• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PROGRAM KKS PENGABDIAN LEMBAGA PE"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM

KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2014

PEMBERDAYAAN ASUHAN KEPERAWATAN MENUJU DESA

SIAGA, DENGAN MASYARAKAT MANDIRI YANG TANGGAP

TERHADAP MASALAH KESEHATAN

KETUA TIM PENGUSUL

dr. Muhamad Nur Syukriani

NIP. 197610122010121002

ANGGOTA TIM PENGUSUL

Ns. Wirda Y. Dulahu, S.Kep, M.Kep

Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, MM

Baiaya Melalui Dana PNBP UNG, T4 2014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

(2)

Halaman Pengesahan Usulan KKS Pengabdian

1. Judul Kegiatan KKS Pengabdian : Pemberdayaan Asuhan Keperawatan

Menuju desa siaga, dengan masyarakat mandiri

yang tanggap terhadap masalah

kesehatan

2. Lokasi (Kec/Kab/Kota/Prov.) : Desa Mootilango, kec. Tilongkabila

Kabupaten Bone Bolango

3. Ketua Tim Pelaksana

a. Nama : dr. Muhamad Nur Syukriani Yusuf

b. NIP :19761012 201012 1 002

c. Jabatan/Golongan : Penata Muda/IIIb

d. Progran Studi/Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan e. Bidang Keahlian : Dokter

f. Alamat Kantor/Telp./Fax/E-mail : Jl. Prof. Jhon Ario Katili, No. 44 g. Alamat Rumah/Telp./Fax/E-mail : Jl. Raja Eyato

4. Anggota Tim Pelaksana

a. Jumlah Anggota : Dosen 2 orang

b. Nama Anggota I/Bidang Keahlian : Ns. Wirda Y. Dulahu, S.Kep, M.Kep /Keperawatan

c. Nama Anggota II/Bidang Keahlian : Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, MM /Keperawatan

d. Mahasiswa yang terlibat : 32 orang 5. Lembaga/Institusi Mitra

a. Nama Lembaga/Mitra : Pemerintah Desa Mootilango b. Penanggung Jawab : Yusuf Cono

c. Alamat/Telp./Fax/Surel : Desa Mootilango d. Jarak PT ke Lokasi mitra (km) : 10 Km

e. Bidang Kerja/Usaha : Pelayanan Desa / Kantor desa 6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 bulan

7. Sumber dana : PNBP UNG Tahun 2014

8. Biaya Total :

Rp.25.000.000,-Sumber lain (sebutkan) :

-Gorontalo, Februari

NIP. 195309131983022001 NIP. 19761012

201012 1 002

(3)

Prof. Dr. Fenty U. Puluhuwala, SH, M.Hum NIP. 19680409 199303 2001

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR ISI

RINGKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.2. Mitra dan Kelompok Sasaran Program KKS Pengabdian pada Masyarakat BAB 2 TARGET DAN LUARAN

2.1. Visi dan Misi 2.2. Tujuan dan Manfaat

2.3. Luaran Kompetensi yang Diharapkan BAB 3 METODE PELAKSANAAN

3.1. Persiapan dan Pembekalan

3.2. Tahap Kegiatan Mahasiswa dan Dosen Pembimbing 3.3. Proses Pelaksanaan KKS Pengabdian

3.4. Pembuatan Laporan

3.5. Rencana Keberlanjutan Program BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

(4)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Selain itu, masih tingginya angka kematian ibu (AKI) 208/100.000 kelahiran hidup dimana masih jauh dari standar 102/ 100.000 kelahiran, disertai berbagai masalah kesehatan lainnya merupakan masalah yang jika tidak segera ditangani maka dapat memberikan efek negative terhadap individu, kelompok, maupun Negara.

(5)

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat dan mampu hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat. Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan dan lingkungan fisik dan nonfisik.

Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan (lansia),maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan KKS maka diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana tingkat kesehatan masyarakat maupun lingkungannya yang akan memberikan stimulus bagi pengembangan Desa Siaga.

.Kuliah kerja sibermas kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan profesional tentang program pembangunan berwawasan kesehatan yang sesuai dengan paradigma sehat di Puskesmas atau institusi kesehatan lainnya dengan cara partisipasi aktif dalam menggerakkan seluruh komponen partnership secara proporsional, dalam suatu tindakan nyata sebagai bentuk pengabdian dosen dan mahasiswa kepada masyarakat.

(6)

jenjang pendidikan S1 dan merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan praktik profesi dan wadah pengabdian pada masyarakat secara langsung di masyarakat untuk menyelesaikan masa pendidikannya selain itu kegiatan ini juga untuk mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian professional dalam bentuk pengalaman belajar secara komperehensif yang memberi kesempatan kepada mahasiswa menjadi terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh secara teori pada pembelajaran perkuliahan (Tahap Akademik) untuk diterapkan menjadi tindakan psikomotor pada keadaan nyata dilapangan yang akan mengarahkan mahasiswa melalui tahapan proses asuhan keperawatan baik dari masalah sederhana sampai masalah yang kompleks melalui upaya promotif, preventif dengan tidak mengabaikan aspek-aspek kuratif dan rehabilitative sesuai dengan batas kewenangan, tanggungjawab, dan kemampuan perawat berlandaskan pada etika profesi keperawatan. Dengan demikian maka diharapkan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dapat menghasilkan lulusan perawat yang nantinya bisa bekerja secara professional. Dimana seorang perawat professional hendaknya memahami dan menjunjung tinggi falsafah keperawatan sehingga dapat melaksanakan tugas secara professional.

Berdasarkan penjelasan berbagai fenomena kesehatan dan solusi solusi yang ditawarkan tersebut dengan demikian Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan mengangkat tema “Pemberdayaan Asuhan Keperawatan Menuju Desa Siaga, dengan Masyarakat mandiri yang tanggap terhadap masalah kesehatan ” yang selanjutnya diterapkan dalam kegiatan KKS pengabdian yang diusung oleh LPM Universitas Negeri Grorontalo, yang mengkhususkan untuk penerapan pemberdayaan asuhan keperawatan dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.

1.1 Mitra dan Kelompok Sasaran Program Pengabdian pada Masyarakat

Kelompok sasaran /mitra desa siaga dibedakan menjadi tiga jenis untuk mempermudah strategi intervensi,yaitu:

1. Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.

(7)

tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh perempuan, dan pemuda,kader,serta petugas kesehatan

3. Pihak-pihak yang diharapkan memberi dukungan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dll. Seperti kepala desa, camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, puskesmas dan pemangku kepentingan lain.

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan KKS pengabdian bertempat di desa mootilango kecamatan Tilongkabila kabupaten Bone bolango. Desa Mootilango yang terdiri dari 4 dusun dan memiliki aliran sungai didalamnya. Desa Mootilango merupakan desa target percontohan desa siaga dan telah memiliki prasarana yang dibutuhkan untuk menjadi desa siaga seperti pos kesehatan desa (poskesdes). Namun demikian, kesiapan prasarana belum ditunjang oleh sumber daya dimana warga desa mootilango masih memiliki perilaku yang kurang sehat. Hal ini sesuai dengan survey awal dari wawancara dengan kepala puskesmas didapatkan data bahwa masih banyak warga yang buang air besar tidak pada tempatnya, membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal ini didukung oleh pernyataan aparat desa. Mereka menyatakan bahwa kesadaran warga masih rendah yang masih melakukan perilaku yang tidak sehat.

(8)

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 VISI DAN MISI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2.1.1 Visi

Menjadi Program Studi yang unggul, berakhlak dan kompetitif dibidang keperawatan gawat darurat dan manajemen keperawatan di Kawasan Utara Sulawesi pada Tahun 2020.

2.1.2 Misi

a) Mengupayakan peningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di Program Studi Ners baik tenaga pengajar, laboran dan tenaga penunjang akademik

b) Mengembangkan penyediaan sara dan prasarana pendidikan di Program studi yang menunjang proses pembelajaran yang berkualitas.

c) Menerapkan kurikulum dan metode pembelajaran yang menunjang terwujudnya lulusan keperawatan yang unggul, berakhlak mulia, kompetitif, dan professional dalam menerapkan keilmuannya khususnya dibidang manajemen keperawatan dan keperawatan gawat darurat

d) Menciptakan suasana pembelajaran dan lingkungan kerja yang kondusif dan inovatif.

e) Melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang menunjang kegiatan akademik dan bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2.2 2. TUJUAN DAN MANFAAT 2.2.1 Tujuan

a) Tujuan Umum

(9)

mengembangkan kepribadian ini adalah pengembangan segi persepsi, kognisi dan sikap mahasiswa itu sendiri terhadap masyarakat lingkungannya, terutama masyarakat pedesaan.

Setelah melaksanakan KKS, mahasiswa dapat mengenal proses KKS, program kesehatan yang sedang berjalan khususnya bidang keperawatan, menyusun program kerja KKS, menyelenggarakan program kesehatan, menilai pelaksanaan program kerja, melaporkan hasil pelaksanaan program kerja pelayanan kesehatan terpadu sebagai penunjang percepatan kebutuhan program kesehatan dimasyarakat yang melibatkan stakeholder. Membangun citra Universitas dalam rangka mensejahterakan desa dan masyarakat melalui program-program yang dibawa oleh mahasiswa dan harus diimplementasikan. KKS ini adalah tujuan utama dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada masyarakat.

b) Tujuan khusus

 Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalah keperawatan yang ada di masyarakat, melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi asuhan keperawatan pada keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat.

 Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur organisasi, program pokok, program pengembangan kesehatan, system pelayanan kesehatan, system rujukan, system pencatatan dan pelaporan, system penilaian, dan system pembiayaan pelayanan yang ada di masyarakat oleh stakeholder (Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, dll)

2.2.2 Manfaat a) Mahasiswa

 KKS dilaksanakan untuk mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan pengembangan institusi (institutional development ).

(10)

 Menjadikan citra mahasiswa dimata masyarakat lebih baik dan dikenal sebagai motivator dan pembawa perubahan dalam hal kenyamanan masyarakat.

b) Masyarakat

 Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam mewujudkan program kesehatan sebagai tanggung jawabnya.

 Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan, teknologi dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

 Memperoleh cara-cara baru dan tepat yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan penanganan masalah kesehatan khususnya keperawatan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

 Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

c) Institusi

 Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh materi perkuliahan, menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

 Mendekatkan lembaga perguruan tinggi pada masyarakat sehingga perguruan tinggi tidak dikatakan sebagai menara gading serta membantu pemerintah dalam mempercepat gerak peningkatan kualitas kesehatan dan mempersiapkan kader-kader pelaku peningkatan kesehatan yang berkualitas.

2.3 LUARAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

Setelah menyelesaikan KKS Pengabdian mahasiswa memiliki kompetensi sebagai berikut :

1. Melaksanakan praktik yang professional dan berlandaskan pada etik keperawatan sesuai dengan kode etik PPNI (2000)

(11)

c) Memiliki komitmen terhadap tujuan KKS yang ditujukan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada individu, keluarga dan komunitas/masyarakat. d) Mengaplikasikan program pemerintah di masyarakat

e) Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektor 2. Menunjukkan kemampuan untuk berfikir kritis dan analisis

a) Mengembangkan diri secara professional terus menerus b) Melakukan praktik keperawatan yang didasarkan fakta

c) Menggunakan standar praktik dalam penerapan asuhan keperawatan 3. Memberikan asuhan keperawatan sesuai standar

a) Menyusun instrument pengkajian bersama masyarakat sesuai masalah yang ditemukan

b) Merencanakan asuhan keperawatan yang merefleksikan prioritas, kesinambungan, dan alternative tindakan untuk mencapai status kesehatan yang optimal.

c) Memberikan asuhan keperawatan yang mencakup tindakan keperawaan atau terapi modalitas, pendidikan kesehatan dan kolaborasi untuk memfasilitasi masyarakat memenuhi kebutuhan kesehatannya.

d) Mengimplementasikan dan mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan menggunakan indicator yang telah dilakukan.

e) Mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan dan evaluasi yang dilakukan. 4. Melakukan pengorganisasian dengan target kelompok dan bekerjasama dengan

kelompok masyarakat yang ada diwilayah.

a) Membentuk atau bekerjasama dengan kelompok kerja kesehatan di masyarakat b) Melaksanakan pembinaan kesehatan sekolah di wilayah

c) Melaksanakan pembinaan kesehatan kerja di wilayah d) Melaksanakan pembinaan posyandu

(12)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 PERSIAPAN DAN PEMBEKALAN 3.1.1 Materi Persiapan dan Pembekalan

Pelaksanaan KKS pengabdian dosen merupakan aplikasi teori yang telah didapatkan mahasiswa dari dosen selama proses pembelajaran pada tahap akademik. Materi yang terkait seperti Ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan dasar, pengantar kesehatan masyarakat, komunikasi keperawatan, manajemen keperawatan, keperawatan gawat darurat, keperawatan komunitas, dan lain-lain. Bentuk aplikasi yang dilakukan selama KKS Pengabdian adalah melaksanakan asuhan keperawatan kelompok yang memiliki karakteristik yang sama seperti kelompok ibu hamil, kelompok keluarga dengan balita, kelompok anak usia sekolah, kelompok remaja, kelompok dewasa, kelompok lanjut usia, dan kelompok yang berpartisipasi terhadap kesehatan secara umum seperti kader, lembaga-lembaga kesehatan maupun masyarakat secara luas.

Luasnya area KKS Pengabdian dalam kelompok masyarakat sesuai dengan tahap perkembangan atau strata dimasyarakat membutuhkan kemampuan dari dosen sebagai pembimbing dan setiap mahasiswa terhadap ilmu manajemen dan keperawatan umumnya yang menyentuh berbagai tingkat elemen masyarakat seperti keperawatan anak, maternitas, bedah, penyakit dalam, komunitas, gerontik dan jiwa. Maka keterampilan yang sudah dimiliki oleh mahasiswa diharapkan dapat diterapkan pada program KKS Profesi Keperawatan dengan modifikasi alat dan bahan sesuai kondisi yang ada di masyarakat.

(13)

Persyaratan mahasiswa yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat sebagai berikut :

1. Calon peserta telah menyelesaikan 115 SKS, baik kependidikan maupun nonkependidikan (sesuai pedoman akademik UNG)

2. Calon peserta harus memprogram KKS melalui KRS pada tahun berjalan. 3. Mekanisme pendaftaran peserta KKS pengabdian dengan alur sebagai berikut :

a. Mahasiswa wajib memprogramkan dan mengimput mata kuliah KKS secara online. b. Mahasiswa wajib mengisi biodata online melalui http:/lpm.ung.ac.id

c. Biodata mahasiswa diprint-out, kemudian dimasukkan ke LPM (dengan melengkapi berkas pada poin 5 dibawah ini) untuk di validasi.

d. Setelah dinyatakan valid, mahasiswa diberi pengantar untuk membayar biaya pendaftaran KKS pengabdian di Bank.

e. Bukti (slip) asli pembayaran pendaftaran KKS dimasukkan ke LPM. 4. Pada saat pendaftaran calon peserta melengkapi berkas sebagai berikut :

a. Transkrip nilai dari Jurusan/Program Studi Diketahui Pembantu Dekan I b. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter

c. Memasukkan pas photo warna 3x4 cm (1 lembar) dan 2x3 cm (1 lembar)

5. Membayar biaya pendaftaran Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) ke rekening rector UNG melalui bank yang ditunjuk panitia atas nama Rektor Universitas Negeri Gorontalo.

3.2 TAHAP KEGIATAN MAHASISWA DAN DOSEN PEMBIMBING

Proses persiapan dan bimbingan KKS Pengabdian melalui tahapan : pra interaksi, introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses, dan terminasi akhir terkait dengan “Pemberdayaan Asuhan Keperawatan Menuju Desa Siaga, dengan Masyarakat mandiri yang tanggap terhadap masalah kesehatan ” sesuai pada table di bawah ini.

Tahap kegiatan

Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pembimbingan Pra interaksi  Setiap hari

sebelum wilayah yang akan di bina

Mengevaluasi

pemahaman mahasiswa tentang laporan

pendahuluan.

(14)

orientasi kegiatan

a. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan berupa pengobatan Murah/Gratis bagi masyarakat pesisir yang kurang mampu.

(15)

perawat pada beberapa lokasi di Desa Mootilango Kec. Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango.

b. Volume Pekerjaan ( JKEM )

Volume pekerjaan ditetapkan dalam bentuk jam kerja efektif mahasiswa, selama 1 kegiatan KKS Pengabdian. Jumlah mahasiswa peserta KKS Pengabdian sebanyak 32 orang. Kegiatan melibatkan sejumlah mahasiswa peserta KKS, sehingga setiap mahasiswa dapat mencapai 288 JKEM selama 2 bulan. Total volume pekerjaan adalah 9280. Adapun kegiatan dan volume JKEM dapat dilihat pada table berikut :

(16)
(17)

1. Pelaksanaan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga kesehatan terkait melalui kegiatan advokasi dan sosialisasi continue. Termasuk mencari dukungan dari instansi pemerintah setempat yang terkait.

2. Tahap observasi lapangan untuk mengidentifikasi potensi masalah serta penyusunan langkah pemecahan yang akan menjadi program kerja yang dijadikan petunujuk dan arahan untuk KKS Pengabdian.

3. Penyelenggaraan lokakarya mini untuk membahas program kerja yang disusun oleh tim KKS Pengabdian bersama kelompok masyarakat (bidang kesehatan/unit kesehatan/lembaga kesehatan). DPL membantu mengarahkan tekhnis agar dapat diperoleh hasil yang optimal.

Bimbingan kepada masyarakat bukan untuk mencari kesalahan atau menyalahkan masyarakat dalam proses pemberdayaan atau peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, tetapi mencari dengan seksama langkah-langkah yang belum dapat dikerjakan agar mahasiswa sebagai pendamping dapat membantu mencarikan solusi terhadap hambatan yang mungkin ada selama ini. (format Monitoring dan Evaluasi Program terlampir)

3.3 PROSES PELAKSANAAN KKS PENGABDIAN

1. Proses Kegiatan Mahasiswa dengan konteks pemberdayaan proses keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer a) 30 orang mahasiswa ditempatkan di satu kelurahan yang selanjutnya di bagi

kedalam 4 kelompok sesuai dengan jumlah dusun di Desa tersebut secara berkelompok

b) Mahasiswa pada minggu pertama melakukan orientasi wilayah KKS Pengabdian dengan melakukan identifikasi melalui struktur yang ada di masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lingkungan. Orientasi yang dilakukan juga termasuk pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat. Selanjutnya mahasiswa melakukan persiapan pertemuan dengan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah dengan menggunakan kuesioner yang telah disediakan. Selanjutnya diikuti dengan penginputan data hasil observasi dan wawancara identifikasi masalah.

(18)

d) Minggu ke tiga mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan POA terkait kebutuhan dan masalah yang ditemukan.

e) Kegiatan penyegaran kader kesehatan desa, posyandu, pengaktifan forum masyarakat desa , deteksi dini gangguan jiwa di lingkup rumah tangga, pembuatan/ pengaktifan system penanggulangan kegawatdaruratan/ bencana, berbagai kegiatan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan hasil pengkajian serta segala intervensi yang berhubungan dengan temuan masalah di masyarakat. tersebut yang ada di masyarakat.

f) Seluruh implementasi yang akan dilaksanakan diawalai dengan pembuatan term of refences (TOR) kegiatan dan kemudian dilakukan evaluasi dan menyusun rencana tindak lanjut kegiatan yang disepakati.

g) Setiap kegiatan yang dilakukan di nilai. Setiap mahasiswa memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan kemampuan yang ditampilkan dalam kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap anggota mahasiswa di kelompok harus mengambil kesempatan untuk setiap kegiatan dengan tugas yang berbeda agar mendapatkan hasil yang optimal.

h) Setiap kegiatan didahului dengan konsultasi laporan pendahuluan (format terlampir). Konsultasi minimal 2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan, oleh karena itu perencanaan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya sehingga tidak terjadi pembatalan kegiatan karena rencana yang dibuat mendadak atau belum dikonsultasikan.

i) Mahasiswa akan disupervisi disetiap kegiatan. Supervise ini dinilai sebagai bentuk kinerja professional individu (format terlampir). Sipervisi terdiri dari kinerja interpersonal, knowledge, skill, dan etika dan legal.

2. Proses Evaluasi

(19)

laporan proses dikumpulkan pada akhir kegiatan, sehingga setiap kelompok harus konsultasi dengan penanggung jawab kelompok selama proses KKS berjalan. Bobot dan instrument evaluasi yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel.

No Komponen Presentasi Alat Ukur 1 Kinerja professional individu terkait konteks

pemberdayaan proses keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer

10% Lampiran

2 Laporan program dengan konteks pemberdayaan proses keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer (unit kesehatan: puskesmas, posyandu dll)

5% Lampiran

3 Presentasi program (unit kesehatan: puskesmas, posyandu dll)

5% Lampiran

4 Evaluasi proyek KKS Pengabdian dengan konteks pemberdayaan proses keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer

- Persiapan dan pengorganisasian (5%) - Perencanaan (10%)

- Implementasi (10%) - Evaluasi (5%)

30% Lampiran

5 Evaluasi pra dan pos conferens 5% Lampiran 6 Pelaksanaan program terkait pemberdayaan

proses keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer (unit kesehatan : puskesmas, posyandu dll)

10% Lampiran

7 Kegiatan penyegaran kader atau kegiatan kesehatan lainnya terkait pemberdayaan proses keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer

10% Lampiran

8 Laporan proses asuhan keperawatan dalam pelayanan kesehatan primer

25% Lampiran

(20)

evaluasi proyek KKS adalah penilaian kinerja mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan bersama kelompok kerja kesehatan berupa aktivitas persiapan, pengorganisasian, perencanaan, implementasi, evaluasi. Pada proyek ini hanya dinilai proses berupa persiapan kegiatan. Kontribusi anggota kelompok, komunikasi dengan anggota kelompok dan target yang ada dimasyarakat. Sedangkan evaluasi hasil terdiri dari peran anggota kelompok secara keseluruhan, pelaksanaan tugas yang disepakati, hasil kerja dan proses belajar yang terjadi di kelompok (lampiran).

Kegiatan unit kesehatan (misalnya: posyandu) adalah penilaian yang dilakukan terhadap kinerja pelaksanaan unit kesehatan di lokasi peserta berupa penilaian evaluasi proses dan hasil (lampiran). apabila selama kegiatan KKS-PK mahasiswa mendapatkan jadwal kegiatan yang disinergikan dengan unit kesehatan (puskesmas/posyandu) diambil sebagai penilaian dan kegiatan-kegiatan berikutnya dapat digunakan sebagai kegiatan supervise unit kesehatan oleh mahasiswa. Kegiatan UKS atau kegiatan kesehatan lainnya dapat dilakukan sepanjang kegiatan KKS-PK sesuai dengan sekolah atau kelompok unit kesehatan yang ada di wilayah KKS diadakan. Penilaian terdiri dari evaluasi proses dan hasil. (lampiran).

Hasil kegiatan proyek, posyandu, atau kegiatan kesehatan lainnya dinilai oleh pembimbing. Mahasiswa sebaiknya melakukan rekapitulasi self evaluasi yang dikumpulkan pada coordinator dan direkap. Hasil rekapitulasi pembimbing dan mahasiswa (lampiran)

Presentasi program kegiatan merupakan evaluasi hasil telaah program yang dipresentasikan dihadapan pembimbing dan mahasiswa satu anggkatan dalam putaran yang berlaku. Penilaian terdiri dari persiapan, tujuan, presentasi, kemampuan menjelaskan konsep, kemampuan mendorong diskusi, pengaturan waktu, penggunaan media, kemampuan analisis pertanyaan dan sikap professional selama penyajian (Lampiran). Laporan proses dikumpulkan pada akhir KKS untuk dinilai. Setelah di setujui oleh penanggung jawab pembimbing di lokasi KKS.

3.4 PEMBUATAN LAPORAN

(21)

Seluruh pelaksana program KKS Pengabdian 2014 diwajibkan menyusun laporan akhir dan artikel untuk jurnal lalu diserahkan ke LPM UNG sebelum pencairan dana tahap akhir (30%) dilakukan. (Format Terlampir)

2. Pelaporan Mahasiswa

Sebagai pertanggungjawaban pelaksan KKS Profesi Keperawatan, maka setiap Tim mahasiswa membuat pelaporan. Pelaporan Tim dibuat secara sistematik yang secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 target dan luaran, Bab 3 Metode Pelaksanaan, Bab 4 Kelayakan Perguruan Tinggi, Bab 5 Hasil dan Pembahasan, dan Bab 6 Kesimpulan dasaran (Format Terlampir)

b. Proses penyusunan program kerja awal setelah observasi lapangan melalui pendataan dan pemetaan identifikasi masalah, lembaga kesehatan yang potesnsial, penyusunan rancangan program kerja serta pelaksanaan lokakarya mini. Sebagai kelengkapan dilampirkan program kerja yang disusun, termasuk sasaran prioritas yang menjadi garapan nantinya.

c. Langkah-langkah kegiatan, hasil yang dicapai dari program kerja. d. Dukungan yang diperoleh dan masalah-masalah yang dijumpai

e. Kesimpulan dan saran rekomendasi tindak lanjut pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.

f. Lampiran yang berisi foto-foto kegiatan KKS Profesi keperawatan

g. Format-format hasil kegiatan untuk kelengkapan laporan akhir terlampir yang mengacu pada panduan KKS UNG.

3. Penilaian kegiatan KKS

KKS Pengabdian merupakan program intrakurikuler (wajib) perguruan tinggi, maka setelah pelaksanaan KKS harus dilakukan penilaian yang hasilnya mempengaruhi indeks prestasi (IP) mahasiswa dan pengabdian bagi Dosen. Sebagai evaluator adalah DPL, Tim Pelaksana KKS Pengabdian, dan Tim Pembimbing Mitra (TPM) yang berada dilokasi KKS. Aspek yang dinilai meliputi:

a. Frekuensi kehadiran 100% dari jadwal waktu yang hadir dilokasi KKS yaitu selama 60 hari.

b. Mempertimbangan surat izin meninggalkan lokasi maksimal 3 kali selama kegiatan KKS

(22)

d. Hasil capaian dikonfirmasikan dengan fakta capaian dilapangan.

e. Kemampuan kerjasama tim (antar mahasiswa dan mitra kerja/masyarakat terkait)

f. Sikap dan perilaku mahasiswa dilapangan (sikap dan disiplin sesuai etik keperawatan)

(23)

BAB 4

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Pada tahun 2012 LPM Universitas Negeri Gorontalo mendapatkan dana hibah untuk 1 (satu) seri program KKN-PPM dalam tema Pengembangan Usaha Kerajinan Anyaman Berbasis Eceng Gondok (Eichhorniacrassipes) Untuk Peningkatan Pendapatan Keluarga. Adapun hasil yang telah dicapai oleh satu seri program KKN-PPM pada tahun 2012 tersebut antara lain telah meningkatnya masyarakat untuk berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dengan memanfaatkan tumbuhan eceng gondok yang selama ini menjadi penyebab dominan dalam kerusakan di danau Limboto, diperolehnya respons yang positif dari pihak lain yang terkait terutama pemerintah daerah dan pihak swasta untuk lebih aktif dalam penyelamatan keberadaan danau Limboto serta adanya kenaikan yang signifikan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir danau Limboto yang memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan kerajinan dan usaha kecil.

(24)

tenaga Instruktur dan Pendamping di LPM UNG berupa kegiatan TOT Kewirausahaan bagi calon instruktur LPM UNG.

BAB 5

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 ANGGARAN BIAYA

Komponen Biaya yang di usulkan (Rp) Honorarium (Maks. 30%)

7.500.000,-Bahan habis pakai dan peralatan (Maks.25%) 6.500.000 Perjalanan Dosen pembimbing dan Mahasiswa

(Termasuk seminar hasil) (Maks.40%)

10.000.000,-Lain-lain: Publikasi, Laporan, Lainnya sebutkan (Maks.5%)

1.000.000,-JUMLAH 25.000.000

5.2 JADWAL KEGIATAN

TAHAP KEGIATAN MINGGU

KE-1 2 3 4 5 6 7 8

Orientasi Program Unit Kesehatan v Presentasi program Unit Kesehatan v

Pengkajian v

Perencanaan v

Implementasi v v v v v

Evaluasi v

Penyegaran kader kesehatan, posyandu bayi dan lansia, pendidikan kesehatan, deteksi masalah kejiwaan, sistem kegawatdaruratan, dan bencana, Kegiatan kesehatan lainnya

(25)

5.3 TEMPAT KEGIATAN

No Dusun Desa Kecamatan kabupaten 1 Jati Mootilango Tilongkabila Bonebolango 2 Mootilango Mootilango Tilongkabila Bonebolango 3 Pulupo Mootilango Tilongkabila Bonebolango 4 Lupuyo Mootilango Tilongkabila Bonebolango

(26)

Rubenfeld, M. Gaei, Barbara K Scheffer. 2007. Berpikir Kriitis dalam Keperawatan Ed.2. Jakarta : EGC

Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktek Ed.3. Jakarta : EGC

Tim Penyusun, LPM UNG. 2014. Panduan Pelaksanaan KKS Pengabdian. Gorontalo : LPM UNG

(27)

(28)

Rincian Biaya Kegiatan KKS-Pengabdian Tahun 2014

Ketua orang 1 Rp3.000.000 Rp.3.000.000

Anggota orang 2 Rp.2.250.000 Rp. 4.500.000

SUB TOTAL I Rp. 7.500.000

B. PELAKSANAAN PROGRAM PERSIAPAN

1. Survey Lokasi hari 2 Rp. 200.000 Rp. 400.000 2. Persiapan Perlengkapan

a.Konsumsi mahasiswa ( 2 hari)

b. Konsumsi pemateri dan panitia

SUB TOTAL II Rp. 2.121.000

PELAKSANAAN

SUB TOTAL III Rp. 6.033.000

PELAPORAN

1. Laporan observasi Buah 3 Rp.50.000 Rp. 150.000 2. Laporan antara

(seminar hasil)

Buah 3 Rp.120.000 Rp.360..000

3. Laporan akhir Buah 3 Rp. 150.000 Rp.450.000 4. Artikel Buah 1 Rp 250.000 Rp 250.000

C. TRANSPORT Transport DPL & Mahasiswa

Rp. 8.200.000

SUB TOTAL IV Rp. 9.360.000

(29)

25.000.000

Lampiran :Biodata Penanggung Jawab / Dosen Pembimbing Lapangan

(30)

1. Nama : dr. Muhamad Nur Syukriani Yusuf 2. NIP : 19761012 201012 1 002

3. Tempat, Tgl. Lahir : Gorontalo, 12 Oktober 1976 4. Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

5. Alamat Kantor : Jl. Prof. Jhon Ario Katili, No.44 Alamat Rumah : Jl. Raja Eyato III

6. Pendidikan

No. Universitas/Institut

Dan Lokasi Gelar Tahun Selesai Bidang Studi 1.

1. Pola Penyakit Penyebab Kematian di Kecamatn Tuminting Tahun 2003

2003 Peneliti Utama

8. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Tahun Kedudukan

1. Pemeriksaan Fisis Untuk Pencegahan gangguan kardiovaskuler

2013 Ketua Tim

9. Pengalaman Profesional serta Kedudukan Saat ini

No.

Institusi

Jabatan

(31)

1. Universitas Negeri Gorontalo Dosen Tetap 2010-sekarang

Gorontalo, Februari 2014

( dr. Muhamad Nur Syukriani Yusuf )

BIODATA ANGGOTA TIM / DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

(32)

1. Nama : Ns. Wirda Y. Dulahu, S.Kep, M.Kep 2. NIP :

-3. Tempat, Tgl. Lahir : Diloniyohu, 23 Maret 1987 4. Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

5. Alamat Kantor : Jl. Prof. Jhon Ario Katili, No.44

Alamat Rumah : Perum Wongkaditi Permai 3 blok B. No. 4 Kota Utara 6. Pendidikan

1. Hubungan Anemia selama kehamilan dengan BBLR

2008 Peneliti Utama

2. Studi Fenomologi : Pengalaman menjadi perawat baru diruang Perawatan Intensif RSHUH

2013 Peneliti Utama

8. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Tahun Kedudukan

1. Skreening Kusta 2007 Anggota tim

9. Pengalaman Profesional serta Kedudukan Saat ini

No. Institusi Jabatan Periode Kerja

(33)

10. Publikasi Ilmiah

No. Judul Publikasi Nama Jurnal Tahun Terbit

- - -

Gorontalo, Februari 2014

( Ns. Wirda Y. Dulahu, S.Kep, M.Kep )

(34)

BIODATA

1. Nama : Ns. Abdul Wahab Pakaya, S.Kep, M.M 2. NIP : 196104201987031007

3. Tempat, Tgl. Lahir : Gorontalo, 20 April 1961 4. Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo

5. Alamat Kantor : Jl. Prof. Jhon Ario Katili, No.44

Alamat Rumah : Perum Wongkaditi Permai 3 blok B. No. 4 Kota Utara 6. Pendidikan

No. Universitas/InstitutDan Lokasi Gelar Tahun Selesai Bidang Studi 1

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi.

2001 Peneliti Utama

2. Analisis kebutuhan tenaga diruang interna RS UD Prof Aloei Saboe

2006 Peneliti Utama

3. Pengaruh Kepuasan pelanggan terhadap layanan di rumah sakit umum prof aloei saboe

(35)

8. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Tahun Kedudukan

1 Kegiatan Sunatan Masal 2010-2013 anggota

2 Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan 2009 anggota 3 Anggota Tim Manasik haji Prov.

Gorontalo 2012-2013 Anggota

9. Pengalaman Profesional serta Kedudukan Saat ini

No. Institusi Jabatan Periode Kerja

1. Universitas Negeri Gorontalo Dosen Luar Biasa 2009 sampai sekarang

10. Publikasi Ilmiah

No. Judul Publikasi Nama Jurnal Tahun Terbit

- - -

Gorontalo, Februari 2014

(36)

Lampiran

FORMAT PENILAIAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

(SESUAI MASALAH YANG DITEMUKAN DILOKASI KKS)

No Kemampuan Bobot Nilai Keterangan

1 Kekuatan mengidentifikasi latar belakang masalah dan tujuan penulisan

10 2 Tinjauan pustaka

Kejelasan teori dan konsep pendukung disertai contoh aplikatif

10

3 Pengkajian :

a. Membina dan memelihara hubungan kerja

- Identifikasi tokoh masyarakat yang dapat mewakili masyarakat dalam proses kegiatan untuk bekerjasama dengan tim kesehatan.

- Melibatkan kelompok dalam: menetapkan tujuan dan harapan kegiatan kelompok, eksplorasi strategi dan tekhnik intervensi, merencanakan frekuensi dan lama pertemuan dengan masyarakat.

- Menggunakan tekhnik komunikasi efektif: sikap percaya, memotivasi anggota kelompok masyarakat untuk bekerjasama dan saling menghargai, member penjelasan dengan sederhana dan jelas, menyertakan kelompok masyarakat dalam mengambil keputusan.

b. Mengkaji masalah kesehatan dan sumber daya. - Identifikasi masalah bersama masyarakat - Menyusun instrument dengan tepat sesuai kebutuhan masyarakat

- Mengumpulkan data bersama masyarakat - Mengorganisasiskan data bersama masyarakat secara sistematis, ringkas, dan akurat.

- Menganalisa data dengan menggunakan konsep terkait biostatic dan epidemiologi.

15

4 Diagnose

(37)

untuk menetapkan masalah kesehatan.

- Menetapkan diagnose berdasarkan criteria 5 Rencana

- Menetapkan tujuan umum dan khusus

- Menetapkan rencana bersama masyarakat, strategi intervensi yang tepat, sumber daya yang diperlukan, penanggungjawa kegiatan, waktu.

- Menyajikan rencana intervensi secara sistematis, ringkas, dan akurat.

6 Pelaksanaan

- Menggunakan strategi dan tekhnik organisasi komuniti

- Menggunakan strategi pendidikan kesehatan dalam mengembangkan kemampuan masyarakat untuk mandiri - Mengembangkan rencana belajar/supervise untuk kader kesehatan

- Melibatkan kerjasama lintas program dan lintas sector.

15

7 Evaluasi

- Menguraikan proses evaluasi - Mengidentifikasi hasil asuhan - Menyusun rencana tindak lanjut

15

8 Penulisan

Sistematis, akurat, lengkap, rapih

10 100 Kelompok :

Gambar

Tabel 1. Kegiatan dan Volume JKEM

Referensi

Dokumen terkait

22-78 Sebuah bola kecil yang massanya m mengangkut muatan positif q dan diikatkan ke salah satu ujung dari seutas serat sutera yang panjangnya  L. Ujung lain dari serat itu

Dilakukan uji in-situ untuk menentukan sifat mekanik batuan yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan uji di laboratorium karena menyangkut volume batuan yang besar sehingga

Dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak Rumah Sakit Umum Pemerintah Mohammad Hoesin menjadi Rumah Sakit Instansi Pengguna

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa gaco pada permainan engklek memiliki unsur bangun datar.. Hal ini dapat dilihat dari bentuk gaco yang menyerupai

serologi Formulir W1 Formulir W2-DBD Formulir K-DBD PE KLB Permohonan Fogging Puskesmas idem Rumah Sakit Dinkes Kab Form KD/RS-DBD Formulir W1 Formulir W2-DBD

1. Kondisi dan Struktur Ekonomi. Pembangunan perekonomian daerah diarahkan pada : a) Pengembangan perekonomian berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi dan persaingan

Lelaki itu muncul dari sebelah kiri dengan diiringi oleh seorang perempuan yang menangis.. Perempuan: Kau tadi berjanji akan memberi Rp.10,

ขอบคุณ และ อนุโมทนา แม ครัว สำหรับ อาหาร