• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan kesiapan akademik dan kegiatan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan kesiapan akademik dan kegiatan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 - USD Repository"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

VENNY MELANYA SOLA NIM : 021114046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO

RENCANAKAN YANG AKAN DILAKUKAN DAN LAKUKAN

YANG TELAH DIRENCANAKAN

“…AKU TAHU KEPADA SIAPA AKU PERCAYA, DAN AKU

YAKIN BAHWA DIA BERKUASA MEMELIHARA YANG

(5)

v Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Kedua Orang tua saya yang dengan segala keterbatasan tetapi tetap berjuang agar saya memperoleh semua hal yang lebih baik dari yang pernah mereka dapatkan.

Semua keluarga besar saya yang senantiasa mendukung saya hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Mas Petrus Priyo Widuto orang terdekat saya yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semua teman yang telah membantu saya

(6)
(7)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : VENNY MELANYA SOLA

Nomor Mahasiswa : 021114046

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN KESIAPAN AKADEMIK DAN KEGIATAN

AKADEMIK PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 10 Maret 2010

Yang menyatakan

(8)

vii ABSTRAK

HUBUNGAN KESIAPAN AKADEMIK DAN KEGIATAN AKADEMIK PARA SISWA KELAS I SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009

Venny Melanya Sola

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

2010

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan studi korelasi variabel tingkat kesiapan akademik siswa dan varibel tingkat kegiatan akademik siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Masalah yang diteliti adalah (1) Bagaimanakah tingkat kesiapan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. (2) Bagaimanakah tingkat kegiatan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur tahun ajaran 2008/2009. (3) Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesiapan akademik dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 yang diterima melalui tes seleksi yaitu 163 siswa, dan dari populasi itu ditarik sampel 55 siswa yang adalah sampel insidental. Ada dua macam data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data tingkat kesiapan akademik siswa yang diperoleh dari skor hasil tes seleksi yang dicatat dari arsip sekolah dan data tingkat kegiatan akademik siswa yang diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh siswa. Kuesioner kegiatan akademik siswa tersebut disusun sendiri oleh peneliti.

(9)

viii

LUHUR SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA SCHOOL YEAR 2008/2009

Venny Melanya Sola

Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This study was a descriptive study on the relationship between students academic preparedness and students' academic activity. The problem were formulated as follows: (1) What is the level of academic preparedness of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakata senior high school, school year 2008/2009? (2) What is the level of academic activity of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School, school year 2008/2009? (3) Is there any relationship between the level of academic preparedness and the level of academic activity of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School, school year 2008/2009?

The population of this study was all of the first year students of Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School, school year 2008/2009 there are 163 students that accepted from the selection test and 55 students from that population as incidental sample. The data on students' academic preparedness was obtained from the result of the entrance test of these students. The data on students' academic activity was obtained from the questionnaire developed by the researcher.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Penulis menghaturkan puji syukur kepada Allah yang Maha Pelindung dan Pengasih serta Maha Bijaksana atas kasih karunia-Nya yang berlimpah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini dapat dirampungkan penulisannya dengan bantuan dari banyak pihak, baik yang secara langsung membimbing, mengarahkan, mengoreksi, maupun yang secara tidak langsung dengan caranya sendiri-sendiri dengan memberi semangat, dorongan, dukungan, doa-doa. Penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si, Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah mendorong penyelesaian skripsi ini.

2. Drs. Wens Tanlain, M.Pd. pembimbing utama penulisan skripsi ini.

3. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, yang membekali penulis dengan banyak pengetahuan.

4. Orang terdekat saya Mas Petrus Priyo Widuto yang dengan segala daya dan upaya mendorong penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi ini. 5. Teman-teman saya khususnya Bertha juga Teddy yang secara langsung

sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini

(11)

x

Yogyakarta, 01 Januari 2010

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

E. Definisi Operasional... 4

F. Hipotesis ... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 5

A. Pendidikan Sekolah Menengah Atas ... 5

1. Tujuan Sekolah Menengah Atas ... 5

2. Kurikulum Sekolah Menengah Atas Kelas X ... 7

B. Kesiapan Siswa Masuk SMA ... 8

1. Pengertian Kesiapan Siswa ... 8

2. Tanda Kesiapan Siswa ... 11

(13)

xii

B. Instrumen Penelitian... 33

1. Tes Seleksi ... 33

2. Kuesioner ... 34

3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 34

C. Populasi dan sampel penelitian ... 37

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 37

E. Teknik Analisis Data ... 37

1. Penghitungan Reliabilitas ... 37

2. Penghitungan Validitas ... 38

2. Kegiatan Akademik Siswa Kelas I... 41

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X ... 1 2. Struktur Kurikulum SMP ... 9 3. Kisi-kisi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas I SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun 2008/2009 ... 35 4. Kualifikasi koefisien korelasi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas

I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 ... 36 5. Perhitungan kesiapan akademik siswa kelas I SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun 2008/2009 ... 41 6. Perhitungan kegiatan akademik siswa kelas I SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun 2008/2009 ... 41 7. Perhitungan kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik siswa

kelas I SMA Pangudi Luhur tahun 2008/2009 ... 41 8. Perhitungan Koefisien Reliabilitas & Vailidtas Kuesioner Kegiatan

Akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun Ajaran 2008/2009 ... 57 9. Skor test seleksi dan skor test kuesioner dari 55 Siswa kelas I SMA

(15)

xiv

1. Kuesioner kegiatan akademik siswa dalam mata pelajaran

Matematika, Bahasa Indonesia, IPA ... 50

2. Skor gasal dan genap data penelitian kegiatan akademik siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ... 57

3. Perhitungan tinggi dan rendah tingkat kesiapan akademik siswa dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2008/2009 ... 59

4. Perhitungan Koefisien Reliabilitas ... 61

5. Surat izin mengadakan penelitian ... 62

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting untuk

meningkatkan kualitas generasi muda. Pendidikan dilaksanakan secara berjenjang

dan berkesinambungan, dari pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Pertama, Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan sampai pendidikan tinggi.

Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pasal 1 ayat 11 berbunyi : “ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang

terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi” (Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003).

Siswa yang lulus SMP melanjutkan studi ke Sekolah Menengah yaitu

Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. Siswa diharuskan

menunjukkan hasil Ujian Akhir Nasional SMP pada waktu mendaftar. Siswa

yang memiliki Nilai Ujian Akhir sesuai standar yang ditetapkan sekolah diterima

dan yang memiliki Nilai Ujian Akhir dibawah standar tidak diterima. Hal ini dapat

saja didasarkan pada pandangan bahwa lebih mudah meningkatkan mutu

pendidikan sekolah bersama siswa yang cerdas. Siswa yang diterima dipandang

lebih siap mengikuti pendidikan lebih lanjut di SMA tersebut.

Siswa SMA sebagai remaja mempunyai tugas-tugas perkembangan yang

harus diselesaikan. Apabila tugas perkembangan dapat diselesaikan dengan baik

dan lancar, remaja akan merasa bahagia dan terbantu untuk melaksanakan tugas

(17)

bahagia dan menimbulkan kesulitan dalam menghadapi tugas perkembangan

selanjutnya (Hurlock, 1990:9).

Siswa yang diterima di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran

2008/2009 dianggap telah siap untuk melakukan kegiatan akademiknya, mereka

telah melalui proses seleksi dan kemudian akan melanjutkan proses pendidikan di

SMA. Siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam test seleksi diharapkan memiliki

kegiatan akademik yang tinggi pula. Tetapi dapat terjadi siswa yang memperoleh

nilai tinggi dalam tes seleksi malahan kurang lancar dalam kegiatan akademiknya,

sedangkan siswa yang memperoleh nilai tes seleksi rendah malahan lancar dalam

kegiatan akademiknya. Penelitian ini menekankan hubungan kesiapan akademik

dan kegiatan akademik. Kegiatan akademik yang dilakukan siswa di dalam dan di

luar kelas merupakan proses, hasil belajar siswa tergantung bagaimana siswa

melakukan proses akademik. Dengan kata lain bukan hasilnya yang penting tetapi

bagaimana proses siswa melakukan kegiatan akademik untuk sampai pada hasil

belajar. Oleh karena itu masalah pokok dalam penelitian ini adalah sejauh

manakah ada hubungan antara kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik

para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan diatas dirumuskan secara rinci dalam bentuk pertanyaan

yang akan dijawab dalam penelitian ini :

1. Bagaimana tingkat kesiapan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi

(18)

3

2. Bagaimana tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi

Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesiapan akademik

para siswa dan tingkat kegiatan akademik mereka?

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang tingkat

kesiapan akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Tahun Ajaran 2008/2009 dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta serta hubungan antara tingkat kesiapan

akademik mereka dan tingkat kegiatan akademik mereka.

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini akan digunakan oleh pimpinan SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta sebagai alternatif dalam membuat kriteria penerimaan siswa

baru dan dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk pengembangan

program bimbingan belajar siswa di kelas X.

E. Definisi Operasional

1.Kesiapan akademik siswa adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, yang

diperoleh siswa dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang diperoleh di SMP

yang kemudian diwakilkan dalam nilai Ujian Akhir Nasional SMP dan yang

(19)

yang diwakilkan dalam UAN. Ada dua kategori kesiapan akademik yaitu

rendah, dan tinggi.

2.Kegiatan akademik adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mata

pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA selama

semester I kelas X dan diukur dengan kuesioner serta ditunjuk oleh

skor-skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori hasil akademik yaitu kategori

rendah, dan tinggi.

F. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah “ada hubungan yang signifikan antara

tingkat kesiapan akademik dan tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X

(20)

5 BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

1.Tujuan Sekolah Menengah Atas

Mendidik dan dididik merupakan kegiatan fundamental manusia,

yang mengubah, membangun dan menentukaan hidup manusia, atau

perbuatan yang menyebabkan manusia menjadi manusia

(Tanlain,1992:18). Perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor

tertentu yakni tujuan, subjek, lingkungan dan alat.

Tujuan pendidikan adalah terbentuknya manusia ideal: pribadi

dewasa susila yang harus dan mau berbuat baik, yang susila

(Tanlain,1992:20). Kenyataan menunjukkan bahwa sebelum menjadi

pribadi dewasa susila, manusia berada dalam wujud potensi. Keadaan ini

nampak jelas dialami oleh anak-anak, namun keberadaan anak bersama

orang lain memungkinkan dia memperoleh bantuan orang lain, yaitu orang

dewasa susila.untuk mengangkat dirinya ke taraf insani, menjadi pribadi

dewasa susila. Perbuatan manusia menjadi manusia disebut pemanusiaan

manusia atau pendidikan (Driyarkara, 1980:87)

Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU No.20 Tahun 2003

(21)

”bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ”(UU RI no.20 tahun 2003 Bab II pasal III)

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar,

Pendidikan Menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan

pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah dapat berbentuk

sekolah menengah atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau

bentuk lain yang sederajat (UU No.20 tahun 2003 Bab IV Pasal 18).

Implementasi Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, antara lain

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya

disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, salah

satunya adalah standar isi. Standar isi secara keseluruhan mencakup :

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan,

2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan

pendidikan dasar dan menengah,

3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan

dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi, dan

4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan

(22)

7

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan bagian dari sistem pendidikan

nasional yang bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang

memiliki sifat-sifat keilahian, cerdas secara intelektual, emosional dan

spritual yang diwujudkan dengan perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin,

mampu bekerjasama, visioner, adil dan peduli.

2.. Kurikulum Sekolah Menengah Atas Kelas X

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Kurikulum SMA kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan

lokal, dan pengembangan diri (Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006)

seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X

Komponen Alokasi Waktu

Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2

2. Pendidkan Kewarganegaraan 2 2

(23)

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

16. Keterampilan / Bahasa Asing

2

B. KESIAPAN SISWA MASUK SMA

1. Pengertian Kesiapan Siswa

Slameto, (2003) mengatakan: ” kesiapan adalah keseluruhan kondisi

siap untuk memberi respon di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi,

situasi tersebut mengandung aspek fisik, mental, dan emosi; kebutuhan

motif dan tujuan; keterampilan; pengetahuan dan pengertian” (Slameto,

2003: 113). Kesiapan siswa sangat diperlukan agar mereka dapat belajar

dan kemudian memperoleh hasil belajar yang baik. Callahan (1971: 266)

berpendapat “The absence of readiness affects the learning process in one

clear cut manner: the student simply cannot learn.”

Kesiapan akademik siswa SMA kelas X mencakup pengetahuan,

keterampilan, sikap yang diperoleh dalam mata pelajaran yang

ditempuhnya di SMP untuk memenuhi syarat menamatkan sekolah.

Kesiapan akademik merupakan kemampuan akademik yang dimiliki

siswa. Penguasaan kemampuan akedemik siswa dapat dilihat dalam

bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

(24)

9

Siswa mengikuti Pendidikan SMP sejak tahun pertama sampai tahun

ketiga. Struktur kurikulum SMP memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri (Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006),

seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Struktur Kurikulum SMP

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IX A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2

9.Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

2 2 21

10.Keterampilan/ Teknologi Informasi dan Kesehatan

2 2 2

B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2 2 2

Jumlah 32 32 32

Kegiatan akademik yang dilakukan siswa di SMP yakni siswa

mengolah setiap materi pelajaran yang diberikan di kelas maupun di luar

kelas untuk kemudian diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Kegiatan akademik ini dipengaruhi oleh beberapa hal yakni kesiapan

belajar, tujuan belajar, keterampilan dan pengetahuan siswa.

Selain kegiatan akademik berupa pengajaran, siswa SMP juga

(25)

mengembangkan diri, belajar yang baik, mampu mengatasi

kesulitan-kesulitan belajar dan mampu menemukan cara belajar yang tepat sehingga

siswa lancar dalam kegiatan akademiknya. Bimbingan akademik untuk

mengembangkan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran antara

lain persiapan menghadapi ulangan atau tes dii sekolah, cara menghadapi

macam-maam bentuk ulangan baik ulangan tengah semester maupun

ulangan umum atau ulangan semester (Mulyatiningsih, dkk ,2004).

2. Tanda Kesiapan Siswa

Tanda Kesiapan Siswa dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni

kesiapan akademik dan kesiapan non akademik. Menurut Callahan,

(1971:266) macam-macam atau jenis kesiapan (Types of Readiness) adalah

Physical Readiness, Intellectual Readiness, Social Readiness, Emotional Readiness (Callahan, 1971:266) maksud dari kesiapan fisik (Physical Readiness) adalah apabila anak dalam keadaan sehat secara fisik tentu

akan lebih mudah untuk menerima segala pengajaran di sekolah sehingga

hasil belajar yang diperolehpun akan baik. Kesiapan Intelektual

(Intellectual Readiness) maksudnya anak dengan keadaan intelektual yang siap akan lebih mudah menyerap setiap mata pelajaran yang didapat di

sekolah ketimbang anak yang secara intelektual kurang siap. Kesiapan

sosial (Social Readiness) maksudnya adalah anak dengan kesiapan sosial

tinggi akan lebih mudah berada dalam kelompok belajar mengalami proses

(26)

11

baik pula. Kesiapan emosional maksudnya anak dengan berbekal kemauan

dan semangat tinggi dalam belajar akan lebih mudah menerima mata

pelajaran yang diberikan di sekolah sehingga hasil belajar anak pun akan

baik.

a. Pengajaran Kelas dan Hasil Akademik

Siswa SMP menempuh pengajaran dimana siswa mempelajari

materi pelajaran yang sudah di atur dalam kurikulum SMP. Mata

pelajaran-mata pelajaran tersebut yaitu : Pendidikan Agama, Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu

Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Keterampilan/ Teknologi Informasi

dan Komunikasi; Muatan lokal; dan Pengembangan diri (Permendiknas

No.22 Tahun 2006). Semua mata pelajaran tersebut dipelajari siswa

selama tiga tahun di SMP melalui tiga kegiatan berikut ini : Siswa

mempelajari bahan di kelas dengan pendampingan langsung guru

pengajar, guru pembimbing, guru pelatih dalam kelas; Siswa mempelajari

tugas rumah yang diberikan oleh guru tanpa kehadiran mereka; dan siswa

mempelajari bahan secara mandiri dimana siswa berlatih atau

memecahkan masalahnya mengenai program pendidikan di sekolahnya

tanpa pendampingan atau penugasan dari guru. Siswa yang tekun

(27)

tersebut dan siap menempuh Ujian Akhir Nasional serta siap masuk ke

sekolah lanjutan yang dikehendaki.

Pada akhir tahun ketiga diadakan Ujian Akhir Nasional (UN) yang

merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik

secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ujian

nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional

pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi. Hasil UN digunakan sebagai salah satu

pertimbangan untuk:

1. Pemetaan mutu satuan dan/atau program

pendidikan;

2. Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; 3. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/

atau satuan pendidikan;

4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan

pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. (PERMENDIKNAS No.34 Th.2007 tentang Ujian Nasional)

Ada empat mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir

Nasional SMP Tahun 2008 yaitu : mata pelajaran Matematika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

1/. Mata Pelajaran Matematika

Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a) Memahami konsep Matematika, keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,

(28)

13

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan, gagasan dan pernyataan Matematika.

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika

dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Pusat Kurikulum, 2006:346).

2/. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.

b) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

c) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya

dengan tepat dan kreatif untuk berbagaii tujuan

d) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

(29)

3/. Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Mata pelajaran bahasa inggris di SMP bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam

bentuk lisan dan tulisuntuk mencapai tingkat literasi functional (mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti mambaca surat kabar, dll)

b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya

bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang

keterkaitan antara bahasa dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 278)

4/. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa Berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan, alam ciptaanNya.

b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai

macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan

kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi, antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan

kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak, ilmiah serta berkomunikasi.

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan, lingkungan, serta sumber daya alam.

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

(30)

15

g) Meningkatkan pengetahuan, konsep dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya (Pusat Kurikulum, 2006:377-378)

b. Kegiatan Pengembangan Diri : Bimbingan dan Konseling

Selain kegiatan pengajaran, siswa juga melakukan kegiatan

pengembangan diri dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Mortensen dan Schmuller mengatakan :

“bimbingan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana setiap individu dapat

mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupannya sepenuh-penuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi” (Mortensen & Schmuller, 1976: 3).

Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah mengenai empat

bidang perkembangan diri siswa yakni bidang pribadi, bidang sosial,

bidang akademik, dan bidang karir. Adapun tujuan bimbingan pribadi

adalah siswa mengembangkan pemahaman diri dan mengembangkan

kemampuan untuk dapat mengurus dirinya sendiri. Bimbingan sosial

bertujuan supaya siswa mengembangkan kemampuan berhubungan

dengan orang lain di sekitarnya. Bimbingan akademik bertujuan siswa

mengembangkan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas akademiknya

sendiri, dan bimbingan karir bertujuan siswa mengembangkan

kemampuan membuat pilihan sekolah lanjutan yang akan dimasukinya

(31)

3. Kesiapan Siswa Sebagai Syarat Penerimaan Siswa Baru

Siswa yang siap masuk SMA adalah siswa yang mendafarkan diri

dan memilih ke SMA. Setiap sekolah tentu mempunyai standar dalam

menerima siswa baru, dan standar itu harus dipenuhi oleh calon siswa.

Syarat utama agar siswa bisa masuk SMA adalah siswa telah

mengikuti Ujian Negara dan dinyatakan lulus dari SMP serta lulus

ujian seleksi masuk SMA. Syarat untuk dapat bersekolah di SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1. Fotokopi rapor SMP kelas VII,VIII,dan IX

yang telah dilegalisasi

2. Fotokopi kartu keluarga/C-1

3. Fotokopi surat baptis bagi yang beragama

Katolik/Kristen

4. Fotokopi sertifikat atau piagam penghargaan

(Jika ada)

5. Pasfoto ukuran 3x4 hitam putih sebanyak 2

lembar

6. Mengisi formulir pendaftaran dan

dikembalikan kepada panitia PSB

7. Membayar Biaya pendaftaran

8. Mengikuti tes seleksi masuk.(SMA Pangudi

Luhur, Program Tahunan)

C. KEGIATAN AKADEMIK SISWA SMA KELAS X

1. Pengajaran kelas

Kegiatan akademik merupakan pelaksanaan kurikulum di dalam proses

belajar mengajar. Kegiatan akademik sebagai kegiatan belajar dilakukan

melalui tatap muka yang alokasi waktunya telah ditentukan dalam

(32)

17

Kegiatan akademik berkaitan dengan mata pelajaran-mata pelajaran.

Susunan mata pelajaran sekolah menengah atas dikelompokan berdasarkan

ilmu sumber mata pelajaran dan fungsinya.

a. Arti Pengajaran

Hough and Duncan merumuskan arti mengajar sebagai berikut :

“Teaching is an activity- a unique professional, rational, and humane activity in which one creatively and imaginatively uses himself and his knowledge to promote the learning and welfare of others. Teaching is an activity with four phases : a curriculum- planing phase, an instructing phase, a measuring phase.” (Hough-Duncan, 1970: 2).

Interaksi antara guru dan siswa dalam pengajaran kelas dilanjutkan

dengan kegiatan siswa berlatih di kelas, dan di rumah. Dalam melakukan

kegiatan pengajaran, siswa SMA akan mempelajari mata pelajaran-mata

pelajaran yang sudah diatur dalam kurikulum SMA, kegiatan mempelajari

mata pelajaran ini terpusat pada empat mata pelajaran yang telah diujikan

pada Ujian Akhir Nasional SMP lalu. Apa yang siswa dapatkan di SMA

merupakan lanjutan yang di dapat di SMP, sehingga apabila waktu SMP

siswa sudah mampu menguasai empat mata pelajaran itu maka seharusnya

siswa tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran

(33)

b. Kegiatan Pengajaran

Di SMA siswa mempelajari materi pelajaran yang telah diatur

dalam kurikulum SMA, termasuk empat mata pelajaran yang diujikan

pada Ujian Akhir Nasional SMP. Pembahasan berikut terpusat pada

keempat mata pelajaran tersebut.

2. Mata Pelajaran Matematika

a. Tujuan Pelajaran Matematika di SMA

Mata pelajaran Matematika di SMA bertujuan agar siswa

mampu :

1). Memahami konsep Matematika, keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

2). Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan, gagasan dan pernyataan Matematika.

3). Memecahkan masalah yang meliputi

kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4). Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

(34)

19

b. Materi Pelajaran Matematika

Materi mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan

SMA kelas X semester pertama meliputi pokok bahasan Aljabar,

yakni : 1) Bentuk pangkat, akar dan Logaritma. 2) Fungsi,

persamaan, fungsi kuadrat dan pertidaksamaan kuadrat.3) Sistem

persamaan linear dan pertidaksamaan satu variabel.(Pusat

Kurikulum,2006: 390)

c. Kegiatan siswa mempelajari Matematika

Kegiatan siswa mempelajari Matematika di SMA kelas X

semester pertama yaitu : 1) siswa menggunakan aturan pangkat,

akar dan logaritma; 2) siswa melakukan manipulasi aljabar dalam

perhitungan yang melibatkan pangkat, akar dan logaritma; 3)

siswa memahami konsep fungsi, menggambar grafik fungsi

aljabar sederhana dan fungsi kuadrat; 4) siswa menggunakan sifat

dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaan kuadrat; 5)

siswa melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang

berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat; 6)

siswa merancang model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat; 7) siswa

menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya; 8)

siswa menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem

(35)

siswa merancang model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan sistem persamaan linear; 10) siswa menyelesaikan model

matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dan penafsirannya; 11) siswa menyelesaikan

pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan

aljabar, (Pusat kurikulum, 2006: 390).

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

a. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa

memiliki kemampuan :

1). Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.

2). Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.

3). Memahami Bahasa Indonesia dan

menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagaii tujuan.

4). Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5). Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

(36)

21

b. Materi Pelajaran Bahasa Indonesia

Materi pelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X

semester pertama ruang lingkupnya mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi

aspek aspek sebagai berikut : Mendengarkan; Berbicara;

Membaca; Menulis.

c. Kegiatan Siswa mempelajari Pelajaran Bahasa Indonesia

Kegiatan siswa dalam mempelajari pelajaran bahasa

Indonesia di SMA kelas X semester I adalah sebagai berikut: 1)

siswa menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik

(berita dan nonberita); 2) siswa mengidentifikasi unsur sastra

(Intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara

langsung/melalui rekaman; 3) siswa memperkenalkan diri dan

orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat; 4)

siswa mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai

berita, artikel, atau buku); 5) siswa menceritakan berbagai

pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat; 6)

siswa menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan

teknik membaca cepat (250 kata/menit); 7) siswa

mengidentifikasi ide teks non sastra dari berbagai sumber melalui

teknik membaca ekstensif; 8) siswa menulis gagasan dengan

menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk

(37)

paragraf deskriptif; 10) siswa menulis gagasan secara logis dan

sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif; 11) siswa

mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang

disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman; 12)

siswa mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara

langsung ataupun melalui rekaman; 13) siswa mengemukakan

hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek

melalui kegiatan diskusi; 14) siswa menemukan nilai-nilai cerita

pendek malalui kegiatan diskusi; 15) siswa membaca puisi

dengan lafal/ nada tekanan, dan intonasi yang tepat; 16) siswa

menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan

kehidupan sehari-hari; 17) siswa menulis puisi lama dengan

memperhatikan bait, irama, dan rima; 18) siswa menulis puisi

baru dengan memperhatikan bait, irama dan rima.

4. Mata Pelajaran Bahasa Inggris

a. Tujuan Pelajaran Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa inggris bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan :

1). Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational.

2). Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

(38)

23

c. Materi Pelajaran Bahasa Inggris

Materi pelajaran bahasa Inggris di SMA kelas X semester

menyajikan tema-tema dengan materi pokok yang harus diolah

siswa yakni :

1). Mendengarkan : memahami makna dalam

percakapan transaksional, dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari; memahami teks functional pendek dan teks monolog sederhana

berbentuk recount, narrative, dan procedure

dalam konteks kehidupan sehari-hari

2). Berbicara : Mengungkapkan makna dalam

percakapan transaksional dan interpersonal dalam konteks kehidupan sehari-hari; Mengungkapkan makna dalam teks functional pendek dan monolog berbentuk recount, narrative, dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari 3). Membaca : Memahami makna teks tulis

fungsional pendek dan essei sederhana berbentuk recount, narrative, dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari untuk mengakses ilmu pengetahuan

4). Menulis : Mengungkapkan makna dalam teks tulis fungsional pendek dan essei sederhana berbentuk recount, narrative, dan procedure dalam konteks kehidupan sehari-hari.

c. Kegiatan siswa mempelajari Bahasa Inggris :

Kegiatan siswa dalam mempelajari pelajaran Bahasa

Inggris adalah sebagai berikut : 1) siswa merespon makna yang

terdapat dalam percakapan transaksional (to get things done)

dan interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang

menggunakan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, dan

lancar dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan

(39)

tawaran / undangan, menerima janji, dan membatalkan janji; 2)

siswa merespon makna yang terdapat dalam percakapan

transaksional (to get things done) dan interpersonal

(bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam

bahasa lisan sederhana secara akurat, dan lancar dalam konteks

kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur:

mengungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian,

menunjukan simpai, dan memberi instruksi; 3) siswa merespon

makna secara akurat, dan lancar dalam teks lisan fungsional

pendek sederhana (misalnya pengumuman,iklan,undangan dll.)

resmi dan tak resmi dalam berbagai konteks kehidupan

sehari-hari; 4) siswa merespon makna dalam teks monolog sederhana

yang menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat dan lancar

dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari dalam teks:

recount, narrative, dan procedure; 5) siswa mengungkapkan makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan

interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat

dan lancar dengan menggunakan ragam bahasa lisan sederhana

dalam konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak

tutur: berkenalan, bertemu/berpisah, menyetujui

ajakan/tawaran/undangan, menerima janji, dan membatalkan

janji; 6) siswa mengungkapkan makna dalam percakapan

(40)

25

(bersosialisasi) resmi dan tak resmi secara akurat dan lancar

dengan menggunakan ragam bahasa lisan sederhana dalam

konteks kehidupan sehari-hari dan melibatkan tindak tutur:

mengungkapkan perasaan bahagia, menunjukkan perhatian,

menunjukkan simpati, dan memberi instruksi; Siswa

mengungkapkan makna dalam bentuk teks fungsional pendek

(misalnya pengumuman, iklan, undangan dll.)resmi dan tak

resmi dengan menggunakan ragam bahasa lisan dalam berbagai

konteks kehidupan sehari-hari; 7) Siswa mengungkapkan

makna dalam teks monolog sederhana dengan menggunakan

ragam bahasa lisan secara akurat, dan lancar dalam berbagai

konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk : recount,

narrative, dan procedure.

5. Mata Pelajaran IPA

Mata pelajaran IPA di SMA tidak lagi berupa IPA terpadu

seperti di SMP tetapi sudah di bagi menjadi tiga mata pelajaran;

Fisika, Kimia dan Biologi.

a. Fisika

1). Tujuan Pelajaran Fisika

Mata pelajaran Fisika di SMA/MA bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

(41)

keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

b) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur,

objektif, terbuka ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain

c) Mengembangkan pengalaman untuk

dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

d) Mengembangkan kemampuan bernalar

dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuatitatif

e) Menguasai konsep dan prinsip fisika

serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.(Pusat Kurikulum, 2006: 443-444)

2). Materi Pelajaran Fisika

Materi yang dipelajari siswa kelas X SMA semester

pertama adalah sebagai berikut : Pengukuran berbagai

besaran fisika; Karakteristik gerak; dan Penerapan

hukum Newton.

3). Kegiatan siswa mempelajari Fisika

Kegiatan siswa kelas X SMA semester pertama

dalam mempelajari mata pelajaran Fisika adalah: Siswa

(42)

27

Siswa melakukan penjumlahan vektor; Siswa

menganalisis besaran fisika pada gerak dengan

kecepatan dan percepatan konstan; Siswa menganalisis

besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju

konstan; Siswa menerapkan Hukum Newton sebagai

prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak

vertikal, dan gerak melingkar beraturan.

b. Kimia

1). Tujuan Pelajaran Kimia

Mata pelajaran Kimia di SMA/MA bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a) Membentuk sikap positif terhadap kimia

dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

b) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur,

objektif, terbuka ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain

c) Memperoleh pengalam dalam

menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisa dan tertulis.

d) Meningkatkan kesadaran tentang terapan

(43)

lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.

e) Memahami konsep, prinsip, hukum dan

teori kimia serta saling keterkaitannya san penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari hari dan teknologi. (Pusat Kurikulum, 2006: 460)

2). Materi Pelajaran Kimia

Materi mata pelajaran Kimia pada satuan

pendidikan SMA kelas I semester pertama meliputi

pokok bahasan : Struktur atom, sifat-sifat periodik

unsur, dan ikatan kimia serta hukum-hukum dasar kimia

dan penerapannya dalam perhitungan kimia

(Stoikiometri).

3). Kegiatan siswa mempelajari Kimia

Kegiatan siswa SMA kelas X semester I dalam

mempelajari Kimia yaitu : Siswa memahami struktur

atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur,

massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam

tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui

pemahaman konfigurasi elektron; Siswa

membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta

hubungannya dengan sifat fisika senyawa terbentuk;

siswa mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik

(44)

29

Siswa membuktikan dan mengkomunikasikan

berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui

percobaan serta menerapkan konsep mol dalam

menyelesaikan perhitungan kimia.

c. Biologi

1). Tujuan Pelajaran Biologi

Mata pelajaran Biologi di SMA/MA bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a) Membentuk sikap positif terhadap

biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

b) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur,

obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain

c) Mengembangkan pengalaman untuk

dapat mengajukan dan menguji hipotesis

melali percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

d) Mengembangkan kemampuan berpikir

analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi

e) Mengembangkan penguasaan konsep

dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta

mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri

f) Menerapkan konsep dan prinsip biologi

untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia

g) Meninngkatkan kesadaran dan berperan

(45)

2). Materi Pelajaran Biologi

Materi mata pelajaran Biologi pada satuan

pendidikan SMA kelas I semester pertama meliputi

pokok bahasan : Pemahaman hakikat biologi sebagai

ilmu dan prinsip-prinsip pengelompokan makhluk

hidup.

3). Kegiatan siswa mempelajari Biologi

Kegiatan siswa dalam mempelajari mata pelajaran

biologi adalah sebagai berikut : Siswa mengidentifikasi

ruang lingkup biologi; mendeskripsikan objek dan

permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi

kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, individu,

populasi, ekosistem, dan bioma); Siswa

mendeskripsikan ciri-ciri,replikasi, dan peran virus

dalam kehidupan; mendeskripsikan ciri-ciri

Archaeobacteria dan Eubacteria dan peranannya bagi

kehidupan; siswa menyajikan ciri-ciri umum filum

dalam kingdom protista, dan peranannya bagi

kehidupan; Siswa mendeskrpsikan ciri-ciri dan

jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan,

(46)

31

d. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan

pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan

konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial,

kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra

kurikuler. Lewat pengembangan diri siswa mendapat kesempatan

untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat.

Pengembangan diri diperoleh siswa untuk memenuhi kebutuhan

mereka secara individual, kelompok, atau klasikal malalui

penyelenggaraan kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan

ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri erat kaitannya dengan kegiatan

akademik siswa, misalnya apabila siswa menemukan masalah dalam

belajar, maka dengan layanan konseling di bidang akademik siswa

akan memperoleh bantuan untuk keluar dari masalahnya itu sehingga

kegiatan akademiknya berjalan lancar dan sebisa mungkin mendapat

nilai baik untuk setiap mata pelajaran yang siswa pelajari. Pemberian

bantuan oleh konselor sekolah akan disesuaikan dengan masalah apa

(47)

Pada dasarnya pemberian bantuan lewat kegiatan pengembangan

diri adalah untuk membantu siswa agar lancar dalam kegiatan

akademiknya. Lewat kegiatan Bimbingan dan Konseling khususnya

bimbingan akademik siswa dapat belajar untuk mengembangkan sikap

dan kebiasaan belajar yang baik, terampil mengerjakan tugas, disiplin

berlatih untuk menguasai materi pelajaran. Bimbingan akademik untuk

mengembangkan kebiasaan belajar siswa meliputi cara mengatur

waktu belajar efektif dan menyusun jawal belajar, mengatur tempat

belajar. Bimbingan akademik untuk mengembangkan keterampilan

belajar antara lain cara membaca buku teks, mengenal bagian-bagian

buku teks, membuat catatan dan ringkasan baik dari buku teks maupun

dari penjelasan guru di kelas. Bimbingan akademik untuk

mengembangkan kemampuan siswa menguasai materi pelajaran antara

lain persiapan menghadapi ulangan atau tes di sekolah, cara

menghadapi macam-macam bentuk ulangan baik ulangan tengah

semester maupun ulangan umum atau semester (Mulyatiningsih, dkk,

2004).

Dapat dikatakan program bimbingan akademik merupakan

bantuan untuk membatu siswa mencapai tujuan perkembangan dirinya

dalam pencapaian kegiatan akademik yakni lancar dalam

melaksanakan kegiatan belajar sehingga prestasi belajar siswa

(48)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan

metode korelasi variable kesiapan akademik dan kegiatan akademik para

siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

Metode korelasi digunakan untuk menetapkan hubungan dua variabel

(Furchan,2005:173).

B. Instrumen Penelitian

Dua macam alat pengumpul data yang digunakan adalah

pencatatan dokumen yang disimpan di sekolah dan kuesioner siswa. Data

kesiapan akademik siswa berupa hasil tes seleksi siswa baru tahun ajaran

2008/2009. Data tentang kegiatan akademik siswa diperoleh melalui

kuesioner tentang kegiatan akademik siswa dalam mata pelajaran

matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan IPA.

1. Tes Seleksi

Data ini diperoleh dari sekolah berupa nilai siswa dalam

mengerjakan soal-soal tes seleksi masuk SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Tes seleksi berisi soal-soal mata

(49)

bahasa Indonesia, bahasa inggris dan IPA dan mata pelajaran tersebut

adalah mata pelajaran yang termuat dalam UAN.

2. Kuesioner

Kuisioner Kegiatan Akademik Siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia, bahasa Inggris, matematika dan IPA. Kuesioner disusun

oleh penulis dan di isi oleh siswa pada tanggal 7 Februari 2009.

3 . Validitas dan Reliabilitas Alat ukur

a. Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan alat ukur bersangkutan

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto,1995).

Djaali(2002) menyimpulkan bahwa validitas suatu alat ukur harus

dikaitkan dengan tujuan atau pengambilan keputusan tertentu ( Djaali,

2007:71). Validitas tes seleksi menjadi tanggung jawab pihak SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta dan tidak diperiksa dalam peneltian ini..

Validitas kuesioner ini dimulai dengan perumusan item-item

berdasarkan rumusan variabel dan kajian teori dalam bab II. Kisi kisi

(50)

35

Tabel 3: Kisi-kisi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2008/2009

Indikator Sub

Variabel

Item-item untuk Jumlah

item

14,15 27,28 41,42,43 64,65,66

67,68,69

70,71,72 16

Jumlah item 15 13 15 29 72

Kuesioner bersifat tertutup dengan alternatif jawaban kuesioner disediakan

sehingga responden hanya memberikan tanda centang (K) pada salah satu

alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan dirinya. Alternatif pilihan

kuesioner itu adalah S bila siswa selalu melakukan, SK bila siswa sering kali

melakukan, Kd bila siswa kadang-kadang melakukan, dan TP bila siswa tidak

(51)

b. Reliabilitas

Reliabilitas mengandung ide pokok sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas hasil ukur berkaitan dengan

konsistensi hasil ukur (Djaali,2002). Tinggi rendah reliabilitas

ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas yang dilambangkan dengan .

Perhitungan reliabilitas menggunakan metode belah dua (Split-half

method Spearman and Brown) gasal genap. Reliabilitas kuesioner ini

adalah = 0,94.

Penafsiran tinggi dan rendahnya validitas dan reliabilitas kuesioner

menggunakan kualifikasi yang dikemukakan Garrett, 1967 seperti

yang dikemukakan dalam tabel berikut .

Tabel 4 : Kualifikasi koefisien korelasi kuesioner kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009

Koefisien Korelasi Kualifikasi

±0,70 - ±1,00

Tidak ada/Sangat rendah

Berdasarkan tabel kualifikasi tersebut, disimpulkan bahwa reliabilitas

dan validitas penelitian kuesioner kegiatan akademik siswa SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 termasuk

(52)

37

C. Populasi dan sampel penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X yang diterima

melalui tes seleksi yaitu 163 siswa. Sampel penelitian sebanyak 55 siswa

merupakan sampel insidental.

D. Prosedur Pengumpulan data

Data kesiapan akademik diminta dari sekolah melalui guru yang

mengurus tes seleksi masuk siswa baru tahun ajaran 2008/2009, data

tersebut merupakan arsip yang disimpan disekolah. Sedangkan data

kegiatan akademik siswa diperoleh dengan pengisian kuesioner oleh siswa

yang dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2009 dengan terlebih dahulu

meminta ijin dan persetujuan kepala sekolah SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta.

E. Teknik Analisis Data

1. Perhitungan reliabilitas menggunakan metode belah dua

(Split-half method Spearman and Brown) gasal genap.

Langkah I : Membuat tabel distribusi skor-skor gasal genap

untuk perhitungan reliabilitas.

Langkah II : Perhitungan koefisien korelasi skor-skor item

gasal dan skor-skor item genap dengan teknik

(53)

menggunakan rumus:

Keterangan:

Korelasi skor-skor belahan ganjil dan genap

Jumlah subyek

Skor item belahan ganjil

Skor item belahan genap

Hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Langkah III : Perhitungan Koefisien reliabilitas dengan rumus :

2. Perhitungan koefisien validitas dengan rumus :

3. Perhitungan mean

Perhitungan mean kesiapan akademik dan kegiatan akademik

para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur dengan menggunakan

(54)

39

4. Perhitungan Korelasi Phi

(Guilford,1915:334)

(55)

40

Dalam bab ini dikemukan hasil penelitian variabel tingkat kesiapan

akademik siswa dan variabel tingkat kegiatan akademik siswa dalam mata

pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA para siswa kelas kelas X SMA

Pengudi Luhur Yogyakarta Tahun ajaran 2008/2009 serta hubungan kesiapan

akademik siswa dan kegiatan akademik siswa dan diakhiri dengan pembahasan

hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Kesiapan akademik siswa kelas X

Kesiapan akademik siswa ditunjukan dengan hasil tes seleksi

penerimaan siswa baru tahun 2008/2009 dalam mata pelajaran

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA). Mean skor kesiapan akademik siswa yang dilihat dari hasil

tes seleksi masuk siswa baru adalah 33. Pengelompokan siswa dalam dua

kategori yaitu siswa yang memperoleh skor Q mean termasuk kategori

(56)

41

Tabel 5. Perhitungan kesiapan akademik siswa kelas X SMA Pengudi Luhur Tahun 2008/2009

Kesiapan Akademik Siswa Jumlah siswa

Tinggi 26 (47%)

Rendah 29(53%)

Jumlah 55(100%)

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa :

Jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kesiapan akademik lebih

banyak (53%) dari pada siswa yang termasuk kategori tinggi (47%).

2. Kegiatan Akademik Siswa Kelas X

Kegiatan akademik siswa ditunjukan dengan skor yang diperoleh siswa

dalam kuesioner kegiatan akademik dalam mata pelajaran Matematika,

bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). M =

194.

Tabel 6. Perhitungan kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pengudi Luhur Tahun 2008/2009

Kegiatan Akademik Siswa Jumlah siswa

Tinggi 34 siswa (62%)

Rendah 21 siswa (38%)

(57)

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan bahwa :

Jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kegiatan akademik

lebih banyak (62%) dari pada siswa yang termasuk kategori rendah

(38%).

3. Uji Hipotesis Kesiapan Akademik Para Siswa dan Kegiatan Akademik Para

Siswa Kelas X

Hipotesis Penelitian :

Ada hubungan antara tingkat kesiapan akademik dan tingkat kegiatan

akademik dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa

Indonesia, dan IPA.

Hipotesis Statistik:

Ada hubungan jumlah siswa dalam tingkat kesiapan akademik dan jumlah

siswa dalam tingkat kegiatan akademik dalam mata pelajaran

Matematika,Bahasa inggris, Bahasa Indonesia, dan IPA.

Hipotesis Nol :

Tak ada hubungan jumlah siswa dalam tingkat kesiapan akademik dan

jumlah siswa dalam tingkat kegiatan akademik dalam mata pelajaran

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan

(58)

43

Tabel 7 : Perhitungan Kesiapan akademik siswa dan Kegiatan akademik siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Tahun 2008/2009

Kesiapan

Akademik Siswa

Kegiatan Akademik Siswa JUMLAH

Rendah Tinggi

Tinggi 11 (20%) a 15 (27%) b 26 (47%)

Rendah 10 (18%) c 19 (35%) d 29 (53%)

Jumlah 21 (38%) 34 (62%) 55 (100%)

Koefisiensi korelasi Phi Taraf signifikasi 5%. Berarti

hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Jadi tidak ada

hubungan antara tingkat kesiapan akademik siswa dan tingkat kegiatan

akademik para siswa dalam mata pelajaran Matematika,Bahasa Inggris,

(59)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian adalah :

a. Jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam tingkat kesiapan

akademik lebih banyak (53%) dari pada siswa yang termasuk kategori

tinggi (47%).

b. Jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam tingkat kegiatan

akademik lebih banyak (62%) dari pada siswa yang termasuk kategori

rendah (38%).

c. Tak ada hubungan antara kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik

siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh skor

tinggi dalam tes seleksi belum tentu memperoleh skor yang tinggi juga dalam

kegiatan akademik, sebaliknya siswa yang memperoleh skor rendah dalam tes

seleksi belum tentu memperoleh skor yang rendah juga dalam kegiatan

akademik. Hal yang demikian bisa dimungkinkan karena dalam melakukan

kegiatan belajar setiap siswa mempunyai alasan atau kemauan yang

berbeda-beda. Apabila siswa yang skor tes seleksinya rendah tetapi mereka mempunyai

alasan dan kemauan yang kuat maka ia akan melakukan kegiatan akademik

dengan sungguh-sungguh, Apabila siswa skor tes seleksinya tinggi tetapi ia

tidak mempunyai alasan atau kemauan kuat dalam melakukan kegiatan

akademik, maka kegiatan akademik yang dilakukannya tidak

sungguh-sungguh. Kemungkinan berikutnya adalah bagi siswa yang rendah kesiapan

(60)

45

apa yang mereka dapatkan dari bimbingan dan konseling di bidang akademik,

maka ia akan melakukan kegiatan akademik dengan sungguh-sungguh.

Sebaliknya siswa yang tinggi kesiapan akademik tetapi kurang

sungguh-sungguh dan tidak menggunakan apa yang ia dapatkan dari bimbingan

konseling di bidang akademik, maka kegiatan akademiknya menjadi kurang

sungguh-sungguh.

Jadi peran tiap siswa sangat penting dalam kegiatan akademik. Siswa

menggunakan dirinya dan lingkungannya untuk mengembangkan diri.

Lingkungan kelas, sekolah dan layanan BK, khususnya BK akademik (

belajar) merupakan lingkungan yang bermanfaat bagi siswa. Peran siswa

(61)

46 A. Kesimpulan

1. Masalah Penelitian

Masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimanakah tingkat kesiapan

akademik para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran

2008/2009, 2) Bagaimana tingkat kegiatan akademik para siswa kelas X SMA

Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009, 3) Apakah ada hubungan

yang signifikan antara tingkat kesiapan akademik para siswa dan tingkat

kegiatan akademik mereka?

Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta yang diterima melalui tes seleksi yaitu 163 siswa dan sampel

penelitian sebanyak 55 siswa merupakan sampel insidental.

Data tingkat kesiapan akdemik siswa diperoleh dari hasil tes seleksi

penerimaan siswa yang diperoleh dari arsip sekolah. Tingkat kesiapan

akademik siswa dikategorikan menjadi dua yakni tinggi dan rendah. Siswa

yang termasuk kategori tinggi adalah siswa yang memperoleh skor Qmean dan

kategori rendah yaitu siswa yang mendapat skor < mean.

Tingkat kegiatan akademik siswa dikategorikan menjadi dua yakni tinggi

dan rendah. Siswa yang termasuk kategori tinggi yakni siswa yang

memperoleh skor Q mean dan siswa yang termasuk kategori rendah adalah

(62)

47

2. Hasil Penelitian adalah :

a. Jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam tingkat kesiapan

akademik lebih banyak (53%) dari pada siswa yang termasuk kategori

tinggi (47%).

b. Jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam tingkat kegiatan

akademik lebih banyak (62%) dari pada siswa yang termasuk kategori

rendah (38%).

c. Tak ada hubungan antara kesiapan akademik siswa dan kegiatan akademik

siswa

B.Saran-saran

Ada dua saran yang dikemukakan :

1. Layanan bimbingan dalam bidang akademik (belajar) yang disasarkan pada

siswa tentang bagaimana cara-cara belajar terutama tentang bagaimana

menggunakan waktu belajar dan sumber belajar.

NO TOPIK BIMBINGAN

1 Manajemen waktu

2 Penggunaan sumber-sumber belajar

2. Layanan Konseling yang disasarkan kepada siswa memuat tentang

bagaimana membangun kemauan yang kuat untuk menempuh program

pendidikan di sekolah.

NO TOPIK BIMBINGAN

1 Kesadaran akan pentingnya belajar

(63)

48 Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi belajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

________, Suharsimi. (2005). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, Syaifuddin (1996). Tes prestasi, fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Djaali, H., Puji, Muljono, & Ramly. (2000). Pengukuran dalam bidang

pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Rahasia sukses belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Furchan, Arief. (1982). Pengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional

Garrett, Henry E. (1967). Statistic in psychology and education. London: Longmans Green and Co. Ltd.

Guilford, J.P. (1965). Fundamental statistic in psychology and education. Tokyo: Kogakhushu Company, Ltd.

Hurlock, Elizabeth B. (1996) Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga

Mulyatiningsih, R., dkk. (2004). Bimbingan pribadi-sosial, belajar, dan karier.

petunjuk praktis diri sendiri untuk siswa SMP dan SMU. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedarso. (1996). Tips sukses studi, proses aktif mengikuti kuliah, mendengarkan

(64)

49

Sukardi. (2003). Metodologi penelitian pendidikan, kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Tanlain, Wens dkk. (1992). Dasar dasar ilmu pendidikan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Winkel, W.S. (1996). Psikologi pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)

57

Perhitungan Mean :

(73)
(74)

59

Perhitungan mean skor test :

(75)

60

(76)

61 0,94

Perhitungan Koefisien Validitas

Rumus :

(77)
(78)

Gambar

Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X
Tabel 2.  Struktur Kurikulum SMP
Tabel 5. Perhitungan kesiapan akademik siswa kelas X SMA Pengudi
Tabel 7 : Perhitungan Kesiapan akademik siswa dan Kegiatan akademik siswa   kelas X SMA Pangudi Luhur Tahun 2008/2009
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 27 Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kecamatan Kikim Timur, sekolah dasar yang memiliki jamban yang memenuhi syarat sebanyak 10

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran

di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga salah, di station ini, tentang pasien yang datang dengan luka iris dan instruksinya kalau ga

Mukim atau Kemukiman adalah kesatuan masyarakat hukum yang dipimpin oleh seorang Imeum Mukim yang berkedudukan sebagai unit pemerintahan yang membawahi beberapa Gampong yang

pada kasus ini yaitu terdapat hidung pelana dan fraktur os nasal tertutup pasca trauma. Insiden kasus ini biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki

Selanjutnya Ornstein, (1990) dalam (Mulyasa, 2007) merekomen- dasikan bahwa untuk membuat RPP yang efektif harus berdasarkan pengetahuan terhadap: tujuan umum sekolah,

Setelah diberikan perlakuan, rata- rata skor posttest kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran Collaborative Problem Solving adalah 13,343