MAKALAH SOSIOLOGI
MITOS MEMAKAN BUAH JAMBU BIJI
DISUSUN OLEH :
Nama : Arif prabowo
NIM : 13202006
Kelas : D IV keperawatan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Mitos Tentang Memakan Buah Jambu Biji”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bandar Lampung,15 Mei 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang ...1
1.2. Rumusan Masalah...1
1.3. Tujuan Penulisan ...2
1.4. Manfaat Penulisan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
2.1. Pengertian Dari Jambu Biji...3
2.2. Kandungan Dari Jambu Biji...4
2.3. Manfaat Dari Daun Jambu Biji...4
2.4. Pengertian Dari Penyakit Usus Buntu...6
2.5. Penyebab Dari Penyakit Usus Buntu...6
2.6. Macam - macam dari penyakit usus buntu...6
2.7. Mitos tentang jambu biji dapat menyebabkan penyakit usus buntu...7
2.8. Hubungan Antara Jambu Biji Dan Penyakit Usus Buntu...…7
BAB III PENUTUP...9
3.1. Kesimpulan...9
3.2. Saran...9
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Jambu biji sering disebut dengan nama jambu klutuk, tanaman jambu klutuk ini adalah tanaman tropis yang berasal dari brazil dan disebarkan di Indonesia melalui Negara Thailand. Di Indonesia untuk menemukan tanaman yang satu ini tidaklah susah, hampir disetiap daerah pasti ada tanaman jambu biji. Biasanya tanaman ini terdapat diladang rumah-rumah warga, di pedesaan maupun di perkotaan juga kita masih dapat menjumpai tanaman ini.
Jambu biji adalah salah satu tumbuhan yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat, namun pemanfaatannya hanya sebatas pada buahnya untuk keperluan konsumsi karena mengandung vitamin C yang sangat tinggi, tetapi pemanfaatan daunnya hanya sebagian kecil saja yaitu sebagai obat anti diare, disentri, radang usus dan gangguan pencernaan karena mempunyai kandungan zat tanin sebagai astringent dan anti mikroba.
Selain berbagai kegunaan di atas daun jambu biji diduga memiliki zat aktif golongan steroid yang mempunyai daya spermicide. Bahan kimia yang terkandung dalam daun jambu biji diantaranya adalah Beta-sitosterol, alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, eugenol, minyak atsiri dan berbagai senyawa lainya (Albana dkk, 1999).
Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat makalah tentang manfaat daun jambu biji untuk pengobatan. Sebab banyaknya tanaman jambu biji di Indonesia ternyata manfaat daunnya kurang mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari jambu biji? b. Apa kandungan dari jambu biji? c. Apa manfaat dari daun jambu biji? d. Apa itu penyakit usus buntu?
e. Apa penyebab dan macam - macam dari penyakit usus buntu?
f. Bagaimana mitos tentang memakan buah jambu biji dapat menyebabkan penyakit usus buntu?
g. Bagaimana hubungan antara jambu biji dan penyakit usus buntu?
1.3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian dari jambu biji. b. Mengetahui kandungan dari jambu biji.
c. Mengetahui berbagai macam manfaat dari jambu biji.
1.4. Manfaat Penulisan
a. Melengkapi tugas mata kuliah sosiologi sebagai bahan mencapai SKS tugas individu.
b. Memberitahu kepada masyarakat umum tentang kebenaran dari mitos buah jambu biji dapat menyebabkan penyakit usus buntu.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dari jambu biji
15cm dan lebar antara 3cm sampai 7,5cm sedangkan tangkainya kurang lebih 1cm. Daun berambut penutup pendek, tampak berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan rongga-rongga lisigen, warnanya gelap namun bila dalam keadaan terendam air menjadi tembus cahaya (Karta Sapoetra,1992).
Menurut pendapat Ris munandar (1989) daun, kulit batang, akar dan buah muda pada daun jambu biji mengandung zat psidi tanin sedangkan khusus daun jambu biji mengandung minyak atsiri, eugenol dan damar disamping zat-zat mineral lain yang banyak terdapat didalam buah.
Daun jambu biji mempunyai zat aktif diantaranya adalah minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, tanin, dan pektin. Selain itu tanin juga dapat menyerap racun dan menggumpalkan protein. Dalam penelitian terhadap daun kering jambu biji yang digiling halus diketahui kandungan taninnya sampai 17,4%. Makin halus serbuk daunnya, makin tinggi kandungan taninnya, senyawa itu bekerja sebagai astrengent yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar (Winarno 1997).
Bagian daun (folium) mempunyai sifat khas manis, kelat dan menetralkan juga mempunyai kandungan kimia zat samak, minyak atsiri, tri terpenoid, leuko sianidin, kuersetin, asam arjunolat resin, dan minyak lemak (Anonymous, 2000).
Sedangkan menurut (Duke, 2004) tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) khususnya bagian daun mengandung berbagai zat aktif diantaranya adalah amritoside, aromadendren, avicularin, beta-sitosterol, calcium-oxalat, caryopphyllen-oxide, catechol-tannins, crataegolic acid, EO, guajiverin, guaijaverin, guavin-a,b,c,d, guajivolic-acid, nerolidiol, oleanolic-acid, psidiolic-acid, quercetin, sugar, ursolic-acid, xantophyll, gallo catechin,ellagic-acid, fat, genticid-acid, hyperocid, leucocyanidine, hyperocide, aslinic-acid.
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung berbagai senyawa kimia aktif diantaranya saponin, flavonoid, tri terpenoid, minyak atsiri (Menurut Ma’at & Albana), tanin, beta sitosterol dan senyawa-senyawa lainnya (Duke, 2004).
2.2. Kandungan nutrisi dari jambu biji
Kandungan Gizi dalam 100 gram buah jambu biji. Diantaranya, anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik. Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti, polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Dengan begitu banyaknya kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki anti oksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.
a. Menyembuhkan Infeksi
Berkat kandungan vitamin C-nya yang tinggi, buah ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bila dikonsumsi saat menderita radang tenggorok atau flu, akan mempercepat penyembuhan akibat infeksi.
b. Mencegah Kanker
Kandungan vitamin C yang tinggi serta senyawa flavonoid membuat jambu biji memiliki sifat antioksidan yang kuat yang mampu menghambat produksi nitrosamin, zat pemicu kanker. Vitamin C yang cukup dalam darah juga mendorong kerja selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, dan usus besar. Likopen dalam jambu merah mampu menghambat oksidasi lemak sehingga mencegah kanker.
c. Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
Kadar kalium pada jambu biji membantu jantung berdetak lebih teratur. Kandungan asam elagat, asam linoleat, asam korbigen, dan juga serat mampu mengikat lemak sehingga menghindari terbentuknya plak, penyebab jantung koroner.
d. Mengatasi Diabetes
Serat pektinnya mampu berperan menurunkan kadar glukosa darah sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Jambu biji juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena kadar kaliumnya, juga seratnya yang mengikat lemak.
f. Antiradang dan Antivirus
Vitamin C-nya berperan membentuk kolagen yang bermanfaat untuk penyembuhan luka. Senyawa flavonoidnya memiliki kemampuan sebagai antiradang, antialergi, dan antivirus.
g. Khasiat Lainnya
Menurut penelitian, daun jambu klutuk dapat membantu menaikkan kadar trombosit pada penderita demam berdarah. Sedangkan buahnya yang kerap dijus lalu diberikan pada penderita demam berdarah tidak berkhasiat menaikkan kadar trombosit tetapi lebih sebagai suplai cairan yang banyak hilang akibat penurunan trombosit.
Daun jambu biji itu dapat bermanfaat ( berkhasiat ) antara lain yaitu : untuk pengobatan Diare, Sariawan, Kencing manis , Ambeien, Kembung pada anak dan masih banyak khasiat yang lainnya. Jadi kita gunakan terlebih dahulu pengobatan herbal karena pengobatan herbal itu tidak begitu beresiko bagi kesehatan manusia dan sebenarnya paling baik itu adalah pengobatan yang alami, yang tidak ada unsur zat-zat kimia.
2.4. Pengertian dari penyakit usus buntu
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Usus buntu dalam bahasa Latin disebut sebagai Appendix vermiformis, organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) yang memiliki/berisi kelenjar limfoid.
2.5. Penyebab penyakit usus buntu
Penyakit radang usus buntu terjadi karena beberapa penyebab, diantaranya adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, penyumbatan atau obstruksi yang terjadi pada lapisan saluran (lumen) appendiks yang diakibatkan oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) yang terjadi pada jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, kanker primer dan striktur.
terdapat bakteri Escherichia Coli, barangkali bakteri Escherichia Coli inilah yang kemudian menginfeksi dan menyebabkan penyakit radang usus buntu.
2.6. Macam - macam dari penyakit usus buntu Berikut ini adalah macam - macam penyakit usus: a. Penyakit Usus Inflamartorik
Penyakit usus inflamartorik merupakan sekelompok penyakit dengan etimologi yang tidak diketahui. Gejala dari penyakit ini diantaranya adalah: demam, anoreksia, terjadi penurunan berat badan, terdapat rasa tidak enak di perut, diare, rasa ingin buang air besar yang sangat mendesak, serta pendarahan rektal. Penyakit ini merupakan jenis penyakit kronis yang sangat mengganggu sehingga sering harus dilakukan pembedahan secara berulang serta sampai resiko terbentuknya penyakit kanker.
b. Kanker Usus Besar / Kanker Kolon
Kanker kolon berawal dari pertumbuhan sel - sel kanker dalam kolon yang disebut polip. Umumnya polip tidak bergejala sampai kemudian polip tersebut tumbuh menjadi besar dan berubah menjadi kanker kolon. Bila sudah sampai pada tahap ini, maka sudah penyakit kanker ini sudah masuk pada stadium akhir dan sudah sangat terlambat. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Resiko wanita yang berusia 48 -85 tahun hanya sedikit lebih rendah dari pria. Kanker ini tidak bersifat menurun. Karena salah satu faktor resiko terkena penyakit kanker kolon ini adalah usia, bukan riwayat keluarga.
c. Sembelit / Konstipasi
Penyakit sembelit atau konstipasi sebenarnya adala penyakit yang berupa tersumbatnya usus sebagai akibat dari kekurangan serat dalam makanan. Selain itu, sembelit juga bisa disebabkan karena sering menahan buang air besar dan buang angin / kentut serta usus besar yang mengalami keracunan. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya koordinasi diantara fungsi otot-otot dan urat syaraf dari usus besar dengan perut sehingga pergerakan perut atau pembuangan menjadi tidak normal
d. Radang Usus Besar
proctitis. Dan jika peradangan terjadi di usus besar dan dubur, maka disebut sebagai colitis ulserative.
2.7. Mitos tentang jambu biji dapat menyebabkan penyakit usus buntu Mitos : Memakan buah jambu biji dapat menyebabkan penyakit usus buntu.
Fakta: Salah. Penyakit usus buntu disebabkan karena adanya bakteri patogen yang menginfeksi usus besar. Biji pada buah jambu tidak akan menyumbat usus karena langsung keluar saat buang air besar.
Seorang rekan spesialis bedah yang sudah lebih dari sering melakukan apendectomi (operasi pengangkatan usus buntu) tidak pernah menemukan sebutir biji jambu maupun biji cabai.
2.8. Hubungan Antara jambu biji dan penyakit usus buntu
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor obstruksi (penyumbatan) yang dapat disebabkan karena pembesaran jaringan limfoid, timbunan feses/tinja yang keras (fecalith), benda asing dalam tubuh serta sumbatan karena cacing dan parasit
Faktor bakteri, biasanya E.coli, Pseudomonas, B splanchicus dll Faktor genetik seperti organ usus buntu yang terlalu panjang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang daun jambu biji, ternyata daun jambu biji memiliki khasiat tersendiri bagi tubuh kita, baik untuk kesehatan ataupun untuk obat penyakit tertentu. Seperti diare, sariawan, kencing manis, ambeien, kembung pada anak, dan luka berdarah atau borok di sekitar tulang. Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti, polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Dengan begitu banyaknya kandungan yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki anti oksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rismunandar, 1989. Tanaman Jambu Biji, Penerbit Sinar Baru, Bandung. Salisbury & Ross, 1999. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2, Penerbit ITB, Bandung.
http://www.paseban.com/11021991/discussions/4417