• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EKONOMI MONETER Krisis Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH EKONOMI MONETER Krisis Ekonomi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EKONOMI MONETER

“PERMINTAAN AKAN UANG”

Nama Kelompok:

Yosephine Rose Christine

0901025022

Jessica Ayu Margita

1001025015

Nur Hidayah

1101025165

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem “barter” yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.

(3)

Latin salarium yang berarti garam. Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.

Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan.

Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emasdan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.

(4)
(5)

BAB II PEMBAHASAN

1.

KRONOLOGI UANG

Dapat dibayangkan bila dalam kehidupan masyarakat saat ini tidak ada uang ? Apa yang terjadi bila kita membutuhkan makanan, membutuhkan rumah, membutuhkan alat transportasi ? Sanggupkan masyarakat bertahan tanpa uang ?

Sarana utama untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari adalah uang. Uang digunakan masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Di dalam ilmu ekonomi, uang termasuk bagian yang dipelajari dalam Ekonomi Moneter.

Di dalam masyarakat tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar tersebut dapat berupa apa saja yang dapat diterimah oleh masyarakat dalam proses pertukaran. Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut(Sidiq, Sahabudin, 2005: 31-41) yaitu ; menurut (R.G.Thomas 2001)beliau mengemukakan uang dalam suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima masyarakat untuk pembayaran bagi pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainya, serta untuk pembayaran utang. (D.H.Robertson 2001 )beliau mengemukan uang adalah sesuatu yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.

(A.C.Pigou 1999 ), uang adalah alat tukar. Definisi tersebut itu tercantum dalam bukunya yang berjudul The Veil Of Money. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan mengenai ciri-ciri uang , yaitu ; dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat penukar, dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

(6)

manusia tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya secara sendiri – sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti pada masyarakat tradisional mereka menggunakan sistem barter untuk melengkapi kebutuhan hidupnya.

Barter merupakan pertukaran barang dengan barang, kegiatan ini akan terjadi apabila adanya keinginan diantara kedua belah pihak yang melakukan transaksi tersebut, misalnya si A membutuhkan garam, sedanngkan si B membutuhkan beras, dengan adanya kesepakatan maka mereka akan melakukan transaksi atau pertukaran tersebut. Terlepas dari tahap barter yang kerap memperoleh kesulitan maka munculah sistem uang barang. Uang barang ini merupakan barang yang seolah – olah berfungsih sebagai uang dengan pengaplikasian bahwa barang tersebut dapat diterima masyarakat(generally accepted), atau bisa juga barang terebut memiliki nilai yang tinggi dan di butuhkan sehari – hari misalnya garam.

Setiap sejarah hidup pasti ada kesulitan dan kendala yang dihadapi seperti yang di jelaskan tadi setelah masyarakat tradisional menggunakan sistem barter pasti mengalami kesulitan dengan munculnya tahap uang barang, dan begitu juga demikian pada saat uang barang mulai diterapkan dalam masyarakat, maka lama kelamaan akan timbul juga berbagai hambatan seperti uang barang tidak memiliki pecahaan, sulit untuk menyimpan( storage) dan mengangkut (transportation) dalam jumlah yang besar dan kendala yang paling berat uang barang ini hanya beredar di daerah tertentu dan tidak beredar di daerah lain.

Dari hal tersebut untuk menetralisir kesulitan – kesulitan dalam uang barang maka manusia berusaha menciptakan uang logam yang terbuat dari emas dan logam, karena masyarakat menganggap dengan logam dan emas maka akan memperoleh nilai yang tinggi,langkah,dapat diterima secara umum, tidak mudah susut, dapat diterima secara umum dan kemungkinan untuk rusak sangat kecil.

(7)

kelamaan uang logam ini dapat dikatakan sudah langkah dan sulit untuk di dapatkan lagi karena emas dan perak di beberapa daerah merupakan barang langkah, sehingga dibatasi untuk berbelanja, kemudian persediaannya tidak sama pada setiap daerah karena pemilikan sumber daya alam yang tidak merata dan juga sulit memindahkan dalam jumlah besar dan tidak aman.

Dampak dari pengaruh zaman yang semakin berkembang dan juga masuknya dampak dari globalisasi ini sangat dirasakan, sebut saja seperti pembahasan sebelumnya yaitu uang, dari berbagai bentuk, jenis dan kegunaannya, dan dari setiap perubahan tersebut muncullah sebuah fase yang di sebut tahap uang kertas dimana uang kertas merupakan tahap evolusi penting dalam sejarah uang. Uang kertas disebut juga uang kepercayaan atau uang tunda. Mengapa demikian? Sebut saja uang kertas ini ini tidak dijamin dan tidak ditukarkan dengan emas, masyarakat tetap menerima sebagai alat tukar.

Berbicara mengenai sebuah kepercayaan bahwa masyarakat tetap menerima karena ada unsur kepercayaan terhadap negara sebagai pihak yang mengeluarkan uang. Dari segelitir kepercayaan yang di akui negara terhadap uang kertas tersebut terdapat pula keuntungan daripada penggunanya uang kertas ini salah satunya pembiayaan pembuatan lebih murah dibandingkan dengan uang logam, pengiriman dalam jumlah besar menjadi lebih mudah dan efektif, kemudian penambahan atau pengurangan jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan cepat dan dengan adanya uang ini, maka uang logam mulia seperti emas dan perak dapat digunakan untuk keperluan lainnya.

(8)

Setelah mengenal berbagai tahapan mengenai uang, selanjutnya kita harus mengetahui fungsi umum dari pada uang yang dimana sebagai satuan pengukur nilai dimana fungsi ini, setiap barang atau jasa dapat diukur dan diperbandingkan nilainya. Sebagai contoh dengan uang Rupiah, sebuah rumah dan mobil dapat diukur nilainya, serta dapar diperbandingkan nilai keduanya.

Bila nilai sebuah rumah adalah Rp 200 juta dan sebuah mobil adalah Rp 100 juta, maka nilai mobil tersebut adalah ½ dari nilai rumah tersebut, kemudian Sebagai alat tukar-menukar yang dimana salah satu kelebihan dari uang adalah kemampuannya dalam menghilangkan syarat kesamaan keinginan dalam transaksi barter, karena saat ini semua barang dan jasa untuk mendapatkannya dapat ditukar dengan uang, selanjutnya sebagai alat penyimpan kekayaan maksudnya selain dalam bentuk barang (seperti tanah, emas, rumah, kendaraan, saham), seseorang dapat menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang berupa uang kas atau dalam tabungan, dengan kelebihan tidak perlu secara fisik menyimpan kekayaan tersebut, dan Sebagai alat pembayaran di masa yang akan datang di artikan sebagai sebuah transaksi ekonomi tidak selalu selesai dalam satu saat, namun seringkali berlanjut atau ditunda (pembayarannya) hingga waktu yang akan datang, sehingga memerlukan uang untuk melakukan pembayaran di masa yang akan datang.

2.

PERMINTAAN AKAN UANG

(9)

harga. Menurut teori kuantitas uang, bertambahnya jumlah uang yang beredar cenderung mengakibatkan naiknya tingkat harga (inflasi), dan sebaliknya. Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher. Ia mengemukakan persamaan yang dinamakan persamaan pertukaran (equation of exchange)Persamaan pertukaran dinyatakan sebagai berikut:

MV = PT, dimana

M = jumlah uang beredar/penawaran uang (money suplly) V = kecepatan peredaran uang (velocity circulation of moneya) P = tingkat harga-harga (price level)

T = jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang diperjual-belikan dalam satu tahun tertentu (transaction)

Di dalam persamaan tersebut, M sama dengan jumlah uang kertas, logam, dan uang giral yang beredar (terdapat) dalam perekonomian. Kecepatan peredaran uang (V) ditentukan berdasarkan berapa seringnya uang beredar yang terdapat dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun. Apabila setiap jenis uang secara rata-rata berpindah tangan sebanyak sepuluh kali dalam satu tahun, maka V adalah sepuluh.Nilai P ditentukan berdasarkan indeks harga. Di dalam perekonomian terdapat banyak jenis barang dan harganya berbeda-beda pula.

Dari waktu ke waktu harga-harga mengalami perubahan yang berbeda. Adalah tidak mungkin untuk menggambarkan semua keadaan ini dalam persamaan di atas. Untuk menunjukkan keadaan harga-harga dan perubahannya dari tahun ke tahun, digunakan indeks harga beserta perubahan-perubahannya. T menunjukkan jumlah barang-barang jadi dan barang-barang setengah jadi yang diperjualbelikan.

(10)

perkalian tiap-tiap barang yang termasuk pendapatan nasional dengan harga-harganya, ditambah dengan hasil perkalian tiap-tiap barang setengah jadi dengan harga-harganya. Singkatnya, PT meliputi pendapatan nasional ditambah nilai transaksi barang-barang setengah jadi. Berarti nilai PT lebih besar dari pendapatan nasional. Dalam teori kuantitas diasumsikan (dianggap) bahwa kecepatan peredaran uang adalah tetap; dan penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) sudah tercapai.

Berdasarkan asumsi tersebut maka dalam persamaan MV = PT, besarnya faktor V dan T adalah tetap (konstan). T dianggap tetap karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, pendapatan nasional tidak dapat ditambah lagi. Jumlah barang-barang yang diperjualbelikan (ditransaksikan) pun tidak mengalami perubahan. Setiap perubahan jumlah uang beredar (M) akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya terhadap harga-harag (P).

Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat bahwa kecepatan peredaran uang (V) adalah tetap. Mereka beranggapan bahwa jumlah uang beredar dan pertambahannya tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap kecepatan peredaran uang. Menurut mereka kecepatan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor teknis. Faktor-faktor tersebut antara lain sistem pembayaran gaji dalam masyarakat, kebiasaaan masyarakat dalam melakukan perdagangan, efisienai sistem pengangkutan, dan kepadatan penduduk.

Kesimpulan teori kuantitas uang oleh Irving Fisher yaitu perubahan jumlah uang beredar akan menimbulkan perubahan yang sama besarnya terhadap harga-harga, dan dalam arah yang bersamaan. Maksudnya, bila uang beredar bertambah sebanyak 5%, maka tingkat harga-harga juga akan bertambah (inflasi) sebanyak 5%, dan sebaliknya.

(11)

mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Dan teori-teori ekonomi sebelumnya juga tidak dapat menerangkan mengapa peristiwa kemunduran ekonomi yang serius tersebut dapat terjadi. Ketidakmampuan tersebut mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yang terkemuka pada masa tersebut, yaitu Teori Keynesian, adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide seorang ekonom Inggris abad ke-20, John Maynard Keynes. Pandangan Keynes sering dianggap sebagai awal dari pemikiran ekonomi modern. Keynes banyak melakukan pembaharuan dan perumusan ulang doktrin-doktrin klasik dan neo-klasik. Kita semua sudah tahu bahwa, analisis klasik bertumpu pada masalah-masalah mikro. Aliran Klasik mengatakan“Penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri” hal ini dikritik Keynes sebagai sesuatu yang keliru. Dalam kenyataannya, menurut Keynes permintaan lebih kecil dari penawaran. Alasannya, sebagian dari pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung, dan tidak semuanya dikonsumsi.

Menurut Klasik jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah investasi, namun ini dibantah Keynes. Alasannya, motiforang untuk menabung tidak sama dengan motif pengusaha untuk menginvestasi. Pengusaha melakukan investasi didorong oleh keinginan untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Semantara itu, sektor rumah tangga melakukan penabungan didorong oleh berbagai motif yang sangat berbeda, hal ini menyebabkan jumlah tabungan tidak akan pernah sama dengan jumlah investasi.

(12)

karena upah tidak pernah fleksibel, sehingga permitaan dan penawaran hampir tidak pernah seimbang sehingga penganguran sering terjadi.

Menurut Keynesian pengangguran bisa terjadi disebabkan oleh tidak fleksibelnya harga-harga, termasuk harga tenaga kerja (upah) dan lambatnya reaksi rasional dari para pelaku ekonomi sehingga tidak terjadinya full employment. Dalam teorinya, Keynes berpendapat tentang kebijakan makro. Kebijakan makro Keynes mengatakan bagaimana peran pemerintah dalam mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi full employment-nya. Keynes menyarankan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar. Hingga batas tertentu, peran pemerintah justru diperlukan Misalnya, jika terjadi pengangguran, pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya. Dengan demikian, sebagian tenaga kerja yang menganggur bisa bekerja, yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dari deskripsi tersebut, memang alur pemikiran Keynes sangat logis dan bisa kita telusuri dengan mudah tanpa berumit- rumit. Dengan demikian kritik Keynes mengenai klasik dan neo-klasik memang masih masuk akal dalam ilmu ekonomis dan memenuhi aturan. Dalam hal ini, teori Keynes merupakan analisis model disequilibeium ekonomi.

(13)

Di dalam konsepnya pula ia menjelaskan mengenai kekayaan. Menurutnya kekayaan dimaksudkan tidak hanya aktiva-aktiva yang berbentuk uang atau bias diubah (dijual) menjadi uang, tetapi termasuk juga nilai dari aliran penghasilan di tahun-tahun akan mendatang dari tenaga kerjanya. Friedman memaparkan bahwa terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang yaitu Harga umum, prosentase perubahan tingkat harga, tingkat bunga, dan preferensi atau selera orang tersebut.

Teori kuantitas yang dicetuskan oleh Friedman pada asasnya adalah teori permintaan akan uang, bukan teori mengenai tingkat output, bukan teori mengenai tingkat penghasilan, dan bukan pula teori mengenai penentuan tingkat harga(Boediono,1995 : 63)[10]. Dijelaskan pula bahwa permintaan akan uang adalah suatu hubungan yang stabil dan bahkan lebih stabil daripada fungsi-fungsi/hubungan ekonomi lainnya seperti fungsi konsumsi yang merupakan hubungan yang sangat penting dalam teori lain (Keynes).

Melihat berbagai perbedaan pendapat mengenai Permintaan Uang dari beberapa pandangan tokoh memang membawa dampak dalam prekonomian terutama dalam keberadaan uang itu sendiri. Perbedaan pandangan memang sudah harusnya terjadi dikarenakan setiap orang melihat sesuatu pasti mempunyai pendapat atau asumsi yang berbeda – beda, namun hal tersebut tergantung bagaiman cara kita menyikapinya sesuai dengan keadaan dan situasi.

3. KONSEP FRIEDMEN

Dalam konsep ini berpangkal otak pada teori tentang permintaan uang sejalan dengan permintaan barang tahan lama. Definisi uang dalam analisa Friedmen adalah sebagai berikut:

M2 = Kartal + DD dan TD

(14)

Friedment mengemukakan bahwa TD mempunyai kaitan erat dengan uang. Beberapa persamaan friedmen dengan kuantitas klasik, kita uraikan sebagai berikut: M = kY = 1/V. Y atau Y=1/V. M = V.M

Beliau menegaskan teori fisher lebih canggih, hanya dia memberikan kompromi sedikit. Dia berbicara tidak lagi tentang nominal interest rate tetapi tantang differential interest rate antara interest rate money, ekspected inflation, dan lain-lain. Secara sistematis dirumuskan

4. FAKTOR-FAKTOR LAIN (SELAIN

PENDAPATAN, HARGA/TINGKAT BUNGA, DAN SELERA) YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG

a. Kekayaan Dari Masyarakat

Suatu masyarakat yang makin kaya dapat diperkirakan/diharapkan makin besar pula permintaan akan uang. Namun demikian, dengan makin banyak nya alternatifnya bentuk kekayaan yang dengan mudah dapt di tukarkan dengan uang kas serta dapat memperoleh bunga (misalnya tabungn atau surat berharga jangka pendek), maka tidak mesti bahwa kenaikan kekayaan yang cukup besar tercermin pula dengan kenaikan permintaan uang yang cukup besar, mungkin sebagian di wujudkan dalam bentuk kekayaan lain seperti tabungan atau surat berharga jangka pendek yang dengan mudah dapat ditukarkan dengan uang kas.

b. Tersedianya Fasilitas Kredit

Dengan makin banyak serta makin mudanya fasilitas kredit (seperti misalnya adanya credit card, cara pembayaran dengan angsuran dan sebagainya) maka permintaan akan uang kas akan makin kecil. Dengan adanya “credit card” pembayaran sesuatu barang atau jasa tidak perlu dengan uang kas, sehingga keingan masyarakat akan uang kas makin kecil.

(15)

Apabila masyarakat lebih pasti tentang pandapatan yang diharapkan di masa mendatang, maka permintaan uang cendrung turun. Sebaliknya apabila masyarakat diliputi rasa ketakutan bahwa pendapatan yang diharapkan kemungkinan tidak menjadi kenyataan, maka permintaan uang kas cendrung naik.

d. Harapan Tentang Harga

Apabila masyarakat berharap bahwa kemudian hari harga-harga barang dan jasa akan turun, mereka cendrung menahan uang kas dengan menunda pembelian barang. Sebaliknya apabila diperkirakan harga-harga akan naik, permintaan uang oleh masyarakat cendrung turun. Dalam masa inflasi keinginan masyarakat utuk menahan uang kas sangat kecil, mereka lebih suka barter (barang dengan barang).

5.

STANDAR MONETER

Dalam pengaplikasiannya standar moneter ini mempunyai berbagai bentuk, sebut saja Standar Kembar (bimetallism) yang dimana Standar kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uangnya. Caranya, harga perak ditetapkan, misalnya sebesar $1,293 per gram dan emas sebesar $19,395 per gram. Dengan demikian perbandingan niali antara perak dengan emas adalah 15 : 1. Perbandingan ini disebut Mint Ratio. Artinya, harga emas 15 kali harga perak. Pemerintah bersedia untuk membuat uang (pada perbandingan tersebut) semua emas dan perak yang ditawarkannya. Demikian juga masyarakat bebas untuk melebur uang menjadi logam mulia dan sebaliknya. Namun, standar kembar ini sering menimbulkan masalah.

(16)

seberat emas tertentu. Masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau membuat emas batangan menjadi mata uang kertas serta menukarkan mata uangnya (yang bukan emas)dengan emas atau sebaliknyadengan perbandingan yang telah di tentukan oleh bank sentral.Karena negara – negara lain juga mengaitkan nilai mata uangnya dengan emas, maka dapatlah diketahui perbandingan nilai mata uang mereka (kursnya). Misalnya di Amerika perbandingan dolar dengan emas adalah US$4/1 gram, sedangkan di inggris perbandingannya €1/1 gram, maka nilai tukar antara dolar dengan pondsterling adalah US$4/€1. Nilai tukar ini akan stabil jika bank sentral di kedua negaratersebut tidak mengubahperbandingan nilai mata uangnya degan emas. Stabilitas inilah yang merupakan salah satu keuntungan penggunaan sistem standar emas (Nopirin,Ph.D,1992.

Selanjutnya Fiat Standar, masalah pokok yang timbul dari standar barang (emas dan atau perak) adalah kurang praktis apabila transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. Atas dasar alasan ini, kemudian beredar surat emas / perak sebagai pengganti emas / perak yanng disimpan. Surat emas / perak ini semula dijamin 100% dengan emas / perak yang tersimpan kemudian berangsur–angsur jaminan in i makin berkurang. Semula memang pengeluaran surat emas ini sebagai bukti atas pemilikan emas yang tersimpan dimana setiap saat si pemilik dapat mengambil emas tersebut. Oleh karena itu kertas (sertifikat) yang tidak dijamin dengan 100% emas itu pun apabila memenuhi fungsi–fungsi tersebut diatas dapat disebut uang.

(17)

badan usaha dapat membayar utangnya tiap bulan dengan menulis cek atas depositonya di Bank. Karena deposito dapat memenuhi fungsi – fungsi uang, maka dapat dikategorikan sebagai uang. Dan bahkan makin maju suatu perekonomian jenis uang giral ini proporsinya terhadap jumlah total uang beredar makin besar.

Di Amerika Serikat pada tahun 1983 jumlah uang giral meliputi kurang lebih ¾ dari jumlah uang beredar., sisanya (yang ¼) berupauang kartal (uang kertas dan logam). Selanjutnya Standar Uang Kuasi yaitu Uang kuasi terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik. Apabila kriteria uang didasarkan pada fungsinya, maka sebenarnya tabungan ini tidak masuk dalam pengertian uang. Namun, ada yang berpendapat bahwa seseorang itu dapat mewujudkan kekayaannya dalam bervagai bentuk seperti : tanah, rumah, uang, perhiasan, dan bahkan berbentuk tabungan. Maka memasukan tabungan kedalam pengertian uang dapat dimengerti.Argumentasi lain untuk memasukan tabungan kedalam pengertian uang dengan melihat apakah ada kemungkinan saling mengganti (substitutability) antara tabungan dengan uang giral (demand deposit). Apabila ada maka tabungan dapat dimasukan kedalam pengertian uang.Karena kriteria ini pun belum jelas, yakni sampai seberapa besar angka substitutability ini dapat diterimanya tabungan sebagai uang, maka hingga kini masalah tersebut selalu diperdebatkan

.

6.

PERMINTAAN UANG DALAM MONETER

(18)

percaya bahwa perubahan jumlah uamg beredar dalam jangka panjang terutama akan menghasilkan tingkat harga sedangkan dampak terhadap output rill adalah sedikit atau bahkan tidak ada. Suatu kebijakan moneter menyentuh sector rill merupakan suatu proses yang kompleks karena uang berkaitan dengan hampir seluruh aspek kehidupan perekonomian. Proses ini lazimnya disebut mekanisme transisi kebijakan moneter, pengaruh tindakan otoriter moneter terhadapa perekonomian ini terjada melalui berbagai saluran atau chanels,yaitu saluran uang, saluran suku bunga, saluran kredit, saluran nilai tukar, saluran asset, dan saluran ekspentasi.

Berbicara mengenai permintaan uang, suatu keadaan yang dimana apabila permintaan uang di masyarakat cenderung meningkat maka akan menjadi ancaman dalam prekonomian, sebut saja inflasi. Inflasi merupakan keadaan dimana naiknya harga suatu barang secara terus menerus. Contohnya saja pada saat hari-hari penting seperti Hari Raya, Natal dan Tahun Baru harga barang melonjak naik seperti kebutuhan sehari – hari misalnya harga daging yang tadinya hanya Rp15.000 per kilo naik menjadi Rp 35.000 per kilo. Hal ini merupakan ancaman bagi masyarakat apabila tidak mengatur jumlah uang yang dikeluarkan.

Dengan kejadian ini pemerintah mengambil tindakaan untuk mengatasi ancaman seperti ini yaitu dengan menegluarkan sebuah kebijakan yaitu Kebijakan Moneter

(19)

pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Adapun jenis kebijakan moneter sebut saja Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy) Suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy money policy). Kemudian Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy) Suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).

(20)

memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

Kemudian Imbauan Moral (Moral Persuasion) Kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian(Nasution,Mulia. 1998).

(21)
(22)

BAB III

KESIMPULAN

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan.

Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa “aman, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan dirinya.

(23)

dengan harga maka bila jumlah uang dua kali lipat harga pun akan naik dua kali lipat demikian pula sebaliknya.Melihat berbagai perbedaan pendapat mengenai Permintaan Uang dari beberapa pandangan tokoh memang membawa dampak dalam prekonomian terutama dalam keberadaan uang itu sendiri. Perbedaan pandangan memang sudah harusnya terjadi dikarenakan setiap orang melihat sesuatu pasti mempunyai pendapat atau asumsi yang berbeda – beda, namun hal tersebut tergantung bagaiman cara kita menyikapinya sesuai dengan keadaan dan situasi.Aktivitas moneter merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam suatu negara.

Referensi

Dokumen terkait

• Indeks Hang Seng <.HSI>, yang pada hari Kamis ditutup pada level tertinggi sejak 4 Februari 2013 setelah the Fed AS mempertahankan stimulus bulanannya

1. Dibawah ini software pengolah gambar vektor/digital illustrator adalah…A. CorelDraw B. Photoshop C. Paintbrush D. Adobe After Effect E. Adobe Flash 2. Di bawah ini software pengolah gambar raster/digital imaging

Conceptual Data Model (CDM) pada proses Rancang Bangun Aplikasi Pengaduan Tenaga Kerja pada DISNAKERTRANSDUK PROVINSI JAWA TIMUR merupakan gambaran dari struktur database

Safety pillar untuk penahanan air adalah pilar batu bara yang disisakan sebagai batar dua blok penambangan yang saling berdekatan, dengan maksud memutuskan peredaran air. Misalkan

Beragamnya tipe ekosistem ini sangat mendukung sebagai habitat satwa maupun flora khususnya berbagai jenis tumbuhan paku-pakuan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk

 Komite tidak menyetujui penggunaan Tokoferol (INS. 150d) pada draft regional standard for non-fermented soybean product karena batas maksimum yang diajukan

Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 disusun dengan maksud untuk menjadikan acuan dalam menetapkan

Hasil penelitian ini berdasarkan penggunaan koleksi audio-visual menunjukan bahwa pemanfaatan koleksi audio-visual pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah