• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ARUS KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH ARUS KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ARUS KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP LIKUIDITAS

Nada Ratmajaya

ABSTRAK

Likuiditas merupakan elemen kunci dalam menjaga bisnis agar bisa bertahan, karena likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo. T ujuan dari penelitian ini adalah untuk Memeriksa dan menganalisis pengaruh arus kas dan perputaran piutang terhadap likuiditas dengan Quick Rasio. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Studi ini menggunakan 23 perusahaan sebagai populasi dan 8 perusahaan digunakan sebagai sampel makanan Dan perusahaan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013, menggunakan Teknik Purposive Sampling Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah linear Analisis pada tingkat signifikansi 5%. Program ini digunakan untuk menganalisa data menggunakan Statistical for Social Sciencs(SPSS) Ver. 19:00. Hasil penelitian perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 menunjukkan bahwa arus kas parsial dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Dengan masing-masing pengaruh besar rendah dan sedang.

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu komponen untuk menilai keuangan perusahaan adalah rasio likuiditas (liquidity ratio). Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo (Munawir, 2007:144). Jika perusahaan mampu melakukan pembayaran artinya perusahaan dalam keadaan likuid, sedangkan jika perusahaan berada dalam keadaan tidak memiliki kemampuan membayar kewajiban jangka pendek artinya perusahaan tersebut dalam keadaan tidak likuid (Mulyadi, 2007). Likuiditas merupakan kunci utama dalam upaya mempertahankan suatu usaha agar dapat bertahan. Likuiditas juga berarti perusahaan mempunyai cukup dana ditangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga (Riyanto, 2011)

Likuiditas sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai jaminan pemenuhan kewajiban jangka pendeknya. Pengelolaan aktiva lancar secara efektif dan efisien sangatlah penting bagi perusahaan, agar dapat mempertahankan likuiditasnya yang sangat berperan dalam menentukan seberapa besar perubahan modal kerja yang akan digunakan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang diharapkan perusahaan.

(3)

kas yang cukup maka perusahana tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Informasi tentang arus kas suatu perusahana berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya sebuah perusahaan membayar semua kewajibannya.Oleh karena itu, perusahaan dituntut agar mampu mengelola dana yang ada untuk dipergunakan membiayai segala jenis kegiatannya dan harus berhati-hati dalam menangani masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas yang baik sangat diperlukan, karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahana dalam mendapatkan laba serta mengetahui kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang.

(4)

kesempatan untuk menghasilkan laba.Variabel yang kedua yaitu tingkat perputaran piutang. Perputaran piutang memperlihatkan jumlah piutang tersebut berputar sampai piutang tersebut bisa tertagih dan masuk menjadi kas perusahaan. Semakin tinggi proporsi piutang dari pemberian kredit yang telah terdistibusi maka berdampak pada peningkatan keuntungan, dan meningkatkan profitabilitas (Wild dan Halsey, 2007).

B. Rumusan Masalah

1.Seberapa besar pengaruh arus kas terhadap likuiditas.

2.Seberapa besar pengaruh perpuaran piutang terhadap likuiditas. C. Tujuan Penelitian

(5)

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

I. KERANGKA TEORITIS A. Arus Kas

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Arus Kas adalah kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas, (IAI, 2007:2.2).Karena arus kas mengandung 3 komponen yaitu arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan, maka total arus kas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Sumber: Brigham dan Houston (2001)

(6)

B. Perputaran Piutang

Piutang merupakan aktiva/kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Piutang sebagai bagian dari modal kerja, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)4 keberadaannya akan terus berputar, dalam arti piutang itu akan tertagih dan kembali menjadi modal kerja pada saat tertentu. Secara umum piutang diartikan sebagai klaim atas uang penerimaan pembayaran yang dimiliki oleh seseorang atau badan lain yang disebut kreditur, akan tetapi berdasarkan asal usul piutang dapat diartikan sebagai suatu tuntutan atau tagihan hasil penjualan barang dagangan atau jasa menjadi suatu usaha pokok perusahaan kepada pembelinya dimana pembayarannya akan terjadi pada saat jatuh tempo.

(7)

tergantung pada panjang pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. Sehingga semakin lama syarat pembayaran kredit berarti semakin lama terikatnya modal kerja dimana modal kerja merupakan kas yang terkumpul untuk diolah kembali untuk penjualan kredit berikutnya.

Menurut Munawir (2004 : 75) perputaran piutang adalah posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung perputaran piutang turn over receivabel yaitu dengan membagi total penjualan kredit netto dengan piutang rata-rata.

Perputaran piutang adalah usaha (account receivable turn over) untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun (Reeeve , 2005:407).

Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang itu ditentukan dua faktor utama, yaitu penjualan kredit dan rata-rata piutang. Adakalanya angka penjualan kredit untuk suatu periode tidak dapat diperoleh sehingga yang digunakan sebagai penjualan kredit adalah angka total penjualan.

Tingkat perputaran piutang dapat dirumuskan sebagai berikut : Perputaran Piutang = Penjualan bersihx 100%

(8)

C. Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan bentuk risiko yang dialami oleh suatu perusahaan karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga itu memberi pengaruh kepada terganggunya aktivitas perusahaan ke posisi tidak berjalan secara normal.

Menurut Sinungan (1993:78) likuditas atau kemampuan membayar kewajiban jangka pendek harus benar-benar diperhatikan.Walau rasio ini amat rendah, yaitu Cash ratio minimum sebesar 2%, namun asset yang convertible harus benar-benar dijaga jangan sampai tidak mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Salah satu komponen untuk menilai keuangan perusahaan adalah analysis rasio likuiditas (liquidity ratios).

Menurut Fahmi (2010:116) Untuk menganalis secara lebih dalam tentang risiko likuiditas dapat dilakukan dengan menganilis kondisi kemampuan suatu perusahaan yang dapat dilihat dari segi: (a) Analisis arus kas, (b) Analisis kewajiban jangka pendek, (c) Melakukan analisis terhadap arus dana jangka pendek Rasio yang digunakan dalam mengukur likuditas adalah Rasio Lancar. Rasio lancar adalah rasio asset lancar perusahaan terhadap kewajiban lancarnya.Informasi ini dapat ditemukan di dalam neraca. Rumus yang digunakan dalam menghitung tingkat likuiditas adalah sebagai berikut :

(9)

Kewajiban Lancar

Sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya risiko likuditas adalah : (a) Utang perusahaan yang berada pada posisi extreme laverage. Extreme leverage artinya utang perusahaan sudah berada dalam kategori yang membahayakan perusahaan itu sendiri, (b) Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang di saat jatuh tempo sudah begitu besar, baik utang di perbankan, leasing, mitra bisnis , utang dagang, dan berbagai bentuk tagihan lainnya, (c) Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehingga memberi pengaruh pada kerugian yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. (d) Kepemilikan asset perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan perusahan, yaitu sudah terlalu banyak asset yang dijual sehingga jika asset yang tersisa tersebut masih ingin dijual maka itu juga tidak mencukupi untuk menstabilkan perusahaan, (e) Penjualan dan hasil keuntungan yang diperoleh adalah terjadi penurunan yang fluktuatif, maka artinya perusahaan harus melakukan perubahan konsep sebelum terlambat.

II. PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Tingkat Likuiditas

(10)

dipertahankan, hal ini terkait dengan piutang sebagai proporsi dari aktiva lancar yang digunakan untuk menutupi utang (kewajiban jangka pendek), oleh karena itu tingkat perputaran piutang harus sangat diperhatikan untuk mempertahankan tingkat

likuiditas perusahaan.

Hal tersebut didukung juga oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Manurung dan Nugraha (2012). Berdasarkan penelitian Manurung dan Nugraha (2012) berjudul Analisis pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas Perusahaan studi kasus pada PT. Goodyear Indonesia Tbk, dan PT. Gajah Tungal tbk. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa perputaran piutang PT Goodyear Indonesia Tbk mempunyai korelasi terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan-perubahan perputaran piutang yang meningkat setiap Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 7 (2014)6 tahunnya. Dimana jika perputaran piutang semakin meningkat (baik), maka

(11)

pihak kreditur, karena tingkat likuiditas perusahaan menunjukan mampu atau tidak perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Perputaran piutang mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap likuiditas. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang, maka semakin besar pula kemampuan perusahaan menutupi kewajiban lancarnya. Hal tersebut berkenaan dengan tingkat perputaran piutang sebagai alat ukur proses konversi piutang menjadi kas yang akan digunakan sebagai alat bayar utang lancarnya. Berdasarkan uraian diatas hipotesisnya adalah: H1 Perputaran piutang berpengaruh positif terhadap Likuiditas perusahaan.

B. Pengaruh Arus Kas terhadap Likuiditas

(12)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

I. OBJEK PENELITIAN

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah arus kas dan perputaran piutang yang merupakan variabel independen sedangkan likuiditas merupakan variabel dependen.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

A. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:13) menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut:

Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

4. Pengajuan hipotesis 5. Metode penelitian

(13)

B. Operasional Variabel

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen atau variabel bebas adalah arus kas (X1) dan perputaran piutang (X2). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat adalah dividen likuiditas (Y).

C.Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data-data tersebut diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yaitu laporan keuangan perusahaan-perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

D.Populasi dan Penarikan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sektor makanan dan minuman.

2.Sampel

(14)

merupakan laporan keuangan dari setiap perusahaan dengan periode tahun 2009 sampai dengan 2013 yaitu selama 5 tahun. Sehingga jumlah data digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 tahun.

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti yaitu dilakukan dengan cara:

1.Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara: pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang berhubungan denganperusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya Arus Kas, Perputaran Piutangdanbesarnya Likuiditas dimiliki perusahaan,serta

informasi-informasi lain yang diperlukan.

2.Penelitian Kepustakaan (Library Research)

(15)
(16)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. HASIL PENELITIAN

(17)

II. PEMBAHASAN

A. Pengaruh Arus Kas Terhadap LIkuiditas

Hasil penelitiam ini didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa arus kas dinilai banyak memberikan inormasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan kondisi likuiditas perusahaan di masa yang kan datang ( Sofyan Syafri,2006:257). Selain itu pendapat lain meyebutkan bahwa arus kas mememiliki pengaruh terhadap likuiditas perusahaan yaitu semakin besa pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pendeknya atau tingkat likuiditasnya pada saat jatu tempo ( Simamora,2005:523).

(18)

B.Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas

Hasil penelitian didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyatakan bahwa piutang merupakan bagian dari pos aktiva lancer yang harus diperhatikan perputarannya. Perputaran piutang merupakan hal yang penting agar kelangsungan perusahaan dapat dipertahankan. Hal ini terkait dengan piutang sebagai proporsi dan aktiva lancer yang digunakan untuk menutupi utang ( kewajiban jangka pendek), oleh karena itu tingkat perputaran piutang harus sangat diperhatikan untuk mempertahankan tingkat likuiditas perusahaan.

Tingkat likuiditas perusahaan ( kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancarnya ) pada umumnya menjadi perhatian bagi pihak kreditor,karena tingkat likuiditas perusahaan menunjukkan mampu atau tidak perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Perputaran piutang mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap likuiditas. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang ,maka semakin besar pula kemampuan perusahaan menutupi kewajiban lancarnya. Hal ini berkenaan dengan tingkat perputaran piutang sebagai alat ukur proses konvensi piutang menjadi kas yang akan digunakan sebagai alat bayar utang lancarnya.

(19)

untuk menentukan tingkat likuiditas yang sesungguhnya dari masing-masing komponen aktiva lancer dan hutang lancer (Lukman Syamsudin, 2007:47).

(20)

BAB V PENUTUP

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Arus kas berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan makanan dan minuman dengan besar pengaruh parsial rendah. Hal ini berarti bahwa apabila arus kas naik mak likuiditas pun naik sebaliknya.

2. Perputaran Piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada perusahaan makanan dan minuman dengan besar pengaruh sedang. Hal ini berarti bahwa apabila perpuran piutang naik maka likuiditas naik.

II. SARAN

Berdasakan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti memberikan saran yang dapat dijadikan masukan kepada emitmen dan investor sebagai berikut :

(21)

memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan perusahaan dan kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Supangat. 2007.Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik.Jakarta: Kencana.

Brigham, Eugene F dan Michael C Ehrhard. 2002. Financial Management (Theory and Practice), Tenth Edition, Thomsons Learing Inc

Brigham. E. F. & Weston J. F, 2005, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Alih Bahasa: Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi Kesembilan, Jilid Dua, Erlangga, Jakarta.

Gujarati Damodar N. (2003). Basic Econometrics. Singapore. Mc Graw Hill. Henry Simamora. 2005, Akuntansi Manajemen, Jakarta: UPP AMP YKPN. Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba EmpatJopei Jusuf. 2008. Analisis Kredit untuk Account Offricer, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir. 2012. Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, Edisi Keenam.

Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen keuangan perusahaan.Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Munawir.2002.Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta.

Nina Sufiana 2010, Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas.Bali : Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Nurul Hayati dan Christina Riani. 2011. Pengaruh Arus Kas Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI.Jurnal Spread, Volume 1 Nomor 1.

R. Agus Sartono. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi)Edisi Pertama. BPFE: Yogyakarta.

Rina Yuliani 2012, Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada PT. Unilever Indonesia Tbk.Malang : Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

(23)

Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

S. Munawir. 2007. Analisa laporan keuangan.Yogyakrta : Liberty.Suad Husnan & Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar manajemen keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPM.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : AlfabetaSugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta.

Umi Narimawati. (2010) Metodelogi Penelitian : Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi. Jakarta: Penerbit Genesis.

Referensi

Dokumen terkait

Tunjangan alat kelengkapan DPRD adalah tunjangan yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan atau Anggota DPRD Kabupaten Brebes sehubungan dengan kedudukannya sebagai Ketua atau

Berdasarkan hasil uji chi – square antara variabel persepsi rasa aman sebagai variabel bebas dengan penggunaan kontrasepsi suntik sebagai varibel terikat diperoleh nilai p value

(3) Jika Nilai Perolehan Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf n tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP yang digunakan

Hasil penerimaan pajak daerah dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 ini 82% berasal dari pajak penerangan jalan, 7% dari pajak Ada beberapa pajak daerah yang ada di

Kebijakan K3 adalah perwujudan dari visi dan misi suatu organisasi, sehingga harus disesuaikan dengan sifat dan skala organisasi. Kebijakan K3 bersifat negatif dinamis

karena atas berkat, rahmat dan cinta-Nya yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Efek Antiinflamasi Benzoil Eugenol secara Topikal terhadap Edema Kaki

Apabila pemenang lelang urutan pertama yang telah ditetapkan sebagai Penyedia mengundurkan diri dan atau tidak bersedia, maka yang akan ditetapkan sebagai Penyedia dapat

Melihat kuantitas dilakukan dengan cara analisis beban kerja untuk mengetahui jumlah optimal pegawai yang dibutuhkan untuk setiap Laboratorium yang didahului oleh