SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. PADA PEMBUKAAN PAMERAN
THE 9TH JAKARTA INTERNATIONAL HANDICRAFT TRADE FAIR (INACRAFT) TANGGAL 18 APRIL 2007
BALAI SIDANG - JAKARTA CONVENTION CENTER - JAKARTA
Yth. Bapak Presiden RI. beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono, Yth. Ibu Mufida Yusuf Kalla,
Yth. Para Duta Besar Negara Sahabat, Yth. Para Pejabat Tinggi dan Para Menteri, Yth. Sdr. Gubernur DKI,
Yth. Para Pembeli Luar Negeri,
Yth. Para Pengurus BPP dan BPD ASEPHI, Hadirin dan para Undangan yang kami cintai.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatNya, sehingga pada hari ini kita semua dapat berkumpul bersama dalam rangka menghadiri Pembukaan Pameran INACRAFT ke 9 tahun 2007 di Balai Sidang, Jakarta Convention Center, Jakarta.
Pameran INACRAFT diselenggarakan atas prakarsa Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bersama mitra kerjanya PT. MEDIATAMA BINAKREASI, dan akan berlangsung mulai hari ini, tanggal 18 April hingga 22 April 2007. Pameran ini merupakan wujud kerja keras dan kesungguhan
pihak penyelenggara dan para perajin, pengusaha, eksportir serta para UKM kelompok kerajinan.
Bapak Presiden dan Para Hadirin yang kami hormati,
Pameran INACRAFT merupakan pameran barang kerajinan terbesar dan terlengkap di Indonesia saat ini. Dan INACRAFT 2007 diikuti tidak kurang dari 1.650 perusahaan, menempati 1.065 stan dengan luas area pameran 24.000 meter persegi yang berada di Plenary Hall, Main Lobby, Hall A dan Lobby Hall A, Hall B dan Lobby Hall B, serta Ruang Cendrawasih dan sebagian Assembly Hall yang dikhususkan untuk International Pavilion atau paviliun ekspor.
Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan Pameran INACRAFT terus menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, baik dari jumlah peserta, luas area pameran, kontrak dagang yang dihasilkan maupun jumlah pembeli luar negeri yang hadir. Sebagai gambaran, jumlah peserta INACRAFT tahun 2005 sebanyak 1.350 perusahaan, dan meningkat menjadi 1.600 perusahaan di tahun 2006. Dari kontrak dagang, INACRAFT tahun 2005 berhasil mencapai nilai lima juta seratus dua puluh satu ribu lima ratus dolar Amerika (US$ 5,121,500) dan meningkat menjadi enam juta dua puluh satu ribu delapan ratus enam puluh dolar Amerika (US$ 6,021,860) pada INACRAFT 2006.
Kemajuan ini terjadi karena adanya kesadaran dan tekad yang kuat dari pengusaha kerajinan Indonesia, termasuk produsen dan eksportir, untuk terus meningkatkan usahanya. Jalinan hubungan kerja yang sinergis antara perusahaan besar seperti BUMN dan BUMD dengan perusahaan mitra binaannya yang terdiri dari para UKM produk kerajinan juga mendorong mereka untuk ikut berpartisipasi dalam Pameran INACRAFT. Dengan demikian, peluang para UKM produk kerajinan dalam memperluas jangkauan pemasarannya akan menjadi lebih besar dan memperkokoh posisi UKM sebagai salah satu penyangga kekuatan ekonomi nasional.
ASEPHI sebagai penyelenggara INACRAFT akan memberikan penghargaan melalui Inacraft Award kepada peserta terbaik sebagai bentuk apresiasi tertinggi atas karya terbaik anak bangsa dibidang produk kerajinan. Penghargaan ini dihadirkan untuk memacu para peserta Inacraft ke-9 tahun 2007 agar menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, terus melakukan inovasi bagi penciptaan disain baru yang menarik, memiliki keunikan, serta berciri khas budaya dan etnik Indonesia.
Departemen Perdagangan juga akan melakukan memberikan apresiasi kepada para peserta Inacraft yang memiliki produk terbaik dan berorientasi ekspor melalui penganugerahan Penghargaan Kriya Prima Tama. Para pemenang dan penerima penghargaan tersebut nantinya akan dibina secara berkelanjutan dengan mengikutsertakan produk-produk tersebut dalam setiap kegiatan promosi dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan. Penyerahan kedua penghargaan tersebut dilakukan secara bersamaan pada tanggal 20 April 2007.
Bapak Presiden dan Para Hadirin yang kami hormati,
Ekspor Indonesia ke pasar dunia pada tahun 2006 mencatat empat capaian. Pertama, pertumbuhan total ekspor (migas dan non-migas) sebesar 17,7% yang ternyata melampaui pertumbuhan rata-rata ASEAN-5 yang tercatat 17,5%. Kedua, total nilai ekspor melampaui angka US$ 100 milyar, dan merupakan rekor baru. Ketiga, ekspor non-migas juga mencatat rekor tertinggi selama ini, yakni US$ 79,6 miliar. Dan keempat, pertumbuhan ekspor non-migas pada tahun 2006 yang mencapai 19,8% diiringi dengan kenaikan volume 34,8%. Kontributor terbesar terhadap nilai ekspor non-migas tahun lalu adalah sektor industri, namun pertumbuhan sangat tinggi dicatat oleh ekspor sektor pertambangan sebesar 40,8%.
Kontribusi ekspor produk kerajinan Indonesia memang saat ini masih terhitung sangat kecil yaitu sebesar 0,65% senilai US$519 juta dari total ekspor produk non-migas Indonesia. Namun demikian, masih menunjukkan peningkatan yang relatif
besar yaitu 16.0%. Produk kerajinan yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor tersebut antara lain adalah bingkai kayu untuk likisan, foto dan kaca; kotak perhiasan, patung dan ornamen lainnya dari kayu serta keranjang dan barang anyaman. Kecilnya nilai ekspor produk kerajinan ini bukan semata-mata disebabkan kecilnya kuantitas ekspor produk kerajinan, namun lebih disebabkan oleh proses ekspor produk kerajinan yang tidak semuanya dilakukan secara formal, tapi lebih banyak dilakukan secara tidak resmi misalnya sebagai barang bawaan, barang kiriman melalui paket serta dibawa langsung oleh para turis dan lain sebagainya.
Tahun 2007 ini, tantangan yang dihadapi Indonesia juga akan semakin berat, baik karena faktor eksternal maupun internal. Oleh karena itu dibutuhkan kerja keras, koordinasi dan kerjasama serta dukungan lintas sektoral dan peran serta para pelaku dunia usaha agar pertumbuhan ekspor dapat terus kita tingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Bapak Presiden dan Para Hadirin yang kami hormati,
Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Pemerintah, Departemen Perdagangan dalam tahun 2007 ini juga akan melakukan beberapa program yang dapat meningkatkan iklim usaha dan peran dunia usaha serta UKM, baik melalui program penyederhanaan prosedur dan mempercepat proses perijinan, peningkatan daya saing dan maupun fasilitasi pemasaran ke pasar luar negeri dengan melakukan diversifikasi pasar maupun produk ekspor.
Selain itu, kami menyadari bahwa tingginya tuntutan lapangan pekerjaan baru dan perbaikan perekonomian masyarakat melalui pengentasan kemiskinan merupakan salah satu prioritas yang dicanangkan Pemerintah untuk segera ditindaklanjuti. Oleh sebab itu, Departemen Perdagangan sangat peduli akan kemajuan UKM dan Industri Rumahan kelompok produk Handicraft yang berjumlah sangat besar untuk lebih diberdayakan dan difasilitasi sehingga menjadi lebih baik lagi dimasa depan, serta dapat membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian, diharapkan multiplyer effect dari penyerapan tenaga kerja tersebut akan
menimbulkan peningkatan taraf kehidupan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan di wilayah / tempat dimana perusahaan produk kerajinan tersebut berdomisili.
Beberapa program jangka pendek Departemen Perdagangan sebagai penjabaran atas kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan usaha handicraft antara lain melalui pemanfaatan jaringan peritel global sebagai salah satu jalur untuk pemasaran produk ekspor Indonesia, katalisator untuk meningkatkan mutu produk Indonesia dan sebagai ajang seleksi UKM ke pasar lokal maupun global. Disamping program jangka pendek, Departemen Perdagangan juga memiliki beberapa program jangka menengah yang mendukung dalam pengembangan kelompok usaha handicraft, yaitu program Indonesia Design Power. Program ini bertujuan membangun daya saing dengan mengkombinasikan 3 (tiga) kekuatan yaitu design products, packaging dan branding. Intinya, kita mendorong peningkatan nilai produk berbasis kekayaan intelektual Indonesia melalui desain dengan diperkaya oleh nilai budaya, warisan budaya dan inovasi.
Program lainnya ialah melalui pengefektifan diplomasi perdagangan internasional dan promosi, peningkatan kinerja Kantor ITPC dan Atase Perdagangan agar lebih berperan aktif dalam meningkatkan hubungan/kontak dagang antara importir luar negeri dengan eksportir Indonesia melalui networking, lobbying, match-making
dan pelayanan data maupun informasi, kegiatan market intelligence, analisa pasar dan promosi bagi kepentingan dunia usaha. Saat ini terdapat 8 (delapan) kantor ITPC, yang direncanakan terus ditambah dalam waktu dekat serta keberadaan 24 Atase Perdagangan yang tersebar di berbagai negara.
Semua program-program yang telah kami sebutkan diatas, merupakan bentuk kepedulian, perhatian dan komitmen Departemen Perdagangan dalam menjawab berbagai tuntutan dan permintaan dari dunia usaha untuk pengembangan usaha mereka dimasa depan dalam menghadapi persaingan global, mengingat para perajin dan pengusaha/eksportir produk kerajinan adalah sosok kelompok UKM yang keberadaannya saat ini memiliki nilai strategis dan dapat diandalkan sebagai
penggerak perkembangan ekonomi nasional yang berbasis pada ekonomi kerakyatan.
Bapak Presiden dan Para Hadirin sekalian yang kami hormati,
Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta INACRAFT 2007 tersebut, juga harus diimbangi dengan keberadaan para pembeli (buyers) dari luar negeri. Tahun ini ditargetkan 1.000 buyers dari 85 negara akan datang mengunjungi INACRAFT 2007 guna melakukan pembelian produk kerajinan baik dalam jumlah kecil maupun besar.
Kami optimis bahwa target tersebut akan dapat dicapai mengingat masyarakat luar negeri, khususnya importir, kolektor, dan para pecinta aneka produk kerajinan Indonesia telah memprogramkan kunjungannya ke Indonesia. Terlebih lagi karena Pameran INACRAFT telah masuk dalam calendar of international event yang menjadi target kunjungan buyer setiap tahunnya.
Peran Departemen Perdagangan dalam mendukung kesuksesan INACRAFT 2007 juga diwujudkan dalam penjaringan buyer di luar negeri melalui keberadaan kantor ITPC dan Atase Perdagangan sebagai ujung tombak perwakilan Departemen Perdagangan di luar negeri, disamping peran serta para kantor Perwakilan RI diseluruh dunia.
Saat ini juga telah hadir ditengah-tengah kita rombongan misi dagang dari Malaysia dan Jepang, dan kami mengucapkan selamat datang di Pameran INACRAFT 2007. Harapan kami semoga anda sekalian senang berada di INACRAFT dan akan memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan, termasuk membuka peluang kerjasama dengan pengusaha Indonesia.
Bapak Presiden dan Para Hadirin sekalian yang kami hormati,
Akhirnya kami tetap mengharap agar ASEPHI bersama PT. MEDIATAMA BINAKREASI kiranya terus meningkatkan kemampuan, kreativitas, inovasi dalam menyelenggarakan Pameran INACRAFT untuk tahun yang akan datang, sehingga Pameran INACRAFT benar-benar dapat menjadi salah satu wahana promosi yang berkualitas dan menjanjikan serta dapat menciptakan pasar produk kerajinan berskala internasional.
Kepada para perajin, pengusaha/eksportir produk kerajinan raihlah hasil seoptimal mungkin dalam berpartisipasi pada Pameran INACRAFT 2007, dan manfaatkan semua peluang yang ada selama berpameran, layanilah pengunjung dengan sebaik-baiknya, berlaku jujur dalam berniaga, optimis menatap ke depan dan senantiasa belajar untuk meningkatkan daya saing terutama dalam bersaing menuju pasar internasional.
Akhirnya, kami mohon perkenan dan kesediaan Bapak Presiden untuk membuka secara resmi Pameran “The 9th Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Pameran INACRAFT 2007”.
Terima kasih,
Selamat Siang dan Selamat Menikmati INACRAFT 2007
Menteri Perdagangan R.I.
