• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perekonomian Indonesia - Perdagangan dan Pembayaran Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Perekonomian Indonesia - Perdagangan dan Pembayaran Internasional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEREKONOMIAN INDONESIA

PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Disusun Oleh:

KELOMPOK VIII

1. Paulo M.P. Harianja (11.032.111.006) 2. Yenny (11.032.111.017) 3. Dian A. Panjaitan (11.032.111.034) 4. Linceria Manurung (11.032.111.071) 5. Clara Simanjuntak (11.032.111.111) 6. Simjoli R.R. Cibro (11.032.111.112) 7. Nency Ria Panggabean (11.032.111.121)

Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen

Universitas Darma Agung

(2)

Medan

2014

PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL

A. PENTINGNYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Indonesia sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, keadaan dan perkembangan perdagangan luar negeri serta neraca pembayaran internasional tidak bisa lepas dari hal-hal yang sedang dan akan berlangsung di dalam percaturan ekonomi global. Situasi dan kecenderungan umum perekonomian dapat dipastikan akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Perekonomian dunia yang lesu akan melesukan pula perdagangan antar negara di dunia, termasuk Indonesia. Hubungan ekonomi dengan luar negeri adalah bagian dari hubungan internasional secara luas, yang mencakup juga hubungan politik, militer, pendidikan dan kebudayaan. Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia, terlebih dengan sistem ekonomi terbuka, memungkinkan hubungan ekonomi dengan luar negeri terjadi.

Cakupan kerja sama ekonomi internasional luas sekali. Ada yang langsung memberikan manfaat dan ada yang baru memberi manfaat dalam jangka panjang. Kerja sama ekonomi yang dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan internasional. Sebab negara yang melakukannya akan segera mengalami peningkatan penggunaan barang jasa maupun faktor produksi. Misalnya dengan mengimpor mobil dari Korea Selatan, masyarakat indonesia dapat menikmati mobil dengan jumlah yang lebih banyak dan mungkin juga harga yang lebih murah.

Sementara itu kerja sama yang memberikan manfaat dalam jangka panjang misalnya adalah penanaman modal langsung. Pengusaha Amerika Serikat yang menanamkan modalnya dalam bidang industri di Indonesia, membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat berproduksi.

B. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL a. Merkantilisme

(3)

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (dengan banyak insentif) dan mengurangi impor (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.

b. Keunggulan Absolut (Absolut Advantages)

Teori keunggulan absolut (absolut advantages) dibangun oleh Adam Smith sebagai perbaikan atas merkantilisme. Menurut Smith, surplus perdagangan yang dipaksakan lewat mekanisme proteksi dan pemberian monopoli akan mengorbankan efisiensi dan produktivitas. Sebab, lewat perlindungan dan hak monopoli, pengusaha tidak terdorong untuk melakukan efisiensi dan inovasi. Akibatnya, produksi yang dihasilkan bukan saja jumlahnya menjadi lebih sedikit, tetapi juga harga jualnya makin mahal, kualitasnya pun belum tentu baik. Dengan kata lain, harga yang harus dibayar dari kebijakan perlindungan seperti yang diusulkan merkantilisme adalah kesejahteraan rakyat.

Sebaliknya, Smith amat yakin bahwa perdagangan akan meningkatkan kemakmuran bila dilaksanakan melalui mekanisme perdagangan bebas. Melalui mekanisme perdagangan bebas, para pelaku ekonomi diarahkan untuk melakukan spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi. Menurut Smith, sebaiknya spesialisasi dilakukan berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut, yang keunggulan yang dilihat dari kemampuan produksi dengan biaya lebih rendah.

(4)

Ada tiga perbedaan utama antara perdagangan internasional dan perdagangan domestik, yaitu:

1. Peluang/horizon perdagangan yang lebih luas.

Negara-negara bisa menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Bayangkan jika tidak ada perdagangan, orang Indonesia tidak akan memiliki mobil, orang Amerika tidak dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film Hollywood, dls.

2. Adanya kedaulatan bangsa.

Pada perdagangan internasional, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya disini. Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara.

3. Penggunaan kurs tukar.

Dalam melakukan perdagangan internasional, negara-negara menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda, pengekspor software dari Amerika ingin dibayar dalam USD, sedangkan pengekspor beras dari Thailand ingin dibayar dengan Bath Thailand. Pengimpor (pembeli) biasanya harus membayar uang impor dengan mata uang negara pengekspor (penjual). Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan internasional juga membutuhkan sistem keuangan internasional yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang ini.

Sumber-Sumber Perdagangan Internasional

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional, yaitu:

1. Keragaman/diversitas sumber daya alam.

Ini berhubungan erat dengan faktor endowment., yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh negara. Negara-negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas, dikelilingi oleh laut, dls. Ini merupakan contoh faktor endowment yang dimiliki negara-negara. Negara kemudian memanfaatkannya dengan menspesialisasikan pada faktor endowment

(5)

yang dimilikinya. Misalnya, negara yang kaya minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian diekspor dan ditukar (mengimpor) dengan apa yang tidak diproduksinya, Negara yang dikelilingi lautan dapat menjadikannya sebagai pusat pelabuhan dan transit bagi kapal-kapal perdagangan dunia.

2. Perbedaan selera (preferensi).

Misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun negara A lebih senang mengkonsumsi ikan dan negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi, ini mendorong terjadinya perdagangan internasional antar kedua negara.

3. Perbedaan biaya.

Ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah. Produksi barang/jasa tertentu cenderung difokuskan pada negara tertentu, yang memiliki spesialisasi barang/jasa tersebut. Misalnya, produksi

software cenderung dilakukan di Amerika, produksi fashion kelas dunia di Perancis (kalau yang ini mungkin bukan karena biaya produksi, tetapi keunggulan lokasi yang member “brand dan kualitas” tertentu bagi hasil produksi), produksi

sparepart mobil banyak dilakukan di Brazil, dll. Selain itu, perbedaan biaya tentunya juga ditentukan oleh harga bahan baku, tenaga kerja, biaya transportasi, dll.

C. NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran (Balance of Payment/BOP) adalah catatan statistik (ringkas) tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara (perekonomian) dengan penduduk negara (perekonomian) lainnya. Neraca pembayaran (BOP) adalah laporan laba rugi (income statement) yang merupakan ringkasan arus keluar masuk barang, jasa dan aset-aset dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu.

Struktur Dasar Neraca Pembayaran

Bagian paling penting dari neraca pembayaran adalah neraca lancar (current account) dan neraca modal (capital account). Bagian lainnya yang

(6)

memberikan tambahan penjelasan tentang dinamika neraca lancar dan neraca modal adalah neraca penyeimbang (settlement account) dan selisih perhitungan (statistical discrepancy).

1. Neraca Lancar (Current Account)

Adalah bagian BOP yang memberi gambaran ringkas tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode setahun atau kurang. Dapat juga dikatakan neraca lancar adalah bagian dari BOP yang memberi gambaran ringkas tentang pembayaran jangka pendek.

Neraca lancar dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok, yaitu neraca perdagangan (balance of trade), serta neraca jasa (services) dan neraca non-balas jasa (transfer payment).

a. Neraca Perdagangan (Balance of Trade)

Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Dalam neraca perdagangan dicatat transaksi ekspor dan impor barang-barang selama satu periode. Suatu negara dikatakan mengalami defisit perdagangan bila nilai ekspor barang lebih kecil daripada nilai impor barang. Sebaliknya negara tersebut dikatakan mengalami surplus perdagangan bila nilai ekspor barang lebih besar daripada nilai impor.

b. Neraca Jasa

Neraca Jasa adalah balance of service account yaitu ikhtisar yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran devisa serta selisihnya karena penerimaan dan pemberian jasa, pengangkutan, asuransi bunga, keuntungan, upah tenaga/pekerja asing, perantara perdagangan, perbankan, dan pariwisata.

c. Neraca Non-Balas Jasa (Transfer Payment)

Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Misalnya Indonesia memberikan atau menerima hibah maka akan dicatat dalam neraca non-balas jasa.

2. Neraca Modal (Capital Account)

Neraca modal adalah bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan aset-aset finansial seperti surat-surat berharga, deposito perbankan, dan

(7)

juga investasi langsung. Ringkasnya, neraca modal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow) selama periode tertentu. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa neraca modal mencatat arus pembayaran dan penerimaan jangka panjang.

Neraca modal dibedakan menjadi neraca modal pemerintah (official capital) yang mencatat arus keluar masuk modal di sektor pemerintah dan neraca modal swasta (private capital) yang mencatat arus keluar masuk modal di sektor swasta (dunia usaha). Suatu negara dikatakan mengalami defisit neraca modal bila arus masuk modal lebih kecil daripada arus keluar. Begitu sebaliknya.

3. Neraca Penyeimbang (Settlement Account)

Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maksudnya, hasil penjumlahan antara surplus dan atau defisit neraca lancar dengan surplus atau defisit neraca modal adalah sama dengan nol. Jika neraca lancar mengalami defisit 100, maka neraca modal harus surplus 100. Dan sebaliknya. Tetapi seringkali terjadi bahwa saldo neraca pembayaran adalah defisit (< 0) atau surplus ( > 0). Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau penawaran terhadap mata uang domestik meningkat. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar mata uang domestik. Sebaliknya surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran harus dibuat sama dengan nol.

4. Selisih Perhitungan (Statistical Discrepancy)

Salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo BOP tidak sama dengan ketidaklengkapan informasi (imperfect information) dan atau adanya transaksi-transaksi yang tidak tercatat (unrecorded transaction). Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tak tercatat ini di masukkan ke dalam bagian selisih perhitungan (statistical discrepancy). Istilah dalam bahasa Inggris yang juga digunakan untuk selisih perhitungan adalah error and omission.

D. PERKEMBANGAN SISTEM MONETER INTERNASIONAL 1. Sistem Standar Emas 1870-1914

(8)

Muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah Inggris menetapkan nilai Poundsterling dengan emas. Karena perkembangan industri dan perdagangan dunia yang berkembang pada abad 19 serta diperkuat dengan ditemukannya tambang emas di Amerika dan Afrika, maka sistem standar emas dipakai oleh banyak negara hingga Perang Dunia I.

2. Zaman Bretton 1944-1973

Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional, yaitu

International Bank for Recontruction and Development. Yang sekarang dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Sistem kurs valuta asing yang dipakai semula adalah kurs tetap dan tidak memperbolehkan negara anggota melakukan pengawasan devisa kecuali mengalami krisis moneter atau defisit neraca pembayaran yang hebat. Pada masa tersebut dollar merupakan mata uang yang terpenting dalam lalu lintas pembayaran internasional.

3. Sistem Semenjak 1973

Sejak tahun 1973, sistem moneter internasional merupakan campuran antara kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang beberapa negara besar berfluktuasi tergantung dari permintaan dan penawaran, dan seringkali penguasa moneter negara tersebut melakukan campur tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang berlebihan.

Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, dapat digunakan beberapa cara antara lain:

1. Cash

Pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank draft, pada saat barang dikirim eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:

• harus tersedia uang kas yang cukup besar

• kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian

• harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir

Cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir.

(9)

Merupakan kebalikan dari cara cash, yaitu pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau kebijaksanaan importir setelah barang dikirim kepada importir tanpa surat perintah pembayaran serta dokumen-dokumen. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya: eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik digunakan apabila:

• Pembeli sudah kenal dengan baik

• Keadaan ekonomi yang stabil

• Dekat dengan pasar

3. Commercial Bill of Exchange

Merupakan cara yang paling umum dipakai dan sering disebut draft atau

trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang, Surat perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan, yang biasanya disebut trade drafts. Jenis draft terdiri dari clean draft dan documentary draft.

4. Letter of Credit (L/C)

Adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C adalah opener (importir), Issuer (bank yang mengeluarkan L/C), Beneficiary (penjual/eksportir), dan dalam prakteknya ada satu pihak lagi yaitu Confirming Bank, yaitu bank di negara eksportir.

5. Private Compensation

Adalah penyelesaian pembayaran dengan kompensasi utang piutang tanpa perpindahan mata uang ke negara lain.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Jika mata uang suatu negara melemah, harga produk negara tersebut menjadi lebih menarik bagi konsumen asing, dan beberapa perusahaan asing akan menurunkan harga

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran urutan pemerolehan morfem terikat bahasa Indonesia siswa kelas IV SD N 05 Pagi Jatinegara Kaum Pulo

Limbah padat ini mempunyai volume yang sangat besar, sekitar 99 -100 kg setiap ton kulit garaman yang diproses, limbah ini sangat ringan dan tidak mudah

Penelitian level program studi akan dikembangkan dengan tujuan utama pembinaan Dosen dalam bidang penelitian, yaitu peningkatan angka partisipasi penelitian

(2) Sebelum jangka waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berakhir Penanggung Pajak dapat mengajukan permohonan kepada Pejabat untuk menggunakan barang

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan membawa siswa pada cara yang tepat pula sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai dengan maksimal, sehingga hasil belajar

Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kegiatan dan kebutuhannya

Dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain Tanggung jawab Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tepat Menjawab pertanyaan guru