• Tidak ada hasil yang ditemukan

362568671 K1 Makalah Pengantar Teori Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "362568671 K1 Makalah Pengantar Teori Ekonomi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya, masalah ekonomi bersumber dari adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia dan alat pemuas kebutuhan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan terjadinya kelangkaan alat pemuas kebutuhan, dan pada akhirnya menyebabkan munculnya masalah ekonomi. Masalah ini kemudian dikenal dengan masalah pokok ekonomi. Kita juga mengenal tiga masalah dasar ekonomi yang dihadapi oleh setiap bangsa. Ketiga masalah dasar itu adalah ”what” (alat pemuas apa yang harus dihasilkan?): ”How” (Bagaimana alat pemuas harus dihasilkan?): serta ”For Whom” (Untuk siapa alat pemuas dihasilkan?) (Samuelson dan Nordhaus, 2001: 8). Selain itu, kita juga mengenal masalah umum ekonomi yang dihadapi oleh hampir setiap negara. Masalah umum ekonomi itu meliputi masalah pengangguran, rendahnya produktivitas tenaga kerja, inflasi, ketidakmerataan hasil pembangunan, rendahnya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan ketergantungan terhadap pihak luar negeri (untuk negara-negara berkembang termasuk Indonesia).

(2)

ditopang oleh investasi dianggap akan dapat meningkatkan produktivitas sehingga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana masalah pokok dalam perekonomian ? 1.2.2 Apa definisi dari ilmu ekonomi ?

1.2.3 Apa saja kegiatan ekonomi dan bagaiamana kegiatan tersebut berlangsung ?

1.2.4 Apa saja jenis analisis ekonomi ?

1.2.5 Apa saja asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi ? 1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan mempelajari masalah pokok dalam perekonomian 2. Mengetahui dan mempelajari definisi dari ilmu ekonomi

3. Mengetahui dan mempelajari kegiatan ekonomi dan proses dari kegiatan tersebut

4. Mengetahui dan mempelajari jenis analisis ekonomi

5. Mengetahui dan mempelajari asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Manfaat bagi pengambil kebijakan

Laporan ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan di bidang ekonomi.

1.4.2 Manfaat bagi Mahasiswa

Sebagai sumbangan pemikiran atau studi banding bagi mahasiswa atau pihak yang melakukan laporan sejenis, serta dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang ekonomi.

1.4.3 Manfaat bagi Pembaca

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam tindak lanjut dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

(3)

2.1 Masalah Pokok dalam Perekonomian

Masalah-masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara keinginan manusia untuk mendapat barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan tersebut. Keinginan manusia jumlahnya adalah jauh melebihi kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya. Setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang relatif tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebaliknya, di lain pihak sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksikan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karena itu, masyarakat harus membuat pilihan-pilihan sehingga dapat mencapai kesejahteraan yang paling tinggi dan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.

(4)

yang mampu untuk menciptakan barang-barang tersebut dengan cara yang paling efisien. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah besarnya jumlah permintaan. Selanjutnya persoalan ketiga yaitu ”For Whom” (untuk siapa barang-barang diproduksikan?). Di dalam memikirkan masalah ”untuk siapa barang- barang diproduksikan”, bukan saja harus difikirkan tentang bagaimana pendapatan keseluruhan masyarakat didistribusikan. Tetapi juga adakah distribusi itu sesuai dengan kepentingan keseluruhan masyarakat?.

2.2 Definisi Ilmu Ekonomi

Istilah “ekonomi” bersumber dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu “oiku” dan “nomos” , yang berarti aturan-aturan dalam rumah tangga. Pada dasarnya ia menerangkan tentang prinsip-prinsip di dalam menggunakan pendapatan rumah tangga sehingga menciptakan kepuasan yang maksimum kepada rumah tangga tersebut.

Beberapa definisi ilmu ekonomi berdasarkan beberapa ahli:

1. Prof. P. A. Samuelson, salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka pada masa ini – yang menerima hadiah Nobel unutk ilmu ekonomi pada tahun 1970 – mendefinisikan ilmu ekonomi secara berikut.

“Economics is a study of how people and society end up choosing with or without the use of money, to employ scarce productive resources that could have alternate uses; it studies production of various commodities over time and their distribution for consumption, now or in future, among various groups in the society.” – “Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara – untuk menghailkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat”

(5)

pilihan yang terbaik atau terefisien di dalam penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat

2. Menurut Sadono Sukirno

“Ilmu ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber-sumber daya”

3. Menurut Mankiw

“Economics is the study of how society manages its scarce resources” – “studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya-sumber daya yang terbatas atau langka”.

Secara keseluruhan definsi ilmu ekonomi sendiri yaitu memusatkan pada bagaimana perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan berdasarkan keinginan, yang untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan karena ketersediannya yang terbatas atau langka.

2.3 Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya tujuan dari kegiatan ekonomi adalah untuk mewujudkan kemakmuran. Kegiatan ekonomi yaitu produksi, konsumsi dan distribusi. Berikut penjelasan dari ketiga kegiatan ekonomi yang telah disebutkan di atas.

2.3.1 Produksi

Produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Dengan demikian, pembuatan nikel maupun pemberian pelajaran, pembuatan bola lampu maupun penerjemahan buku, semuanya adalah contoh-contoh untuk produksi, yakni produksi barang dan jasa. (Rosyidi, 2009).

Faktor-faktor produksi merupakan semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang. Berikut adalah faktor-faktor produksi.

(6)

Faktor produksi yang pertama ini sering kali pula disebut dengan sebutan natural resource di samping juga sering disebut land. Segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal dan atau tersedia di alam ini tanpa usaha manusia disebut tanah atau land, yang antara lain meliputi :

a. tenaga penumbuh yang ada di dalam tanah, baik untuk pertanian, perikanan, maupun pertambangan;

b. tenaga air, baik untuk pengairan, pengaraman, maupun pelayaran, termasuk juga di sini adalah, misalnya, air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh Perusahaan Air Minum;

c. ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat maupun ikan dan mineral laut;

d. tanah yang di atasnya didirikan bangunan;

e. living stock, seperti ternak dan binatang-binatang lain yang bukan ternak; f. dan lain-lainnya, seperti bebatuan dan kayu-kayuan.

Tanah yang dimaksud disini adalah segala sumber asli yang tidak berasal dari kegiatan manusia, dan bisa diperjualbelikan.

2. Tenaga Kerja

Di dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja manusia (labor) adalah human resources (sumber daya manusia). Dalam istilah atau pengertian human resources itu terkumpulah semua atribut atau kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan jasa. Oleh karena itu, benarlah jika ada orang yang berkata bahwa kualitas atau mutu sumber daya manusia suatu bangsa itu tergantung pada kualitas atau mutu ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan, serta kecakapan penduduknya.

3. Modal

(7)

misalnya adalah mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan raya, pembangkit tenaga listrik, gudng, serta semua peralatannya.

4. Kecakapan Tata Laksana

Ketiga faktor produksi yang telah disebutkan di atas adalah faktor-faktor produksi yang “tangible” (dapat diraba). Akan tetapi faktor-faktor produksi yang keempat ini tidak. Lazimnya, kecakapan (skill) yang menjadi faktor produksi keempat ini disebut orang dengan sebutan entrepeneurship. Faktor produksi ini adalah yang terpenting di antara semua faktor produksi karena merupakan intangible factor of production (faktor produksi yang tidak dapat diraba).

2.3.2 Konsumsi

Di dalam ilmu ekonomi, konsumsi diartikan penggunaan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi (the use of goods and services in the satisfaction of human wants). (Rosyidi, 2009)

Konsumsi mempunyai pengertian kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna/manfaat suatu barang atau jasa.

Ciri-ciri kegiatan konsumsi sebagai berikut :

1. barang yang digunakan dalam kegiatan konsumsi merupakan barang konsumsi

2. ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan

3. barang yang dipergunakan akan habis atau berkurang.

Agar dapat melakukan konsumsi seseorang harus mempunyai barang atau jasa untuk dikonsumsi yang dapat diperoleh dengan menggunakan alat tukar berupa uang. Banyaknya barang yang dikonsumsi tergantung banyaknya barang yang tersedia di masyarakat serta harga barang tersebut. Oleh karena itu, besarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :

1. kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang konsumsi, 2. besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk dibelanjakan, dan 3. tingkat harga barang-barang.

(8)

bersangkutan serta adanya barang substitusi. Semakin tinggi selera dan intensitas kebutuhannya, akan cenderung semakin besar jumlah konsumsinya. Sedangkan semakin banyak jumlah dan jenisnya barang substitusi akan menyebabkan semakin berkurangnya jumlah konsumsi barang yang disubstitusi.

Besarnya konsumsi masyarakat (tingkat konsumsi masyarakat) mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat tersebut, artinya makin tinggi tingkat konsumsi masyarakat, berarti makin tinggi pula tingkat kemakmurannya.

2.3.3 Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam kegiatan perekonomian terdapat dua bentuk distribusi yaitu distribusi berupa barang (produk) dan distribusi berupa jasa. Distribusi produk (barang) dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Faktor Pasar

Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.

2. Faktor Barang

Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.

3. Faktor Perusahaan

Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

4. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

(9)

Distribusi jasa adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat) dengan yang diperlukan. Terdapat beberapa aspek dalam distribusi jasa yang dapat meningkatkan keterjangkauan konsumen terhadap pelayanan jasa yang tersedia. Aspek – aspek tersebut antara lain : a. Fisik

Aspek fisik mengacu pada fasilitas fisik yang terdapat pada tempat penyedia jasa/pelayanan. Dalam aspek ini juga berkaitan dengan target yang membutuhkan jasa, dimana lokasi penyedia jasa harus menempati lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, dalam aspek fisik itu juga terdapat alur informasi yang jelas dalam internal penyedia jasa tersebut. b. Ekonomi

Dalam aspek ekonomi terdapat penyesuaian harga yang ditetapkan dari pelayanan/jasa yang diberikan dengan harga pasar.

c. Sosio budaya

Masyarakat erat sekali kaitannya dengan kebiasaan dan budaya. Penyedia jasa kepada masyarakat harus bisa melakukan adaptasi pada kebiasaan dan budaya masyarat tersebut, agar masyarakat mau menggunakan instansi penyedia jasa tersebut.

2.4 Jenis Analisis Ekonomi

Dalam ekonomi, terdapat dua kategori ekonomi yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi normatif.

a. Ekonomi deskriptif adalah tipe ekonomi yang melihat sebuah permasalahan tanpa memperhatikan apa penyebab terjadinya sebuah masalah. Ekonomi deskriptif hanya mengumpulkan dan mengintepretasikan data ekonomi. Dalam ekonomi deskriptif tidak diberikan analisis dan pernyataan mengapa sebuah fenomena terjadi. b. Ekonomi normatif adalah tipe ekonomi yang berdasarkan nilai dan

(10)

Selain kedua kategori tersebut, terdapat ekonomi terapan yang merupakan aplikasi dari ilmu ekonomi. Ekonomi terapan adalah aplikasi dari teori dan analisis ekonomi. Ekonomi terapan dapat digunakan untuk bidang lain dalam menganalisis sebuah masalah.

Berdasarkan dari jenis analisis ilmu ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :

1) Ekonomi Deskriptif

Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kenyataan yang wujud. Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang dari ilmu sosial. Di dalam ilmu sosial tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud. Ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat berkaitan satu sama lain sehingga sering sekali timbul kesukaran untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga kepada kenaikan produksi pangan. Ini sukar dijelaskan karena produksi bukan saja dipengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor lain seperti iklim, harga barang lain dan keadaan ekonomi.

Contoh analisis deskriptif, misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga kepada kenaikan produksi pangan. Ini sukar dijelaskan Karena produksi pangan bukan saja dipengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor lain seperti iklim, harga barang lain dan keadan ekonomi. 2) Teori Ekonomi

(11)

harga akan naik, dengan asumsi penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (dan semua faktor yang berpengaruh terhadap permintaan).

3) Ekonomi Terapan ( Teori Ekonomi Aplikasi )

Teori Ekonomi Aplikasi atau Ekonomi Terapan bidang ini juga disebut sebagai ilmu ekonomi kebijakan. Ekonomi aplikasi yaitu cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Salah satu peranan teori ekonomi adalah dapat dijadikan landasan dalam merumuskan kebijakan ekonomi. Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi serta dianalisis di dalam ekonomi kebijakan.

Dalam perekonomian, tujuan yang ingin dicapai adalah : a. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat

b. Menciptakan kestabilan harga-harga

c. Mengatasi masalah-maslaah pengangguran d. Mewujudkan distribusi pendataan yang merata

Misalnya ekonomi moneter dalam mengatasi krisis ekonomi. Kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas moneter untukmenjaga stabilitas ekonomi makro melalui pengendalian besaran moneter (JUB, uang primer,kredit perbankan) atau suku bunga.

2.5 Asumsi dalam Teori Ekonomi

Menurut Sukirno (2005) membuat asumsi atau pemisalan-pemisalan merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori ilmu sosial. Tanpa asumsi, sangat sulit untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan di antara berbagai variabel karena kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangat kompleks sifatnya. Berikut ini adalah beberapa asumsi yang sering digunakan dalam teori ekonomi yaitu :

2.5.1 Asumsi Umum

(12)

1. Asumsi Rasionalitas

Asumsi ini terwujud melalui konsumen yang selalu berusaha mendapatkan kepuasan maksimum (maximizing utility). Kepuasan akan didapatkan dengan cara mendapatkan barang atau jasa secara maksimum dengan pengeluaran yang minimum.

Contohnya jika ada dua produk barang yang dijual di toko berbeda dengan kualitas yang sama tapi dengan harga yang berbeda. Toko X menjual dengan harga yang lebih murah sedangkan toko Z dengan harga yang sedikit lebih mahal. Maka konsumen akan lebih memilih untuk membeli produk di toko X dengan harga yang lebih terjangkau. Asumsi ini tidak berlaku apabila seorang konsumen menentukan produk yang akan dibeli dengan mempertimbangkan alasan yang tidak rasional, seperti kecantikan si penjual produk.

2. Asumsi Penyederhanaan

Kita masih perlu menyederhanakan persoalan yang lebih lanjut meskipun abstraksi sudah banyak mengurangi kompleksnya permasalahan. Hal ini dilakukan agar permasalahan lebih mudah dianalisa dan dipahami. Contohnya jika kita membeli kebutuhan rumah tangga yang tentunya sangat banyak, maka kita bisa menyederhanakannya dengan membeli sembako ataupun kebutuhan yang lainnya dengan kuantitas minimum agar pengeluaran si konsumen dapat diperkecil.

3. Asumsi Ceteris Paribus

(13)

dan penawaran akan meningkat apabila harga naik, berlaku sebaliknya.

Contohnya dalam membuat asumsi bahwa permintaan dipengaruhi oleh harga, tidak perlu memperhatikan faktor-faktor lainnya. Apabila harga sebuah produk dijual dengan harga murah maka permintaan akan semakin tinggi. Faktor lain seperti kualitas produk dan tingkat pelayanan tidak mempengaruhi, hanya fokus bagaimana harga yang murah saja mempengaruhi permintaan. 4. Asumsi Laba Maksimal (Profit Maximizing)

Contoh penggunaan asumsi ini dalam kehidupan sehari – hari adalah adanya voucher belanja gratis untuk minimal pembelanjaan tertentu di sebuah supermarket. Tentu membingungkan bagaimana mungkin pihak supermarket mau rugi memberikan voucher gratis kepada pelanggan. Namun apabila dicermati ini hanya merupakan trik pemancing dari pihak supermarket untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Pelanggan tentunya tidak sadar bahwa voucher belanja gratis yang dia dapatkan tidak sebanding dengan pembelanjaan yang dia lakukan.

2.5.2 Asumsi Khusus

Asumsi khusus toeri ekonomi mikro hanyalah sebatas pada asumsi-asumsi yangsering dipakai oleh oleh ekonomi mikro tetepi tidak selalu dipakai oleh teori-toeri ekonomi yang lain. Berikut ini adalah beberapa contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro, antara lain: 1. Asumsi Ekuilibrium Parsial

(14)

Sebagai contohnya pada saat ada kenaikan harga cabai, penjual rujak keliling akan berusaha menurunkan penggunaan cabai. Yang biasanya apabila ada pembeli yang memesan rujak pedas dia memberikan 10 cabai maka dengan adanya kenaikan harga cabai dia mengganti ukuran pedas dengan 7 atau 5 cabai. Perbedaan komposisi penggunaan cabai ini menurut asumsi ini tidak akan mempengaruhi pembelian konsumen terhadap rujak yang dijual pembeli tersebut karena diasumsikan pembeli tidak mempermasalahkan hal tersebut. 2. Asumsi tidak adanya hambatan atas proses enyesuaian

Misalnya dengan kenaikan harga, ada kemungkinan kita enggan untuk melakukannya. Diasumsikan keadaan ekonomi akan mengikuti secara alamiah kenaikan harga tersebut. Contoh yang biasanya digunakan sebagai asumsi adalah konsumsi beras dalam sebuah negara. Meskipun harga beras mengalami kenaikan yang sangat tinggi, stok beras akan tetap terjual karena memang beras merupakan bahan pangan utama yang sangat dibutuhkan. Dengan asumsi ini disimpulkan bahwa pembeli akan dengan sendirinya melakukan penyesuaian dengan perubahan harga yang ada. Sehingga kenaikan harga beras dianggap bukan merupakan suatu hambatan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(15)

jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Secara keseluruhan definsi ilmu ekonomi sendiri yaitu memusatkan pada bagaimana perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan berdasarkan keinginan, yang untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan karena ketersediannya yang terbatas atau langka. Kegiatan ekonomi merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya tujuan dari kegiatan ekonomi adalah untuk mewujudkan kemakmuran. Kegiatan ekonomi yaitu produksi, konsumsi dan distribusi. Kegiatan distribusi terdapat dua macam yaitu distribusi barang (produk) dan distribusi jasa.

Dalam ekonomi, terdapat dua kategori ekonomi yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi normatif. Asumsi yang menjadi patokan dasar dari berbagai teori ekonomi mikro yaitu asumsi umum dan asumsi khusus. Asumsi umum dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya seperti asumsi rasionalitas, laba maksimum (profit maximizing), dan ceteris paribus. Sedangkan asumsi khusus teori ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi yang lain. Antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan pengkajian ulang bagi pembaca dan menambah referensi dari sumber yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ernita, Dewi. DKK. 2013. Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, dan konsumsi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, Januari 2013, Vol. I, No. 02

Jain, T. R. & Khanna, O. P., 2006. Economic Concepts and Methods. Ambala City: V.K (India) Enterprise.

(16)

Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro. Edisi Revisi, Cetakan 8. Jakarta: Rajawali Press. Sugiharsono. 2009. Sistem Ekonomi Koperasi Sebagai Solusi Masalah

Perekonomian Indonesia: Mungkinkah?. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 6 Nomor 1, April 2009

Sukirno, Sadono. 1985. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Grafika

Referensi

Dokumen terkait

Butik ini mengabari pelanggan melalui telepon apabila ada barang- barang baru dengan harga yang menarikB. Adanya spanduk yang tersedia di

yang mendominasi pada siswa minoritas berdasarkan orientasi peran gender. di SMK Negeri 1 Bandung dan dapat dijadikan dasar

(4) Dalam hal pemegang TDU meninggal dunia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a, maka suami, isteri, dan atau anak pemegang TDU dapat mengajukan permohonan TDU

Dari hasil uji t didapat nilai uji t hitung (7,470) lebih besar dari nilai t tabel (2,447); berarti terdapat perbedaan bermakna antara subfraksi III dengan subfraksi

Mata kuliah Bahasa Inggris Tekhnik disajikan selama satu semester yaitu pada semester genap untuk mahasiswa(i) semester dua jurusan Teknologi Informasi.. Pada mata kuliah

Hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) model discovery learning berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada aspek pengetahuan dan ketrampilan pada

Intervensi koroner perkutan (percutaneous coronary in- tervention /PCI) memiliki variasi komplikasi yang cu- kup lebar, baik masalah minor dengan sekuel sementara sampai dengan

Asesmen informal merupakan asesmen peserta didik melalui pengamatan tidak resmi, interviu informal, dan prosedur-prosedur tidak-baku. Asesmen