• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLIK KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLIK KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Fenti Iskandari

NIM : 055314133

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

VICAREATE APOSTOLATE

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Teknik Degree

In Department of Informatics Engineering

By :

Fenti Iskandari

055314133

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)

BUNDA MARIA

ANTONIUS SUDJONO dan JUWARNI

SISILIA SRI HENDRI WARDHANI, EVA DWI ASTUTI, AMI SUARTINI

SIMBAH PADEMO

ROMO EMMANUEL PUDJI ASTANTO

MARTINUS BUNTAS UPOYO

(6)
(7)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : FENTI ISKANDARI

Nomor Mahasiswa : 055314133

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN GEREJA KATOLIK KEVIKEPAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 November 2009

Yang menyatakan

(8)

Roh Kudus yang selalu membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sains Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Teknik Informatika Unibersitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama pengerjaan skripsi, baik itu yang menyulitkan maupun yang membantu, dan banyak pihak yang telah berperan besar dalam memberikan sumbangan pikiran, doa, semangat, maupun tenaga. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Iwan Binanto, S.Si., M.Cs. selaku dosen pembimbing untuk kesabaran, waktu, bimbingan, semangat, ketelitian setiap goresan tinta kesalahan penulis skripsi.

2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku pembimbing akademik dan dosen penguji, untuk semua kritik dan saran serta ketelitian dalam membaca skripsi penulis dan saat pengujian.

3. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T., selaku dosen penguji, untuk semua kritik dan saran yang telah di berikan.

(9)

6. Kornelius Heru Cakra Murti, untuk segala kesediaan, kesabaran, bimbingan, dukungan yang sudah mas beri. Saya tidak bisa jalan dan sampai puncak jika tidak dapat bimbingan khusus dari mas.

7. Mas Yulius Dwi Haryanto, untuk judul skripsi ini serta bimbingannya selama di Yogyakarta.

8. Mas Arif, Paranzo, Mas Yudi, Mas Antok, Mas Bimo, Mas Angga, Mas Wawan, Mas Jumpret, Mbak Lili, Ami, Agung, atas kesediaan sudah mau dibangunkan tengah malam, dan mau membantu saat aku dalam kebingungan.

9. April, Esti Goreti, Esti Seli, Stefan, untuk kebersamaan, bantuan, dukungan dan kerja sama saat kita berjuang bersama di ruang yang penuh kenangan.

10.David Sulistyo Adi, atas doa, dukungan dan bantuan dalam proses pengerjaan.

(10)

Yogyakarta, November 2009

(11)

PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, November 2009 Penulis

Fenti Iskandari

(12)

ABSTRAK

(13)

ABSTACT

(14)

HALAMAN JUDUL...i

TITLE PAGE...ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN...v

HALAMAN MOTTO...vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...vii

KATA PENGANTAR...viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...xi

ABSTRAK...xii

ABSTRACT...xiii

DAFTAR ISI...xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR...xviii

HALAMAN DAFTAR TABEL...xxii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Batasan Masalah...3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan...4

(15)

2.1.1 Pengertian sistem...8

2.1.2 Pengertian Informasi...9

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi...10

2.2 Sistem Informasi Geografis...14

2.2.1.Karakteristik SIG...18

2.2.2 Jenis Data...18

2.2.3 Model Data...19

2.2.4.Subsistem SIG...21

2.2.5.Kemampuan SIG...22

2.3 Peta...24

2.3.1 Jenis Peta...25

2.3.2 Komponen Peta ...25

2.4 Konsep Sistem Informasi Berbasis Web...28

2.4.1 Internet...28

2.4.2 World Wide Web...28

2.4.3 Server Web...29

2.4.4 Browser...29

2.4.5 HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol)...29

2.5 Basis Data...30

(16)

2.7 MACROMEDIA FLASH, MySQL dan PHP...34

2.7.1 Macromedia Flash...34

2.7.2 PHP...39

2.7.3 My SQL...41

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM………44

3.1 Analisis Sistem...44

3.2 Software Requirement Analysis...45

3.3 Desain Model Secara Umum...46

3.3.1 Diagram Use Case...46

3.3.2 Diagram Arus Data Logika...49

3.3.2.1 Diagram Berjenjang...49

3.3.2.2 Diagram Konteks……...51

3.3.2.3 DAD dari Sisi Admin...52

3.3.2.4 DAD dari Sisi User...56

3.3.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ...57

3.4 Kamus Data...58

3.5 Perancangan Basis Data...59

3.5.1 Relasi antar tabel………...60

(17)

4.1 Implementasi Sistem Secara Umum...76

4.2 Implementasi Antarmuka...78

4.2.1 Antarmuka untuk User...78

4.2.2 Antarmuka untuk Admin...88

4.2.3 Tombol Tambah Gereja ...91

4.2.4 Tombol Ubah Data Gereja...96

4.2.5 Halaman atur jadwal misa...102

4.2.6 Halaman Ubah Admin...105

BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI...107

5.1 Kuisioner dan Cara Pengumpulan Data...107

5.2 Sasaran Kuisioner...108

5.3 Form Kuisioner...109

5.4 Analisa hasil dan Pembahasan...111

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...114

6.1 Kesimpulan...114

6.2 Kelemahan dan kelebihan sistem... ...144

6.2.1 Kelemahan sistem...114

(18)
(19)

1. Gambar 2.1Waterfall, Pressman, 2002... 13

2. Gambar 2.2 Komponen dalam SIG... 16

3. Gambar 2.3 Jenis Data... 19

4. Gambar 2.4 Gambaran data vector... 20

5. Gambar 2.5 Gambaran data Raster... 20

6. Gambar 2.6 Bagan kemampuan SIG... 21

7. Gambar 2.7Entitas... 33

8. Gambar 2.8Atribut... 34

9. Gambar 2.9KeyFrame... 38

10.Gambar 3.1Use Case Diagram untuk Admin……….. 47

11.Gambar 3.2Package pengaturan jadwal... 47

12.Gambar 3.3Use Case Diagran untuk masyarakat……….... 48

13.Gambar 3.4 Diagram Berjenjang dari sisi Admin... 50

14.Gambar 3.5 Diagram Berjenjang dari sisi User... 51

15.Gambar 3.6 Diagram Konteks... 51

16.Gambar 3.7 DAD level 1(Admin)………... 52

17.Gambar 3.8 DAD level 2(Admin)……… 53

18.Gambar 3.9 Proses 2.1 Tambah Gereja... 54

19.Gambar 3.10 Proses 2.2 Ubah data Gereja... 54

(20)

24.Gambar 3.15 ER Diagram... 57

25.Gambar 3.16 Relasi antar tabel... 60

26.Gambar 3.17 Menu utama User... 63

27.Gambar 3.18 Menu ”Cari berdasarkan Jadwal Misa”... 64

28.Gambar 3.19 Halaman utama... 65

29.Gambar 3.20 Halaman Login... 66

30.Gambar 3.21 Menu utama admin... 66

31.Gambar 3.22 Halaman tambah gereja... 67

32.Gambar 3.23 Halaman tambah gereja 2... 68

33.Gambar 3.24 Pesan gagal simpan data gereja... 68

34.Gambar 3.25 Pesan berhasil simpan data gereja... 69

35.Gambar 3.26 Halaman ubah data... 69

36.Gambar 3.27 Konfirmasi sukses menu ubah... 70

37.Gambar 3.28 Konfirmasi sukses menu ubah 2……….. 70

38.Gambar 3.29 Halaman ubah jadwal misa... 70

39.Gambar 3.30 Pesan sukses tambah jadwal misa……….. 71

40.Gambar 3.31 Pesan gagal tambah jadwal misa……… 71

41.Gambar 3.32 Pesan sukses hapus jadwal misa……… 71

42.Gambar 3.33 Pesan gagal hapus jadwal misa………... 72

(21)

47.Gambar 3.38 Halaman ubah Admin………. 74

48.Gambar 3.39 Pesan salah password………. 74

49.Gambar 3.40 Pesan gagal ubah data login………... 74

50.Gambar 3.41 Pesan gagal ubah data login………... 75

51.Gambar 4.1 Peta Daerah Istimewa Yogyakarta………... 77

52.Gambar 4.2 Halaman Menu Utama Pengguna………. 78

53.Gambar 4.3 Halaman ‘Cari Berdasarkan Jadwal Misa’……… 80

54.Gambar 4.4 Halaman utama user………. 81

55.Gambar 4.5 Halaman login admin……… 88

56.Gambar 4.6 Pesan login gagal……….. 90

57.Gambar 4.7 Halaman menu utama admin... 91

58.Gambar 4.8 Halaman tambah gereja... 92

59.Gambar 4.9 Pesan ada data kosong... 93

60.Gambar 4.10 Halaman tambah gereja 2... 94

61.Gambar 4.11 Pesan sukses penambahan gereja... 94

62.Gambar 4.12 Halaman ubah data gereja... 97

63.Gambar 4.13 Pesan sukses ubah data... 97

64.Gambar 4.14 Pesan gagal ubah... 98

65.Gambar 4.15 Halaman hapus gereja………. 100

(22)

70.Gambar 4.20 Pesan sukses hapus jadwal misa………. 103

71.Gambar 4.21 Halaman ubah admin... 105

(23)

2. Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004……… 38 3. Tabel 2.3 atribut mysql_select_db………... 40

4. Tabel 3.1 Penjelasan use case………. 48

5. Tabel 3.2 Kamus data……….. 58

6. Tabel 3.3 Gereja……….. 61

(24)

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia terasa begitu kecil dengan berbagai kemajuan yang dicapai di bidang teknologi informasi. Dimanapun kita berada komunikasi dan informasi bukanlah sesuatu hal yang sulit diperoleh. Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat canggih, dilengkapi dengan adanya memori dan kecepatan akses tinggi saat ini, memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sistem informasi dan komunikasi.

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.(purwadhi, 1994)

(25)

Kevikepan DIY merupakan persekutuan paroki-paroki (gereja-gereja dan kapel) dalam batas teritorial Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipimpin oleh Vikaris Episkopalis (Vikep), yang mendapatkan mandat tertentu dari Uskup. Kevikepan DIY memiliki 30 paroki. Dalam paroki-paroki itu terdapat gereja – gereja dan kapel. Letak masing-masing gereja tersebar berjauhan di wilayah kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Sleman. Kevikepan memiliki data baik alamat maupun data statistik dari tiap gereja paroki. Daerah Istimewa Yogyakarta didiami oleh masyarakat yang sebagian besar berasal dari luar DIY yang belum tentu mengenal benar jalan-jalan di DIY. Saat mereka (khususnya bagi masyarakat yang beragama katolik dan berasal dari luar DIY) mencari suatu lokasi gereja yang belum mereka ketahui benar lokasinya, mereka membutuhkan petunjuk yang membuat mereka mengetahui lebih jelas alamat dan letak gereja tujuan serta informasi lainnya yang akurat.

(26)

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana membuat sistem informasi yang dapat membantu masyarakat dalam mencari mencari lokasi suatu gereja dengan menyajikan informasi mengenai alamat lengkap gereja dan disertai informasi jadwal misa.

1.3. Batasan Masalah

a. Informasi yang diberikan berupa alamat lengkap, nama kepala gereja (romo paroki), nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki. b. Tidak dapat menangani perluasan peta dan penambahan jalan tetapi dapat

menangani penambahan titik lokasi suatu gereja.

c. Data yang dijadikan contoh adalah dari gereja – gereja paroki.

d. Data yang digunakan adalah data mengenai lokasi gereja dan jadwal misa, tidak mencantumkan sejarah dari tiap-tiap gereja

e. Fasilitas yang ada dalam sistem ini dibagi menjadi 2 pengguna yaitu user sebagai pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses serta mendapatkan informasi, admin sebagai pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses dan mengolah informasi.

(27)

1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk membuat sistem informasi gereja yang dapat membantu masyarakat dalam mencari lokasi suatu gereja yang menyajikan informasi mengenai alamat lengkap gereja disertai informasi jadwal misa.

Manfaat penulisan ini adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mencari lokasi suatu gereja yang dapat diakses melalui internet dengan menyajikan informasi gereja yang berupa alamat lengkap, nama kepala gereja (romo paroki), nomor telpon, jadwal misa, jumlah umat disetiap paroki jadwal misa, Pastor yang mengepalai.

1.5. Metodologi

Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah metode WaterFall (Roger Pressman, 2002), sebagai berikut :

1. Rekayasa dan pemodelan sistem / informasi.

Rekayasa dan analisis sistem mencakup pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak.

(28)

diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan, dan dilihat lagi denga pelanggan.

3. Desain.

Proses desain menerjemahkan syarat / kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yangdapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode.

4. Generasi Kode

Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa di baca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, penbuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian.

Mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil actual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

6. Pemeliharaan

(29)

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab I berisi tentang penjelasan awal masalah hingga teknik penulisan, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Ban II berisi prinsip-prinsip dasar sistem informasi dan peta digital serta database yang digunakan untuk menyimpan data.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab III berisi tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibuat, tampilan, perancangan basis data, pembaharuan data.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab IV berisi pembuatan dan implementasi sistem, implementasi basis data, bahasan script yang digunakan.

BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI

(30)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(31)

2.1 SISTEM INFORMASI

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem Informasi terdiri dari 2 kata yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari dari sistem-sistem bagian (subsystems), (Jogiyanto, 1999).

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

a. Mempunyai komponen-komponen (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

b. Batas sistem (boundary). Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

(32)

a. Penghubung (interface) sistem, merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. b. Masukan (input) sistem adalahg energi yang dimasukkan ke dalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

c. Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasinkan menjadi keluaran yang beguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

d. Pengolah (process), akan merubah masukan menjadi keluaran.

e. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. (Jogiyanto, 1999).

2.1.2 Pengertian Informasi

(33)

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

- Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

- Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

- Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang mempunyai fungsi berbeda-beda, saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan satu tujuan yang sama (Jogiyanto, 1999).

(34)

yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagian output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu

- Blok masukan (input block) yang mewakili data yamg masuk ke dalam sistem informasi.

- Blok model (model block) yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

- Blok keluaran (output block) yang merupakan produk dari sistem informasi yang mencakup informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

- Blok teknologi (technology block) digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

(35)

- Blok kendali (control block) yang ditujkan agar sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa pengendali perlu dirancang dan diterapkan untukmeyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sitem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Jogiyanto, 1999).

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Tahap-tahap pembuatan Sistem Informasi mencakup beberapa hal, diantaranya :

1. Perencanaan. Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Analisa Sistem. Didalam tahap analisia sistem tedapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan, yaitu :

- Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

- Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada. - Analyze, yaitu menganalisa sistem.

(36)

- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada progamer yang terlibat.

4. Implementasi sistem dan testing. Merupakan proses pembuatan program dari sistem baru yang diusulkan dan sebelum program diterapkan maka program harus terlebih dulu bebas dari kesalahan. Oleh karena itu program harus diuji untuk menemukan kemungkinan yang terjadi. (Jogiyanto, 1999).

Dalam pembuatan sistem informasi ini menggunakan metodologi Waterfall yang biasa disebut model sekuensial linier. Model ini merupakan

model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai di dalam Software Engineering (SE). model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan

urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena

tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Waterfall digambarkan sebagai berikut

(37)

Sistem informasi ini berisi mengenai lokasi suatu wilayah yaitu lokasi gereja. Kata gereja digunakan baik untuk gedung-gedung ibadat maupun untuk umat Kristen setempat (jemaat, umat) dan umat seluruhnya (Ensiklopedi Gereja) . Pada asalnya, data wilayah / geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta juga merupakan aset umum yang sangat berharga. Peta bisa juga disebut sebagai sistem informasi manual, dimana biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, foto udara, laporan statistik. Semua data tersebut dikompilasi dan dianalis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan sistem yang akan dibuat disini adalah Sistem Informasi yang otomatis, yang telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data.

Tujuan pokok dari pemanfaatan sistem informasi ini adalah untuk membantu masyarakat serta mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

Dalam pembuatan sistem informasi ini, dapat mengambil beberapa komponen-komponen sistem yang ada pada sistem informasi geografis, yaitu seperti dijelaskan berikut ini.

2.2 Sistem Informasi Geografis

(38)

Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.(purwadhi, 1994).

Pada asalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta juga merupakan aset umum yang sangat berharga.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, foto udara, laporan statistik. Semua data tersebut dikompilasi dan dianalis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan sistem yang akan dibuat disini adalah Sistem Informasi Geografis yang otomatis, yang telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data.

(39)

berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough,1986). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola data spasial beserta data atribut terkait dan menampilkan informasi bereferensi geografis, dalam sebuah database.

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.

Sistem Informasi Geografis memiliki komponen penting sebagai berikut :

Gambar 2.2 Komponen dalam SIG

Sumber : The Design and Implementation of Geographic Information System

Keterangan :

1. Orang merupakan pengguna sistem

(40)

3. Data merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sistem yang di buat

4. Software merupakan perangkat lunak yang digunakan

5. Hardware merupakan perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan sistem

Untuk memenuhi kebutuhan informasi, orang menggunakan kesatuan dari aplikasi, data dan perangkat lunak. Dalam membuat aplikasi diperlukan adanya data. Dan data itu dimanipulasi oleh perangkat lunak. Untuk menjalankan aplikasi yang berisi data dan telah di manipulasi oleh perangkat lunak, diperlukan sebuah perangkat keras.

Data yang diolah dalam Sistem Informasi Geografis terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keadaan berbagai objek sebagai data spasial.

(41)

2.2.1 Karakteristik SIG:

1. Merupakan suatu sistem hasil pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat disajikan dalam suatu sistem berbasis komputer.

2. Melibatkan ahli geografi, informatika dan komputer, serta aplikasi terkait.

3. Masalah dalam pengembangan meliputi: cakupan, kualitas, dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya.

4. Perbedaanya dengan sistem informasi lainnya : data dikaitkan dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.

5. Bukan hanya sekedar merupakan pengubahan peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital untuk kemudian disajikan (dicetak / diperbanyak) kembali.

6. Mampu mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah.

7. Mampu menyimpan data dasar yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu maslah. (rahmat, 2007)

2.2.2 Jenis Data

(42)

1. Titik, merupakan koordinat tunggal (x,y) yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kenampakan geografi. Merupakan jenis data yang paling sederhana.

2. Garis, merupakan rangkaian koordinat (sekumpulan titik) yang tersambung dalam suatu rantai untuk menggambarkan bentuk dan jarak suatu kenampakan, misalnya jalan, sungai.

3. Poligon, merupakan suatu area tertutup yang disusun oleh satu garis atau lebih. Biasanya poligon diberi label atau tanda khusus (misalnya arsir, warna) untuk membedakan dan membatasi antara satu poligon dengan poligon lainnya.

Gambar 2.3 Jenis data (rahmat, 2007) 2.2.3 Model Data

Terdapat dua model data / gambar yang digunakan dalam struktur data spasial Sistem Informasi Geografis, yaitu :

(43)

atau warnanya pada resolusi berapapun tanpa mengubah kualitas tampilannya (missal, garis untuk menggambarkan jalan).

Gambar 2.4 Gambaran data vektor

(44)

2.2.4 Subsistem SIG

Suatu SIG menyediakan empat kemampuan untuk menangani data tereferensi secara geografi, yaitu : input, data management, manipulation dan analysis, output.

Gambar 2.6 Bagan kemampuan SIG 1. Masukan (input)

Sumber data untuk SIG dapat berupa citra (foto udara, citra satelit, radar), data grafis, dan data tabular. Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Bertanggung jawab dalam mengkonversi datau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG

2. Penyimpanan dan penyajian kembali (storage and retrieval)

Data-data masukan seperti yang disebutkan tersebut dapat disimpan dan disajikan lagi secara berulang untuk di up-date.

3. Manipulasi dan analisis (manipulating and analysis)

(45)

4. Keluaran (output)

Data hasil analisis dapat ditayangkan pada monitor komputer dan dapat dikeluarkan dalam bentuk data laporan, peta grafis dan data statistik.

2.2.5 Kemampuan SIG , antara lain:

a. Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut) b. Mengintegrasikan data geografi

c. Memeriksa, meng-uodate data geografi

d. Menyimpan dan memanggil kembali data geografi e. Merepresentasikan atau menampilkan data geografi f. Mengelola data geografi

g. Memanipulasi data geografi h. Menganalisa data geografi

i. Menghasilkan keluaran data geografi dalam bentuk-bentuk : peta, tabel, grafik atau laporan. (www.geocities.com)

Kemampuan SIG juga dapat dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, ada 2 jenis fingsi analisis, yaitu : fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut.

Fungsi analisis atribut teridri dari operasi dasar sistem pengelolaan basisdata dan perluasannya :

1. Operasi dasar basis data, mencakup : a. Membuat basis data baru

(46)

c. Membuat tabel basis data d. Menghapus tabel basis data

e. Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel f. Membaca dan mencari data dari tabel basis data

g. Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basis data

h. Menghapus data dari tabel basis data

i. Membuat indeks untuk setiap tabel basis data 2. Perluasan operasi basisdata :

a. Membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang lain b. Dapat berkomunikasi dengan basisdata yang lain

c. Dapat menggunakan bahasa basis data standar SQL (Structure Query Language)

d. Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di dalam sistem basis data.

Fungsi analisis spasial terdiri dari :

1. Klasifikasi : mengklasifikasi kembali data spasial (atribut) menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu.

2. Jaringan : fungsi ini menunjuk data spasial titik atau garis sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan.

(47)

4. Buffering : fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk polygon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial masukannya. 5. 3D analysis : fungsi ini terdiri atas sub-sub fungsi yang berhubungan

dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.

6. Digital image processing : fungsi ini dimiliki oleh SIG berbasiskan raster.

2.3 PETA

Peta adalah bentuk sajian informasi spasial mengenai permukaan bumi untuk dapat dipergunakan dalam pembuatan keputusan. Peta juga dapat didefinisikan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang penyebaran kenampakan-kenampakan geografis atau fenomena yang ada pada permukaan atau di dalam bumi.

Peta yang dibuat pada sistem ini tidak hanya akan berhenti dan terbatas untuk keperluan saat dibuatnya saja. Disana dapat dilakukan peremajaan tergadap informasi yang terkait pada peta tersebut, dan secara otomatis peta tersebut akan segera menunjukkan akan adanya perubahan informasi tadi.

(48)

sebuah peta. Penggunaan peta digital pada dasarnya sama dengan peta konvensional, hanya wujudnya yang agak berbeda.

2.3.1 Jenis peta 1. Peta topografi

Peta topografi bersifat umum sehingga penyajiannya tidak menonjolkan satu aspek

2. Peta tematik

Penyajian pada peta tematik dengan menonjolkan tema / topic sesuai dengan judul peta itu sendiri

3. Peta Dasar

Peta dasar merupakan dasar untuk memetakan informasi spasial sehingga informasi-informasi tersebut, baik secara relatif maupun absolute menempati lokasi geografis yang benar.

2.3.2 Komponen Peta 1. Skala Peta

(49)

peta skala besar, resolusi dari tampilan mendekati keadaan sebenarnya. Semakin kecil skala peta, resolusinya semakin rendah. Tingkat resolusi peta berhubungan dengan tingkat generalisasinya. Ada tiga jenis skala, yaitu

a. Skala angka / skala pecahan. Contohnya seperti 1:1000 yang berarti 1 cm dipetasama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.

b. Skala satuan. Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inchi di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya. c. Skala garis. Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa

satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada.

2. Proyeksi Peta

(50)

3. Koordinat

Koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain. Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis (geographical coordinate). Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat

dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat dari meridian. Sedangakn garis lintang adalah garis khayal di atas permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh suatu tempat di utara / selatan khatulistiwa.

4. Legenda

Legenda adalah daftar kumpulan simbol beserta penjelasannya yang terdapat dalam peta. Gunanya agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi peta.

5. Arah

(51)

berbagai tata letak tulisan mengikuti arahnya, sehingga terasa lebih nyaman dalam membaca peta.

6. Elevasi

Elevasi merupakan informasi tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu, yaitu ketinggian sebuah titik di atas muka bumi dan permukaan laut.

2.4 Konsep Sistem Informasi Berbasis Web

2.4.1 Internet

Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai kumpulan server yang tersebar di seluruh dunia dan dapat digunakan bersama, yang dikelola oleh perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai tempat untuk mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik, melakukan konversi maupun e-mail.

2.4.2 World Wide Web

World Wide Web adalah jaringan beribu-ribu komputer yang

(52)

2.4.3 Server Web

Server web adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan

dokumen-dokumen web. Komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari klien nya.

2.4.4 Browser

Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan

informasi dari server web. Suatu browser mengambil sebuah web page dari server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP standart yang berisi sebuah page address. Seluruh web page berisi instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML.

2.4.5 HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol)

(53)

2.5 Basis Data

Basis data terdiri atas 2 kata, yakni basis dan data. Basis diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang / berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, peristiwa, barang, simbol atau kombinasinya.

Terdapat beberapa definisi basis data, sebagai berikut (Fathansyah, 2002):

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa, tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

(54)

entitas (entity) dan relasi (relation). Dalam E-R kardinalitas relasi yang bisa terjadi diantara himpunan entitas yang satu dengan himpunan entitas lain, yaitu :

1. One to one relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu banding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda llingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan panah tunggal.

2. One to many relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik yaitu banyak berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan panah banyak untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

3. Many to many relationship

Hubungan antar file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut apat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antar keduanya, digambarkan dengan panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

2.6 Analisa Terstruktur

(55)

terstruktur digunakan untuk menganalisa sistem yang ada, mendefinisikan kebutuhan user atau perpaduan dari keduanya. Yang digunakan untuk menganalisa dalam sistem ini adalah : DAD (Data Arus Diagram) dengan dilengkapi diagram konteks, dan ER-D (Entity Relational Diagram).

2.6.1 Diagram konteks

Diagram konteks merupakan model proses untuk mendokumentasikan lingkup sistem (Whitten, 2004). Merupakan diagram tingkat atas dari sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar dari sistem maupun entitas luar.

2.6.2 Data Arus Diagram (DAD)

Sebelum DAD dibuat, dapat terlebih dahulu dibuat diagram berjenjang untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level yang lebih rendah. Data Arus Diagram (DAD) menggunakan notasi atau simbol-simbol untuk menggambarkan arus data yang mengalir. Tujuan pembuatan DAD adalah untuk membantu memberikan pemahaman terhadap suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya. Beberapa simbol yang digunakan pada DFD untuk maksud mewakili:

(56)

c. process (proses)

d. data storage (penyimpangan data)

2.6.3 Entity Relational Diagram

ERD adalah persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari objek-objek dasar yang disebut entitas dan keterhubungan (relationship) antar entitas-entitas itu (perancangan basis data). ERD model terdiri atas tiga komponen utama, yaitu entitas, atribut dan relasi.

a. Entitas

Entitas merupakan kelompok orang, tempat, kejadian atau

konsep tentang apa yang kita perlukan untuk mengambil dan menyimpan data. Entitas dalam basis data digambarkan dengan kumpulan atribut. Entitas digambarkan dengan bentuk persegi panjang dengan nama entitas di dalamnya.

Gambar 2.7 Entitas b. Atribut

Atribut merupakan semua informasi yang berkaitan dengan entitas dan digambarkan dengan lingkaran elips. Atribut

(57)

putus-putus. Sedangkan atribut turunan digambarkan dengan bentuk lingkaran elips bergaris putus-putus.

Gambar 2.8 Atribut c. Relasi

Relasi adalah penghubung antara suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat. Relasi memiliki kardinalitas atau derajat hubungan antar entitas yaitu (1,1) relasi satu lawan satu, (1,N) relasi satu lawan banyak, (N,N) relasi banyak lawan banyak.

2.7 MACROMEDIA FLASH, MySQL dan PHP 2.7.1 Macromedia Flash

Macromedia flash adalah salah satu program animasi yang paling

fleksibel dalam membuat suatu hasil karya animasi. Macromedia flash

dapat digunakan untuk membuat animasi interaktif maupun non interaktif yang dilaengkapi dengan bahasa pemrograman ActionScript dan mengimplementasikan koordinat-koordinat, data dan tampilan..

Macromedia Flash 8 adalah sebuah program animasi yang telah

banyak digunakn oleh para animator untuk menghasilkan animasi yang nama_atribut nama_atribut

(58)

profesional. Diantara program-program animasi, program Macromedia Flash 8 merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti animasi interaktif, game, company profile, presentasi, movie, dan tampilan animasi lainnya.

Macromedia Flas 8 merupakan versi terbaru dari seri Macromedia

Flash MX 2004. Versi terbaru ini menyajikan banyak perubahan tampilan,

piranti baru, filter, blend mode, dan fasilitas lainnya.

Keunggulan dari program Macromedia Flash ini dibanding program lain yang sejenis, antara lain:

• Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau objek lain

• Dapat membuat perubahan transparasi warna dalam movie.

• Dapat membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lain. • Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah

ditetapkan.

• Dapat dikonversikan dan dipublikasikan kedalam .swf, .html, .gif,

.jpg, .png, .exe, .mov.

• Dapat mengolah dan membuat animasi dari objek bitmap.

• Flash program animsi berbasis vector memiliki fleksibilitas dalam pembuatan objek-objek vektor.

(59)

ActionScript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan

dalam Macromedia Flash, yang nantinya akan digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi ini. Salah satu fungsi dari ActionScript adalah memberikan suatu tampilan tools yang sangat interaktif dengan penggunanya.

Beberapa fungsi dasar dari ActionScript yaitu: 1. Go To – melompat ke frame atau scene.

2. Play dan Stop – untuk menjalankan dan menghentikan movie. 3. Toggle High Quality – untuk mengatur kualitas tampilan movie. 4. Stop All Sounds – menghentikan suara pada movie

5. Get URL – berpindah ke URL lain.

6. FSCommand – mengontrol action yang berjalan pada Flash player

7. Load Movie, Unload Movie – menambah dan menghilangkan movie.

8. Tell Target – mengontrol movie lain dari movie clip. 9. Onmovie Event – action bila mouse event.

(Lukmanul Hakim, dan Siti Mutmainah (2003))

Istilah – istilah dalam program flash :

Tabel 2.1 Istilah-istilah dalam program flash, MADCOMS 2004 Istilah Keterangan

(60)

Animasi Sebuah gerakan objek maupun teks yang diatur sedemikian rupa sehingga kelihatan menarik.

Actions Script Suatu perintah yang diletakkan pada suatu frame atau objek agar frame atau objek tersebut dapat digerakkan secara interaktif.

Movie Clip Suatu animasi yang dapat digabungkan dengan animasi atau objek yang lain.

Frame Suatu bagian dari layer yang digunakan untuk mengatur pembuatan animasi.

Scene Scene atau slide adalah suatu layar yang digunakan

untuk menyusun objek-objek baik objek teks maupun gambar.

Time Line Bagian yang digunakan untuk menampung layer.

Masking Perintah yang digunakan untuk menghilangkan isi layer sehingga isi layer tersebut akan tampak saat movie dijalankan.

Layer Sebuah nama tempat yang digunakan untuk menampung satu gerakan objek, sehingga jika ingin membuat gerakan lebih dari satu objek sebaiknya diletakkan pada layer tersendiri.

(61)

Gambar 2.9 KeyFrame Keterangan :

Tanda lingkaran hitam lurus angka 5 dan 15 adalah suatu tanda keyframe yang berisi objek.

Tanda lingkaran kosong lurus angka 1 adalah suatu tanda keyframe yang tidak berisi objek. Sebuah tanda lingkaran kosong disebut “blank keyframe”.

Tanda lingkaran kosong yang diatasnya terdapat huruf a yang posisinya sejajar dengan angka 20 adalah suatu tanda keyframe yang tidak berisi objek tapi berisi perintah script.

Tabel berikut memuat bagian-bagian dan fungsi dari elemen-elemen Macromedia Flash

Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004 Nama elemen Keterangan

ToolBox Bagian yang digunakan untuk menggambar dan memformat gambar.

(62)

properties tambahan dari objek yang sedng dipilih. Tampilan jendela properties tidak sama tergantung objek yang dipilih.

Timeline Bagian yang diguanakan untuk mengatur susunan layer. Layer Bagian yang digunakan utnuk mengatur susunan objek

yang tampak pada stage. Panel/jendela

actions

Bagian yang digunakan untuk memberikan perintah script pada objek yang sedang dipilih. Tampilan jendela

actions tidak sama tergantung objek yang dipilih.

Menu Sekelompok perintah yang digunakan untuk mengatur pembuatan objek, animasi, layar dan lain-lain.

Scane / stage Layar yang digunakan untuk menyusun objek gambar, teks, animasi dan lain-lain.

Frame Bagioan dari layer yang digunakan untuk mengatur gerakan animasi.

Panel/ jendela

color mixer

Bagian dari layer yang digunakan untuk mewarnai suatu objek, baik warna padat maupun warna gradasi.

components Suatu tombol yang digunakan untuk menampung data-data.

2.7.2 PHP

(63)

perintah-perintah yang diberikan akan dijalankan di server, tetapi disertakan pada dokumen HTML. PHP memiliki keterkaitan dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, Filepro, Velocis, dBase, Unix dbm dan tidak terkecuali semua database

ber-interface ODBC. Server yang digunakan dalam sistem ini adalah Server2Go.

Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam Php MySql adalah sebagai berikut :

1. mysql_connect()

Fungsi pertama kali untuk dapat terhubung ke MySql ialah fungsi mysql_connect(). Fungsi ini mempunyai atribut lengkap, yaitu :

Mysql_connect(“$host”,”$username”,”$password”); 2. mysql_select_db()

sesudah terhubung ke mysql, langkah selanjutnya ialah memilih database yang akan digunakan.

Mysql_select_db($db,$link_id) Tabel 2.3 atribut mysql_select_db

$db Nama database, contoh php

$link_id Variabel untuk terhubung ke mysql

3. mysql_query()

(64)

harus mengetahui sintak MySql yang benar karena ini yang akan menjadi modal utama untuk membangun database php mysql.

mysql_query($query, $link_id) 4. mysql_num_rows()

Fungsi ini digunakan untuk menghitung banyak baris yang diambil dari variabel query.

mysql_num_rows($query) 5. mysql_fetch_array()

Fungsi dari php ini digunakan untuk mengambil (fetch) record dari suatu query. Fungsi ini menghasilkan nilai array. Dengan fungsi ini, hasil query dapat ditampilkan di browser. (M.Syafi’I, 2006)

mysql_fetch_array($query)

2.7.3 MySQL

MySQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan sebagai client sehingga sering disebut database client/server, yang open source dengan kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating system)

manapun, dengan Platform Windows maupun Linux. (Bunafit Nugroho, 2005)

(65)

MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial.

Database ini memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya adalah:

• MySQL sebagai Database Management System (DBMS).

• MySQL sebagai Relational Database Management System (RDBMS).

• MySQL adalah sebuah software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

• MySQL adalah sebuah database server, jadi dengan menggunakan database ini anda dapat menghubungkannya ke media internet

sehingga dapat diakses dari jauh.

• MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga berperan sebagai client.

• MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

(66)

• MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

• MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.

• MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL(Struktur Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server seperti Oracle, PostGreSQL dll. (Bunafit Nugroho, 2005)

Query dalam SQL dilakukan untuk mengolah / mengekstraksi

(67)

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu teknik penyelesaian masalah yang membagi sistem ke dalam bagian-bagian komponen kecil dengan tujuan agar bagian-bagian dari komponen tersebut dapat bekerja dengan baik.

Seperti yang ditelah disampaikan di latar belakang masalah, Sistem Informasi yang akan dibuat ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai lokasi gereja yang terletak di DIY berupa alamat lengkap beserta informasi pendukung lainnya jadwal misa. Sistem yang dibangun mempunyai sasaran pengguna masyarakat, terutama masyarakat yang beragama Katolik dan berasal dari luar DIY yang belum mengetahui letak dan informasi dari gereja - gereja di DIY sebagai pihak yang paling sering membutuhkan informasi. Sehingga masyarakat akan lebih mudah mengetahui lokasi yang dicari serta mendapatkan informasi pendukungnya. Sistem memperlihatkan peta DIY yang di dalamnya terdapat suatu simbol yang mewakili setiap gereja.

(68)

admin. User / masyarakat mempunyai hak yang terbatas yaitu melihat lokasi dan informasi suatu gereja yang ditampilkan oleh sistem

Untuk membantu masyarakat dalam mencari lokasi maupun perolehan data dari gereja, maka penulis mengumpulkan data gereja, antara lain diambil dari sumber : Katalog KAS 2008 – 100.

3.1 Software Requirement Analysis

Perangkat keras yang dibutuhkan antara server dengan klien adalah berbeda. Pada kualitas, komputer server harus mempunyai spesifikasi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan komputer klien. Hal ini dikarenakan komputer server harus dapat melayani banyaknya kebutuhan lalu lintas data yang dibutuhkan oleh komputer klien.

Sistem informasi ini akan berjalan dengan baik jika pada server terdapat perangkat lunak web server (misalnya Apache, server2go), PHP, dan MySql. Sedangkan pada komputer klien dibutuhkan perangkat lunak web browser (misalnya Opera, Mozila, atau Microsoft Internet Explorer).

Untuk lebih jelas nya antara lain sebagai berikut : a. Software

1. Database : SQL Server 5.0.22, SQLyog 512 2. Web server : Sever2Go

(69)

b. Hardware

1. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih. 2. Memori minimum 512MB.

3. Monitor dengan resolusi 1024x768 pixel. c. Knowledge

1. Pengetahuan tentang Basis Data. 2. Pengetahuan tentang Flash multimedia

3. Pengetahuan tentang Rekayasa Perangkat Lunak

3.2 Desain model secara umum

Desain model berisi analisis kebutuhan sistem secara umum yang terdiri dari use case diagram dan Diagram Arus Data Logika (DADL)

3.3.1 Diagram Use Case

(70)

Gambar 3.1 Use Case Diagram untuk Admin

(71)

Gambar 3.3 Use Case Diagram untuk masyarakat

Dari pengumpulan kebutuhan untuk pengembangan sistem, dapat dibuatlah 8 use case yang dikerjakan oleh aktor admin dan 1 use case yang dikerjakan oleh aktor masyarakat.

Tabel 3.1 Penjelasan use case

Nama Use case Deskripsi Use case Pelaku yang

berpartisipasi

Login Use case ini menggambarkan

proses admin melakukan login untuk dapat masuk ke dalam sistem

Admin

Tambah data gereja Use case ini menggambarkan proses menambah data gereja melalui sistem ke dalam database.

Admin

Ubah data gereja Use case ini menggambarkan proses mengubah data gereja melalui sistem terhadap data yang tersimpan dalam database.

Admin

Hapus gereja Use case ini menggambarkan proses menghapus gereja beserta datanya melalui sistem dari database.

Admin

Tambah jadwal misa

Use case ini menggambarkan proses mengisikan / menambah jadwal misa suatu gereja melaui sistem dalam database.

Admin

Hapus jadwal misa Use case ini menggambarkan proses menghapus jadwal misa suatu gereja yang sudah ada melaui sistem dalam database.

Admin

Ubah data admin Use case ini menggambarkan proses ubah data admin melalui

(72)

Logout Use case ini menggambarkan proses admin melakukan logout untuk keluar dari sistem

Admin

Cari berdasarkan jadwal misa

Use case ini menggambarkan proses mencari suatu gereja berdasarkan jadwal misa proses melihat informasi suatu gereja yang telah disediakan oleh sistem.

Pengguna (masyarakat)

Diagram Arus Data Logika

Diagram arus data logika digunakan untuk menggambarkan aliran data yang melalui sebuah sistem dan proses atau kerja yang dilakukan oleh sistem, yang lebih menekankan pada logika dari kebutuhan sistem.

3.3.2.1 Diagram Berjenjang

(73)

a. Diagram berjenjang dari sisi admin :

! "

# $ ! %

Gambar 3.4 Diagram Berjenjang dari sisi admin

Diagram berjenjang pada gambar 3.4 menunjukkan proses yang ada pada sisi admin, yaitu bahwa SI Persebaran Gereja Katolik ini memiliki kemampuan :

• Proses 1P: untuk konfirmasi login untuk dapat masuk dalam sistem(tidak memiliki sub proses)

• Proses 2 : untuk managemen data (memiliki 5 sub proses) - Proses 2.1P menangani penambahan data gereja - Proses 2.2P menangani pengubahan data gereja - Proses 2.3P menangani penghapusan gereja - Proses 2.4P mengatur jadwal misa

(74)

b. Diagram berjenjang dari sisi user :

&

' ( %

Gambar 3.5 Diagram Berjenjang dari sisi user

Diagram berjenjang pada gambar 3.5 menunjukkan proses yang ada pada sisi user, yaitu bahwa SI Persebaran Gereja Katolik ini memiliki kemampuan :

• Proses 1P : untuk mencari gereja berdasarkan jadwal misa tertentu.

• Proses 2P : untuk melihat informasi suatu gereja, berupa alamat lengkap dan jadwal misa dari suatu gereja (tidak memiliki sub proses)

3.3.2.2 Diagram konteks

(75)

3.3.2.3 DAD dari sisi admin Keterangan:

1. D1 : Tabel Admin 2. D2 : Tabel Gereja 3. D3 : Tabel Jadwal_misa a. Sketsa DAD level 1

Gambar 3.7 DAD level 1 (admin)

(76)

Proses managemen data, admin dapat mengolah data pada D1 (tabel Admin), D2 (tabel Gereja), D3 (tabel Jadwal_Misa). Pada Proses Managemen data ini masih memiliki 5 sub proses yang akan dijelaskan pada level 2 dibawah ini.

b. Sketsa DAD level 2 Managemen data memiliki 6 proses yaitu:

(77)

Setelah data berhasil disimpan, maka proses akan mengirimkan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.9)

Gambar 3.9 Proses 2.1 Tambah Gereja

• Proses 2.2P yaitu proses ubah data Gereja, dimana admin dapat merubah data pada tabel D2 yaitu pada detail Gereja. Apabila data telah berhasil di ubah maka proses akan mengirimkan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.10)

Gambar 3.10 Proses 2.2 Ubah data Gereja

(78)

• Proses 2.4P yaitu proses atur jadwal misa. Pada proses atur jadwal misa ini admin dapat menambah dan menghapus data pada tabel D3 yaitu detail jadwal misa. Apabila data jadwal misa berhasil ditambah / dihapus, maka proses akan memberikan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.12)

Gambar 3.12 Atur Jadwal misa

• Proses 2.5P yaitu proses ubah data admin. Admin akan mendapatkan detail admin lama melalui proses 2.5P kemudian admin merubah dengan memberikan username dan password baru yang kemudian disimpan dalam tabel D1

berupa detail admin baru. Apabila data admin berhasil diubah, maka proses akan memberikan konfirmasi sukses pada admin. (Gambar 3.13)

(79)

3.3.2.4 DAD dari sisi user

Sketsa DAD level 1

Gambar 3.14 DAD level 1 (user / masyarakat)

Pada gambar 3.14 menggambarkan DAD level 1 dari sisi Pengguna / masyarakat. Disini terdapat 1 proses yaitu:

• Proses 2P merupakan cari nama gereja berdasarkan suatu jadwal misa tertentu.

(80)

ERD (Entitiy Relationship Diagram)

ERD merupakan diagram yang menggambarkan hubungan logika antara entity yang satu dengan entity yang lain. Contoh entity dalam sistem ini adalah Jadwal_Misa, Gereja, Galeri, Admin..

(81)

3.3 Kamus Data

Kamus data adalah metoda utama untuk menganalisa aliran data dan penyimpanan data dari sistem orientasi data. Kamus data juga merupakan referensi data pekerjaan tentang data (metadata). (Kendall and Kendall)

Kamus data dapat digunakan untuk : • Dokumentasi

• Mengurangi redundansi

• Memvalidasi DAD dalam hal kelengkapan dan keakuratan • Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan

laporan-laporan

• Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DAD. Untuk mempermudah memahami, akan diberi beberapa kode antara lain :

Tabel 3.2 Kamus data

{id_gereja, koordinat_X, koordinat_Y, nama_gereja, alamat_gereja, no_telpon, no_fax, pastor_kepala, jumlah_umat, nama_foto}

6. Data jadwal misa {id_jadwal, hari, jam}

7. Detail info gereja {nama gereja, alamat gereja, no telpon, no fax, pastor kepala, jumlah umat, foto}

(82)

jumlah_umat, nama_foto}

9. Perubahan data gereja *Data gereja yang mengalami perubahan* 10. Detail perubahan data

gereja *Data gereja yang mengalami perubahan*

11. Data gereja lama {id_gereja, nama_gereja, alamat_gereja, no_telpon, no_fax, pastor_kepala, jumlah_umat, nama_foto} 12. Detail gereja lama {id_gereja, nama_gereja, alamat_gereja, no_telpon,

no_fax, pastor_kepala, jumlah_umat, nama_foto} 13. Data jadwal misa {id_jadwal, hari, jam}

14. Konfirmasi sukses *laporan sukses*

15. id_gereja {angka}3

16. koordinat_X {angka}10 17. koordinat_Y {angka}10 18. nama_gereja {huruf}225

19. alamat_gereja {huruf}225

20. no_telpon {angka}20

21. no_fax {angka}20

22. pastor_kepala {huruf}100

23. jumlah_umat {huruf}100

24. nama_foto {huruf}25

25. id_jadwal {angka}4

26. Hari {senin-minggu}

27. Jam {05:00-20:30

28. username {huruf | angka}25

29. password {huruf | angka}10

3.4 Perancangan Basis data

(83)

3.4.1 Relasi Antar Tabel

Gambar 3.16 Relasi antar tabel

(84)

3.4.2 Rancangan Tabel 1. Tabel Gereja

Tabel ini menyimpan data berupa id_gereja (nama id untuk Gereja), koordinat_X, koordinat_Y, nama_gereja (berisi nama Gereja), alamat_gereja (berisi alamat lengkap gereja), no_telpon, no_fax dan pastor_kepala, jumlah_umat..

Tabel 3.3 Gereja

Field Tipe Keterangan

id_gereja Int(5) Berisi id dari gereja (Primari Key)

koordinat_X Varchar(10) Berisi koordinat X koordinat_Y Varchar(10) Berisi koordinat Y nama_gereja Varchar(255) Nama gereja

alamat_gereja Varchar(255) Berisi alamat lengkap gereja no_telpon varchar(20) Nomer telpon Gereja

no_fax varchar(20) Nomer fax Gereja

pastor_kepala Varchar(100) Nama Romo yang mengepalai jumlah_umat Varchar(100) Jumlah umat dalam 1 tahun saja nama_foto Varchar(25) Nama dari foto gereja yang akan

(85)

2. Tabel Jadwal_Misa

Tabel ini menyimpan jadwal misa harian maupun mingguan dari tiap Gereja.

Tabel 3.4 Jadwal_Misa

Field Tipe Keterangan

Id_Jadwal Int(4) Id untuk masing-masing jadwal Hari Varchar(6) Hari pada tiap kali misa

Jam Varchar(5) Jam pada tiap kali misa

3. Tabel jumlah_misa_gereja

Tabel ini merupakan tabel hasil dari 2 tabel yang memiliki relasi (N,N)

Tabel 3.5 Jumlah_Umat

Field Tipe Keterangan

id_gereja Int(5) Primary key id_jadwal Varchar(4) Foreign key

4. Tabel Admin

(86)

Tabel 3.6 Admin

Field Tipe Keterangan

Id_admin Int(1) Primary key

nama_admin Varchar(100) Berisi nama dari admin username Varchar(25) Nama admin

password Varchar(10) Password admin

3.4.3 Perancangan menu antar muka

Sistem memiliki 2 user yaitu masyarakat sebagai pengguna umum dan admin yang memiliki kewenangan untuk mengolah data.

1. Halaman menu utama untuk user (masyarakat)

Gambar 3.17 Menu utama user

(87)

2 menu utama. Menu yang pertama untuk mencari suatu gereja berdasarkan jadwal misa tertentu.

2. Halaman antar muka menu ’Cari Berdasarkna Jadwal Misa’

Gambar 3.18 Menu utama user

(88)

3. Halaman antar muka menu ’Lihat Informasi Gereja’

Gambar 3.19 halaman utama

Pada halaman tersebut terdapat fasilitas cari yang dapat digunakan pengguna untuk mencari letak suatu Gereja beserta informasinya. Pencarian informasi juga dapat dilakukan dengan melakukan klik pada simbol-simbol yang menunjukkan lokasi Gereja yang terdapat pada peta.

Pengguna juga dapat mengetahui jadwal misa dalam 1 minggu dari masing – masing gereja yang akan di tampilkan pada kolom informasi.

4. Halaman antar muka untuk admin

(89)

Gambar 3.20 Halaman Login

Setelah login berhasil dilakukan, akan tampil halaman untuk admin seperti pada gambar 3.21. Pada halaman admin terdapat 6 menu yaitu tambah gereja, ubah data, ubah jadwal gereja, hapus gereja, ubah admin, dan keluar.

Gambar 3.21 Menu utama admin

a. Menu “TAMBAH GEREJA”

(90)

melakukan klik pada koordinat peta yang dituju. Yang selanjutnya koordinat peta tersebut akan muncul pada kolom yang telah disediakan. Kemudian admin memasukkan data dari titik tersebut yaitu data Gereja / kapel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.22.

Data yang dimasukkan berupa data nama gereja, alamat, nomor telpon, nomor fax, romo yang mengepalai, foto, jumlah umat. Apabila data telah dituliskan. Dapat ditekan tombol simpan untuk menuju ke halaman selanjutnya, untuk menambahkan data lainnya.

Gambar 3.22 Halaman Tambah gereja

(91)

pilih tombol simpan yang digunakan untuk menyimpan data ke dalam database. Tetapi apabila ingin membatalkan penambahan data ini dapat menekan tombol batal.

Gambar 3.23 Halaman Tambah gereja 2

Apabila data gagal disimpan akan tampil pesan seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.24 Pesan gagal simpan data gereja

Gambar

Tabel 2.2 Elemen-elemen flash, MADCOMS 2004
Gambar 3.1 Use Case Diagram untuk Admin
Gambar 3.6 Diagram Konteks
Gambar 3.7 DAD level 1 (admin)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem   yang   tertutup   tetapi   tidak   tertutup   sama   sekali   untuk menerima  pengaruh  lain.  Sistem  ini  dalam operasinya  dapat  menerima pengaruh   

Bagaimana cara petugas untuk memperkirakan jumlah pendapatan yang diterima dari subjek, yang mana wajib pajak rumah kos tidak menggunakan pembukuan yang

Di dalam penerapannya tujuan PPD Sumsel menerapkan data mining adalah PPD Sumsel ingin mengetahui tingkat penjualan tertinggi berada pada bulan apa dan PPD Sumsel

Alhamdulillah puji syukur ucapkan hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat, hidayah serta nikmat yang tiada terkira kepada hamba-Nya,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Pemikiran feminisme dalam Hubungan Internasional menyatakan bahwa telah terjadi diskriminasi atas keberadaan perempuan dalam politik internasional yang disebabkan oleh beberapa

Tabel 4.7 : Hasil Pengujian Validitas Sampel Kecil Variabel Keputusan 58 Membuka Rekening. Tabel 4.8 : Hasil Pengujian Validitas Sampel Besar Variabel Keputusan 58

Hal tersebut juga dibutuhkan karena pada dasarnya seseorang akan cenderung menuruti orang yang memiliki power, dalam konteks penelitian ini atlet tunduk kepada pelatih