Handout
Manajemen Ketenagaan
Rumah Sakit
Oleh
:
Pertemuan 1
Organisasi &Manajemen RS Suatu pengantar
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan pengertian organisasi dan manajemen rumah sakit 2. Menjelaskan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit
3. Menjelaskan ketenagaan rumah sakit
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah alat
sekaligus wadah kegiatan
sekelompok orang untuk
mencapai tujuan bersama
yang ditetapkan
Organisasi ada yang formal
dan informal
Ciri utama
organisasi yang
baik:
Ada tujuan
Ada kerjasama
yang baik diantara
anggotanya
Ada pembagian
tugas dan
Definisi dan Konsep Manajemen
Manajemen
adalah
ilmu dan seni mengatur dan
memanfaatkan sumberdaya secara efsien,efektif,
produktif dan berkualitas untuk mewujudkan tujuan
organisasi.
Manajemen
adalah
proses sistematis untuk mencapai tujuan
melalui fungsi-fungsi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan,
pemeriksaan dan pengendalian
Management is a systematic how to solve
the problem
(Manajemen
adalah cara mengatasi masalah secara sistematis)
Proses manajemen dikenal dengan
PDCA ( Plan, Do, Check,
Action ); POAC , PDSA dll
yang sebenarnya merupakan
Sumber daya
( resources )
Man atau
manpower
atau
human resources
Money atau fnansial
Machine = alat
Market = pasar
Material = bahan
Methode
Tehnologi
Ketenagaan
Ketenagaan dalam manajemen ketenagaan rumah
sakit adalah tenaga manusia (manpower)
Manpower atau human resources atau sumber daya
manusia adalah tenaga atau sumber daya yang
bersumber dari manusia
Sumber daya manusia adalah daya atau
kemampuan yang ada pada manusia meliputi:
Pengetahuan ( intelegensia)Berbagai pendapat
Tentang Perilaku Manusia dalam Manajemen
Machiavelli
Manusia pada dasarnya jahat dan harus diperbudak oleh
penguasa dan negara
Max Weber
Manusia tidak rasional dan emosional
F.W. Taylor
Manusia pada dasarnya malas yang harus dikendalikan secara
ketat dan hati-hati untuk menghindari pemborosan
Elton Mayo
Manusia adalah mahluk sosial yang berkecenderungan
Organisasi dan Manjemen
Rumah Sakit
Kata rumah sakit berasal dari kata hospitium atau hospitale
yang berarti bangunan yang dipergunakan untuk menerima tamu . Hospitale kemudian diartikan sebagai lembaga atau institusi untuk merawat orang sakit , luka atau orang yang membutuhkan pertolongan kesehatan
The hospital is an integral part of social and medical organization , the
function of which is is to provide for the population complete health care both curative and preventive and whose outpatien services reach out to the family and its home environment , the hospital is also a center for the training of health workers and for bio-social reseach ( WHO , 1979 )
RS selalu dijadikan tolok ukur keberhasilan pelayanan
Tugas Pokok & Fungsi Rumah
Sakit
Tugas pokok rumah sakit adalah melaksanakan pelayanan
kesehatan dengan mengutamakan penyembuhan penderita dan
memulihkan keadaan cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan
secara terpadu dengan upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan serta pelaksanaan upaya rujukan
Fungsi rumah sakit :
Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik,
pelayanan penunjang medik, pelayanan keperawatan dan pelayanan pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
Departementalisasi Rumah Sakit
Departementalisasi diperlukan untuk pengelompokan
fungsi rumah sakit untuk menghasilkan output yang
sejenis
Secara garis besarnya dibedakan atas 3 kelompok :
Kelompok pelayanan medis lamgsung
Unit perawatan
Unit rawat jalan ( poliklinik )
Unit bedah, ICU , kebidanan dan perinatologi
Kelompok pelayanan medis tidak langsung
Unit Radiologi Unit Laboratorium Unit farmasi
Unit Gizi , rehabilitasi, sanitasi dan pengelolaan limbah
Pelayanan keperawatan
Pelayanan
keperawatan Pelayanan medis Pelayanan medis Penunjang Pelayanan Pelayanan Penunjang
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan Administrasi Pelayanan Pelayanan Administrasi
Pelayanan Kesehatan RS Yang berkualitas
Pelayanan Kesehatan RS Yang berkualitas
P
t
Sistem pelayanan
Manajemen Rumah Sakit
Ciri khusus suatu rumah sakit adalah organisasinya bergerak dan
digerakkan terutama oleh tenaga medik dan tenaga perawat. Tenaga lainnya walaupun tidak kurang pentingnya , namun
karena sifat pelayanannya yang dominan adalah pelayanan medik dan keperwatan maka secara konsep dan keputusan
pelaksanaannya dominan berada pada tenaga medis dan perawat sedangkan tenaga kesehatan lainnya bersifat menunjang yang diharapkan berlangsung dalam suasana yang saling melengkapi
Manajemen RS dapat dipandang sebagai suatu sistem pelayanan
dimana yang berperan penting adalah sumber daya manusianya
Sebagai suatu sistem maka manajemen rumah sakit harus dapat
berproses memecahkan berbagai masalah yang dihadapi di rumah sakit
Dalam hubungan ini segenap tenaga di rumah sakit dituntut
untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya
Pelayanan di Rumah Sakit
Organisasi RS adalah organisasi pelayanan dimana
produk utamanya adalah jasa pelayanan ( services )
kesehatan
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai suatu
aktivitas yang memberikan manfaat yang ditawarkan
kepada pihak lain
Pelayanan merupakan interaksi antara pemberi
layanan
( service provider )
dengan penerima layanan
Arti Pelayanan
Pelayanan adalah interaksi antara pemberi layanan
( service provider )
dengan penerima layanan
( service receiver )
Service Provider is one who gives signifcant
added value to a customer : not simply added
goods or services
Service Receiver is one who receives signifcant
Arti Pelayanan yang baik
( SERVICE )
Self Awareness
Emphaty
Reform
Value & Vision
Impressive
Karakteristik Pelayanan
Intangibility
Tidak berwujud
Inseparability
Diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang hampir
bersamaam
Variability
Mempunyai variasi jenis dan mutu tergantung siapa
yang melayani, dimana dan kapan pelayanan itu
diberikan ( non standardized )
Perishability
Karakteristik Pelayanan
di Rumah Sakit
Bersifat Altruistik
Memiliki ruang lingkup keilmuan
Memiliki kode etik
Pelayanan Kesehatan
di Rumah Sakit
Pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah
aktivitas yang dilakukan tenaga kesehatan
Mutu pelayanan
Rumah Sakit
Mutu pelayanan rumah sakit sulit diukur karena mutu
pelayanan tersebut merupakan resultan dari berbagai
faktor
( Sabarguna, Boy S., 2004 )
Aspek mutu pelayanan rumah sakit menurut Jacobalis,
1989 harus dilihat dari :
Aspek klinis
Karakteristik
Mutu Pelayanan Rumah
Sakit yang baik
Menurut Jacobalis, 1989 mutu pelayanan yang baik :
Tersedia dan terjangkau
Tepat kebutuhan
Tepat sumber daya
Tepat standar profesi / Etika profesi
Wajar dan aman
Sistem Informasi
Manajemen
Sistem Informasi adalah sistem pengolahan data menjadi
informasi melalui proses komparasi,klasifikasi, analisa dan
kesimpulan
Proses Penyusunan
SIM- RS
Menentukan Tujuan organisasi
Menentukan berbagai informasi yang diperlukan
untuk proses manajemen di berbagai tingkatan
administrasi
Memahami kondisi sistem informasi manajemen
yang ada saai ini
Merencanakan sistem informasi manajemen yang
akan datang
Menyesuaikan sistem informasi manajemen yang
Data untuk
SIM-RS
Data pelayanan
Data sumber daya
Data pasien
Data status kesehatan masyarakat
Data permintaan masyarakat
Sumber data dan
Cara mendapatkannya
Sumber data
Catatan medik pasien
Akuntansi keuangan
Dll
Cara mendapatkan
Studi publikasi
Survey
Pertemuan 2
Arti, tujuan dan manfaat Manajemen
Ketenagaan
Tujuan Instruksional
1.
Menjelaskan pengertian Manajemen Ketenagaan
2.Menjelaskan peran Manajemen Ketenagaan
dalam organisasi
3.
Menjelaskan fungsi-fungsi Manajemen
Ketenagaan
Manajemen Ketenagaan
Pengertian ketenagaan dalam manajemen ini adalah
ketenaga kerjaan atau
manpower
atau
human
resources
Manajemen Ketenagaan adalah ilmu dan seni
mengatur tenaga kerja melalui perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian
agar efsien,efektif , produktif menghasilkan
sesuatu yang berkualitas dalam merealisasikan
tujuan yang ditetapkan organisasi
Dilihat dari segi prosesnya manajemen merupakan
Berbagai istilah
Manajemen Ketenagaan
Istilah Manajemen Ketenagaan a.l. :
Manpower management
Human Resource Management
Personnel Management
Personnel Administration
Defnisi :
Mengapa Diperlukan
Manajemen Ketenagaan
?
Ketenagaan adalah unsur yang sangat penting
dalam organisasi
Ketenagaan dalam hal ini adalah sumber daya
manusia
Ketenagaan adalah pilar penyangga utama
sekaligus penggerak roda organisasi
Organisasi bergerak karena digerakkan oleh
Tujuan Manajemen Ketenagaan*
Tujuan manajemen ketenagaan adalah mengelola,
mendayagunakan dan / atau mengembangkan
kompetensi
tenaga agar mereka secara optimal dapat mendukung
pencapaian tujuan organisasi
Competency Based
Human Resource concept
Kompetensi tenaga
dalam hal ini meliputi :
KOMPETENSI INDIVIDU ( PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP ) KOMPETENSI KELOMPOK ( PERPADUAN KOMPETENSI INDIVIDU DALAM
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN
*
FUNGSI MANAJERIAL
PLANNING
ORGANIZING manager
DIRECTING/ACTUATING/LEADING CONTROLLING
FUNGSI OPERASIONAL & ADMINISTRATIF
Pengadaan tenaga
Pembinaan dan pengembangan Penilaian Kinerja
Kompensasi
Integrasi dan Pemeliharaan tenaga Hubungan Industrial
Audit SDM PHK
Perencanaan
( Planning )
Perencanaan adalah proses memperkirakan apa yang
ingin dicapai pada masa yang akan datang.
Perencanaan yang baik harus mampu merumuskan dan
menetapkan tujuan, tahapan kegiatan dan kebutuhan
berbagai sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut
Sumberdaya dimaksud antara lain meliputi
Pengorganisasian
Menetapkan siapa mengerjakan apa dan bertanggung jawab
pada siapa
:
Pembagian tugas
Pemberian tanggung jawab
Pendelegasian wewenang
Penentuan susunan organisasi
ACTUATING/LEADING/DIRECTING
Implementasi dari rencana
Bimbingan dan pengarahan
Pengkondisian
CONTROLLING
Fungsi Operasional /Administratif
Manajemen Ketenagaan
Operasional
PENGADAAN
Analisa pekerjaan Perencanaan
Kebutuhan Tenaga
Rekrutmen & seleksi Orientasi dan
penugasan
PEMBINAAN & PENGEMBANGAN PENILAIAN KINERJA
KOMPENSASI
HUBUNGAN INDUSTRIAL
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Administratif
Sistem Manajemem K3 Pemeliharaan kesehatan Pendaftaran organisasi kerja Pelaporan & pemeriksaan
kecelakaan kerja
Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit
Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit dapat
didefnisikan sebagai ilmu dan seni mengatur dan
memanfaatkan sumber daya manusia rumah sakit
secara efsien dan efektip melalui perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian dalam rangka
merealisasikan tujuan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
Manajemen Ketenagaan Rumah Sakit merupakan tugas
FUNGSI MANAJEMEN KETENAGAAN
*
FUNGSI MANAJERIAL
PLANNING
ORGANIZING manager
DIRECTING/ACTUATING/LEADING CONTROLLING
FUNGSI OPERASIONAL & ADMINISTRATIF
Pengadaan tenaga
Pembinaan dan pengembangan Penilaian Kinerja
Kompensasi
Integrasi dan Pemeliharaan tenaga
KETENAGAAN RUMAH
SAKIT
Karena sifatnya yang padat karya maka rumah sakit memiliki
beragam aktivitas yang memerlukan beragam tenaga .
Menurut PP.No.32/1996 tenaga kesehatan dikelompokkan
kedalam jenis tenaga :
Medis
Keperawatan
Ketehnisian medis
Kesehatan masyarakat
Kefarmasian
Jenis tenaga
bermasalah di Rumah Sakit
The Neat-picker
The Mute
The Know it all
Pertemuan 3
Analisa Pekerjaan & Perencanaan Tenaga
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan pengertian analisa pekerjaan
2. Menjelaskan hasil analisa pekerjaan dan manfaatnya 3. Menjelaskan pengertian dan manfaat perencanaan bagi
oeganisasi
4. Menjelaskan berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam
merencanakan tenaga
Analisa Pekerjaan
Keberadaan manusia dalam organisasi adalah untuk
bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan
kebutuhan individu manusia itu sendiri
Untuk bekerja dengan baik seseorang harus tahu persis
tentang :
Apa pekerjaannya
Persyaratan apa yang diperlukan untuk
Defnisi dan pengertian
tentang
Analisa Pekerjaan
Analisa pekerjaan adalah penyelidikan yang sistematis tentang
isi pekerjaan,lingkungan fisik pekerjaan dan kualifikasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
.( French (1986 ) Analisa Pekerjaan adalah bentuk informasi tertulis tentang pekerjaan dan
syarat-syarat yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
Hasil Utama Kegiatan
Analisa Pekerjaan
:
MODEL MANAJEMEN KETENAGAAN
Compensation & Benefits Recruitemnt
Safety & Health Human Resource Planning Tasks Resposibilities Duties
Pengertian
Perencanaan Tenaga
Perencanaan tenaga sebenarnya tugas yang melekat bagi setiap
manajer karena merupakan titik tolak untuk menghadapi tuntutan terhadap barang dan jasa yang akan dihasilkannya
Sebelum perencanaan tenaga ditetapkan perlu dilakukan
peramalan ( forecasting ).
Bagi suatu badan usaha yang memproduksi barang , faktor
pertama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga adalah perkiraan penjualan kemudian baru perkiraan jumlah
produksi yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan penjualan
Hampir sama halnya dengan badan usaha yang menghasilkan
jasa pelayanan RS maka faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah perkiraan jasa pelayanan yang
dibutuhkan oleh pelanggan kemudian baru perkiraan jumlah
Perencanaan Tenaga
RS
Perencanaan tenaga RS adalah kegiatan memperkirakan kebutuhan tenaga
rumah sakit untuk masa yang akan datang.
Tujuan perencanaan adalah agar rumah sakit selalu mempunyai tenaga dalam
jumlah.jenis dan kualitas yang memadai untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya
Perencanaan tenaga harus mendasarkan pada hasil analisa pekerjaan Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan
kebutuhan tenaga *:
Jenis Pekerjaan
Sifat Pekerjaan
Prinsip Pelaksanaan Pekerjaan
Perkiraan Beban Kerja
Pengertian
Perencanaan Tenaga
Perencanaan tenaga sebenarnya tugas yang melekat bagi setiap
manajer karena merupakan titik tolak untuk menghadapi tuntutan terhadap barang dan jasa yang akan dihasilkannya
Sebelum perencanaan tenaga ditetapkan perlu dilakukan
peramalan ( forecasting ).
Bagi suatu badan usaha yang memproduksi barang , faktor
pertama yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga adalah perkiraan penjualan kemudian baru perkiraan jumlah
produksi yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan penjualan
Hampir sama halnya dengan badan usaha yang menghasilkan
jasa pelayanan RS maka faktor pertama yang harus dipertimbangkan adalah perkiraan jasa pelayanan yang
dibutuhkan oleh pelanggan kemudian baru perkiraan jumlah
Proses Perencanaan *
Bottom Up
Top Down
Metode Perencanaan
Tenaga*
Metode Pembagian Pekerjaan
Setiap unit kerja membagi pekerjaan sedemikian rupa
dan berdasarkan pembagian pekerjaan tersebut
memperkirakan kebutuhan tenaga
Metode Analisa Pekerjaan
Polanya hampir sama dengan metode pembagian
pekerjaan namun perhitungannya lebih rinci dan
Formula
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Minimal RS
Formula dasar
perhitungan kebutuhan
tenaga:
Kebutuhan Tenaga
=
Beban Kerja /
Kapasitas Tenaga
Formula Standar Perhitungan Kebutuhan Tenaga Minimal RS.
Permenkes No.262 tahun 1979 Indicator of Staff Need ( ISN )
Standar Kebutuhan Minimal per Unit Kerja menurut Susunan Organisasi RS
Pertemuan 4
Pengadaan Tenaga
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan pengertian rekrutmen dan seleksi tenaga 2. Menjelaskan proses rekrutmen tenaga
3. Menjelaskan dasar kebijakan dan proses seleksi 4. Menjelaskan bias –bias dalam proses seleksi
5. Menjelaskan tentang pengertian orientasi dan tujuannya 6. Menjelaskan cara-cara melakukan orientasi termasuk
Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen adalah kegiatan yang ditujukan untuk menarik
tenaga yang potensial
Aktivitas rekrutmen dirancang sedemikian rupa untuk
mendapatkan tenaga potensial guna mengisi pekerjaan
yang lowong
Kegiatan rekrutmen tidak terlepaskan dengan seleksi
Rekrutmen dapat dilakukan dengan cara internal dan
Tujuan Rekrutmen
(Dundas,1994)
Menentukan kebutuhan staff(Staffing)
Meningkatkan jumlah pelamar namun
dengan biaya yang minimum
Meningkatkan keberhasilan proses seleksi
Mencegah atau mengurangi cepatnya
Rekrutmen Internal
Kebaikan
Peluang maju
Biaya rendah
Motivasi kerja& loyalitas meningkat
Persaingan sehat
Keburukan :
Kurang inovatif
Rekrutmen
dari
Luar Organisasi
Lembaga pendidikan
Melalui iklan di media masa
Melalui perusahaan lain
Melalui Kantor Tenaga Kerja
Melalui Jasa Perusahaan yang
Rekrutmen Eksternal
Kebaikan
Menambah wawasan baru
Tidak terkontaminasi kondisi yang ada selama ini
Diperolehnya peningkatan ketrampilan baru yang tidak tersedia
selama ini
Keburukan
Menghambat karir orang dalam Biaya mahal
Tahapan-tahapan yang harus *
dilalui dalam proses rekrutmen & seleksi
Identifikasi kebutuhan tenaga yang direkrut
Menentukan Persyaratan kerja
Menentukan sumber-sumber untuk rekrutmen
Menetapkan metode rekrutmen
Membuat daftar calon pekerja
( shortlisting )
Memilih kandidat
yang memenuhi persyaratan
(selecting)
Mengumumkan hasil seleksi
( notifying )
Seleksi *
Tujuan seleksi
adalah untuk mendapatkan tenaga
kerja yang tepat untuk pekerjaan tertentu yang
disediakan
( the right man on the right job )
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam merancang
seleksi
:
Cara –cara Seleksi
*
Cara Ilmiah dan ideal
Interview
Pemeriksaan Referensi
Informasi Riwayat Hidup
Test Fisik
Test Kognitif menyangkut kemampuan
verbal, matematika dan argumentasi
Metode Seleksi Semu Ilmiah
( Pseudoscience
)
Phrenologi
( Bentuk Kepala )
Physiognomi
( wajah )
Astrologi
Pigmentation
(warna rambut )
Graphology
Proses seleksi
*
Wawancara pendahuluan
Pengisian blanko lamaran
Pemeriksaan referensi
Psikotest
Wawancara
Test Psikologi
Intelligence test
( comprehensive & reasonable )
Aptitude Test ( bakat )
Achievement test
Wawancara
Jenis wawancara dibedakan atas:
Wawancara terpimpin ( patterned )
Wawancara tidak terpimpin ( unpatterned )
Proses wawancara
Test Kepribadian
Test Kepribadian mencakup penilaian aspek-aspek
:
Extroversion
Sociable, asertif, gregarious, talkative, expressive
Adjustment
Emotionally stable, non depressed, secure & satisfier
Agreebelness
Courteous, trusting, tolerant and good natured.
Metode Seleksi Kelompok
Metode ini digunakan untuk memilih orang untuk posisi
manajerial
Metode ini digunakan yntuk mengetahui kemampuan
seseorang dari aspek
:
Social skills
Influencing skills
Communication skills
Intellectual skills
Jenis –jenis kesalahan dalam seleksi melalui
interview
Orientasi
*
Orientasi adalah program yang dirancang untuk membantu pegawai
mengenal pekerjaannya dan perusahan tempat bekerja sekaligus merupakan fase menjalani adaptasi dengan lingkungan kerjanya
Aspek-aspek kegiatan Orientasi
Organisasional
Sejarah singkat perusahaan Visi & misi
Susunan organisasi
Kebijaksanaan dan aturan perusahaan Prosedur kerja
Perkenalan dengan jajaran pimpinan dan Staf pelaksana
Hak dan kewajiban
Penempatan & Penugasan
Prinsip penempatan & penugasan adalah
“
The right man on the right place “
or
“ The right man on the right job “
Penempatan dan penugasan dalam hal ini harus
mempertimbangkan aspek fisik, kognitif maupun
Pertemuan 5
Pembinaan Tenaga
Tujuan Instruksional
Pembinaan Ketenagaan (SDM)*
Pembinaan adalah kegiatan yang dilakukan secara
berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh
hasil yang lebih baik.
Proses pembinaan dalam manajemen ketenagaan lebih
menekankan pada pembentukan sikap
( attitude )
dan
perilaku kerja agar mereka mampu bekerja secara
efesien, efektip dan produktif
Sikap dan perilaku kerja yang diharapkan adalah :
Pembinaan*
Proses pembinaan merupakan proses yang harus
dilakukan secara terus menerus karena tujuannya
adalah merubah sikap dan kebiasaan berperilaku
Sikap-sikap yang dianggap kurang mendukung dalam
meningkatkan kinerja
:
Tidak mau diperintah
Menghindari tanggung jawab
Kurang mau bekerjasama
Egois
Sulit menerima perubahan
Tanggung Jawab Pembinaan
*
Tanggung jawab pembinaan ada pada
Atasan Langsung
Atasan Langsung
dalam kaitan dengan pembinaan ini
dituntut memiliki kemampuan
:
Menguasai seluk-beluk pekerjaan
Berkomunikasi dengan baik
Memberi teladan yang baik
Tujuan Umum Pembinaan
1.
Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan
2.Menghasilkan tenaga kerja yang
efsien, efektif dan produktif
3.
Memupuk semangat dan kegairahan
kerja
4.
Mewujudkan kondisi kerja yang
kondusif
5.
Membimbing dan mengarahkan
Aspek-aspek
Pembinaan*
Loyalitas
Moril dan kegairahan bekerja
Hubungan kerja
Disiplin
Pembinaan loyalitas bertujuan untuk
Meningkatkan:
Kepedulian yang tinggi terhadap perusahaan
Rasa ikut memiliki
Profesionalisme dan prestasi kerja
Tujuan Pembinaan hubungan kerja
Mengurangi konfik
Meningkatkan cara-cara penyelesaian masalah
yang dilandasi aturan yang disepakati bersama
Menumbuhkan semangat kebersamaan dan
suasana saling menghormati
Meningkatkan pemahaman tentang makna
Tujuan
Pembinaan Moril
dan Kegairahan Kerja
Mengurangi tingkat kemangkiran serendah
mungkin
Menekan derajat
turn-over
Meningkatkan suasana pelibatan
Tujuan Pembinaan Disiplin
Meningkatkan ketaatan pada aturan yang
ditetapkan ( taat azas dan tepat waktu )
Membentuk perilaku positip dan tangguh
dalam bekerja
Meningkatkan sportivitas dalam berkarya
Tujuan Pembinaan Mental-Spiritual
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan YME
Meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam
menghadapi berbagai masalah
Optimisme dalam bekerja
Sistem Pembinaan
Pembinaan tenaga memerlukan sistem yang efektip agar
mereka produktif dan profitable dalam bekerja Terdapat
beberapa sistem pembinaan yang dianut oleh perusahaan
dalam mengelola ketenagaannya dengan berbagai
kelebihan dan kekurangannya a.l:
Sistem Prestasi
( Merit System )
Sistem Nepotisme
( Nepotism System )Sistem Karir
( Carrier System )Pertemuan 6
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Tujuan Instruksional
1.
Menjelaskan arti dan tujuan penilaian
pelaksanaan pekerjaan
2.
Menjelaskan berbagai metode penilaian
pelaksanaan pekerjaan
3.
Menjelaskan berbagai kendala dalam
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
Penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah bentuk penilaian yang
sistematis dan periodik terhadap peranan seseorang pegawai
terhadap organisasi yang biasanya dilakukan oleh seorang
supervisor atau orang lainnya yang memahami tentang
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai tersebut .
( Josef Tiffin, 1978 )
Berbagai istilah tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan antara lain :
Performance appraisal
Job evaluation
Persyaratan danTujuan Penilaian
Kinerja
Penilaian Kinerja diperlukan segagai bahan yang
objektif untuk melakukan pembinaan dan pengembangan pegawai
Pengertian pembinaan dalam hal ini adalah pemberian gaji/upah, mutasi, promosi,demosi,penempatan dan penempatan
Pengembangan dalam hal ini adalah pendidikan dan pelatihan
Penilaian pelaksanaan pekerjaan juga bertujuan untuk
memberikan umpan balik serta motivasi kepada
pegawai agar mereka selalu berupaya efsien,efektif dan produktif dalam bekerja.
Oleh karena itu hasil penilaian harus benar-benar
dirasakan objektif oleh pegawai agar mereka dapat terus termotivasi bekerja dengan baik
Untuk membuat penilaian yang objektif tidaklah mudah
oleh karena itu orang yang mendapat tugas melakukan
penilaian haruslah benar-benar capable dalam arti
Unsur –unsur yang dinilai dari tenaga kerja
Berbagai pendapat para ahli dalam menentukan unsur –unsur yang perlu
dinilai dari tenaga kerja tergantung bidang tugasnya misalnya ;
Walter Mahler menentukan banyaknya unsur-unsur yang dinilai adalah
berkisar 1- 32
Pada prinsipnya penilaian yang baik haruslah menyangkut
hal-hal yang berkaitan dengan :
technical skill, human skill dan conceptual skill. Sebagai contoh 8 unsur yang dinilai bagi pegawai tata usaha / produksi
meliputi :
quality and quantity of work,
Unsur –unsur yang dinilai dari tenaga kerja
Untuk pejabat dan non pejabat
Potensi kerja
Pejabat : Kemampuan perencanaan, mengutarakan pendapat,
mengambil keputusan & memimpin
Non Pejabat : pengetahuan tehnis, kemampuan menyelesaikan
masalah, kerjasama, melaksanakan perintah, ketanggapan dan disiplin
Kepribadian
Inisiatif, loyalitas dan keuletan Prestasi kerja
Administrasi, pengembangan diri, pengembangan staf,
tanggung jawab, efektiftas, produktiftas, pengaturan waktu
Nilai evaluasi pendidikan
Nilai kelulusan bagi mereka yang mendapatkan pendididkan Data presensi
Absensi ( terlambat, sakit tanpa keterangan, sakit, bolos )
Siapa yang memberikan penilaian ?
Berbagai pendapat para ahli manajemen tentang siapa yang
seharusnya memberikan penilaian guna menjamin penilaian
yang objektif ,namun yang pasti adalah Atasan Langsung
dari pegawai ybs.
Jhon J.W. Neuner,Ph.D, 1959 berpendapat sbb:
Atasan langsung dan disahkan oleh atasannya lagi
Atasan Langsung dengan dibantu oleh 2 orang
Metode Penilaian
Graphic Rating Scales Method
Checklist Method
Written Essays
Penilai menuliskan kekuatan dan kelemahan pegawai dan
mengumpan balikkan kepada pegawai
Critical Incidents Method
Graphic Rating Scale
Metode penilaian
Graphic Rating Scale
menekankan unsur
penilaian pada berbagai perilaku kerja spesifk dari
pegawai antara lain :
Kehadiran,
Kerjasama
Prestasi kerja
Kejujuran
Loyalitas
Checklist Methode
Metode Ceklist
adalah cara
menilai unsur-unsur perilaku
kerja yang telah ditentukan
kriteria dan pembobotannya
oleh perusahaan dan
berdasarkan itu pegawai
dinilai seberapa efektip dia
memenuhi kriteria tersebut
dengan cara memberi tanda
periksa pada formulir yang
telah disiapkan
Contoh:
Bobot Aspek yang dinilai check
6,5
4.0 3.9
1. Karyawan bersedia
kerja lembur bila diminta
2. Bekerja rapi dan
tertib
3. Bersedia membantu
karyawan lainnya
Nama RS.:
Nama Karyawan: Unit Kerja :
Tgl penilaian
Nama RS.:
Nama Karyawan: Unit Kerja :
Management By Objective
Persyaratan pelaksanaan penilaian kinerja dengan
menggunakan methode MBO:
Pejabat penilai dan pegawai yang dinilai bersama-sama
menyepakati target atau sasaran pekerjaan yang akan dinilai
untuk periode tertentu
Pertemuan 7
Karir dan pengembangan
tenaga
Tujuan Instruksional
1.
Menjelaskan pengertian karir
2.
Menjelaskan perencanaan dan pengembangan karir
tenaga dalam organisasi
3.
Menjelaskan arti penting pengembangan tenaga
4.Menjelaskan proses pengembangan tenaga
Manajemen Karir
Manajemen karir adaah proses pengelolaan karir pegawai yang
meliputi perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir
serta keputusan karir
Ruang lingkup manajemen karir sangat luas karena mencakup
seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan pegawai
mulai dari rekrutmen, penempatan, pengembangan hingga
kepada pemberhentiannya kelak
Manajemen karir merupakan bagian dari upaya
Perencanaan Karir*
Perencanaan karir merupakan upaya memetakan
perjalanan karir pegawai dan penentuan
persyaratan yang dibutuhkan untuk setiap
tahapan pencapaian karir
Untuk menyusun perencanaan karir , organisasi
harus mampu mengidentifkasi hal-hal sbb:
Profl kebutuhan pegawai
Deskripsi pekerjaan
Mekanisme penilaian kinerja
Pengembangan Karir
Karir adalah serangkaian pekerjaan atau jabatan yang
diduduki seseorang selama masa kerjanya.
Manfaat program pengembangan karir bagi organisasi :
Menjaga dan meningkatkan kemampuan pegawai sehingga
bagi organisasi akan selalu tersedia kemapuan pegawai
yang diperlukannya
Menjamin objektivitas pemebrian kesempatan yang sama
bagi pegawai untuk tumbuh dan berkembang
Tahapan karir
Eksplorasi
dimana individu mulai berkeinginan bekerja serta menaruh harapan-harapannya apabila telah bekerja
Berketetapan
dimana individu mulai mencari dan mendapatkan pekerjaan , bersosialisasi,belajar bekerja mengalami keberhasilan dan kegagalan.
Karir Tengah
dimana individu berusaha meningkatkan kinerja dan memperoleh tanggung jawab dan balas jasa dan apabila tidak akan terkena sanksi
Karir akhir
dimana individu merasakan suasana yang santai dan relatif menyenangkan yang semestinya disertai kearifanPengembangan Karir
Tenaga Rumah Sakit
Pada umumnya tenaga di rumah Sakit dibedakan atas
tenaga manajerial dan tenaga fungsional
Tenaga manajerial adalah pimpinan atau manajer
Tenaga fungsional adalah tenaga terampil dan
mempunyai keahlian tertentu yang bekerja secara
mandiri menghasilkan barang atau jasa pelayanan
kepada pelanggan
Kunci sukses
pengembangan karir
1.
Selalu berusaha melakukan pekerjaan dengan benar
dan baik
2.
Menunjukkan citra yang positip
3.
Memahami struktur kekuasaan
4.
Mampu memanfaatkan sumberdaya organisasi secara
efsien dan efektip
5.
Berani mengalami perubahan
6.
Rendah hati dan percaya diri
7.
Menjaga hubungan baik dan positip dengan atasan
Konseling Karir
Konseling karir adalah proses konsultasi dan
Berbagai Istilah tentang
Pengembangan
Pengembangan diartikan sebagai
peningkatan,
pembangunan
dan
perluasan pada tingkatan fsik atau
pemberdayaan dalam artian
mental-spritual pada sumber daya manusia.
Aspek-aspek yang dikembangkan
pada
tingkatan
mental-spiritual
adalah pengetahuan, ketrampilan,
bakat-minat (aptitude), sikap dan
kepribadian
(attitude
and
Pengertian pengembangan tenaga
Pengembangan
pegawai
adalah
upaya
peningkatan kualitas pegawai dari aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap agar
mereka efektip, efsien dan produktif dalam
bekerja guna merealisasikan tujuan
organisasi.
Pengembangan pegawai dapat dilakukan melalui
Tujuan Umum Pengembangan
tenaga
Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan
pegawai
kepada
berbagai
kebijakan
organisasi
Menanamkan pola pikir yang dinamis dan
bernalar dalam rangka melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya
Memantapkan semangat pengabdian yang
berorientasi
pada
pelayanan
dan
pengembangan sikap kerja yang positip
dalam berkarya
Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan
ketrampilan
serta
pembentukan
Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga di RS
Setiap RS Type B pada umumnya mempunyai unit
kerja yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
menyelenggarakan diklat
Tenaga di RS dilihat dari kedudukannya dibedakan
atas tenaga manajerial dan tenaga operasional atau
tenaga struktural (pimpinan) dan tenaga fungsional
Tenaga fungsional dibedakan atas tenaga fungsional
umum dan tenaga fungsional khusus
Pengembangan tenaga struktural maupun tenaga
fungsional dapat ditempuh secara formal melaui
Berbagai tehnik
Pengembangan Tenaga
Berbagai tehnik pengembangan
tenaga dapat dijumpai
dilapangan antara lain :
Built in training ( Pelatihan melekat )
Coaching
Magang ( apprenticeship ) Case Study
Role Playing Business Game
Paket program pengembangan
Ekskutuf
Simulasi
Penugasan Sementara Mutasi dan promosi Kegiatan GKM
( kegiatan pelatihan
informal yang berorientasi pada mutu )
Built in Control ( Waskat ) Vestibule Training
Perbedaan Pendidikan dengan
Pelatihan
Sebenarnya ada perbedaan arti dari pendidikan dengan pelatihan dimana
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teori dan konsep berjangka waktu panjang sedangkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berjangka waktu pendek
Pendidikan ditujukan untuk mempersiapkan tenaga untuk mengemban
tugas yang akan datang sementara pelatihan untuk mempersiapkan
tenaga untuk lebih meningkatkan efsiensi , efektivitas dan produktivitas dalam mengemban tugasnya selama ini
Persamaan pendidikan dan pelatihan adalah keduanya merupakan proses
pembelajaran
Pembelajaran
Pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) pada hakekatnya adalah
proses pembelajaran .
Pembelajaran pada hakekatnya adalah merupakan upaya
pemberdayaan agar seseorang memiliki kemampuan
:
Learning to learn
Learning to live together
Learning to know
Diklat purna tugas
Diklat purna tugas bertujuan untuk membantu dan
mempersiapkan pegawai dalam masa pensiun
Pengembangan sdm purna tugas dapat dilakukan
dalam bentuk pelatihan menurut minat dan bakat
potensiil yang dimiliki pegawai antara lain :
Pelatihan pertanian
Pelatihan menulis dan kewartawanan
Pertemuan 8
Kewajiban , Larangan dan Hak-Hak
tenaga
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan berbagai kewajiban yang harus dipatuhi
tenaga kerja
2. Menjelaskan berbagai larangan yang harus dihindari
sebagai tenaga kerja
Kewajiban Pegawai
1. Kewajiban Pegawai
2. Kewajiban berdasarkan undang- undang / peraturan atau ketentuan
perusahaan
Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,UUD’ 45, negara dan
pemerintah
Mengutamakan kepentingan negara dan menghindarkan segala sesuatu
yang dapat mendesak kepentingan negara
menjunjung tinggi kehormatan dan martabat negara
Menyimpan rahasia negara atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya Bekerja jujur, tertib cermat dan bersemangat
Memelihara keutuhan, kekompakan , persatuan dan kesatuan korps Menaati ketentuan jam kerja
Hak-Hak Pegawai
1. Gaji dan Penghasilan lain yang berhubungan gaji
2. Hak-hak lainnya :
Kenaikan pangkat
Cuti
Uang tunggu
Uang lepas
Pemeliharaan kesehatan
Tunjangan kematian
Jaminan hari tua pendidikan dan latihan
Penghargaan terhadap prestasi kerja
Larangan
Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan
kehormatan atau martabat negara, pemerintah dan
diri pribadi pegawai
Menyalahgunakan wewenang
Melakukan tindakan negatif dengan maksud
membalas dendam terhadap orang lain
Membocokan atau memanfaatkan rahasia
perusahaan atau negara
Melakukan pungli
Pelanggaran Disiplin
Pelanggaran disiplin mencakup ucapan, tulisan dan atau
perbuatan yang melanggar ketentuan:
Ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan
atau dapat didengar oleh orang lain dalam rapat, ceramah,
diskusi, telepon , radio, TV rekaman, atau alat komunikasi
lainnya
Tulisan adalah pernyataan pikiran atau perasaan secara
tertulis baik dalam bentuk tulisan, gambar karikatur
Pertemuan 9
Kompensasi
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan fungsi dan tujuan kompensasi
Kompensasi
Kompensasi adalah bentuk balas jasa yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya atas kontribusi
kerjanya terhadap perusahan
Pengertian kompensasi selain terdiri dari upah atau gaji
juga dapat berupa
tunjangan innatura seperti fasilitasperumahan, kendaraan, tunjangan keluarga ,tunjangan kesehatan, pakaian seragam
yang cenderung diberikan secara tetap
Sebagian besar timbulnya konfik dalam suatu
perusahaan bersumber dari masalah gaji dan oleh
karena itu sistem kompensasi yang tepat
Fungsi Kompensasi
Kompensasi adalah alat pengikat perusahaan terhadap
karyawannya sekaligus sebagai penarik dan pendorong
bagi mereka agar efektip, efisien dan produktif dalam
bekerja.
Menurut Martoyo (1994 ) fungsi kompensasi dirinci sbb.:
Pengalokasian tenaga secara efisien
Pemanfaatan tenaga secara lebih efisien dan efektif
Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Tujuan Kompensasi
Menarik karyawan yang memenuhi persyaratan
Mempertahankan karyawan agar tidak berpindah
Menjamin keadilan/ proporsionalitas imbal jasa
Mengendalikan biaya
Sistem Kompensasi
Sistem Kompensasi Prestasi adalah jenis sistem
kompensasi yang mengaitkan kompensasi dalam
bentuk upah/gaji dengan prestasi kerjanya. Sistem ini
dapat dengan baik diterapkan apabila prestasi kerja
dapat diukur secara kunatitatif
Sistem Kompensasi Waktu adalah sistem kompensasi
yang besarnya kompensasi dalam bentuk upah atau
gaji berdasarkan standar waktu ( jam , hari, bulan dst )
Sistem Kompensasi Kontrak/Borongan adalah sistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kompensasi
Faktor Internal Organisasi
a) Serikat pekerja
b) Kemampuan keuangan
Faktor karakteristik pekerja
a) Produktivitasnya b) Posisi/jabatannya
c) Pendidikan dan pengalaman d) Jenis dan sifat pekerjaannya
Faktor Eksternal
a) Penawaran dan permintaan tenaga kerja b) Biaya hidup
c) Kebijakan pemerintah
Jenis-jenis Kompensasi
Jenis-jenis kompensasi sangat beragam dan kalau
dikelompokkan sbb:
Upah atau gaji Insentif
Pengertian Kompensasi
dalam bentuk Upah atau Gaji
Menurut Edwin B.Flippo
upah adalah harga untuk jasa-jasa yang telahdiberikan oleh seseorang kepada orang lain
.
Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional
,
upah adalahsuatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemebrian kerja kepada penerima kerja untuk sutu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan
dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi yang dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uangyang ditetapkan menurut suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Menurut Prof.Dr FJHM.Van Der Ven, upah adalah tujuan objektif kerja
Upah
Upah merupakan imbal jasa yang diberikan kepada
karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang
dihasilkan atau atas pelayanan yang diberikan
Upah dapat dibedakan atas:
Upah menurut sistem waktu
Upah menurut sistem hasil
Cara menentukan upah
Cara menentukan upah
Prinsip umum sistem upah adalah keadilan kelayakan.
Keadilan dan kelayakan sifatnya relatif karena masalah
perbedaan persepsi dari penerima dan pemberi upah
(perusahaan)
Keadilan dalam pengupahan umumnya dikaitkan dengan faktor
internal atau
internal consistency
Kelayakan dalam pengupahan umumnya dikaitkan dengan faktor
eksternal atau
external consistency
Untuk menentukan upah yang memenuhi keadilan
Defnisi Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses analisa dan penilaian
jabatan tertentu untuk menentukan tingkat harga / balas
jasa yang wajar dengan mana struktur upah yang adil akan
disusun
Evaluasi jabatan adalah suatu metode yang digunakan
untuk menyusun tingkatan-tingkatan jabatan guna
dijadikan dasar penentuan upah.
Evaluasi jabatan adalah penilaian jabatan guna
Metode Evaluasi Jabatan
Evaluasi Jabatan adalah hasil ikutan dari Analisa
jabatan
Terdapat 4 metode evaluasi jabatan yang umum
dikenal :
The Ranking Method atau The Simple Ranking Method
Job grading atau The Grade of Classification Method
The Factor Comparison Method
The Ranking Method
Spesifikasi jabatan dipilah-pilah sedemikian rupa dan disusun
menurut tingkat kesulitan dari pekerjaan.
Jabatan-jabatan diperbandingkan dan dinilai
Hasil pembandingan tersebut kemudian dijadikan dasar
penyusunan ranking jabatan
Contoh :
Job Grading
Metode ini merupakan penyempurnaan The Simple Ranking Method
Metode ini menggunakan tahapan penyusunannya sbb:
Jabatan-jabatan yang ada disusun menurut kelas-kelasnya Untuk menentukan kelas-kelasnya tersebut didasarkan pada
spesifikasi pekerjaannya
Kelas Jabatan Spesifikasi Jabatan
Kecerdasan Pengalaman Pendidikan
Top Cerdas Cukup
pengalaman
Tinggi
Middle Cukup cerdas Cukup
pengalaman
The Factor Comparison Methode
Metode ini sangat
kompleks yang pada
intinya mengupayakan
adanya susunan atau
ranking jabatan yang
dipandang cukup rasional
dan memenuhi rasa
keadilan dengan
memperhatikan
aspek-aspek
keterampilan,
usaha, tanggung jawab
Faktor-faktor
jabatan Sub Faktor Jabatan
Keterampilan 1. Pendidikan 2. Inisiatip 3. pengalaman
Usaha 1. Usaha Fisik 2. Usaha Mental
Tanggung Jawab 1. Pekerjaan 2. Mesin/
The Factor Comparison Methode
Nilai Faktor jabatan
Keterampilan Usaha Tanggung
Jawab Kondisi Kerja
Ranking 1 Dst
The Point Rating
Metode ini paling banyak digunakan Metode ini hampir sama dengan The
Comparison Methode
Faktor+Sub Faktor Degree + Definisi
Keterampilan
Pendidikan Pengalaman Inisiatif
Insentif
Insentif adalah bentuk kompensasi yang khusus
dikaitkan dengan prestasi kerja
Insentif merupakan strategi perusahaan untuk
meningkatkan produktiftas kerja dan efsiensi
Pemberian insentif bertujuan untuk memotivasi pegawai
untuk selalu meningkatkan prestasi kerja baik secara
Pedoman pemberian
Insentif yang baik
Simple
dalam arti ketentuan insentif harus jelas,praktis
dan mudah dipahami
Specifc
dalam arti pegawai yang diberi insentif tahu
dengan tepat apa yang harus dilakukannya
Achievable
dalam arti pegawai merasa berhak dan
rasional menerima insentif tersebut
Measurable
dalam arti prestasi kerja pegawai yang
Jenis-jenis insentif
Berdasakan tujuannya insentif dapat dibedakan :
Insentif individu Insentif kelompok
Berdasarkan kebijakan perusahaan insentif dapat
dibedakan :
Proft Sharing Gain sharing
Sistem Penggajian
Sistem penggajian skala tunggal
Pangkat sama gaji sama
Sistem penggajian skala ganda
Penentuan besaran gaji berdasarkan pada prestasi,
tanggung jawab dan sifat pekerjaan
Sistem penggajian skala gabungan
Gaji pokok sama namun tunjangannya didasarkan pada
5 Langkah Strategis menciptakan
Sistem Kompensasi
[
Long Richard J. 1998 ]
1.
Memahami sistem organisasi dan personil yang
ada didalamnya
2.
Memahami berbagai pilihan kompensasi yang
tersedia
3.
Formulasi strategi kompensasi melalui :
Identifkasi berbagai jenis perilaku kerja
yang dibutuhkan organisasi serta sistem
pemberian imbal jasa yang tepat
4.
Evaluasi kinerja dan rancangan kompensasi yang
dibutuhkan
5.
Implementasi , Evaluasi dan Penyesuaian yang
Pertemuan 10
Hubungan Industrial
Tujuan Instruksional
1. Menjelaskan peran pemerintah terhadap tenaga kerja 2. Menjelaskan landasan hukum ketenaga kerjaan di
Indonesia
3. Menjelaskan pengertian hubungan industrial 4. Menjelaskan hubungan industrial Pancasila
5. Menjelaskan azas-azas Hubungan Industrial Pancasila 6. Menjelaskan penyelesaian konfik dalam Hubungan