• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIO PROBMAC Bioetanol Production from Br

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIO PROBMAC Bioetanol Production from Br"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

I PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

BIO-PROBMAC (Bioetanol Production from Brown Macroalgae): Pemanfaatan Sargassum crassifolium Sebagai Penghasil Bioetanol untuk

Mewujudkan Diversifikasi Energi yang Terbarukan

Bidang Kegiatan : PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Lutfi Alfianto 12/336381/PN/13041 (2012) Ema Iqtiva Ningsih 13/345243/PN/13069 (2013) Nashirotus Sa’adah 13/346000/PN/13136 (2013)

M. Zaki Fathoni 13/351627/PN/13433 (2013) Puji Astuti 13/353786/PN/13498 (2013)

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

(2)
(3)

III DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... I HALAMAN PENGESAHAN ... II DAFTAR ISI ... III DAFTAR TABEL ... IV RINGKASAN ... V

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Luaran yang Diharapkan ... 2

E. Manfaat ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Bioetanol dan Proses Produksinya ... 3

B. Biomassa Makroalga Sebagai Bahan Baku Produksi Bioetnol ... 4

C. Makroalga Coklat S. crassifolium dalam Produksi Bioetanol ... 4

BAB III. METODE PENELITIAN ... 5

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

B. Bahan dan Alat ... 6

C. Tahapan Penelitian ... 6

D. Analisa Data ... 8

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 8

A. Anggaran Biaya ... 8

B. Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 9 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... VI Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ... VI Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... XI Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas . XIV Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim ...XV

(4)

IV DAFTAR TABEL

(5)

V RINGKASAN

Kebutuhan energi di masa sekarang hingga masa mendatang merupakan menjadi masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena energi yang digunakan saat ini berasal dari bahan bakar minyak yang jumlahnya terbatas dan tidak terbarukan (unreneweable). Salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi adalah dengan melakukan usaha diversifikasi energi terbarukan yaitu salah satunya dengan bioetanol. Pemanfaatan biomassa makroalga jenis Sargassum

crassifolium sebagai bahan baku produksi bioetanol diharapkan dapat mengatasi

permasalahan kebutuhan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengoptimalkan manfaat Sargassum crassifolium dalam produksi bioetanol, dengan menentukan konsentrasi optimum H2SO4 pada proses hidrolisis serbuk halus rumput laut Sargassum crassifolium dan mengetahui pengaruh khamir serta lama fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial untuk uji kadar glukosa karena ada perbedaan konsentrasi H2SO4 (0,2M (K1), 0,3M (K2), 0,4M (K3), 0,5M (K4)) dan lama waktu hidrolisis 30 Menit (T1), 60 Menit (T2), 120 Menit (T3)). Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk uji kadar etanol dengan lama waktu inkubasi (24 jam (1), 48 jam (2) 72 jam (3)). Penelitian ini direncankan akan dilakukan mulai pada bulan November 2015, dengan kegiatan identifikasi dan preprasi makroalga jenis

Sargassum crassifolium, analisis proksimat, hidrolisis asam sulfat, fermentasi,

(6)

1 BAB 1. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menekan defisit APBN pada akhir tahun 2014 yaitu dengan melakukan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan menyesuaikan harga BBM dengan harga pasar internasional, menyebabkan secara langsung harga BBM semakin mahal. Selain itu, bahan bakar minyak yang berbahan baku fosil ini tergolong bahan bakar yang tidak terbarukan (unreneweable), sehingga sangat potensial menimbulkan krisis energi pada masa yang akan datang (Suirta, I. W., 2009). Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu diadakan diversifikasi energi dengan cara mencari energi alternatif yang terbarukan (renewable).

Biomassa tanaman adalah satu-satunya energi yang terbarukan

(renewable) mampu menghasilkan bahan bakar cair alternatif untuk transportasi

(Trivedi, N., et al. 2013). Salah satu sumber energi alternatif berbasis non-minyak bumi yang dipertimbangkan di seluruh dunia adalah bioetanol (Borines, M. G. et al., 2013). Di seluruh dunia, permintaan untuk energi terbarukan, khususnya bioetanol diproyeksikan meningkat 3-4 kali lipat pada 2035 (Trivedi, N., et al. 2015).

Bioetanol merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari biomassa yang mengandung pati, gula, dan selulosa yang disederhanakan, kemudian dilanjutkan ke proses fermentasi (Febriani, N. I., et al. 2014). Namun produksi bioetanol pada generasi pertama, diproduksi hampir seluruhnya dari tanaman pangan sehingga terjadi persaingan diantara produksi bioetanol dan pangan. Generasi kedua dari bioetanol, menggunakan bahan lignoselulosa sebagai bahan baku karena kelimpahan relatif, biaya rendah, dan telah dipelajari selama dua dekade terakhir (Wu, F., et al. 2014).

Makroalga merupakan sumber daya terbarukan yang melimpah dan sangat menjanjikan dalam produksi bioetanol, karena mengurangi persaingan dengan makanan, tingkat pertumbuhannya cepat dan hasil biomassa yang besar, dengan produktivitas unggul daripada kebanyakan tanaman terestrial atau tanaman pangan (Borines, M. G., et al., 2013). Selain itu, makroalga memiliki kandungan lignin konsentrasi rendah atau tidak ada sama sekali. Akibatnya, konversi karbohidrat yang terkandung dalam rumput laut menjadi etanol tidak memerlukan delignifikasi. Berdasarkan karakteristik ini, rumput laut dapat dijadikan sebagai bahan baku yang paling direkomendasikan untuk produksi bioetanol (Yanagisawa, M., et al.,2013).

(7)

2 Januari 2025 (Candra, K. P., et al., 2011). Sargassum sp. merupakan sebuah macroalga coklat yang tersebar luas di laut tropis dan subtropis (Borines, M. G. et al.,2013). Hasil penelitian Sukiman, et al. (2014), keanekaragaman dan distribusi spesies makroalga di wilayah Sekotong, Lombok Barat telah diperoleh 61 spesies makroalga yang terdiri dari Chlorophyta 21 spesies, Phaeophyta 15 spesies, dan Rhodophyta 25 spesies, dimana 15 spesies Phaeophyta yang ditemukan di pesisir Sekotong salah satunya adalah Sargassum crassifolium.

Penelitian produksi bioetanol dari makroalga coklat di Indonesia, sejauh ini masih sedikit dilakukan pada spesies tertentu. Mengingat potensi kemelimpahan dan sebaran yang cukup tinggi serta terdapat hampir di seluruh wilayah laut Indonesia, maka penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan makroalga coklat jenis Sargassum crassifolium sebagai bahan baku pembuatan bioetanol dalam mengatasi permasalahan bahan bakar minyak (BBM). Maka dari itu, tim peneliti tertarik dalam PKM-P ini untuk melakukan penelitian dengan judul “BIO-PROBMAC (Bioetanol Production from Brown Macroalgae): Pemanfaatan Sargassum crassifolium Sebagai Penghasil Bioetanol untuk Mewujudkan Diversifikasi Energi yang Terbarukan.”

B.Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana produksi dan karakteristik bioetanol yang dihasilkan dari pemanfaatan makroalga coklat Sargassum crassifolium?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan memiliki tujuan khusus yaitu mengetahui dan mengoptimalkan manfaat dari makroalga coklat jenis Sargassum crassifolium dalam menghasilkan bioetanol, untuk mewujudkan diversifikasi energi yang terbarukan di masa mendatang.

D.Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Menjadi referensi penelitian lanjutan untuk mempelajari karakteristik makroalga S.crassifolium dimanfaatkan sebagai bahan baku alginat.

2. Artikel ilmiah berisi tentang produksi bioetanol dari makroalga coklat

Sargassum crassifolium dan diterbitkan dalam jurnal tentang bio-energi di

Universtas Gadjah Mada. E.Manfaat

(8)

3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Bioetanol dan Proses Produksinya

Bahan bakar alternatif yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati, maupun selulosa adalah bioetanol (Saputra, D. R., et al., 2012). Bioetanol berasal dari dua kata yaitu "bio" dan "etanol" yang berarti sejenis alkohol yang merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan baku tanaman yang mengandung pati, sedangkan etanol merupakan senyawa alkohol yang mempunyai dua atom karbon (C2H5OH). Rumus kimia umumnya adalah CnH2n+iOH. Karena merupakan senyawa alkohol, etanol memiliki beberapa sifat yaitu larutan yang tidak berwarna (jernih), berfase cair pada temperatur kamar, mudah menguap, serta mudah terbakar (Wiratmaja, I. G. et al., 2011)

Secara umum, produksi bioetanol melibatkan dari perlakuan pendahuluan, hidrolisis secara enzimatik, fermentasi, dan destilasi (Borines, M. G.

et al., 2013). Menurut Jelynne P., et al. (2014), produksi etanol dari biomassa

membutuhkan dua tahap yaitu hidrolisis dari polisakarida menjadi gula monomer dan fermentasi dengan khamir atau bakteri untuk mengubah fermentasi gula menjadi etanol. Penjelasan tahap-tahap produksi bioetanol, sebagai berikut:

1. Perlakuan pendahuluan (pretreatment)

Perlakuan pendahuluan diperlukan untuk mengubah struktur selulosa biomassa lebih mudah dikonversi oleh enzim dalam mengubah polimer karbohidrat menjadi gula yang akan difermentasi (Moiser, N., et al., 2005). Perlakuan pendahuluan merupakan suatu tahap penting dalam proses konversi biomassa berlignoselulosa. Perlakuan pendahuluan bertujuan untuk menghilangkan lignin, mengurangi kristalinitas selulosa, dan meningkatkan porositas bahan sehingga memudahkan proses hidrolisis serta fermentasi gula. Ada beberapa metode pretreatment yang dapat dilakukan, yaitu secara fisik, mekanik, kimiawi, dan biologi (Anita, S. H., et al., 2011).

2. Hidrolisis

(9)

4 asam, dapat bekerja suhu ekstrim (hingga 120 oC), rentang waktu yang lama, dan menghasilkan banyak macam dan volume gula reduksi.

3. Fermentasi

Proses fermentasi merupakan proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, sehingga sering disebut respirasi anaerob. Pada fermentasi, beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat dan CO2, kemudian selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol (Saputra, D. R., et al., 2012). Dalam penelitian produksi bioetanol, proses fermentasi menggunakan bakteri seperti Clostridium acetobutylicum (Puspitawati,

S., et al., 2015) atau dengan menggunakan khamir seperti Sacharomyces

cerevisae (Borines, M. G., 2013). Pada penelitian Trivedi, N., et al., (2013),

proses fermentasi pada biomassa penghasil bioetanol, yaitu proses fermentasi hasil gula pereduksi dari proses hidrolisis selulosa, dengan menggunakan mikrobia Sacharomyces cerevisae MTCC No. 180. Perubahan gula pereduksi menjadi etanol dilakukan oleh enzyme invertrase, yaitu enzim kompleks yang terkandung dalam ragi (Borines, M. G., 2013). Reaksinya adalah sebagai berikut:

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Glukosa Etanol+karbondioksida+(Energi = 118 kJ per mol) B.Biomassa Makroalga Sebagai Bahan Baku Produksi Bioetanol

Makroalga lebih menjanjikan daripada tanaman terestial sebagai bahan baku produksi bioetanol, karena makroalga memiliki karakteristik pertumbuhan yang cepat, produktivitas lebih unggul, dan kandungan karbohidrat terhidrolisa lebih banyak (Borines, M. G., 2011). Selain itu, makroalga memiliki kandungan lignin konsentrasi rendah atau tidak ada sama sekali. Akibatnya, konversi karbohidrat yang terkandung dalam rumput laut menjadi etanol tidak memerlukan delignifikasi (Yanagisawa. M., 2013).

Penelitian produksi bioetanol dari makroalga telah dilakukan di dunia, diantaranya yaitu makroalga merah, makroalga coklat, dan makroalga hijau. makroalga hijau meliputi ulva (Trivedi, N., et al. 2015), makroalga coklat meliputi sargassum (Borines, M. G., 2013), dan makaroalga merah meliputi

euchema (Puspawati, S., et al., 2015), gracilaria (Wu, F. C., et al., 2014) dan

gelidium (Trivedi, N., et al. 2013). Dari hasil beberapa penelitian tentang

makroalga tersebut menyatakan hasil sangat tinggi konversi etanol dari proses fermentasi hidrolisat gula reduksi, membutuhkan biaya yang rendah, dan kondisi enzim sakarifikasi bekerja relatif lebih ringan dibandingkan tanaman terestial. Oleh karena itu, dari hasil beberapa penelitian makroalga menunjukkan bahwa terdapat potensi yang signifikan sebagai bahan baku produksi bioetanol.

C.Makroalga Coklat S. crassifolium dalam Produksi Bioetanol

(10)

5 bahan baku nutrisi utama yaitu selulosa, dimana pada makroalga coklat ini memiliki kadar selulosa yang sangat tinggi (Jelynne P., et al., 2014). Berikut ini beberapa hasil penelitian yang ditampilkan pada Tabel 1. tentang analisis proksimat makroalga coklat dari Sargassum crassifolium:

Tabel 1. Analisis Proksimat Talus Sargassum crassifolium.

Spesies Sargassum crassifolium

Keterangan

Hasil Penelitian A B C D

Jenis Nutrisi (%)

Kadar air 16,61 - 9,20 12,59 Berat kering

Kadar abu 20,05 36,93 35,08 51,30 Berat kering Kadar Protein 8,11 5,19 2,79 - Berat kering Kadar Lemak 0,60 36,93 3,97 22,90 Berat kering Kadar Karbohidrat 19,81 37,91 15,73 20,94 Berat kering Kadar Serat Kasar 34,82 - 42,43 - Berat kering

Keterangan :

A : Hasil penelitian dari Kawaroe, M., et al., (2013) B : Hasil penelitian dari Handayani, T., et al. (2004) C : Hasil penelitian dari Prahasta, I. (2010)

D : Hasil penelitian dari Pujaningsih (2005)

Penelitian biomassa makroalga coklat dalam produksi bioetanol dari jenis

Sargassum sp. beberapa telah dilakukan, antara lain: Sargassum polycystum

menghasilkan kadar etanol 0,8167 % v/v ± 0,1530 (Febriani, N. I., et al., 2014),

Sargassum duplicatum menghasilkan kadar etanol 0,0451% v/v ± 0,0098

(Saputra, D. R., et al., 2014), dan Sargassum sagamianum menghasilkan kadar etanol 0.297% v/v ± 0.353 (Yeon, et al., 2011). Selain itu, hasil penelitian Borines, M. G., (2013), kandungan nutrisi makroalga coklat dari Sargassum spp. secara umum memiliki kandungan nutrisi karbohidrat 41,81 % dan kadar serat kasar 9,84 ± 0.07 %. Dengan demikian, Sargassum crassifolium memiliki potensi seperti jenis Sargassum sp. lainnya dalam memproduksi bioetanol.

BAB III. METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan berada di beberapa lokasi, yaitu: Sepanjang pesisir pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Nutrisi Ikan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Serta Laboratorium Tehnik Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada

2. Waktu

(11)

6 B.Bahan dan Alat

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperangkat alat gelas laboratorium, pipet volume, pipet ukur, pipet tetes, pipet mikro, cawan porselen, botol fermentasi (botol kaca), kertas saring, ayakan, kertas indikator pH, blender, hotplate, jarum ose, baskom besar, gelas ukur, neraca analitik, Gas Chromatography (GC-14B) Shimadzu FID system, seperangkat alat spektrofotometer UV-Vis (Varian DMS 80), termometer, Shaker, inkubator, Autoklaf, desikator, aluminium foil, clippark, pisau, oven, spatula, magnetik stirer, botol semprot, seperangkat alat destilasi, Laminar Air Flow (LAF) dan seperangkat alat kromatografi gas.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput laut S.

crassifolium J.G. Agardh., ragi NKL (Saccharomyces cerevisiae), asam sulfat

(H2SO4), larutan glukosa 1% (b/v), dan reagen DNS (Dinitrosalicylic acid). C.Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan yaitu

1. Persiapan, preparasi, identifikasi sampel rumput laut Sargassum crassifolium Pengambilan sampel rumput laut Sargassum crassifolium diambil dari sepanjang pesisir pantai selatan, Gunung Kidul, Yogyakarta. Identifikasi sampel dengan menggunakan metode kunci determinasi dari penelitian Sukiman (2014). Preparasi sampel adalah melakukan perlakuan pendahuluan untuk menghasilkan tepung rumput laut ukuran 40 mesh, perlakuan pendahuluan meliputi perendaman air tawar selama 24 jam ditambah CaCO3, pengeringan dengan oven dengan suhu 60-70 oC, dan penghancuran serta pengayakan.

2. Analisis Proksimat

Analisis proksimat yang dilakukan penentuan kadar air secara gravimetri (AOAC, 1970), penentuan kadar abu (AOAC, 2005), penentuan kadar lemak (AOAC, 2005), kadar protein (AOAC, 2005), penentuan kadar karbohidrat metode Luff schrool, dan penentuan kadar serat kasar (AOAC, 1995)

3. Proses Hidrolisis Asam Sulfat (H2SO4)

(12)

7 4. Regenerasi Kultur Saccharomyces cerevisiae

Sebanyak 0,5 gram ragi NKL (S. cerevisiae) ditambah 25 mL larutan glukosa 1% dalam erlenmeyer 50 mL, diisolasi pada kondisi anaerobik dengan cara ditutup rapat dengan clipark, aluminium foil, dan plastik. Labu erlenmeyer yang telah berisi ragi dan glukosa 1% (b/v) diletakkan di atas shaker selama 24 jam dengan temperatur ruang 29-30 oC (Fardiaz, 1992).

5. Pembuatan Inokulum Untuk Fermentasi

Biakan pada larutan glukosa 1% (b/v) diinokulasi dengan cara ditambahkan suspensi rumput laut sebanyak 10 mL. Kemudian diinkubasi selama ± 48 jam dengan kondisi aerobik pada suhu 30 oC. Inokulasi rutin dilakukan setiap 48 jam sebanyak 3 kali. Inokulum yang telah diinokulasi sebanyak 3 kali akan digunakan pada fermentasi utama.

6. Proses Fermentasi

Proses fermentasi menggunakan larutan hasil hidrolisis yang memiliki kadar gula reduksi terbaik dengan konsentrasi H2SO4 yang telah didapatkan hasil penentuan gula pereduksi. Sebanyak 90 ml larutan hasil hidrolisis (pH 4,5) dimasukkan dalam botol fermentasi, 100 ml aquadest disiapkan dalam botol yang berbeda, kemudian sampel dimasukkan kedalam Autoclave. Larutan dipindahkan dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk diinokulasi yeast. 10% inokulan yeast S.

Cerevisiae dimasukkan dalam botol yang berisi hasil hidrolisis. Larutan

dipindahkan dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk diinokulasi yeast. 10% inokulan yeast S. Cerevisiae dimasukkan dalam botol yang berisi hasil hidrolisis. Larutan dipindahkan dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk diinokulasi yeast. 10% inokulan yeast S. Cerevisiae dimasukkan dalam botol yang berisi hasil hidrolisis. Inkubasi dilakukan diatas magnetik strirer. Fermentasi selama 72 jam dan dilakukan sampling. Hasil sampling dianalisa kadar gula reduksi menggunakan metode Miller (1959) dan kadar etanol menggunakan Gas

Chromatography setiap 24 jam.

7. Pengukuran Gula Reduksi

Larutan hasil hidrolisis dianalisa kadar gula reduksinya dengan menambahkan reagen DNS (Dinitrosalicylic acid).setiap 24 jam. Sampel hasil hidrolisis diambil sebanyak 250 μl kemudian ditambahkan 500 μl reagen DNS

(Dinitrosalicylic acid) dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian divortex.

(13)

8 8. Pengukuran Bioetanol

Pengukuran kadar bioetanol dilakukan menggunakan Gas Chromatography (GC-14B) Shimadzu FID system. GC dioperasikan pada tekanan udara 100 kpa, gas pembakar H2 100 kpa dan gas pembawa N2 300 kpa. Untuk memulai pengukuran, setiap 1 μl standart atau sampel diinjeksikan pada injector suhu 170 oC, yang dilengkapi kolom Porapak Q (80%;170oC). Detektor (FID/hydrogen flame ionization detector) dipasang pada suhu 170 oC. Hasilnya dicatat pada alat Chromatopac C-R6A (Shimadzu).

D.Analisis Data

Metode yang digunakan adalah metode eksperimental laboratoris dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial untuk uji kadar glukosa karena ada perbedaan konsentrasi H2SO4 (0,2M (K1), 0,3M (K2), 0,4M (K3), 0,5M (K4)) dan lama waktu hidrolisis 30 Menit (T1), 60 Menit (T2), 120 Menit (T3)). Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk uji kadar etanol dengan lama waktu inkubasi (24 jam (1), 48 jam (2) 72 jam (3)). Hipotesis yang dapat diajukan dalam analisis data yaitu

H1 : Ada pengaruh tiap perlakuan hidrolisis dan fermentasi terhadap hasil bioetanol

H0 : Tidak ada pengaruh tiap perlakuan hidrolisis dan fermentasi terhadap hasil bioetanol

Jika H1 ada pengaruh tiap perlakuan hidrolisis dan fermentasi terhadap hasil bioetanol, maka akan dilanjutkan dengan analisis DMRT pada taraf kepercayaan 95%, hal ini untuk melihat signifikasi perlakuan terhadap hasil bioetanol.

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A.Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang Rp 2,500,000.00

2 Bahan habis pakai Rp 3,500,000.00

3 Perjalanan Rp 2,500,000.00

4 Lain-lain Rp 1,500,000.00

Jumlah Rp 10,000,000.00

B.Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Mengurus perizinan tempat untuk

penelitian

(14)

9

4 Analisis Proksimat

5 Proses hidrolisis asam sulfat 6 Regenerasi kultur Saccharomyces

cerevisiae

7 Pembuatan inokulum untuk

fermentasi

8 Proses fermentasi

9 Pengukuran gula pereduksi

10 Pengukuran kadar bioetanol

11 Analisis data

12 Penyusunan laporan pelaksanaan

penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Anita, S. H., Fajriutami, T., Fitria, Ermawar, R. A., Yanto, D. H. Y., Hermiati, E., 2011. Pretreatment Trametes Versicolor dan Pleurotus Ostreatus Pada Bagas Untuk Produksi Bioetanol. Jurnal Teknologi Indonesia. 34: 33-39.

Borines, M. G., Leon, R. L. D., Henry, M. P., 2011. Bioethanol production from farming non-food macroalgae in Pacific island nations: Chemical constituents, bioethanol yields, and prospective species in the Philippines.

Journal of Bioresource Technology. 15: 4432-4435

Borines, M. G., Leon, R. L. D., Cuello, J. L., 2013. Bioethanol production from the macroalgae Sargassum spp. Journal of Bioresource Technology. 138: 22-29.

Candra, K. P., Sarwono, Sarinah, 2011. Study on Bioethanol Production Using Red Seaweed Eucheuma cottonii From Bontang Sea Water. Journal of

Coastal Development. 15 (1): 45-50.

Febriani, N. I., Ridlo, A., Susanto, A. B., 2014. Potensi Yeast Dalam Fermentasi Alginofit Sargassum Polycystum J. G. Agardh dengan Hidrolisis Asam Sulfat Untuk Bioetanol. Journal Of Marine Research. 2 (3): 91-98.

Jelynne P., Tamayo, Rosario, E. J. D., 2014. Chemical Analysis and Utilization of

Sargassum sp. as Substrate for Ethanol Production. Iranica Journal of

(15)

10 Moiser, N., Wyman, C., Dale, B., Elander, R., Lee, Y. Y., Holtzapple, M., Ladisch, M., 2005. Features of Promising Technologies For Pretreatment of Lignocellulosic Biomass. Journal of Bioresource Technology.96: 673-686. Puspawati, S., Wagiman, Ainuri, M., Nugraha, D. A., Haslianti, 2015. The

Production of Bioethanol Fermentation Substrate from Eucheuma cottonii Seaweed through Hydrolysis by Cellulose Enzyme. Journal of Agriculture

and Agricultural Procedia. 3: 200-205.

Saputra, D. R., Ridlo, A., Widowati, I., 2012. Kajian Rumput Laut Sargassum

duplicatum J. G. Agardh sebagai Penghasil Bioetanol dengan Proses

Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Journal of Marine Research. 1 (2): 145-151.

Sukiman, Muspiah, A., Astuti, S. P., Ahyadi, H., Aryanti, E., 2014. Keanekaragaman dan Distribusi Spesies Makroalga di Wilayah Sekotong Lombok Barat. Jurnal Penelitian UNRAM. 18 (2): 71-81.

Suirta, I. W., 2009. Preparasi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Kelapa Sawit.

Jurnal Kimia. 3 (1): 1-6.

Trivedi, N., Gupta, V., Reddy, C. R. K., Jha, B., 2013. Enzymatic hydrolysis and production of bioethanol from common macrophytic green alga Ulva

fasciata Delile. Journal of Bioresource Technology. 150: 106-112.

Trivedi, N., Reddy, C. R. K., Radulovich, R., Jha, B., 2015. Solid state fermentation (SSF)-derived cellulase for saccharification of the green seaweed Ulva for bioethanol production. Journal of Bioresource

Technology. 9: 48-54.

Wiratmaja, I. G. Kusuma, I. G. W., Winaya, I. N. S., 2011. Pembuatan Etanol Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma

Cottonii Sebagai Bahan Baku. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. 5 (1): 75-84.

Wu, F., Wu, J., Liao, Y, Wang, M., Shih, I., 2014. Sequential acid and enzymatic hydrolysis in situ and bioethanol production from Gracilaria biomass.

Journal of Bioresource Technology. 156: 123-131.

(16)

V LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Lutfi Alfianto 2 Jenis Kelamin (L/P) Laki-Laki

3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

4 NIM 12/336381/PN/12838

5 Tempat, Tanggal Lahir Karanganyar, 10 Agustus 1993 6 E-mail lutfi.alfianto@mail.ugm.ac.id

7 No Telepon/HP 085727640290

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Masuk-Keluar 1999-2005 2005-2008 2008-2011 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan Ilmiah /

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau dari institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Nama Pemberi

Penghargaan Tahun 1. Juara II Lomba Karya

Tulis Al-Qur’an, Nasional

LKTA Kini in Action, ITS.

2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.

Yogyakarta, 18 September 2015

(17)

VI Biodata Anggota I

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ema Iqtiva Ningsih 2 Jenis Kelamin (L/P) Perempuan (P)

3 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan

4 NIM 13/345243/PN/13069

5 Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 17 April 1995

6 E-mail eiqtiva@yahoo.com

7 No Telepon/HP 085775573267

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDS

Perguruan

Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan Ilmiah /

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau dari institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Nama Pemberi

Penghargaan Tahun 1. Juara I Lomba Design

Grafis Tingkat SMA

SMA 54 2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.

Yogyakarta, 18 september 2015

(18)

VII Biodata Anggota II

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nashirotus Sa’adah 2 Jenis Kelamin (L/P) Perempuan

3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

4 NIM 13/346000/PN/13136

5 Tempat, Tanggal Lahir Cilacap, 9 April 1995

6 E-mail nashirotuss@mail.ugm.ac.id

7 No Telepon/HP 085726141148

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel / Ilmiah Waktu dan Tempat 1. PIMNAS Ke-27 “Vege Nata” Bukan

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau dari institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Nama Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Piagam Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Dikti

2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.

Yogyakarta, 18 September 2015

(19)

VIII Biodata Anggota III

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap M. Zaki Fathoni 2 Jenis Kelamin (L/P) Laki-laki

3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

4 NIM 13/351627/PN/13433

5 Tempat, Tanggal Lahir Bekasi, 20 September 1995

6 E-mail muuzaafaa@gmail.com

7 No Telepon/HP (+62)085770867809 B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDIT Nurul Fajri

Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel / Ilmiah Waktu dan Tempat 1. PIMNAS Ke-27 Blue Development Concept:

Strategi Mensinergiskan Sektor Perikanan Kelautan dan Pariwisata untuk Mengamankan dan

Mengembangkan Potensi Pulau Kecil dan Tertinggal Di Indonesia

2014 di Undip, Semarang

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau dari institusi lainnya)

No Jenis

Penghargaan Nama Pemberi Penghargaan Tahun 1. Piagam Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Dikti

2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.

Yogyakarta, 18 September 2015

(20)

IX Biodata Anggota IV

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Puji Astuti 2 Jenis Kelamin (L/P) Perempuan

3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

4 NIM 13/353786/PN/13498

5 Tempat, Tanggal Lahir Bogor, 18 Maret 1996

6 E-mail puput2442@gmail.com

7 No Telepon/HP 083811664603

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD N Gunung Sindur 1

MTS Al- Inayah

MAN Serpong

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel / Ilmiah

Waktu dan Tempat 1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau dari institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Nama Pemberi

Penghargaan Tahun 1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerim sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.

Yogyakarta, 18 September 2015

(21)

X Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Amir Husni

2 Jenis Kelamin (L/P) Laki-Laki

3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan

4 NIDN 0021097003

5 Tempat, Tanggal Lahir Karanganyar, 21 September 1970

6 E-mail a-husni@ugm.ac.id

7 No Telepon/HP 085743255664

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Institusi Universitas Gadjah Mada

1990-1996 1996-1999 2006-2009

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama pertemuan

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi atau dari institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Nama Pemberi

Penghargaan Tahun

1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.

Yogyakarta, 26 September 2015

(22)

XI Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang 2. Bahan habis pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp.) Biaya (Rp.) Batu kapur Limestone,

calcium carbonate (CaCO3) mesh 800

Preparasi

rumput laut 10 Kg Rp. 1,000.00 Rp. 10,000.00 n-Heksana Pelarut lemak 100 ml Rp. 1,300.00 Rp. 130,000.00 NaOH analis/gram Analisa kadar

Protein 1 Kg Rp. 1,300.00 Rp. 1,300,000.00 Batu didih analis/gram Analisa kadar

Protein 10 gram Rp. 7,850.00 Rp. 78,500.00 Larutan Luff Schrool Analisa kadar

(23)

XII

Perjalanan ke seluruh pesisir pantai Gunung Kidul, Yogyakarta.

Perjalanan dan kegiatan penelitian ke LIPI

Insidental Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00

Peralatan persentasi

Insidental Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00

a. Sampel rumput laut

(24)

XIII

c. Plester

d. Cetak poster

e. Cetak foto

f. Alat peraga

g. Lain-lain

Laporan dan administrasi

Kegiatan administrasi laporan

Insidental Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00

a. Log book

b. Laporan

c. Lain-lain

(25)

XIV Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program alat dan bahan serta Analisis Data.

Perikanan 20 jam Sekretaris, analisis proximat

Perikanan 20 jam Anggota, pengujian hidrolisis, uji

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Aspek literasi anatomi lainnya yang termasuk paling rendah dikuasai mahasiswa calon guru Biologi pada pretes adalah sains dan masyarakat, terutama indikator menerapkan

PENGETAHUAN, SIKAP & PRAKTIK ANAK USIA SEKOLAH DALAM MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) MELALUI METODE PEMBELAJARAN SOMATIC AUDITORY.. VISUAL

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perlunya dilakukan penerapan strategi pembelajaran baru yang lebih tepat dan menyenangkan dalam menyampaikan materi pada kegiatan

Mewakili perusahaan telekomunikasi swasta dalam gugatan sengketa tanah yang diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara; Mewakili beberapa warga negara Indonesia yang

Oleh karenanya, keberadaan Masjid Cut Meutia yang terbilang cukup unik, dari segi arsitektur hingga keberadaannya sebelum menjadi sebuah masjid serta letaknya yang berada dipusat

Besarnya pertumbuhan komponen-komponen penggunaan PDB tersebut pada tahun 2003 dibanding tahun 2002 yaitu pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 4,02 persen, pengeluaran

Eros Nuryati Pengadaan Langsung Rekanan BPKBD PPK / PPTK METODE/ SISTEM PENGADAAN KETERANGAN.. SUMBER PENYERAPAN SAMPAI

Bank BRISyariah Cabang Banda Aceh mempunyai struktur organisasi garis lurus, maksudnya yaitu pada setiap tingkat atau level organisasi dikepalai oleh seorang atasan yang