• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU PERILAKU ORGANISASI STUDY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS INDIVIDU PERILAKU ORGANISASI STUDY"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MELANGGAR ATURAN

Dosen Pengampu :

Dr. SURATI, M.Si

Oleh :

SRI INDRIANI 

NIM : I2F 015 084

PROGRAM PASCASARJANA STAR­BPKP

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  penulis  panjatkan   Allah SWT   atas selesainya   tugas individu Mata Kuliah Perilaku dengan tema Study Kasus “Melanggar Aturan”

karena   atas   ijin,dan   petunjukNya,  Tugas   ini   dapat   terselesaikan   tepat   pada waktunya dalam rangka perkuliahan pada Program Studi Magister Akuntansi Universitas Mataram dalam program STAR BPKP Bacht 5 Tahun 2016 ini dapat terselesaikan.

Tugas study kasus ini merupakan tugas Individu untuk memenuhi tugas dalam proses perkuliahan yang diberikan kepada kami oleh dosen pengampu mata kuliah ini. Dalam uraian ini,kami mendapat bantuan dan bimbingan dari Bapak   Dr.   Surati,   M.Si  oleh   karena   itu   dengan   segala   ketulusan   hati,   pada kesempatan   ini  kami  menyampaikan   penghargaan   dan   ucapan   terima   kasih yang sebesar­besarnya.

Penulis  menyadari  bahwa  tugas   study   kasus   ini    masih   banyak kekurangan,   saran   dan   kritik   sangat   kami   harapkan   terutama   yang   bersifat membangun.  Semoga makalah ini dapat  memberi manfaat bagi semua, 

(3)

TUGAS ANALISIS KASUS 

A. RINGKASAN STUDY KASUS

“MELANGGAR ATURAN”

Nancy   Taggart   bekerja   di   Departemen   Customer   Service   pada   Xemas Company.   Xemas   Company   membuat   sistem   pendingin   untuk   industry   dan suku   cadang   pengganti   untuk   sistem   ini,   Xemas   menjual   produknya   ke distributor   regional  besar   yang   akan   menyuplai   dan   mendukung   para   dealer independen di seluruh Amerika Serikat dan Kanada.

Suatu malam Nancy menerima telpon dari salah sebuah dealer Xemas yang   sangat   gelisah.   Dealer   tersebut   menyatakan   bahwa   pelanggannya membutuhkan suku cadang untuk sistem pendinginnya sekarang juga, tetapi dealer tidak memiliki suku cadang tersebut di Persediaannnya. Ia menyatakan bahwa telah mencoba menghubungi distributor selama dua jam melalui telpon tetapi belum  juga dapat berhasil. Ia bertanya apakah  Nancy dapat mengirim suku cadang tersebut malam ini dan menagihnya ke distributor yang dikirim ke dealer setiap akhir bulan.

Nancy   tahu   bahwa   Ia   tidak   akan   dapat   menjumpai   siapapun   karena waktu telah melewati masa operasi normal distributor. Lebih lanjut lagi nancy tahu bawa ada sesuau yang keliru karena Xemas tidak meneruskan lagi tipe pengiriman dan penagihan seperti ini lagi karena distributor telah mengeluh. Mereka ingin mengontrol seluruh pengiriman untuk mengurangi kemungkinan penjualanan menjadi risiko kredit macet.

(4)

Nancy memutuskan pelayanan pelanggan adalah hal yang paling penting, maka ia mengirim suku cadang yang dibutuhkan.

Hari berikutnya distributor dipanggil. Hal ini menjadikan dealer bukan sebagai   pelanggan   regular   dari   distributor.   Karena   situasi   ini,   distributor menolak   untuk   membayar   suku   cadang   itu.   Sementara   Xemas   menghendaki dealer membayar langsung ke mereka,   sementara itu perusahaan kehilangan sebesar   $ 150 yaitu harga suku cadang tersebut. Untuk meyakinkan laporan keuangan   cocok,   nancy   membuka   cek   pribadi   sebesar   $150   untuk   menutup harga suku cadang itu dan mengirimkannya ke bagian penagihan.

 Di hari yang sama Nancy menerima telpon dari salah seorang Executive Vice President , Ramon Hernandez. Ramon menyatakan kepada Nancy bahwa ia menerima   telpon   dari   penyelia   di   Departemen   Penagihan.   Ia   marah   dan mendesak   mesti   dilakukan   suatu   tindakan   buat   Nancy   Taggart   yang   telah melanggar aturan main perusahaan. Ramon lalu meminta Nancy menjelaskan alasan   dari   tindakannya.   Setelelah   mendengar   penjelasan   Nancy,   Ramon menyatakan   bahwa   ia   sependapat   dengan   penyelia   penagihan   sehubungan dengan seriusnya masalah yang ada dan tindakan memang mesti diambil. Ia menjelaskan ke Nancy bahwa tindakan akan diambil keesokan harinya.

(5)

B. MASALAH UTAMA

Berdasarkan ringkasan tersebut di atas, ada beberapa pertanyaan untuk di

diskusikan dalam studi kasus ini, yaitu sebagai berikut :

1 Kenapa Nancy mendapat penghargaaan walau pun melanggar aturan?

2 Jelaskan tipe keputusan yang dibuat 0leh Nancy. Alternatif keputusan apa

yang tersedia baginya selain yang telah dibuatnya

(6)

C. ANALISIS

Kegiatan   administrasi   dalam   suatu   organisasi   adalah   pembuatan keputusan.   Kegiatan   yang   dilakukan   tersebut   mencakup   seluruh   proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari   pengambilan   keputusan   yang   melibatkan   seluruh   elemen­elemen   dalam administrasi   sebagai   suatu   sistem   organisasi.   Artinya   dalam   membuat   suatu keputusan   untuk   memecahkan   suatu   permasalahan   yang   ditimbulkan   dari adanya   perubahan­perubahan   yang   terjadi   dalam   organisasi   dibutuhkan informasi   yang   cukup   baik   dari   internal   maupun   eksternal   organisasi   guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat. melanggar   aturan   perusahaan.   Namun   tindakan   Nancy   tersebut   telah menyadarkan   Ramon   Hernandez     yaitu   Executive   Vice   President   bahwa pelayanan terhadap pelanggan adalah hal yang paling utama. 

Disini Nancy melakukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dimana hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan administrasi perusahaan meskipun   diluar   prosedur,   dengan   maksud   agar   ia   tidak   mengecewakan pelanggan   dengan   demikian   maka   kepercayaan   pelanggan   terhadap perusahaannya akan meningkat. Selain itu Nancy sangat menyadari bahwa dia telah   secara   sepihak   memutuskan   pengiriman   suku   cadang   namun   walau demikian ia tetap bertanggung jawab dengan membayar tagihan secara pribadi dari keuangannya. Hal ini patut diberikan penghargaan yang tinggi. 

(7)

bentuk usaha untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu. Dengan kata lain, merupakan   respon   organisasional   terhadap   suatu   masalah.     Sedangkan menurut Russell L. Ackoff pada buku The Art of Problem Solving menyatakan bahwa situasi yang dibutuhkan oelh suatu keputuan adalah masalah. Jika tidak ada masalah maka tidak akan pernah ada suatu keputusan. 

Pengambilan   keputusan   berarti   adalah   si   pemecah   masalah,   baik diperoleh dengan memilih dari berbagai alternative yang ada , maupun mencari alternative baru yang berbeda, dengan cara yang berarti berdasarkan alternative yang   telah   ada   sebelumnya.   (Alllen   R.   Solem,   pada   sebuah   jurnal   “Some apolications   of   problem   –solving   versus   decision­making   to   management”) Pengertian   pengambilan   keputusan   dalam   organisasi   tidak   terlepas   dari   apa yang dimaksud dengan keputusan. 

Menurut Robbins and Coulter, keputusan adalah membuat pilihan dari dua atau lebih alternatif. Keputusan dibuat karena ada masalah dan masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Masalah   ditanggapi   secara   berbeda   antara   orang   yang   satu   dengan   orang lainnya. Bagi si A, masalah si B justru merupakan keuntungan atau kepuasan. Atau, bagi si B, masalah si A justru merupakan kerugian bagi dirinya. 

Keputusan manajerial yang dibuat berbeda dengan keputusan individual. Keputusan manajerial dibuat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi dan disesuaikan   dengan   keberadaan   organisasi   secara   keseluruhan.   Keputusan manajerial memiliki efek yang luas ketimbang keputusan individual. Pembuatan keputusan manajerial selain pembuatan keputusan, juga membicarakan kondisi yang   mempengaruhi   pembuatan   keputusan,   gaya   pembuatan   keputusan manajerial, dan perangkat kuantitatif guna membantu pembuatan keputusan. 

(8)

kondisi organisasi atau masalah yang muncul, mempertimbangkan alternatif, membuat pilihan, dan tindakan­tindakan yang diperlukan sebagai bagian dari keputusan. 

2. TIPE­TIPE KEPUTUSAN

Walaupun   para   manajer   di   berbagai   organisasi   dapat   berbeda­beda berdasarkan latar belakang, gaya hidup, jarak tetapi akhirnya mereka semuanya sama   yaitu   harus   mengambil   keputusan.   Untuk   mengambil   keputusan   para manajer   situasi   yang   melibatkan   beberapa   alternatif   dan   keputusannya melibatkan perbandingan dari alternatif dengan evaluasi hasilnya. 

Ada 2 (dua) tipe keputusan yaitu : keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram;

a KEPUTUSAN TERPROGRAM

Herbert   Simon  mengatakan   Keputusan   Terprogram   adalah   prosedur spesifik   yang   dikembangkan   untuk   masalah   yang   rutin   dan   berulang   dan

Menurut   Siagian,   S.P.   (1993),  Keputusan   Terprogram   adalah   tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung berulang kali, dan diambil secara rutin secara   rapi.   Pengambilan   keputusan   terprogram   akan   berlangsung   dengan efektif apabila empat kriteria dasar dipenuhi :

 Tersedia waktu dan dana yang memadai untuk pengumpulan dan analisis

data;

 Tersedia data yang bersifat kuantitatif;

 Kondisi   lingkungan   yang   relatif   stabil,   yang   didalamnya   tidak   dapat

tekanan   yang   kuat   untuk   secara   cepat   melakukan   penyesuaian­ penyesuaian tertentu terhadap kondisi yang selalu berubah;

 Tersedia tenaga trampil untuk merumuskan permasalahan secara tepat,

(9)

dari   Sutherland   serta   dari   Mangkusubroto   dan   Trisnadi   dan   keputusan terstruktur dari Mintzberg dan Brinckloe;

b KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM

Menurut Danny Samson’, (1988)   Keputusan adalah tidak terprogram jika hal   yang   baru   dan   tidak   terstruktur   .Keputusan   tidak   terprogram   biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah­masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif (berulang­ulang), tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat dan dampaknya. Sebagai akibat keadaan demikian, para ahli belum mampu menyajikan teknik pemecahan yang sudah terbukti efektif di masa lalu, baik karena sifatnya yang baru itu maupun karena sukar untuk mendefinisikan hakikatnya secara tepat. 

Keputusan yang tidak Terprogram tidak menyangkut hal­hal yang sifatnya operasional, akan tetapi menyangkut kebijaksanaan organisasi dengan dampak yang strategis bagi eksistensi organisasi. (Siagian, S.P.; 1993), Sedangkan dalam Salusu menyebutkan bahwa keputusan tidak terprogram, dibuat sebagai respon dari   masalah­masalah   unik,   yang   jarang   dijumpai   dan   yang   tidak   dapat didefinisikan   secara   tepat,   keputusan   ini   biasanya   dikenal   dengan   nama keputusan   strategik,   meliputi   keputusan   strategik   dari   Morgan   dan   Cerello, Mangkusubroto dan Trisnadi, keputusan strategik dan tujuan (goal) Sutherland, serta keputusan tidak terstruktur dari Mintzberg dan Brinckloe.

Dari segi struktur keputusan tertinggi adalah yang berhubungan dengan cita­cita, tujuan, menyusul keputusan strategik lalu keputusan taktis dan yang paling bawah adalah keputusan operasional. Keputusan tertinggi hanya dibuat satu atau dua kali makin ke bawah tingkat keputusan makin tinggi frekuensi pembuatannya.

(10)

Keputusan harus dianggap sebagai sarana bukan hasil. Keputusan adalah mekanisme oganisasional dengan bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang tertentu. Dalam situasi lain, proses dapat memakan waktu berminggu­minggu atau berbulan­bulan dan bahkan tidak pernah diambil keputusan sama sekali. Seluruh   proses   pembuatan   keputusan   bergantung   pada   ketepatan   informasi yang tersedia bagi orang yang tepat dan saat yang tepat. 

Tujuan   langkah   ini   adalah   menguji   daya   jawab   masing­masing   alternatif jawaban. Manajer harus mengidentifikasi keuntungan  dan  kerugian   dari tiap alternatif   sebelum   membuat   keputusan   akhir.   Evaluasi   atas   alternatif   dapat dilakukan dengan sejumlah cara, misalnya:

1. Menentukan pro dan kontra setiap alternatif 

2. Melakukan analisis untung­rugi atas tiap alternatif 

3. Mempertimbangkan feasibility (dapatkan dilakukan?), efektivitas (bisakah menyelesaikan   masalah?),   dan   konsekuensi   (apa   dampaknya   secara finansial dan non finansial bagi organisasi). 

5. MEMILIH ALTERNATIF

(11)

darinya   hanya   mempengaruhi   aspek   tertentu   saja   dari   proses   sedangkan lainnya ada pula yang mempengaruhi seluruh proses.

Sekurangnya   ada   4   faktor   prilaku   yang   mempengaruhi   pengambilan keputusan individu yaitu:

1. NIlai

Sistem   tata   nilai  menjadi   pedoman   bagi  semua   orang   saat   mereka   berada pada situasi harus mengambil keputusan. Sistem tata nilai dibutuhkan pada kehidupan dan menjadi dasar bagi pola piker seseorang dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

2. Kepribadian

Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor­faktor psikologis, baik sadar maupun   tidak   sadar.   Salah   satunya   adlah   kepribadaian.   Kepribadian pengambil keputusan diwujudkan dalam pilihan yang diambil. 

3. Kecenderungan mengambil resiko

Pada situasi yang sama pengambil keputusan yang berana ambil resiko akan menentukan   tujuan,   evaluasi   alternative   dan   memilih   secara   berbeda dibandingkan dengan yang kurang berani mengambil resiko.

4. Potensi ketidaksesuaian

(12)

D. KESIMPULAN

Pada kasus Melanggar Keputusan di atas,  dapat dismipulkan beberapa jawaban dari pertanyaan kasus sebagai berikut:

­ Nancy mendapat penghargaaan walaupun melanggar aturan :

Keputusan   dan   tindakan   yang   telah   dilakukan   Nancy   untuk   tetap mengirimkan suku cadang bagi pelanggan yang sangat membutuhkan walaupun hal ini melanggar aturan dan penyelia tidak sependapat dan menganggap harus ditindak,   kebijakan   dari   executive   vice   president   perlu   diapresiasi   karena menurut hemat saya,   permasalahan sesungguhnya adalah jika suku cadang tidak   dikirimkan   maka   tentunya   akan   menggangu   trust   (   kepercayaan) pelanggan bagi perusahaan dan hal itu tentunya sangat tidak menguntungkan perusahaan. Bukankah inti dari sebuah keputusan adalah tercapaianya tujuan dari perusahaan. Dan sesungguhnya perusahaan telah menempatkan kepuasan pelanggan diatas semua prosedur dan mekanisme keputusan internal yang telah ditetapkan.

Nancy   menyadari   bahwa   dia   telah   secara   sepihak   memutuskan pengiriman   suku   cadang   namun   perlu   juga   digarisbawahi   bahwa   walau demikian ia tetap bertanggung jawab dengan membayar tagihan secara pribadi dari keuangannya. Hal ini patut diberikan penghargaan yang tinggi. 

(13)

menentukan   langkah   yang   bijak   bagi   kemajuan   organisasi   dengan   tidak menghilangkan tanggung jawabnya terhadap keputusan yang diambil tersebut.

 

­ Tipe keputusan yang dibuat 0leh Nancy dan Alternatif keputusan   yang tersedia baginya selain yang telah dibuatnya :

Menurut   pendapat  Menurut   Siagian,   S.P.   (1993),  ada   2   tipe   keputusan yaitu keputusan yang terprogram dan keputusan yang tidak terprogram. Dari kasus   diatas   telah   jelas   bahwa   keputusan   yang   diambil   oleh   Nancy   adalah keputusan   diluar   aturan   yang   telah   ditetapkan   yaitu   keputasan   tidak terprogram.   Keputusan   ini   muncul   karena   tidak   sesuai   dengan   aturan   yang diberlakukan   namun   sangat   mendesak   dan   memiliki   permasalahan   yang kompleks   atau   sangat   penting   karena   itu   perlakuan   keputusan   ini   adalah bersifat khusus.

Beberapa   hal   yang   perlu   mendapatkan   penekanan   dalam   menganalisa jawaban nomor 2 ini adalah “:

1 Dealer   Xemas   sangat   gelisah   karena   tidak   bisa   memenuhi   kepuasan pelanggan   disebabkan   tidak   adanya   suku   cadang   pada   persediaannya (paragraph ke 2);

2 Dealer   xemas   telah   mencoba   menghubungi   distributor   selama   dua   jam tetapi tetap tidak berhasil (paragraph kedua);

3 Nancy   tetap   mengirimkan   suku   cadang   yang   sesungguhnya   melanggar aturan  perusahaan  namun  ia melihat tingkat  kepentingan  yang  tampak (paragraph ke 4);

4 Nancy   telah   memutuskan   bahwa   pelayanan   pelanggan   adalah   hal   yang paling penting (paragram 4).

(14)

Adapun keputusan alternatif yang sesungguhnya menurut penulis dapat diambil saat itu adalah:

1.  Karena bersifat melanggar aturan, namun keputusan harus dapat diambil secepat   mungkin   maka   Nancy   seharusnya   dapat mengkomunikasikan/mengkonsultasikan   langsung   kebijakan   yang   akan diambilnya saat itu kepada atasannya/atau jabatan yang berwenang dalam pengambilan keputusan ini. 

2. Nancy   memberikan   permakluman   penundaan   pengiriman   suku   cadang sampai adanya keputusan dari managerial sehingga tidak akan terkesan melanggar aturan yang ada. Walaupun konsekwensi yang akan diterima tidak populer pada sisi pelanggan.

­ Faktor tingkah laku apa yang mempengaruhi keputusan Nancy :

Menurut   pendapat   saya,   faktor   tingkah   laku   yang   sangat   dominan mempengaruhi keputusan Nancy adalah faktor kepribadian dimana keputusan yang diambil terpusat pada 3 (tiga) tipe variabel yaitu:

1 Variabel Kepribadian: sikap, kepercayaan dan kebutuhan saat pengambilan keputusan   sangat   mendesak   dan   penting.   Sedangkan   menjaga kepercayaan pelanggan adalah hal utama yang dipikirkan oleh Nancy. Hal ini sesungguhnya akan menguntungkan perusahaan. 

2.  Variabel situasional: pada kasus tersebut telah dijelaskan pada paragraph­ paragrafnya   bahwa   kondisi   saat   itu   sangat   mendesak   dan   dealer   telah mencoba   menghubungi   distributor   hampir   2   jam   lamanya.   Hal   ini menunjukkan   betapa   pentingnya   pengiriman   suku   cadang   tersebut   dan karena itu pengaruh eksternal menajadi sangat dominan dalam keputusan Nancy.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, Ivancevich dan Donnelly (1997), Organisasi, Jakarta : Bina rupa Aksara

Referensi

Dokumen terkait

23 Teori hukum lex specialis derogat lex generalis juga menjadi acuan hakim dalam mengakui alat-alat bukti elektronik sebagai alat bukti yang sah, yaitu undang- undang

Setelah diungkapkan teori apresiasi, seni dan musik kemudian akan diungkapkan teori apresiasi seni musik, menurut Miller (2001: 3) apresiasi musik dapat didefinisikan

Berdasarkan permasalahan yang timbul tersebut, maka penyusun akan mencoba untuk membuat suatu aplikasi Pemetaan Sistem Informasi Geografis Fotokopian

Tujuan dari penulisan ini adalah membuat Sistem Program pengarsipan yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam pencarian ribuan berkas kredit dengan program sederhana

Internalisasi pendidikan karakter pada Pembelajaran IPA dalam model konstruktivisme siswa aktif menyusun sendiri konsep IPA dalam struktur kognitifnya, dengan cara

Dusun Jetak Desa Watukenongo Kecamatan Pungging Kab Mojokerto. Resiko Tinggi Hipertensi pada

Bertolak dari pengalaman yang luas dalam melaksanakan banyak program bantuan pembangunan berbasis komunitas ( community-based development , CBD) di negara-negara berkembang,

Lebih lanjut, dengan menggunakan teknik lesap dapat diketahui pelesapan kata baik pada data (41b) menyebabkan frasa itu tidak gramatikal, maka kata baik sebagai UI memiliki