i SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
VENNY MELANYA SOLA NIM : 021114046
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
MOTTO
RENCANAKAN YANG AKAN DILAKUKAN DAN LAKUKAN
YANG TELAH DIRENCANAKAN
“…AKU TAHU KEPADA SIAPA AKU PERCAYA, DAN AKU
YAKIN BAHWA DIA BERKUASA MEMELIHARA YANG
v Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Kedua Orang tua saya yang dengan segala keterbatasan tetapi tetap berjuang agar saya memperoleh semua hal yang lebih baik dari yang pernah mereka dapatkan.
Semua keluarga besar saya yang senantiasa mendukung saya hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Mas Petrus Priyo Widuto orang terdekat saya yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semua teman yang telah membantu saya
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : VENNY MELANYA SOLA
Nomor Mahasiswa : 021114046
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN KESIAPAN AKADEMIK DAN KEGIATAN
AKADEMIK PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Maret 2010
Yang menyatakan
vii ABSTRAK
HUBUNGAN KESIAPAN AKADEMIK DAN KEGIATAN AKADEMIK PARA SISWA KELAS I SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
Venny Melanya Sola
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan studi korelasi variabel tingkat kesiapan akademik siswa dan varibel tingkat kegiatan akademik siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Masalah yang diteliti adalah (1) Bagaimanakah tingkat kesiapan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. (2) Bagaimanakah tingkat kegiatan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur tahun ajaran 2008/2009. (3) Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesiapan akademik dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 yang diterima melalui tes seleksi yaitu 163 siswa, dan dari populasi itu ditarik sampel 55 siswa yang adalah sampel insidental. Ada dua macam data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data tingkat kesiapan akademik siswa yang diperoleh dari skor hasil tes seleksi yang dicatat dari arsip sekolah dan data tingkat kegiatan akademik siswa yang diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh siswa. Kuesioner kegiatan akademik siswa tersebut disusun sendiri oleh peneliti.
viii
LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA SCHOOL YEAR 2008/2009
Venny Melanya Sola
Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This study was a descriptive study on the relationship between students academic preparedness and students' academic activity. The problem were formulated as follows: (1) What is the level of academic preparedness of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakata senior high school, school year 2008/2009? (2) What is the level of academic activity of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School, school year 2008/2009? (3) Is there any relationship between the level of academic preparedness and the level of academic activity of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School, school year 2008/2009?
The population of this study was all of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School, school year 2008/2009 there are 163 students that accepted from the selection test and 55 students from that population as incidental sample. The data on students' academic preparedness was obtained from the result of the entrance test of these students. The data on students' academic activity was obtained from the questionnaire developed by the researcher.
ix
KATA PENGANTAR
Penulis menghaturkan puji syukur kepada Allah yang Maha Pelindung dan Pengasih serta Maha Bijaksana atas kasih karunia-Nya yang berlimpah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini dapat dirampungkan penulisannya dengan bantuan dari banyak pihak, baik yang secara langsung membimbing, mengarahkan, mengoreksi, maupun yang secara tidak langsung dengan caranya sendiri-sendiri dengan memberi semangat, dorongan, dukungan, doa-doa. Penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si, Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah mendorong penyelesaian skripsi ini.
2. Drs. Wens Tanlain, M.Pd. pembimbing utama penulisan skripsi ini.
3. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang membekali penulis dengan banyak pengetahuan.
4. Orang terdekat saya Mas Petrus Priyo Widuto yang dengan segala daya dan upaya mendorong penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi ini. 5. Teman-teman saya khususnya Bertha juga Teddy yang secara langsung
sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini
x
Yogyakarta, 01 Januari 2010
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
E. Definisi Operasional... 4
F. Hipotesis ... 4
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5
A. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ... 5
1. Tujuan Sekolah Menengah Atas ... 5
2. Kurikulum Sekolah Menengah Atas Kelas X ... 7
B. Kesiapan Siswa Masuk SMA ... 8
1. Pengertian Kesiapan Siswa ... 8
2. Tanda Kesiapan Siswa ... 11
xii
B. Instrumen Penelitian... 33
1. Tes Seleksi ... 33
2. Kuesioner ... 34
3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 34
C. Populasi dan sampel penelitian ... 37
D. Prosedur Pengumpulan Data ... 37
E. Teknik Analisis Data ... 37
1. Penghitungan Reliabilitas ... 37
2. Penghitungan Validitas ... 38
2. Kegiatan Akademik Siswa Kelas I... 41
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X ... 1 2. Struktur Kurikulum SMP ... 9 3. Kisi-kisi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas I SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun 2008/2009 ... 35 4. Kualifikasi koefisien korelasi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas
I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 ... 36 5. Perhitungan kesiapan akademik siswa kelas I SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun 2008/2009 ... 41 6. Perhitungan kegiatan akademik siswa kelas I SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun 2008/2009 ... 41 7. Perhitungan kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik siswa
kelas I SMA Pangudi Luhur tahun 2008/2009 ... 41 8. Perhitungan Koefisien Reliabilitas & Vailidtas Kuesioner Kegiatan
Akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun Ajaran 2008/2009 ... 57 9. Skor test seleksi dan skor test kuesioner dari 55 Siswa kelas I SMA
xiv
1. Kuesioner kegiatan akademik siswa dalam mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, IPA ... 50
2. Skor gasal dan genap data penelitian kegiatan akademik siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ... 57
3. Perhitungan tinggi dan rendah tingkat kesiapan akademik siswa dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2008/2009 ... 59
4. Perhitungan Koefisien Reliabilitas ... 61
5. Surat izin mengadakan penelitian ... 62
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan kualitas generasi muda. Pendidikan dilaksanakan secara berjenjang
dan berkesinambungan, dari pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan sampai pendidikan tinggi.
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 ayat 11 berbunyi : “ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi” (Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003).
Siswa yang lulus SMP melanjutkan studi ke Sekolah Menengah yaitu
Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. Siswa diharuskan
menunjukkan hasil Ujian Akhir Nasional SMP pada waktu mendaftar. Siswa
yang memiliki Nilai Ujian Akhir sesuai standar yang ditetapkan sekolah diterima
dan yang memiliki Nilai Ujian Akhir dibawah standar tidak diterima. Hal ini dapat
saja didasarkan pada pandangan bahwa lebih mudah meningkatkan mutu
pendidikan sekolah bersama siswa yang cerdas. Siswa yang diterima dipandang
lebih siap mengikuti pendidikan lebih lanjut di SMA tersebut.
Siswa SMA sebagai remaja mempunyai tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan. Apabila tugas perkembangan dapat diselesaikan dengan baik
dan lancar, remaja akan merasa bahagia dan terbantu untuk melaksanakan tugas
bahagia dan menimbulkan kesulitan dalam menghadapi tugas perkembangan
selanjutnya (Hurlock, 1990:9).
Siswa yang diterima di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran
2008/2009 dianggap telah siap untuk melakukan kegiatan akademiknya, mereka
telah melalui proses seleksi dan kemudian akan melanjutkan proses pendidikan di
SMA. Siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam test seleksi diharapkan memiliki
kegiatan akademik yang tinggi pula. Tetapi dapat terjadi siswa yang memperoleh
nilai tinggi dalam tes seleksi malahan kurang lancar dalam kegiatan akademiknya,
sedangkan siswa yang memperoleh nilai tes seleksi rendah malahan lancar dalam
kegiatan akademiknya. Penelitian ini menekankan hubungan kesiapan akademik
dan kegiatan akademik. Kegiatan akademik yang dilakukan siswa di dalam dan di
luar kelas merupakan proses, hasil belajar siswa tergantung bagaimana siswa
melakukan proses akademik. Dengan kata lain bukan hasilnya yang penting tetapi
bagaimana proses siswa melakukan kegiatan akademik untuk sampai pada hasil
belajar. Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah sejauh
manakah ada hubungan antara kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik
para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan diatas dirumuskan secara rinci dalam bentuk pertanyaan
yang akan dijawab dalam penelitian ini :
1. Bagaimana tingkat kesiapan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi
3
2. Bagaimana tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesiapan akademik
para siswa dan tingkat kegiatan akademik mereka?
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang tingkat
kesiapan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
Tahun Ajaran 2008/2009 dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta serta hubungan antara tingkat kesiapan
akademik mereka dan tingkat kegiatan akademik mereka.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini akan digunakan oleh pimpinan SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta sebagai alternatif dalam membuat kriteria penerimaan siswa
baru dan dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk pengembangan
program bimbingan belajar siswa di kelas X.
E. Definisi Operasional
1.Kesiapan akademik siswa adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, yang
diperoleh siswa dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang diperoleh di SMP
yang kemudian diwakilkan dalam nilai Ujian Akhir Nasional SMP dan yang
yang diwakilkan dalam UAN. Ada dua kategori kesiapan akademik yaitu
rendah, dan tinggi.
2.Kegiatan akademik adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mata
pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA selama
semester I kelas X dan diukur dengan kuesioner serta ditunjuk oleh
skor-skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori hasil akademik yaitu kategori
rendah, dan tinggi.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah “ada hubungan yang signifikan antara
tingkat kesiapan akademik dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X
5 BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
1.Tujuan Sekolah Menengah Atas
Mendidik dan dididik merupakan kegiatan fundamental manusia,
yang mengubah, membangun dan menentukaan hidup manusia, atau
perbuatan yang menyebabkan manusia menjadi manusia
(Tanlain,1992:18). Perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor
tertentu yakni tujuan, subjek, lingkungan dan alat.
Tujuan pendidikan adalah terbentuknya manusia ideal: pribadi
dewasa susila yang harus dan mau berbuat baik, yang susila
(Tanlain,1992:20). Kenyataan menunjukkan bahwa sebelum menjadi
pribadi dewasa susila, manusia berada dalam wujud potensi. Keadaan ini
nampak jelas dialami oleh anak-anak, namun keberadaan anak bersama
orang lain memungkinkan dia memperoleh bantuan orang lain, yaitu orang
dewasa susila.untuk mengangkat dirinya ke taraf insani, menjadi pribadi
dewasa susila. Perbuatan manusia menjadi manusia disebut pemanusiaan
manusia atau pendidikan (Driyarkara, 1980:87)
Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU No.20 Tahun 2003
”bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ”(UU RI no.20 tahun 2003 Bab II pasal III)
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar,
Pendidikan Menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah dapat berbentuk
sekolah menengah atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau
bentuk lain yang sederajat (UU No.20 tahun 2003 Bab IV Pasal 18).
Implementasi Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya
disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, salah
satunya adalah standar isi. Standar isi secara keseluruhan mencakup :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan
pendidikan dasar dan menengah,
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan
7
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan bagian dari sistem pendidikan
nasional yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang
memiliki sifat-sifat keilahian, cerdas secara intelektual, emosional dan
spritual yang diwujudkan dengan perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin,
mampu bekerjasama, visioner, adil dan peduli.
2.. Kurikulum Sekolah Menengah Atas Kelas X
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum SMA kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri (Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006)
seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidkan Kewarganegaraan 2 2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
16. Keterampilan / Bahasa Asing
2
B. KESIAPAN SISWA MASUK SMA
1. Pengertian Kesiapan Siswa
Slameto, (2003) mengatakan: ” kesiapan adalah keseluruhan kondisi
siap untuk memberi respon di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi,
situasi tersebut mengandung aspek fisik, mental, dan emosi; kebutuhan
motif dan tujuan; keterampilan; pengetahuan dan pengertian” (Slameto,
2003: 113). Kesiapan siswa sangat diperlukan agar mereka dapat belajar
dan kemudian memperoleh hasil belajar yang baik. Callahan (1971: 266)
berpendapat “The absence of readiness affects the learning process in one
clear cut manner: the student simply cannot learn.”
Kesiapan akademik siswa SMA kelas X mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap yang diperoleh dalam mata pelajaran yang
ditempuhnya di SMP untuk memenuhi syarat menamatkan sekolah.
Kesiapan akademik merupakan kemampuan akademik yang dimiliki
siswa. Penguasaan kemampuan akedemik siswa dapat dilihat dalam
bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun
9
Siswa mengikuti Pendidikan SMP sejak tahun pertama sampai tahun
ketiga. Struktur kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri (Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006),
seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Struktur Kurikulum SMP
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
9.Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
2 2 21
10.Keterampilan/ Teknologi Informasi dan Kesehatan
2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 32 32 32
Kegiatan akademik yang dilakukan siswa di SMP yakni siswa
mengolah setiap materi pelajaran yang diberikan di kelas maupun di luar
kelas untuk kemudian diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.
Kegiatan akademik ini dipengaruhi oleh beberapa hal yakni kesiapan
belajar, tujuan belajar, keterampilan dan pengetahuan siswa.
Selain kegiatan akademik berupa pengajaran, siswa SMP juga
mengembangkan diri, belajar yang baik, mampu mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar dan mampu menemukan cara belajar yang tepat sehingga
siswa lancar dalam kegiatan akademiknya. Bimbingan akademik untuk
mengembangkan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran antara
lain persiapan menghadapi ulangan atau tes dii sekolah, cara menghadapi
macam-maam bentuk ulangan baik ulangan tengah semester maupun
ulangan umum atau ulangan semester (Mulyatiningsih, dkk ,2004).
2. Tanda Kesiapan Siswa
Tanda Kesiapan Siswa dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni
kesiapan akademik dan kesiapan non akademik. Menurut Callahan,
(1971:266) macam-macam atau jenis kesiapan (Types of Readiness) adalah
Physical Readiness, Intellectual Readiness, Social Readiness, Emotional Readiness (Callahan, 1971:266) maksud dari kesiapan fisik (Physical Readiness) adalah apabila anak dalam keadaan sehat secara fisik tentu
akan lebih mudah untuk menerima segala pengajaran di sekolah sehingga
hasil belajar yang diperolehpun akan baik. Kesiapan Intelektual
(Intellectual Readiness) maksudnya anak dengan keadaan intelektual yang siap akan lebih mudah menyerap setiap mata pelajaran yang didapat di
sekolah ketimbang anak yang secara intelektual kurang siap. Kesiapan
sosial (Social Readiness) maksudnya adalah anak dengan kesiapan sosial
tinggi akan lebih mudah berada dalam kelompok belajar mengalami proses
11
baik pula. Kesiapan emosional maksudnya anak dengan berbekal kemauan
dan semangat tinggi dalam belajar akan lebih mudah menerima mata
pelajaran yang diberikan di sekolah sehingga hasil belajar anak pun akan
baik.
a. Pengajaran Kelas dan Hasil Akademik
Siswa SMP menempuh pengajaran dimana siswa mempelajari
materi pelajaran yang sudah di atur dalam kurikulum SMP. Mata
pelajaran-mata pelajaran tersebut yaitu : Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Keterampilan/ Teknologi Informasi
dan Komunikasi; Muatan lokal; dan Pengembangan diri (Permendiknas
No.22 Tahun 2006). Semua mata pelajaran tersebut dipelajari siswa
selama tiga tahun di SMP melalui tiga kegiatan berikut ini : Siswa
mempelajari bahan di kelas dengan pendampingan langsung guru
pengajar, guru pembimbing, guru pelatih dalam kelas; Siswa mempelajari
tugas rumah yang diberikan oleh guru tanpa kehadiran mereka; dan siswa
mempelajari bahan secara mandiri dimana siswa berlatih atau
memecahkan masalahnya mengenai program pendidikan di sekolahnya
tanpa pendampingan atau penugasan dari guru. Siswa yang tekun
tersebut dan siap menempuh Ujian Akhir Nasional serta siap masuk ke
sekolah lanjutan yang dikehendaki.
Pada akhir tahun ketiga diadakan Ujian Akhir Nasional (UN) yang
merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ujian
nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hasil UN digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk:
1. Pemetaan mutu satuan dan/atau program
pendidikan;
2. Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; 3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/
atau satuan pendidikan;
4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. (PERMENDIKNAS No.34 Th.2007 tentang Ujian Nasional)
Ada empat mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir
Nasional SMP Tahun 2008 yaitu : mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
1/. Mata Pelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a) Memahami konsep Matematika, keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
13
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan, gagasan dan pernyataan Matematika.
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika
dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Pusat Kurikulum, 2006:346).
2/. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.
b) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
c) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya
dengan tepat dan kreatif untuk berbagaii tujuan
d) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia
3/. Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran bahasa inggris di SMP bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam
bentuk lisan dan tulisuntuk mencapai tingkat literasi functional (mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti mambaca surat kabar, dll)
b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya
bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang
keterkaitan antara bahasa dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 278)
4/. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa Berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan, alam ciptaanNya.
b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai
macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan
kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi, antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak, ilmiah serta berkomunikasi.
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan, lingkungan, serta sumber daya alam.
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
15
g) Meningkatkan pengetahuan, konsep dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya (Pusat Kurikulum, 2006:377-378)
b. Kegiatan Pengembangan Diri : Bimbingan dan Konseling
Selain kegiatan pengajaran, siswa juga melakukan kegiatan
pengembangan diri dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
Mortensen dan Schmuller mengatakan :
“bimbingan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana setiap individu dapat
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupannya sepenuh-penuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi” (Mortensen & Schmuller, 1976: 3).
Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah mengenai empat
bidang perkembangan diri siswa yakni bidang pribadi, bidang sosial,
bidang akademik, dan bidang karir. Adapun tujuan bimbingan pribadi
adalah siswa mengembangkan pemahaman diri dan mengembangkan
kemampuan untuk dapat mengurus dirinya sendiri. Bimbingan sosial
bertujuan supaya siswa mengembangkan kemampuan berhubungan
dengan orang lain di sekitarnya. Bimbingan akademik bertujuan siswa
mengembangkan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas akademiknya
sendiri, dan bimbingan karir bertujuan siswa mengembangkan
kemampuan membuat pilihan sekolah lanjutan yang akan dimasukinya
3. Kesiapan Siswa Sebagai Syarat Penerimaan Siswa Baru
Siswa yang siap masuk SMA adalah siswa yang mendafarkan diri
dan memilih ke SMA. Setiap sekolah tentu mempunyai standar dalam
menerima siswa baru, dan standar itu harus dipenuhi oleh calon siswa.
Syarat utama agar siswa bisa masuk SMA adalah siswa telah
mengikuti Ujian Negara dan dinyatakan lulus dari SMP serta lulus
ujian seleksi masuk SMA. Syarat untuk dapat bersekolah di SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Fotokopi rapor SMP kelas VII,VIII,dan IX
yang telah dilegalisasi
2. Fotokopi kartu keluarga/C-1
3. Fotokopi surat baptis bagi yang beragama
Katolik/Kristen
4. Fotokopi sertifikat atau piagam penghargaan
(Jika ada)
5. Pasfoto ukuran 3x4 hitam putih sebanyak 2
lembar
6. Mengisi formulir pendaftaran dan
dikembalikan kepada panitia PSB
7. Membayar Biaya pendaftaran
8. Mengikuti tes seleksi masuk.(SMA Pangudi
Luhur, Program Tahunan)
C. KEGIATAN AKADEMIK SISWA SMA KELAS X
1. Pengajaran kelas
Kegiatan akademik merupakan pelaksanaan kurikulum di dalam proses
belajar mengajar. Kegiatan akademik sebagai kegiatan belajar dilakukan
melalui tatap muka yang alokasi waktunya telah ditentukan dalam
17
Kegiatan akademik berkaitan dengan mata pelajaran-mata pelajaran.
Susunan mata pelajaran sekolah menengah atas dikelompokan berdasarkan
ilmu sumber mata pelajaran dan fungsinya.
a. Arti Pengajaran
Hough and Duncan merumuskan arti mengajar sebagai berikut :
“Teaching is an activity- a unique professional, rational, and humane activity in which one creatively and imaginatively uses himself and his knowledge to promote the learning and welfare of others. Teaching is an activity with four phases : a curriculum- planing phase, an instructing phase, a measuring phase.” (Hough-Duncan, 1970: 2).
Interaksi antara guru dan siswa dalam pengajaran kelas dilanjutkan
dengan kegiatan siswa berlatih di kelas, dan di rumah. Dalam melakukan
kegiatan pengajaran, siswa SMA akan mempelajari mata pelajaran-mata
pelajaran yang sudah diatur dalam kurikulum SMA, kegiatan mempelajari
mata pelajaran ini terpusat pada empat mata pelajaran yang telah diujikan
pada Ujian Akhir Nasional SMP lalu. Apa yang siswa dapatkan di SMA
merupakan lanjutan yang di dapat di SMP, sehingga apabila waktu SMP
siswa sudah mampu menguasai empat mata pelajaran itu maka seharusnya
siswa tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran
b. Kegiatan Pengajaran
Di SMA siswa mempelajari materi pelajaran yang telah diatur
dalam kurikulum SMA, termasuk empat mata pelajaran yang diujikan
pada Ujian Akhir Nasional SMP. Pembahasan berikut terpusat pada
keempat mata pelajaran tersebut.
2. Mata Pelajaran Matematika
a. Tujuan Pelajaran Matematika di SMA
Mata pelajaran Matematika di SMA bertujuan agar siswa
mampu :
1). Memahami konsep Matematika, keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2). Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan, gagasan dan pernyataan Matematika.
3). Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4). Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
19
b. Materi Pelajaran Matematika
Materi mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan
SMA kelas X semester pertama meliputi pokok bahasan Aljabar,
yakni : 1) Bentuk pangkat, akar dan Logaritma. 2) Fungsi,
persamaan, fungsi kuadrat dan pertidaksamaan kuadrat.3) Sistem
persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel.(Pusat
Kurikulum,2006: 390)
c. Kegiatan siswa mempelajari Matematika
Kegiatan siswa mempelajari Matematika di SMA kelas X
semester pertama yaitu : 1) siswa menggunakan aturan pangkat,
akar dan logaritma; 2) siswa melakukan manipulasi aljabar dalam
perhitungan yang melibatkan pangkat, akar dan logaritma; 3)
siswa memahami konsep fungsi, menggambar grafik fungsi
aljabar sederhana dan fungsi kuadrat; 4) siswa menggunakan sifat
dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat; 5)
siswa melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang
berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat; 6)
siswa merancang model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat; 7) siswa
menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya; 8)
siswa menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem
siswa merancang model matematika dari masalah yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear; 10) siswa menyelesaikan model
matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dan penafsirannya; 11) siswa menyelesaikan
pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan
aljabar, (Pusat kurikulum, 2006: 390).
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
a. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan :
1). Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.
2). Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
3). Memahami Bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagaii tujuan.
4). Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5). Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
21
b. Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
Materi pelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X
semester pertama ruang lingkupnya mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi
aspek aspek sebagai berikut : Mendengarkan; Berbicara;
Membaca; Menulis.
c. Kegiatan Siswa mempelajari Pelajaran Bahasa Indonesia
Kegiatan siswa dalam mempelajari pelajaran bahasa
Indonesia di SMA kelas X semester I adalah sebagai berikut: 1)
siswa menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik
(berita dan nonberita); 2) siswa mengidentifikasi unsur sastra
(Intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara
langsung/melalui rekaman; 3) siswa memperkenalkan diri dan
orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat; 4)
siswa mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai
berita, artikel, atau buku); 5) siswa menceritakan berbagai
pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat; 6)
siswa menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan
teknik membaca cepat (250 kata/menit); 7) siswa
mengidentifikasi ide teks non sastra dari berbagai sumber melalui
teknik membaca ekstensif; 8) siswa menulis gagasan dengan
menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk
paragraf deskriptif; 10) siswa menulis gagasan secara logis dan
sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif; 11) siswa
mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang
disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman; 12)
siswa mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman; 13) siswa mengemukakan
hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek
melalui kegiatan diskusi; 14) siswa menemukan nilai-nilai cerita
pendek malalui kegiatan diskusi; 15) siswa membaca puisi
dengan lafal/ nada tekanan, dan intonasi yang tepat; 16) siswa
menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan
kehidupan sehari-hari; 17) siswa menulis puisi lama dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima; 18) siswa menulis puisi
baru dengan memperhatikan bait, irama dan rima.
4. Mata Pelajaran Bahasa Inggris
a. Tujuan Pelajaran Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa inggris bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan :
1). Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational.
2). Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
23
c. Materi Pelajaran Bahasa Inggris
Materi pelajaran bahasa Inggris di SMA kelas X semester
menyajikan tema-tema dengan materi pokok yang harus diolah
siswa yakni :
1). Mendengarkan : memahami makna dalam
percakapan transaksional, dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari; memahami teks functional pendek dan teks monolog sederhana
berbentuk recount, narrative, dan procedure
dalam konteks kehidupan sehari-hari
2). Berbicara : Mengungkapkan makna dalam
percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari; Mengungkapkan makna dalam teks functional pendek dan monolog berbentuk recount, narrative, dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari 3). Membaca : Memahami makna teks tulis
fungsional pendek dan essei sederhana berbentuk recount, narrative, dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari untuk mengakses ilmu pengetahuan
4). Menulis : Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek dan essei sederhana berbentuk recount, narrative, dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari.
c. Kegiatan siswa mempelajari Bahasa Inggris :
Kegiatan siswa dalam mempelajari pelajaran Bahasa
Inggris adalah sebagai berikut : 1) siswa merespon makna yang
terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done)
dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang
menggunakan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, dan
lancar dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan
tawaran / undangan, menerima janji, dan membatalkan janji; 2)
siswa merespon makna yang terdapat dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam
bahasa lisan sederhana secara akurat, dan lancar dalam konteks
kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur:
mengungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian,
menunjukan simpai, dan memberi instruksi; 3) siswa merespon
makna secara akurat, dan lancar dalam teks lisan fungsional
pendek sederhana (misalnya pengumuman,iklan,undangan dll.)
resmi dan tak resmi dalam berbagai konteks kehidupan
sehari-hari; 4) siswa merespon makna dalam teks monolog sederhana
yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat dan lancar
dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam teks:
recount, narrative, dan procedure; 5) siswa mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat
dan lancar dengan menggunakan ragam bahasa lisan sederhana
dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak
tutur: berkenalan, bertemu/berpisah, menyetujui
ajakan/tawaran/undangan, menerima janji, dan membatalkan
janji; 6) siswa mengungkapkan makna dalam percakapan
25
(bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat dan lancar
dengan menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam
konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur:
mengungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian,
menunjukkan simpati, dan memberi instruksi; Siswa
mengungkapkan makna dalam bentuk teks fungsional pendek
(misalnya pengumuman, iklan, undangan dll.)resmi dan tak
resmi dengan menggunakan ragam bahasa lisan dalam berbagai
konteks kehidupan sehari-hari; 7) Siswa mengungkapkan
makna dalam teks monolog sederhana dengan menggunakan
ragam bahasa lisan secara akurat, dan lancar dalam berbagai
konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk : recount,
narrative, dan procedure.
5. Mata Pelajaran IPA
Mata pelajaran IPA di SMA tidak lagi berupa IPA terpadu
seperti di SMP tetapi sudah di bagi menjadi tiga mata pelajaran;
Fisika, Kimia dan Biologi.
a. Fisika
1). Tujuan Pelajaran Fisika
Mata pelajaran Fisika di SMA/MA bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur,
objektif, terbuka ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain
c) Mengembangkan pengalaman untuk
dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
d) Mengembangkan kemampuan bernalar
dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuatitatif
e) Menguasai konsep dan prinsip fisika
serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.(Pusat Kurikulum, 2006: 443-444)
2). Materi Pelajaran Fisika
Materi yang dipelajari siswa kelas X SMA semester
pertama adalah sebagai berikut : Pengukuran berbagai
besaran fisika; Karakteristik gerak; dan Penerapan
hukum Newton.
3). Kegiatan siswa mempelajari Fisika
Kegiatan siswa kelas X SMA semester pertama
dalam mempelajari mata pelajaran Fisika adalah: Siswa
27
Siswa melakukan penjumlahan vektor; Siswa
menganalisis besaran fisika pada gerak dengan
kecepatan dan percepatan konstan; Siswa menganalisis
besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju
konstan; Siswa menerapkan Hukum Newton sebagai
prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak
vertikal, dan gerak melingkar beraturan.
b. Kimia
1). Tujuan Pelajaran Kimia
Mata pelajaran Kimia di SMA/MA bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Membentuk sikap positif terhadap kimia
dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur,
objektif, terbuka ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain
c) Memperoleh pengalam dalam
menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisa dan tertulis.
d) Meningkatkan kesadaran tentang terapan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
e) Memahami konsep, prinsip, hukum dan
teori kimia serta saling keterkaitannya san penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari hari dan teknologi. (Pusat Kurikulum, 2006: 460)
2). Materi Pelajaran Kimia
Materi mata pelajaran Kimia pada satuan
pendidikan SMA kelas I semester pertama meliputi
pokok bahasan : Struktur atom, sifat-sifat periodik
unsur, dan ikatan kimia serta hukum-hukum dasar kimia
dan penerapannya dalam perhitungan kimia
(Stoikiometri).
3). Kegiatan siswa mempelajari Kimia
Kegiatan siswa SMA kelas X semester I dalam
mempelajari Kimia yaitu : Siswa memahami struktur
atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur,
massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam
tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui
pemahaman konfigurasi elektron; Siswa
membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta
hubungannya dengan sifat fisika senyawa terbentuk;
siswa mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik
29
Siswa membuktikan dan mengkomunikasikan
berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep mol dalam
menyelesaikan perhitungan kimia.
c. Biologi
1). Tujuan Pelajaran Biologi
Mata pelajaran Biologi di SMA/MA bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Membentuk sikap positif terhadap
biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
b) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur,
obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain
c) Mengembangkan pengalaman untuk
dapat mengajukan dan menguji hipotesis
melali percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
d) Mengembangkan kemampuan berpikir
analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi
e) Mengembangkan penguasaan konsep
dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
f) Menerapkan konsep dan prinsip biologi
untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia
g) Meninngkatkan kesadaran dan berperan
2). Materi Pelajaran Biologi
Materi mata pelajaran Biologi pada satuan
pendidikan SMA kelas I semester pertama meliputi
pokok bahasan : Pemahaman hakikat biologi sebagai
ilmu dan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk
hidup.
3). Kegiatan siswa mempelajari Biologi
Kegiatan siswa dalam mempelajari mata pelajaran
biologi adalah sebagai berikut : Siswa mengidentifikasi
ruang lingkup biologi; mendeskripsikan objek dan
permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu,
populasi, ekosistem, dan bioma); Siswa
mendeskripsikan ciri-ciri,replikasi, dan peran virus
dalam kehidupan; mendeskripsikan ciri-ciri
Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi
kehidupan; siswa menyajikan ciri-ciri umum filum
dalam kingdom protista, dan peranannya bagi
kehidupan; Siswa mendeskrpsikan ciri-ciri dan
jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan,
31
d. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial,
kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra
kurikuler. Lewat pengembangan diri siswa mendapat kesempatan
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat.
Pengembangan diri diperoleh siswa untuk memenuhi kebutuhan
mereka secara individual, kelompok, atau klasikal malalui
penyelenggaraan kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri erat kaitannya dengan kegiatan
akademik siswa, misalnya apabila siswa menemukan masalah dalam
belajar, maka dengan layanan konseling di bidang akademik siswa
akan memperoleh bantuan untuk keluar dari masalahnya itu sehingga
kegiatan akademiknya berjalan lancar dan sebisa mungkin mendapat
nilai baik untuk setiap mata pelajaran yang siswa pelajari. Pemberian
bantuan oleh konselor sekolah akan disesuaikan dengan masalah apa
Pada dasarnya pemberian bantuan lewat kegiatan pengembangan
diri adalah untuk membantu siswa agar lancar dalam kegiatan
akademiknya. Lewat kegiatan Bimbingan dan Konseling khususnya
bimbingan akademik siswa dapat belajar untuk mengembangkan sikap
dan kebiasaan belajar yang baik, terampil mengerjakan tugas, disiplin
berlatih untuk menguasai materi pelajaran. Bimbingan akademik untuk
mengembangkan kebiasaan belajar siswa meliputi cara mengatur
waktu belajar efektif dan menyusun jawal belajar, mengatur tempat
belajar. Bimbingan akademik untuk mengembangkan keterampilan
belajar antara lain cara membaca buku teks, mengenal bagian-bagian
buku teks, membuat catatan dan ringkasan baik dari buku teks maupun
dari penjelasan guru di kelas. Bimbingan akademik untuk
mengembangkan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran antara
lain persiapan menghadapi ulangan atau tes di sekolah, cara
menghadapi macam-macam bentuk ulangan baik ulangan tengah
semester maupun ulangan umum atau semester (Mulyatiningsih, dkk,
2004).
Dapat dikatakan program bimbingan akademik merupakan
bantuan untuk membatu siswa mencapai tujuan perkembangan dirinya
dalam pencapaian kegiatan akademik yakni lancar dalam
melaksanakan kegiatan belajar sehingga prestasi belajar siswa
33 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan
metode korelasi variable kesiapan akademik dan kegiatan akademik para
siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.
Metode korelasi digunakan untuk menetapkan hubungan dua variabel
(Furchan,2005:173).
B. Instrumen Penelitian
Dua macam alat pengumpul data yang digunakan adalah
pencatatan dokumen yang disimpan di sekolah dan kuesioner siswa. Data
kesiapan akademik siswa berupa hasil tes seleksi siswa baru tahun ajaran
2008/2009. Data tentang kegiatan akademik siswa diperoleh melalui
kuesioner tentang kegiatan akademik siswa dalam mata pelajaran
matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan IPA.
1. Tes Seleksi
Data ini diperoleh dari sekolah berupa nilai siswa dalam
mengerjakan soal-soal tes seleksi masuk SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Tes seleksi berisi soal-soal mata
bahasa Indonesia, bahasa inggris dan IPA dan mata pelajaran tersebut
adalah mata pelajaran yang termuat dalam UAN.
2. Kuesioner
Kuisioner Kegiatan Akademik Siswa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, matematika dan IPA. Kuesioner disusun
oleh penulis dan di isi oleh siswa pada tanggal 7 Februari 2009.
3 . Validitas dan Reliabilitas Alat ukur
a. Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan alat ukur bersangkutan
mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto,1995).
Djaali(2002) menyimpulkan bahwa validitas suatu alat ukur harus
dikaitkan dengan tujuan atau pengambilan keputusan tertentu ( Djaali,
2007:71). Validitas tes seleksi menjadi tanggung jawab pihak SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta dan tidak diperiksa dalam peneltian ini..
Validitas kuesioner ini dimulai dengan perumusan item-item
berdasarkan rumusan variabel dan kajian teori dalam bab II. Kisi kisi
35
Tabel 3: Kisi-kisi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2008/2009
Indikator Sub
Variabel
Item-item untuk Jumlah
item
14,15 27,28 41,42,43 64,65,66
67,68,69
70,71,72 16
Jumlah item 15 13 15 29 72
Kuesioner bersifat tertutup dengan alternatif jawaban kuesioner disediakan
sehingga responden hanya memberikan tanda centang (K) pada salah satu
alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan dirinya. Alternatif pilihan
kuesioner itu adalah S bila siswa selalu melakukan, SK bila siswa sering kali
melakukan, Kd bila siswa kadang-kadang melakukan, dan TP bila siswa tidak
b. Reliabilitas
Reliabilitas mengandung ide pokok sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas hasil ukur berkaitan dengan
konsistensi hasil ukur (Djaali,2002). Tinggi rendah reliabilitas
ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas yang dilambangkan dengan .
Perhitungan reliabilitas menggunakan metode belah dua (Split-half
method Spearman and Brown) gasal genap. Reliabilitas kuesioner ini
adalah = 0,94.
Penafsiran tinggi dan rendahnya validitas dan reliabilitas kuesioner
menggunakan kualifikasi yang dikemukakan Garrett, 1967 seperti
yang dikemukakan dalam tabel berikut .
Tabel 4 : Kualifikasi koefisien korelasi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009
Koefisien Korelasi Kualifikasi
±0,70 - ±1,00
Tidak ada/Sangat rendah
Berdasarkan tabel kualifikasi tersebut, disimpulkan bahwa reliabilitas
dan validitas penelitian kuesioner kegiatan akademik siswa SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 termasuk
37
C. Populasi dan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X yang diterima
melalui tes seleksi yaitu 163 siswa. Sampel penelitian sebanyak 55 siswa
merupakan sampel insidental.
D. Prosedur Pengumpulan data
Data kesiapan akademik diminta dari sekolah melalui guru yang
mengurus tes seleksi masuk siswa baru tahun ajaran 2008/2009, data
tersebut merupakan arsip yang disimpan disekolah. Sedangkan data
kegiatan akademik siswa diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh siswa
yang dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2009 dengan terlebih dahulu
meminta ijin dan persetujuan kepala sekolah SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta.
E. Teknik Analisis Data
1. Perhitungan reliabilitas menggunakan metode belah dua
(Split-half method Spearman and Brown) gasal genap.
Langkah I : Membuat tabel distribusi skor-skor gasal genap
untuk perhitungan reliabilitas.
Langkah II : Perhitungan koefisien korelasi skor-skor item
gasal dan skor-skor item genap dengan teknik
menggunakan rumus:
Keterangan:
Korelasi skor-skor belahan ganjil dan genap
Jumlah subyek
Skor item belahan ganjil
Skor item belahan genap
Hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Langkah III : Perhitungan Koefisien reliabilitas dengan rumus :
2. Perhitungan koefisien validitas dengan rumus :
3. Perhitungan mean
Perhitungan mean kesiapan akademik dan kegiatan akademik
para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur dengan menggunakan
39
4. Perhitungan Korelasi Phi
(Guilford,1915:334)
40
Dalam bab ini dikemukan hasil penelitian variabel tingkat kesiapan
akademik siswa dan variabel tingkat kegiatan akademik siswa dalam mata
pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA para siswa kelas kelas X SMA
Pengudi Luhur Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009 serta hubungan kesiapan
akademik siswa dan kegiatan akademik siswa dan diakhiri dengan pembahasan
hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Kesiapan akademik siswa kelas X
Kesiapan akademik siswa ditunjukan dengan hasil tes seleksi
penerimaan siswa baru tahun 2008/2009 dalam mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Mean skor kesiapan akademik siswa yang dilihat dari hasil
tes seleksi masuk siswa baru adalah 33. Pengelompokan siswa dalam dua
kategori yaitu siswa yang memperoleh skor Q mean termasuk kategori
41
Tabel 5. Perhitungan kesiapan akademik siswa kelas X SMA Pengudi Luhur Tahun 2008/2009
Kesiapan Akademik Siswa Jumlah siswa
Tinggi 26 (47%)
Rendah 29(53%)
Jumlah 55(100%)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa :
Jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kesiapan akademik lebih
banyak (53%) dari pada siswa yang termasuk kategori tinggi (47%).
2. Kegiatan Akademik Siswa Kelas X
Kegiatan akademik siswa ditunjukan dengan skor yang diperoleh siswa
dalam kuesioner kegiatan akademik dalam mata pelajaran Matematika,
bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). M =
194.
Tabel 6. Perhitungan kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pengudi Luhur Tahun 2008/2009
Kegiatan Akademik Siswa Jumlah siswa
Tinggi 34 siswa (62%)
Rendah 21 siswa (38%)
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa :
Jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kegiatan akademik
lebih banyak (62%) dari pada siswa yang termasuk kategori rendah
(38%).
3. Uji Hipotesis Kesiapan Akademik Para Siswa dan Kegiatan Akademik Para
Siswa Kelas X
Hipotesis Penelitian :
Ada hubungan antara tingkat kesiapan akademik dan tingkat kegiatan
akademik dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia, dan IPA.
Hipotesis Statistik:
Ada hubungan jumlah siswa dalam tingkat kesiapan akademik dan jumlah
siswa dalam tingkat kegiatan akademik dalam mata pelajaran
Matematika,Bahasa inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA.
Hipotesis Nol :
Tak ada hubungan jumlah siswa dalam tingkat kesiapan akademik dan
jumlah siswa dalam tingkat kegiatan akademik dalam mata pelajaran
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan
43
Tabel 7 : Perhitungan Kesiapan akademik siswa dan Kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Tahun 2008/2009
Kesiapan
Akademik Siswa
Kegiatan Akademik Siswa JUMLAH
Rendah Tinggi
Tinggi 11 (20%) a 15 (27%) b 26 (47%)
Rendah 10 (18%) c 19 (35%) d 29 (53%)
Jumlah 21 (38%) 34 (62%) 55 (100%)
Koefisiensi korelasi Phi Taraf signifikasi 5%. Berarti
hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Jadi tidak ada
hubungan antara tingkat kesiapan akademik siswa dan tingkat kegiatan
akademik para siswa dalam mata pelajaran Matematika,Bahasa Inggris,
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah :
a. Jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam tingkat kesiapan
akademik lebih banyak (53%) dari pada siswa yang termasuk kategori
tinggi (47%).
b. Jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam tingkat kegiatan
akademik lebih banyak (62%) dari pada siswa yang termasuk kategori
rendah (38%).
c. Tak ada hubungan antara kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik
siswa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh skor
tinggi dalam tes seleksi belum tentu memperoleh skor yang tinggi juga dalam
kegiatan akademik, sebaliknya siswa yang memperoleh skor rendah dalam tes
seleksi belum tentu memperoleh skor yang rendah juga dalam kegiatan
akademik. Hal yang demikian bisa dimungkinkan karena dalam melakukan
kegiatan belajar setiap siswa mempunyai alasan atau kemauan yang
berbeda-beda. Apabila siswa yang skor tes seleksinya rendah tetapi mereka mempunyai
alasan dan kemauan yang kuat maka ia akan melakukan kegiatan akademik
dengan sungguh-sungguh, Apabila siswa skor tes seleksinya tinggi tetapi ia
tidak mempunyai alasan atau kemauan kuat dalam melakukan kegiatan
akademik, maka kegiatan akademik yang dilakukannya tidak
sungguh-sungguh. Kemungkinan berikutnya adalah bagi siswa yang rendah kesiapan
45
apa yang mereka dapatkan dari bimbingan dan konseling di bidang akademik,
maka ia akan melakukan kegiatan akademik dengan sungguh-sungguh.
Sebaliknya siswa yang tinggi kesiapan akademik tetapi kurang
sungguh-sungguh dan tidak menggunakan apa yang ia dapatkan dari bimbingan
konseling di bidang akademik, maka kegiatan akademiknya menjadi kurang
sungguh-sungguh.
Jadi peran tiap siswa sangat penting dalam kegiatan akademik. Siswa
menggunakan dirinya dan lingkungannya untuk mengembangkan diri.
Lingkungan kelas, sekolah dan layanan BK, khususnya BK akademik (
belajar) merupakan lingkungan yang bermanfaat bagi siswa. Peran siswa
46 A. Kesimpulan
1. Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah tingkat kesiapan
akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009, 2) Bagaimana tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009, 3) Apakah ada hubungan
yang signifikan antara tingkat kesiapan akademik para siswa dan tingkat
kegiatan akademik mereka?
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta yang diterima melalui tes seleksi yaitu 163 siswa dan sampel
penelitian sebanyak 55 siswa merupakan sampel insidental.
Data tingkat kesiapan akdemik siswa diperoleh dari hasil tes seleksi
penerimaan siswa yang diperoleh dari arsip sekolah. Tingkat kesiapan
akademik siswa dikategorikan menjadi dua yakni tinggi dan rendah. Siswa
yang termasuk kategori tinggi adalah siswa yang memperoleh skor Qmean dan
kategori rendah yaitu siswa yang mendapat skor < mean.
Tingkat kegiatan akademik siswa dikategorikan menjadi dua yakni tinggi
dan rendah. Siswa yang termasuk kategori tinggi yakni siswa yang
memperoleh skor Q mean dan siswa yang termasuk kategori rendah adalah
47
2. Hasil Penelitian adalah :
a. Jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam tingkat kesiapan
akademik lebih banyak (53%) dari pada siswa yang termasuk kategori
tinggi (47%).
b. Jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam tingkat kegiatan
akademik lebih banyak (62%) dari pada siswa yang termasuk kategori
rendah (38%).
c. Tak ada hubungan antara kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik
siswa
B.Saran-saran
Ada dua saran yang dikemukakan :
1. Layanan bimbingan dalam bidang akademik (belajar) yang disasarkan pada
siswa tentang bagaimana cara-cara belajar terutama tentang bagaimana
menggunakan waktu belajar dan sumber belajar.
NO TOPIK BIMBINGAN
1 Manajemen waktu
2 Penggunaan sumber-sumber belajar
2. Layanan Konseling yang disasarkan kepada siswa memuat tentang
bagaimana membangun kemauan yang kuat untuk menempuh program
pendidikan di sekolah.
NO TOPIK BIMBINGAN
1 Kesadaran akan pentingnya belajar
48 Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
________, Suharsimi. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Syaifuddin (1996). Tes prestasi, fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Djaali, H., Puji, Muljono, & Ramly. (2000). Pengukuran dalam bidang
pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia sukses belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Furchan, Arief. (1982). Pengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya : Usaha
Nasional
Garrett, Henry E. (1967). Statistic in psychology and education. London: Longmans Green and Co. Ltd.
Guilford, J.P. (1965). Fundamental statistic in psychology and education. Tokyo: Kogakhushu Company, Ltd.
Hurlock, Elizabeth B. (1996) Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
Mulyatiningsih, R., dkk. (2004). Bimbingan pribadi-sosial, belajar, dan karier.
petunjuk praktis diri sendiri untuk siswa SMP dan SMU. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedarso. (1996). Tips sukses studi, proses aktif mengikuti kuliah, mendengarkan
49
Sukardi. (2003). Metodologi penelitian pendidikan, kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Tanlain, Wens dkk. (1992). Dasar dasar ilmu pendidikan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Winkel, W.S. (1996). Psikologi pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
57
Perhitungan Mean :
59
Perhitungan mean skor test :
60
61 0,94
Perhitungan Koefisien Validitas
Rumus :