PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN ENVI 4.1.
Bagian Konservasi Sumberdaya Hutan
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Jl. Agro No. 1 Bulaksumur, Sleman, D.I.Yogyakarta
Telp. 0274 550542, Fax. 0274 550541
Email :
pela [email protected]
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DASAR
UNTUK PELAKSANA LAPANGAN
Disusun oleh :
Hero Marhaento, S.Hut., M.Si
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
ENVI 4.1.
BAB I. MENGENAL ENVI
Envi merupakan software pengolah citra yang flexibel. Envi dapat mengolah beberapa tipe data citra yang berasal dari citra satelit asli, ataupun dari hasil olahan pengolah citra lainnya seperti ERDAS atau ER Mapper. Disamping itu, ENVI juga dapat mengolah citra yang berasal dari format generik seperti JPEG, TIFF, GEO TIFF dan lain-lainnya.
Data yang digunakan dalam latihan bab ini adalah :
1. Memulai ENVI 4.1
a. Pilih Start  Program  ENVI 4.1
b. Memahami tampilan depan (GUI) dari ENVI 4.1.
c. Menampilkan citra
Dari jendela menu utama, pilih File  open image file Arahkan ke data can_tmr.img lanjutkan dengan klik open
d. Jendela Available Band List
 Membuka citra Grayscale
o Pilih TM Band 4  pilih Grayscale
e. Grup tampilan dalam ENVI
Terdapat 3 grup tampilan dalam ENVI, yaitu : image window, scroll window, dan zoom window
 Mengenal Image Window
Merupakan jendela utama untuk menampilkan bagian dari citra dalam resolusi sesungguhnya
 Mengenal scroll wondow
Merupakan jendela yang menampilkan citra secara keseluruhan dengan pengurangan resolusi (subsampled factor)
 Mengenal zoom window
Merupakan jendela untuk menampilkan perbesaran dari obyek yang diinginkan.
f. Menampilkan lokasi dan nilai kursor
 Pada menu utama ENVI atau grup tampilan ENVI, PIlih Window  Cursor location / value
 Atau pada jendela image, pilih cursor location / value
 Jelajahi untuk mengetahui nilai dan lokasi dari kursor 2. Perentangan kontras pada citra
Envi memiliki beberapa operasi penajaman kontras secara otomatis.
 Dari jendela image, pilih Enhance dan cobalah beberapa operasi perentangan contrast (linear, linear 0 – 255, dst)
 Bandingkan hasil dari beberapa perentangan kontras tersebut
3. Mengedit warna tampilan
Tampilan warna pada citra dapat diubah dengan menggunakan koleksi ENVI Color Table.
 Pada jendela image, pilih Tools  Color Mapping
 Envi Color Tables
 Coba lakukan beberapa perubahan warna
 Untuk kembali ke warna asal, pilih Option  Reset Color tables
4. Menampilkan Citra berwarna (komposit)
Sebelumnya kita berlatih menggunakan citra satu warna. Selanjutnya kita akan berlatih menggunakan citra berwarna yang dihasilkan dari komposit 3 bands menggunakan pilihan warna RGB (Red, Green , Blue).
 Dalam jendela available bands list, klik RGB color
 Pilih secara berurutan TM Band 1, TM Band 2, dan TM Band 5
 Klik Display #1, pilih New Display
 Load RGB
5. Menghubungkan 2 tampilan display
Kita dapat membandingkan 2 tampilan jendela image dengan operasi Link Displays. Hal ini akan membantu dalam identifikasi obyek dalam saluran yang berbeda.
 Dari jendela image, pilih Tools  Link  Link Displays
 Pilih nomor jendela tampilan yang ingin di Link-kan
BAB II GEOREFERENSI CITRA
Georeferensi merupakan proses pemberian titik ikat lapangan pada citra sehingga informasi yang ditampilkan pada citra memiliki ketepatan spasial (koreksi geometrik). Proses
pemberian titik ikat pada citra sering dikenal sebagai Ground Control Point (GCP).
Data yang digunakan dalam latihan bab ini adalah :
1. Menampilkan citra terkoreksi
 File  open image file  bldr_sp.img
 Keluar jendela available band list
 Load Band
 Untuk melihat informasi geometris citra, pada ikon Map Info pilih Edit Map Information
 Jelajahi tampilan tersebut
 Untuk melihat koordinat lokasi pada citra bisa melalui jendela image, klik dua kali pada citra untuk menampilkan Cursor Location/Value
2. Image to image registration
Dalam latihan ini, citra SPOT yang sudah teregistrasi akan digunakan sebagai base map pada citra LANDSAT TM yang belum memiliki koordinat.
 Tampilkan kedua citra tersebut, bldr_sp.img dan bldr_tm.img
 Tampilkan jendela cursor location/value a. Memulai image to image registration
 Dari menu utama ENVI, pilih Map  registration  Select GCP’s image to image
 Pada menu base map, pilih display#1 (citra SPOT) dan pada warp image, pilih display#2 (citra Landsat TM)
 Klik OK dan akan muncul jendela sbb.
 Mulai melakukan registrasi dengan memilih lokasi-lokasi yang mudah dikenali pada kedua citra. Gerakkan kursor pada citra teregistrasi, gunakan jendela zoom untuk memilih titik ikat secara tepat. Lanjutkan pada lokasi yang sama pada citra tujuan.
 Klik Add point
 Buat titik ikat minimal 4 untuk bisa menampilkan RMS Error.
 Semakin kecil nilai RMS Error semakin baik
 Buat titik ikat sebanyak 20
 Untuk mempersingkat waktu, kita akan menggunakan file titik ikat yang sudah ada
 Pada menu bar jendela GCP Selection, pilih Option  Clear All Points
 Klik File  Restore GCP’s from ASCII
 File GCPs yang sudah dibuat akan ditampilkan, pada kondisi ini menu predict dapat digunakan untuk menambah points pada GCPs.
b. Warping image (koreksi citra)
Warping image adalah proses eksekusi pembuatan GCP pada citra.
 Setelah proses pembuatan GCP selesai , simpan file GCPs
 Untuk eksekusi, pilih Option  Warp file
 Lengkapi jendela informasi tersebut (nama file), yang lain biarkan secara default
3. Image to Map Registration
Dalam latihan ini file vektor berformat Digital Line Graph (DGL) akan digunakan sebagai base map pada citra LANDSAT TM yang belum memiliki koordinat.
 Tampilkan citra LANDSAT TM, bldr_tm.img
 Tampilkan jendela cursor location/value a. Membuat GCP’s dari data vektor
 Dari menu utama ENVI, pilih File  open vector file
 Pada pilihan tipe file, pilih USGS DLG  pilih file bldr_rd.dlg
 Tampilkan dengan pilihan memory untuk menghemat ukuran file.
 Sesuaikan datum dan info lainnya, default tersedia. Pilih OK
 Pada jendela available vector list, pilih ROADS AND TRAILS: BOULDER, CO (merupakan file jalan format vektor)
 Load selected, pilih display#1 dan klik OK
 Keluar jendela image vector
 Pilih Map pada jendela utama ENVI, klik Registration  image to map registration
 Pada jendela citra, tentukan titik ikat yang mudah di identifikasi
(persimpangan jalan). Gunakan jendela zoom
 Pilih titik ikat pada peta vektor yang sama
 Klik kanan pada titik ikat peta vektor, pilih Export Map Location
 Dalam jendela GCP, klik Add points
 Langkah yang sama seperti pada Image to Image Registration
BAB III KLASIFIKASI CITRA
Klasifikasi citra merupakan bagian image processing yang paling penting. Merupakan tahapan untuk mengidentifikasi obyek-obyek pada citra. Pada bagian ini kita akan berlatih untuk menggunakan metode klasifikasi unsupervised dan supervised. Kegiatan post-classification dilakukan untuk memperhalus hasil klasifikasi dengan clump, sieve, combine classes dan accuracy assessment.
Berikut adalah file data yang akan digunakan dalam bab ini.
a. Menampilkan citra dengan color composite
 Dari menu utama ENVI, pilih File  Open Image File
 Pilih can_tmr.img
 Pada jendela available band list, klik RGB dan tentukan band 4, 3 dan 2 dalam susunan R, G, B
 Load Bands
b. Memahami tampilan color composite
Citra dengan color composite band 4,3,2 memberikan kenampakan yang cukup baik untuk mempermudah proses identifikasi obyek. Warna merah terang menunjukkan tingginya nilai spektral saluran infra-merah yang menunjukkan
tingkat vegetasi yang sehat misalnya pada hutan tanaman. Warna merah gelap yang berasosiasi dengan perbukitan menunjukkan vegetasi alami yaitu jenis conifer. Selain itu, kita dapat juga membedakan obyek permukiman, sungai, dll.
c. Klasifikasi Unsupervised (tak-terselia)
Klasifikasi ini menggunakan algoritma yg mengkaji sejumlah besar pixel yg tdk dikenal, kemudian membaginya ke dlm sejumlah klas berdasarkan
pengelompokan biasa nilai citra yg ada, dengan anggapan bahwa nilai di dlm suatu jenis tutupan tertentu seharusnya saling berdekatan pada ruang
pengukuran, sedang pada data kelas yang berbeda harus dapat dipisahkan dengan baik secara komparatif. Kelas yang dihasilkan disini adalah kelas spektral.
 Software ENVI menyediakan dua metode dalam klasifikasi tak terselia, yaitu : K-Means dan ISO-Data
 Dari menu utama ENVI, pilih classification  Un supervised  K-Means
 Pada jendela klasifikasi, pilih jumlah kelas yang diinginkan, misal : 5 kelas
 Pilih memory untuk menghemat ukuran file
 Klik OK
 Pada jendela Available band list, pilih K-means, Load Bands
 Coba lakukan pada hal yang sama dengan metode ISO-Data
 Cermati perbedaannya dengan menggunakan fasilitas Link-Displays d. Klasifikasi Supervised (terselia)
proses pemilihan kategori informasi/klas yang diinginkan, kemudian memilih daerah latihan (training sample) yang mewakili tiap kategori pada citra. Statistik yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar untuk klasifikasi. Apabila klas yang dipilih dapat dipisahkan secara spektral & daerah latihan yang dipilih
mampu mewakili seluruh rangkaian data, maka proses klasifikasi akan berhasil dengan baik.
 Software ENVI menyediakan beberapa metode untuk klasifikasi terselia, antara lain : Parallelepiped, Minimum Distance, Mahalanobis Distance, Maximum Likelihood, Spectral Angle Mapper, Binary Encoding, and Neural Net
 Hal yang harus diperhatikan dalam metode terselia adalah pemilihan
Regions of Interest (ROI)
 Untuk menentukan ROI, langkah-langkah nya adalah sbb.
 Dari jendela image, pilih Overlay  Regions of Interest
 Pada jendela image (disarankan pada jendela zoom), pilih area yang homogen dengan cara klik mouse kiri dan buat poligon yang diakhiri dengan double klik mouse kanan.
 Klik New Region
 Ganti dengan keterangan yang kita inginkan
 Buat beberapa ROI pada kelas yang sama
 Simpan, klik file  save ROI
 Pada latihan ini kita akan menggunakan ROI yang sudah tersedia
 Buka citra Pada jendela ROI, pilih File  Restore ROIs
 Pilih classes.roi
 Klik OK
 Untuk memulai klasifikasi terselia, buka image can_tmr.img
 Pada jendela utama ENVI, pilih Classification  parallelepiped
 Pilih citra can_tmr.img sebagai sumber data, klik OK
 Pada pilihan ROI, pilih select all items untuk memilih semua ROI
 Pilih memory untuk menghemat ukuran file
 Klik Output Rule Image pada posisi No
 Klik OK, untuk menampilkan pada jendela Available Band List
 Pada jendela available band list, tampilkan hasil klasifikasi tersebut
 Lakukan langkah serupa untuk metode klasifikasi yang lain
 Cermati perbedaaannya dengan menggunakan fasilitas Link Displays e. Post Classification (generalisasi hasil klasifikasi)
Kegiatan ini merupakan usaha untuk memperhalus hasil klasifikasi. Salah satunya adalah dengan generalisasi yang bisa dilakukan dengan Clump dan Sieve
 Pada jendela utama ENVI pilih Classification  Post Classification  Sieve Classes
 Pilih file yang sudah terklasifikasi, can_sam.img
 Pilih output memory
 OK
 Classification  Post Classification  Clump
 Pilih output memory
 OK
 Bandingkan hasil dari ketiga citra tersebut f. Post Classification (menyatukan kelas)
Kegiatan ini merupakan salah satu alternatif untuk generalisasi citra dengan cara menggabungkan kelas yang dirasa sama dengan fasilitas combine classes
 Pada menu utama ENVI, pilih Classification  Post Classification  Combine classes
 Pilih file yang sudah terklasifikasi, can_sm.img
 Pilih kelas yang akan dikombinasikan, misal : pilih region#3 pada input file dan unclassified pada output class
 Klik Add combination, klik OK
 Pilih memory
 OK
g. Mengedit warna kelas
Setelah kita melakukan klasifikasi, proses editing warna diperlukan untuk memperbaiki tampilan citra
 Dari jendela image, pilih Tools  Color Mapping  Class Color Mapping
 Pilih kelas yang akan diganti warnanya
 Untuk membuat kelas warna yang permanen, bisa kita simpan file warna tersebut, klik File  Save Changes
h. Bekerja dengan Overlay (interactive overlay)
Salah satu fasilitas dalam ENVI adalah mampu menyediakan tampilan citra dengan hasil klasifikasi secara interaktif.
 Buka citra can_tm.img dalam tampilan grayscale band 4
 Buka citra hasil klasifikasi can_sam.img
 Pada jendela image citra can_tm.img, pilih overlay  Classification
 Pilih can_sam.img sebagai input
 Klik On pada jendela interactive overlay untuk menampilkan pada citra can_tm.img
 Coba satu persatu dan lakukan editing warna hingga tampilan menarik
 Hasil overlay disimpan dalam bentuk gambar, file  save image as  image file
i. Bekerja dengan Overlay (overlay vektor)
Beberapa file yang tersaji dalam bentuk vektor dapat di overlaykan dengan citra.
 Misal kita menggunakan citra hasil klasifikasi can_clmp.img
 Pada jendela image, pilih overlay  vectors
 Pada jendela vectors, pilih file  Open Vector File
 Pilih vector file can_v1.evf dan can_v2.evf, Open j. Convert hasil klasifikasi ke format vektor
Seringkali dalam melakukan operasi SIG, kita tidak hanya menggunakan satu perangkat Software saja. Misalnya : dalam operasi citra kita menggunakan ENVI, kemudian untuk pengolahan data dan penyajian menggunakan ArcView. Untuk melancarkan kegiatan pengolahan data di ArcView, hasil klasifikasi dalam ENVI harus dirubah kedalam format vektor (.shp)
 Tampilkan citra hasil klasifikasi can_clmp.img
 Pada menu utama ENVI, pilih Classification  Post Classification  Classification to Vector
 Pilih can_clmp.img
 Pada jendela yang tampil, pilih seluruh kelas
 Tulis Output filename yang diinginkan
 Pilih seluruh kelas pada jendela available vector list, Load Selected
 Pilih OK. File hasil convert tersaji dalam format .evf (format vektor ENVI)
 Untuk merubah ke format .shp, pada jendela image vector pilih File  Export active layer to shapefile
BAB IV LAYOUT
Layout merupakan kegiatan akhir dalam proses pengolahan data yang bertujuan untuk penyajian hasil dengan memperhatikan kaidah-kaidah kartografi.
Layout dengan fasilitas ENVI dianggap kurang menarik karena beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh ENVI. Seringkali proses layout-ing dilakukan di lingkungan software lain,
misalnya : ArcView.
Terdapat 3 kegiatan dalam pembuatan layout, yaitu : pemberian Grid, pemberian Annotasi pada peta, dan menyimpan dalam format image lain untuk proses printing.
1. Membuat Grid pada citra
Grid merupakan informasi bujur dan lintang.
 Pada jendela image, pilih Overlay  Grid Lines
 Pada jendela grid line, pilih Option untuk merubah tampilan grid
 Apply 2. Membuat Annotasi
Annotasi adalah simbol pada peta baik berupa tulisan, poligon, dan informasi lainnya.
 Pada jendela image, pilih Overlay  Annotation
 Telusuri beberapa fasilitas Annotasi, klik Object
 Untuk meletakkan pada citra, klik mouse kiri
 Setelah lokasi sesuai, klik mouse kanan untuk menyelesaikan proses.
 Annotasi yang sudah dibuat, disimpan dengan fasilitas file  Save Annotation
3. Menyimpan hasil layout
Hasil layout yang telah dibuat disimpan dalam format image untuk mempermudah proses selanjutnya (printing).
 Pada jendela image, pilih File  Save Image As  Image File
 Pada Output File Type, pilih Tiff/Geotiff
BAB V APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DI BIDANG KEHUTANAN
Beberapa aplikasi pengolahan citra digital di bidang kehutanan antara lain : perhitungan index vegetasi, pemetaan kerapatan tajuk, pembuatan DEM, pemetaan kelas kelerengan, visualisasi 3 Dimensi
1. Perhitungan Index Vegetasi
Terdapat 2 model Index vegetasi yang ditawarkan oleh ENVI, Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Tesseled Cap
a. NDVI
 Secara umum algoritma perhitungan NDVI adalah :
 NDVI akan menghasilkan nilai pixel antara -1 sampai dengan +1 yang menunjukkan semakin tinggi nilai (positif) pixel, maka menunjukkan semakin tinggi tingkat kehijauannya (vegetasi rapat)
 Untuk berlatih, gunakan citra bldr_tm.img pada materi latihan sebelumnya
 Setelah citra ditampilkan, klik pada jendela utama ENVI  transform  NDVI
 Sesuaikan Input File Type dengan citra yang digunakan
 Nilai NDVI Bands akan menyesuaikan dengan citra yang dipilih
b. Tesseled Cap
Tesseled cap merupakan transformasi citra untuk memberikan informasi : Brightness, Greenness, Third. Brightness dan Greenness berkaitan dengan indeks kehijauan, sedangkan Third berkaitan dengan kelembaban tanah.
 Langkah serupa dengan NDVI, hanya yang dipilih adalah Tesseled Cap 2. Pemetaan kelas kerapatan tajuk
Pemetaan kelas kerapatan tajuk merupakan kegiatan lanjutan setelah transformasi NDVI
 Hasil dari citra NDVI dilakukan pembagian kelas berdasarkan jumlah kelas yang diinginkan
 Pada jendela image NDVI, pilih Tools  Color mapping  Density slices
 Pilih citra yang dimaksud
 OK
 Pada jendela Density slices, klik clear ranges untuk membuat rentang baru
 Pilih Option  Add new ranges  tentukan parameter yang diinginkan
 Lakukan Editing dengan fasilitas Edit range
 Apply untuk melihat hasil
 Simpan hasil range, klik File  Save ranges
3. Pembuatan DEM
DEM atau Digital Elevation Model merupakan aplikasi yang sering digunakan terutama untuk pemetaan kondisi fisik lahan. Data yang dibutuhkan dalam pembuatan DEM adalah data ketinggian tempat. Tidak semua citra memiliki data DEM, hanya citra dengan sensor tertentu yang mampu menghasilkan data ketinggian (misal : SRTM,
ALOS PALSAR, dll). Selain dari data citra, DEM dapat dibuat dari data kontur. Peta kontur saat ini sudah banyak tersedia sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.
Pada latihan ini, materi peta kontur yang digunakan adalah peta kontur wilayah Taman Nasional Alas Purwo dengan format .shp
 Buka peta kontur, pada jendela Envi utama, pilih open vector file
 Rubah file type menjadi .shp
 Sesuaikan informasi tipe koordinat, datum, dll
 Ganti layer name dengan nama file yang diinginkan
 Output result to : file
 Ganti nama output file dengan nama yang diinginkan, simpan pada folder kerja
 Set Proyeksi ke UTM
 Datum : WGS 84
 Units : meter
 Zone : 50 S
 Pada jendela available vector layers : pilih layer , Load Selected
 Untuk merubah ke DEM, pada jendela utama ENVI, klik Topographic  Convert contours to DEM
 Perhatikan Elevation Attribut Column : Isi dengan kolom yang memiliki informasi ketinggian
 Valid Elevation Range : Isi sesuai nilai ketinggian
 Untuk mengisi kedua data tersebut, sebelumnya bisa dilihat dengan fasilitas ArcView untuk memudahkan proses perhitungan
 Periksa isian yang lain, sistem proyeksi, datum, dll
 Klik OK
 Pada jendela Output DEM, pilih file dan isi nama file keluaran
 OK
 Pada jendela available band list, tampilkan DEM tersebut
4. Pemetaan kelas kelerengan
Pemetaan kelas kelerengan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam bidang kegiatan. Data masukan dalam operasi ini adalah citra DEM.
 Pada jendela utama ENVI, pilih topographic  topographic modelling
 Pilih citra DEM
 Pilih Slope
 Output result to file dan beri nama file tersebut
 OK
 Ingat! Slope dalam ENVI dalam satuan derajad (degrees)
 Gunakan fasilitas Density slices seperti pada latihan sbelumnya untuk merubah kelas kelerengan
 Hasil citra kelas kelerengan disimpan dalam format image .bil untuk kemudian dilakukan digitas dalam lingkungan ArcView
5. Visualisasi 3 Dimensi
Visualisasi 3 Dimensi merupakan sarana untuk menampilkan obyek dengan lebih menarik dan tampak nyata. Bahan untuk menampilkan 3 Dimensi adalah data DEM
 Pada jendela utama ENVI, pilih topographic  3D Surface View
 OK
 Pada jendela 3D Surface, biarkan default klik OK
 Atur tampilan dengan kursor atau klik Option  Surface control
 Coba beberapa fasilitas dalam surface control tersebut
……….……….. Sumber :
1. Tutorial ENVI 4.1, The Environment for Visualizing Images Copyright (C) 2004, Research Systems, Inc. 4990 Pearl East Circle Boulder, CO 80301, USA