• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN INTERNASIONAL DAN PEREKONOMIAN dan bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN INTERNASIONAL DAN PEREKONOMIAN dan bisnis "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

MANAJEMEN

MANAJEMEN INTERNASIONAL DAN

PEREKONOMIAN GLOBAL

Mata kuliah ini menjelaskan tentang manajemen internasional, lingkungan lingkungan global, bentuk-bentuk bisnis internasional, cara perusahaan menjadi global dan memimpin di lingkungan global

2014

(2)

1 | P a g e

PERTEMUAN-4 : MANAJEMEN INTERNASIONAL DAN

PEREKONOMIAN GLOBAL

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah memahami mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami :  Definisi Manajemen Internasional

 Dasar-Dasar Mengelola Lingkungan Global  Bentuk-Bentuk Bisnis Internasional

 Cara Perusahaan Menjadi Global  Memimpin di Lingkungan Global

 Kriteria Untuk Membuat Keputusan Pemilihan Global Workers

A. MATERI POKOK

1.1. Definisi Manajemen Internasional

Manajemen Internasional adalah adalah manajemen organisasi yang melaksanakan bisnis di lebih dari satu Negara yang merupakan perwujudan dari adanya perkembangan ekonomi di era global. Adapun pelaksananya adalah perusahaan individu, perusahaan kelompok dan perusahaan pemerintah

1.2 Dasar-Dasar Mengelola Lingkungan Global

(3)

2 | P a g e tersebut merupakan contoh dari paham parokialisme, yakni pandangan sempit terhadap dunia dimana mereka memandang dunia semata-mata dari sudut pandangnya sendiri. Orang dengan sudut pandang seperti ini tidak menyadari bahwa orang lain mempunyai cara hidup dancara kerja yang berbeda-beda.

Beberapa Sudut Pandang Global Parokialisme terkadang menjadi hambatan bagi seorang manajer untuk mengelola dalam lingkungan global seperti ini. Ada tiga macam sikap dasar seorang manajer untuk mengelola lingkungan global ini. Sikap dasar atau perilaku tersebut adalah:

1.Etnosentris

Yaitu keyakinan parokialistik bahwa pendekatan dan praktek kerja yang terbaik adalah seperti yang ada di negara asal. Manajer yakin bahwa orang di berbagai Negara asing tidak memiliki keterampilan, keahlian, pengetahuan, atau pengalaman untuk membuat keputusan bisnis terbaik. 2.Polisentris

Yaitu pandangan bahwa para manajer di negeri tuan rumah mengetahui pendekatan dan praktek kerja terbaik untuk menjalankan bisnis mereka. Para manajer dengan pandanganpolisentris menganggap setiap operasi asing itu berbeda dan sulit dimengerti. Oleh sebab itu, mereka cenderung membiarkan fasilitas asing dan kayawan asing memikirkan sendiri cara mengurus segala sesuatunya secara paling baik.

3.Geosentris

Yaitu pandangan berorientasi dunia yang memusatkan perhatian pada penggunaan pendekatan orang yang terbaik dari seluruh dunia. Manajer dengan sikap seperti ini yakin bahwa diperlukan pandangan global di kantor pusat organisasi tersebut baik di negara asal maupun di berbagai fasilitas kerja di luar negeri.

(4)

3 | P a g e

1.3 Bentuk-Bentuk Bisnis Internasional

A. Aliansi Perdagangan Regional

Pada saat ini ada beberapa Aliansi Perdagangan Regional di dunia, antara lain: 1.Uni Eropa

Uni Eropa (European Union/EU) terbentuk pada bulan Februari 1992 bersamaan dengan ditandatanganinya perjanjian Maastricht (Belanda). Anggota EU antara lain Belgia, Denmark, Perancis, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal, Spanyol, Inggris, dan Jerman, Austria, Finlandia, Swedia, dan lain-lain.

Sebelum terciptanya EU, masing-masing negara itu memiliki pengawasan perbatasan, pajak, subsidi, kebijakan nasionalistik, dan industri-industi yang diproteksi. Sekarang, menjadi pasar tunggal disana tidak ada lagi hambatan untuk perjalanan, lapangan pekerjaan, investasi, dan perdagangan.

(5)

4 | P a g e kekuatan Industri AS dan Jepang karena dengan bekerja di negara yang terpisah dengan hambatan satu sama lain, industri Eropa tidak mampu mengembangkan efisiensi di bisnis AS dan juga Jepang. EU akan terus berperan penting dalam perekonomian global bagi Eropa.

2. North American Free Trade Area (NAFTA)

Ketika sejumlah persetujuan atas berbagai masalah penting yang tercakup dalam NAFTA telah tercapai oleh pemerintah Meksiko, Kanada, AS pada tanggal 2 Agustus 1992, maka terciptalah blok ekonomi yang sangat luas. NAFTA menghapus batas-batas (seperti tarif impor, ekspor, dll.) sehingga memudahkan negara-negara anggota NAFTA untuk memperkuat kekuatan ekonomi ketiga negara tersebut.

4. Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC)

APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989. APEC bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. Saat ini, APEC memiliki 22 anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis pantai ke Samudra Pasifik. Meskipun begitu, kriteria keanggotaan yaitu setiap anggota adalah lebih kepada ekonomi terpisah, dibandingkan dengan negara terpisah. Sebagai hasilnya, dalam menyebut anggotanya, APEC menggunakan istilah ekonomi anggota, bukan negara anggota.

Program APEC mencakup 12 area, yakni :  1. Pembangunan sumberdaya manusia,  2. Ilmu pengetahuan,

 3. Teknologi industri,

 4. Perusahaan kecil dan menengah,  5. Energi,

 6. Transportasi,

 7. Telekomunikasi dan informasi,  8. Turisme,

 9. Data investasi dan perdagangan,  10. Promosi perdagangan,

(6)

5 | P a g e 3.Association of South East Asia Nations (ASEAN)

ASEAN merupakan asosiasi perdagangan dengan 11 negara Asia Tenggara. Pada tahun-tahun yang akan datang, wilayah Asia Tenggara mungkin akan menjadi salah satu wilayah ekonomi yang paling cepat perkembangannya di dunia. Wilayah tersebut akan menjadi aliansi ekonomi dan politik regional yang makin penting yang pada akhirnya dampaknya mampu menandingi NAFTA maupun Uni Eropa.

Tabel 1.1 Ranking Keunggulan Bersaing di Negara-Negara ASEAN

B.Perbedaan Jenis Organisasi Global

(7)

6 | P a g e

yang dmikian disebut “Borderless Organization” atau organisaasi tanpa batas negara.

Manajemen tanpa batas negara merupakan upaya organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pasar global yang sengit persaingannya. Salah satu contoh dari borderless organization adalah IBM.

1.4 Cara Perusahaan Menjadi Global

Ada tiga tahap agar suatu perusahaan dapat menjadi global. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

Tahap I, yaitu melalui proses import dan export. Import adalah menjual produk asing di dalam

negeri, sedangkan export adalah menjual barang buatan dalam negeri keluar negeri.

Tahap II, yakni melalui jalan mempekerjakan perwakilan asing di dalam negeri atau melakukan

perjanjian bidang pabrikan di luar negeri.

Tahap III, melalui jenis-jenis pemberian seperti:

1.Lisensi dan Waralaba

Lisensi adalah pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi pabrikan

yang meliputi pemberian kepada organisasi lain hak untuk menggunakan merek, teknologi, atau spesifikasi produk anda. Sedangkan Waralaba adalah pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi jasa yang meliputi pemberian kepada organisasi lain untuk mempergunakan merek, teknologi, atau spesifikasi produk anda.

2.Aliansi Strategi

Aliansi strategi adalah pendekatan untuk menjadi global dengan melibatkan kemitraan antara organisasi tertentu dengan perusahaan asing dimana keduanya berbagi sumber daya dan pengetahuan guna mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas produksi.

3.Joint Venture (Usaha Patungan)

Yaitu pendekatan untuk menjadi global yang merupakan aliansi strategis tertentu dimana rekannya setuju untuk membentuk organisasi yang terpisah dan independent untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.

4.Anak Perusahaan di luar negeri

(8)

7 | P a g e

1.5 Memimpin di Lingkungan Global (Managing in A Global Environment)

Pemimpin atau manager perusahaan disamping menghadapi masalah internal juga akan banyak bersinggungan dengan masalah eksternal yaitu Masalah Lingkungan, Hukum Politik,Lingkungan Ekonomi dan Lingkungan Kebudayaandimana hal tersebut akan mempengaruhi efektifitas kepemimpinannya.

A.Lingkungan Hukum Politik

Para manajer perusahaan akan banyak menghadapi ketidakpastian yang sangat besar sebagai akibat ketidakstabilan politik. Para manager harus memperhatikan lingkungan hukum politik yang labil atau revolusioner di berbagai negara tempat mereka beroperasi, karena setiap kebijakan-kebijakan hukum-politik akan mempengaruhi perkembangan perusahaan tersebut. B.Lingkungan Ekonomi

Ada tiga perhatian penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan ekonomi, yaitu nilai tukar mata uang yang berubah-ubah, laju inflasi, dan berbagai macam kebijakan pajak. Laba perusahaan global dapat secara dramatis berubah-ubah tergantung pada kekuatan mata uang dalam negerinya dan mata uang negara-negara tempat perusahaan itu beroperasi.

(9)

8 | P a g e dikenakan oleh perusahaan atas barang atau jasanya. Selain memperhatikan kekuatan mata uang dan laju inflasi, seorang manajer juga membutuhkan pengetahuan yang pasti tentang berbagai peraturan perpajakan di setiap negara tempat perusahaan itu beroperasi, guna meminimalkan kewajiban pajak perusahaan tersebut.

C.Lingkungan Kebudayaan

Seorang manajer harus memperhatikan budaya nasional negara-negara tempat perusahaannya menyalurkan barang atau jasa. Karena setiap negara pasti memiliki budaya masing-masing, oleh karena itu manajer harus bisa mengatur sedemikian rupa sehingga barang atau jasa mereka dapat diterima dan disukai oleh kustomer yang ada di negara tempat mereka beroperasi.

Kerangka kerja yang sangat berguna untuk membantu para manajer memahami perbedaan berbagai budaya nasional dengan lebih baik telah disusun oleh Hofstede. Budaya, dikelompokkan atas 5 dimensi menurut Hofstede, yaitu:

1.Individualism versus Collectivism

Individualism adalah suatu keadaan dimana masyarakat di suatu negara lebih memilih untuk bertindak secara individual, sedangkan collectivism adalah suatu keadaan dimana masyarakat lebih memilih untuk bertindak sebagai anggota dari suatu kelompok (organisasi), dan mengharapkan orang lain dari kelompok tersebut untuk saling membantu dan mendukung. 2.Power Distance

Power distance merupakan suatu ukuran yang menentukan apakah sebuah masyarakat menerima pembedaan kekuasaan di sebuah institusi (organisasi) atau tidak. Masyarakat dengan power distance yang tinggi menerima perbedaan kekuasaan tersebut. Dengan kata lain, mereka sangat menghormati suatu level, jabatan, atau pangkat yang tinggi. Sebaliknya, pada masyarakat dengan power distanceyang rendah tidak terlalu menghargai hal tersebut. Walaupun jabatan yang tinggi itu masih dihormati dan berkuasa, namun para pegawai bawahannya tidak takut kepada atasannya.

3.Uncertainty Avoidance

(10)

9 | P a g e mereka tidak merasa tercancam dengan kondisi tersebut. Sedangkan orang-orang dengan uncertainty avoidance yang tinggi, tidak bisa mentolerir resiko, ataupun sesuatu yang tidak pasti karena mereka merasa terancam dengan situasi semacam itu.

4.Quantity of Life versus Quality of Life

Quantity of life merupakan suatu keadaan dimana orang-orang sangat menghargai nilai dari uang dan benda-benda materi. Sedangkan quality of life merupakan suatu keadaan dimana orang-orang lebih memperhatikan relasi dengan sesama dan perhatian terhadap sesama.

5.Long-term and Short-term Orientation

Dimensi ini melihat orientasi suatu negara tentang hidup dan kerja. Pada long-term orientation, orang-orang memandang ke masa depan. Sedangkan pada short-term oreintation, orang-orang menghargai masa lampau dan masa sekarang, serta menekankan rasa hormat terhadap tradisi. Program penelitian GLOBE (Global Leadership and Organizational Behavior Effectiveness) yang dimulai pada tahun 1993 melanjutkan penelitian tentang perilaku kepemimpinan trans budaya. Sembilan dimensi budaya oleh GLOBE, yaitu:

a.Assertiveness

Seberapa besar masyarakat mendorong orang-orang untuk lebih kuat, konfrontasional, dan kompetitif.

b.Future orientation

Seberapa besar masyarakat mendorong dan menghargai tindakan yang berorientasi ke masa depan seperti perencanaan, investasi untuk masa depan.

c.Gender differentiation

Seberapa besar masyarakat memaksimalkan perbedaan peran yang dimiliki masing-masing gender. Dapat dilihat dari seberapa besar status dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang dimiliki oleh wanita.

d.Uncertainty avoidance

Seberapa besar ketergantungan masyarakat pada norma-norma sosial dan prosedur dalam mengurangi keadaan-keadaan yang tidak dapat diprediksi di masa depan.

e.Power distance

(11)

10 | P a g e Seberapa besar masyarakat mendorong orang-orang untuk bergabung dalam sebuah grup dalam organisasi.

g.In-group collectivism

Seberapa besar anggota dari masyarakat (seperti anggota keluarga, teman dekat, ataupun organisasi) mengambil bagian.

h.Performance orientation

Seberapa besar masyarakat mendorong dan menghargai suatu peningkatan performa/prestasi. i.Humane orientation

Seberapa besar masyarakat mendukung dan menghargai individual untuk berlaku adil, murah hati, dan ramah dengan sesama. Melakukan bisnis secara global dalam masa sekarang ini tidaklah mudah. Pemimpin ataupun para manager perusahaan global akan banyak menghadapi tantangan dalam kepemimpinannya. Tantangan terbesar yang dihadapi manajer global antara lain tantangan dari keterbukaan organisasi terhadap globalisasi dan perbedaan-perbedaan budaya yang ada di berbagai negara.

(12)

11 | P a g e

1.6 Kriteria Untuk Membuat Keputusan Pemilihan Global Workers

 Kemampuan beradaptasi

 Keahlian teknis

 Kemampuan istri dan keluarga untuk beradaptasi

 Ketrampilan hubungan kemanusiaan

 Hasrat untuk berdinas ke luar negeri

 Pengalaman luar negeri di masa lampau

 Pemahaman budaya negara tuan rumah

 Kualifikasi akademis

 Pengetahuan tentang bahasa negeri tersebut

(13)

12 | P a g e

REFERENSI

1.Danny Samson,Richard L. Daft, Management, 2011 Asia Pacific Edition 2.George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2000 3.James AF Stoner, Manajemen, Erlangga , Jakarta, 1992

4.Ricky W Griffin, (Texas A & M University),Manajemen,Erlangga, Jakarta, 2002

5.Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi,2008, Penerbit Salemba Empat, edisi 12.

6.Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, 2008, Penerbit Salemba Empat, edisi 12.

7.Stephen Paul Robbins, Mary K Coulter, Management, Prentice Hall 1999

8.R.L. Daft,Richard L. Daft,J. Murphy,H. Willmott, Organization: Theory and Design, South Western, 2010

9.Richard L. Daft, The New Era of Management,South Western,,2008,,2nd ed 10.Richard L. Daft, Management, South Western, 2012, 10thed.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah tracking panel surya single axis yang dapat tegak lurus dengan arah matahari dan mendapatkan nilai tegangan, arus dan

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas

Air susu yang keluar pada hari pertama (kolostrum) ini mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibanding ASI yang matang (Utami Roesli,2000).. ASI Eksklusif

terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan a- napthol dan KOH, artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin). Selain uji

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan bertanding tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi berprestasi dengan nilai signifikansi sebesar

Bangunan ruang musik di SLB Negeri Marawola terbukti dapat memodifikasi akustik dengan baik ditinjau dari performa suara yang di terima audience dalam bangunan dan

Contoh: hanya ada satu bayi tiap tahunnya/lebih- jika kondisi lingkungan mendukung proses kelahiran, jika tidak-induk Sirenia akan menunda kelahiran bayinya hingga musim mendatang

Rata- rata rasa nori pada penyaringan rumput laut 90% adalah 5,9 dengan rasa hampir sama dengan penyaringan 100% yaitu rasa yang tidak terasa asin dan agak