PRAKTIKUM FITOKIMIA
TUGAS IV
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN POLIFENOL DAN TANIN
(EKSTRAK Psidium guajava)
Yugo Muhammad Nurullah 201210410311210
Farmasi A Kelomok 3
PROGRAM STUDI FARMASI
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN POLIFENOL DAN TANIN
Tanaman buah jambu (Psidium guajava) merupakan salah satu tanaman
tropis.Tanaman ini dikenal dengan sebutan jambu biji. Tanaman ini sudah digunakan sejak lama untuk pengobatan tradisional terutama daun, kulit, dan buahnya.
Asal tumbuhan : Meksiko Selatan, Amerika Tengah Synonym : Guajava pyrifera (L.) Kuntze, Myrtus guajava var. pyrifera (L.) Kuntze, Myrtus guajava (L.) Kuntze, Psidium aromaticum, Psidium cujavillus Burm. f., Psidium guajava var. cujavillum (Burman) Krug
and Urb., Psidium guajava var. guajava, Psidium guava Griseb., Psidium guayava Raddi,Psidium igatemyensis Barb. Rodr., Psidium pomiferum L., Psidium pumilum var.
MORFOLOGI
Tanaman perdu atau pohon kecil dengan tinggi sekitar 4-10 meter. Batang berkayu,
bulat, kulit terkelupas dalam potongan, licin, bercabang, berwarna cokelat kehijauan. Ruas tangkai teratas segiempat tajam. Percabangan batang termasuk percabangan simpodial, yaitu batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu
menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya disbanding dengan cabangnya. Arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus). Termasuk tumbuhan bienial,
yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, dari tumbuh sampai berbuah memerlukan waktu kurang lebih 2 tahun.
Daun tunggal,bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seolah-olah tersusun dalam dua baris pada satu bidang. Bertangkai pendek 3mm sampai 7 mm. Bangun daun bulat telur agak menjorong , pangkal membulat, tepi daun rata (integer), ujung daun
runcing (acutus), panjang 6-14 cm dengan lebar 3-6 cm. Permukaan daun berkerut (rugosus). Warna daun muda berbulu abu-abu setelah tua berwarna hijau tua. Pertulangan daun
menyirip (penninervis) dan berwarna hijau kekuningan.
Makroskopik :Daun tunggal , bertangkai pendek, pendek tangkai daun 0,5 cm
sampai 1 cm; helai daun berbentuk bundar telur agak menjorong atau blat memanjang,
panjang 5 cm sampai 13 cm, lebar 3 cm sampai 6 cm; pinggir daun rata agak menggulung ke atas; permukaan atas agak licin, warna hijau kelabu; kelenjar minyak tampak sebagai bintik-bintik berwarna gelap dan bila daun direndam tampak sebagai bintik-bintik-bintik-bintik yang tembus
cahaya; ibu tulang daun dan cabang meninjol pada permukaan bawah, bertulang menyirip, wana putih kehijauan.
kecil. Psidium guajava memiliki akar tunggang yang bercabang (ramosus), yaitu berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak dan cabang-cabangnya
bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Bunga tunggal terletak di ketiak daun, bertangkai. Perbungaan terdiri 1 sampai 3 bunga. Panjang gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm. Bunga banci dengan hiasan bunga
yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga, aktinomorf/zigomorf, berbilangan 4. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 1,5-2 cm, putih, segera rontok. Benang sari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti halnya
tangkai putik berwarna seperti mentega. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak rontok (1 cm panjangnya). Tabung kelopak tidak
atau sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah, tepi kelopak sebelum mekar berlekatan menjadi bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama.bulat telur, warna hijau kekuningan. Bakal buah tenggelam, dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.
Buah buni bundar, berbiji banyak. Termasuk buah sejati tunggal yang berdaging. Lapisan luar tipis agak menjangat atau kaku dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair.
Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Bagian muda berambut dan berwarna hijau tua. Kalau masak berwarna kuning, berdaging yang menyelimuti biji-biji. Bentuk peer atau bentuk bulat terbalik, berwarna kuning, panjang 5-8,5 cm,daging buah putih
kekuningan atau merah muda.
1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
2. Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan memebal.
3. Pada batang, berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di
sebelah dalam dan floem di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutan bersifat kolaterral terbuka kadang-kadang bikolateral. Anatomi yang khas
adalah tedapatnya floem dalam kayu (floem intraxiler)
Anatomi daun
Epidermis atas : terdiri dari 1 lapis sel, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal,
dinding antiklinal lurus, tidak terdapat stomata. Epidermis bawah : sel lebih kecil, pipih, terentang tangensial, bentuk poligonal, dinding antiklinal lurus. Stomata: Tipe anomositik,
banyak terdapat pada permukaan bawah. Rambut penutup : Terdapat pada kedua permukaan, lebih banyak pada permukaan bawah, bentuk kerucut ramping yang umumnya agak bengkok, terdiri dari 1 sel, berdinding tebal, jernih, panjang rambut 150 µm, pangkal rambut
kadang-kadang agak membengkok, lumen kadang-kadang-kadang-kadang mengandung zat berwarna kuning kecoklatan. Jaringan air : Terdapat di bawah epidermis atas, terdiri dari 2 sampai 3 lapis sel
yang besar, jernih dan tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Idioblas : terdapat di beberapa tempat, berisi hablur kalsium oksalat berbentuk roset yang besar dan bentuk prisma. Kelenjar minyak : Rongga minyak bentuk lisigen besar, terdapat lebih banyak di bagian bawah dari
pada di bagian atas. Jaringan palisade : Terdiri dari 5 sampai 6 lapis sel, terletak di bawah jaringan air, 2 lapis sel yang pertama lebih besar dan mengandung lebih banyak zat hijau
Anatomi batang
Floem intraxyler. Selaput kayu yang utama membentuk lebih sedikit silinder lengkap,
dari floem internal juga membentuk suatu lapisan yang berlanjut. Floem internal kebanyakan di dalam tumbuhan, jarang suatu kambium muncul di dalam xilem primer dan kecil jumlah floem sekunder internal dibentuk. Parenkim bersama-sama dengan apa yang ada pada daerah
protoxilem, membentuk daerah perimedullary.
Akar, endodermis biasanya paling nyata pada akar. Endodermisnya tetap dalam
bentuk primer dan ditinggalkan bersama dengan korteks pada waktu perkembangan penebalan sekunder dan peridem. Stele lebih nyata daripada korteks dalam akar dibanding dengan yang terdapat dalam batang.
Fisiologi
Termasuk dalam tanaman C3
Kandungan Kimia
Daun : minyak atsiri, tri terpenoid, leukosianidin, kuersetin, resin, zat samak dan minyak
lemak
Buah : pinena, humelena, selinena, hepaena, dan kadinena
Khasiat
Daun : anti inflamasi, hemostatik dan astrigen
Buah : membantu menaikkan trombosit darah pada penderita DBD, sumber vitamin C
Tumbuhan yang hidup disekitar kita memiliki kandngan kimia yang unk. Kimia bahan alam yangmerupakan hasil dari metabolisme sekunder. Bahan kimia yangsimaksud biasanya
di kunakanmanusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam bidangfarmasi. Salah satu kelompok senyawa yang banyak memberikan manfaat bagi manusiaadalah polifenol. Senyawa yng termasuk kedalampolifenol ini adalah semua senyawa yang memiliki struktur
dasar berupa fenol. Polifenol adalahkelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memilikibanyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri
merupkan struktur yangterbentuk dari benzenatersubtitusi dengan gugus –OH. Gugus –OH yang terkandungmerupakan aktivator yang kuat dalamreaksi subtitusi aromatik elektrofilik (Fessenden,1982).FenolPolifenol dapat diklasifikasikan menjadi beberpa jenis berdasarkan
unit basanya(Wikipedia.com)antara lain Asam Galia, Asam Sinamat, dan Flavon. Selain itu senyawa-senyawa polifenol jikaberdasarkan komponen penyusun fenolnya dapaat dibagi
menjadiFenol, pyrocatechol, pirogallol,resorsinol, floroglucinol, dan hidroquinon. Jenis-jenisdiatas akan dibahas dalam makalah ini. Selainitu juga makalah ini juga akan membahassalah satu contoh senyawa polifenol yang ada didalam tehyang sering kita
konsumsi.Senyawa yang dimaksud antara lain epicatechin dan epigallocatechin.Senyawa ini akandibahs tentang reaksi oksidasi dan biosintesis dari turunan epigallocatechin yangberupa
senyawa Epigallocatechin gallate (EGCG).Kerena polifenol banyak dimanfaatkan
olehmanusia dan sebagian telah diproduksidengan cara disintesis secara industri sebagai obat. Itulahsebabnya kita akan membahastentang beberapa contoh dan fungsi-fungsi senyawa
polifenol.KLASIFIKASI POLIFENOLBerdasarkan Unit basa.Polifenol jika diklasifikasikan berdasarkan unit basanya di bagimenjadikelompok 3 kelompok besar yaitu asam galic,
polivenol, Flavon, asam sinamat.1.
merupakan jenis tanin yangdapat larut di dalam airmembentuk asam gallic dan asam protocatechuic dan gula. Contoh jenisini adalah gallotanin (Anonim, 2009).
Asam galatSenyawa ini tidak terlalu berperan didalam tumbuhan tetapi cukupmemberikan
sumbanganmanfaat bagi manusia khususnya dalam bidangkesehatan. Senyawa jenis ini telah diteliti dapatmenghamba tumor, anti-virus, anti oksidasi, anti deabetes (Hayashi et.al. 2002)
dan anti cacing(Moriet.al, 2000).2.
Flavon.Jeniss polifenol ini yang apaling banyak terdapat dialam. Senyawaini juga
termasukflavonoid yang telah dibahas dalam makalah bab yanglain. Contoh senyawa ini adalahepicatechin dan epigalocatechin, senyawaini terkandung di dalam teh yang memiliki
fungsisebagai antioksidan.epicatechinepigalocatechin3.
Asam sinamatSenyawa jenis ini memliki struktur umumasam sinamatSalah satu contoh jenis
ini adalah lignin. Lignin banyak terdapat pada tumbuhan sebagaipenyusun dinding sel. Senyawa ini berupa polimer yang memiliki struktur kompleks dan beratmolekul lebih dari
10.000 monomer pada lignin disebut monolignols. Berikut gambar lignin::struktur lignin
Saat ini Polyphenol merupakan salah satu produk anti oksidan yang sangat kuat dan
Aging (AntiPenuaan Dini). Berbagai studi dan penelitian membuktikan bahwa radikal bebas adalahpenyebab utama dari penyakit-penakit degeneratif seperti : Kanker, Kolesterol,
Diabetes,Jantung maupun Stroke.Dengan demikian, Polyphenol begitu diperlukan dalam mencegah ataupun menanggulangipenyakit-penyakit tersebut diatas.Journal of Cellular Biochemistry mempublikasikan bahwa polyphenol tergolong dalam antioksidant jenis
bioflavonold yang memiliki kekuatan 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25kali lebih efektif dari vitamin E. Senyawa ini mampu menetralisir radikal bebas yang menjadipenyebab
kanker payudara, menurunkan resiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, hati danpancreas serta membantu menurunk tingkat kadar gula dalam darah. Polyphenol
efektif mengurangi penumpukan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah, karena anti oksidan
mampumencegah oksidasi kolesterol dalam pembuluh arteri yang menyebabkan pembekuan trombositabnormal penyebab terjadinya serangan jantung dan stroke.Sebuah study oleh para
peneliti Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiologi menyatakan bahwa mereka yang minum sedikitnya dua cangkir teh yangmengandung
polyphenol setiap hari, ternyata 68% lebih rendah kemungkinan terkena kankerusus.Manfaat
& Khasiat Polypenol :- sebagai anti oksidant yang yang sangat kuat dalam menangkal radikal bebas.- Mampu meredam perkembangan aktifasi sel kanker hingga 50%.- Untukmengobati
asam urat, eksim, migraine, demam, asthma, dll.- Mencegah penakit degenaratif seperti : kanker, klesterol, jantung maupun stroke.- Mampu menurunkan kadar gula dalam plasma darah sehingga baik diminum bagi penderitadiabetes.- Memiliki kemampuan anti aging (anti
penuaan dini
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda
Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan yang baik untuk kesehatan. Antioksidan polifenol dapat mengurangi
risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan kanker. Terdapat penelitian yang menyimpulkan polifenol dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer
Polifenol dapat ditemukan pada kacang-kacangan, teh hijau, teh putih, anggur
merah, anggur putih, minyak zaitun dan turunannya, cokelat hitam, dan delima. Kadar polifenol yang lebih tinggi dapat ditemukan pada kulit buah seperti pada anggur, apel,
dan jeruk.
C. Tanin
Tannin merupakan salah satu contoh senyawa polifenol. Tannin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh dan terdapat khsus dalam jaringan kayu pada angiospermae. Secara
kimia terdapat dua jenis tannin, yaitu tannin-terkondensasi atau flavolan dan tannin terhidrolisiskan.
Struktur Proanthocyanidin (golongan tannin)
Sedangkan tannin terhidrolisiskan penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua (Harborne, 1987). Tannin seringkali dilaporkan sebagai mikromolekul yang mengganggu
bioassay dan seringkali berikatan tidak spesifik pada berbagai protein termasuk beragai jenis reseptor sehingga menjadi sukar larut air. Namun, beberapa aktivitas cukup penting juga dilaporkan pada tannin, yaitu dapat menghambat, menghentikan pedarahan dan mengobatai
luka bakar.
Tannin mampu membuat lapisan pelindung luka dan ginjal. Kemampuan mengikat ion besi dengan menghasilkan warna larutan biru kehitaman atau hijau kehitaman menjadi dasar analisis kualitatif tannin terhidrolisis atau tannin galat (Saifudin dkk., 2011). Tannin dapat
pula dideteksi dengan sinar UV pendek berupa bercak lembayung yang bereaksi positif dengan setiap pereaksi fenol baku (Harborne, 1987). Cara Identifikasi
1. Polifenol
a) Larutan ekstrak/Larutan uji ditambahkan dengan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi hijau biru hingga hitam.
b) Uji kromatografi lapis tipis dengan menggunakan pereaksi FeCl3. Jika timbul warna warna hitam maka menunjukkan bahwa sampel positif
mengandung polifenol. 2. Tanin
a) Larutan uji ditambahkan dengan sedikit larutan gelatin dan larutan NaCl.
Jika terjadi endapan putih sampel positif mengandung tanin.
b) Larutan ekstrak/Larutan uji ditambahkan dengan FeCl3 terjadi perubahan
warna menjadi hijau kehitaman.
A. Preparasi Sampel
1. 0,3gram ekstrak ditambah 10ml aquadest panas, diaduk dan dibiarkan sampai
temperatur kamar, lalu tambahkan 3-4 tetes 10% NaCl, diaduk dan disaring. 2. Filtrat dibagi menjadi tiga bagian masing-masing ± 3ml dan disebut sebagai
larutan IVA, IVB, dan IVC.
B. Uji gelatin
1. Larutan IVA digunakan sebagai blanko, larutan IVB ditambah dengan sedikit
larutan gelatin dan 5ml larutan NaCl 10%.
2. Jika terjadi endapan putih menunjukkan adanya tanin. C. Uji Ferri klorida
1. Sebagai larutan IVC diberi beberapa tetes larutan FeCl3, kemudian diamati terjadinya perubahan warna.
2. Jika terjadi warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin.
3. Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi setelah ditambahkan dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi
hijau biru hingga hitam, menunjukkan adanya senyawa polifenol. FeCl3 positif, uji gelatin positif tanin (+)
FeCl3 positif, uji gelatin negatif polifenol FeCl3 negatif polifenol (-), tanin (-) D. Kromatografi lapis tipis
1. Sebagian larutan IVC digunakan untuk pemeriksaan dengan KLT. Fase diam : Kiesel Gel 254
Fase gerak : Kloform-Etil asetat-Asam formiat (0,5:9:0,5) Penampak noda: Pereaksi FeCl3
IV.4 KLT di sinar UV
V . Perhitungan Rf
Noda 1 1,2 / 8 =0,1875
Noda 2 2,2 / 8 = 0,275
Noda 3 2,9 / 8 = 0,3625
VI .Pembahasan
Pada prakikum yang keempat ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan senyawa golongan polifenol dan tanin pada ekstrak jambu biji (Psidium guajava). Tanin sendiri merupakan campuran polifenol yang terdapat dalam tumbuhan dalam bentuk glikosida yang
adalahkelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memilikibanyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri merupkan struktur
yangterbentuk dari benzenatersubtitusi dengan gugus –OH. Gugus –OH yang terkandungmerupakan aktivator yang kuat dalamreaksi subtitusi aromatik elektrofilik (Fessenden,1982). Praktikum ini untuk preparasi sampelnya menggunakan 0,3 gram ektrak
Psidium guajava yang selanjutnya di masukan ke dalam tabung reaksi dan di tambahkand
engan 10ml aquadest panas ini bertujuan untuk menarik seluruh tanin yang ada di ekstrak
Psidium guajava. Hal ini dikarenakan tanin merupakan senyawa polifenol yang dalam
keadaan alami pada tumbuhan yang berada dalam bentuk glikosidanya sehingga dapat larut dalam air. Selain itu untuk mempercepat reaksi .Kemudian di tambah dengan larutan NaCl
sebanyak 3-4 tetes 10% kemudian diaduk dan setelah itu disaring. Kemudian filtrat itu di bagi menjadi 3 bagian kurang lebih 3 ml pertabung dan di beri nama larutan IVA, IVB, dan IVC.
Penambahan NaCl berguna untuk menghilangkan pengotor serta protein yang dapat mencegah terjadinya positif palsu. Selanjutnya pada uji gelatin larutan yang digunakan adalah larutan IVA sebagai blangko dan untuk pembuktiannya di guanakn larutan IVB. Larutan
IVB ini ditamabah dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml Nacl 10%. Jika terjadi endapan oputih pada larutan IVB maka menunjukan adanya kandungan senaywa tanin pada ektrak
Psidium guajava. Hal ini terjadi karena adanya reaksi tanin terhadap gelatin dengan
membentuk suatu senyawa kopolimer mantap(endapan) yang tidak larut dalam air. Kemudian untuk membuktikan bahwa ektrak Psidium guajava benar mengandung tanin dan polifenol
maka dilakukan uji ferri klorida. Pada uji ini larutan yang di tambahkan larutan FeCl3 adalah
larutan IVC. Apabila larutan berubah warna menjadi hijau kehitaman itu menunjukkan
dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menajdi hijau biru hingga hitam, menunjukkan
adanya senyawa polifenol. Pada uji kromatografi lapis tiipis larutan yang digunakana dalah
larutan IVC dengan fase gerak kloroform-etil asetat-asam formiat(0,5 : 9 :0,5)
Kesimpulan
Pada uji gelatin di dapatkan bahwa larutan IVB menghasilkan endapan berwarna putih yang
menunjukkan bahwa ektrak mengandung senyawa tanin. Pada uji klorida larutan IVC memberikan hasil bnerupa endapan berwarna hitam yang menandakan hasil yang positif pada
ektrak adanya kadnungan senyawa polifenol. Sedangkan pada uji KLT pada praktikum ini memberikan hasil yang positif yaitu dengan terbentukanya noda berwarna hitam.
Berdasarkan hasil praktikum kali ini dapata di simpulkan bahwa
FeCl3 positif, uji gelatin positif polifenol (+) dan tanin (+)
Malang, 31 Maret 2015
Praktikan
Yugo Muhammad Nurullah