• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peng. kepribadian dan kemampuanterhadap kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peng. kepribadian dan kemampuanterhadap kinerja "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pengertian

Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli beberapa definisi kepribadian menurut para ahli sosiologi antara lain sebagai berikut

 Theodore R. Newcombe, Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.

 Yinger, Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.

 Cuber, Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.

 M.A.W Bouwer, Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini & sikap-sikap seseorang.

 Koetjaraningrat, Kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehigga individu memiliki identitas khusu yang berbeda dengan orang lain.

Gordon W. Allport: Menurutnya, pengertian kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.

John F. Cuber: Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.

J. Milton Yinger: Kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu dengan berinteraksi dengan serangkaian situasi.

B. Aspek-Aspek Kepribadian

Aspek-aspek peribadian menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai berikut:

Karakter adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

Temperamer adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan akan yang datang dari lingkungannya.

Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen. Stabilitas emosi yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah, putus asah atau sedih.

(2)

Sosiabilitas adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

C. Ciri-Ciri Kepribadian

Ciri-ciri kepribadian merupakan karakteristik yang menggambarkan perilaku dan budi pekerti seseorang. Ciri-ciri kepribadian adalah sebagai berikut :

 Ketekunan

 Ambisi

 Kelainan seksual

 Timbulnya kecenderungan turunan

a. Ciri-Ciri Kepribadian Sehat

1. Mampu menilai diri sendiri secara realistik, mengenai kelebihan dan kekurangan baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

2. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang dieroleh dan diraih secara rasionalm tidak menjadi sombong, angkuh, atau mengalami superiority compelx jika memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan.

3. Kemandirian; mempunyai sifat yang mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungannya.

4. Mampu menilai secara realistik; dapat menghadapi situasi dengan kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan sebagai sesuatu yang sempurna.

(3)

6. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah yang terdapat dilingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain misalnya dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.

7. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai dengan kebahagian, yang didukung faktor-faktor achiement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang). 8. Penerimaan sosial; mau berpartisipasi aktif di kegiatan sosial dan mempunyai sikap

bersahabat dalam berhubungan terhadap orang lain.

9. Berorientasi tujuan; dapat memutuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya yang berdasarkan pertimbangna secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.

10.Mampu mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustasi, depresi, atau stress secara positif atau konstrutik, tidak desktruktif (merusak).

11. Menerima tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

b. Ciri-Ciri Kepribadian Tak Sehat

1. Mudah marah (tersinggung) 2. Hiperaktif

3. Sulit tidur

(4)

5. Pesimis dalam menghadapi kehidupan 6. Sering tertekan (stress atau depresi)

7. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

8. Bersikap kejam atua senang mengganggu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau tdengan binatang

9. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang walaupun sudah diperingati atau dihukum

10.Senang mengkritik.mencemooh orang lain

11. Kurang bergairah (bermuram durja) di kehidupan yang dijalani 12.Kurang mempunyai kesadaran untuk mentaati ajaran agama

13.Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis).

D. Unsur-Unsur Kepribadian/Susunan Kepribadian

Pola-pola perilaku dari setiap manusia secara individual sebenarnya unik dan berbeda satu sama lainnya. Perilaku manusia ditentukan dari naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakuan manusia yang tidak dipengaruhi lagi dan ditentukan melalui akal dan jiwanya seperti tindakan yang membagi buta.

Unsur-Unsur Kepribadian - Unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan perilaku tiap-tiap individu itu disebut susunan kepribadian yang meliputih dari hal-hal dibawah ini

Pengetahuan

Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep-konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dari dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku.

Perasaan

Perasaan adalah suatu keadaan kesadaran manusia dengan menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap suatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya. Sehingga perasaan selalu bersifat subjektif dengan adanya unsur penilaian sebelumnya, yang dapat jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia ditiap saat dalam hidupnya.

Dorongan Naluri

Dorongan naluri adalah kemauan yang suda menjadi naluri bagi setiap manusia. Sedikitnya terdapat tujuh macam dorongan naluri antara lain sebagai berikut :

(5)

3. Dorongan untuk mencari makan 4. Dorongan untuk berbakti

5. Dorongan untuk bergaul dan juga berinteraksi antar sesama manusia 6. Dorongan dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya

7. Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak

E. Jenis-Jenis Kepribadian Manusia

Manusia memiliki beberapa macam atau jenis kepribadian antara lain sebagai berikut : 1. Introvert (Introversion)

Introvert atau interoversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian introvert adalah cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang.

Ciri-Ciri Introvert 1. Pemikir 2. Pendiam

3. Senang menyendiri 4. Pemalu

5. Susah bergaul (kuper)

6. Lebih senang bekerja sendirian

7. Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction) 8. Berpikir dulu baru berbicara/melakukan

9. Senang berimajinasi

10. Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan 11. Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi

12. Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita

(6)

2. Extrovert (Extraversion)

Extrovert atau Extraversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia luar manusia tersebut. Extrovert merupakan kebalikan dari introvert. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi.

Ciri-Ciri Extrovert (Extraversion) 1. Aktif

2. Senang bersama orang

3. Percaya diri (kadang dapat berlebihan) 4. Senang beraktivitas

5. Lebih senang jika bekerja kelompok 6. Gampang bergaul (supel)

7. Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibanding dengan sekaligus 8. Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata

9. Berbicara/melakukan dulu baru berpikir

10. Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi

11. Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita 12. Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong,

berpesta, dan pergi konser

3. Ambievert (Ambiversion)

Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang dapat berubah-ubah dari introver menjadi extrovert atau sebaliknya. Ambiever merupakan kepribadian manusia dengan dua kepribadian yaitu introvert dan extrovert. Mempunyai

kepribadian ambievert yang dapat dibilang baik karena manusia tersebut bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert mapun extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambievert sering terlihat moody, karena sifat yang sering berubah-ubah.

(7)

Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem yaitu :

1. Das Es (the id), yaitu aspek biologi

Das Es biasanya disebut dengan aspek yang orisinal yang fungsinya berpegang kepada “kenikmatan” yaitu mencari keenakan dan menghindari ketidak enakan. Terdapat dua macam cara untuk menghilangkan ketidak enakan dari Das Es yaitu:

Refleks dan reaksi otomatis seperti bersin, berkedip dsb

Proses primer kalau orang lapar seperti orang yang membayangkan makanan.

2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologi

Das Ich, kepribadian ini timbul dari kebutuhan orang untuk dapat berhubungan dengan dunia luar secara realistis kuncinya berpegangan pada prinsip “realitas” tujuan masih dalam garis kepentingan organisme yaitu mendapatkan keenakan dan menghindari diri dari ketidak enakan yang sesuai dengan kondisi dunia pada saat ini.

3. Das Ueber Ich , yaitu aspek sosiologinisme

Aspek sosiologis dari kepribadian ini merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat seperti berbagai perintah dan larangan yang ditafsirkan orang tua kepada anak fungsinya yaitu menentukan apakah sesuatu susila atau tidak susila, pantas atau tidak pantas, benar atau salah dengan berpedoman yang sesuai dengan moral masyarakat.

G. Dinamika kepribadian

Freud berpendapat bahwa dinamika kepribadian dimungkinkan oleh adanya energi yang ada didalam kepribadian itu. Energi itu disebut energi psikis asalkan dari psikologi yang bersumber pada makanan yang disimpan dalam insting. Dapat dimisalkan sebagai resevior energi psikis. Terdapat dua macam insting di dalam ini :

Insting-insting hidup

Insting-insting hidup berfungsi melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memperpanjang ras. Psikis yang digunakan oleh insting-insting hidup disebut dengan Libido

(8)

Insting-insting mati berfungsinya kurang jelas jika dibandingkan orang dengan insting-insting hidup. Karena itu kurang dikenal. Namun ada suatu kenyataan yang tidak dapat di ingkari bahwa manusia itu akan mati juga. Freud merumuskan, bahwa “ tujuan hidup manusia yaitu mati”.

H. Perkembangan kepribadian

Perkembangan kepribadian adalah belajar menggunakan cara-cara baru dalam mendiskusikan tegangan yang timbul karena individu menghadapi berbagai hal yang dapat menjadi sumber tegangan. Sumber tegangan ini dibagi menjadi empat pokok diantaranya yaitu proses pertumbuhan fisiologis, frustasi, konflik, dan ancaman.Menurut Carl Gustaw Jung kepribadian manusia itu ditentukan oleh dua hal yaitu:

1. Alam sadar (kesadaran) yang berfungsi mengadakan penyesuaian hidup terhadap dunia luar. 2. Fungsi Jiwa

Dominasi jiwa menurut Jung ada 4 macam yaitu tipe pemikir, tipe perasa, tipe pendria, dan tipe intuitif.

1. Sikap Jiwa

Sikap jiwa adalah arah dari pada energi psikis umum atau Libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya.

2. Persona

Persona Jung adalah cara seseorang dengan sadar menampilkan diri.

Alam taksadar (alam ketidak sadaran) yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri. Ketidak sadaran ini dibagi menjadi dua.

3. Ketidaksadaran pribadi, yaitu bagian dari alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalaman pribadinya.

4. Ketidaksadaran kolektif, yaitu bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu hal-hal yang diperoleh manusia di dalam perkembangannya.

Menurut Alfred Adler, pribadi seseorang di tentukan oleh sifat khas atau unik, yaitu individualitas bulat serta sifat yang khas pada pribadi manusia, misalnya konfigurasi motif-motif, sifat-sifat dan nilai-nilai, gaya hidup dan lain-lain.

(9)

Sanguinis

Disebut sanguinis karena cairan dalam tubuh yang paling dominan adalah cairan sanguis. Seseorang yang bertipe sanguinis adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang khas, diantaranya hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah, periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa. Seorang sanguinis selalu periang dan penuh

pengharapan, menganggap segala sesuatu yang dihadapi sangat penting, namun ia

juga segera dapat melupakannya sama sekali sesaat kemudian. Ia memiliki niat yang kuat untuk menepati segala janjinya, namun gagal melaksanakan keinginannya itu karena ia tidak cukup berminat untuk menolong orang lain. Ia adalah seorang penghutang yang jelek yang terus menerus minta waktu untuk membayar. Tak hanya itu, seorang sanguinis sangatlah luwes, pandai bergaul, periang, memiliki rasa optimistis yang tinggi, dan humoris.

Tipe sanguinis terkenal banyak bicara, memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta menguasai pembicaraan. Ia memiliki hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, suka akan ketenaran, perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.

Sifat negatif sanguinis yaitu cepat berubah, sesaat dapat terlihat bahagia namun beberapa saat kemudian dapat tiba-tiba menangis. Orang tipe sanguis umumnya berfikiran pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. Ia dapat stres jika terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan. Hal ini dikarenakan orang sanguis takut untuk tidak populer.

(10)

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh ini adalah cairan melanchole. Seorang melancholis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut, dan kaku.

Ia menganggap segala sesuatu amat penting. Di segala tempat mereka menemukan alasan untuk merasa khawatir dan selalu memperhatikan kesulitan-kesulitannya. Ia sibuk berfikir dan berprasangka akan pergaulannya dengan orang lain yang terus membuatnya khawatir. Hal inilah yang membuatnya kurang bahagia.

Melankolis adalah seorang pemikir, sensitif, romantis, dan teratur. Ia mempunyai rasa empati yang tinggi, sehingga dapat menjadi pendengar yang baik. Ia juga dikenal sebagai sosok yang romantis dan mempunyai rasa seni tinggi. Seorang melankolis juga bertipe yang perfeksionis (sempurna) yang low profile (tidak suka menonjolkan diri).

Sisi negatifnya, melankolis sangatlah sensitif. Ia senang menyendiri dan terkadang terjebak di masa lalu yang membuatnya meratapi kisah-kisah sedih. Ia juga dikenal suka meremehkan diri sendiri akibat ketidakpercayaan dirinya. Di lain sisi, melankolis

(11)

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh seorang plegmatis adalah cairan phlegma. Seorang plegmatis memiliki tipe kepribadian yang khas seperti tidak suka terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia, dingin, santai dan sabar.

Plegmatis bertindak atas dasar keyakinan bukan atas dasar dorongan naluri. Temperamennya yang cerah dapat menggantikan ketidakhadiran kecerdikan dan kebijakan di dalam dirinya. Ia bertindak layak dalam bergaul dengan orang lain dan biasanya dapat maju karena kegigihannya dalam mencapai sasaran-sasaran yang dikehendakinya sementara ia bergaya seakan-akan memberi jalan pada orang lain. Umumnya plegmatis menghindari konflik dan menjadi pihak netral. Ia juga baik hati, pribadinya tenang, rendah hati dan juga penyabar. Tak sedikit pula tipe plegmatis

yang mempunyai selera humor yang tinggi sehingga menyenangkan untuk diajak bicara. Plegmatis adalah tipe pendengar, sehingga akan menyenangkan dapat berbagai dengan para plegmatis.

Keburukannya, plegmatis adalah orang simple sehingga sulit mengambil keputusan. Ia kurang bersemangat dan pemalas. Bahkan beberapa plegamtis juga dikenal kikir, sedikit egois dan penakut.

Koleris

Cairan yang lebih dominan dalam tubuh seorang koleris yaitu cairan chole. Ia memiliki tipe kepribadian yang khas seperti hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan serius. Ia sangat mudah dibangkitkan gairahnya, namun juga mudah tenang jika lawan yang dihadapinya mengaku kalah. Ia orang yang sibuk tapi tidak menyukai berada tepat di tengah-tengah kesibukan usaha sebab ia tidak tabah. Ia memilih untuk memberikan perintah-perintah namun tak ingin diganggu dengan pelaksanaan dari perintah-perintah yang diberikannya itu. Ia senang dipuji di depan umum.

(12)

Negatifnya, ia bukanlah tipe penyabar, mudah marah, dan suka berperilaku kasar. Para koleris juga suka akan kontoversi dan pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta damai. Koleris juga kurang bersimpati dengan sesama, suka

memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain, serta sulit untuk meminta maaf saat salah. Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis yaitu mudah bergaul dan optimistis. Tak hanya itu, koleris juga bisa berkomunikasi dengn baik dan terbuka dengan orang lain.

Faktor yang memperngaruhi Kepribadian 1. Faktor keturunan

Ada tiga dasar yang menjelaskan bahwa faktor keturunan menentukan kepribadian seseorang

a. Berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak.

Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan.

b. Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir.

Kepribadian anak kembar yang dibesarkan dikeluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan saudara kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.

c. Meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi 2. Faktor lingkungan

Lingkungan adalah dimana tempat kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok social; dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari 1 generasi ke generasi

berikutnya serta menghasilkan kosistensi berjalannya waktu. Ideology yang secara instens berakar disuatu kultur mungkin hanya akan berpengaruh sedikit pada kultur yang lain akan tetapi pada umummnya stabil dan kosisten, dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.

Akan tetapi faktor keturunan membekali kita dengan sifat dan kemampuan bawaan, tetapi potensi penuh kita ditentukan oleh seberapa baik kita menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

Sifat – sifat Kepribadian

Mengapa sifat-sifat kepribadian menjadi suatu hal yang mendapatkan perhatian yang cukup besar? Hal ini dikarenakan para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.

Myers Briggs type indicator(MBTI) adalah instrument penilaian kepribadian yang paling sering digunakan, instrument yang berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu serta dijabarkan sebagai berikut. • Ekstraver vs Introver – individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas; sedangkan introvert digambarkan sebagai individu yang pendiam dan pemalu

• Sensitive vs Intuitif – individu dengan karakteristik sensitive digambarkan yang praktis dan lebih rutinitas dan urutan serta berfokus pada detail; sedangkan Intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”

(13)

untuk menangani berbagai masalah; sedangkan perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.

• Memahami vs Menilai – individu yang cenderung memiliki karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur; sedangkan menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan.

Indicator ini banyak digunakan dalam dunia bisnis maupun angkatan bersenjata akan tetapi sebagai bukti menunjukkan bahwa ukuran ini kurang valid yaitu memaksakan seseorang intuk diketegorikan sebagai satu jenis atau jenis yang lainnya dengan kata lain tidak ada yang berada pada posisi tengah-tengah, meskipun kadang-kadang individu bisa jadi ekstrober dan introver pada tingkatan tertentu. Hal ini bisa menjadikan sebuah alat ukur untuk meningkatkan kesadaran diri dan memandu karier, akan tetapi tidak

berhubungan dengan prestasi kerja serta tidak bisa digunakan sebagai tes seleksi karyawan.

Model lima besar, John Bearden telah membuktikan bagaimana cara membuat dan memikirkan kembali cara mengatur individu. Selama beberapa tahun terakhir penelitian mendukung bahwa 5 dimensi dasar saling mendasari dan mencakup sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia. Faktor 5 besar mencakup :

Ekstraversi (exstraversion). Dimensi ini mengatakan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang Ekstraversi cenderung suka berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi; sebaliknya introversi cenderung suka menyendiri dan pendiam.

Mudah akur dan bersepakat (Agreeblesness). Dimensi ini mengatakan kepatuhan individu terhadap individu yang lainnya. Individu yang suka besepakat adalah individu yang senang bekerjasama, hangat dan penuh kepercayaan. Sebaliknya individu yang tidak suka bersepakat cenderung dingin, tidak ramah dan suka menantang.

Sifat berhati-hati (Conscientiousness). Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan artinya individu yang sangat berhati-hati adalah yang bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan serta gigih; sebaliknya individu yang berhati-hati rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur serta tidak dapat diandalkan.

Stabilitas emosi (Emotional Stability). Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stress. Individu yang tingkat emosi yang positif cenderung tenan, percaya diri dan memiliki pendirian yang teguh. Sebaliknya Individu yang tingkat emosi yang negative cenderung mudah gugup, khawatir, depresi dan tidak memiliki penndian yang teguh.

Terbuka terhadap hal-hal baru (Openess to Experience). Dimensis ini mengelompokan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadaphal-hal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tau, dan sensitive terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung konvensional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang sudah ada.

Selain menyediakan kerangka kerja kepribadian yang menyatu, penelitian mengenai Model 5 besar juga menemukan keterkaitan antara dimensi-dimensi kepribadian ini dengan prestasi kerja individu. Fakta yang lebih besar menunjukkan bahwa individu yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, bertanggungjawab, mampu membuat rencana,

terorganisasi, pekerja keras, gigih dan berorentasi pada prestasi cenderung mempunyai prestasi kerja yang lebih tinggi dalam sebagian kerja jika bukan semua pekerjaan. MENILAI KEPRIBADIAN

(14)

membuat keputusan perekrutan. Nilai kepribadian juga dapat digunakan untuk

meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan disamping agar lebih memahami dan lebih baik dalam mengatur individu yang bekerja pada mereka.

Ada 3 cara utama untuk menilai kepribadian: 1. Survei Mandiri

Survey mandiri adalah survey yang umum digunakan yaitu dengan mengisi sendiri form pengisian. Survey mandiri banyak kekurangan misalnya berbohong untuk mendapatkan nilai terbaik, juga akurasi yang tidak tepat karena kondisi emotional sangat

mempengaruhi waktu pengisian. 2. Survey peringkat oleh pengamat

Survey peringkat bisa dilakukan dengan melakukan penilaian yang dilakukan teman sejawat, survey ini bisa dijadikan pertimbangan yang lebih baik atas keberhasilan suatu pekerjaan.

3. Ukuran proyeksi (Rorschach Inkbolt test dan Thematic Apperception test-TAT) Rorschach Inkbolt test adalah individu diminta unutk menyatakan menyerupai apakah inkblot dan Thematic Apperception test-TAT adalah individu dimintai menuliskan kisah dari serangkaian gambar pada kartu. Akan tetapi cara ini jarang digunakan dikarenakan adanya ketidak seragaman mengartikan.

Sifat kepribadian yang mempengaruhi perikalu organisasi

Evaluasi inti diri (Core self evaluation), konsep ini mengatakan bahwa individu memiliki pandangan akan dirinya sendiri, ada 2 hal dalam evaluasi inti diri yaitu positif dan

negative. Artinya positif adalah individu menyukai diri sendiri, menganggap diri mereka efektif, cakap dan mengendalikan lingkungan mereka, sedangkan negative menganggap diri mereka tidak berdaya atas lingkungan mereka.

Evaluasi inti diri ditentukan 2 elemen yaitu

1. Harga diri (seft esteem) adalah tingkat menyukai atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga dan tidak berharga sebagai seorang manusia.

2. Lokus kendali (locus of control) adalah tingkat dimana individu yakin akan mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Internal (ilternals) adalah individu yakan bahwa mereka pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada mereka sedangkan eksternal (externals) adalah individu yakin bahwa apa pun dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan dan kesempatan.

Machiavellianisme (Machiavellianisme-mach) berasal dari nama niccolo Machiavelli berpendapat tentang bagaimana cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Individu dengan Machiavellianisme cenderung pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada proses. Namun sifat Machiavellianisme dapat diredam oleh faktor-faktor situasional yaitu :

1) Ketika mereka berinterasi secara langsung dengan individu lain, bukan secara tidak langsung

2) Ketika situasi mempunyai sedikit peraturan, yang memungkinkan kebebedan improvisasi

3) Bila keterlibatan emosional dengan detail-detail yang tidak relevan dengan keberhasilan menggangu individu mach yang rendah

(15)

mereka menilai mereka pemimpin yang buruk.

Pemantau diri (self monitoring) merujuk pada kemampuan seorang individu untuk

menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap isyarat-isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda.

Pengambil Resiko, kecenderungan untuk mengambil atau menghindari resiko telah terbukti berpengaruh terhadap berapa lama waktu yang dibutuhkan manajer untuk

membuat keputusan dan berapa banyak informasi yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan.

Kepribadian tipe A adalah individu yang luar biasa kompetitif dan selalu terlihat mengalami keterdesakan waktu. Karakteristik kepribadian tipa A yaitu :

1) Selalu bergerak, berjalan, dan makan dengan cepat 2) Merasa tidak sabaran

3) Berusaha keras untuk memikirkan atau melakukan dua hal atau lebih pada saat yang bersamaan

4) Tidak dapat menikmati waktu luang

5) Terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.

Berbeda dengan kepribadian tibe B, jarang tergoda oleh keinginan untuk mendapatkan sejumlah hal yang terus meningkatkan atau berpartisipasi dalam serangkaian peristiwa yang terus berkembang dengan jumlah yang selalu berkurang. Karakteristik tipe B adalah :

1) Tidak pernah pengalami keterdesakan waktu atau ketidaksabaran

2) Merasa tidak perlu memperlihatkan atau mendiskusikan pencapaian maupun prestasi mereka kecuali atas tuntusan situasi

3) Bersenang-senang dan bersantai daripada berusaha menunjukkan kenggulan mereka 4) Bisa santai tanpa merasa bersalah.

Kepribadian proaktif (Proactive personality) cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun sehingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Mereka menciptakan perubahan positif dalam lingkungan tanpa memperdulikan batasan dan halangan sehingga individu yang proaktif sangan dibutuhkan dalam perusahaan. Individu proaktif juga cenderung mencari informasi pekerjaan mengenai organisasi,

mengembangkan kontak posisi yang tinggi, terlihat dalam perencanaan karier, dan tekun ketika menghadapi rintangan-rintangan karier.

SANGUIN Kekuatan : Suka bicara.

Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif. Antusias dan ekspresif.

Ceria dan penuh rasa ingin tahu. Hidup di masa sekarang.

Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan). Berhati tulus dan kekanak-kanakan.

(16)

Mudah berteman dan menyukai orang lain.

Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian. Menyenangkan dan dicemburui orang lain.

Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).

Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan. Menyukai hal-hal yang spontan.

Kelemahan :

Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras). Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.

Susah untuk diam.

Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka ikutan Gank). Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.

RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.

Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias). Mudah berubah-ubah.

Susah datang tepat waktu jam kantor. Prioritas kegiatan kacau.

Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas. Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya. Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.

Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.

Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money". KOLERIS

Kekuatan :

Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif. Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan. Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target. Bebas dan mandiri.

Berani menghadapi tantangan dan masalah.

"Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini". Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.

Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas. Membuat dan menentukan tujuan.

Terdorong oleh tantangan dan tantangan. Tidak begitu perlu teman.

Mau memimpin dan mengorganisasi. Biasanya benar dan punya visi ke depan. Unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan :

Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis). Senang memerintah.

Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai. Menyukai kontroversi dan pertengkaran. Terlalu kaku dan kuat/ keras.

(17)

Sering membuat keputusan tergesa-gesa.

Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain. Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.

Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan). Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf. Mungkin selalu benar tetapi tidak populer. MELANKOLIS

Kekuatan :

Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.

Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal. Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis). Sensitif.

Mau mengorbankan diri dan idealis. Standar tinggi dan perfeksionis.

Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi). Hemat.

Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif). Kalau sudah mulai, dituntaskan.

Berteman dengan hati-hati.

Puas di belakang layar, menghindari perhatian. Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi. Sangat memperhatikan orang lain.

Kelemahan :

Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan). Mengingat yang negatif & pendendam.

Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah. Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan. Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah. Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan. Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.

Hidup berdasarkan definisi.

Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).

Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya. Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang). Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).

Memerlukan persetujuan. PLEGMATIS

Kekuatan :

Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh. Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik. Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.

Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).

Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi. Penengah masalah yg baik.

(18)

Baik di bawah tekanan.

Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan. Rasa humor yg tajam.

Senang melihat dan mengawasi. Berbelaskasihan dan peduli. Mudah diajak rukun dan damai. Kelemahan :

Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru. Takut dan khawatir.

Menghindari konflik dan tanggung jawab.

Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar). Terlalu pemalu dan pendiam.

Humor kering dan mengejek (Sarkatis). Kurang berorientasi pada tujuan.

Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri. Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat. Tidak senang didesak-desak.

4. Sosialisasi di Lingkungan Kerja. 5. Sosialisasi Melalui Media Massa. 6. Masyarakat secara umum.

Tahap pembentukan Kepribadian: 1. Persiapan/ Prepatory stage. 2. Tahap Meniru/ Play stage.

3. Tahap Sikap Bertindak/ Game Stage.

4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif/ Generalized

(19)

http://arie5758.blogspot.co.id/2011/10/4-kepribadian-manusia-sanguin- https://pendidikaniniuntukmu.wordpress.com/2012/04/23/beberapa-segi-psikologi-kepribadian-kepribadian-manusia/

http://sehatnesia.com/1575/dari-4-tipe-kepribadian-manusia-berikut-termasuk-yang-manakah-kamu/

https://www.academia.edu/11346073/Perilaku_Organisasi_-KEPRIBADIAN_DAN_NILAI?auto=download

Sumber : http://arie5758.blogspot.com/2011/10/4-kepribadian-manusia-sanguin-koleris.html#ixzz4KIvfbIj7

Referensi

Dokumen terkait

Seseorang dikatakan memiliki karakter yang baik apabila tergolong ke dalam 18 nilai-nilai pendidikan karakter bangsa (Kemendiknas dalam Mansyur, 2014:6-7), yaitu:

Apabila komunikator dalam hal ini adalah Humas atau lebih dikenal dengan public relations dapat melakukan melakukan tugasnya sesuai dengan menggunakan sistem

Se- makin tinggi kepuasan nasabah pada kuali- tas layanan, kualitas produk, dan pengala- man bertransaksi dengan bank, maka se- makin tinggi pula loyalitas nasabah yang

Penurunan laba perusahaan akan menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan harga saham, dan tingkat suku bunga

Namun apabila diasumsikan virus ataupun bakteri yang dimaksud adalah dari penyakit lain, maka belum ditemukan adanya virus ataupun penyakit yang cocok dengan yang

dan data yang diambil adalah tabel KETEGORI BEBAN. Untuk lebih memperjelas perhatikan penjelasan dan gambar dibawah ini. 1) Buka FORM TRANSAKSI PENGELUARAN (klik kanan –

Tujuan menggunakan bentuk penelitian ini adalah mencari informasi faktual yang mendetail tentang kreativitas penciptaan syair lagu dalam pembelajaran seni budaya dan