• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT PENGENDALI BEBAN DARI JARAK JAUH DENGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN J2ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANGKAT PENGENDALI BEBAN DARI JARAK JAUH DENGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN J2ME"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

B-48

PERANGKAT PENGENDALI BEBAN DARI JARAK JAUH DENGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN J2ME

Herbin Bernat P.1) , Damar Widjaja2)

1, 2)

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Yogyakarta

2)

E-mail: damar@usd.ac.id

ABSTRAK

Pengendalian perangkat listrik jarak jauh biasanya hanya dapat dilakukan pada jarak tertentu, sehingga apabila jarak antara alat yang dikendalikan dan alat pengendali terlalu jauh, maka pengendalian tidak dapat

terjadi sesuai dengan keinginan. Penggunaan layanan Short Message Service (SMS) yang diterapkan untuk

sistem pengendalian menjadi alternatif yang baik karena luasnya cakupan jangkauan dari jaringan Global System

for Mobile Communication (GSM). Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah perangkat yang dapat mengendalikan beban dari jarak jauh dengan aplikasi SMS menggunakan J2ME. Telepon Seluler 1 mengirimkan SMS ke telepon selular 2 yang tehubung dengan PC. Pengiriman SMS dilakukan dengan aplikasi SMS menggunakan J2ME secara otomatis, tanpa pengetikan pesan. PC akan membaca SMS yang diterima oleh telepon selular 2. Selanjutnya, SMS akan diolah pada PC yang akan digunakan untuk mengendalikan beban yang motor DC. Dari hasil pengujian serta pengambilan data pada aplikasi SMS menggunakan J2ME untuk pengendalian motor DC, dapat disimpulkan bahwa sistem yang dirancang telah bekerja dengan baik. Proses pengendalian pada sistem dapat mengendalikan motor DC. Proses pemantauan dapat berjalan dengan baik karena mampu mengirimkan status motor DC yang menunjukkan kondisi motor DC. Status diterima oleh aplikasi SMS menggunakan J2ME pada telepon seluler 1.

Kata kunci: SMS, J2ME, Kendali Jarak Jauh

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, sampai saat ini masyarakat masih bergantung pada alat seperti

remote control untuk mengendalikan beban pada jarak jauh. Akan tetapi, pengendalian tersebut hanya

dapat dilakukan pada jarak tertentu saja, sehingga apabila jarak antara alat yang dikendalikan dan alat pengendali melewati batas toleransi, maka peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan keinginan (Putra Sastra et al, 2005). Sistem pengendalian beban jarak jauh diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan layanan Short Message Service (SMS) untuk pengendalian sistem menjadi alternatif yang baik karena luasnya cakupan jangkauan dari jaringan Global System for

Mobile Communication (GSM).

Pengendalian beban dengan menggunakan SMS sudah banyak digunakan dan masih terdapat kekurangan yaitu adanya kesalahan format SMS dan lamanya pengetikan SMS. Masalah tersebut dapat diminimalisir dengan aplikasi SMS yang dibangun menggunakan Java2 Micro Edition (J2ME) (Budi Raharjo et al, 2007).

J2ME merupakan salah satu fasilitas pemrograman yang sering digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat diletakkan di telepon selular (Salahuddin et al, 2008). Aplikasi J2ME sering ditemukan pada telepon selular yang sudah didukung fitur Java seperti aplikasi chat, browsing, dan lain-lain. Dari sinilah muncul ide bagaimana cara mengendalikan beban dengan menggunakan fasilitas SMS yang terdapat pada telepon selular yang dikemas pemrograman J2ME. Dengan cara ini, waktu yang digunakan untuk mengetikkan format SMS dalam mengendalikan beban menjadi lebih efisien dan keakuratan lebih terjamin.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah perangkat yang dapat mengendalikan beban dari jarak jauh dengan aplikasi SMS menggunakan J2ME. Penelitian ini bermanfaat untuk memudahkan pengguna dalam mengendalikan beban dari jarak jauh dan menjadi referensi penggunaan program J2ME pada telepon selular.

(2)

B-49

Penelitian ini menggunakan mikrokontroler keluarga AVR ATMega8535 untuk pengolah utama di dalam system, motor DC sebagai beban yang dirancang untuk dapat berputar Clock Wise

(CW), berhenti, dan Counter Clock Wise (CCW), serta .enggunakan telepon seluler GSM yang

support Java seperti MIDP 2.0 dan CLDC 1.0

METODE

Rancangan model sistem yang akan dibuat terdiri dari dua subsistem, yaitu subsistem

hardware (telepon seluler GSM, personal computer (PC), mikrokontroler, motor DC, komunikasi

serial RS232) dan subsistem software (Visual basic). Gambar 1. menunjukkan model sistem hardware

dan Gambar 2. menunjukkan model alur pengolahan SMS yang akan dibuat di PC.

Gambar 1. Model Sistem Hardware

Gambar 2. Model Alur Pengolahan SMS dalam PC

Proses kerja sistem dimulai saat telepon selular 1 dengan menggunakan J2ME mengirimkan SMS perintah ke telepon selular 2. Koneksi yang diberikan J2ME antara aplikasi pada telepon seluler 2 dengan perangkat lain menggunakan koneksi bluetooth untuk meminimalisir biaya akses. Isi SMS yang terletak pada aplikasi telepon seluler 2 akan dikirimkan ke komputer dengan menggunakan

bluetooth, selanjutnya isi SMS diterima dan diolah pada Visual Basic selanjutnya dikirimkan ke

mikrokontroler. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengubah data serial dari PC menjadi data 2 bit yang digunakan untuk mengendalikan motor DC dan mengubah data 2 bit dari motor DC yang dikirimkan ke PC sebagai informasi status motor DC.

Fasilitas bluetooth yang digunakan adalah Serial Port Profile untuk mengirimkan data isi SMS ke PC. Data dikirimkan dari telepon seluler 2 ke serial port PC dan Visual Basic melakukan akses dengan serial port tersebut. Bluetooth adapter yang digunakan adalah bluetooth adapter class 1 yang mendukung fasilitas Serial Port Profile.

SMS perintah yang akan diolah oleh Visual Basic terdiri dari 2 jenis yang terdiri dari program memeriksa status motor DC dan program kendali motor DC. Program akan membaca SMS masuk pada telepon seluler 2 apakah isi SMS berupa memeriksa status atau berupa kendali motor DC. Saat tidak ada SMS yang masuk, program dalam posisi standby menunggu ada SMS masuk untuk diolah.

Perancangan Program Telepon Selular 1, program pengendalian motor DC pada telepon selular 1 menggunakan J2ME. Dengan adanya J2ME ini, tampilan pada telepon selular 1 berupa pilihan yang terdiri dari pengendalian motor DC dan memeriksa kendali motor DC. Pilihan tersebut terhubung dengan aktifitas lanjutan dari program yang dipilih, yang selanjutnya akan diproses oleh J2ME dan berakhir dengan penggunaan fasilitas SMS yang terdapat pada telepon seluler untuk melakukan proses pengendalian atau memeriksa status motor DC sesuai dengan yang dipilih oleh user. Gambar 3. menunjukkan pilihan motor DC yang akan dibuat.

(3)

B-50

Gambar 3. Tampilan Pilihan Motor DC

Gambar 4. menunjukkan flowchart utama program memeriksa dan mengendalikan motor DC pada telepon seluler 1.

Gambar 4. Flowchart Tampilan Awal pada Telepon Seluler 1

Perancangan Program Telepon Selular 2, program pengendalian motor DC pada telepon selular 2 menggunakan J2ME. Dengan adanya J2ME ini, tampilan pada telepon selular 2 berupa Text Field yang terdiri dari SMS dari telepon seluler 1, pengendalian motor DC dan memeriksa kendali

(4)

B-51

motor DC. Tampilan tersebut menunjukkan SMS dari/ke telepon seluler 1. Pada saat Text Field pada bagian SMS dari telepon seluler 1 menampilkan format SMS seperti berhenti, CCW dan CW, menunjukkan telepon seluler 1 meminta pengendalian motor DC. Pada saat Text Field pada bagian SMS dari telepon seluler 1 menampilkan format SMS berupa cek, menunjukkan telepon seluler 1 meminta memeriksa status motor DC. Gambar 5. menunjukkan tampilan Text Field pada telepon seluler 2 yang akan dibuat.

Gambar 5. Tampilan pada Telepon Seluler 2

Gambar 6. menunjukkan flowchart utama program memeriksa dan mengendalikan motor DC pada telepon seluler 1.

(5)

B-52 PEMBAHASAN

Pengujian SMS Sistem, sistem pengendalian dan pemantauan dapat dilakukan dengan melakukan pemilihan pengendalian yang terdapat pada aplikasi telepon seluler 1. Proses pengendalian dan pemantauan dilaksanakan saat telepon seluler 1 mengaktifkan aplikasi yang sudah disesuaikan dengan sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa tingkat akurasi sistem dengan semua proses yang terjadi pada sistem. Pengujian awal yang dilakukan terhadap SMS sistem dilakukan dengan beberapa kondisi sebagai berikut:

1. Telepon seluler 1 (user) dan telepon seluler 2 menggunakan aplikasi J2ME.

2. Pilihan pengendalian dan pemantauan yang terdapat di dalam database sistem untuk pengujian pengendalian motor DC dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Format SMS pada Database

No Format SMS perintah Keterangan

1 Ccw Melakukan pengendalian putaran motor DC berputar CCW

2 Cw Melakukan pengendalian putaran motor DC berputar CW

3 Berhenti Menghentikan pengendalian putaran motor DC

4 Cek Melakukan pemantuan terhadap kondisi motor DC

Tampilan pada telepon seluler 1 (user) dan telepon seluler 2 (server) dengan menggunakan J2ME untuk pengendalian motor DC agar berhenti berputar dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan Pengendalian Motor DC Telepon Seluler 1 dan Telepon Seluler 2 menggunakan J2ME

Data hasil percobaan aplikasi SMS dengan menggunakan J2ME antara telepon seluler 1 (user) dan telepon seluler 2 (server) untuk pengendalian motor DC dapat dilihat pada Tabel 2. Data yang diambil terdiri dari yang dipilih pada telepon seluler 1 dan isi text field yang terletak pada telepon seluler 2. Tampilan text field pada telepon seluler 2 terdiri dari isi SMS dari telepon seluler 1, isi text

(6)

B-53

Tabel 2. Hasil Percobaan Aplikasi SMS untuk Pengendalian Motor DC

Yang dipilih pada telepon seluler 1

Isi Text field SMS

dari telepon seluler 1

Isi Text field

status motor DC

Isi Text field

kendali motor DC

Berhenti Berhenti - berhenti

Ccw Ccw - Ccw

Cw Cw - Cw

Data-data hasil pengujian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa:

1. J2ME melakukan pengiriman isi SMS sesuai dengan pilihan user yang terlihat dari isi text field

SMS dari telepon seluler 1 yang terdapat pada telepon seluler 2, setelah user memilih pilihan pengendalian pada aplikasi telepon seluler 1. Proses ini sesuai dengan flowchart pada Gambar 3.22 di dalam bab perancangan.

2. Text field ”SMS dari telepon seluler 1” dan text field ”Kendali motor DC” pada telepon seluler 2

berisi berhenti, ccw atau cw setelah aplikasi telepon seluler 2 menerima format SMS pengendalian yang dikirimkan dari telepon seluler 1. Proses ini sesuai dengan flowchart pada Gambar 3.34 di dalam bab perancangan.

3. Format SMS yang dikirimkan dari telepon seluler 1 berupa pengendalian motor DC (berhenti,

ccw, atau cw) tidak ditampilkan pada text field status motor DC. Proses ini sesuai dengan Gambar 3.22 dan Gambar 3.34 di dalam bab perancangan.

Tampilan pada telepon seluler 1 (user) dan telepon seluler 2 (server) dengan menggunakan J2ME untuk pemantauan motor DC setelah J2ME mendapatkan data berhenti dari komputer dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Pemantauan Status Motor DC Telepon Seluler 1 dan Telepon Seluler 2 Menggunakan J2ME

Data hasil percobaan aplikasi SMS dengan menggunakan J2ME antara telepon seluler 1 (user) dan telepon seluler 2 (server) untuk pemantauan status motor DC dapat dilihat pada Tabel 3. Data

(7)

B-54

yang diambil terdiri dari yang dipilih pada telepon seluler 1, kondisi aktual motor DC, dan isi text field

status motor DC yang terletak pada telepon seluler 2.

Tabel 3. Hasil Percobaan Aplikasi SMS untuk Memeriksa Status Motor DC

Yang dipilih pada telepon seluler 1

Kondisi motor DC

Isi Text fieldstatus motor DC pada telepon seluler 2

Isi Text fieldstatus motor DC pada telepon seluler 1

cek Motor DC berhenti Berhenti berhenti cek Motor DC berputar ccw Ccw ccw cek Motor DC berputar cw Cw cw

Data-data hasil pengujian pada Tabel 3. menunjukkan bahwa:

1. J2ME melakukan pengiriman isi SMS cek yang terlihat dari isi text field SMS dari telepon seluler 1 yang terdapat pada telepon seluler 2, setelah user memilih cek lalu memilih kirim SMS yang terdapat pada aplikasi telepon seluler 1. Proses ini sesuai dengan flowchart pada Gambar 3.22 di dalam bab perancangan.

2. Aplikasi memasukkan status motor DC ke dalam text fieldstatus motor DC setelah text fieldstatus

motor DC aplikasi pada telepon seluler 2 berisi berhenti, ccw atau cw. Proses ini sesuai dengan

flowchart pada Gambar 3.28 di dalam bab perancangan.

Telepon seluler 1 mengirimkan SMS ke telepon seluler 2. SMS yang diterima pada telepon seluler 2 terdiri dari cek,berhenti, ccw, atau cw kemudian ditampilkan pada text field yang terletak pada telepon seluler 2. Tampilan text field pada telepon seluler 2 terdiri dari isi SMS dari telepon seluler 1, isi text fieldstatus motor DC dan isi text field kendali motor DC. SMS yang dikirim selain menggunakan nomor telepon tujuan juga menggunakan port SMS tujuan (penulis menggunakan port

4321) sehingga SMS yang dikirimkan masuk ke telepon seluler tujuan kemudian diletakkan pada port

SMS sesuai dengan yang ditentukan. SMS yang diterima pada aplikasi telepon seluler 2 dapat ditampilkan dengan melakukan pembacaan port SMS.

Data hasil percobaan aplikasi SMS dengan menggunakan j2ME antara telepon seluler 2

(server) dan komputer dengan menggunakan bluetooth untuk pengendalian motor DC dapat dilihat

pada Tabel 4. Data yang diambil terdiri dari data yang dikirim dari telepon seluler 2 dan data yang diterima pada serialport PC pada COM port 11. Data-data hasil pengujian pada Tabel 4. menunjukkan bahwa J2ME melakukan pengiriman isi data pada kendali motor DC yang terdapat pada telepon seluler 2 setelah aplikasi menerima data pengendalian dari telepon seluler1.

Tabel 4. Hasil Percobaan Mengirimkan Data Dari Telepon Seluler 2 ke serialport komputer pada port 11 Menggunakan Bluetooth

Isi Text field kendali motor DC Data yang terbaca di hyperterminal

pada COM port 11

Berhenti Berhenti

Ccw Ccw

(8)

B-55

Data hasil percobaan aplikasi SMS dengan menggunakan J2ME antara telepon seluler 1 (user) dan telepon seluler 2 (server) dengan menggunakan bluetooth untuk pemantauan status motor DC dapat dilihat pada Tabel 4.3. Data yang diambil terdiri dari data yang ditulis di hyperterminal dan isi

text fieldstatus motor DC. Data yang ditulis di hyperterminal menggunakan koneksi pada COM port

11 serial port komputer dan isi text field status motor DC adalah data yang dikirimkan ke telepon

seluler 2 menggunakan COM port 11 dan melakukan pengisian text fieldstatus motor DC.

Data-data hasil pengujian pada Tabel 5 menunjukkan bahwa J2ME melakukan proses menerima data pada serial port komputer yang terdapat pada komputer sehingga aplikasi dapat menerima data dari komputer. Hal ini menunjukkan keakurasian antara aplikasi J2ME yang telah dibuat dengan proses-proses yang terjadi pada sistem. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan tujuan dan batasan masalah.

Tabel 5. Hasil Percobaan Menerima Data dari Telepon Seluler 2 menggunakan Bluetooth dari Serial Port Komputer

Data yang ditulis di hyperterminal pada COM port 11

Isi Text field status

motor DC

P Berhenti

Q Ccw

R Cw

KESIMPULAN

Dari hasil pengujian serta pengambilan data pada aplikasi SMS menggunakan J2ME untuk pengendalian motor DC dapat diambil kesimpulan:

1. Sistem yang dirancang telah bekerja dengan baik. 2. Proses pengendalian dapat mengendalikan motor DC.

3. Proses pemantauan dapat berjalan dengan baik karena mampu mengirimkan status motor DC yang menunjukkan kondisi motor DC.

Saran bagi pengembangan aplikasi ini selanjutnya adalah method alamat untuk menerima SMS perlu dipertimbangkan agar sistem hanya berjalan oleh nomor telepon yang ditentukan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang telah dibuat melakukan pembacaan port SMS tetapi tidak ada pemeriksaan nomor telepon pengirim pesan SMS.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Raharjo, Imam Heryanto, 2007, Tuntunan Pemrograman JAVA untuk Handphone, Informatika, Bandung.

Putra Sastra, Wiharta, Agus., 2005, Perancangan dan Pembuatan Sistem Kontrol dengan

Memanfaatkan Layanan SMS Telepon Seluler Berbasis Mikrokontroler AT89C51, Teknik

Elektro, Universitas Udayana, Bali.

Shalahuddin M., Rosa A.S., 2009, Pemrograman J2ME: Belajar Cepat Pemrograman Perangkat

Gambar

Gambar 1. Model Sistem Hardware
Gambar  4.  menunjukkan  flowchart  utama  program  memeriksa  dan  mengendalikan  motor  DC  pada  telepon seluler 1
Gambar  6.  menunjukkan  flowchart  utama  program  memeriksa  dan  mengendalikan  motor  DC  pada  telepon seluler 1
Gambar 7. Tampilan Pengendalian Motor DC Telepon Seluler 1 dan   Telepon Seluler 2 menggunakan J2ME
+4

Referensi

Dokumen terkait

(a) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Mustika Memadata telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 684) terhadap PT Direct Vision sebagai

Dengan ini, saya mengajukan permohonan aktivasi EFIN dan mendaftarkan alamat email serta nomor telepon yang digunakan sebagai sarana komunikasi dalam rangka pelaksanaan

[r]

Data yang dikumpulkan dari data sekunder berupa catatan medik meliputi jumlah pasien DKA, umur penderita, jenis kelamin, lokasi kelainan kulit, terapi. Kemudian

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING

Terdapat perbedaan keberhasilan terapi klindamisin dan metronidazol pada infeksi BV saat kehamilan.. Keberhasilan terapi Infeksi BV

8. Dijadikan pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal, serta dijadikan acuan perumusan renstra, pelaksanaan kegiatan, ketercapaian tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan tingkat konsep diri pada sarjana yang belum bekerja di purwokerto. Variable yang digunakan dalam penelitian ini