistribusikan secara tidak sama. Kultur ini cenderung mengikuti sistem kelas atau kasta yg tidak mendukung mobilitas warga negaranya ke atas.

 Individualisme versus kolektivisme

Individualisme adalah individu yg lebih suka bertindak sebagai individu dari pada sebagai anggota dalam kelompok dan menjunjung tinggi hak-hak individual. Sedangkan kolektivisme adalah individu yg mengharap individu lain ada dalam kelompok mereka untuk menjaga dan melindungi mereka.

(4)

Penilaian maskulinitas yg tinggi menunjukan bahwa terdapat pern yg terpisah untuk pria dan wanita, dengan pria yg mendominasi masyarakat.

Penilaian femininitas yg tinggi berarti terdapat sedikit perbedaan antara pria dan wanita.

 Penghindaran ketidakpastian

Individu dalam suatu negara lebih memilih situasi terstruktur. Individu memiliki tingkat kekhawatiran yg tinggi mengenai ketidakpastian dan ambiguitas. Kultur semacm ini cenderung menekankan hukum,peraturan, dan kendali.

 Orientasi jangka panjang versus jangka pendek

Individu dalam kultur orientasi jangka pendek menghargai masa kini,perubahan diterima dengan lebih siap, dan komitmen tidak mewakili halangan-halangan menuju perubahan. Sedangkan orientasi jangka pendek menekankan pada masa lalu dan masa kini,menghormati tradisi, dan memenuhi kewajiban-kewajiban sosial.

Kerangka GLOBE untuk menilai kultur

 Ketegasan

 Orientasi masa depan  Perbedaan gender

 Penghindaran ketidakpastian  Jarak kekuasaan

 Individualisme/kolektivisme  Kolektivisme dalam kelompok  Orientasi kinerja

 Orientasi kemanusiaan

Menghubungkan Kepribadian dan Nilai Seorang Individu dengan Tempat kerja Kesesuaian Individu – Pekerjaan

Teori ini menunjukkan bahwa ketika kepribadian dan pekerjaan sangat cocok, kepuasan menempati peringkat tertinggi, sementara perputaran karyawan rendah.

Terdapat perbedaan intrinsik dalam hal kepribadian diantara para individu,terdapat jenis pekerjaan yg berbeda-beda dan individu yg melakukan pekerjaan yg sesuai dengan kepribadian mereka harus merasa lebih nyaman dan berkemungkinan lebih sedikit untuk mengundurkan diri.

Kesesuaian Individu – Organisasi

Kesesuaian individu-organisasi pada dasarnya memperlihatkan bahwa individu meninggalkan organiasi-organisasi yg tidak cocok dengan kepribadian mereka.

(5)

STUDI KASUS

1. Mengapa kualitas yg tampaknya merupakan aset terbesar bagi Fiorina dan HP – energi,antusiasme,karisma,visi,kegigihan menjadi kekurangan? Apakah kasus ini menyangkal pandangan bahwa kepribadian itu penting? Jelaskan

2. Beberapa orang berpendapat bahwa Fiorina gagal karena kepribadiannya “terlalu besar” dan ia menjadi terlalu fokus pada dirinya sendiri daripada detail-detail bisnis. Bisakah kepribadian seseorang menjadi terlalu kuat? Bagaimana bisa?

3. Beberapa orang berpendapat bahwa pemecatannya adalah sebuah contoh dari standar rangkap yg bersikap agresif dan menguntungkan bagi pria tetapi merugikan bagi wanita. Menurut anda, apakah masalah gender berhubungan dengan pemecatan Fiorina?

4. Fiorina harus menyelesaikan tes kepribadian selama dua jam dengan 900 pertanyaan sebagai bagian dari proses penyeleksian dirinya sebagai CEO. Apakah ini

Referensi

Dokumen terkait

14 Dalam hal ini, penulis akan meningkatkan ketekunan berupa pengamatan yang lebih secara terus menerus sampai mendapatkan data yang cukup dengan berbagai teknik

Parsons yang lebih memilih pada cara perubahan sosial negara Dunia Ketiga. dengan lambat, tetapi terus menerus ketimbang perubahan sosial yang cepat

Ini dapat dipahami, karena tingkat stres yang tinggi akan memiliki kemungkinan untuk menjadi lebih tinggi bila menimpa pada individu dengan pola kepribadian tipe A,

Penggabungan metode ini dilakukan karena metode Case Based Reasoning dapat memberikan beberapa alternatif kemiripan jurusan kuliah berdasarkan kepribadian yang dimiliki

Setelah melakukan simulasi maka di dapat, jumlah beban yang dilepas pada pelepasan beban yang dilakukan berdasarkan nilai sensitivitas bus tertinggi lebih sedikit