• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian 3.2.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017) dalam bukunya, kuantitatif adalah metode penelitian yang berdasar pada filsafat positivisme, serta dipakai dalam rangka melakukan penelitian pada suatu populasi dan sampel yang sudah ditetapkan. Dalam pengumpulan data, terdapat instrument penelitian dan juga analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik untuk menguji hipotesis yang sudah ditentukan sebelumnya.

3.2.2. Sifat Penelitian

Penelitian yang bersifat eksplanatif survei dilakukan dalam rangka mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu maupun lebih variabel tanpa membandingkan variabel tersebut tannpa menghubungkannya dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2017). Sesuai definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini dilakukan dan ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan serta memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat tentang peristiwa atau fenomena yang terjadi. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjelaskan, memaparkan secara objektif

(2)

35 mengenai pengaruh pengaruh virtual concert event Djakarta Warehouse Project V terhadap reputasi Ismaya Live di mata masyarakat Jakarta.

3.2. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode survei. Cara yang digunakan oleh peneliti dalam rangka mengumpulkan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel yang sudah ditentukan sebelumnya. Sugiyono (2017) mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan guna mengumpulkan data agar dapat digunakan sesuai dengan kegunaan dan tujuan yang ingin dicapai.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi, di mana terdapat objek atau subjek yang memiliki kualitas serta memenuhi karakteristik dan kriteria tertentu yang ingin diteliti (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini, seluruh masyarakat Jakarta yang berumur di antara 20 hingga 34 tahun adalah populasinya. Alasan pemilihan usia tersebut sebagai populasinya adalah karena target audiens dari pada Djakarta Warehouse Project adalah generasi millennials (Aprilia, Candraningrum, & Pandrianto, 2019). Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terkait sensus penduduk yang dilaksanakan pada 15 Februari 2020, jumlah penduduk Jakarta yang berusia antara 20 hingga 34 tahun adalah sebanyak

(3)

36 2.570.481 jiwa, yang berarti dari sini akan diambil sampel untuk melakukan penelitian, yakni yang menyaksikan Djakarta Warehouse Project V.

Teknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling, yaitu simple random sampling. Menurut Sugiyono (2017), teknik simple random sampling adalah teknik yang dilakukan dalam rangka mengambil sampel secara acak, yang berarti prosesnya tidak memedulikan strata yang terdapat pada suatu populasi dalam mengambil sampel. Untuk mengetahui jumlah sampel atau responden dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane sebagai berikut (Sugiyono, 2017):

n = N / (1 + Ne2)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah seluruh populasi e = Toleransi kesalahan

Sehingga, dari rumus tersebut, peneliti dapat mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini. Mengingat jumlah populasinya adalah 2.570.481, maka jika dimasukkan ke dalam rumus akan menghasilkan perhitungan sebagai berikut:

n = 2.570.481 / (1 + 2.570.481 x 0,052) n = 2.570.481 / (1 + 6.426,2)

n = 2.570.481 / 6.427,2 n = 399,9

Dari perhitungan menggunakan rumus Taro Yamane tersebut, maka didapatkan hasil akhir dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak minimal 400 penduduk Jakarta berumur di antara 20 sampai 34

(4)

37 tahun yang mewakili populasinya serta turut menyaksikan virtual concert event Djakarta Warehouse Project V.

3.4. Operasionalisasi Variabel

Dalam Operasionalisasi variabel, penelitian menjabarkan seluruh kegiatann yang dilakukan dalam rangka memperoleh data kuantitatif tentang apa saja yang akan diukur serta cara untuk mengukurnya agar data mengenai suatu variabel dapat diperoleh.

Variabel independen merupakan variabel yang memberi pengaruh atau menjadi penyebab berubahnya variabel dependen. Yang menjadi variabel independen (variabel X) pada penelitian ini adalah event Djakarta Warehouse Project V yang diselenggarakan oleh Ismaya Live secara virtual. Sedangkan, variabel dependen adalah variabel yang diberi pengaruh atau menjadi akibat dari suatu variabel independen. Yang menjadi variabel dependen (variabel Y) adalah reputasi dari pada Ismaya Live selaku pihak penyelenggara Djakarta Warehouse Project V yang diselenggarakan secara virtual.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel X (Karakteristik

Event)

(Noor, 2013)

Uniqueness

DWP memiliki konsep acara yang berbedadari event lain

yang serupa Likert

(1-4) DWP dapat dengan mudah

dibedakan dengan event lain yang serupa

(5)

38 DWP V memiliki keunikan dibandingkan dengan DWP di tahun-tahun sebelumnya Perishability Setiap DWP yang

diselenggarakan, tidak pernah memiliki konsep event yang sama satu dengan yang lainnya

Intangibility

DWP V memberikan sesuatu yang dapat diingat setelah menyaksikan konser musik

EDM (seperti kualitass sound

yang baik, graphic design yang mernarik, dan lain-lain)

DWP V memberikan pengalaman yang berkesan dalam menyaksikan konser musik EDM secara virtual

Personal Interaction

Dalam penyelenggaraan DWP V, interaksi antara audiens dengan pihak penyelenggara berjalan dengan baik

Dalam penyelenggaraan DWP V, interaksi sesama audiens berjalan dengan baik

Ambience & Service

DWP V berhasil membangun suasana event yang kondusif meskipun hanya

diselenggarakan secara virtual

Variabel Y (Harris-Fombrun Reputation Quotient) (Fajrina, 2012) Emotional Appeal

Saya selalu menghargai setiap

event yang diselenggarakan oleh

Ismaya Live

Likert (1-4) Saya selalu memiliki perasaan

kagum terhadap setiap event yang diselenggarakan oleh Ismaya Live

Saya percaya dengan setiap

event yang diselenggarakan oleh

Ismaya Live

Product & Service

Layanan yang diberikan oleh Ismaya Live sesuai dengan janji yang diberikan

Ismaya Live menawarkan produk atau jasa yang berkualitas

Ismaya Live selalu berinovasi untuk mengembangkan layanan

event konser musik

Produk atau jasa yang disediakan Ismaya Live memiliki nilai jual yang tinggi

(6)

39

Financial Performance

Ismaya Live memiliki prospek keuangan yang sejahtera di masa depan

Ismaya Live adalah tempat berinvestasi dengan risiko yang rendah

Ismaya Live memiliki kinerja keuangan yang mendatangkan profitabilitas

Vision & Leadership

Ismaya Live berjalan di bawah kepemimpinan yang handal dan tepat

Ismaya Live memiliki visi yang jelas untuk masa depan

Ismaya Live mahir dalam memanfaatkan peluang

Workplace Environment

Ismaya Live dikelola dengan baik

Ismaya Live merupakan tempat yang menarik untuk bekerja Ismaya Live memiliki karyawan yang profesional

Social Responsibility

Ismaya Live memberikan dukungan atas kepeduliannya dengan isu-isu dan masalah sosial di sekitarnya

Ismaya Live bertanggungjawab terhadap isu-isu dan masalah lingkungan di sekitarnya Ismaya Live memiliki dampak positif secara sosial dan memperlakukan masyarakat sekitar dengan baik

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2021

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data yang didapatkan dan dikumpulkan oleh peneliti merupakan data primer dan juga sekunder. Dalam buku berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” yang ditulis oleh Sugiyono (2017), dikatakan bahwa pengategorian data primer merupakan data-data yang berhasil didapatkan serta dikumpulkan oleh peneliti langsung dari lapangan. Sedangkan,

(7)

40 data sekunder merupakan data yang didapatkan dan dikumpulkan dalam suatu penelitian tidak secara langsung dari sumber-sumbernya dan bersifat menjadi pendukung dari pada data primer.

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data primer dengan menggunakan metode survei berupa kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu masyarakat Jakarta berusia antara 20 hingga 34 tahun yang menyaksikan virtual concert event Djakarta Warehouse Project V pada pertengahan Desember 2020 sebanyak minimal 400 orang. Teknik menggunakan kuesioner adalah salah satu cara yang dilakukan dalam rangka mengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Dari jawaban-jawaban tersebut, barulah peneliti dapat menarik suatu kesimpulan.

Kemudian, data sekunder pada penelitian ini adalah jurnal-jurnal penelitian terdahulu, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, serta artikel-artikel yang diambil dari internet. Selain itu, data sekunder dalam penelitian ini juga didapatkan dari lembaga-lembaga resmi seperti WHO atau World Health Organization dan BPS atau Badan Pusat Statistik.

3.6. Teknik Pengukuran Data

Skala Likert merupakan skala yang biasa dipakai dalam mengukur sikap, persepsi, dan juga pendapat individu maupun kelompok mengenai suatu gejala ataupun fenomena pendidikan (Sugiyono, 2017). Skala Likert merupakan skala

(8)

41 psikometrik yang paling sering digunakan dalam pembuatan kuesioner maupun riset yang berbentuk survei. Nama Likert sendiri diambil dari pendidik sekaligus ahli psikolog yang berasal dari Amerika Serikat, yaitu Rensis Likert, yang telah membuat serta mengembangkan suatu skala yang dapat digunakan pada tahun 1932 untuk mengukur sikap masyarakat pada saat itu. Dalam melakukan penilaian, skala Likert selalu menggunakan ukuran-ukuran yang berjenjang. Yang paling umum digunakan adalah angka, antara angka 0 sampai dengan angka 10.

Model skala yang dipakai oleh peneliti pada kuesioner dalam penelitian ini adalah model skala Likert yang terdiri dari lebih dari satu pernyataan dengan empat alternatif jawaban seputar pengaruh penyelenggaraan virtual concert event Djakarta Warehouse Project V terhadap reputasi Ismaya Live selaku pihak penyelenggara. Jawaban pertama adalah “sangat setuju” yang diwakilkan oleh angka 1, kemudian “setuju” yang diwakilkan oleh angka 2, berikutnya adalah “tidak setuju” yang diwakilkan oleh angka 3, dan yang terakhir adalah “sangat tidak setuju” yang diwakilkan oleh angka 4.

Dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 25, peneliti melakukan oengukuran data dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sudah valid dan reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur.

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah sebuah pengujian yang biasa dilakukan dalam suatu penelitian untuk mencari tahu tingkat ketepatan dari suatu alat ukur

(9)

42 dalam penelitiannya. Tingkat ketepatan antara dua data dapat ditunjukan dengan validitas. Dua data yang dimaksud yaitu data yang benar-benar terjadi di lapangan dan data yang berhasil didapatkan oleh peneliti.

Kuesioner merupakan alat ukur yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini. Untuk mencari validitasnya, skor dari masing-masing pertanyaan harus dikorelasikan dengan skor yang ditotalkan dari masing-masing pertanyaan. Dalam bukunya, Sugiyono (2017) mengatakan bahwa jika koefisien korelasinya atau r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, maka suatu data dapat dikatakan valid. Sebaliknya, suatu data akan dikatakan tidak valid jika koefisien korelasinya atau r hitung lebih kecil daripada nilai r tabel. Dalam rangka mencari nilai korelasi pada penelitian ini, rumus Pearson Product Moment adalah rumus yang digunakan oleh peneliti, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐫𝐱𝐲= 𝐍 ∑ 𝐗𝐘 − ∑ 𝐗 . ∑𝐘 √(𝐍∑𝐗𝟐− (∑𝐗)𝟐)(𝐍∑𝐘𝟐− (∑𝐘)𝟐) Keterangan: rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah responden

X = Skor pertanyaan masing-masing nomor Y = Jumlah skor total pertanyaan

Penerapan uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 35 orang. Sehingga, nilai r tabel yang

(10)

43 digunakan adalah 0,334. Dengan menggunakan program IBM SPSS Statisctics 25, berikut adalah hasil uji validitas pre-test variabel X dalam bentuk tabel:

Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel X

Pernyataan Variabel X Pearson Correlation (r hitung) r tabel Kesimpulan X01 .488 .334 VALID X02 .382 VALID X03 .723 VALID X04 .713 VALID X05 .793 VALID X06 .829 VALID X07 .759 VALID X08 .638 VALID X09 .593 VALID Keterangan:

Valid, apabila r hitung > r tabel dan sig < 0.05 Tidak valid, apabila r hitung < r tabel dan sig > 0.05

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2021

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada masing-masing pernyataan, yakni berjumlah sembilan butir, tidak lebih dari 0,05. Selain itu, angka r hitung dari masing-masing pernyataan lebih besar dari pada 0,334. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan-pernyataan pada variabel X, yaitu event, dapat dinyatakan valid.

Tidak hanya uji validitas pada variabel X, peneliti juga melakukan uji validitas pada variabel Y, yaitu reputasi. Dikarenakan jumlah responden dari uji validitas test variabel Y ini masih sama dengan uji validitas pre-test variabel X yang sudah dilakukan sebelumnya, maka nilai r tabel yang digunakan juga masih sama, yaitu sebesar 0,034. Dengan menggunakan

(11)

44 program IBM SPSS Statisctics 25, berikut adalah hasil uji validitas pre-test variabel Y dalam bentuk tabel:

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Y

Pernyataan Variabel X Pearson Correlation (r hitung) r tabel Kesimpulan Y01 .829 .334 VALID Y02 .567 VALID Y03 .683 VALID Y04 .457 VALID Y05 .374 VALID Y06 .663 VALID Y07 .813 VALID Y08 .644 VALID Y09 .691 VALID Y10 .733 VALID Y11 .767 VALID Y12 .770 VALID Y13 .654 VALID Y14 .646 VALID Y15 .622 VALID Y16 .734 VALID Y17 .727 VALID Y18 .649 VALID Y19 .667 VALID Keterangan:

Valid, apabila r hitung > r tabel dan sig < 0.05 Tidak valid, apabila r hitung < r tabel dan sig > 0.05

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2021

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada masing-masing pernyataan, yakni 19 butir pernyataan, tidak lebih dari 0,05. Selain itu, angka r hitung dari masing-masing pernyataan lebih besar dari 0,334. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan-pernyataan pada variabel Y, yaitu reputasi, dapat dinyatakan valid.

(12)

45 3.6.2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017), uji reliabilitas adalah sebuah pengujian yang biasa dilakukan dalam suatu penelitian untuk mencari tahu sejauh mana hasil pengukuran dengan penggunaan objek yang sama akan membuahkan hasil yang tidak berbeda. Tujuan dari uji reliabilitas adalah agar peneliti dapat mengetahui mungkin atau tidaknya mendapatkan data yang sama dengan data yang diperoleh dari kuesioner pertama kali jika melakukan pengujian kembali pada waktu yang berbeda dengan responden yang tetap sama. Selain itu, tujuan dari dilakukannya uji reliabilitas pada suatu penelitian adalah agar suatu penelitian terbebas dari bias. Rumus yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Spearman Brown yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

r = 𝟐𝐫𝐛 𝟏 + 𝐫𝐛 Keterangan:

r = Nilai realibilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment Pearson antara belahan ganjil dan genap

Apabila nilai korelasinya lebih dari sama dengan 0,7, maka penelitian tersebut dapat dikatakan memiliki tingkat reliabel yang cukup. Pun sebaliknya, jika nilai korelasinya kurang dari 0,7, maka penelitian tersebut tidak memiliki tingkat reliabel yang cukup.

Dalam melakukan pengujian realibilitas variabel X (event) pada penelitian ini, peneliti melakukannya dengan menggunakan program IBM

(13)

46 SPSS Statisctics 25. Berikut adalah hasil uji reliabilitas variabel X dalam bentuk tabel:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

0.845 9

Sumber: Data Olahan Peneliti, 2021

Dari Tabel 3.4, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0,845. Dengan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel X (event) reliabel karena lebih besar daripada 0,7.

Peneliti tidak hanya melakukan pengujian reliabilitas terhadap variabel X atau event, tetapi juga melakukan pengujian reliabilitas terhadap variabel Y, yaitu reputasi. Berikut adalah hasil uji reliabilitas variabel Y dalam bentuk tabel yang diperoleh dengan menggunakan program IBM SPSS Statisctics 25:

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

0.753 19

(14)

47 Dari Tabel 3.5, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh adalah 0,753. Dengan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel Y (reputasi) reliabel karena lebih besar daripada 0,7.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah di antara dua atau lebih variabel terdapat hubungan. Tidak hanya itu, jika terdapat hubungan, peneliti dapat mengetahui bagaimana arah dan seberapa besar hubungan tersebut (Mustafidah, 2012). Dalam penelitian ini, akan digunakan rumus statistik Product Moment Correlation atau yang lebih dikenal dengan Pearson Correlation Coefficient.

Sugiyono (2017) dalam bukunya menjabarkan nilai pedoman yang dapat digunakan untuk menetukan suatu hubungan antar variabel memiliki tingkat kekuatan yang tinggi ataupun rendah. Nilai pedoman tersebut adalah sebagai berikut: 0.00 – 0.199 : Sangat Rendah 0.20 – 0.399 : Rendah 0.40 – 0.599 : Sedang 0.60 – 0.799 : Kuat 0.80 – 1.000 : Sangat Kuat

(15)

48 3.7.2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Indrawan (2014), analisis regresi linear sederhana merupakan suatu hubungan secara linear antar satu variabel dengan variabel lainnya. Sejalan dengan pengertian tersebut, Mustafidah (2012), dalam bukunya mengatakan bahwa analisis regresi linear sederhana adalah analisis regresi linear dengan jumlah variabel pengaruhnya hanya satu. Dalam penelitian ini, variabel yang dimaksud adalah variabel X, yaitu karakteristik event menurut Shone dan Perry, serta Harris-Fombrun Reputation Quotient yang menjadi variabel Y-nya.

Agar peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh penyelenggaraan virtual concert event Djakarta Warehouse Project V terhadap reputasi dari pada Ismaya Live, maka peneliti menggunakan analisis regresi linear sederhana yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

3.7.2. Uji Hipotesis

Dalam bukunya, Mustafidah (2012) mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang, atau dalam kata lain hipotesis

(16)

49 merupakan sebuah pendapat atau perkiraan. Maka dari itu, pengujian secara empiris harus dilakukan setelah merumuskan hipotesis dalam suatu penelitian. Nasution dalam Mustafidah (2012) mengatakan bahwa untuk mengetahui suatu hipotesis dapat diterima atau harus ditolak, dapat dihitung signifikansinya secara statistik.

Terdapat dua macam hipotesis dalam pengujian hipotesis penelitian, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Perbedaan dari kedua hipotesis tersebut adalah H0 dinyatakan dalam kalimat negatif, sedangkan H1 dinyatakan dalam kalimat positif. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan ada tidaknya pengaruh perubahan pada suatu event (X) terhadap reputasi (Y) dari pada penyelenggara event tersebut. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0: Tidak ada pengaruh virtual concert event Djakarta Warehouse Project V terhadap reputasi Ismaya Live di mata masyarakat Jakarta.

H1: Ada pengaruh virtual concert event Djakarta Warehouse Project V terhadap reputasi Ismaya Live di mata masyarakat Jakarta.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel X  Pernyataan  Variabel X  Pearson  Correlation   (r hitung)  r tabel  Kesimpulan  X01  .488  .334  VALID X02 .382 VALID X03 .723 VALID X04 .713 VALID X05 .793 VALID  X06  .829  VALID  X07  .759  VALID  X08  .638  VALID  X0
Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Y  Pernyataan  Variabel X  Pearson  Correlation   (r hitung)  r tabel  Kesimpulan  Y01  .829  .334  VALID Y02 .567 VALID Y03 .683 VALID Y04 .457 VALID Y05 .374 VALID Y06 .663 VALID Y07 .813 VALID Y08 .644 VALID Y09 .691 VAL
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel X

Referensi

Dokumen terkait

Semakin lama seseorang bekerja di suatu organisasi, maka tingkat prestasi individu akan semakin meningkat yang dibuktikan dengan tingginya tingkat penjualan dan akan

Jika dibandingkan dengan hasil sortasi manual dengan menggunakan meja sortasi yang diperoleh persentase cacat biji kopi terbesar berupa biji pecah, yaitu 4,8% dari total berat

Mengetahui hasil belajar keterampilan menulis karangan sederhana dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) kelas XI Bahasa jerman di SMAN 1 Krian dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis kecacatan beras organik yang tidak sesuai dengan standar mutu APOB (Asosiasi Petani Organik Boyolali),

Berdasarkan analisis terhadap ketiga bentuk data menggunakan data curah hujan di stasiun Tumpukrenteng dan stasiun Pujon, kabupaten Malang periode 1996-2010, disimpulkan

Peneliti juga melakukan pengamatan, bahwa di Puskesmas Bromo Medan terdapat poster tentang promosi ASI yang terdapat didepan ruang tunggu dan ruang kesehatan ibu dan anak,

Dapat juga advokasi didefinisikan, sebagai suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir untuk melakukan aksi dengan target untuk; terbentuknya atau

materi larutan elektrolit dan non elektrolit dalam pembelajaran kimia di SMA lebih terkondisikan untuk dihafal oleh siswa, akibatnya siswa mengalami kesulitan