• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KEEFEKTIFAN BEBERAPA KOMPONEN PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP PENYAKIT PUSTUL BAKTERI KEDELAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KEEFEKTIFAN BEBERAPA KOMPONEN PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP PENYAKIT PUSTUL BAKTERI KEDELAI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KEEFEKTIFAN BEBERAPA KOMPONEN

PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN

TERHADAP PENYAKIT PUSTUL BAKTERI KEDELAI

Oleh

SUSKANDINI RATIH DIRMAWATI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOCOR

(2)

ABSTRAK

SUSKANDINI RATIH DIRMA WATI. Kaj ian Keefekti fan Beberapa Komponen

Pengendalian Ramah Lingkungan terhadap Penyakit Pustul Bakteri Kedelai. Di bawah bimbingan BUD1 TJAHJONO, MEITY SURADJI SINAGA, DIDY SOPANDIE, dan RUSMILAH SUSENO.

Di Indonesia, pengendalian penyakit tanaman yang bersifat ramah lingkungan diperlukan untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan. Penyakit pustul bakteri merupakan penyakit penting yang mengakibatkan rendahnya produksi kedelai di Indonesia. Penyebab penyakit pustul bakteri adalah Xanthomonas axonopodrs pv.

glycrnes. Untuk mengendalikan penyakit pustul bakteri kedelai dilakukan suatu seri percobaan untuk mengevaluasi pengaruh kombinasi pola tanam dengan aplikasi bakteri biokontrol atau bakterisida botani terhadap keparahan penyakit dan produksi kedelai

Penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Laboratorium Kimia Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Laboratorium Rekayasa Bioproses Pusat Penelitian Bioteknologi, dan Kebun Percobaan Cikarawang-Darrnaga, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung dari bulan Juni 2000 hingga Desember 2002.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Formulasi cair P. Jluorescens GI 34

maupun B. subtrlrs BBO 1 dalam molase 1% sarnpai dengan umur simpan 60 hari efektif

menginaktivasi bakteri Xag karena mekanisme pembentukan senyawa antimikroba oleh

P. f7uorescens GI 34 (siderofor, biosurfaktan, dan hidrogen sianida) dan R. subtrlzs BBOl

(biosurfaktan), (2) Ekstrak daun matoa dalam forrnulasi air 20 % paling efektif

menginaktivasi Xag karena kandungan asam galat (8,2 mg/g daun matoa) lebih tinggi

dibandingkan dengan ekstrak daun mimba, daun kipahit, daun paku papila, daun sereh wangi, rimpang lengkuas merah, dan buah kelapa sawit, (3) Strategi pengendalian bempa kombinasi pola tanam tumpangsari kedelai-jagung dengan aplikasi bakteri biokontrol paling efektif karena dapat menurunkan laju infeksi pustul bakteri dari O,11 unit/hari menjadi 0,06 unit/hari di musim kemarau dan dari 0,13 unit/hari menjadi 0,07 unit/hari di musim penghujan, (4) Kombinasi pola tanam tumpangsari kedelai-jagung dan aplikasi 1).

Jluorescens GI 34 dan B. subtrlis BBOl mempakan strategi pengendalian pustul bakteri yang paling efisien dengan memberikan keuntungan usahatani paling besar yaitu Rp1.765.000700/ha di musim kemarau dan Rp1.363.000,00/ha di musim penghujan.

(3)

ABSTRACT

SUSKANDINI RATIH DIRMAWATI. Studies on the Effectivity of Several

Enviromental Friendly Pest Management Components to Bacterial Pustule on Soybean. Under the Guidance of BUD1 TJAHJONO, MEITY SURADJI SINAGA, DIDY SOPANDIE, and RUSMILAH SUSENO.

Ecological approach of plant disease management is needed to enhance the sustainable agriculture in Indonesia. Bacterial pustule disease has been known as an important soybean disease because of its potential to reduce soybean yield in Indonesia. The causal agent of the disease is Xunthomonus uxonopodzs pv. glycmes. To control the pustule disease, series of experiments were done to determine the effect of combination of the culture system and using biocontrol agents or botanical bactericide on the disease severity and yield of soybean.

The researches have been conducted at the Bacteriology Laboratory of Plant Pest

and Disease Department, the Agriculture Faculty, the Chemistry Laboratory of

Mathematics and Natural Science Faculty, the Bioprocess Engineering Laboratory of Biotechnology Research Centre and Cikarawang Experimental Station, Bogor Agricultural University. The works have been done from June 2000 until December 2002.

The results of this work showed that (I) the liquid formulation of P. fluorescens

GI 34 in molasses 1% retarded X a . pv glycznes up to 60 days after storage by the

exudation of siderofor, hydrogen cyanida, and biosurfactant and that of B subtzlzs BBO 1

also retarded X u . pv glycznes by the exudation of biosurfactant, (2) the matoa leaf extract with gallic acid 8.2 mg/g leaf fresh weight in the concentration of 20 % in water gave the highest retardation to the bacterial pustule, (3) the combination of intercropped

system soybean-corn with the application of biocontrol agents gave the highest

retardation effect : decreasing the infection rate from 0.11 unit/days to 0.06 unit/days in

dry season and decreased the infection rate from 0.13 unit/days to 0.07 unit/days in wet season, (4) the combination of intercropped system soybean-corn with the application of biocontrol agents gave the highest income (Rp 1,765,000.00/ha in dry season and Rp 1,363,000.00/ha in wet season).

Keywords: Enviromental Friendly Pest Management, Bacterial Pustule Disease, Soybean.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul:

KAJIAN KEEFEKTIFAN BEBERAPA KOMPONEN PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN TERHADAP PENYAKIT PUSTUL BAKTERI KEDELAI merupakan hasil gagasan dan penelitian saya sendiri yang belum pernah digunakan untuk mencapai suatu gelar akademik apapun di perguruan tinggi lain. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperi ksa kebenarannya.

Bogor, Mei 2004

(5)

KAJIAN KEEFEKTIFAN BEBERAPA KOMPONEN

PENGENDALIAN RAMAH LINGKUNGAN

TERHADAP PENYAKIT PUSTUL BAKTERI KEDELAI

Oleh

SUSKANDINI

RATIH

DIRMAWATI

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Program Studi Entomologi-Fitopatologi

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Judul Disertasi : Kaj ian Keefektifan Beberapa Komponen Pengendalian Ramah Lingkungan terhadap Penyakit Pustul Bakteri Kedelai

Nama Mahasiswa : Suskandini Ratih Dirmawati

Nomor Mahasiswa : 985056

Program Studi : Entomologi Fitopatologi

Menyetujui

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. H. ~ $ d i Tiahiono. M.Agr

I Ketua ~ n ~ ~ o t a

Prof. Dr. Ir. Didv Sopandie, M.Aar Prof. Dr. Ir. Rusmilah Suseno, M.Sc

Angggota Anggota

Mengetal 2. Ketua Program Studi

Entomologi Fitopatologi

go(,a&k

-3

&LTLdf[d

Dr. Ir. Sri Hendrastuti Hidayat,

(7)

RI WAYAT HIDUP

Penulis lahir di Mojokerto, 2 Mei 1961 merupakan puteri tunggal Bapak

Sentausa Edhi Soewarso (alm.) clan Ibu Dodi Srimurti. Tahun 1973 penulis

menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Santo Yusup Semarang dan pada tahun 1976 menyelesaikan SLTP di SMP Negeri 1 Salatiga. Pada tahun 1980 penulis

menyelesaikan SLTA di SMA Negeri 1 Salatiga.

Pada tahun 1986, penulis menyelesaikan pendidikan Sarjana di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1992 penulis menempuh pendidikan Magister Pertanian pada Program Studi Fitopatologi, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1998, penulis memperoleh kesempatan belajar pada program

Do ktor di Program Studi Entomologi-Fitopatologi, Sekolah Pascasarjana, Institut

Pertanian Bogor atas Beasiswa Program Pasca Sarjana, Direktorat Jendral Pendidikan

Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional. Penulis bekerja di Jurusan Proteksi

(8)

PRAKATA

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah S.W.T, penelitian tentang pengendalian penyakit pustul bakteri kedelai benvawasan lingkungan dapat diselesaikan. Revolusi hijau berhasil melepaskan bangsa Indonesia dari kelaparan, tetapi meninggalkan dampak negatif akibat penggunaan pestisida kimia secara tidak rasional diantaranya punahnya serangga non hama maupun mikroorganisme non patogen yang bermanfaat. Oleh karena itu sistem pertanian Indonesia saat ini hendaknya memperhatikan kembali ekosistem secara menyeluruh. Dalam pengendalian penyakit pustul bakteri ramah lingkungan telah dibuktikan bahwa pendayagunaan keanekaragaman hayati di lingkungan pertanian Indonesia dapat berperan efektif dan efisien. Agens biokontrol dan bakterisida botani yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit pustul bakteri berturut-turut adalah bakteri

Pseudornonas Jluorescens, Bacillus subtilis, daun matoa, daun paku papila, daun kipahit, daun sereh wangi, rimpang lengkuas merah, dan buah kelapa sawit.

Pada kesempatan ini ucapan terimakasih disampaikan dengan hormat kepada:

(1) Bapak Dr. Ir. H. Budi Tjahjono, M.Agr. selaku Ketua Komisi Pembimbing

yang penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing penulis sehingga akhirnya penulis menyelesaikan penelitian dan tugas belajar secara menyeluruh dengan senantiasa menghargai waktu kehidupan serta menyikapinya dengan bijaksana. (2) Ibu Dr. Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc. sebagai Anggota Komisi Pembimbing

yang penuh kesabaran meluangkan waktu untuk membimbing penelitian dan

(9)

(3) Bapak Prof Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. selaku Anggota Komisi Pembimbing yang membimbing penelitian ini dengan seksama.

(4) Ibu Prof Dr. Ir. Rusmilah Suseno, M.Sc. sebagai Anggota Komisi

Pembimbing yang membimbing penelitian dan memberikan pengayoman atas

diri penulis selama penulis tugas belajar .

Kepada Ibu Ir. Ivone 0. Sumaraw, M.Si. dan Ibu Ir. A. A.Nawangsih, M.Si di Laboratorium Bakteriologi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian IPB disampaikan terima kasih atas dukungan moral dan semangat kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teknisi di laboratorium Pangan dan Gizi, Laboratorium Rekayasa Bioproses, Laboratorium Kimia Terpadu, dan Kebun Percobaan Cikarawang-Darmaga, IPB yang membantu menyelesaikan penelitian ini.

Secara pribadi diucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nurlaila N.Q. Mei

Tientje, M.Pd. atas wawasan yang disampaikannya. Kepada suami Dr. Ir. H.

Tubagus Hasanudin, M.S. dan keempat anakku Ratu Nurina Risanty, Tubagus Arya

Abdurachman, Tubagus Adytia Syarief Hidayat, dan Ratu Annisa Aulia Dien

Safitrie, serta Ibunda Dodi Srimurti diucapkan terima kasih yang tiada tara atas

keikhlasannya menerima semua perlakuan buruk maupun menyenangkan dari

pribadi penulis selama penulis tugas belajar. Pada akhirnya, semoga tulisan ini bukan sekedar menjadi bahan pustaka tetapi dapat diwujudkan dalam pengendalian penyakit kedelai.

Bogor, Mei 2004 Penulis

(10)

DAFTAR IS1 Halaman . . . ABSTRAK . . . ABSTRACT . . . RIWAYAT HIDUP . . . PRAKATA . . . DAFTAR IS1 . . . DAFTAR TABEL . . . DAFTAR GAMBAR . . . DAFTAR LAMPIRAN . . . PENDAHULUAN Latar Belakang . . . . . Tujuan Penelltian . . . Hipotesis Penelitian ... ... TINJAUAN PUSTAKA . . .

Penyakit Pustul Bakteri

PseudomonasJluorescens Migula sebagai Agens Biokontrol . . .

Hucillus subtzlis (Ehrenberg) Cohn sebagai Agens Biokontrol ...

Komponen Bioaktif Tanaman sebagai Bakterisida Botani . . .

...

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

. . .

Waktu dan Tempat Penelitian

. .

. . .

Metode Penelitian

Percobaan I . Evaluasi Keefektifan Forrnulasi Bakteri Biokontrol

dan Identifikasi Senyawa Penghambat terhadap Penyakit Pustul Bakteri . . .

I . I . Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penyebab Pustul ...

1.2. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Calon Biokontrol . . .

1.3. Pengujian Inaktivasi Xug in vitro oleh Filtrat dan

...

Suspensi Bakteri Calon Biokontrol

1X X xii 1 1 4 5

(11)

1.4. Analisis Senyawa Inaktivasi dalam Filtrat Bakteri

Calon Biokontrol . . . 24 1.5. Formulasi Bakteri Biokontrol . . . 2 6

Percobaan 11. Evaluasi Keefektifan Bakterisida Botani Asal Enam Jenis Tanaman dan Analisis Senyawa

Penghambat terhadap Penyakit Pustul Bakteri . . . 2 8

11. I. Ekstraksi Bahan Bakterisida Botani . . . .. 28

11.2. Pengujian Inaktivasi Xug invitro oleh Bakterisida Botani 2 9

11.3. Analisis Asarn Galat dalam Bakterisida Botani . . . 29

Percobaan III. Analisis Keefektifan dan Keefisienan Pengendalian Pustul Bakteri dengan Kombinasi Pola Tumpang sari atau Monokultur dan Aplikasi Bakteri Biokontrol atau Bakterisida Botani . . . 30

HASIL DAN PEMBAHASAN . . .

.

. . . 37

Percobaan I. Evaluasi Keefektifan Formulasi Bakteri Biokontrol dan Identifikasi Senyawa Penghambat terhadap Penyakit Pustul

Bakteri . . . 37

I. 1. Isolasi dan Identifikasi Penyebab Pustul Kedelai . . . .. 37 1.2. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Calon Biokontrol . . . 38

1.3. Pengujian Inaktivasi Xag oleh Filtrat dan Suspensi

Bakteri Calon Biokontrol . . . 39

1.4. Analisis Senyawa Inaktivasi Xug dalam Filtrat Biokontrol . . . 44

1.5. Formulasi Bakteri Biokontrol selama Penyimpanan . . . 5 1

Percobaan 11. Evaluasi Keefektifan Bakterisida Botani Asal Enam Jenis Tanaman dan Analisis Senyawa Penghambat

terhadap Penyakit Pustul Bakteri . . . .. 59 Percobaan 111. Analisis Keefektifan dan Keefisienan Pengendalian Pustul

Bakteri dengan Kombinasi Pola Turnpangsari atau Monokultur dan Aplikasi Bakteri Biokontrol atau

(12)

KESIMPULAN . . . . . . SARAN DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN . . . ... V l l l

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

. . .

1. Sifat bakteri saprofit berfluoresensi 9

2. Deskripsi enam bahan tanaman yang dideterminasi sebagai bakterisida . . . . 18

. . .

3. Jenis metabolit antimikroba yang menginaktivasi Xug. 50

4. Persen inaktivasi dan potensi inaktivasi (Unit Inaktivasi Bakteri) Xug oleh

ekstraks botani ... 62

...

5. Kuantitas asam galat dalam ekstrak botani yang menginaktivasi Xug 64

6. Kuantitas asam galat daun kedelai sehat, daun kedelai sakit bergejala pustul,

daun kedelai sakit yang dikendalikan dengan ekstrak botani ... 73

7. Pendapatan usahatani pola tanam tumpangsari atau monokultur kedelai

dikombinasikan dengan agens biokontrol, bakterisida botani atau bakterisida

. .

(14)

DAFTAR GAMBAR

1. Hubungan jalur biosintesis metabolisme primer dan sekunder tumbuhan ... 15

2. Kategori serangan

Xa.

pv. glycines ... 34

3. Gejala penyakit pustul bakteri, ooze bakteri

Xcrg dari potongan daun kedelai

bergejala pustul, gejala menguning kotiledon kedelai pada uji patogenisitas

...

Xag,

dan kultur pada medium YDC

4. Koloni bakteri pada medium agar darah 0,4% , koloni bakteri berwarna

...

kuning kehijauan pada medium agar King's B

5. Tidak terbentuk zone inaktivasi

Xag

oleh suspensi sel bakteri biokontrol6 jsi,

pembentukan zone inaktivasi

Xag

oleh suspensi bakteri biokontrol48 jsi,

pembentukan zone inaktivasi

Xag

oleh filtrat bakteri biokontrol 24 jsi ... 40

6. Persen inaktivasi

Xag

yang dibentuk oleh filtrat maupun suspensi bakteri

...

biokontrol 42

7. Absorbansi yang menunjukkan surfaktin dalam filtrat B.subtilisATCC2 1332,

H. subtilis BBO 1 ,absorbansi filtrat P. Jluorescens GI34 dan SL03 yang tidak

mengandung surfaktin ... 45

8. Absorbansi senyawa siderofor P.fluorescens GI 19, GI34, SLO 1, SL03, dan

X u ... 4 8 9. Hidrogen sianida yang diproduksi oleh P. Jluorescens GI34 mengubah asam

pikrat benvarna kuning pada kertas saring menjadi kecoklatan, asam pikrat

berwarna kuning pada kertas saring sebagai pembanding ...

10. Puncak absorbansi yang menunjukkan kualitas dan kuantitas biosurfaktan B.

subtilis BBO 1 dalam forrnulasi molase 1 % setelah 7 hari penyimpanan dan

...

60 hari penyimpanan 52

I I . Pengaruh lama penyimpanan pada suhu 2 7 ' ~ dan kelembaban 80% terhadap

tegangan pertnukaan formulasi agens biokontrol ... 5 3

12. Pertumbuhan bakteri biokontrol dalam molase 1% dan limbah cair tahu pada

...

suhu 2 7 ' ~ dan kelembaban 80% 57

(15)

14. Beberapa jenis tanaman yang digunakan sebagai bakterisida botani.. . . 60

15. Uji inaktivasi Xug pada 24 jsi dan 96 jsi . . . 6 1

16. Potensi inaktivasi Xug oleh ekstrak botani . . . .. 63 17. Laju infeksi pustul bakteri karena pengaruh kombinasi aplikasi bakteri

biokontrol dan pola tanam kedelai . . . . . . ... 69 18. Laju infeksi pustul bakteri karena pengaruh kombinasi aplikasi bakterisida

botani dan pola tanam kedelai.. . . 70 19. Populasi bakteri biokontrol di pemukaan daun kedelai . . . 72 20. Laju infeksi pustul bakteri karena pengaruh cara aplikasi agens pengendalian

dalam musim kemarau dan penghujan . . . 74 2 1. Produksi biji kedelai pada interaksi pola tanam kedelai dan agens pengendalian 77 22. Nilai persentase terhadap biaya pendapatan usaha tani, dan R/C berbagai

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Tata letak petak percobaan keefektifan pengendalian pustul bakteri

dengan kombinasi pola tumpangsari atau monokultur dan aplikasi

bakteri biokontrol atau bakterida botani . ... .. .. .. ... ... ... .... ... .. ... .. ... .. .. ... ..

2. Beberapa hasil pengujian sifat fisik kimia bakteri biokontrol ...

3. Persen Inaktivasi Xug oleh filtrat bakteri biokontrol ... ... ... .. .. .. ... .

4. Persen Inaktivasi Xug oleh suspensi bakteri biokontrol .... ... ... ...

5. Keadaan formulasi cair bakteri biokontrol selama penyimpanan . . .

6. Komposisi kimia molase dan limbah cair tahu yang digunakan sebagai bahan pembentuk formulasi cair bakteri biokontrol ... ... ... .. ... ...

7. Rata-rata keadaan cuaca di kebun percobaan Cikarawang, Bogor (Juli 2000 - Januari 2002) ...

8. Analisis sifat kimia dan fisika tanah tempat penanaman kedelai di

kebun percobaan Cikarawang, Bogor ... ... ... .

9. Analisis sidik ragam pengaruh pola tanam, jenis bakteri biokontrol, cara aplikasi, dan interaksinya terhadap laju infeksi pustul bakteri pada 35, 45, dan 55 HST ... ... ...

10. Analisis sidik ragam pengaruh pola tanam, jenis bakterisida botani, cara aplikasi, dan interaksinya terhadap laju infeksi pustul bakteri

pada 35, 45, dan 55 HST ... ... .. .. .. ... ... ... .. .. ... 100

1 1. Rerata laju infeksi pustul bakteri pada kombinasi aplikasi bakteri biokontrol dengan pola tanam kedelai, musim kemarau 20001200 11

2002 . . . , . . . ., . . . .. . . , . . . .. . . .. . , . . . 101

12. Rerata laju infeksi pustul bakteri pada kombinasi aplikasi

bakteri biokontrol dengan pola tanam kedelai, musim penghujan 20001

200 112002.. . . 102

13. Rerata laju infeksi pustul bakteri pada kombinasi aplikasi bakterisida

botani dengan pola tanam kedelai, musim keinarau 20001200 112002 . . . 103

14. Rerata laju infeksi pustul bakteri pada kombinasi aplikasi bakterisida

botani dengan pola tanam kedelai, musim penghujan 20001200 112002 .. 104

(17)

15. Laju infeksi pustul bakteri karena pengaruh interaksi pola tanam

...

dan jenis bakteri biokontrol

16. Pengaruh interaksi aplikasi agens biokontrol dan pola tanam

kedelai terhadap populasi agens biokontrol pada daun kedelai ...

17. Laju infeksi pustul bakteri karena pengaruh cara aplikasi agens

...

pengendali..

19. Pengaruh kombinasi aplikasi bakteri biokontrol atau bakterisida botani dengan pola tanam kedelai terhadap jumlah polong, persen polong hampa,

...

serta produksi kedelai

19. Analisis pendapatan usahatani monokultur kedelai per ha tanpa pengendalian penyakit pustul bakteri ...

20. Analisis pendapatan usahatani monokultur kedelai per ha ramah lingkungan

...

penyakit pustul bakteri

20. Analisis pendapatan usahatani monokultur kedelai per ha dengan

...

streptomisin sulfat

22. Analisis pendapatan usahatani tumpangsari kedelai-jagung per ha ramah

...

lingkungan

23. Analisis pendapatan usahatani tumpangsari kedelai-jagung per ha

tanpa pengendalian penyakit pustul bakteri ...

24. Analisis pendapatan usahatani tumpangsari kedelai-jagung per ha

...

Referensi

Dokumen terkait

Unsur utama dari kriptografi ada 4 hal, yaitu: Plaintext yaitu pesan yang dapat dibaca, Ciphertext yaitu pesan yang tidak dapat dibaca, Key yaitu kunci dari

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pupuk kandang ayam terhadap serapan fosfor tanaman kubis bunga pada Oxic Dystrudeptes Lemban Tongoa, maka dapat

4,5 Tumor intradural ekstramedular yang tersering adalah schwanoma, dan meningioma.Schwanoma merupakan jenis yang tersering (53,7%) dengan insidensi laki-laki lebih

Hasil uji statistik ANAVA membuktikan bahwa H a diterima yang artinya terdapat pengaruh substitusi tepung kacang merah 25% dan 50% terhadap kualitas warna (kuning

Hal ini disebabkan karena penerapan strategi pemecahan masalah sistematis sangat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran karena penerapan ini lebih banyak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan barang kebutuhan kitchen di Hotel Grand Zuri Padang yang ditinjau dari 4 indikator yaitu: perencanaan

Metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian penulisan hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu yaitu suatu cara yang digunakan

Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan kepada anggota Malang Creator yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh