• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SELA SEMESTER

Tugas

Analisa Perbandingan Pemberitaan Metro TV Dan Tvone Mengenai Mundurnya Gita Wirijawan Dalam Praktek Jurnalistik Televisi

Oleh :

Muhammad Rhodin Fawaeit 201110040311110

Jurnalisme

“Tugas ini adalah hasil karya saya sendiri, bukan karya orang lain, kecuali kutipan-kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan jelas. Apabila terbukti karya saya ini hasil

copy-paste/plagiarism. Saya bersedia menanggung sanksi akademik”

Malang, 10/02/2014

(2)

Analisa Perbandingan Pemberitaan Metro TV Dan Tvone Mengenai Mundurnya Gita Wirijawan Dalam Praktek Jurnalistik Televisi

I. Latar Belakang

Televisi saat ini merupakan bagian dari kehidupan manusia, dimana banyak dari mereka menghabiskan waktunya duduk di depan televisi. Bahkan terkadang televisi mereka anggap sebagai teman mereka, dikarenakan setiap harinya mereka tidak lepas dari menonton televisi. Televisi setiap harinya memberikan bermacam-macam informasi kepada manusia agar selalu menontonnya, sehingga beberapa dari mereka kecanduan akannya dan cendrung menghabiskan kebanyakan waktunya berdiam diri didepan televisi dibandingkan dengan bersosialisasi dengan yang lain. Walaupun memberikan beranekaragam infoermasi, membatasi diri dari hal yang berlebihan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Televisi di Indonesia atau yang dikenal dengan nama Televisi Republik Indonesia (TVRI) di buka oleh pemerintah pertama kali pada tanggal 24 Agustus 1962. Kemudian 27 tahun setelahnya muncul saluran baru yang merupakan stasiun televisi swasta pertama kali di Indonesia, yaitu RCTI pada tahun 1989. Pada tahun 1988 industri pertelevisian di Indonesia berkembang, hingga saat ini kurang lebih ada 12 stasiun televisi swasta nasional di Indonesia dan puluhan stasiun televisi swasta lokal di berbagai daerah di Indonesia. Setiap stasiun televisi menayangkan bermacam-macam program acara, seperti film, musik, kuis, talk show, life style, berita dan sebagainya. Dan setiap stasiun televisi tersebut memiliki keunggulan di programnya, sehingga sebagai konsumen kita diharuskan untuk cermat dalam menonton setiap acara diberbagai stasiun televisi. Dalam penulisan kali ini, penulis ingin memberikan analisis dari 2 stasiun televisi swasta nasional di Indonesia, yaitu Metro TV dan TvOne.

(3)

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan dari latar belakang diatas ditemukan permasalahan mengenai kemasaan paket berita dari 2 stasiun swasta nasional Metro TV dan TvOne, yaitu: Perbedaan kemasaan paket berita dalam praktek jurnalistik televisi, baik dari segi naskah berita, gambar, tulisan dan lain-lain.

III. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah kali ini adalah menganalisis pemeberitaan dari Metro TV dan TvOne adalah agar pembaca dapat mencermati pemberitaan dari setiap media komunikasi massa dan khususnya mengetahui praktek jurnalistik apa saja yang diterapkan dalam membuat sebuah kemasaan paket berita di televisi.

III. Bahasan Konsep

Sebuah berita umumnya mengandung unsur 5W+1H, dimana unsur tersebut biasanya dapat ditemukan di dalam segala jenis berita yang disiarkan ke publik, baik disiarkan melalui radio dan televisi. Begitu juga dengan kelayakan sebuah berita untuk di publikasikan ke masyarakat, dimana hal tersebut berlaku dalam berita televisi. Kelayakan sebuah berita bisa saja seperti sesuatu yang luar biasa contohnya manusia menggigit anjing, bukan anjing menggigit manusia. Begitu juga dengan kabar gembira atau sedih, sesuatu yang belum pernah terdengar dan sesuatu yang menurut redaktur atau reporter dianggap sebuah berita yang patut dan layak dipublikasikan. Oleh karena itu sebuah berita yang layak tidak lepas dari seperti apa berita tersebut di buat dan dipublikasikan ke khalayak umum. Sebuah berita yang telah dipublikasikan ke khalayak membutuhkan pertanggung jawaban dari sebuah stasiun televisi yang menyiarkannya. Terkadang sebuah media komunikasi massa seperti televisi memberitakan sebuah pristiwa ataupun permasalah yang belum jelas kepastiannya namun sudah dipublikasikan secara nyata, istilah tersebut terkenal dengan Trial By The Press.

(4)

dikenal dengan televisi berita tersebut tidak selalu sama dalam menanyangkan pemberitaan sebuah masalah yang terjadi, walaupun topik masalah yang diangkat sama. Seperti TvOne menyiarkan langsung sebuah wawancara berita dengan narasumber yang bersangkutan sebagai pemberi informasi, sedangkan Metro TV yang memberitakan masalah yang serupa dengan menghadirkan pakar-pakar politik dan jubir dari yang bersangkutan. Perbedaan serupa juga terdapat dalam bahasa yang digunakan, naskah berita, summary lead, angel kamera dan lain-lainnya.

IV. Pembahasan

Pemilu 2014 tinggal menghitung hari, dimana banyak partai yang sudah menyiapkan kandidatnya untuk maju menjadi orang nomer satu di Indonesia. Gita Wirijawan salah satunya, mantan Mentri Perdagangan Indonesia tersebut mengundurkan diri agar dapat fokus dalam proses konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Kemundurannya tersebut berbarengan dengan munculnya isu mengenai derasnya beras impor dari Vietnam yang tidak diketahui asalnya, dimana Mentri Pertanian menyebutkan bahwa impor beras tersebut adalah illegal. Sehingga Gita selaku mantan Mentri Perdagangan bertanggung jawab besar mengenai kementrian yang dipimpinnya saat itu dalam pemberian izin impor beras yang berasal dari Vietnam. Hal ini memicu berbagai stasiun televisi swasta nasional memburu informasi mengenai masalah yang terjadi dengan Gita Wirijawan. Tidak terkecuali Metro TV dan TvOne, dua stasiun televisi yang terkenal dengan televisi beritanya berusaha mencari informasi dibalik kemunduran Gita Wirijawan dari Mentri Perdagangan Indonesia dengan berbarengannya isu miring terhadapnya yaitu polemic mengenai impor beras Vietnam.

(5)

Pemberitaan pertama Metro TV dalam Sisi Berita (31/1/2014), menayangkan berita mundurnya Gita Wirijawan dari Mentri Perdagangan dan mewawancarainya sebagai narasumber. Format berita dari Sisi Berita adalah laporan langsung (Live Report), dimana program berita masih berlangsung dan reporter lapangan berada dengan narasumber untuk dimintai keterangan seputar masalah yang terkait. Hal tersebut memungkinkan dikarenakan komunikasi antara penyiar atau presenter dapat dilakukan melalui satelit atau microwave. Dalam format ini durasi dari sebuah laporan tergantung pada masalah yang diangkat oleh pihak pengelola. Setiap format berita pula memiliki paragraph pembuka yang memuat intisari berita tersebut. Adapun pargaraf tersebut atau yang dikenal dengan summary lead atau lead in haruslah jelas ketika disampaikan oleh sang presenter berita, sehingga inti dari pemberitaan yang dibawakan dapat menarik audience yang melihatnya. Penyiar berita dari Metro Tv tersebut mempertegas summary leadnya dalam penyebutan “Gita Wirijawan” dan “pengunduran diri”, dimana hal tersebut merupakan focal point (fockus utama) dalam susunan membuat summary lead yang perlu diperhatikan oleh setiap penyiar yang membawakan sebuah berita. Hal tersebut berguna untuk menarik khalayak menyimak berita secara keseluruhan yang disiarkan oleh televisi tersebut.

Wawancara Metro TV dengan Gita Wirijawan dalam Sisi Berita (31/1/2014) merupakan salah satu cara dalam menggali informasi, guna mendapatkan data sehingga dapat disusun kembali menjadi berita yang akan ditayangkan kedepannya. Berdasarkan kelompoknya, waawncara terbagi menjadi tiga kategori, Hard Interview, Soft Interview dan News Interview. Adapun wawancara dengan Gita merupakan News Interview karena meliputi isi dari kedua kelompok wawancara tersebut. Pemberitaan Sisi Berita dalam kasus ini meliputi 5W+1H, dan selaku reporter yang melakukan wawancara, pertanyaan yang diberikan pada narasumber juga jelas dan langsung pada pokok permasalahan. Hasil wawancara Metro TV dengan Gita Wirijawan meliputi pokok permasalahan yang terjadi, sehingga pengungkapan fakta dalam penulisan berita dapat diwujudkan berdasarkan 5W+1H, seperti yang diungkapkan Deddy Iskandar Muda1. Pertnyaan wawancara sebagai berikut : “Kenapa mengeluarkan keputusan ini?”, “Kenapa keputusannya sekarang, jarak yang cukup dekat?”, “Kapan mengajukannya?”, “Ada isu mengenai beras Vietnam”, “Mundur bukan karena beras Vietnam?”. Jawaban dari Gita Wirijawan sudah cukup jelas jika meliputi unsur 5W+1H. Oleh karena keterampilan reporter dalam mewawancarai juga haruslah cermat

(6)

dalam memilih pertanyaan-pertanyaan yang mencerminkan pertanyaan yang diinginkan oleh masyarakat luas sehingga mendapatkan informasi yang diinginkan.

Berita serupa mengenai Gita Wirijawan mundur dari jabatannya selaku Mentri Perdagangan Indonesia juga disiarkan oleh TvOne dalam Kabar Siang (31/1/2014) yang menyiarkan laporan langsung (live report) pernyataan resmi Gita Wirijawan dalam konferensi pers di Gedung Kementrian Perdagangan Jakarta. Unsur berita dalam pemberitaan ini meliputi 5W+1H dimana Gita mengumumkan mundurnya dari Mentri Perdagangan dalam jumpa pers yang diadakannya. Penyataan dalam jumpa pers yang berlangsung sekitar 5 menit saat itu tidak ada tanya jawab seperti jumpa pers pada umumnya, dimana Gita hanya memberikan pernyataan dirinya mundur dari jabatan Mentri Perdagangan Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh reporter lapangan yang berada dalam Gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta.

Adapun summary lead dari presenter pria yang membawakan Kabar Siang terlalu panjang, yaitu “Pemirsa Mentri Perdagangan Kabinet Indonesia jilid 2 Gita Wirijawan dikabarkan akan mundur dari jabatannya. Kabar akan mundurnya mantan kepala BKPM tersebut mencuat dalam beberapa hari terakhir. Kabar akan mundurnya beserta konvensi calon presiden dari partai Demokrat tersebut diperkuat oleh sejumlah pernyataan Gita melalui Twitter, namun belum jelas apa yang terjadi pemicu mundurnya Gita.”. seperti yang dikatakan Fajar Junaedi2, “Ketentuan summary lead atau lead in dalam sebuah berita tidak diperkenankan menggunakan kalimat tunggal dan maksimal 35 kata. Hal tersebut merupakan ketentuan yang tidak bisa ditawar menawar".

Shooting lokasi pada pemberitaan Gita oleh Metro TV dan TvOne tentunya berbeda pula. Metro TV yang menyiarkan berita dengan mewawancarai Gita Wirijawan sebagai narasumber, praktek shooting tersebut tidak lepas dari beberapa faktor yang telah diperhatikan karena berada diluar stadio. Seperti latar belakang, komposisi gambar, sumber cahaya, gangguan suara, posisi dan gerakan kamera, mata narasumber, ukuran gambar, gambar penyela, trik dua kamera dan lainnya. Untuk gambar penyela dan trik dua kamera tergantung dari paket berita dan situasional saja, adapun faktor yang lain terdapat dalam Sisi Berita oleh Metro TV. Sedangkan shooting lokasi pada jumpa pers yang ditayangkan oleh TvOne, posisi juru kamera sudahlah benar dengan berada diposisi yang baik dimana selama konferensi pers berlangsung interaksi Gita tergambar jelas. Namun untuk shooting dalam sesi

(7)

tanya jawab, baik dari reporter sendiri tidak dapat direkam, dikarenakan saat itu Gita langsung meninggalkan lokasi setelah pernyataan dirinya mundur dari jabatan mentri.

Kedua pemberitaan diatas dapat diperbandingkan penyiarannya dalam sebuah tabel dibawah ini:

Televisi Metro TV TvOne

Jenis Berita Hard News (staright news) Hard News (staright news)

Format Berita Live report (wawancara) Live report (konferensi pers)

Judul Berita Gita Wirijawan Mundur Dari Mentri

Unsur Berita Mengandung 5W+1H, namun disisi pertanyaan tidak

Mengandung 5W+1H

Summary Lead Benar. Tidak lebih dari 35 kata Salah. Melebihi 35 kata

Shooting Lokasi MCU (Medium Close Up). Shooting wawancara

MCU (Medium Close Up). Shooting konfrensi pers

Perbandingan tersebut tidak lepas dari praktek atau kebijakan yang digunakan oleh pengelola media dalam menyiarkan sebuah berita untuk khalayak. Sehingga perbedaan dari satu televisi dengan yang lain banyak ditemukan jika pemirsa mencermati praktek jurnalistik yang digunakan, serta kebijakaan berita dibuat sedemikian rupa.

(8)

Metro TV yang menayangkan pula pada sore hari pada program berita Primetime News (31/1/2014) yang berjudulkan “Mentri Gita Mundur Atau Kabur?”. Format berita Primetime News adalah Laporan Khusus. Morissan3 mengatakan, “Laporan khusus adalah berita dengan format paket, lengkap dengan narasi dan soundbite dan sejumlah narasumber yang memberikan pendapat dan analisis mereka. Program seperti Primetime News ditayangkan tersendiri diluar program berita dikarenakan durasi yang panjang dan umumnya memiliki laporan panjang yang komperhensif mengenai pristiwa atau isu seperti politik, hukum, kriminal dan bencana yang dikenal dengan istilah current affair”. Primetime News (31/1/2014) yang berjudulkan Mentri Gita Mundur Atau Kabur?, ditayangkan secara live dengan mengundang Firman Soebagyo selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hanta Yuda sebagai Analis Politik dan Ade Armando selaku Anggota Tim Sukses Gita Wirijawan.

Dengan 3 narasumber berada studio shooting lokasi dapat dilakukan dengan praktek shooting wawancara. Dimana dalam mewawancarai ketiga narasumber tersebut pertanyaan yang diajukan kepada satu dengan yang lainnya belum tentu sama.jenis wawancara itu sendiri terbagi menjadi 4, yaitu wawancara penyingkapan, wawancara emosional, wawancara reaktif dan wawancara informatif. Dalam wawancara penyingkapan reporter memberikan pertanyaan-pertanyaanyang singkat dan spesifik pada orang yang bersangkutan. Wawancara emosional dilakukan pada korban atau keluarga korban atas suatu. Wawancara reaktif dilakukan ketika ada reaksi spontan atau langsung terhadap suatu pristiwa, contohnya meninggalnya tokoh masyarakat. Sedangkan wawancara informatif dilakukan pada saksi mata atau ahli yang dapat memberikan sebuah pandangan ataupun penjelasan. Oleh karena itu terkadang presenter berita atau reporter mengajukan pertanyaan yang sama beberapa kali pada narasumber yang berbeda.

Dalam Primetime News yang berjudulkan Mentri Gita Mundur Atau Kabur?, pertnyaan mengenai “Tepatkah pengunduran diri ini ditengah polemik kebijakan impor beras?”. Pertanyaan yang sama diperuntukkan pada Firman Soebagyo dan Hanta Yuda. Hal tersebut berguna menggali informasi atau penjelasan mengenai hal yang terkait terhadap pemberitaan tersebut. Berbeda dengan pertanyaan yang diberikan pada tim sukses Gita Wirijawan, yaitu “Apakah ini Gita seakan cuci tangan dari pemasalahan yang ada di kementriannya?”. Jenis wawancara ini bermaksud untuk menyikap permasalahan, dimana narasumber merupakan bagian dari Gita Wirijawan selaku anggota tim suksesnya.

(9)

Dalam sesi lanjutan dari dialog mengenai Mentri Gita Mundur Atau Kabur?, presenter Primetime News menyatakan bahwa “Polemik soal impor beras dari Vietnam yang masuk ke Jakarta tahun ini memunculkan dugaan adanya upaya untuk mencari keuntungan dari kebijakan ini, pengamat menilai ada kemungkinan keuntungan digulirkan untuk kelompok politik tertentu.” Hal tersebut memunculkan isu dibalik mundurnya Gita dari jabatannya. Dalam lanjutannya dimunculkan tayangan hasil wawancara dengan Firman Soebagyo selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Golkar dan pengamat ekonomi Rizal Ramli menyatakan bahwa Gita adalah orang yang bertanggung jawab atas impor beras Vietnam dan berupaya mengambil keuntungan dari meloloskan impor beras yang terjadi. Format berita ini adalah VO-SOT, yaitu format berita dengan menggabungkan Voice Over dan Sound On Tape yang mana VO mengenai isu atau pristiwa yang ada kaitannya diungkapkan dalam SOT. Sedangkan SOT adalah bagian dari pernyataan narasumber yang penting dan berkaitan dengan pristiwa tersebut. Contoh VO adalah gambar atau video yang ditayangkan dan naskah berita dibacakan oleh presenter. Sedangkan salah satu contoh dari Reader SOT adalah seperti video yang berisikan rekaman narasumber yang diwawancarai.

Dalam sebuah program Talkshow perbincangan mengenai berita terdapat lebih dari satu jenis format berita. Dalam primetime sendiri ditemukan tiga format, yang pertama laporan khusus, laporan langsung (live report) dan VO-SOT. Live report sendiri mempunyai dua cara dalam melakukan laporan langsung. Jika stasiun televisi atau reporter tidak dapat menjumpai narasumber yang dapat memberikan keterangan atau informasi, maka presenter tersebut dapat mewawancarai narasumber melalui telepon atau yang terkenal dengan istilah live by phone. Hal tersebut dilakukan oleh presenter Primetime dengan mewawancarai pengamat ekonomi Rizal Ramli guna mendapatkan keterangan mengenai dana politik bisa diambil dari kebijakan impor pangan. Dalam format live by phone presenter akan tampil bersama dengan grafis yang menampilkan foto dari narasumber yang diwawancarai atau reporter yang sedang menyampaikan laporan.

(10)

disampaikan oleh Primetime News lengkap secara keseluruhan dengan berbagai format berita didalamnya.

Analisis dari kedua pemberitaan yang sama diatas, dapat disimpulkan dalam tabel dibawah ini:

Televisi Metro TV TvOne

Jenis Berita Hard News (staright news) Hard News (staright news)

Format Berita Laporan Khusus// VO-SOT //

Summary Lead Benar. Tidak lebih dari 35 kata Benar. Tidak Melebihi 35 kata

Unsur Berita Meliputi 5W+1H Meliputi 5W+1H nasional Metro TV dan TvOne yang terkenal dengan televisi berita, merupakan kebijkan pengelolah media dalam melakukan praktek jurnalistik yang mereka anut. Dua stasiun televisi tersebut memang membuat berita sebagai bagain dari programming-nya yang mengkhususkan pada program berita.oleh karena itu masyarakat dapat lebih banyak mengetahui informasi seputar permasalahan yang terjadi. Terlepas dari hal itu kita juga patut mencermati media yang memberitakan isu-isu tersebut dengan membandingkannya dengan media-media yang lain. Analisa diatas tidak lepas dari pemahaman penulis dalam mencermati praktek-praktek jurnalistik terdapat dalam penayangan berita diatas. Pemberitaan tersebut tidak lepas dari fakta-fakta yang terkait sebelumnya serta isu-isu yang akan bergulir kedepannya, yaitu pemilu 2014.

(11)

Metro Tv dan TvOne merupakan televisi berita yang sering berburu isu-isu terhangan seputar politik, ekonomi, hukum, kriminalitas dan bencana. Sebagai televisi yang programnya lebih banyak menanyagkan berita-berita seputar permasalahan yang terjadi dalam negri maupun luar, mereka memiliki kebijakan yang berbeda dalam pengemasan paket berita yang akan dipublikasikan ke khalayak masyarakat. Terkadang mereka menggunakan satu format berita dalam tayangannya, dan terkadang menggabungkan beberapa jenis format berita dalam sekali tayang. Hal tersebut juga terjadi dalam paragraf pembuka pertama atau yang dikenal dengan summary lead atau lead in. Begitu juga dengan teknik pengambilan gambar yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut tidak membuat isi dari berita berbeda dengan yang lain, bahkan terkadang dengan membandingkannya dengan media yang lain kita dapat mendapatkan informasi lebih mengenai isu yang serupa.

(12)

1. Buku

Muda, Deddy Iskandar. 2003. JURNALISTIK TELEVISI, Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Junaedi, Fajar. 2013. Jurnalisme Penyiaran dan Reportase Televisi. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

M.A., Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Predana Media Group. Idris, Soewardi. 1987. Jurnalistik Televisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

F. Fraser, Bond. 1983. Jurnalistik; Publik dan Media. Saduran Drs. Kustadi Suhandang. Bandung: Sinar Baru.

2. Internet

http://www.startindonesia.com/tv.htm diakses tanggal 2 Februari 2014 jam 21.05 WIB

Parlina, Iin. (2011). Trial By The Press. Tersedia

http://hukum.kompasiana.com/2011/02/19/trial-by-the-press-343045.html diakses pada tanggal 3 Februari 2014 jam 08.00 WIB

http://www.youtube.com/watch?v=Vy5BGRQJKA0 diakses pada tanggal 3 Februari 2014 jam 08.25 WIB

http://www.youtube.com/watch?v=1Gziiil_DFM diakses pada tanggal 3 Februari 2014 jam 08.30 WIB

http://www.metrotvnews.com/videoprogram/detail/2014/01/31/22022/816/Menteri-Gita-Mundur-atau-Kabur/Primetime_News diakses pada tanggal 3 Februari 2014 jam 09.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

[r]

LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN KESIAPAN KEHDUPAN PERNIKAHAN DAN BERKELUARGA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SiswaKelas VIII Di SMP N 1 Ketanggungan Kabupaten Brebes. Tujuan dalam proses

Gambar 2.13 Peta Kerawanan Gerakan Tanah Kabupaten Pangandaran

sekumpulan orang laki- laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik

Air yang mengalir pada lingkungan yang tercemar akan terkontaminasi dengan zat-zat kimia yang mengendap pada tanah, akibatnya air yang tadinya aman untuk di

[r]

Dalam mendukung terselenggaranya kegiatan deteksi dini kanker leher rahim BPJS Kesehatan Kota Tangerang juga melakukan kegiatan sosialisasi