• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU III PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU III PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU III

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

A. PELAKSANAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

1. Anggaran untuk pengendalian pencemaran air

No. Jumlah Anggaran Tahun 2009 Jumlah Anggaran Tahun 2010 Tahun 2011 % (tahun terakhir)

1. APBD total 891.609.134.466 915.487.248.832,34 1.194.154.808.219,64

2. APBD sektor lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup 3. Lembaga pengelola lingkungan hidup. 2.973.452.500 1.517.327.150 1.659.139.825 0.14 (diberi keterangan kalau lembaga tergabung dengan fungsi lain) 4. Lembaga pengelola sampah 2.410.415.000 2.410.415.000 2.700.475.000 0.0023 5. Lembaga/unit pengelola RTH. 1.044.950.000 1.009.950.700 498.514.000 0.0004 6. Pendapatan asli daerah (PAD). 65.991.513.134,38 90.238.879.583,48 115.321.898.743,75 0.097

2.Kebijakan pengendalian pencemaran air:

Identifikasi ketersediaan kebijakan pengendalian pencemaran air:

No. Uraian Status Keterangan

1. Dokumen tertulis tentang

Kebijakan/Program/Kegiatan Pengendalian Pencemaran air

Ada/tidak ada *)

2. Kebijakan/Program/Kegiatan

Pengendalian Pencemaran air dalam bentuk Perda/SK Bupati atau Walikota/Peraturan Bupati atau walikota Ada/Tidak ada *) Perda No 14 2010 Perda No 15 2010 Perda No 10 2011 Perda No 15 2011 3. Kebijakan/Program/Kegiatan

Pengendalian Pencemaran air

digunakan sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran air

ya

digunakan/ tidak

(2)

4. Kebijakan/Program/Kegiatan

Pengendalian Pencemaran air ditetapkan sesuai dengan kaidah yang tertuang di dalam Peraturan MENLH No. 01 Tahun 2010 tentang

Tata Laksana Pengendalian

Pencemaran Air

Ada/Tidak ada *)

5. Kebijakan/Program/Kegiatan

Pengendalian Pencemaran air ditetapkan berdasarkan kondisi

daerah (berdasarkan hasil

inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar, hasil penetapan daya tampung beban pencemaran air, dll)

Ya/Tidak *)

a. Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air:

No. Uraian Status

Pelaksanaan Keterangan sudah belum

1. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air terhadap sumber pencemar institusi atau point source (industri/hotel/ rumah sakit..dll)

٧ - Industri

- RS - Hotel 2. Inventarisasi dan identifikasi sumber

pencemar air terhadap sumber pencemar institusi atau point source untuk usaha skala kecil (bengkel, pengrajin tahu, pengrajin batik....dll) ٧ UKM (tahu, tempe, batik) bengkel, loundry 3. Inventarisasi dan identifikasi sumber

pencemar air terhadap sumber pencemar air untuk kegiatan domestik

٧

4. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air untuk kegiatan pertanian

٧

5. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air untuk kegiatan perikanan

٧

6. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar

٧ SPBU,

(3)

b. Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) Air:

No. Uraian Kegiatan Status

Pelaksanaan Keterangan

1. Pelaksanaan Penetapan DTBP Sudah/belum*) Belum menetapkan DTBP

2. Badan air yang telah ditetapkan

DTBP-nya Sungai...., sungai..., dst. Belum menetapkan DTBP 3. Hasil penetapan DTBP telah

digunakan sebagai dasar

penetapan kebijakan/program

kegiatan pengendalian

pencemaran air

Sudah/belum*) Belum menetapkan DTBP

4. Hasil penetapan DTBP telah

digunakan sebagai dasar

penetapan izin pembuangan air limbah

Sudah/belum*) Belum menetapkan DTBP

c. Pelaksanaan Perizinan dalam Pengendalian Pencemaran Air:

No. Uraian Kegiatan Status

Pelaksanaan Keterangan

1. Daerah Saudara telah

melaksanakan atau menerbitkan Izin Pembuangan/Pemanfaatan Air Limbah

Sudah/belum*) Perda No 15 2010

2. Status Permohonan Izin

a. Jumlah permohonan izin

pembuangan air limbah yang diterima

4 (empat) dokumen

permohonan izin

b. Jumlah permohonan izin

pemanfaatan air limbah pada tanah yang diterima

- (0) dokumen permohonan izin c. Jumlah izin pembuangan air

limbah yang diterbitkan 3 (tiga) dokumen izin

d. Jumlah permohonan izin

pemanfaatan air limbah pada tanah yang diterbitkan

- (0) dokumen izin

e. Jumlah permohonan izin

pembuangan air limbah yang sedang dalam proses perbaikan

1 (satu) dokumen

permohonan izin

f. Jumlah permohonan izin

pemanfaatan air limbah pada tanah yang sedang dalam proses perbaikan

- (0) dokumen permohonan izin

(4)

3. Publikasi Status Perizinan: Papan pengumuman pemda/media elektronik setempat/media cetak setempat/tidak dipublikasikan*)

d. Pelaksanaan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air:

No. Uraian Status Pelaksanaan Keterangan

1. Daerah Saudara telah

melaksanakan Sudah/belum*)

2. Jumlah sumber institusi (point source) yang diawasi a. Jumlah industri yang

diawasi 5 unit 45,4% dari total unit sejenis

b. Jumlah Rumah Sakit

yang diawasi 5 unit 38,4% dari total unit sejenis

c. Jumlah Hotel yang

diawasi 0 unit 0% dari total unit sejenis

d. Jumlah kegiatan jasa Instansi Pengelola Air

Limbah, PD PAM,

Perniagaan, dll., yang diawasi

1 unit 33,3% dari total unit sejenis

e. Jumlah kegiatan SPBU

yang diawasi 0 unit 0% dari total unit sejenis

3. Status penaatan dari hasil pengawasan yang dilakukan

a. Jumlah Industri yang taat 4 unit 8 unit pada tahun sebelumnya

b. Jumlah Rumah Sakit

yang taat 5 unit 6 unit pada tahun sebelumnya

c. Jumlah Hotel yang taat 0 unit 1 unit pada tahun

sebelumnya d. Jumlah kegiatan jasa

Instansi Pengelola Air

Limbah, PD PAM,

Perniagaan, dll., yang taat

1 unit 1 unit pada tahun

sebelumnya

e. Jumlah kegiatan SPBU

(5)

e. Pelaksanaan pembinaan dalam pengendalian pencemaran air:

No. Uraian Status Pelaksanaan Keterangan

1. Daerah Saudara telah

melaksanakan Sudah/belum*)

2. Pembinaan kepada penanggungjawab usaha dan atau kegiatan berdasarkan jenisnya

a. Kegiatan Industri 30 unit 2 kali

b. Kegiatan Hotel - unit - kali

c. Kegiatan Rumah Sakit 10 unit 2 kali

d. Kegiatan Pertanian - unit - kali

e. Kegiatan Peternakan 20 unit 1 kali

f. Kegiatan Perikanan - unit - kali

g. Kegiatan Domestik (kepada

masyarakat) - unit - kali

h. Kegiatan Usaha skala kecil - unit - kali

3. Pembinaan tentang pengendalian pencemaran air kepada aparat pemerintah daerah

a. Seluruh jajaran muspida

setempat (sampai lurah) 30 orang 1 kali 22,7 % dari seluruh muspida b. Staf Pemda (dinas-dinas

sektor) 20 orang 1 kali 0,67% dari seluruh staf sektor

c. Staf Instansi LH 25 orang

1 kali 50% dari seluruh staf Instansi LH d. Staf Instansi LH yang

menangani pengendalian pencemaran air (PPA)

10 orang

1 kali 100% dari seluruh staf yang menangani PPA

f. Penyampaian Laporan:

No. Uraian Status Pelaksanaan Keterangan

1. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air Sudah/Belum*) Secara keseluruhan kegiatan 2. Frekuensi Penyusunan

Laporan Setiap triwulan/smester/ tahunan 3. Penyampaian Laporan

a. Bupati/Walikota Ya/tidak*)

b. Gubernur Ya/tidak*)

(6)

B. Ketersediaan Air Bersih: 1. Ketersediaan Air Bersih:

a. Jumlah Kebutuhan Air Bersih:

No. Tahun Jumlah Rumah

Tangga (KK) Jumlah Kebutuhan Air Bersih (liter atau m3)

1. 2009 242.911 28.154.476 L

2. 2010 247.279 28.684.364 L

3. 2011 264.173 30.644.068 L

Keterangan : Kebutuhan/orang/hari : 116 L (Ditjen Cipta Karya)

b. Jenis sumber pemenuhan kebutuhan (pasokan) air bersih berdasarkan volume: ada No Tahun Total Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih (ribu liter)

Pemenuhan kebutuhan air bersih selain per jenis sumber

(ribu liter)

PD PAM Sumur Sungai PAH MA

1. 2009

2. 2010 1.042,2

3. 2011 21.890,2 2.221,7 17.424,5 389,5 819,8

c. Jenis sumber pemenuhan kebutuhan (pasokan) air bersih berdasarkan jumlah rumah tangga (KK):

No. Tahun Total

Rumah Rumah yang Jumlah tersambung

dengan PD PAM

Jumlah rumah yang mendapat air bersih selain dari PD PAM

Sumur Sungai Mata air PAH Lain-lain 1. 2009 242.911 155.626 2. 2010 247.279 8.985 169.226 1.889 3. 2011 264.173 19.153 217.807 10.248 4.869 21.550

(7)

d. Kualitas Air PD PAM

No. Tahun Jumlah kali pemantauan (frekuensi x jumlah titik

yang dipantau)

Pemenuhan Baku Mutu dalam Lampiran III KeMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002

1. 2009 20 13 MS (65,0%)

2. 2010 17 11 MS (64,7%)

3. 2011 60 42 MS (70,0%)

e. Kualitas Air Sumur:

No. Tahun Jumlah kali pemantauan setiap tahun (frekuensi x jumlah titik yang dipantau)

Pemenuhan Baku Mutu dalam Lampiran III KeMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002

1. 2009 380 79 MS (20,79%)

2. 2010 163 47 MS (28,83%)

3. 2011 463 196 MS (42,33%)

f. Kualitas Air Sungai (untuk sungai yang digunakan sebagai air baku air minum):

No. Tahun Jumlah kali pemantauan setiap tahun (frekuensi x jumlah titik yang dipantau)

Pemenuhan Baku Mutu dalam Lampiran III KeMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002

1. 2009 -

2. 2010 -

3. 2011 -

C. Pemantauan kualitas air:

1. Sumber air permukaan yang dipantau:

No. Uraian Status

Pelaksanaan Frekuensi (kali/thn) 1. Pelaksanaan pemantauan kualitas air

permukaan Sudah/belum

2. Pemantauan kualitas air sungai

a. Sungai di wilayah Kab/Kota 1 sungai 1 x

b. Sungai lintas Kab/Kota 4 sungai 1 x

c. Sungai lintas Provinsi - sungai

(8)

a. Sumber Air Permukaan selain sungai di

wilayah Kab/Kota 69 badan air selain sungai 1 x b. Sumber Air Permukaan selain sungai

lintas Kab/Kota - badan air selain sungai c. Sumber Air Permukaan selain sungai

lintas Provinsi - badan air selain sungai

2. Pemenuhan Baku Mutu Air dari sumber air permukaan yang dipantau: No. Uraian Sumber

Air Permukaan Jumlah Pemantauan (Frekuensi x Titik Pantau)

Jumlah Data Pemantauan yang memenuhi BM Air untuk Kelas

II 1. S. Bedog 3 28/18 2. S. Winongo 5 28/15 3. S. Code 2 28/18 4. S. Gajah Wong 2 28/18 5. S. Opak 3 28/16

D. Ketersediaan Sarana Pengelolaan Air Limbah:

1. Pengelolaan Air Limbah oleh Usaha dan atau Kegiatan (point sources) non skala menengah ke atas:

a. Jumlah usaha dan atau kegiatan yang menghasilkan air limbah (baik air limbah proses maupun air limbah domestiknya):

No. Tahun Jumlah dan Jenis Usaha dan atau Kegiatan (unit) Industri Hotel Rumah Makan Rumah Sakit Lain-lain

1. 2009 15 1 3 9

2. 2010 15 1 3 10 2

3. 2011 15 1 3 12 2

b. Jumlah usaha dan atau kegiatan yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah:

No Tahun Jumlah dan Jenis Usaha dan atau Kegiatan Industri Hotel Rumah

Makan Rumah Sakit Lain-lain Unit kap.*) unit kap.*) unit kap.*) unit kap.*) unit kap.*)

1 2009 15 1 9

2 2010 15 1 10 2

(9)

c. Jumlah usaha dan atau kegiatan yang melakukan pembuangan air limbah domestik ke pusat pengelolaan air limbah domestik:

No. Tahun Jenis sarana pengelolaan Air Limbah Domestik PD PAL

(unit) selain PD PAL (unit) IPAL Komunal Lain-lain (unit) 1. 2009

2. 2010

3. 2011 1 hotel

d. Kualitas Air Limbah yang dibuang oleh setiap unit usaha dan atau kegiatan:

No. Nama

Perusahaan

Badan Air Penerima

Kualitas Air Limbah Domestik Parameter (sesuai BMAL) Nilai Standard (BMAL) (mg/l) Hasil Pemantauan (mg/l) 2009 2010 2011 1. PT Madu Baru /PG. Madukismo S. Winongo, S. Bedog pH 6.0-9.0 7.6 6.6 6,4 BOD 60 8.11 23.1 2,7 COD 100 27.5 57 8 TSS 50 4 4 1 Minyak Lemak 5 1.1 1.8 1 Sulfida 0.5 ttd ttd ttd 2. PT Komitrando pH 6.0-9.0 7.4 - - CN 0.2 0.132 - - TSS 20 3.33 - - Cr 0.5 <0.01 02 - - Cr (IV) 0.1 <0.00 18 - Cu 0.6 1.228 - Zn 1 0.255 - Ni 1 0.542 - Cd 0.01 <0.00 53 - Pb 0.1 0.026 - 3. PT Samitex Sewon S. Winongo BOD 60 28.74 28.1 12,1 COD 150 88.86 92 24 TSS 50 15.86 16 ttd Fenol 0.5 0.24 0.26 0,062 Krom total 1 0.04 0.04 <0,01 Amonia total 8 0.89 - 0,02 pH 6.0-9.0 7.26 - 7,9

(10)

4. PT Pertamina UPMS IV Depot Rewolu …… pH 6.0-9.0 8.38 8.12 7,44 TOC 110 2.03 - 8,62 Minyak Lemak 25 0.20 0.60 0,4 5. PT Adi Satria Abadi ( Penyamakan kulit) Saluran

irigasi BOD COD 100 50 38 99 - - 21,1 44

TSS 50 17 - 11

Cr Total 0.5 0.4 - 0,27

NH3 0.1 0.5 - 0,59

pH 6.0-9.0 8 - 8,2

E. Pengelolaan Air Limbah Kegiatan Usaha Skala Kecil (USK):

1. Jumlah usaha dan atau kegiatan skala kecil yang menghasilkan air limbah (baik air limbah proses maupun air limbah domestiknya):

No. Tahun Jumlah dan Jenis Usaha dan atau Kegiatan (unit)

Pembuat

Tahu/Tempe Bengkel Batik Tapioka Krecek Elektroplating

1. 2009 272 129 28 60 26 22

2. 2010 299 129 35 60 26 17

3. 2011 299 129 35 60 26 17

2. Jumlah usaha dan atau kegiatan skala kecil yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah sendiri maupun terpusat:

No Tahun Jumlah dan Jenis Usaha dan atau Kegiatan

Tapioka Pembuat

Tahu/Tempe

Batik Krecek Elektroplating

unit kap.*) unit kap.*) unit kap.*) unit kap.*) unit kap.*)

1. 2009 1 10 4 5 4

2. 2010 1 10 4 5 5

3. 2011 1 10 4 5 5

3. Jumlah sarana pengelolaan air limbah untuk skala kecil yang terpusat: No. Tahun Jumlah dan Jenis Usaha dan atau Kegiatan

Unit Kapasitas air limbah (m3)

Unit skala kecil yang dapat dilayani

1. 2009 4 1,6 280 – 400 KK

2. 2010 2 2,4 140 – 200 KK

(11)

4. Kualitas Air Limbah yang dibuang oleh setiap pusat pengolahan air limbah usaha skala kecil:

No. Sentra Pengelolaan Air Limbah Domestik Usaha kecil Badan Air Penerima

Kualitas Air Limba Domestik Parameter Nilai Standard (mg/l) Hasil Pemantauan (mg/l) 2009 2010 2011 1. Tapioka Sungai Opak pH 6-9 7 - - BOD 150 60.1 - COD 300 376 - TSS 100 135 - CN 0.3 <0.008 - 2. Tahu Sungai Progo pH 6-9 6.4 - - BOD 75 191 - COD 200 415 - TSS 75 94 - H2S 0.05 ttd - 3. Elektoplating Sungai Code pH 6-9 7.8 - - Cr 0.1 <0.005 - CN 0.2 <0.008 - TSS 20 20 -

F. Pengelolaan Air Limbah Domestik Penduduk 1. Jumlah timbulan air limbah domestik:

No. Tahun Jumlah Rumah Tangga (KK)

Estimasi Total Air Limbah Domestik Dihasilkan

1. 2009 242.711 121.355.500

2. 2010 247.279 123.639.500

3. 2011 264.173 105.669.000

2. Ketersediaan pusat pengelolaan air limbah domestik:

No. Tahun Jenis sarana pengelolaan Air Limbah Domestik PD PAL IPAL Komunal

(selain PD PAL) Lain-lain Unit Kapasitas (liter atau m3) Unit Kapasitas (m3) Unit Kapasitas (liter atau m3) 1. 2009 1 8,164,63 4 1,6 2. 2010 1 9.776,30 2 2,4 3. 2011 1 9.776,30 3 3,6

(12)

3. Jumlah rumah tangga yang tersambung pusat pengelolaan air limbah domestik:

No. Tahun Jumlah Rumah Tangga tersambung (KK) PD PAL IPAL Komunal (selain PD PAL) Lain-lain

1. 2009 300 KK 560 KK

2. 2010 650 KK 260 KK

3. 2011 500 KK 260 KK

4. Jumlah rumah tangga yang tidak tersambung dengan pusat pengelolaan air limbah domestik dan jenis pengelolaan air limbah domestiknya:

No. Tahun Jumlah Rumah Tangga Tidak

Tersambung

Jenis Pembuangan Air Limbah Domestik

Septictank

(KK) Sungai (KK) Lain-lain (KK)

1. 2009 242.711 159.490 40.486 45.393

2. 2010 247.279

3. 2011 264.173

5. Kualitas air limbah yang dihasilkan dari pusat pengelolaan air limbah domestik:

No. Nama

Perusahaan Badan Air Penerima Parameter Kualitas Air Limba Domestik Nilai Standard (mg/l) Hasil Pemantauan (mg/l) 2010 2010 2011 1. Balai IPAL pH 6-9 6,9 BOD 100 77 TSS 100 100 Minyak Lemak 10 - 2. IPAL Komunal Selain PD PAL ……… . pH 6-9 BOD 100 TSS 100 Minyak Lemak 10 3. ………… (sarana selain PDPAL/ IPAL Komunal) ………….. pH 6-9 BOD 100 TSS 100 Minyak Lemak 10

(13)

G. Identifikasi keterkaitan antara ketersediaan air bersih dan water borne-diseases:

No. Tahun Jenis Penyakit Jumlah Pasien

1. 2009 a. Nasofaringitis akut 9.319 b. Dispepsia 1.577 c. Diare 615 d. Dermatitis 1.399 2. 2010 a. Nasofaringitis akut 9.319 b. Dispepsia 1.577 c. Diare 615 d. Dermatitis 1.399 3. 2011 a. Nasofaringitis akut 53.461 b. Dispepsia 15.591 c. Diare 11.045 d. Dermatitis 16.303

H. Dukungan SDM, Sarana dan Fasilitas dalam pelaksanaan pengendalian pencemaran air:

1. Ketersediaan SDM dalam pelaksanaan Pengendalian Pencemaran:

No. Uraian Jumlah

2009 2010 2011 a. Jumlah seluruh staf instansi lingkungan hidup - 39 45 b. Jumlah staf yang bertugas yang bertugas

pengendalian pencemaran air

- 6 5

c. Jumlah PPLHD yang bertugas menangani pengendalian pencemaran air

- - -

2. Ketersediaan Laboratorium terakreditasi yang mendukung pelaksanaan pengendalian pencemaran air :

No. Uraian Jumlah Keterangan

2009 2010 2011 a. Jumlah Laboratorium yang

tersedia 7

Bantul 1 lab Yogya 3 lab Sleman 3 lab

b. Jumlah Laboratorium yang terakreditasi untuk parameter-parameter terkait dengan pengendalian pencemaran air

4 Bantul 1 lab

Yogya 1 lab Sleman 2 lab

(14)

c. Jumlah Laboratorium rujukan terakreditasi untuk parameter-parameter terkait dengan pengendalian pencemaran air

2 Bantul 1 lab

Sleman 1 lab

d. Jumlah Laboratorium rujukan tetapi belum terakreditasi untuk parameter-parameter terkait dengan pengendalian pencemaran air

-

I. Data/Informasi tambahan, kritik dan saran:

………... ………... ………...

(15)

LAMPIRAN

1. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pengawasan Kualitas Air

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pengolahan Air Limbah

3. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2011 tentang Izin Pemakaian Air Tanah Dan Izin Pengusahaan Air Tanah

4. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah

5. Inventarisasi Kegiatan/Usaha Penghasil Limbah Cair 6. Inventarisasi Data Sumber Pencemar

7. Hasil Pemeriksaan Lab Limbah Cair PG/PS Madukismo 8. Hasil Pemeriksaan Lab Limbah Cair PT. Samitex

9. Hasil Pemeriksaan Lab Limbah Cair Pertamina UP IV

10. Hasil Pemeriksaan Lab Limbah Cair PT. Adi Satria Abadi (ASA) 11. Hasil Pemeriksaan Lab Limbah Cair Balai IPAL Sewon

Referensi

Dokumen terkait

 Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2013 beserta kakak – kakak tingkat yang telah membantu saya dalam mengerjakan Laporan Akhir.  Sahabat – sahabatku di

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

3.2 Ekosistem Laut dan Pantai serta Hubungannya Pantai serta Hubungannya dengan Sumber Daya dengan Sumber Daya Alam Alam Ekosistem laut dan pantai meluputi hutan mangrove,

Kami, selaku Dewan Takmir Masjid Raya Vila Inti Persada ingin menyampaikan terima kasih kami kepada bapak/ibu/jamaah yang telah memberikan kontribusi pada kemakmuran Masjid Raya

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Morfologi Organ Reproduksi Musang Luak Jantan (Paradoxurus hermaphroditus) adalah karya saya dengan arahan dari dosen

Meskipun berdasarkan hasil uji statistic tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan makan dengan terjadinya gangguan makan, tetapi kalau dilihat dari

Ini berarti pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh yang bernilai positif yaitu semakin tinggi kompensasi yang diberikan maka semakin tinggi pula kinerja

Beberapa hal tersebut dapat terjadi karena pada proses oksidasi memerlukan oksigen dari bahan makanan yang diserap dan akan menghasilkan suatu produk keluaran