• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH FELANA RIZKITA SHINTAWATI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI OLEH FELANA RIZKITA SHINTAWATI NIM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER TARI TRADISIONAL REMO BOLET SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMA

NEGERI 1 MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

SKRIPSI

OLEH

FELANA RIZKITA SHINTAWATI

NIM 108811410299

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN AGUSTUS 2012

(2)

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER TARI TRADISIONAL REMO BOLET SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMA

NEGERI 1 MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

Felana Rizkita Shintawati Universitas Negeri Malang E-mail: felashinta@yahoo.com

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) gambaran sikap nasionalisme pada tari tradisional remo bolet, (2) rancangan program ekstrakurikuler tari tradisional remo bolet di SMA Negeri 1 Mojosari, (3) pelaksanaan program ekstrakurikuler tari tradisional remo bolet di SMA Negeri 1 Mojosari, (4) kendala dan upaya yang dihadapi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler tari tradisional remo bolet sebagai upaya meningkatkan sikap nasionalisme siswa di SMA Negeri 1 Mojosari. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian adalah: (1) gambaran sikap nasionalisme pada tari tradisional remo bolet tercermin pada tujuh gerakan dasar tari remo bolet meliputi: sikap rela berkorban, cinta tanah air, semangat juang, semangat kerja, tidak kenal menyerah, disiplin, mementingkan kepentingan bangsa dan negara, pengabdian, kesetiaan terhadap bangsa dan negaranya, suka bekerja keras, bersikap jujur, dan bersyukur kepada Tuhan YME. (2) Rancangan program Ekstrakurikuler tari tradisional remo bolet bertujuan untuk memperkenalkan siswa mengenai kebudayaan yang dimiliki Negara Indonesia. Sekaligus sebagai sarana pengembangan potensi dan bakat yang dimiliki oleh siswa. Supaya siswa dapat menjaga dan melestarikan tari tradisional bangsa Indonesia dengan baik. (3) Pelaksanaan ekstrakurikuler tari remo bolet ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan program yaitu dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. (4) Kendalanya terdapat pada jadwal pelaksanaan yang bentrok dengan jadwal mata pelajaran olah raga. Siswa susah menguasai gerakan tari remo bolet karena jarang latihan sendiri dan sebagian siswa masih belum mengerti sejarah, makna gerak tari yang akan mereka pelajari, dan nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan tari. Upaya yang dilakukan adalah mengganti jadwal kegiatan ekstrakurikuler, memberikan pelatihan kepada siswa secara intensif, dan guru ekstrakurikuler tari memberi materi terlebih dahulu mengenai tari yang akan dipelajari oleh siswa seperti pengertian, sejarah, makna gerak, serta nilai-nilai yang terkandung dalam tari.

Kata kunci: ekstrakurikuler, tari remo bolet, sikap nasionalisme

Sekarang ini rasa nasionalisme terhadap bangsa mulai dipertanyakan, bahkan mulai diragukan keberadaannya. Sering dijumpai anak-anak lebih menyukai produk-produk luar negeri dari pada produk dalam negeri. Baik mengenai kebudayaan, gaya baju (style), makanan, dan sebagainya. Sebelum membahas lebih dalam mengenai nasionalisme, ada baiknya mengetahui terlebih dulu mengenai pengertian nasionalisme. Kohn (Dekker, 1994: 29) berpendapat bahwa, Nasionalisme adalah suatu paham kesetiaan tertinggi individu diserahkan kepada negara kebangsaan. Sementara itu, menurut Carlton J. H. Hayes (Dekker, 1994: 29) nasionalisme itu sebagai fusi antara patriotisme dengan kesadaran sebagai bangsa. Indonesia mempunyai beraneka ragam budaya antara lain meliputi lagu daerah, alat musik tradisional, dan tarian daerah. Namun, sayangnya budaya yang semestinya menjadi warisan

(3)

untuk anak bangsa, malah kurang diminati, mulai dari kalangan anak kecil sampai kalangan tua. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik, harus bisa mencintai dan melestarikan budaya bangsa. Salah satunya dengan cara pengenalan kebudayaan. Pengenalan kebudayaan dapat melalui ekstrakurikuler tari tradisional. Adanya ekstrakurikuler tari tradisional ini sedikit demi sedikit dapat menumbuhkan sikap nasionalisme pada anak. Pasalnya

ekstrakurikuler tari tradisional ini mengajarkan anak untuk mengenali kebudayaan bangsanya dan ikut melestarikan kebudayaan bangsa dengan cara belajar tarian tradisional. SMA Negeri 1 Mojosari adalah salah satu sekolah yang menerapkan ekstrakurikuler tari tradisional. Ada beberapa ekstrakurikuler tari tradisional yakni tari gambyong pangkur, mayang rontek, dan remo bolet.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Untuk mencapai

tujuan tersebut, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan meliputi data yang berasal dari hasil wawancara dan observasi kepada kepala sekolah, guru, dan siswa di SMA Negeri 1 Mojosari. Untuk menjaga validitas data, maka peneliti melakukan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, pelibatan teman sejawat, dan member check.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum SMA Negeri 1 Mojosari

SMA Negeri 1 Mojosari adalah sebuah SMA Negeri yang didirikan pada tahun 1981, yang terletak di wilayah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, tepatnya di Jl. Pemuda no. 55 desa Seduri Kecamatan Mojosari kabupaten Mojokerto propinsi Jawa Timur. SMA Negeri 1 Mojosari ini merupakan sekolah favorit dan merupakan RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). SMA Negeri 1 Mojosari mempunyai beberapa ekstrakurikuler sebagai sarana pengembangan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Ada 18 ekstrakurikuler yakni sepak bola, bola voli, bola basket, bulu tangkis, bahasa Jerman, paduan suara, paskibra, karate, kempo, silat, tari, kesenian islam, karawitan, PMR, mading, pramuka, ECC, dan teater.

Gambaran Sikap Nasionalisme pada Tari Tradisional Remo Bolet

Dalam tari remo bolet terdapat tujuh gerakan dasar yakni iket, tendang, tusuk, ukel, tumpang tali, ulat-ulat, dan sembah. Dalam tari tradisional remo bolet terkandung nilai-nilai nasionalisme yakni nilai kerjasama, nilai cinta tanah air, nilai rela berkorban, nilai

(4)

kedisiplinan, nilai kebudayaan, nilai kebersamaan, dan nilai religi.Gambaran sikap

nasionalisme pada tari tradisional remo bolet tercermin pada tujuh gerakan dasar tari remo bolet meliputi: sikap rela berkorban, cinta tanah air, semangat juang, semangat kerja, tidak kenal menyerah, disiplin, mementingkan kepentingan bangsa dan negara, pengabdian, kesetiaan terhadap bangsa dan negaranya, suka bekerja keras, bersikap jujur, dan bersyukur kepada Tuhan YME.

Rancangan Program Ekstrakurikuler Tari Tradisional Remo Bolet di SMA Negeri 1 Mojosari

Rancangan program Ekstrakurikuler tari tradisional remo bolet di SMA Negeri 1 Mojosari meliputi: (1) latar belakang: seni tari tradisional kurang begitu diminati oleh anak-anak remaja karena disebabkan oleh masuknya budaya-budaya darai luar negeri/manca negara, (2) tujuan: untuk memperkenalkan siswa mengenai kebudayaan yang dimiliki Negara Indonesia. Sekaligus sebagai sarana pengembangan potensi dan bakat yang dimiliki oleh siswa, supaya siswa dapat menjaga dan melestarikan tari tradisional bangsa Indonesia dengan baik. Selain itu mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat dan lebih dalam tentang tari tradisional sehingga secara tidak langsung budaya bangsa dalam bentuk tari tradisional tidak terancam punah, (3) sasaran: siswa kelas X dan kelas XI, (4) strategi: latihan secara rutin dan mengikuti setiap perlombaan, (5) program latihan selama 1 semester: mampu mengenal dan melakukan gerakan untuk membantu dasar gerak tari remo bolet, menyerap materi tari remo bolet, melakukan gerak tari remo bolet yang baik, gagah, tegas, dan mantap, serta

menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan tari remo bolet, (6) materi: senamdasar tari, tari remo bolet, dan pemantapan sikap tari remo bolet, (7) jadawal: ekstrakurikuler ini dilaksanakan pada hari Selasa pukul 14.30-15.30 WIB di aula SMA Negeri 1 Mojosari, (8) langkah-langkah: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler Tari Tradisional Remo Bolet di SMA Negeri 1 Mojosari

Pelaksanaan ekstrakurikuler tari remo bolet ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan program yaitu dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pendahuluan: berdoa dan memotivasi. Kegiatan inti: penyampaian materi, memberikan contoh gerakan dasar teri remo bolet, memberi penjelasan mengenai makna, nilai, dan sikap yang tercermin dalam gerakan tari remo bolet. Penutup: pemberian tugas (latihan di rumah masing-masing), melakukan refleksi, mengakhiri dengan salam. Rincian kegiatannya adalah pelaksanaan ekstrakurikuler tari remo bolet ini dibuka dengan berdoa bersama dan melakukan absensi siswa. Guru menjelaskan pengertian dan sejarah tari remo bolet. Setelah mendengar

(5)

penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan mengenai pengertian dan sejarah tari remo bolet. Setelah siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, guru mencontohkan beberapa gerakan dasar tari remo bolet serta memberikan penjelasan mengenai makna, nilai, dan sikap yang tercermin dalam gerakan tari remo bolet. Sebelum memberi contoh gerakan dasar tari remo bolet, guru mengambil radio tape dan kaset lagu remo bolet kemudian dinyalakan supaya siswa dapat belajar mengenai tempo tari remo bolet. Setelah siswa mengerti penjelasan dari guru, siswa mempraktekkan gerakan dasar yang dicontohkan oleh guru dan guru memperhatikan serta memperbaiki gerakan siswa yang salah. Setelah siswa bisa melakukan gerakan dasar, guru melakukan gerakan tari remo bolet bersama dengan siswa.

Kendala dan Upaya dalam Pelaksanaan Ekstrakurikuler Tari Tradisional Remo Bolet sebagai Upaya Meningkatkan Sikap Nasionalisme Siswa di SMA Negeri 1 Mojosari

Kendalanya terdapat pada jadwal pelaksanaan yang bentrok dengan jadwal mata pelajaran olah raga. Siswa susah menguasai gerakan tari remo bolet karena jarang latihan sendiri dan sebagian siswa masih belum mengerti sejarah, makna gerak tari yang akan mereka pelajari, dan nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan tari. Upaya yang dilakukan adalah mengganti jadwal kegiatan ekstrakurikuler, memberikan pelatihan kepada siswa secara intensif, dan guru ekstrakurikuler tari memberi materi terlebih dahulu mengenai tari yang akan dipelajari oleh siswa seperti pengertian, sejarah, makna gerak, serta nilai-nilai yang terkandung dalam tari.

PENUTUP Kesimpulan

Gambaran sikap nasionalisme pada tari tradisional remo bolet tercermin pada tujuh gerakan dasar tari remo bolet meliputi: sikap rela berkorban, cinta tanah air, semangat juang, semangat kerja, tidak kenal menyerah, disiplin, mementingkan kepentingan bangsa dan negara, pengabdian, kesetiaan terhadap bangsa dan negaranya, suka bekerja keras, bersikap jujur, dan bersyukur kepada Tuhan YME. Rancangan program Ekstrakurikuler tari tradisional remo bolet bertujuan untuk memperkenalkan siswa mengenai kebudayaan yang dimiliki Negara Indonesia. Sekaligus sebagai sarana pengembangan potensi dan bakat yang dimiliki oleh siswa, selain itu mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat dan lebih dalam tentang tari tradisional sehingga secara tidak langsung budaya bangsa dalam bentuk tari tradisional tidak terancam punah. Pelaksanaan ekstrakurikuler tari remo bolet ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan program yaitu dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

(6)

Kendalanya terdapat pada jadwal pelaksanaan yang bentrok dengan jadwal mata pelajaran olah raga. Siswa susah menguasai gerakan tari remo bolet karena jarang latihan sendiri dan sebagian siswa masih belum mengerti sejarah, makna gerak tari yang akan mereka pelajari, dan nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan tari. Upaya yang dilakukan adalah mengganti jadwal kegiatan ekstrakurikuler, memberikan pelatihan kepada siswa secara intensif, dan guru ekstrakurikuler tari memberi materi terlebih dahulu mengenai tari yang akan dipelajari oleh siswa seperti pengertian, sejarah, makna gerak, serta nilai-nilai yang terkandung dalam tari. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar SMA Negeri 1 Mojosari memperhatikan semua ekstrakurikuler dan melengkapi peralatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah, guru ekstrakurikuler terlebih dulu menjelaskan mengenai tari yang akan dipelajari oleh siswa seperti pengertian, sejarah, makna gerak, serta nilai-nilai yang terkandung dalam tari, dan siswa melaksanakan ekstrakurikuler tari ini dengan baik dan bersungguh-sungguh.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Cahyo, B. U. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia dan Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Daryanto. 1996. Sosiologi Olahraga. Semarang: FIK UNNES.

Dekker, Nyoman. 1994. Aneka Ragam Tentang Sejarah. Malang: FKIS-IKIP Malang. Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djoyomartono. 1998. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Siswa Berbakat cetakan 2. Jakarta:

Rineka Cipta.

Pelajaran SMA. 2010. KESENIAN, Pengertian Tari Remo. (online)

(http://novanifqiawansyah.blogspot.com/2010/05/tari-remo-tari-remo-adalah-salah-satu.html) diakses pada tanggal 25 Februari 2012.

Poerwadarminta, W. J. S. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Diolah kembali oleh pusat Bahasa Depdiknas. Jakarta: Balai Pustaka.

Salatalohy, Fahmi & Rio Pelu. 2004. Nasionalisme Kaum Pinggiran. Yogyakarta: LkiS. Satori, Dr. Djam’an. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Satori, Dr. Djam’an. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sartono. 2010. Kebangkitan Nasional dan Nasionalisme Indonesia. (online) (http:// 

202.159.18.43/jsi/1sartono.htm) diakses pada tanggal 2 Februari 2012. Soegito, A. T. 2006. Pendidikan Pancasila. UNNES: UNNES Press.

(7)

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tilaar, H. A. R. 2000. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia: Strategi

Reformasi Nasional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (online) ((http:// www.uusisdiknas.com/) diakses pada tanggal 26 Januari 2012.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Edisi Kelima. Malang: UM PRESS.

Wahdjosumidjo. 2002. Motivasi dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wahyuni Rahayu, Eko. 2012. Tari Ngremo. Kertas kerja disampaikan pada Pelatihan Tari Remo Bolet MGMP Seni Budaya Kabupaten Jombang.

Referensi

Dokumen terkait

- Peta sebaiknya digambarkan dengan lebih menarik, mungkin menggunakan tenaga ahli yang dapat mengambar peta dengan. menggunakan skala

Colombo No.1 Yogyakarta 55281 Telepon : 0274-586168.

Jamuan Tamu Open House Hari Raya Idul Fitri di Rumjab Bupati. Belanja

Untuk menghindari kondisi pasien dengan ketoasidosis diabetikum jatuh pada kondisi tidak stabil, maka yang perlu dilakukan adalah sesegera mungkin

kinerja karyawan melalui komitmen organisasi lebih kecil daripada koefisien pengaruh leader member exchange terhadap kinerja karyawan secara langsung dengan nilai

Barnawi dan M.. Banyakan Kediri ini. Misalnya pembelajaran dikelas dan di luar kelas. Pembelajaran di dalam kelas misalnya pada keterampilan berbicara anak di latih

media tepung mocaf, dan potensial-lebih yang teramati merupakan yang paling rendah pula, sehingga dapat disimpulkan adanya tepung mocaf dalam sampel menyebabkan

Adapun judul skripsi yang saya ajukan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, dan Pengawasan terhadap Kinerja Anggaran Berkonsep Value for Money