Tatalaksana Demam Tifoid
I Ketut Agus Somia, Ketut Tuti Parwati Merati Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana-RSUP Sanglah Denpasar
Abstrak
Demam demam tifoid dan paratifoid (demam enterik, demam tifoid) merupakan penyakit infeksi sistemik ditandai dengan demam yang menetap dan gangguan abdominal. Untuk pendekatan pengobatan, secara klinis demam tifoid dapat dikelompokkan menjadi dengan dan tanpa komplikasi. Berikut akan dibahas tentang pengobatan demam tifoid.
Pengobatan demam tifoid dalam beberapa tahun terakhir menjadi lebih rumit akibat dari perkembangan dan penyebaran S. typii yang resisten terhadap ampisilin, trimetoprim-sulfametoksazol, dan kloramfenikol. Timbulnya resistensi terhadap fluoroquinolones telah menimbulkan lebih banyak tantangan tentang pemilihan jenis antibiotika.
Antibiotika pada demam tifoid tidak komplikasi Pola
kepekaan
Terapi optimal Alternative
Antibiotic Dosis harian Mg/kg
Hari Antibiotic Dosis harian Mg/kg
Hari
Peka Fluoroquinolon 15 5-7 Chlorampenicol Amoxicillin TMP-SMX 50-75 75-100 8-40 14-21 14 14 Multidrug resisten Fluoroquinlone atau cefixime 15 15-20 5-7 7-14 Azitromycin atau Cefixime 8-10 15-20 7 7-14 Quinole resisten Azitromycin atau ceftriaxone 8-10 75 7 10-14
Terapi parentral optimal Alternative Pola
kepekaan
Antibiotic Dosis harian Mg/kg
Hari Antibiotic Dosis harian Mg/kg
Hari
Peka Fluoroquinolon 15 10-14 Chlorampenicol Amoksisilin TMP-SMX 100 100 8-40 14-21 14 14 Multidrug Fluoroquinolon 15 10-14 Ceftriaxon atau
Cefotaxime 60 80 10-14 Quinole resistance Ceftriaxone atau Cefotaxime 60 80
10-14 Fluoroquinolon 20 7-14