• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN. Melawan. Halaman 1 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN. Melawan. Halaman 1 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst

PUTUSAN

Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara gugatan perceraian yang diajukan oleh :

Pemohon, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, pendidikan SD, tempat tinggal Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kabupaten Nias, Selanjutnya disebut sebagai “Penggugat” ;

Melawan

Termohon, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan nelayan, pendidikan SD, tempat tinggal Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kabupaten Nias, selanjutnya disebut sebagai. “Tergugat” ;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca surat gugatan Penggugat dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat sesuai dengan surat gugatannya tertanggal 21 Juli 2009 telah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Gunungsitoli dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama tersebut pada tanggal 21 Juli 2009 dengan register Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst. dengan dalil-dalil sebagai berikut ;

1. Bahwa Penggugat adalah istri Tergugat yang sah, menikah pada tanggal 12 Januari 2003 di Desa Afia, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: 01/01/I/2003 tanggal 13 Januari 2003, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tuhemberua ;

(2)

Halaman 2 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagaimana

layaknya suami isteri dan sampai sekarang belum memperoleh keturunan ; 3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah

orang tua Tergugat di jalan Tirta Kecamatan Gunungsitoli selama delapan bulan, kemudian pindah di Desa Afia Dusun III Luaha Bouso, Kecamatan Gunungsitoli Utara sampai saat ini ;

4. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat hanya 2 (dua) bulan rukun dan damai dalam rumah tangga, sesudah itu selalu terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat sering meminum minuman yang memabukkan dan apabila Tergugat dalam keadaan mabuk tersebut Tergugat mengotori di tempat tidurnya dengan cara mengencinginya, sehingga mengakibatkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak ada lagi ketenangan, malah sebaliknya rumah tangga Penggugat dan Tergugat bagaikan neraka dirasakan oleh Penggugat ;

5. Bahwa Penggugat telah beberapa kali menasehati Tergugat agar tidak meminum minuman yang memabukkan tersebut, akan tetapi Tergugat tidak mengindahkannya ;

6. Bahwa selain alasan tersebut di atas juga Tergugat selalu memaksa Penggugat untuk menarik sampan apabila Tergugat pergi melaut dan begitu juga apabila Tergugat kembali melaut, Penggugat harus menjemput atau menarik sampan Tergugat dan apabila Penggugat tidak menuruti perintahnya tersebut, lalu Tergugat memarahi Penggugat dan terjadi pertengkaran anatara Penggugat dan Tergugat ;

7. Bahwa setiap terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat selalu menghancurkan barang-barang dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sering mengucapkan kepada Penggugat kalau tidak tahan lagi dengan perbuatan Tergugat lebih baik bercerai saja dan menyuruh Penggugat pergi mengadu ke Pengadilan Agama ;

8. Bahwa puncak pertengkaran terjadi pada tanggal 11 Juli 2009 penyebabnya seperti yang Penggugat uraikan di atas, karena Penggugat tidak tahan lagi perbuatan Tergugat tersebut lalu Penggugat meminta izin kepada Tergugat untuk menemui orang tua Tergugat di Jalan Tirta Kelurahan Ilir, dan Penggugat menceritakan tentang rumah tangga Penggugat dan Tergugat

(3)

Halaman 3 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst kepadanya, namun orang tua Tergugat tersebut menyatakan bahwa tidak sanggup untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat, kemudian Penggugat pergi ke rumah adik Penggugat di Desa Afia sampai dengan sekarang ;

9. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat tidak tahan dan tidak sabar lagi dengan perbuatan Tergugat, serta telah cukup alasan bagi Penggugat untuk mengajukan gugatan cerai ini kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli, dan mohon kepada Bapak agar memanggil Penggugat dan Tergugat di persidangan Pengadilan untuk didengar keterangannya dengan memberi putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut ;

Primair :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan Talak Satu Ba’in Sughro Tergugat (Termohon) atas diri Penggugat (Pemohon) ;

3. Membebankan biaya perkara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Subsidair :

Mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, Penggugat dan Tergugat secara inpersoon datang menghadap di persidangan ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat dan Tergugat agar mau berdamai kembali dan hidup rukun dalam rumah tangga, namun tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah memberikan kesempatan kepada Penggugat dan Tergugat untuk menempuh jalur mediasi sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Mahkamah Agung RI (PERMA) Nomor 01 Tahun 2008, dengan menunjukkan nama-nama Mediator yang telah ditetapkan di Pengadilan Agama Gunungsitoli, Penggugat dan Tergugat telah menunjuk Drs. H. Ahd. Rasidi, SH., Hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli sebagai mediator, kemudian mediator yang ditunjuk telah melaksanakan mediasi tersebut, namun mediator menyatakan mediasi telah gagal ;

(4)

Halaman 4 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst Menimbang, bahwa oleh karena upaya mendamaikan yang dilakukan oleh Majelis Hakim di persidangan tidak membuahkan hasil, maka pemeriksaan terhadap pokok perkara ini dilakukan dengan terlebih dahulu membacakan surat gugatan Penggugat tertanggal 21 Juli 2009 yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ;

Menimbang bahwa, terhadap gugatan, Tergugat telah pula memberikan jawabannya secara lisan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut ; 1. Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah menikah di

Desa Afia Gunungsitoli tanggal 12 Januari 2003 ;

2. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sebelum menikah tidak saling kenal, dan pernikahan terjadi karena dijodohkan orangtua ;

3. Bahwa selama dalam pernikahan Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan suami istri (dukhul) namun belum memperoleh keturunan ;

4. Bahwa benar setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bergantian sesuai adat, terkadang di Tohia selama 2 bulan di rumah orangtua Tergugat, setelah itu pindah ke rumah orangtua Penggugat di Bo’uso dan setelah itu tinggal di Bo’uso di Desa Afia di rumah Penggugat dan Tergugat sendiri ; 5. Bahwa tidak benar antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran

dan percekcokan, kami hidup rukun-rukun saja kalaupun ada pertengkaran dalam rumah tangga itu hal yang wajar, karena kalau begitu antara Penggugat dengan Tergugat tidak bisa hidup bersama selama 7 tahun ;

6. Bahwa pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat disebabkan Penggugat tidak mau ketika Tergugat suruh lalu Tergugat marah kepada Penggugat, hanya pertengkaran mulut dan tidak pernah Tergugat memukul Penggugat ;

7. Bahwa Tergugat tidak tahu apa alasannya sehingga Penggugat mengadu ke Pengadilan, menurut Tergugat antara Penggugat dengan Tergugat baik-baik saja karena setau Tergugat tidak ada sebab lain kecuali pertengkaran yang tanggal 11 Juli tersebut ;

8. Bahwa benar Tergugat meminum minuman yang memabukkan, akan tetapi Tergugat tidak pernah mabuk kalau minum, apalagi Tergugat sampai mengencingi tempat tidur. Tergugat mabuk hanya ketika mau ke laut saja dengan minum vigor campur telur, tapi sekarang Tergugat tidak minum lagi ;

(5)

Halaman 5 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst 9. Bahwa benar Tergugat menyuruh Penggugat untuk menarik sampan ketika tidak ada orang lagi di laut karena tidak tahu mau minta tolong sama siapa lagi, maka Tergugat minta tolong kepada Penggugat selaku isteri Tergugat ; 10. Bahwa benar Tergugat pernah memecahkan barang di rumah, yaitu ember dan

cuma satu kali, itu karena Penggugat tidak mau ketika Tergugat suruh beli rokok ;

11. Bahwa tidak pernah Tergugat mengucapkan cerai terhadap Penggugat dan menyuruh Penggugat untuk mengadu ke Pengadilan, itu hanya alasan yang diada-adakan saja ;

12.Bahwa tidak benar Tergugat mencuri sepeda seperti yang dituduh Penggugat, itu hanya diada-adakan saja oleh Penggugat, sepeda itu hanya Tergugat pinjam dan telah Tergugat kembalikan lagi ke pemiliknya ;

13. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat masih tinggal dalam satu rumah dan Tergugat tidak mau menceraikan Penggugat ;

Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah menyampaikan Repliknya yang intinya tetap mempertahankan isi gugatannya tersebut ;

Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat tersebut, Tergugat telah menyampaikan Dupliknya, yang intinya bahwa Tergugat tetap pada jawabannya semula ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti di persidangan berupa surat-surat yang terdiri dari ;

- Fotocopy kutipan Akta Nikah Nomor : 01/01/I/2003 atas nama Penggugat dan Tergugat yang diterbitkan oleh kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunungsitoli tanggal 13-1-2003, fotocopy tersebut aslinya telah diperlihatkan dipersidangan dan dinyatakan telah sesuai aslinya setelah dinazegelin oleh Kantor Pos serta ditanda tangani oleh Ketua Majelis dan diparaf lalu diberi tanda P.1;

Menimbang, bahwa atas bukti tertulis Penggugat tersebut, Tergugat membenarkannya ;

Menimbang, bahwa selain bukti tertulis tersebut di atas, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi, sebagai berikut ;

(6)

Halaman 6 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst 1. SAKSI I, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kabupaten Nias, di bawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut ;

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah kakak kandung dari Penggugat ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah 7 tahun yang lalu, akan tetapi belum mempunyai anak dan saksi hadir pada saat pernikahan tersebut;

- Bahwa sepengetahuan saksi, Penggugat mengajukan gugatan cerai karena diantara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan yang terus menerus dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga;

- Bahwa sepengetahuan saksi setelah menikah Penggugat dan Tergugat rukun hanya 1 tahun, setelah itu sering terjadi pertengkaran dan percekcokan mulut dan sekarang telah pisah rumah lebih kurang 1,5 bulan lalu, hal ini saksi ketahui karena jarak rumah saksi dengan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat lebih kurang berjarak 20 rumah ;

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi karena Tergugat mabuk mabukkan, dan itu pernah terjadi di loteng rumah saksi dan selebihnya saksi pernah melihat Tergugat mabuk di pinggir laut dengan minum tuak dan vigor, dan kalau Tergugat mabuk sampai memecahkan viber ; - Bahwa sepengetahuan saksi selain mabuk mabukan Penggugat dan Tergugat

bertengkar karena Tergugat selalu suka perintah kepada Penggugat dan Tergugat menyuruh Penggugat untuk menunggu dipinggir laut untuk menarik sampan, hal ini berkali-kali saksi lihat sendiri ;

- Bahwa sepengetahuan saksi pihak keluarga sudah pernah mendamaikan antara Penggugat dengan Tergugat 2 kali sekitar 2 tahun yang lalu akan tetapi Penggugat tidak mau lagi berdamai dengan Tergugat karena hasilnya selalu dilanggar oleh Tergugat, oleh karena itu menurut saksi antara Penggugat dan Tergugat tidak ada harapan lagi rukun dalam rumah tangga dan saksi tidak mampu lagi untuk mendamaikannya ;

2. Saksi II, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan nelayan, tempat tinggal Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kabupaten Nias, di bawah sumpahnya menerangkan:

(7)

Halaman 7 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah

saudara sepupu dengan Penggugat ;

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah menikah akan tetapi saksi lupa kapan dilaksanakannya, bahwa antara Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri dan belum mempunyai anak dan waktu pernikahannya saksi turut menghadirinya ;

- Bahwa saksi mengetahui selama dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan sudah pernah melihatnya ketika saksi berkunjung ke rumah Penggugat dan Tergugat, akan tetapi saksi tidak pernah melihat Tergugat menghancurkan barang ketika bertengkar ;

- Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena Tergugat sering mabuk mabukan ;

- Bahwa saksi mengetahui pertengkaran tersebut dengan melihat dan mendengar sendiri disamping juga dari cerita dari Penggugat dan Tergugat ; - Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sekitar 1

bulan yang lalu, Penggugat tinggal di rumah kakaknya sedangkan Tergugat tinggal di rumahnya sendiri ;

- Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat, saksi ikut menghadirinya akan tetapi tidak berhasil, karena Penggugat tidak mau lagi berdamai dengan Tergugat dan saksi sudah tidak mampu untuk mendamaikan antara Penggugat dengan Tergugat ;

Menimbang, bahwa atas keterangan kedua orang saksi Penggugat tersebut Penggugat membenarkannya sedangkan Tergugat tetap mempertahankan jawabannya sebagaimana pada dupliknya tersebut dan akan mengajukan satu orang saksinya untuk menguatkan bantahannya yang bernama ;

Saksi III, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan nelayan, tempat tinggal Jalan Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, dibawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut ; - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah abang

ipar dari Tergugat ;

- Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri dan belum mempunyai anak ;

(8)

Halaman 8 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst - Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun-rukun saja dan mereka hidup bahagia sehingga Penggugat dan Tergugat bisa membeli tanah, rumah dan lain-lain. Seandainya Tergugat tukang mabuk tentu Penggugat dan Tergugat tidak bisa hidup seperti ini ;

- Bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar antara Penggugat dan Tergugat bertengkar dan cekcok karena rumah saksi dengan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat berjauhan, kalau Tergugat tukang mabuk tidak mungkin dapat bahagia dan membina rumah tangga seperti sekarang ini ; - Bahwa saksi baru mengetahui masalah ini ketika ditelpon Tergugat untuk

menjadi saksi dipersidangan dan sebelumnya saksi tidak tahu masalah dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan kalau ada masalah itu bisa kita selesaikan, bahkan lebih dari itu bisa kita damaikan ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dan telah menyampaikan kesimpulan akhirnya yaitu tetap dengan gugatannya dan mohon segera diputus dengan mengabulkan gugatan Penggugat;

Menimbang, bahwa Tergugat menyatakan pula dalam kesimpulan akhirnya tidak ada lagi yang akan disampaikan dan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Hakim ;

Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan lebih jauh di persidangan selengkapnya telah di catat dalam Berita Acara Persidangan yang bersangkutan, sehingga untuk mempersingkat uraian putusan ini cukuplah Majelis menunjuk kepada Berita Acara persidangan perkara ini ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat dan Tergugat secara inpersoon hadir di persidangan ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar kembali rukun dalam rumah tangga, sesuai dengan maksud Pasal 154 ayat 1 R.Bg jo Pasal 39 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Pasal 82 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 akan tetapi tidak berhasil, maka

(9)

Halaman 9 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst selanjutnya untuk usaha damai tersebut Majelis Hakim menganjurkan supaya menempuh jalur mediasi, lalu Majelis Hakim menunjukkan nama-nama mediator yang telah ditetapkan di Pengadilan Agama Gunungsitoli, Penggugat dan Tergugat telah menunjuk Drs. H. Ahd. Rasidi, SH, Hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli sebagai mediator, kemudian mediator telah melaksanakan mediasi tersebut namun mediator menyatakan mediasi telah gagal karena Penggugat tetap bersikeras ingin melanjutkan perkara tersebut ;

Menimbang, bahwa Surat gugatan Penggugat telah dibacakan dipersidangan dan Penggugat menyatakan tetap dengan gugatannya tersebut;

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai, agar Pengadilan menjatuhkan Talak Satu Ba’in Sughra dari Tergugat atas diri Penggugat dengan alasan Tergugat seorang yang suka mabuk-mabukan sehingga antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan terus-menerus dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, hal ini sesuai dengan pasal 19 huruf (a dan f) Peraturan Pemertintah Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf (a dan f) Kompilasi Hukum Islam ;

Menimbang bahwa berdasarkan pasal 76 ayat (1) Undang Undang Nomor : 3 Tahun 2006 jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 jo. pasal 134 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa gugatan mengenai perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga harus cukup jelas bagi pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran. Oleh karena itu Majelis Hakim perlu mendengar keterangan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan suami istri, dimana keterangan pihak keluarga tersebut dipandang sebagai bukti ;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa P.1 berupa Kutipan Akta Nikah Nomor : 01/01/I/2003 tanggal 13 -1- 2003 dan dua orang saksi masing-masing bernama SAKSI I dan SAKSI II ;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat maupun saksi-saski yang diajukan oleh Penggugat maupun saksi yang diajukan Tergugat di persidangan Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut ;

(10)

Halaman 10 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat ( P.1 ) yang diajukan oleh Penggugat tersebut berupa fotocopy Kutipan Akta Nikah antara Penggugat dengan Tergugat, yang telah dilegalisir dan bermeterai cukup, Majelis Hakim menilai bahwa alat bukti surat dimaksud telah memenuhi syarat formil dan materil pembuktian, oleh karena itu dapat diterima, dengan demikian harus dinyatakan terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah sebagai suami isteri yang terikat dalam suatu perkawinan yang sah, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1 dan 2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam. Sehingga Penggugat mempunyai kapasitas secara hukum dan harus dipandang sebagai pihak yang berkepentingan langsung dengan perkara ini ( Persona standy in judicio ) ;

Menimbang, bahwa 2 orang saksi yang dihadirkan Penggugat di persidangan adalah orang yang tidak dilarang untuk menjadi saksi dan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya seperti tersebut di atas, dimana keterangan dua (2) orang saksi tersebut berdasarkan hal-hal yang diketahuinya secara langsung, serta keterangan satu sama lainnya tidak saling bertentangan, sehingga telah mendukung kebenaran dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat kesaksian dua orang saksi tersebut baik secara formil maupun materil telah terpenuhi dan dapat di terima, sesuai dengan pasal 308 ayat (1) dan pasal 309 R.Bg ;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya Tergugat telah pula mengajukan seorang saksi bernama : SAKSI III, dimana Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa saksi yang diajukan oleh Tergugat tersebut adalah orang yang tidak dilarang menjadi saksi, telah bersumpah dan telah memberikan keterangan di persidangan, maka secara formil telah memenuhi persyaratan untuk menjadi saksi ;

Menimbang, bahwa setelah Majelis meneliti keterangan saksi Tergugat tersebut, ternyata syarat materil kesaksian tidak terpenuhi, karena saksi tersebut tidak mengetahui keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sejak Penggugat dan Tergugat menikah sampai dengan proses persidangan berjalan, dan terhadap keterangan yang diberikan saksi Tergugat adalah tidak atas dasar apa yang dilihat dan didengar sendiri, akan tetapi adalah berupa kesimpulan

(11)

Halaman 11 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst pribadi saksi sendiri, oleh karena itu Majelis menilai bahwa keterangan saksi Tergugat tersebut tidak dapat dipertimbangkan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan atau dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut, yang dikuatkan dengan alat bukti surat dan keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dan Tergugat, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta konkrit di persidangan yang pada intinya sebagai berikut ; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah tanggal 12 Januari 2003 di Desa

Afia Gunungsitoli, dan telah hidup bersama sebagai suami isteri sampai sekarang namun belum dikaruniai anak ;

- Bahwa sejak pernikahan Penggugat dan Tergugat tinggal bersama secara bergantian sesuai adat Nias, terkadang di rumah orangtua Penggugat di Desa Afia Gunungsitoli, dan Terkadang di Jalan Tirta Gunungsitoli di rumah orangtua Tergugat ;

- Bahwa Penggugat tidak tahan bersuamikan Tergugat, kerena terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus disebabkan sikap Tergugat yang suka main perintah dan mabuk-mabukan dan jika mabuk Tergugat sering mengotori tempat tidur dengan mengencinginya, sehingga menyebabkan Penggugat tidak tahan lagi hidup satu rumah dengan Tergugat dan sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal hingga sekarang lebih kurang 1,5 bulan lamanya ;

- Bahwa perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat sudah pernah dirukunkan oleh pihak keluarga baik keluarga Penggugat maupun keluarga Tergugat akan tetapi tidak berhasil, sehingga tidak ada harapan rukun lagi dalam rumah tangga ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta seperti tersebut di atas, sudah ternyata bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah sampai pada kondisi tidak sehat (broken marriage), yang diliputi perselisihan yang terus menerus dan tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun dalam rumah tangga terlebih lagi antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal ;

Menimbang, bahwa indikasi telah pecahnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dilihat dari perselisihan yang terjadi sejak dua bulan sesudah menikah, bahkan telah berpisah tempat tinggal, indikasi itu diperkuat pula

(12)

Halaman 12 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst dengan sikap memuncaknya kebencian Penggugat terhadap Tergugat sehingga Penggugat tidak mau bersatu lagi dengan Tergugat ;

Menimbang, bahwa secara psikologis Penggugat merasa perkawinannya dengan Tergugat tidak dapat dipertahankan lagi, karenanya Penggugat merasa pernikahannya dengan Tergugat tidak mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin karena sikap Tergugat yang bersikap kasar terhadap Penggugat serta Tergugat selalu dalam keadaan mabuk sehingga rumah tangga yang bahagia, sakinah, mawadah, warahmah yang di bangun atas dasar cinta dan kasih sayang sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak dapat diwujudkan ;

Menimbang, bahwa disisi lain Penggugat merasa mempertahankan ikatan perkawinannya dengan Tergugat selama kurang lebih 7 tahun tersebut adalah sama dengan memperpanjang beban bathinnya, karena sikap Tergugat yang tidak mau berubah walaupun telah sering dinasehati, oleh karena itu Penggugat merasa melepaskan ikatan perkawinan dengan Tergugat adalah jalan yang terbaik bagi Penggugat maupun Tergugat ;

Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 19 huruf (a dan f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (a dan f) Kompilasi Hukum Islam disebutkan perceraian dapat terjadi karena alasan salah seorang sebagai pemabuk dan antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga ;

Menimbang, bahwa meskipun perceraian merupakan perbuatan yang halal namun dibenci Allah, sedapat mungkin di hindari oleh setiap pasangan suami isteri, akan tetapi mempertahankan keadaan rumah tangga in casu Penggugat dan Tergugat dengan kondisi seperti tersebut di atas diyakini akan mendatangkan keburukan atau mufsadat yang lebih besar, dari pada kebaikan atau maslahat yang akan di capai, padahal menolak mafsadat atau keburukan, lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan, sebagaimana disebutkan dalam kai’dah Fiqhiah (Kitab Al-Bayan halaman 38);

ﺢﻟﺎﺼﻣﻟﺍ ﺏﻟﺠ ﻰﻠﻋ ﻢﺩﻗﻣ ﺩﺴﺎﻔﻣﻠﺍ ﺃﺭﺪ

(13)

Halaman 13 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst Dengan demikian jalan terbaik bagi keduanya adalah mengakhiri ikatan perkawinanan tersebut dengan jalan bercerai ;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah di pertimbangkan di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah mempunyai alasan dan pembuktian yang cukup, sebab telah sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (a dan f) Peraturan Pemerintah Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (a dan f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia oleh karenanya gugatan Penggugat patut dinyatakan dapat diterima dan dikabulkan dengan menjatuhkan Talak Satu Ba’in Sughro Tergugat terhadap Penggugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat ( 1 ) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006, maka biaya perkara yang timbul dibebankan kepada Penggugat ;

Mengingat bunyi pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta dalil-dalil syar’i yang berkenaan dengan perkara ini ;

MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan Talak satu Ba’in Sughro dari Tergugat (Termohon) terhadap Penggugat (Pemohon) ;

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 144.000,-0( seratus empat puluh empat ribu rupiah );

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Gunungsitoli pada hari Kamis tanggal 3 September

2009 M, bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1430 H. oleh kami Drs. Mazharuddin, MH. Ketua Pengadilan Agama Gunungsitoli sebagai Ketua

Majelis, dan Drs. M. Syukri serta Drs. H. Ahmad Rasidi, SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Drs. M. Syukri dan Drs. H. Ahmad Rasidi, SH sebagai Hakim-hakim Anggota serta dibantu Rosman Zega S.Ag. sebagai Panitera dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.

Hakim Anggota Ketua Majelis,

(14)

Halaman 14 dari 14 halaman Putusan Nomor : 16/Pdt.G/2009/PA.Gst

Drs. H. Ahmad Rasidi, SH. Panitera,

Rosman Zega, S.Ag. Rincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,- 30.000,-2. Biaya Panggilan Rp. 100.000,-200.000,- 3. Biaya Leges Rp. 3.000,-6.000,- 4. Biaya Redaksi Rp. 5.000,- 5.000,- 5. Biaya Meterai Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 144.000,- 244.000,-

(Seratus empat puluh empat ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Forum Pengurangan Risiko Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (Forum PRB DIY) adalah Forum adalah wadah yang menyatukan organisasi pemangku kepentingan (multy

Sebuah penelitian di San Francisco menemukan bahwa penggunaan kotak pil dikaitkan dengan kepatuhan yang lebih baik dan tingkat penekanan viral load yang lebih tinggi pada populasi

Hasil telah dilakukan pada kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan, cara berfikir dan bertindak, kecakapan, dan mitra dalam memelihara lingkungan

dan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa melalui penerapan strategi Active Learning Tipe Instant Assessment lebih baik daripada pemahaman konsep siswa

Bunga saga termasuk bunga majemuk bentuk tandan, kecil-kecil dengan mahkota berbentuk kupu-kupu berwarna putih dan ungu muda, bagian bawah berkelamin dua, bagian atas hanya

Manfaat yang tidak langsung dari pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak melalui metode electronic voting (e-voting) oleh BPMPD sangat dirasakan oleh masyarakat desa

Bentuk wisata di Desa Punten melalui peningkatan Sumber Daya Alam (SDA) yaitu agrowisata dengan sektor wisata edukasi pertanian jeruk keprok punten sebagai pengganti wisata

[r]