• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN MENURUT HUKUM AGRARIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN MENURUT HUKUM AGRARIA"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DISERTASI

PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN

MENURUT HUKUM AGRARIA

BASRI 030970522

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

(2)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …ii BASRI

PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN

MENURUT HUKUM AGRARIA

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Program Studi Ilmu

Hukum

Pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum

Universitas Airlangga

BASRI 030970552

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(3)

PROMOTOR DAN KO PROMOTOR

(4)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …iv BASRI LEMBAR PENGESAHAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN MENURUT HUKUM AGRARIA

BASRI 030970552

Promotor

Prof. Dr. Eman Ramelan, S.H., M.S. NIP 19590725 198303 1001

Ko Promotor

Dr. Dina Sunyowati, S.H., M.Hum. NIP 19611005 198701 2001

Mengetahui

Ketua Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga

(5)

Disertasi ini telah diuji pada Ujian Tahap I (Ujian Tertutup) Pada tanggal 16 Juni 2015

Panitia Penguji

Ketua : Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H. Anggota : 1. Prof. Dr. Eman, S.H., M.S.

2. Dr. Dina Sunyowati, S.H., M.Hum. 3. Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H.

4. Prof. Dr. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H. 5. Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.Hum.

6. Dr. Sri Winarsi, S.H., M.H.

Ditetapkan dengan surat keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga

(6)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …vi BASRI UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subahanahu Wa Ta’ala, atas Berkat, Rahmat dan Hidayah yang dilimpahkanNya, akhirya saya diberikan

hikmat dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan penulisan naskah disertasi ini.

Proses penyelesaian naskah disertasi ini tentu tidak terlepas dari dukungan serta

bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas hingga akhimya proses

panjang dalam penulisan naskah disertasi ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih yang tulus dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Prof Dr Eman Ramelan, S.H., M.S., selaku Promotor yang selama ini bersedia memberikan arahan, bimbingan serta motivasi dan dengan penuh dedikasi, kesabaran, serta

profesionalisme sebagai intelektual sekaligus ilmuan yang memiliki kekayaan

wawasan keilmuan yang luar biasa melakukan proses pembimbingan selaku

promotor sehingga saya dapat menyelesaikan proses penulisan naskah disertasi

ini. dan sekaligus Penasehat Akdemik dalam mengikuti pendidikan pada Program

Doktor. Ditengah-tengah kesibukan sebagai Pimpinan Fakultas (Wadek I) yang

luar biasa, beliau dapat menyisahkan waktu dan perhatian untuk memberikan

bimbingan bahkan memfasilitasi berbagai kebutuhan administrasi akademik

sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan dan proses aktfitas perkuliahan di

Program Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.

Ucapan terima kasih yang tulus dan pengarhagaan yang

(7)

bimbingan serta motivasi dan dengan penuh dedikasi, kesabaran, serta

profesionalisme sebagai intelektual sekaligus ilmuan yang memiliki kekayaan

wawasan keilmuan yang luar biasa melakukan proses pembimbingan selaku

Ko-promotor sehingga saya dapat menyelesaikan proses penulisan naskah disertasi

ini.

Ucapan terima kasih saya tujukan kepada Pemerintah Propinsi Kalimantan

Timur dan Pemerintah Kota Tarakan yang telah memberikan Bantuan Dana

Stimulus Program Doktor selama saya mengikuti pendidikan pada Program Studi

Ilmu Hukum Program Doktor Ilmu Hukum, Fakults Hukum Program

Pascasarjana Universitas Airlangga. Rasa terima kasih juga disampaikan kepada

Prof. Dr. M. Nasih, M.T. Ak., sebagai Rektor Universitas Airlangga yang memperkenankan saya untuk mengikuti pendidikan Program Doktor di Program

Pascasarjana Universitas Airlangga.

Kepada yang terhormat, Prof. Dr. M. Zaidun, S.H. M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, atas bantuan serta kesempatan

yang diberikan kepada saya untuk dapat mengikuti Pendidikan Doktor Ilmu

Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Segala bantuan dan

dorongan, motivasi, perhatian serta fasilitas yang diberikan kepada saya selama

mengikuti pendidikan. Ucapan terima kasih yang sama pula saya sampaikan

(8)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …viii BASRI

Kepada yang terhormat, Prof. Dr. Didik Endro Purwoleksono, S.H.,M.H., selaku Ketua Program Doktor, Program Studi Ilmu Hukum, dan

Fifi Junita, S.H., CN., M.H., LLM., Ph.D.,selakuSekretaris Program Doktor,

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Iman Prihandono, S.H., M.H., L.LM, Ph.D selaku mantan Sekretaris Program Doktor, Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Airlangga, serta seluruh staf administrasi. Terima kasih atas segala bantuan akademik yang selama ini diberikan kepada saya dalam mengikuti pendidikan.

Ditengah-tengah berbagai aktifitas dan kesibukan, namun pelayanan yang

bersahaja dan penuh dengan disiplin, telah menjadikan saya mendapatkan

pengalaman yang begitu berfaarga, dalam tugas dan tanggung jawab keilmuan.

Kepada yang terhormat, Dr. Bambang Widigdo, M.Sc., selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan, dan Dr. Ir. Jabarsyah., selaku Mantan Rektor Universitas Borneo Tarakan, dan Para Wakil Rektor, saya menyampaikan terima kasih, telah memberikan kesempatan sekaligus izin Belajar kepada saya

untuk mengikuti Pendidikan Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Airlangga, Surabaya.

Ucapan yang sama pula, saya sampaikan kepada yang terhormat, Dr. Marthin, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, serta Para Pembantu Dekan, staf administrasi Fakultas Hukum Universitas Borneo yang memberikan bantuan dan fasilitas selama saya mengikuti

pendidikan Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga,

(9)

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Zulvia Makkah, S.H., Safriani, S.H., M.H., Wiwin Dwi Ratna, S.H.,M.Hum., Dr. July Esther, S.H., M.H., yang telah membantu tugas-tugas di Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan. Rekan-rekan sejawat yang selama ini juga memberikan perhatian,

dukungan dan semangat kepada saya selama mengikuti pendidikan.

Terima kasih kepada rekan-rekan angkatan 2009/2010 Semester genap

Program Doktor, Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Airlangga, Ketua kelas Hardja Wandhira, S.H., M.Hum., Rekan-rekan seperjuangan dari Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, Dr. Marthin, S.H., M.Hum., Syafruddin, S.H., M.Hum., Wiwin Dwi Ratna Febrianti, S.H., M.Hum., Dr. July Esther, S.H., M.H., Muhammad Astra, S.H., M.Kn., Darwis Manurung, S.H., M.Hum. Juga Terima kasih kepada Ilham Agang, S.H., M.H., rekan Angkatan 2011/2012 dan Marthen Bokko Salinding, S.H., M.H., rekan angkatan 2012/2013 yang telah membantu dan memberikan perhatian, dukungan dan semangat kepada saya selama mengikuti pendidikan.

Secara khusus, saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus tak

terhingga kepada Ayahanda (Alm) H. Ismail dan Ibunda Hj. Habiba beserta keluarga tercinta atas doa dan segala pengorbanan, cinta kasih serta perhatian

yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini.

Ucapan terima kasih juga, saya sampaikan kepada istri tercinta Hj. Muli yang tak permah lelah berdoa untuk semua perjuangan dalam menempuh pendidikan.

(10)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …x BASRI

berjuang sehingga dengan Pertolongan dan Ridho Allah, saya dapat

menyelesaikan perjuangan ini.

Saya menyadari sungguh bahwa proses pendidikan yang saya jalani

hingga pada akhir penyelesaian studi di Program Doktor, Program Studi Ilmu

Hukum, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, juga tidak terlepas dari

bantuan baik bantuan moral maupun material, dari berbagai pihak yang diberikan

kepada saya, sehingga tidak berkelebihan jika pada kesempatan ini saya

menyampaikan ucapan terima kasih, kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Sri Hajati, S.H., M.S., selaku Direktur Pascasarjana, Universitas Airlangga, beserta para Asisten Direktur dan seluruh staf administrasi Program Pascasarjana Universitas Airlangga;

2. Para dosen, Program Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas

Airlangga, masing-masing, Prof. Dr. M. Zaidun, S.H. M.SL., Prof. Dr. F. Limahelu, S.H.,L.LM., Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H., L.L.M., Prof. Dr. Basuki Rekso Wibowo, S.H., M.S. Nurul Barizah, S.H., LL.M., Ph.D;

3. Dosen Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD), masing-masing, Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.S., Dr. Dina Sunyowati S.H., M.Hum., dan

Dr. Sukardi, S.H., M.H;

4. Dosen Mata Kuliah Pendidikan, Kealihan dan Ketrampilan (MKPKK),

masing-masing, Prof. Dr. Eman Ramelan, S.H., M.S., Dr. Aktieva Tri Tjitrawati, S.H., M.Hum., Dr. Hadi Shubhan, S.H., C.N., M.H., dan

(11)

5. Para Penguji pada Ujian Kualifikasi, masing-masing Prof. Dr. Isnaini, S.H., M.Hum., Prof. Dr. Hj. Sri Hajati, S.H., M.S., Prof. Dr. Eman Ramelan, S.H., M.S., Prof. Dr. Lucianus Budi Kagramanto, S.H., M.H., Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H., Prof. Dr. Drs. Abd Shomad, S.H., M.H., Dr. Dina Sunyowati S.H., M.Hum;

6. Para Penguji pada Ujian Proposal Disertasi, masing-masing, Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.S., Prof. Dr. Hj. Sri Hajati, S.H., M.S., Prof. Dr. Eman Ramelan, S.H.,M.S., Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.S., Dr. Dina Sunyowati S.H., M.Hum., Dr. Sri Winarsi, S.H., M.H., Iman Prihandono, S.H., M.H, L.LM, Ph.D;

7. Para Penguji pada Ujian Kelayakan Disertasi, masing-masing, Prof. Dr. Hj. Sri Hajati, S.H., M.S., Prof. Dr. Eman Ramelan, S.H., M.S., Prof. Dr. Didik Endro Purwoleksono, S.H.,M.H., Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.S., Dr. Dina Sunyowati S.H., M.Hum., Dr. Sri Winarsi, S.H., M.H., Iman Prihandono, S.H., M.H, L.LM, Ph.D;

8. Para Penguji pada Ujian Tertutup Disertasi, masing-masing,Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.S., Prof. Dr. Eman Ramelan, S.H., M.S., Prof. Dr. Didik Endro Purwoleksono, S.H.,M.H., Prof. Dr. Agus Yudha Hernoko, S.H., M.H., Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.S., Dr. Dina Sunyowati S.H., M.Hum., Dr. Sri Winarsi, S.H., M.H;

(12)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xii BASRI

Kagramanto, S.H., M.H., Prof. Dr. Drs. Abd Shomad, S.H., M.H., Dr. Agus Sekarmadji, S.H., M.S., Dr. Sukardi, S.H., M.H., Dr. Dina Sunyowati S.H., M.Hum., Dr. Sri Winarsi, S.H., M.H., Dr. Herlambang Perdana Wiratraman, S.H., M.A.

Akhimya, saya menyadari bahwa penulisan Naskah Disertasi ini masih

jauh dari kesempumaan, kesempurnaan adalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa,

oleh karena itu, saya berharap semoga Naskah Disertasi ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu hukum di masa yang akan

datang.

Surabaya, Agustus 2015

(13)

RINGKASAN

Pengelolaan sumber daya kelautan mempunyai perbedaan jika

dibandingkan dengan bidang yang ada didaratan misalnya kehutanan, terhadap

hutan dilakukan pengukuhan kawasan hutan untuk membedakan antara hutan

negara dengan hutan hak, tidak demikian terhadap bidang kelautan. Merumuskan

rezim “property rights” di wilayah pesisir dan laut tidak semudah seperti

merumuskannya di wilayah hutan. Pengelolaan sumber daya kelautan bagian dari

pengelolaan sumber daya alam (agraria dalam arti luas), sehingga pengelolaan

kelautan perlu untuk melihat dan menyesuaikan dengan prinsip-prinsip yang ada

dalam pengelolaan sumber daya alam, dengan demikian perlu digali seperti

apakah pengelolaan kelautan yang berdasarkan prinsip-prinsip hukum sumber

daya alam, termasuk terkait masalah konsepsi penguasaan negara atas sumber

daya alam, khusus dengan sumber daya kelautan hal ini akan berkaitan juga

dengan konsep kedaulatan dan hak berdaulat.

Pengelolaan sumber daya kelautan tidak dapat dipisahkan dengan kelautan

istilah kelautan secara umum berhubungan dengan kegiatan di laut yang meliputi

dasar laut dan tanah di bawahnya, badan air, landas kontinen termasuk sumber

kekayaan yang ada di dalamnya, kegiatan di permukaan laut, dan ruang di

atasnya. UUPA menjadikan laut sebagai bagian dari air dapat dilihat pada Pasal 1

ayat (1) Seluruh wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat

Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa Indonesia. (2) Seluruh bumi, air dan ruang

angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah

(14)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xiv BASRI

ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional. Laut tidak

mungkin dipagari secara fisik sebagai tanda batas wilayah atau pun diduduki

sepanjang tahun sebagai penguasaan. Hak Penguasaan oleh Negara tidak lepas

dari wilayah yang di kuasai oleh Negara, demikian juga jika dikaitkan dengan hak

menguasai Negara atas sumber daya alam dalam hal ini khusunya sumber daya

kelautan juga sangat terkait dengan wilayah Negara.

Wilayah Hukum Kelautan Indonesia ialah wilayah atau daerah dimana

dapat dilakukan pengelolaan sumber daya kelautan berdasarkan

ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia dan terkait

langsung dengan wilayah laut Indonesia. Perairan Indonesia adalah laut teritorial

Indonesia beserta perairan kepulauan dan perairan pedalamannya. Negara

Kesatuan Republik Indonesia memiliki: a. kedaulatan pada perairan pedalaman,

perairan Kepulauan, dan laut teritorial; b. yurisdiksi tertentu pada Zona

Tambahan; dan c. hak berdaulat pada Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas

Kontinen. Sedang untuk pelaksanaannya lebih lanjut disebut dalam Kedaulatan,

yurisdiksi tertentu, dan hak berdaulat di dalam wilayah perairan dan wilayah

yurisdiksi dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

hukum Internasional.

Prinsip hukum dalam pengelolaan sumber daya kelautan tidak dapat lepas

dari prinsip hukum dalam pengelolaan sumber daya alam, Jika dilihat secara garis

besar penerapan prinsip pengelolaan sumber daya alam dalam bidang kelautan

maka dapat di rangkum dalam tiga prinsip yaitu;(1) Prinsip keberlanjutan,Untuk

(15)

secara berkelanjutan serta menjamin kepentingan umum secara luas, diperlukan

sebuah konsep pengelolaan wilayah yang bertujuan agar seluruh sumber daya dan

kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dapat dikelola dan dimanfaatkan

secara optimal. (2) Prinsip keterpaduan dan kordinasi, Pengelolaan kelautan

terkait dengan penataan ruang laut yang merupakan upaya untuk mewujudkan

keterpaduan penggunaan berbagai sumberdaya, merekatkan dan menyeimbangkan

pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian

antar kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan

ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional, salah satu prinsip

yang mendasar dalam kerangka penataan ruang yang berfungsi untuk memberikan

landasan untuk mengintegrasikan berbagai kepentingan baik yang bersifat

kewilayaan maupun sektoral. Hal ini disebabkan karena pengelolaan subsistem

yang satu berpengaruh terhadap subsistem yang lain dan pada akhirnya dapat

mempengaruhi sistem wilayah ruang nasional secara keseluruhan. Selain hal-hal

yang dikemukakan diatas, terdapat pula beberapa hal pokok yang menjadi dasar

dari prinsip keterpaduan yakni keterpaduan perencanaan sektoral secara horizontal

dan vertikal; keterpaduan ekosistem darat dan laut; keterpaduan sains dan

manejemen; dan keterpaduan antar negara.(3) Prinsip otonomi dan Desentralisasi

dalam Kerangka Negara Kesatuan, Pengelolaan sumber daya kelautan terkait

dengan konsep tata ruang, penataan ruang laut bersifat keseluruhan dalam wilayah

Negara Indonesia mulai dari tingkat nasional, propinsi dan kebupaten kota

masing-masing mempunyai fungsi dan wewenang yang harus saling menguatkan.

(16)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xvi BASRI

bagi daerah dalam pengaturan batas wilayah pengelolaan sumber daya di wilayah

laut sesuai dengan kewenangannya. Karena itu pengaturan yang jelas terhadap

batas wilayah perencanaan, khususnya dalam batas wilayah laut yang menjadi

batasan kewenangan pemerintah pusat dan daerah, yang akan menjadi wilayah

kewenangannya.

Implementasi pengelolaan sumber daya kelautan dalam

Perundang-undangan di Indonesia, hendaknya merupakan perwujudan dari prinsip

keberlanjutan, prinsip keterpaduan dan kordinasi, dan prinsip otonomi dan

desentralisasi dalam kerangka Negara kesatuan. Beberapa permasalahan terkait

pengelolaan sumber daya kelautan ialah hak apa yang dapat diberikan dan

pembagian kewenangan serta kelembagaannya, peruntukan Kawasan dan Izin

(17)

SUMMARY

Management of marine resources have differences when compared with

the existing fields on land eg forestry, forest conducted the inaugural forests to

distinguish between state forests with forest rights, not so for the maritime field.

Formulating the regime "property rights" in the coastal and marine areas is not as

easy as it formulates in forest areas. Management of marine resources section of

natural resource management (agrarian in the broad sense), so that the

management of marine needs to see and adjust the existing principles in the

management of natural resources, thus need to be explored such as whether

marine management based on the principles natural resources law, including

issues related to the conception of state control over natural resources, specifically

with marine resources this will relate well to the concept of sovereignty and

sovereign rights.

Management of marine resources can not be separated by marine marine

term generally associated with activities at sea which includes the seabed and the

subsoil thereof, bodies of water, including the continental shelf source of wealth

that is in it, the activities at sea level, and the space above it. UUPA make the sea

as part of the water can be seen in Article 1 (1) The whole territory of Indonesia is

the unity of the homeland of all Indonesian people, who are united as a nation of

Indonesia. (2) The whole earth, water and air space, including natural resources

contained within the territory of the Republic of Indonesia, as a gift of God

Almighty is the earth, water and space of Indonesia and is a national treasure. Sea

(18)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xviii BASRI

the year as mastery. Tenure by the State can not be separated from the territory

controlled by the State, as well as if it is associated with the State the right to

control over natural resources in this regard especially marine resources is also

strongly linked to the territory.

Maritime Law Indonesian region is the area or areas where it can do the

management of marine resources under the provisions of the legislation of the

Republic of Indonesia and directly related to the sea area of Indonesia. Indonesia

is the territorial sea waters of Indonesia and archipelagic waters and inland waters.

Unitary Republic of Indonesia has: a. sovereignty in inland waters, the waters of

the islands, and the territorial sea; b. certain jurisdictions Supplement Zone; and c.

sovereign rights in the Exclusive Economic Zone and Continental Shelf. As for

further implementation is called the sovereignty, jurisdictions, and the sovereign

rights in the waters and the territorial jurisdiction conducted under the provisions

of the legislation and international law.

Legal principles in the management of marine resources can not be

separated from the principle or principles of law in the management of natural

resources, If seen in outline the application of the principles of natural resource

management in the marine sector can be summarized in three principles, namely;

(1) The principle of sustainability, to be able to exploit marine resources for

sustainable development of national territory and ensure the public interest at

large, needed a concept that aims to make management of all resources and the

natural resources contained within it can be managed and utilized optimally. (2)

(19)

marine spatial planning which is an attempt to create an integrated use of various

resources, glue and balancing national development and unity of the national

territory, increasing intra-regional harmony, integration between the construction

sector through the process of spatial planning in order the achievement of national

development goals, one of the fundamental principles in spatial planning

framework that serves to provide a foundation for integrating the various interests

of both kewilayaan or sector. This is because the management subsystem that one

affects the other subsystems and can ultimately affect the system as a whole

territory of the national space. In addition to the things mentioned above, there are

also some key points that form the basis of the principle of integration of the

integration of sectoral planning horizontally and vertically; integration of

terrestrial and marine ecosystems; integration of science and the management; and

integration between countries. (3) The principle of autonomy and decentralization

in a unitary state framework, management of marine resources associated with the

concept of spatial, marine spatial planning is the overall in the territory of

Indonesia ranging from national, provincial and district cities each have the

functions and authority that should be mutually strengthen. with the regional

autonomy, marine spatial planning is also an important part of the region in

setting boundaries in the management of marine resources in accordance with

their authority. Because of the clear arrangement of the planning area boundaries,

especially in the sea boundaries that limit the authority of the central and local

(20)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xx BASRI

Implementation of the management of marine resources in the Legislation

in Indonesia, should be a manifestation of the principle of sustainability, the

principle of integration and coordination, and the principle of autonomy and

decentralization within the framework of unity. Some problems related to the

management of marine resources is what can be given rights and distribution of

authority and institutional designation Permit Areas and Marine Resources

(21)

ABSTRACT

Management of Marine Resources on Legal Agrarian

Basri

The marine resource management is a part of natural resource management, which aims to improve people's welfare. Management of marine resources has characteristics typical utilization can be done in three dimensions, namely the sea surface, column and seabed and marine natural resources contained therein.

During this marine area management arrangements tend to be exploitative, inefficient, and unsustainable Many of the factors that led to the ineffectiveness of these coastal resources management, among others, the ambiguity of the ownership and control of resources, legal uncertainty, and conflict management, it encourages the various stakeholders to exploit the resource coastal areas and marine excessive, and trends. Various regulatory legislation related to natural resource management activities in the field of marine had been enacted by the government, either by the central government and local government, the activities stipulated in the legislation generally sectoral. This will hamper from the purpose of the prosperity of the People.

(22)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xxii BASRI DAFTAR ISI

h

SAMPUL DEPAN i

SAMPUL DALAM ii

PROMOTOR DAN KO PROMOTOR iii

LEMBAR PENGESAHAN iv

LEMBAR UJIAN TAHAP I v

UCAPAN TERIMA KASIH vi

RINGKASAN xiii

SUMMARY xvii

ABSTRACT xxi

DAFTAR ISI xxii

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN xxvi

DAFTAR PUTUSAN xxix

DAFTAR SINGKATAN xxx

DAFTAR GAMBAR xxxii

DAFTAR TABEL xxxiii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1

1.2. Tujuan Penelitian 9

1.3. Kegunaan Penelitian 9

1.4. Orisinalitas Penelitian 10

(23)

1.5.1. Hukum Agraria 16

1.5.2. Sumber Daya Kelautan 20

1.5.3. Pengelolaan dan Penguasaan Sumber Daya Kelautan 25

1.6. Metode Penelitian 31

1.6.1. Tipe Penelitian 31

1.6.2. Pendekatan Masalah 32

1.6.3. Bahan Hukum 33

1.6.4. Pengumpulan Bahan Hukum 34

1.6.5. Analisis Bahan Hukum 35

1.7. Pertanggungjawaban Sistematika 36

BAB II. LANDASAN FILOSOFI PENGELOLAAN SUMBER DAYA

KELAUTAN DAN HUKUM AGRARIA 37

2.1. Landasan Filosofi Pengaturan Hukum Agraria 37

2.2. Konsepsi Hukum Agraria Nasional 41

2.3. Hukum Adat Sebagai Dasar/sumber Pembentukan Hukum

Agraria Nasional 58

2.3.1. Hukum Adat Sebagai Dasar/sumber Utama 58

2.3.1.1. Konsepsi Hukum Adat Sebagai Dasar 59

2.3.1.2. Lembaga-Lembaga Hukum Adat 62

2.3.1.3. Sistem Hukum Adat 63

2.3.2. Hukum Adat Sebagai Hukum Pelengkap 65

2.4. Konsepsi Penguasaan Negara 68

(24)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xxiv BASRI

2.5.1. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 001-021-022/PUU-I/2003 78

2.5.2. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 20/PUU-I/2003 81

2.5.3. Putusan Mahkamah Konstitusi No.

058-059-060-063/PUU-II/2004 dan No. 008/PUU-III/2005 83

2.6. Konsepi Sumber Daya Kelautan 88

2.6.1. Sumber Daya Kelautan Sebagai Bagian Dari Sumber

Daya Alam 88

2.6.2. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 99

2.6.3. Wilayah Hukum Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

Indonesia 101

BAB III. PRINSIP HUKUM PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN 120

3.1. Prinsip Hukum Agraria dalam UUPA dan Tap MPR Nomor

IX/MPR/2001 120

3.1.1. Prinsip Hukum Agraria Dalam UUPA 126

3.1.2. Prinsip Hukum Agraria Dalam Tap MPR Nomor

IX/MPR/2001 138

3.2. Prinsip Hukum Pengelolaan Sumber daya Kelautan 143

3.2.1 Prinsip Berkelanjutan 159

3.2.2. Prinsip Keterpaduan dan Koordinasi 168

3.2.3. Prinsip Otonomi dan Desentralisasi

dalam kerangka Negara Kesatuan. 176

BAB IV. IMPLEMENTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN

(25)

4.1. Ketentuan Yang Terkait Pengelolaan Sumber Daya

Kelautan 192

4.1.1. Ketentuan Nasional Terkait Pengelolaan Sumber daya

Kelautan. 192

4.1.2. Ketentuan Internasional Terkait Pengelolaan Kelautan 211

4.1.3. Kerangka Hukum Pengelolaan Kelautan Untuk Harmonisasi

Pengaturan Sumber Daya Kelautan 219

4.2. Penataan Ruang dalam Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 228

4.3. Kelembagaan dan Kewengan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 244

4.4. Peruntukan Kawasan dan Izin Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 249

4.5. Pengelolaan Sumber Daya Kelautan di Amerika Serikat 261

4.6. Putusan Terkait Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 269

Bab V. PENUTUP 279

5.1. Kesimpulan. 279

5.2. Saran. 280

(26)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xxvi BASRI DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

TAP MPR RI No. IX/MPR-RI/2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.

Undang-undang Nomor 4 Prp. Tahun 1960 Tentang Perairan Indonesia (LNRI Nomor 22 Tahun 1960 - TLNRI Nomor 22)

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (LNRI Nomor 104 Tahun 1960 - TLNRI Nomor 2043).

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973 Tentang Landas Kontinen (LNRI Nomor 1 Tahun 1972 - TLNRI Nomor 2994)

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan (LNRI Nomor 65 Tahun 1974 - TLNRI Nomor 3046).

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia(LNRI Nomor 44 Tahun 1983 - TLNRI Nomor 3260).

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 Tentang Pengesahan United Nations Convention On The Law Of The Sea (LNRI Nomor 76 Tahun 1985 – TLNRI Nomor 3319)

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (LNRI Nomor 49 Tahun 1990 - TLNRI Nomor 3419)

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 Tentang Perairan Indonesia (LNRI Nomor 73 Tahun 1996 - TLNRI Nomor 3647).

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (LNRI Nomor 60 Tahun 1999 – TLNRI Nomor 3839)

Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Perikanan (LNRI Nomor 118 Tahun 2004 - TLNRI Nomor 4433)

(27)

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (LNRI Nomor 244 Tahun 2014 - TLNRI Nomor 5587).

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (LNRI Nomor 68 Tahun 2007 - TLNRI Nomor 4725).

Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (LNRI Nomor 84 Tahun 2007 - TLNRI Nomor 4739).

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (LNRI Nomor 4 Tahun 2009 - TLNRI Nomor 4959).

Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LNRI Nomor 140 Tahun 2009 - TLNRI Nomor 5059).

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan UU Perikanan (LNRI Nomor 154 Tahun 2009 - TLNRI Nomor 5073).

UU No 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (LNRI Nomor 130 Tahun 2013 – TLNRI Nomor 5432)

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (LNRI Nomor 2 Tahun 2014 – TLNRI Nomor 5490).

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (LNRI Nomor 244 tahun 2014 - TLNRI Nomor 5587)

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan (LNRI Nomor 294 Tahun 2014 - TLNRI Nomor 5603).

Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1984 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati Di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (LNRI Nomor 23 Tahun 1984 – TLNRI Nomor 3275)

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah (LNRI Nomor 58 Tahun 1996 - TLNRI Nomor 3643)

(28)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xxviii BASRI

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenagan Pemerintah dan Kewengan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (LNRI Nomor 54 Tahun 2000 - TLNRI Nomor 3952)

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LNRI Nomor 82 Tahun 2007 – TLNRI Nomor 4737)

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 Tentang Konservasi Sumber Daya Ikan (LNRI Nomor 134 Tahun 2007 – TLNRI Nomor 4779)

Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Terluar (LNRI Nomor 101 Tahun 2010 – TLNRI Nomor 5151

Peraturan Menteri

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 02 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap di WPP-NRI

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah

(29)

DAFTAR PUTUSAN

1. Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 001-021-022/PUU-I/2003

tentang Ketentuan ’Unbunding’ dan Penguasaan Negara terhadap Cabang

Produksi Listrik

2. Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 002/PUU-I/2003 tentang

Privatisasi Minyak dan Gas Bumi

3. Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 058-059-060-063/PUU-II/2004

dan 008/PUU-III/2005 tentang Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Air

4. Putusan Mahkamah Konstitusi Perkara Nomor 3/PUU-VIII/2010 tentang Hak

(30)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xxx BASRI DAFTAR SINGKATAN

AMDAL : Analisis Dampak Lingkungan

AFZ : Australian Fishing Zone

BPHN : Badan Pembinaan Hukum Nasional

CMS : Convention on Conservation of Migratory Species of Wild Animals

CZMA : Coastal Zone Management Act

DAK : Dana Alokasi Khusus

DAU : Dana Alokasi Umum

FAO : Food and Agriculture Organization

GBHN : Garis-Garis Besar Haluan Negara

GT : Gross Ton

HGU : Hak Guna Usaha

MK : Mahkamah Konstitusi

HMN : Hak Menguasai Negara

ICM : Integrated Coastal Management

KP : Kelautan dan Perikanan

KKP : Kementerian Kelautan dan Perikanan

LNRI : Lembaran Negara Republik Indonesia

Perda : Peraturan Daerah

Permen : Peraturan Menteri

PP : Peraturan Pemerintah

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

RZWP3K : Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

SDA : Sumber Daya Alam

(31)

SIKPI : Surat Ijin Kapal Penganngkut Ikan

SIPI : Surat Ijin Penangkapan Ikan

SIUP : Surat Ijin Usaha Perdagangan

TAP MPR : Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

TLNRI : Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

TR : Tata Ruang

TZMKO : Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie

UU : Undang-Undang

UUDNRI : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

UNCLOS : United Nations Convention on the Law of the Sea

UUPA : Undang-Undang Pokok Agraria

UUPWP3K : Undang-Undang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau

Pulau Kecil

UUPL : Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup

UUZEE : Undang-Undang Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia

UULKI : Undang-Undang Landas Kontinen Indonesia

UUKSDH : Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya

UNCED : United Nations Conference on Environment and Development

UNFSA : United Nations Fish Stocks Agreement

UUTR : Undang-Undang Tata Ruang

UU Pemda : Undang-Undang Pemerintahan Daerah

WNI : Warga Negara Indonesia

(32)

DISERTASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA …xxxii BASRI DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bagan Ruang Lingkup Pengertian Agraria 47

Gambar 2: Bagan Lingkup Agraria Menurut UUPA 49

Gambar 3: Bagan Berbagai Bidang Hukum Agraria 52

Gambar 4: Bagan Objek Hukum Agraria 53

Gambar 5: Wilayah Negara Indonesia Sebelum Deklarasi Djuanda 103

Gambar 6: Pembagian Kewenagan di Wilayah laut Menurut UNCLOS 108

Gambar 7: Bagan Wilayah Laut dan Yurisdiksi Suatu Negara Menurut

UNCLOS 109

Gamabr 8: Wilayah Negara Indonesia Setelah Deklarasi Djuanda dan

ZEE Menurut UNCLOS 110

Gambar 9.1 : Kedaulatan Negara Pemanfaatan Wilayah Sumber Daya

Alamnya 114

Gambar 9.2: Kedaulatan Negara Pemanfaatan Wilayah Sumber Daya

Alamnya 114

Gambar 9.3: Kedaulatan Negara Pemanfaatan Wilayah Sumber Daya

Alamnya 115

(33)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Perbandingan Asas UU Kelautan dan UUPWP3K dengan

Tap MPR No. IX tahun 2001 145

Tabel 2: Indikator Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah Pesisir dan

Kelautan 162

Tabel 3: Klasifikasi Urusan Pemerintahan 184

Tabel 4: Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kelautan dan Perikanan 191

Tabel 5: Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kelautan dan

Perikanan Dalam UU Pemda 208

Tabel 6: Perbandingan Tata Ruang Di Darat Dengan Rencana Zonasi

Di Perairan 238

Tabel 7: Perbandingan Asas TR dalam UUTR dangan Asas Pengelolaan

Dalam UUPWP3K 239

Gambar

Tabel 3:Klasifikasi Urusan Pemerintahan

Referensi

Dokumen terkait

Cornering adalah menempatkan motor anda saat melewati tikungan cepat dimana masuk lebih dalam dan lebih cepat makan akan lebih baik dalam masuk dan keluar tikungan(Andy

Rektor Universitas Airlangga Surabaya, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti program pendidikan spesialis dalam bidang studi Ilmu Bedah di

R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sebesar 33,3% (34 balita). 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara manifestasi alergi dengan riwayat pemberian ASI eksklusif

Relasi satu ke banyak yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di

Perhatian responden pada keunggulan produk dapat dikatakan lemah, karena informasi mengenai keunggulan produk Starbucks Coffee dirasakan kurang begitu jelas, karena mempunyai

Seorang siswa yang telah terdidik dengan baik melalui pembiasaan yang baik yang sesuai dengan ajaran agama akan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya dalam bentuk perilaku yang

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah memberi bekal ilmu hukum dan membimbing dengan baik selama saya mengikuti perkuliahan..

Zaidun, Muchammad, Penerapan Prinsip-Prinsip Hukum Internasional Penanaman Modal Asing Di Indonesia, Disertasi, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya,