• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.Menurut Arikunto (2010) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.Dengan tehnik korelasional, peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dan sebuah variabel dengan variabel lain besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

3.2.Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah: Variabel bebas : Kecerdasan emosional

Variabel terikat : Stres kerja

3.3.Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Stres Kerja

Stres kerja adalahtekanan yang terjadi di bidang pekerjaan sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara karakteristik seorang guru dengan tuntutan pekerjaan dengan lingkungan yang dianggap mengancam kesejahteraan seorang guru, yang bisa merubah kondisi fisologis dan psikologis. Stres kerja akan

(2)

diungkap dengan skala stres kerja berdasarkan aspek-aspek stres kerja yaitu psikologis, perilaku, fisiologis. Makin tinggi skor yang diperoleh subyek menunjukan makin tinggi stres kerjanya, dan sebaliknya makin rendah skor subyek menunjukan makin rendah tingkat stres kerjanya.

3.3.2 Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seorang guru untuk mengenali, memahami, dan mengendalikan emosi dalam upaya untuk mengelola emosi agar terkendali dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan. Kecerdasan emosional akan diungkap dengan skala kecerdasan emosional yang disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Makin tinggi skor yang diperoleh subyek menunjukan makin tinggi kecerdasan emosinya dan sebaliknya makin rendah skor subyek menunjukan makin rendah tingkat kecerdasan emosinya.

3.4.Populasi, Sampel, dan Sampling Penelitian 3.4.1. Populasi

Menurut Hadi (1994) populasi adalah keseluruhan atau sejumlah pendidik atau individu yang sedikitnya mempunyai kesamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di 30 SD Negeri Kecamatan Kedungjati sejumlah 229 Guru karena yang cenderung memiliki stres kerja yang tinggi dengan guru-guru yang mengajar di kelas 1 sampai 6 di kecamatan Kedungjati, Grobogan.

(3)

3.4.2. Sampel penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian. Hasil penelitian terhadap sampel ini diharapkan dapat digeneralisasikan pada populasi. Untuk itu sampel harus betul-betul mewakili populasinya (Suryabrata, dalam Hapsari, 2006) dan populasinya (Rokhayati, 2010). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total.

Tabel 3.1 Daftar Sekolah

No. Desa Nama SD Jumlah Guru

1. Deras SDN 1 Deras SDN 2 Deras 8 Guru 7 Guru 2. Kalimaro SDN 1 Kalimaro SDN 2 Kalimaro SDN 3 Kalimaro 7 Guru 9 Guru 9 Guru 3. Jumo SDN 1 Jumo SDN 2 Jumo SDN 3 Jumo 8 Guru 7 Guru 6 Guru 4. Wates SDN 1 Wates SDN 2 Wates 8 Guru 8 Guru 5. Kentengsari SDN 1 Kentengsari SDN 3 Kentengsari 9 Guru 9 Guru 6. Karanglangu SDN 1 Karanglangu SDN 2 Karanglangu SDN 3 karanglangu 9 Guru 9 Guru 8 Guru 7. Panimbo SDN 1 Panimbo SDN 2 Panimbo 8 Guru 9 Guru 8. Padas SDN 1 Padas SDN 2 Padas SDN 4 Padas 8 Guru 7 Guru 7 Guru 9. Kedungjati SDN 1 Kedungjati SDN 2 Kedungjati SDN 3 Kedungjati SDN 5 Kedungjati 10 Guru 10 Guru 6 Guru 9 Guru 10. Ngombak SDN 1 Ngombak SDN 2 Ngombak 10 Guru 7 Guru 11. Prigi SDN 1 Prigi SDN 2 Prigi SDN 3 Prigi 8 Guru 5 Guru 4 Guru

(4)

3.5.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini metode skala psikologi. Skala terdiri dari 2 jenis yaitu skala stres kerja dan skala kecerdasan emosional. Pengambilan data dilakukan di 30 SD Negeri di Kecamatan Kedungjati dengan membagiakan skala kepada guru SD Negeri. Para guru tersebut diminta untuk mengisi skala sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, bukan keadaan yang dianggap wajar.

Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan dua skala psikologi, yaitu:

3.5.1. Skala Stres Kerja

Skala ini dibuat untuk mengetahui atau mengukur stres kerja guru SD terhadap pekerjaanya. SkalaJob StresSurvey (JSS) ini disusun penulis berdasarkan aspek menurut Behr dan Newman (dalam Sihombing, 2007), yaitu aspek psikologis, aspek fisiologis, dan aspek perilaku. Skala ini menggunakan tipe skala Likert yang disusun dengan mengunakan 4 pilihan jawaban yaitu “SS” jika responden menjawab dengan jawaban sangat sesuai dengan pertanyaan dalam skala. “S” jika rsponden menjawab dengan jawaban sesuai pertanyaan dalam skala. “TS” jika responden menjawab pertanyaan dengan jawaban tidak sesuai pertanyaan dalam skala. “STS” jika responden menjawab dengan jawaban sangat tidak sesuai dengan pertanyaan dalam skala.

Pertanyaan dibagi menjadi 2 bentuk yaitu pertanyaan favorabel atau pertanyaan yang mendukung dengan aspek yang diukur dan unfavorabel atau pertanyaan yang tidak mendukung dengan aspek yang di ukur. Skala terdiri dari

(5)

35 item yang masing-masing terdapat 20 item favorabel dan 15 item unfavorabel yang akan disusun dengan skoring sebagai berikut:

a. Untuk jenis pertanyaan favorabel Sangat sesuai (SS) :4

Sesuai (S) :3

Tidak sesuai (TS) :2 Sangat tidak sesuai (STS) :1 b. Untuk jenis pertanyaan unfavorabel

Sangat sesua (SS) :1

Sesuai (S) :2

Tidak sesuai (TS) :3 Sangat tidak sesuai (STS) :4

Jadi keseluruhan pada skala stres kerja berjumblah 35 item, adapun perinciannya sebagai berikut:

(6)

Tabel 3.2 Blue PrintStres Kerja

NO Aspek Indikator Item Jumlah

item

Favorabel Unfavorabel 1 Psikologis 1. Merasa cemas

2. Menurunkan harga diri 3. Mengalami kebosanan 4. Depresi

5. Menurunkan kepercayaan diri 6. Mengalami ketegangan 1, 7, 13, 19, 25, 31, 35 4, 10, 16, 22, 28 12

2 Fisiologis 1. Meningkatnya detak jantung 2. Meningkatnya tekanan darah 3. Mudah lelah secara fisik 4. Kepala pusing 5. Susah tidur 6. Sering berkeringat 2, 8, 14, 20, 26, 32, 34 5, 11, 17, 23, 29 12

3 Perilaku 1. Menghindari pekerjaan

2. Menurunnya produktivitas kerja 3. Meningkatnya frekuensi absensi 4. Meningkatnya agresifitas 3, 9, 15, 21, 27, 33 6, 12, 18, 24, 30 11 Total item 20 15 35

3.5.2. Skala Kecerdasan Emosional

Skala ini dibuat untuk mengetahui atau mengukur kecerdasan emosional guru SD Negeri terhadap pekerjaannya. Skala ini disusun penulis berdasarkan aspek menurut Goleman (1995) yakni aspek kesadaran diri, pengukuran diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Skala ini menggunakan tipe skala Likertyang disusun dengan mengunakan 4 pilihan jawaban yaitu “SS” jika responden menjawab dengan jawaban sangat sesuai dengan pertanyaan dalam skala. “S” jika rsponden menjawab dengan jawaban sesuai pertanyaan dalam skala. “TS” jika responden menjawab pertanyaan dengan jawaban tidak sesuai pertanyaan dalam skala. “STS” jika responden menjawab dengan jawaban sangat tidak sesuai dengan pertanyaan dalam skala.

(7)

Pertanyaan dibagi menjadi 2 bentuk yaitu pertanyaan favorabel atau pertanyaan yang mendukung dengan aspek yang diukur dan unfavorabel atau pertanyaan yang tidak mendukung dengan aspek yang di ukur. Skla terdiri dari 40 item yang masing-masing terdapat 23 item favorabel dan 17 item unfavorabel yang akan disusun dengan skoring sebagai berikut:

a. Untuk jenis pertanyaan favorabel Sangat sesuai (SS) :4

Sesuai (S) :3

Tidak sesuai (TS) :2 Sangat tidak sesuai (STS) :1 b. Untuk jenis pertanyaan unfavorabel

Sangat sesua (SS) :1

Sesuai (S) :2

Tidak sesuai (TS) :3 Sangat tidak sesuai (STS) :4

Jadi keseluruhan pada skala kecerdasan emosional berjumlah 40 item, adapun perinciannya sebagai berikut.

(8)

Tabel 3.3

Blue print kecerdasan emosional

NO Aspek Indikator Item Jumlah

item

Favorabel Unfavorabel 1 Kesadaran

diri

1. Mengetahui apa yang dirasakan pada suatu waktu

2. Mampu mengambil keputusan sendiri 3. Mempunyai tolak ukur yang realistis

atas kemampuan diri

4. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat 1, 11, 21, 3, 40 6, 16, 26 8 2 Pengaturan diri

1. Mampu untuk menangani emosi sehingga berdampak positif terhadap pelaksanaan tugas

2. Peka terhadap kata hati

3. Sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran 4. Mampu pulih kembali dari tekanan

emosi

2, 12, 22, 32, 38

7, 17, 27, 36 9

3 Motivasi 1. Mampu menggunakan hasrat dari dalam diri sebagai penggerak dan penuntun

2. Mampu mengambil inisiatif

3. Mampu bertindak secara efektif dalam menghadapi kegagalan dan frustasi

3, 13, 23, 33 8, 18, 28 7

4 Empati 1. Mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain

2. Mampu memahami perspektif orang lain

3. Mampu menumbuhkan hubungan saling percaya

4. Mampu menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang

4, 14, 24, 34 9, 19, 29 7

5 Ketrampilan sosial

1. Mampu menangani emosi saat berhubungan dengan orang lain 2. Cermat membaca situasi dengan

jaringan sosial

3. Mampu berinteraksi dengan lancar 4. Mampu mempengaruhi dan memimpin 5. Mampu bermusyawarah dan

menyelesaikan permasalahan 6. Mampu bekerja sama dalam tim

5, 15, 25, 35, 39 10, 20, 30, 37 9 Total item 23 17 40

(9)

3.6.Uji Coba Alat Ukur

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai. Uji coba terpakai adalah subyek yang digunakan sekaligus untuk penelitian guna menghemat waktu, tenaga, dan biaya (Hadi 1993). Pada metode uji coba terpakai, pengambilan data hanya dilakukan satu kali saja, dalam arti data subyek yang telah digunakan untk uji coba juga akan digunakan sebagai data penelitian.

3.7.Validitan dan Reabilitas 3.7.1. Validitas

Sebuah tes bisa memperbaiki efisiensi prediktif jika tes itu menunjukan kolerasi apapun yang berarti signifikan dengan kriteria seberapapun rendahnya. Dalam keadaan ini bahkan validitas rendah serendah 0,2 atau 0,3 bisa membenarkan dimasukanya tes kedalam program seleksi (Anatasia1997). Dengan demikian sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mempunyai koefisien positif.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan standar validitas dari (Anastasia 1997), dengan kriteria positif pada koefisien korelasinya. Hasil uji validitas dengan bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 For windows validitas instrumen kecerdasan emosional dengan stres kerja, menunjukan skore positif pada corrected item Total Correlation, dengan demikian semua iem instrumen dikatakan valid.

(10)

3.7.2. Reliabilitas

Adapun suatu penelitian sudah diketahui validitasnya, maka perlu diketahui reabilitas. Reabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000). Skala dianggap reliabel ketika memenuhi koefisien alpha (α) minimal 0,20 yang termasuk dalam kategori cukup fair (Azwar, 2000). Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan teknik uji reabilitas Alpha Cronbachdengan SPSS 16. For Windows.

Uji coba angket hubungan antara kecerdasan emosional dengan stres kerja pada guru SD sejumlah 29 guru. Setelah dianalisis diperoleh alpha 0,882. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Azwar, 1997) sebagai berikut :

> 0,9 : dikatakan sangat tinggi

> 0,8 : dikatakan tinggi

> 0,7 : dikatakan cukup tinggi

> 0,6 : dikatakan sedang

> 0,5 : dikatakan rendah

< 0,5 : dikatakan sangat rendah

Tabel 3.4

Tabel reliabilitas kecerdasan emosional

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(11)

Uji coba angket kecerdasan emosionaluntuk membuktikan bahwa angket tersebut reliabel Setelah dianalisa diperoleh alpha 0,882,sehingga instrumen dapat dikatakan tinggi.

Tabel 3.5

Tabel reliabilitas stres kerja Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.792 .797 35

Uji coba angket stres kerja untuk membuktikan bahwa angket tersebut reliabel. Setelah dianalisa diperoleh alpha 0,792,sehingga instrumen dapat dikatakan cukup tinggi. Dengan menggunakan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (dalam Azwar, 1997) sebagai berikut :

> 0,9 : dikatakan sangat tinggi

> 0,8 : dikatakan tinggi

> 0,7 : dikatakan cukup tinggi

> 0,6 : dikatakan sedang

> 0,5 : dikatakan rendah

(12)

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan diolah menggunakan metode statistik karena data yang diperoleh berwujud angka-angka maka dapat memberikan hasil yang objektif. Selain itu dengan metode statistik dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena berdasarkan perhitungan yang teratur, tepat, dan teliti (Ancok, 1987). Penelitian ini menggunakan kecerdasan emosi sebagai variabel bebas dan stres kerja sebagai variabel terikat.

Analisis data penelitian yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini menggunakan kolerasi Product Moment dengan bantuan SPSS 16.For Windows.

Gambar

Tabel  3.1  Daftar Sekolah
Tabel 3.2  Blue PrintStres Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Mendapatkan laba yang wajar untuk pengembangan perusahaan.

Konsentrasi larutan campuran 10 ppm Sedangkan untuk larutan campuran 10 ppm, efektifitas penyerapan arang aktif terhadap logam Cd menjadi 0% tetapi untuk logam Pb dan Cu

PERBANDINGAN SISTEM PELAT KONVENSIONAL DAN PRECAST HALF SLAB DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK MY TOWER APARTEMENT SURABAYA.. DIMAS HARYA WISANGGENI

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal (bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang atau sebuah mesin) yang dapat mengirim data atau menerima data

(2010) yang menunjukkan bahwa kualitas air sumur gali sangat dipengaruhi oleh jenis tanah, namun konstruski dan jarak dengan sumber pencemaran yang baik dapat

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang organisasi dan tata kerja

FOKUS KOMODITAS DAN LOKASI KAWASAN BERDASARKAN KEPMENTAN 830/2016 PADI JAGUNG TEBU • 31 Provinsi dan 284 kabupaten SAPI POTONG BAWANG MERAH CABAI • 30 Provinsi dan 166 kabupaten

Dari hasil penelitian ini baik pada pengamatan bulan pertama maupun kedua, didapatkan semua subjek pada kelompok lama cuti bersalin &lt; 2 bulan masih memberi ASI, sedangkan