• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI POLISI DAN MASYARAKAT P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI POLISI DAN MASYARAKAT P"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan berkualitas dalam melakukan setiap kegiatan administrasi negara masih terus diupayakan. Dalam era globalisasi dengan kondisi persaingan yang cukup ketat dan penuh tantangan, aparatur pemerintah dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Kualitas pelayanan kepada masyarakat ini yang akan menjadi salah satu indikator dari keberhasilan penyelenggaraan negara oleh pemerintah.

Di Indonesia sendiri, pelayanan juga dilakukan oleh aparat penegak hukum. Institusi Kepolisian merupakan salah satu institusi yang dibentuk guna memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kepolisian dalam hal ini menyangkut dengan Kepolisian Resor yang kemudian disingkat Polres sebagai struktur komando Kepolisian Republik Indonesia di tingkat kabupaten/kota.

Dalam buku Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia “bahwa pemeliharaan keamanan dalam negeri melalui upaya penyelenggaraan fungsi kepolisian yang meliputi ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat negara yang dibantu oleh masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia”. Pemberian pelayanan dalam hal ini perlu diperhatikan secara khusus karena menyangkut dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat selaku penerima layanan.

Pemberian pelayanan oleh pihak kepolisian seharusnya berjalan secara sistematis, terarah dan terpantau sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan diberlakukan, tetapi kenyataannya hal tersebut masih belum tercapai. Banyaknya aduan dan keluhan yang diungkapkan oleh masyarakat menyangkut kinerja kepolisian, yaitu pelayanan yang berbelit-belit, tidak transparan, kurang informatif, minim konsistensi, terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana pelayanan sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu, biaya), bahkan aduan atas praktek pungutan liar masih sering dijumpai.

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan informasi polisi intel

(2)

kualitas pelayanan melalui inovasi-inovasi pelayanan publik yang memungkinkan untuk dilakukan diranah Kepolisian.

Berdasarkan persoalan di atas yang mempertanyakan inovasi-inovasi pelayanan guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan Polri yang lebih berkualitas. Sehingga pengaplikasian pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Dengan memberikan pelayanan atau fasilitas yang lebih baik, masyarakat akan merasa puas dan hubungan sosial antara pihak Kepolisian dan masyarakat dapat tercipta dengan baik. Dari penjelasan tersebut di atas penyusun tertarik untuk menulis makalah mengenai “SISTEM INFORMASI POLISI DAN MASYARAKAT POLRES KOTABARU”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun telah merumuskan beberapa masalah sebagai acuan pengambilan data dalam penulisan makalah. Adapun rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Apakah yang dimaksud dengan pelayanan? b. Apakah yang dimaksud dengan pelayanan prima? c. Apakah yang dimaksud dengan kualitas pelayanan? d. Apakah yang dimaksud dengan inovasi?

e. Bagaimana Sistem Informasi Polisi dan Masyarakat Polres Kotabaru?

f. Bagaimanakah relevansi Sistem Informasi Polisi dan Masyarakat Polres Kotabaru dengan konsep pelayanan prima?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:

a. Untuk mengetahui upaya Polres Kotabaru dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori 2.1.1 Pelayanan

Pengertian pelayanan (service) menurut American Marketing Association (dalam Hardiyansyah 2011: 10) yaitu pelayanan pada dasarnya merupakan kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada hakekatnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu, proses produksinya mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Sedangkan menurut Lovelock (dalam Hardiyansyah (2011: 10) pelayanan adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau dialami. Artinya pelayanan merupakan produk yang tidak ada wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki dan berlangsung sesaat atau tidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima layanan.

Pengertian umum pelayanan publik menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Karena itu pengembangan kinerja pelayanan publik senantiasa menyangkut tiga unsur pokok pelayanan publik, yakni: unsur kelembagaan pelayanan, proses pelayanan serta sumber daya manusia pemberi layanan. Dalam hubungan ini maka upaya peningkatan kinerja pelayanan publik senantiasa berkenaan dengan pengembangan tiga unsur pokok tersebut.

2.1.2 Pelayanan Prima

(4)

sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada konsumen atau pelanggan. Secara luas kemudian dikembangkan budaya pelayanan prima menjadi A6, yaitu :

1. Kemampuan (Ability)

Kemampuan (ability) adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima yang meliputi kemampuan dalam bidang kerja yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi dan menggunakan public relations sebagai instrument dalam membina hubungan ke dalam dan ke luar organisasi/perusahaan. 2. Sikap (Attitude)

Sikap (attitude) adalah perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi pelanggan.

3. Penampilan (Appearance)

Penampilan (appearance) adalah penampilan seseorang, baik yang bersifat fisik saja maupun fisik dan non-fisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain.

4. Perhatian (Attention)

Perhatian (attention) adalah kepedulian penuh terhadap pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya.

5. Tindakan (Action)

Tindakan (action) adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

6. Tanggung jawab (Accountability)

Tanggung jawab (accountability) adalah suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pelanggan.

2.1.3 Kualitas Pelayanan

(5)

Goetsch dan Davis (dalam Hardiyansyah 2011: 36) mengemukakan kualitas pelayanan merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Juga diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan terpenuhinya harapan/kebutuhan pelanggan, dimana pelayanan dikatakan berkualitas apabila dapat menyediakan produk dan jasa (pelayanan) sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.

Fandy Tjiptono (dalam Hardiyansyah 2011: 40) menjelaskan pengertian kualitas adalah :

1. Kesesuaian dengan persyaratan 2. Kecocokan untuk pemakaian 3. Perbaikan berkelanjutan 4. Bebas dari kerusakan/cacat

5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat 6. Melakukan segala sesuatu secara benar

7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan

2.1.4 Inovasi

Muluk (dalam PKP2A III LAN 2013: 10) mengemukakan bahwa konsep inovasi terkait kemampuan bersaing (competitive advantage) dalam menjaga keberlangsungan hidup organisasi, dimana inti dari inovasi adalah perubahan menuju hal-hal baru. Inovasi sebagai kreasi dan implementasi dari proses, produk dan layanan, serta metode pelayanan baru yang merupakan pengembangan nyata dalam efisiensi, efektifitas atau kualitas hasil.

(6)

untuk memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat luas.

Ellitan dan Anatan (dalam PKP2A III LAN 2013: 10) secara singkat mendefinisikan inovasi sebagai perubahan yang dilakukan dalam organisasi yang di dalamnya mencakup kreatifitas dalam menciptakan produk baru, jasa, ide atau proses baru. Sedangkan Fontana (dalam PKP2A III LAN 2013: 10) menjelaskan inovasi sebagai keberhasilan ekonomi berkat adanya pengenalan cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (teknologi) yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam perbandingan antara nilai guna yang dipersepsikan oleh konsumen atas manfaat suatu produk (barang/jasa) dan harga yang ditetapkan oleh produsen.

Samson (dalam PKP2A III LAN 2013: 10) menerangkan salah satu alasan mengapa inovasi sangat diperlukan karena cepatnya perubahan lingkungan bisnis yaitu semakin dinamik dan hostill sehingga sebuah organisasi harus bisa mengelola inovasi sebagai penentu keberhasilan organisasi untuk menjadi

competitive. Ada tiga kunci sukses organisasi untuk melakukan inovasi secara efektif yang disebutkan oleh Saleh (dalam PKP2A III LAN 2013: 10) adalah : 1. Enterprenueral strategis yaitu berani mengambil resiko, melakukan pendekatan

bisnis yang proaktif dan komitmen manajemen.

2. Struktur organisasi yaitu dengan struktur yang lebih fleksibel, adanya disiplin interfungsional dan orientasi pada tim kerja lintas fungsional.

3. Iklim organisasi, yaitu iklim yang promotif dan terbuka, kekuatan dan kekuasaan dalam organisasi disebarkan tidak berpusat pada jenjang atas dan memberikan sistem imbalan yang efektif.

(7)

layanan yang terbaik bagi Masyarakat. Beberapa layanan online yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Pengaduan Masyarakat 2. Pengawalan

3. Perizinan (Izin Keramaian)

4. SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)

5. SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) 6. Informasi Layanan Kepolisian

7. Tribrata News

8. Peta Kantor Polisi

Beberapa layanan online yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan adanya aplikasi SIPOMAS yaitu masyarakat Kotabaru yang menggunakan

android akan dimudahkan dalam melakukan komunikasi dengan Polres Kotabaru. Tambahnya lagi aplikasi ini dibuat sendiri oleh Polres Kotabaru yang mana merupakan program Kapolri untuk menciptakan pelayanan yang lebih cepat. Namun ada satu kecamatan yang belum memiliki akses jaringan internet, yaitu Kecamatan Pulau Sembilan.

2.2.1 Pengaduan Masyarakat

Pengertian laporan/pengaduan dapat kita temukan didalam Pasal 1 Angka 24 dan 25 UU No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). “Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana”. (Pasal 1 Angka 24 KUHAP)

(8)

Ruang lingkup materi dalam pengaduan adalah adanya kepastian telah terjadi sebuah tindak pidana yang termasuk dalam delik aduan, dimana tindakan seorang pengadu yang mengadukan permasalahan pidana delik aduan harus segera ditindaklanjuti dengan sebuah tindakan hukum berupa serangkaian tindakan penyidikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Artinya dalam proses penerimaan pengaduan dari masyarakat, seorang pejabat yang berwenang dalam hal ini Polri khususnya, harus bisa menentukan apakah sebuah peristiwa yang dilaporkan oleh seorang pengadu merupakan sebuah tindak pidana delik aduan atau bukan.

KUHAP telah membedakan apa yang dimaksud dengan laporan dan pengaduan, artinya penanganan yang harus dilakukan oleh pihak Kepolisian pada saat menerima laporan dan pengaduan berbeda. Bahwa segala bentuk laporan atau pengaduan online yang dilakukan masyarakat pada aplikasi SIPOMAS, dimana pengklasifikasi bentuk laporan tersebut apakah sebuah laporan atau sebuah pengaduan merupakan tindak lanjut dari pihak Polres Kabupaten Kotabaru.

Pada dasarnya masyarakat dapat membuat laporan pengaduan bila memang terjadi sesuatu hal yang merugikan atau tidak diinginkan.

Pasal 108 Ayat (1) dan Ayat (6) KUHAP:

(1) Setiap orang yang mengalami, melihat, menyaksikan dan atau menjadi korban peristiwa yang merupakan tindak pidana berhak untuk mengajukan laporan atau pengaduan kepada penyelidik dan atau penyidik baik lisan maupun tulisan;

(6) Setelah menerima laporan atau pengaduan, penyelidik atau penyidik harus memberikan surat tanda penerimaan laporan atau pengaduan kepada yang bersangkutan.

(9)

komunikasi informasi tentang keluhan masyarakat yang ingin melapor melalui telepon nomor khusus seperti 110, 112, serta melalui sms ke 1717.

Hal ini merupakan prosedur lama bagi POLRES Kabupaten Kotabaru. Bahwa yang kita kenal pengaduan kepada pihak berwajib pada dasarnya harus meluangkan waktu dan tenaga. Sehingga masyarakat kerap kali malas sehingga menciptakan sikap ketidakpedulian pada lingkungan sekitar, padahal masyarakat merupakan sumber informasi utama dan pencegah utama terhadap tindak pidana. Saat ini POLRES Kabupaten Kotabaru memanfaatkan fitur yang ada dalam aplikasi SIPOMAS, yaitu pengaduan yang dapat dilakukan secara tidak langsung melalui sistem pengaduan online.

Cara membuat laporan pengaduan online melaui SIPOMAS

Surat Laporan Pengaduan tersebut tidak jauh berbeda dengan surat tertulis. Dalam surat tertulis ada tiga informasi penting yang harus ada berkaitan dengan pelaporannya yaitu sebagai berikut:

1. Data diri pelapor

2. Data orang yang dilaporkan 3. Rincian perkara (masalah)

Dalam laporan tersebut setidaknya tiga informasi di atas haruslah jelas agar dapat dengan mudah dipahami dan ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Beberapa informasi data diri bisa mencakup nama, alamat, nomor KTP, jenis kelamin dan juga informasi kontak (nomor handphone).

(10)

Untuk identitas diri pelapor dalam pengaduan online SIPOMAS tidak perlu disebutkan atau dituliskan kembali karena jika sudah Login maka data pribadi sudah sangat lengkap.

Contoh Surat Laporan Pengaduan ke Polisi Kepada Yth,

Bapak Kapolres Kotabaru di

-Kotabaru

Hal : Laporan Penipuan (bisa diganti, sesuaikan dengan perkara Anda) Lamp : Fotocopy surat perjanjian

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : DESY Jenis kelamin : Perempuan

No. KTP : 123456789101112 Alamat : Jl. Beringin Kotabaru No. Telpon : (021) 72777777

Dengan ini melaporkan seseorang yang namanya saya sebutkan dibawah ini :

Nama : RATNA SARI Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Belimbing No. 33 Kotabaru No. Telpon : (021) 52555555

(11)

bulan peminjaman uang tersebut akan dikembalikan dan sampai saat ini atau 8 (delapan) bulan setelah dipinjam uang tersebut belum juga dikembalikan hingga surat ini dibuat.

Sebagai bahan bukti, berikut saya lampirkan foto copy surat perjanjian hutang-piutang yang dibuat dan ditanda tangani oleh kami berdua.

... :: Lampirkan fotocopy surat perjanjian Anda :: ...

Demikian laporan pengaduan penipuan ini saya buat. Saya berharap Bapak Kapolres Kotabaru bersedia untuk membantu menyelesaikan perkara penipuan ini. Atas perhatiannya saya sampaikan terimakasih.

Kotabaru, 24 November 2016 Hormat saya,

DESY Pelapor

Contoh di atas merupakan standar penulisan laporan pengaduan secara tertulis dan menyerahkan laporan tersebut dengan datang langsung ke Polres tujuan. Polres Kabupaten Kotabaru telah memudahkan laporan pengaduan dengan Sistem Pengaduan Online. Format yang digunakan tidak jauh berbeda dengan contoh di atas, yang membedakan hanya media yang digunakan untuk melaporkan pengaduan. Melalui pengaduan online ini masyarakat dapat melakukannya di setiap waktu dan tempat tanpa memikirkan situasi kondisi sehingga lebih efektif dan efisien.

2.2.2 Pengawalan

(12)

mempunyai hak untuk diutamakan, kecuali didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundang-perundang-undangan yang ada memberikan peluang bagi orang tertentu atau kendaraan yang digunakan bagi keperluan tertentu mendapatkan prioritas menggunakan jalan untuk berlalu lintas. Hak utama itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993.

UU yang mengatur Patwal ialah UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134 tertulis sebagai berikut “Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan seusai dengan urutan berikut ialah:

1. Kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan tugas. 2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.

3. Kendaraan yang memberikan pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas. 4. Kendaraan Pimpinan Lembaga Republik Indonesia.

5. Kendaraan Pimpinan dan Pejabat Negara Asing serta Lembaga Internasional yang menjadi tamu Negara.

6. Iring – iringan Mobil Jenazah.

7. Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Point terakhir atau point 7 diberikan penebalan agar masyarakat atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tidak asal menggunakann jasa patwal polisi yang mana bisa saja disalahgunakan, untuk itu dibuatlah point “menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia”. Hal ini untuk menegaskan bahwa pelayanan patwal tidak bisa sesuka hatinya digunakan namun ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan.

Mengenai tarif, sumber yang didapat mengatakan bahwa untuk pengawalan menggunakan mobil patroli dengan biaya dua juta rupiah. Sedangkan pengawalan menggunakan sepeda motor mulai dari Rp 750.000 hingga Rp 1.000.000.

(13)

aplikasi ini masyarakat bisa langsung memesan lewat android dengan memasukkan data, yaitu:

a. Nama Pemohon b. Alamat Pemohon

c. Tanggal Pengawalan yang diinginkan d. Tujuan

e. Rute yang akan dilalui

Dengan mengisi formulir yang memuat data di atas maka fasilitas Patwal akan langsung diproses tanpa harus susah payah mendatangi Kapolres sekitar.

2.2.3 Perizinan (Izin Keramaian)

Izin keramaian dimaksudkan untuk menjaga suasana yang kondusif bagi semua pihak. Kelancaran suatu acara keramaian pasti harus didukung dengan persiapan pengamanan yang pas. Pemberian izin dipertimbangkan dengan resiko-resiko yang mungkin timbul, kesiapan kuantitas personil, sarana dan prasarana Polres Kabupaten Kotabaru untuk antisipasinya. Berikut Jenis Keramaian dan Persyaratannya pada umumnya:

Dalam hal ini kegiatan yang dimaksud adalah: 1. Pentas Musik Band/Dangdut

2. Wayang Kulit 3. Ketoprak

4. dan pertunjukan lain Persyaratan:

1. Izin keramaian yang mendatangkan massa 300-500 orang (Kecil) a. Surat Keterangan dari kelurahan Setempat

b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang punya Hajad sebanyak 1 (satu) Lembar

c. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) yang punya Hajad sebanyak 1 (satu) lembar 2. Izin keramaian yang mendatangkan massa lebih dari 1000 orang (Besar) a. Surat Permohonan Izin Keramaian

(14)

c. Identitas Penyelenggara/Penanggung Jawab d. Izin tempat berlangsungnya kegiatan

Selama ini, segala jenis keramaian kerap kali terlaksana tanpa adanya pemberitahuan kepada POLRES Kabupaten Kotabaru. Penyebabnya tidak lain karena susahnya persyaratan pengurusan berbagai macam jenis perizinan keramaian yang harus dipenuhi untuk kelengkapan permohonan izin keramaian. Biasanya pelaku tidak lain ialah organisasi-organisasi yang terdiri dari pemuda dan pemudi daerah yang melakukan kegiatan diluar tanpa membuat surat perizinan.

Dalam hal ini dengan adanya aplikasi SIPOMAS, segala jenis Izin Keramaian beserta persyaratannya tidak lagi menjadi masalah untuk permohonan perizinan keramaian. Karena dengan SIPOMAS, permohonan perizinan keramaian bisa dilakukan dengan mengklik fitur perizinan yang ada dalam aplikasi SIPOMAS dan kemudian mengisi formulir perizinan. Tetapi harus tetap memprioritaskan bentuk, ketentuan dan persyaratan yang menjadi landasan perizinan apa yang akan diajukan untuk mengisi formulir perizinan. Dengan demikian perizinan online dari aplikasi SIPOMAS dengan konsep mengisi formulir perizinan online tersebut lebih mudah dibuat dari pada formulir perizinan tertulis atau offline.

2.2.4 Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (disingkat SKCK) sebelumnya dikenal sebagai Surat Keterangan Kelakuan Baik (disingkat SKKB) adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Polri yang berisikan catatan kejahatan seseorang. Dahulu sewaktu bernama SKKB, surat ini hanya dapat diberikan yang tidak/belum pernah tercatat melakukan tindakan kejahatan hingga tanggal dikeluarkannya SKKB tersebut.

(15)

mempersyaratkan, berdasarkan hasil penelitian biodata dan catatan Kepolisian yang ada tentang orang tersebut. (Vide Peraturan Kapolri Nomor 18 Tahun 2014).

SKCK memiliki masa berlaku sampai dengan 6 (enam) bulan sejak tanggal diterbitkan. Jika telah melewati masa berlaku dan bila dirasa perlu, SKCK dapat diperpanjang oleh yang bersangkutan.

Tata cara mendapatkan SKCK: Membuat SKCK Baru

1. Membawa Surat Pengantar dari Kantor Kelurahan tempat domisili pemohon. 2. Membawa fotocopy KTP/SIM sesuai dengan domisili yang tertera di surat

pengantar dari Kantor Kelurahan. 3. Membawa fotocopy Kartu Keluarga. 4. Membawa fotocopy Akta Kelahiran.

5. Membawa Pas Foto terbaru dan berwarna ukuran 4×6 sebanyak 6 lembar. 6. Mengisi Formulir Daftar Riwayat Hidup yang telah disediakan di Kantor

Polisi dengan jelas dan benar.

7. Pengambilan Sidik Jari oleh petugas.

Memperpanjang masa berlaku SKCK

1. Membawa lembar SKCK lama yang asli/legalisir (maksimal telah habis masanya selama 1 tahun)

2. Membawa fotocopy KTP/SIM. 3. Membawa fotocopy Kartu Keluarga.

4. Membawa fotocopy Akta Kelahiran/Kenal Lahir.

5. Membawa Pas Foto terbaru yang berwarna ukuran 4×6 sebanyak 3 lembar. 6. Mengisi formulir perpanjangan SKCK yang disediakan di Kantor Polisi.

SKCK Online

(16)

2.2.5 Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) merupakan hak bagi pelapor. Dalam hal menjamin akuntabilitas dan transparansi penyelidikan/penyidikan, penyidik wajib memberikan SP2HP kepada pihak pelapor baik diminta atau tidak diminta secara berkala. POLRES Kabupaten Kotabaru memberikan kemudahan bagi pelapor dengan menerbitkan perkembangan hasil penyidikan melalui fitur SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) dalam aplikasi SIPOMAS yang sangat mudah untuk diakses, karena tinggal mengisi PIN yang diberikan dari Pengaduan Online sebelumnya.

Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pengawasan dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pasal 39 Ayat 1 berbunyi dalam hal menjamin akuntabilitas dan transparansi penyidikan, penyidik wajib memberikan SP2HP kepada pihak pelapor baik diminta atau tidak diminta secara berkala paling sedikit 1 kali setiap 1 bulan.

SP2HP sekurang-kurangnya memuat tentang: 1. Pokok perkara;

2. Tindakan penyidikan yang telah dilaksanakan dan hasilnya; 3. Masalah/kendala yang dihadapi dalam penyidikan;

4. Rencana tindakan selanjutnya; dan

5. Himbauan atau penegasan kepada pelapor tentang hak dan kewajibannya demi kelancaran dan keberhasilan penyidikan.

(17)

Interval Pemberian SP2HP

SP2HP pertama kali diberikan adalah pada saat setelah mengeluarkan surat perintah penyidikan dalam waktu 3 (tiga) hari Laporan Polisi dibuat. SP2HP yang diberikan kepada pelapor berisi pernyataan bahwa laporan telah diterima, nama penyidik dan nomor telepon/HP.

Waktu pemberian SP2HP pada tingkat penyidikan untuk kasus:

1. Kasus ringan, SP2HP diberikan pada hari ke-10, hari ke-20 dan hari ke-30. 2. Kasus sedang, SP2HP diberikan pada hari ke-15, hari ke-30, hari ke-45 dan

hari ke-60.

3. Kasus sulit, SP2HP diberikan pada hari 15, hari 30, hari 45, hari ke-60, hari ke-75 dan hari ke 90.

4. Kasus sangat sulit, SP2HP diberikan pada hari ke-20, hari ke-40, hari ke-60, hari ke-80, hari ke-100 dan hari ke-120.

Tahap penyelesaian dihitung pada saat penyerahan berkas perkara yang pertama. Bila tidak diberikan/mendapatkan SP2HP bahwa mengenai penyampaian SP2HP kepada pelapor/pengadu atau keluarga tidak diatur waktu perolehannya. Dahulu dalam ketentuan Pasal 39 Ayat (1) Perkap No. 12 Tahun 2009 (yang saat ini sudah dicabut dan diganti dengan berlakunya Perkap No. 14 Tahun 2012) disebutkan setiap bulan paling sedikit 1 (satu) penyidik secara berkala wajib memberikan SP2HP kepada pihak pelapor baik diminta maupun tidak diminta, namun dalam Perkap No. 14 Tahun 2012 tidak lagi diatur mengenai waktu perolehannya. Dalam hal ini SIPOMAS memudahkan Tim Penyidik Polres Kabupaten Kotabaru untuk menerbitkan SP2HP kepada pengadu.

Oleh karena itu untuk mengetahui perkembangan proses penyidikan yang sedang berlangsung, pihak pelapor tidak perlu mengajukan permohonan untuk dapat diberikan SP2HP kepada pihak kepolisian terkait karena Tim Penyidik Polres Kabupaten Kotabaru akan mengirimkan SP2HP tersebut sebagaimana telah diatur dalam ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf A Perkap No. 21 Tahun 2011 juncto Pasal 12 huruf C Perkap No. 16 tahun 2010.

(18)

Penyidik tersebut juga tidak mengindahkan laporan kita, maka kita dapat melaporkannya ke Divisi Propam Kepolisian Daerah terkait.

2.2.6 Informasi Pelayanan Kepolisian

Fitur ini berisikan syarat-syarat dan mekanisme dari setiap layanan yang diberikan oleh pihak Polres seperti penerbitan SIM, Penerbitan SKCK, Penerbitan Izin Keramaian, Penerbitan SP2HP, Pengawalan Jalan, Penerbitan STNK dan TNKB serta Info Hukum.

Fitur ini menenekankan pada aspek pemberian informasi kepada para pengguna jasa layanan. Agar langsung mengetahui berkas apa yang harus mereka lengkapi tanpa harus berlama-lama. Mengecek berkas apa saja yang harus dilengkapi di Polres yang bersangkutan. Jadi fitur ini memudahkan akses informasi persyaratan yang dibutuhkan dalam pengurusan berkas.

2.2.7 Tribrata News

Tribrata News merupakan program dari seluruh unit kepolisian dari Mabes Polri hingga ke substansi kepolisian terkecil yaitu Polsek. Pengadaan Tribrata

News bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kejadian atau peristiwa dan berita yang dapat bersifat positif dan negatif. Dimana berita yang bersifat negatif biasanya sebuah tindak kriminal dan yang bersifat positif merupakan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh unit kepolisian itu sendir seperti penyuluhan, pengamanan dan seminar-seminar yang bertujuan pembinaan masyarakat.

(19)

2.2.8 Peta Kantor Polisi

Fitur peta kantor polisi ini memudahkan mayarakat untuk mengetahui dimanakah letak polres terdekat dari jangkauan masyrakat tersebut. Hal ini memudahkan masyrakat di dalam aspek pemangkasan waktu mencari polres dan memudahkan masyrakat jika ada suatu keadaan darurat/urgent.

2.3 Relevansi Pelayanan SIPOMAS dengan Pelayanan Prima

Polres Kotabaru telah memunculkan inovasi berupa aplikasi SIPOMAS yang mana merupakan terobosan baru dibidang pelayanan kepolisian. Inovasi ini memudahkan masyarakat/pengguna jasa pelayanan dalam mengakses atau mengetahui persyaratan apa yang harus dilengkapi sang penerima pelayanan dalam melakukan kegiatan pengurusan berkas administratif yang di perlukan.

Dengan demikian Polres Kabupaten Kotabaru terkait inovasi telah memberikan kemampuannya dengan konsep dari aplikasi SIPOMAS untuk bersaing dalam menjaga pencitraan kepolisian. Bahwa Pelayanan dari aplikasi SIPOMAS dimaksudkan untuk memberikan pelayanan terbaik melalui hal-hal baru. Pelayanan SIPOMAS sebagai kreasi dan implementasi dari proses pelayanan masyarakat dengan metode pelayanan baru yang merupakan pengembangan nyata dalam bentuk aplikasi online sebagai alat pencapaian hasil yang efisiensi dan efektifitas dalam pelayanan.

Pelayanan SIPOMAS dipercaya oleh Polres Kabupaten Kotabaru dan diterima oleh masyarakat Kabupaten Kotabaru untuk diadopsi. Dengan harapan memberikan keuntungan kedua belah pihak guna mewujudkan tujuan negara bersama.

Pelayanan SIPOMAS dapat dikatakan telah memiliki kualitas yang baik. Jika pelayanan yang diberikan mampu menumbuhkan rasa kepuasan terhadap masyarakat sebagai penerima pelayanan. Hal ini dibuktikan melalui tingginya

(20)

berkualitas apabila dapat menyediakan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pelayanan SIPOMAS dapat dikatakan bertitik tolak pada upaya untuk memberikan layanan terbaik dengan beberapa fitur yang terprogram dalam aplikasi SIPOMAS. Upaya yang diberikan SIPOMAS tersebut ialah Pengaduan Masyarakat, Pengawalan, Perizinan, SKCK, SP2HP, Informasi Layanan Kepolisian, Tribrata News dan Peta Kantor Polisi. Seluruh pelayanan online yang terprogram dalam SIPOMAS tersebut menjadi lebih mudah diakses dan lebih efektif serta efisien dari pada pelayanan pada umumnya. Upaya strategis yang diciptakan Polres Kabupaten Kotabaru melalui SIPOMAS dengan memberikan pelayanan-pelayanan online tersebut pada hakekatnya merupakan pelayanan prima bertitik tolak pada upaya untuk memberikan layanan terbaiknya kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian dan perhatian Polres Kabupaten Kotabaru. Karena dengan aplikasi SIPOMAS tersebut mampu meminimalkan atau menghindarkan dari sebuah kerugian atau ketidakpuasan masyarakat.

Relevansi Pelayanan Prima dengan Pelayanan SIPOMAS ialah pelayanan SIPOMAS sudah menetapkan konsep pelayanan yang prima. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya informasi mengenai persyaratan yang harus dilengkapi dalam aplikasi tersebut, efisiennya waktu proses registrasi dengan pemangkasan registrasi secara offline atau langsung dengan melakukan registrasi secara online

(21)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik dan berkualitas dalam melakukan setiap kegiatan administrasi negara masih terus diupayakan. Dalam era globalisasi dengan kondisi persaingan yang cukup ketat dan penuh tantangan, aparatur pemerintah dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Kualitas pelayanan kepada masyarakat ini yang akan menjadi salah satu indikator dari keberhasilan penyelenggaraan negara oleh pemerintah.

Pelayanan adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau dialami. Artinya pelayanan merupakan produk yang tidak ada wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki dan berlangsung sesaat atau tidak tahan lama, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima layanan.

Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Karena itu pengembangan kinerja pelayanan publik senantiasa menyangkut tiga unsur pokok pelayanan publik, yakni: unsur kelembagaan pelayanan, proses pelayanan serta sumber daya manusia pemberi layanan. Dalam hubungan ini maka upaya peningkatan kinerja pelayanan publik senantiasa berkenaan dengan pengembangan tiga unsur pokok tersebut.

(22)

SIPOMAS (Sistem Informasi Polisi dan Masyarakat) Polres Kotabaru adalah aplikasi berbasis android yang berfungsi untuk memberikan pelayanan Kepolisian Resor Kotabaru kepada masyarakat Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sebagai bagian dari Polda Kalsel, Polres Kotabaru senantiasa memberikan layanan yang terbaik bagi Masyarakat. Beberapa layanan online yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Pengaduan Masyarakat 2. Pengawalan

3. Perizinan (Izin Keramaian)

4. SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)

5. SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) 6. Informasi Layanan Kepolisian

7. Tribrata News

8. Peta Kantor Polisi

Beberapa layanan online yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan adanya aplikasi SIPOMAS yaitu masyarakat Kotabaru yang menggunakan

android akan dimudahkan dalam melakukan komunikasi dengan Polres Kotabaru. Tambahnya lagi aplikasi ini dibuat sendiri oleh Polres Kotabaru yang mana merupakan program Kapolri untuk menciptakan pelayanan yang lebih cepat.

Relevansi Pelayanan Prima dengan Pelayanan SIPOMAS ialah pelayanan SIPOMAS sudah menetapkan konsep pelayanan yang prima. Hal ini dapat dilihat dari tersedianya informasi mengenai persyaratan yang harus dilengkapi dalam aplikasi tersebut, efisiennya waktu proses registrasi dengan pemangkasan registrasi secara offline atau langsung dengan melakukan registrasi secara online

(23)

3.2 Saran

Berdasarkan pemaparan makalah tentang Sistem Informasi Polisi dan Masyarakat Polres Kotabaru maka dapat diberikan beberapa saran, yaitu:

1. Inovasi yang telah diterapkan oleh Polres Kotabaru dapat menjadi percontohan terhadap pelayanan yang dikelola oleh pihak keamanan lainnya. 2. Penerapan aplikasi SIPOMAS Polres Kotabaru diharapkan dapat memberikan

jaminan privasi terhadap masyarakat yang melakukan pengaduan atau pelaporan.

3. SIPOMAS sebagai salah satu sistem informasi sekaligus sistem keamanan yang berbasis teknologi dan online ini diharapkan mendapatkan perhatian khusus agar terhindar dari cyber crime.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik, Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media.

Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara. 2012. Kajian Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Implementasi Reformasi Birokrasi di Wilayah Kalimantan. Perpustakaan Nasional RI: Data Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Dokumen-dokumen :

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003

Tentang Pedoman Umum Penyelengaraan Pelayanan Publik.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008

Tentang Pedoman Dasar Strategi dan Implementasi Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas POLRI.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009

Tentang Pengawasan dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

(25)

NOTULENSI DISKUSI

1. Pertanyaan dari Edy Suranta Sebayang

 Apakah hardcopy persyaratan yang diperlukan untuk SKCK diberikan juga?

 Apakah SKCK online keabsahannya dapat dibuktikan oleh pihak Polres Kotabaru?

Jawab:

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Polri yang berisikan catatan kejahatan seseorang. Pada dasarnya tata cara mendapatkan SKCK ialah dengan memenuhi persyaratan berikut:

a. Membawa Surat Pengantar dari Kantor Kelurahan tempat domisili pemohon.

b. Membawa fotocopy KTP/SIM sesuai dengan domisili yang tertera di surat pengantar dari Kantor Kelurahan.

c. Membawa fotocopy Kartu Keluarga. d. Membawa fotocopy Akta Kelahiran.

e. Membawa Pas Foto terbaru dan berwarna ukuran 4×6 sebanyak 6 lembar.

f. Mengisi Formulir Daftar Riwayat Hidup yang telah disediakan di Kantor Polisi dengan jelas dan benar.

g. Pengambilan Sidik Jari oleh petugas.

(26)

Dalam rangka pelayanan yang lebih baik, Polri telah menyediakan fasilitas pendaftaran permohonan SKCK secara online, dengan cara mengunggah (upload) dokumen yang dipersyaratkan serta mengisi formulir yang tersedia sesuai dengan urutan. Jadi, dari pemaparan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa program sistem online ini khususnya pembuatan SKCK hanya memudahkan masyarakat dalam mengajukan surat permohonan pembuatan SKCK. Karena dalam SKCK online hanya meminta informasi dasar dari pribadi pemohon seperti menulis nomor KTP, nomor KK dan informasi pribadi pemohon. Namun terkait hardcopy persyaratan yang tercantum tersebut tetap harus dikumpulkan pada saat permohonan SKCK online telah diterima. Sehingga Pemohon masih harus pergi ke kantor Polres Kotabaru untuk menyelesaikan proses pembuatan SKCK mereka. Dengan demikian SKCK yang telah jadi masih berbentuk hardcopy dan diberikan kepada pemohon.

Selanjutnya, mengenai keabsahan sistem SKCK online masih belum dapat dilakukan oleh Polres Kotabaru seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Bahwa program SKCK online hanya untuk memudahkan masyarakat dan Polres Kotabaru untuk meng-input data pribadi pemohon dalam formulir permohonan pembuatan SKCK dan bukan merupakan program penerbitan SKCK secara online.

2. Pertanyaan dari Asha Annete Desmarina

 Apakah hanya pejabat–pejabat tertentu saja yang mendapatkan

pengawalan dan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan Jasa Patwal?

 Mengapa softfile SKCK online tidak dikirim via email kepada Pemohon agar lebih memudahkan? Sehingga Pemohon dapat langsung mencetak sendiri SKCK yang sudah distampel dan ditandatangani melalui sistem elektronik serta dicetak sesuai keperluan ataupun kebutuhan Pemohon?

(27)

UU yang mengatur Patwal ialah UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134 tertulis sebagai berikut “Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan seusai dengan urutan berikut ialah:

1. Kendaraan Pemadam Kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.

2. Ambulans yang mengangkut orang sakit.

3. Kendaraan yang memberikan pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas.

4. Kendaraan Pimpinan Lembaga Republik Indonesia.

5. Kendaraan Pimpinan dan Pejabat Negara Asing serta Lembaga Internasional yang menjadi tamu Negara.

6. Iring – iringan Mobil Jenazah.

7. Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Menurut UU di atas bisa dilihat bahwa point ketujuh merupakan suatu pengecualian dari jasa pengawalawan yang disediakan. Yang mana bisa mendapatkan Jasa Patwal namun menurut pertimbangan dari pihak Kepolisian. Pertimbangan ini bisa terdiri dari jauhnya jarak, kemungkinan krimininalitas yang akan terjadi di jalur perjalanan yang akan dilintasi, jumlah anggora konvoi dan untuk kepentingan apa konvoi itu dilakukan.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan Jasa Patwal ini berkisar antara Rp 750.000 hingga Rp 1.000.000 untuk Jasa Patwal menggunakan sepeda motor, sedangkan untuk Jasa Patwal dengan menggunakan kendaraan mobil berkisar kurang lebih Rp 2.000.000.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh konsentrasi PVP K-30 dan gelatin serta interaksinya terhadap sifat fisik dan mutu tablet hisap pada pembuatan

Hasil penelitian: 1) Terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap tingkat pendidikan anak di Nagari Pematang Panjang Kabupaten Sijunjung, karena nilai thitung sebesar 2,639 >

Anderson (2011, p.274) menyatakan tahap belajar kognitif (cognitive stage) adalah peserta didik berfokus pada masalah-masalah yang berorientasi pada kognitif

Saluran yang memberi bagian harga yang diterima lebih kecil adalah saluran I, karena pada saluran ini petani menjual biji pinang melalui pedagang pengumpul desa sehingga

Danau Tempe dan kawasan sekitarnya, termasuk Danau Sidenreng dan Danau Buaya yang terendam pada saat banjir kecil dan banjir besar (Whitten..

Oleh karena itu, penelitian mereka bertujuan (1) untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar menulis deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran circuit learning

Dalam model bangunan geser struktur seperti pada gambar 2.1, struktur dianggap memiliki massa gedung yang terpusat pada masing-masing lantai, dengan anggapan bahwa lantai gedung

kelompok mitra tentang penyakit pada tanaman lada dan pengelolaannya yang efektif, efisien,murah dan ramah lingkungan; meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan