TUGAS
GETARAN MEKANIS
“Shockbreaker”
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH
JEFRI SUMANTO
1410003423001
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS EKASAKTI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Shock absorber merupakan komponen penting suatu kendaraan yaitu dalam sistem suspensi, yang berguna untuk meredam gaya osilasi dari pegas. Shock absorbers berfungsi untuk memperlambat dan mengurangi besarnya getaran gerakan dengan mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan hidrolik.
Peredam kejut (shockabsorber) pada Sepeda motor memiliki komponen pada bagian bawahnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan swing arm kendaraan, bagian atasnya terpasang dengan silinder bagian atas yang dipasangkan dengan rangka kendaraan. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda.
Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod dan tabung. Piston adalah kmponen dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di saat shock absorber bekerja. Sedangkan tabung adalah tempat dari minyak shock absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik turun. Dan yang terakhir adalah piston rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan tabung bagian atas (tabung luar) dari shock absorber.
DASAR TEORI
1. Pengertian Shock Abshorber
Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi.
Apabila salah satu komponen system abshorber mengalami gangguan, maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan. Sehingga kenyamanan pengendaraan tidak akan dapat dicapai.
2. Fungsi-fungsi Umum Sistem Shock Abshorber
Konstruksi dan kerja jenis ini roda depan dan roda belakang dipasangkan secara terpisah, sehingga kedua roda dapat bekerja sendiri bila menerima kejutan dari permukaan jalan. Adapun fungsi-fungsi umum sistem suspensi, diantaranya adalah :
a. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak
b. Menopang body / kerangka pada poros dan memelihara letak geometri antara body dengan roda.
3. Pemeliharaan Sistem Shock Abshorber
PERHITUNGAN
Untuk mencari konstanta shock absorber Maka diperlukan data, dimana data dari hasil pengukuran langsung dengan menggunakan sepeda motor tersebut dengan beban penulis sendiri seberat 56 kg, data tersebut dapat di gambarkan seperti di bawah ini :
Gambar : hasil pengukuran Shock absorber depan sebelum & sesudah pembebanan
Berdasarkan data tersebut pada gambar di atas maka di ketahui :
FD = panjang total sebelum pembebanan
T = waktu
C = konstanta
maka
FD= 29 cm + 15 cm = 44 cm
X = 29 cm + 12 cm = 41 cm
T = 0,54 detik
Untuk mencari konstanta ( C ) kita akan menggunakan rumus :
C =
FD
X
´
Karena
´
x
belum di ketahui maka kita akan mecari´
x
terlebih dahulu menggunakan rumus :´
x
=
x
t
dimana
´
x
=
x
t
=
41
0,54
= 75,9
maka
Gambar : Shock absorber belakang sebelum & sesudah pembebanan
Berdasarkan data tersebut di atas maka diketahui :
X
= 7 cmX0 = 33 cm + 21 cm = 54 cm
X
1 = 33 cm + 18 cm = 51 cmm = 56 cm
g
= 9,8Untuk mencari K kita akan menggunakan rumus :
F
=
K . X
Maka
K
=
F
X
=
m. g
X
¿
56 .9,8
7
KESIMPULAN