• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

35

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif ada 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan utama kita dalam melakukan sebuat penelitian. Dan data sekunder adalah data yang diambil dari orang lain guna mendukung data primer yang ada.

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil wawancara, observasi. Dalam analisis isi data primernya adalah isi komunikasi yang diteliti. Data primer ini termasuk data mentah (raw data) yang harus diproses lagi sehingga menjadi informasi yang bermakna (Kriyantono, 2012: 41).

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data ini bisa diperoleh dari data primer penelitian terdahulu yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga menjadi informasi bagi pihak lain. Karena data sekunder ini bersifat melengkapi data primer, kita dituntut hati-hati atau menyeleksi data sekunder jangan sampai data tersebut tidak sesuai dengan tujuan riset atau mungkin terlalu banyak. Selain melengkapi, data sekunder sangat membantu periset bila data primer terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono, 2012: 42).

(2)

3.2 Satuan Kajian

Keputusan tentang penentuan sampel, besarnya dan strategi sampling begitu, pada dasaranya bergantung pada penetapan satuan kajian. Kadang-kadang satuan kajian itu bersifat perseorangan. Bila perseorangan itu sudah ditetapkan sebagai suatu kajian, maka pengumpulan data dipusatkan di sekitarnya. Yang dikumpulkan adalah apa yang terjadi dalam kegiatannya, apa yang mempengaruhinya, bagaimana sikapnya, dan semacamnya (Moleong, 2011: 225).

Dalam riset komunikasi dikenal dua jenis teknik sampling, yaitu sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Sampel probabilitas adalah sampel yang ditarik berdasarkan probabilitas dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara matematis. Sedangkan sampel nonprobabilitas adalah sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari periset. Pertimbangan ini berdasarkan tujuan riset (Kriyantono, 2012: 154).

Dalam pemilihan narasumber, peneliti menggunakan teknik sampling nonprobabilitas dengan memlih sampel berdasarkan pertimbangan sesuai dengan objek dan tujuan penelitian bukan secara acak.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan salah satu teknik nonprobabilitas yaitu purposive sampling. Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian dan mendukung tujuan penelitian. Sedangkan orang-orang yang tidak sesuai dengan kriteria tidak dijadikan sampel (Kriyantono, 2012: 158).

(3)

Dari penjelsan di atas, peneliti memilih narasumber AR dan MW karena sesuai dengan kriteria tujuan penelitian. Peneliti memilih AR sebagai narasumber karena AR merupakan Public Relations Section Head di Okezone.com. Dan peneliti juga memilih MW sebagai narsumber karena MW merupakan Media Planner Assistant yang bertugas untuk membantu AR dalam kegiatan media relations.

3.3 Tahap -Tahap Riset

Gambar 3.1 Tahapan riset PEMBENTUKAN CITRA OKEZONE.COM MELALUI

KEGIATAN MEDIA RELATIONS

Metode Penelitian : Kualitatif

Pengumpulan Data: - Wawancara mendalam

- Observasi lapangan - Kajian dokumen

Memproses dan Menganalisis Data Menggunakan metode Strauss dan Corbin

Penggunaan Data dalam Peneltian Menjabarkan hasil penelitian

Kesimpulan

Memaparkan hasil penelitian strategi yang dilakukan oleh Okezone.com dalam membentuk

(4)

3.4 Metode Riset

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011: 6)

Elvinaro Ardianto (2011: 58-59) juga menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian dengan metode kuantitatif, seorang peneliti harus menjaga jarak terhadap masalah yang sedang ditelitinya. Sedangkan, dalam penelitian dengan metode kualitatif , justru seorang peneliti menjadi instrument kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian. Sebagai analogi atau perbandingan, penelitian dengan metode kualitatif itu bukan laporan jurnalistik yang bersifat straight news atau deskripsi fakta dan data saja, melainkan hasil depth news (berita mendalam), yang dihasilkan dari depth reporting (liputan mendalam). Artinya, sebuah penelitian kuantitatif ibarat sebuah berita, sedangkan penelitian kualitatif ibarat apa dibalik berita.

(5)

3.5 Pengumpulan dan Pencatatan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara Mendalam (depth interview)

Pengertian wawancara mendalam menurut Kriyantono (dalam Ardianto, 2011: 178-179) yaitu teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respons informan. Artinya, informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam; bila perlu, tidak ada yang disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti sedang bercerita.

Kriyantono juga menjelaskan karakteristik wawancara mendalam, yaitu:

a. Pertama, digunakan untuk subjek yang sedikit atau bahkan satu orang saja. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang mensyaratkan sampel harus dapat mewakili populasi.

b. Kedua, menyediakan latar belakang secara terperinci (detailed background) mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. Dari wawancara ini terelaborasi beberapa elemen dalam jawaban, yaitu opini, nilai-nilai (values), motivasi, pengalaman-pengalaman, maupun perasaan informan.

c. Ketiga, peneliti tidak hanya memerhatikan jawaban verbal informan, tapi juga respons-respons nonverbal.

(6)

d. Keempat, dilakukan dalam waktu yang lama dan berkali-kali. Sebuah wawancara mendalam bisa menghabiskan waktu berjam-jam.

e. Kelima, memungkinkan memberikan pertanyaan yang berbeda atas informan yang satu dan yang lain. Susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan. Jadi, pertanyaan bergantung pada informasi apa yang ingin diperoleh dan berdasarkan jawaban informan yang dikembangkan oleh peneliti.

f. Keenam, sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara peneliti (pewawancara) dan informan, wawancara dapat berlangsung terus.

2. Observasi Lapangan

Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Observasi difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian. Fenomena ini mencakup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni mempunyai dua bentuk data, interaksi dan percakapan. Artinya, selain perlilaku nonverbal juga mencakup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati (Ardianto, 2011: 179-180).

(7)

3. Kajian Dokumen

Data penelitian juga bisa diperoleh dari sumber dokumen dan data statistik. Dokumen terdiri atas tulisan pribadi, seperti buku harian, surat-surat, dan dokumen resmi. Keuntungan bahan tulisan ini antara lain bahan itu sudah ada, sudah tersedia dan siap pakai. Menggunakan bahan ini tidak meminta biaya, hanya memerlukan waktu untuk mempelajarinya. Dokumen resmi banyak terkumpul di tiap kantor atau lembaga. Diantaranya ada yang mudah diperoleh dan terbuka bagi umum untuk dibaca, akan tetapi ada pula yang bersifat intern, bahkan ada yang sangat dirahasiakan demi kepentingan dan keamanan perusahaan, lembaga atau negara. (Ardianto, 2011: 185-186)

3.6 Analisis dan Penafsiran Data

3.6.1 Analisis Data

Pada bagian analisis data, penelitian ini menggunakan model Strauss dan Corbin. Analisis model Strauss dan Corbin terdiri dari tiga jenis pengodean (coding) utama, yaitu: pengodean terbuka (open coding); pengodean berporos (axial coding) dan pengodean selektif (selective coding). (Ardianto, 2011: 223-224). Peneliti memilih analisis data model Strauss dan Corbin melalui pengodean agar dapat mempermudah menganalisis hasil dari wawancara mendalam dengan informan sebagai sumber data yang berkaitan dengan penelitian.

(8)

3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data

3.7.1 Triangulasi

Moleong (2011: 330-332) dalam bukunnya Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaat sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembangding terhadap data itu.

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu bisa di capai dengan jalan:

1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan

5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

(9)

Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang penting disini adalah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut (Patton dalam Moleong, 2011: 331).

Gambar

Gambar 3.1  Tahapan riset  PEMBENTUKAN CITRA OKEZONE.COM MELALUI

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah mencari serta melakukan wawancara maupun dokumentasi yang mendalam mengena i Strategi Storytelling Dalam Kampanye

Sedangkan untuk memperoleh dan menggali informasi yang berkaitan dengan strategi adaptasi Universitas Indonesia dan dampaknya, peneliti melakukan wawancara mendalam tidak

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan analisis data perusahaan. 38) adalah data asli yang dikumpulkan sendiri

Reduksi adalah langkah awal dalam menganalisis yaitu dengan melakukan reduksi terhadap data tersebut, hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam menelaah

Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis data mendeskripsikan data secara mendalam tentang Analisis Evaluasi Diri Sekolah ( EDS ),Program peningkatan Mutu Guru

Sumber Data Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data lapangan yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner dengan narasumber di lokasi

Peneliti adalah instrument utama yang berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, mencari informan sebagai sumber data yang sesuai, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,

Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.70 Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari informan yang