Nama : Berlian Zahra Jelita Nim : 2111011093
Kelas : 5C
Mata kuliah : Keperawatan anak kronis dan terminal
Script video edukasi Tipes (Demam Tifoid) A. Definisi Demam Tifoid/Tipes
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C. Karakteristik pasien demam tifoid pada anak dan remaja sering ditemukan berbagai macam yaitu usia, jenis kelamin, lama demam, derajat demam, hasil uji tes widal, dan pemberian antibiotik pada pasien (Mustofa et al., 2020)
B. Etiologi Demam Tifoid/Tipes
Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi.
Bakteri Salmonella typhi merupakan bakteri basil gram negatif ananerob fakultatif.
Bakteri Salmonella akan masuk kedalam tubuh melalui oral bersama dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Sebagian bakteri akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung. Sebagian bakteri Salmonella yang lolos akan segera menuju ke usus halus tepatnya di ileum dan jejunum untuk berkembangbiak (Levani
& Prastya, 2020)
C. Penularan Demam Tifoid/Tipes
Demam tifoid ditularkan melalui rute fekal oral, sehingga masalah kebersihan merupakan kunci dari tindakan preventif atau pencegahan penyakit ini (Kristiyan, 2024)
D. Tanda dan gejala Demam Tifoid/Tipes
Gejala demam tifoid yaitu, demam, malaise, anoreksia, mialgia, nyeri kepala, nyeri perut, mual, muntah dan batuk. Sedangkan tanda dari demam tifoid yaitu, bradikardi relatif, hepatomegali dan splenomegaly (Munggaran et al., 2019).
E. Pencegahan Demam Tifoid/Tipes
Tindakan penting dalam melakukan pencegahan adalah mencuci tangan, tetapi pengetahuan masyarakat Indonesia tentang pentingnya mencuci tangan masih rendah, sehingga mencuci tangan sebelum makan tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting untuk dilakukan.Kurangnya pengetahuan orang tua dan anggota
keluarga yang lain menyebabkan anak tumbuh tanpa pengetahuan yang cukup tentang pentingnya kebersihan (Bellji & Wulandari, 2023)
F. Implementasi keluarga
Perawatan yang dapat keluarga lakukan yaitu Selain memberikan obat-obatan, ayah dan ibu juga harus memberi anak banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Biarkan anak beristirahat yang cukup di rumah sampai ia sembuh total. Hal itu juga penting untuk mencegah penyebaran demam tifoid. Kemudian biasakan anak untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan.
DAPUS
Bellji, G. A., & Wulandari, I. S. M. (2023). Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Demam Tifoid Pada Mahasiswa Keperawatan. Nutrix Journal, 7(1), 77.
https://doi.org/10.37771/nj.v7i1.927
Kristiyan, A. (2024). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN DEMAM TIFOID DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN DEMAM TIFOID DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID, 16(1), 383–396.
Levani, Y., & Prastya, A. D. (2020). Demam Tifoid: Manifestasi Klinis, Pilihan Terapi Dan Pandangan Dalam Islam. Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran, 1(2), 10–16. https://doi.org/10.26618/aimj.v3i1.4038
Munggaran, R. N., Tanuwidjaja, S., & Azhali, B. A. (2019). Signs and Symptoms in Children Typhoid Fever Patients at Al-Ihsan Hospital Bandung. Prosiding Pendidikan Dokter, 5(1), 771–777.
Mustofa, F. L., Rafie, R., & Salsabilla, G. (2020). Karakteristik Pasien Demam Tifoid pada Anak dan Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 625–633.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.372