• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3 1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id 2,3) Fakultas Teknik, Universitas Te

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3 1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id 2,3) Fakultas Teknik, Universitas Te"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT

Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3

1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id

2,3) Fakultas Teknik, Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat

ABSTRAK

Penulisan Tugas Akhir ini berjudul “Desain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parkir dan data pengamatan volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan pengamatan volume parkir dengan interval waktu 1 jam Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit kendaran/jam terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 57 unit kendaraan/jam, terjadi pada hari Selasa pukul 09.00-10.00 WIB. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka kapasitas areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.

Kata Kunci : Karakteristik, Pengaruh Kinerja dan Bentuk Sudut Parkir

(2)

DESIGN AREAL PARKING IN EDUCATION AND DEPARTMENT

CULTURAL DISTRICT ACEH WEST

Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3

1) Departement of civil Engineering,University Teuku Umar Meulaboh Aceh West, email: juwardi_mbo@yahoo.co.id

2,3) Faculty of Engineering, University Teuku Umar Meulaboh Aceh West

ABSTRACT

The writing of this final project entitled "Design Parking Area At Education And Culture Office of West Aceh Regency". This study was conducted to determine the characteristics of parking, parking space requirements, the effect on the parking performance and the proper form of parking angle used in office lawn. The primary data used is the existing condition of parking area and observation data of parking volume as comparison data with parking volume obtained by assumption, while secondary data is Site Site location data. The collected data is then calculated based on the volume of parking expressed as the number of vehicles including the parking load per certain period of time. From the calculation result of observation of parking volume with interval time 1 hour Daily average peak volume that happened during 5 days observation for vehicle of 2 equal to 88 unit of vehicle / clock happened on Wednesday at 12.00-13.00 WIB. While the wheel vehicle 4 obtained by 57 units of vehicles / hour, occurred on Tuesday at 09:00 to 10:00 am. Based on the above explanation, the capacity of the parking area depends on the length of use of the parking area by the vehicle. Based on the calculation of parking angle, for vehicle of 2 (two) vehicle capacity is 47 vehicle / hour with angle 60 ° while for vehicle of 4 (four) vehicle capacity is 42 vehicle / hour with angle 90 °.

Keywords: Characteristics, Effect of Performance and Parking Angle

(3)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pada suatu perkantoran/instansi pemerintahan bukan hanya meliputi proses kerja atau layanan publik saja yang menjadi perhatian, namun dari sisi layanan pendukung juga menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Salah satu layanan pendukung yang perlu diperhitungkan dalam keberadaan suatu perkantoran adalah penyediaan areal parkir dari instansi/perkantoran tersebut. Karena setiap kendaraan tidak dapat berjalan atau bergerak terus menerus apabila telah sampai ke tempat tujuan maka harus diparkir. Suatu layanan pendukung yang disediakan pada perkantoran sudah seharusnya dalam keadaan baik dan memuaskan staf/karyawan maupun tamu yang berkunjung ke instansi/perkantoran tersebut.

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana transportasi yang tidak terpisahkan dari sistem jaringan transportasi, sehingga pengaturan parkir akan mempengaruhi kinerja suatu jaringan, terutama jaringan jalan raya. Daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk dan tingkat ekonomi yang tinggi mengakibatkan tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi pula. Kebutuhan ruang parkir cenderung meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan pribadi.

Bagi setiap pemilik kendaraan pasti pernah menggunakan sarana parkir dan menginginkan kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai. Kemudahan yang diinginkan tersebut adalah parkir di luar perkantoran agar mudah saat keluar. Namun kenyataan yang ada pada saat ini, keadaan dari areal parkir yang tersedia tidak di gunakan sebagaimana mestinya. Salah satu areal parkir yang tidak digunakan sesuai fugsinya terdapat di kantor Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat. Staf/ karyawan maupun tamu memarkirkan kendaraannya secara bebas baik di dalam maupun di luar perkarangan perkantoran bahkan pada lahan-lahan kosong di sekitar bangunan perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat. Ketidakteraturan parkir kendaraan staf/karyawan maupun tamu yang berkunjung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat inilah yang menjadi dasar penelitian dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa banyak kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan pada perkarangan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh

Barat.

2. Bagaimana bentuk pola sudut parkir yang tepat digunakan pada halaman Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

3. Bagaimana desain areal parkir yang sesuai pada Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisa kebutuhan ruang parkir yang harus disediakan serta pengaruh terhadap kinerja perparkiran.

(4)

3. Mengetahui desain areal parkir yang sesuai pada Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan pembahasan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel-variabel yang akan ditinjau antara lain luas areal parkir, volume parkir, akumulasi parkir, kapasitas parkir, dan penentuan bentuk pola perparkiran.

2. Survey dilakukan (parkir dalam pekarangan kantor) selama 5 (lima) hari kerja mulai dari jam 07.00 WIB s/d 17.00 WIB kantor dalam seminggu yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jum’at sedang hari Sabtu dan Minggu kantor tutup.

1.5 Hasil Penelitian

Melalui penelitian ini dapat memberikan hasil penelitian

Dari hasil perhitungan pengamatan volume parkir dengan interval waktu 15 menit waktu puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-12.15 WIB dan 09.30-09.45 WIB, untuk kendaraan roda 2 sebesar 33 unit kendaraan/jam terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB, sedangkan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 17 unit kendaraan/jam terjadi pada hari selasa pukul 09.30-09.45 WIB. Berdasarkan komulatif dari waktu pengamatan tiap 15 menit diperoleh volume parkir puncak selama 1 jam sehingga dapat dilihat waktu puncak parkir tertinggi yang terjadi pada hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB untuk kendaraan roda dua sebesar 88 unit kendaraan/jam, sedangkan untuk kendaraan roda empat terjadi pada hari selasa pukul 09.00-10.00 WIB sebesar 57 unit kendaraan/jam.

Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/ jam dengan sudut 90°.

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai beberapa landasan teori dan rumusan yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penelitian.

2.1 Penempatan Areal Parkir

Menurut Hobbs (1995), idealnya satu pelataran parkir sebaiknya di tempatkan pada titik tengah dari tempat-tempat tujuan yang dimintai oleh para pemarkir. Titik tengah ini dapat ditentukan dengan menggunakan metode momen, dengan memperhitungkan jarak perjalanan parkir ke tempat tujuan.

Menurut Anonim (1988), mengemukakan bahwa lokasi lapangan parkir harus mempertimbangkan kepentingan dari pemarkir karena setiap orang memiliki aktivitas tersendiri dengan jangka waktu tertentu. Untuk itu perlu diperhatikan jarak berjalan yang dapat dijangkau oleh permarkir ke tempat tujuan.

Menurut Warpani (1985), jarak ideal suatu lapangan parkir dari tempat yang ingin dituju oleh pemarkir kurang lebih 300 m sampai 400 m, karena jarak tersebut dianggap masih mampu dicapai oleh pejalan kaki.

Dalam mengatur perparkiran, bukan kepentingan teknis semata yang menjadi perhatian, melainkan juga yang menyangkut masalah keindahan.

(5)

Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pengendalian atau pengelolaan perparkiran diperlukan untuk mencegah atau menghilangkan hambatan lalu lintas, mengurangi kecelakaan, menciptakan kondisi agar petak parkir digunakan secara efektif dan efisien, memelihara keindahan lingkungan, dan menciptakan mekanisme penggunaan jalan secara efektif dan efisien, terutama pada ruas jalan tempat kemacetan lalu lintas. Kapasitas, kemudahan akses, keamanan dan kenyamanan merupakan parameter pelayanan yang harus dipenuhi agar pengguna nantinya dapat memanfaatkan pelayanan parkir sebaik-baiknya.

Pada hakikatnya orang selalu meminimumkan usaha atau kerja untuk maksud tertentu, misalnya pengguna kendaraan selalu ingin memarkir kendaraannya sedekat mungkin dengan tempat tujuannya agar tidak perlu jauh berjalan kaki. Jadi mudah dipahami apabila di sekitar pusat kegiatan selalu dijumpai banyak kendaraan diparkir. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa kebutuhan tempat parkir adalah fungsi kegiatan. Parkir dibutuhkan oleh berbagai pihak, dan dalam pengadaan tempat parkir perlu diperhatikan keragaman tuntutan atau keinginan para pelaku lalu lintas yang cenderung saling berebutan.

2.2 Sistem Parkir

Menurut Tamin (2003), menyebutkan secara umum parkir dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :

a) Parkir di badan jalan (on-street parking)

b) Parkir di luar jalan (off-street parking)

Parkir tepi jalan adalah jenis parkir yang mengambil tempat sepanjang jalan dengan atau tanpa melebarkan jalan untuk pembatas parkir. Parkir tepi ini menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari, karena akan mengurangi lebar efektif jalan, yang seharusnya

diperlukan untuk kendaraan bergerak. Sedangkan parkir di luar jalan adalah fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau penunjang kegiatan dapat berupa tempat parkir/atau gedung parkir. Sistemnya dapat berupa pelataran atau taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus untuk parkir.

Keberadaan fasilitas parkir untuk umum berupa gedung parkir atau taman parkir harus menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan lokasinya terutama menyangkut akses keluar masuk fasilitas parkir harus dirangcang agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan: a) Rencana umum tata ruang;

b) Keselamatan dan kelancaran lalu lintas; c) Kelestarian lingkungan;

d) Kemudahan bagi pengguna jasa; e) Tersedianya tata guna lahan; f) Estetika kota.

Luas yang dibutuhkan untuk pelataran parkir bergantung pada dua hal pokok, yaitu ukuran kendaraan yang diperkirakan parkir dan sudut parkir. Pemilihan sudut parkir bertujuan agar pemarkir merasa nyaman dan tidak ada hambatan pada saat masuk ke dalam ruang parkir ataupun saat akan keluar.

2.3 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)

Ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang. Penentuan satuan ruang parkir didasarkan sebagai berikut : 1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil

(6)

2. Ruang bebas kendaraan.

Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya.

Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan di dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.

3. Lebar bukaan pintu kendaraan.

Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir.

2.4 Kebutuhan Ruang Parkir

Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan baik kendaraan pribadi, angkutan penumpang umum, sepeda motor maupun truk adalah sangat penting. Kebutuhan tersebut sangat berbeda dan bervariasi tergantung dari bentuk dan karakteristik masing-masing kendaraan dengan desain dan lokasi parkir. Jenis-jenis kebutuhan ruang parkir antara lain untuk kebutuhan :

a. Gedung perkantoran, pusat perdagangan; b. Pusat pemerintahan;

c. Tempat rekreasi;

d. Pusat perdagangan eceran atau pasar swalayan;

e. Hotel dan tempat penginapan; f. Rumah sakit;

g. Sekolah atau universitas;

h. Bioskop atau tempat pertunjukan lainnya; i. Tempat pertandingan olah raga, dan lain-lain.

2.5 Pola Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu

kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum

dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang. (Anonim, 2014)

Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa.

(7)

Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan mengaturan posisi kendaraan, yaitu parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong.

1. Parkir paralel

Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan. Parkir paralel adalah cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil di pinggir jalan. Cara ini juga digunakan di pelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.4 Halaman 36.

2. Parkir tegak lurus

Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/ gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur dari pada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.9 Halaman 38 dan Gambar A.2.10 serta Gambar A.2.12 Halaman 39, Gambar A.2.14 Halaman 40 dan Lampiran Gambar A.2.18 Halaman 42 sampai dengan Lampiran Gambar A.2.21 Halaman 43.

3. Parkir serong

Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung

parkir adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.5 sampai dengan Lampiran Gambar A.2.8 Halaman 37 sampai dengan Halaman 38 serta Lampiran Gambar A.2.11 Halaman 39, Gambar A.2.13 Halaman 40 dan Lampiran Gambar A.2.15 sampai dengan Lampiran Gambar A.2.17 Halaman 41.

2.6 Perhitungan Karakteristik Parkir

Perhitungan karakteristik parkir dilakukan dengan menghitung jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dalam interval waktu tertentu.

a. Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang masuk ke areal parkir ditambah dengan jumlah kendaraan yang telah ada sebelumnya selama periode waktu tertentu.

b. Akumulasi parkir kendaraan yang berada di area parkir pada saat tertentu dihitung dengan cara menambah jumlah kendaraan yang sudah ada, dikurangi jumlah kendaraan keluar dalam interval tertentu.

Akumulasi = E i – Ex +X

………..(2.1) Keterangan :

(8)

c. Parking Turn Over (pergantian parkir) menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan ruang parkir yang tersedia untuk periode waktu tertentu (Hobbs, 1995).

tersedia

yang

parkir

Ruang

diparkir

yang

kenderaan

Jumlah

"

Over

Turn

"

………...(2.2)

d. Durasi parkir adalah rentang waktu ( lama waktu ) kendaraan yang parkir.

Durasi = Ex time – En

time………...(2.3) Keterangan :

Ex time = saat kendaraan keluar; En time = saat kendaraan masuk.

e. Indeks Parkir adalah prosentase jumlah kendaraan yang menempati ruang parkir yang tersedia yaitu nilai perbandingan akumulasi parkir terhadap ruang parkir yang tersedia dalam interval waktu tertentu.

0 0

100

x

tersedia

yang

teoritis

Jumlah

terisi

yang

Jumlah

Parkir

Indeks

…………(2.4)

2.7 Penentuan Kapasitas Parkir

Dalam penentuan kapasitas lahan parkir dipengaruhi oleh sudut parkir dan lebar kenderaan. Sehingga kapasitas lahan parkir dapat diketahui menurut masing-masing sudut parkir kenderaan (Warpani : 1990:163).

1. Sudut parkir 00/1800

………(2.5) Dimana, L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

2. Sudut parkir 300

………(2.6) Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

3. Sudut parkir 450

………...(2.7)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

N

=

L

600

N

=

L

125

500

N

=

L

177

(9)

4. Sudut parkir 600

……… (2.8)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir. 5. Sudut parkir 900

……… (2.9)

Dimana,

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat diparkir.

Tabel 2.1 Daya Tampung Areal Parkir yang Tersedia Untuk Kendaraan Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat)

Cara Parkir Bentuk Parkir

Kendaraan Yang di Tampung

N (unit kend) Roda

2

N (unit kend)

Roda 4

Sudut 00/1800 0,2 0,1

Sudut 30o 95,8 78,8

Sudut 45o 95,5 78,5

Sudut 60o 95,5 78,5

Sudut 90o 95,4 78,4

Sumber : Warpani (1990) Keterangan :

L = panjang jalan (m);

N = jumlah parkir yang dapat di parkir.

2.8 Perencanaan Parkir

Dalam merencanakan operasional ruang parkir, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Ini merupakan suatu proses yang bertujuan mencari hasil perencanaan yang baik, yang mampu memenuhi tuntutan kepentingan semua pihak.

N

=

L

177

354

N

=

L

178

290

N

=

L

600

N

=

L

125

500

N

=

L

177

354

N

=

L

177

354

N

=

L

178

(10)

2.8.1 Pelataran parkir

Pemilihan disain ruang parkir tergantung pada tata letak yang digunakan, bentuk tapak dan juga mempertimbangkan keuntungan ekonomis. Pernyataan dari Wells yang dikutip dari Saribudi (2008) menjelaskan, bahwa denah fasilitas parkir tergantung pada denah kendaraan. Denah yang paling ekonomis pada setiap bidang parkir adalah memarkir kendaraan-kendaraan tegak lurus (900) terhadap garis

sumbu.

Tidak semua pengemudi kendaraan dapat dengan mudah keluar dari petak parkir. Tata Ietak harus sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat diparkir dalam satu gerakan, tanpa kemudi kehabisan putaran. Oleh karena itu, pada bidang parkir dapat pula diatur parkir 450 mengikuti pola tulang ikan.

Namun pada pelataran parkir, denah pada umumnya ditentukan oleh bentuk dan posisi tempat, namun lebih disukai adalah lorong satu searah.

2.8.2 Rambu dan marka

Dalam penyelenggaraan perparkiran, rambu dan marka sangat dibutuhkan untuk kelancaran sistem transportasi. Untuk menyeragamkan pengertian dan pernahaman tentang rambu dan marka, maka perlu diketahui standar disain yang telah ditentukan oleh Departemen Perhubungan.

1. Rambu pada area parkir

Rambu adalah perlengkapan jalan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengguna jalan baik bernpa petunjuk, peringatan, perintah maupun larangan. Dalam hubungannya dengan parkir, rambu berfungsi sebagai sistem tanda-tanda jalan yang bertujuan menyampaikan informasi tentang suatu titik parkir. Penempatan rambu-rambu pada ruang parkir dapat membantu perparkir untuk mendapatkan informasi dengan cepat tentang aturan parkir di tempat tersebut. Mengacu pada Pedoman

Teknis Penyelenggarakan Fasilitas Parkir Tahun 1996, ada beberapa jenis rambu yang sering digunakan sebagai alat bantu bagi peparkir ketika menggunakan fasilitas parkir, agar kegiatan parkir ini dapat berjalan lancar, tertib dan rapi. Adapun contoh penggunaan rambu sesuai dengan jenis dan peruntukkannya di lapangan adalah sebagai berikut : a) Rambu larangan berupa larangan parkir

merupakan rambu yang digunakan untuk menyatakan larangan parkir bagi semua kendaraan dan pemakai jalan. Warna dasar rambu larangan adalah warna putih dan untuk lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Untuk lebih jelasnya rambu larangan parkir dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.22 Halaman 44.

b) Dalam hal perparkiran, rambu petunjuk digunakan sebagai petunjuk arah dan tempat diperbolehkan parkir. Rambu petunjuk dinyatakan dengan warna dasar hijau dengan lambang dan/atau tulisan warna putih. Untuk rambu petunjuk parkir dinyatakan dengan rambu seperti yang diperlihatkan pada Lampiran Gambar A.2.23 Halaman 44.

c) Papan tambahan sebagai informasi lengkap, digunakan untuk menyatakan petunjuk, peringatan, larangan atau perintah yang hanya berlaku untuk waktu waktu, hari-hari, jarak-jarak dan jenis kendaraan ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas. Contoh dari penggunaan papan tambahan dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.24 Halaman 45.

2. Marka pada ruang parkir

(11)

cepat dan rapi. Untuk lebar garis marka adalah 12 cm dengan lebar dan panjang marka disesuaikan dengan golongan SRP kendaraan yang digunakan. Untuk lebih jelasnya contoh dari penggunaan marka sebagai petunjuk parkir dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.25 Halaman 45.

2.9 Penelitian Terdahulu

Khairu (2014), meninjau sistem perparkiran pada BRI Unit Teuku Umar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan parkir, pengaruh terhadap kinerja parkir serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parker dan data volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Hasil dari penelitian ini yaitu kapasitas parkir bila dihubungkan dengan lamanya waktu parkir satuan jumlah per 15 menit selanjutnya dijadikan satuan jumlah per jam dihasilkan memiliki daya tampung untuk kendaraan roda 2 sebesar 1028 unit kendaraan/jam dan 170 unit kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas areal parkir tidak cukup lagi menampung semua kendaraan yang memakai areal parkir untuk kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4.

Zulfikar (2013), meninjau perparkiran pada badan jalan terhadap tingkat pelayanan pada Jalan Gajah Mada Meulaboh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan dalam mengatasi kemacetan aliran lalu lintas akibat parkir pada ruas Jalan Gajah Mada yang didasarkan dari mengumpulkan data geometrik jalan, volume parkir, volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, kemudian diolah untuk mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat pelayanan jalan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada Jalan Gajah Mada, Volume puncak terjadi pada hari jum’at periode siang sebesar 1036

smp/jam, kecepatan rata-rata 51,78 km/jam, jumlah kendaraan parkir maksimum terjadi pada hari senin sore sebesar 84 kendaraan/jam untuk roda dua dan 90 kendaraan/ jam untuk roda empat, kapasitas jalan 2900 kendaraan/jam/2 jalur, nilai V/C=0,31, sehingga tingkat pelayanan yang diperoleh berada pada tingkat pelayanan (B). dimana kapasitas jalan masih mampu menampung volume lalu lintas yang ada sehingga arus lalu lintas menjadi lancar.

Syahri (2014), meninjau sistem perparkiran kendaraan roda dua dan roda empat pada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir, karakteristik parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah volume parkir terjadi pada pukul 14.00 WIB-14.15 WIB dan 16.15-16.30 WIB. Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda dua sebesar 1384 unit kendaraan/jam terjadi pada pukul 14.00-15.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda empat diperoleh sebesar 235 unit kendaraan/jam.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah, sehingga dapat menjelaskan tentang metode yang digunakan untuk mendapatkan data jumlah kendaraan roda dua dan roda empat pada areal parkir kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

(12)

metodologi penelitian ini yang diperlihatkan pada bagan alir penelitian (Flow Chart Penulisan Tugas Akhir) Halaman 46.

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada areal parkir perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat. Survei lokasi bertujuan untuk mengetahui jumlah volume parkir, luas areal parkir, akumulasi parkir dan pola parkir. Pengambilan data dilakukan selama 5 (lima) hari kerja mulai dari jam 07.00 WIB s/d 17.00 WIB dalam seminggu yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jum’at sedang hari Sabtu dan Minggu kantor tutup.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh dari pendataan langsung di lokasi, sedangkan data sekunder ialah data pendukung yang diperoleh dari beberapa intansi terkait.

3.2.1 Data primer

Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah kondisi eksisting dari areal parkir yang menjadi tinjauan dan data pengamatan volume parkir pada areal kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi.

3.2.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah ada yang didapat dari suatu badan atau instansi dan

Internet dapat langsung dipakai tanpa perlu pengolahannya. Data sekunder yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini berupa data Site Plan lokasi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

3.3 Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Setelah data tersebut dijabarkan kemudian dilakukan pengolahan perhitungan untuk mengetahui karakteristik parkir yang diperlukan pada penelitian, dengan menggunakan teori-teori dan persamaan yang telah dijelaskan pada bab tinjauan pustaka sebelumnya.

3.4 Metode Analisa Data

Tahap analisa data yang dilakukan adalah tahap pengolahan data yang telah di analisa dengan menggunakan literatur yang berhubungan dengan penulisan kemudian dikerjakan dengan menggunakan program Office Excel. Hasil tersebut digunakan untuk menganalisa kebutuhan parkir sehingga nantinya dapat digunakan sebagai dasar perencanaan areal parkir yang sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil analisis tersebut akan diperoleh besaran kebutuhan ruang parkir kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat yang kemudian dilanjutkan pada proses pendisainan operasional ruang parkir dengan menggunakan kaidah sistem perparkiran, dengan tujuan agar sistem perparkiran pada kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat menjadi lebih teratur.

3.4.1 Volume parkir

Volume parkir diperlukan untuk melihat jumlah maksimum kendaraan yang parkir pada suatu lahan parkir tertentu dalam satu-satuan waktu tertentu. Perhitungan waktu parkir kendaraan dilakukan dengan menghitung selisih waktu antara waktu masuk dan waktu keluar untuk sebuah kendaraan. Hasil yang diperoleh dihitung dalam satuan menit.

(13)

jumlah kendaraan, akumulasi parkir kendaraan,

parking turn over (pergantian parkir), durasi parkir/ rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang parkir, indeks parkir, dan penentuan kapasitas lahan parkir yang berada pada areal parkir kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

3.4.2 Akumulasi parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan pada suatu tempat pada suatu waktu tertentu. Akumulasi parkir diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar.

3.4.3 Kapasitas parkir

Kapasitas parkir merupakan kemampuan maksimum suatu lahan parkir dalam menampung kendaraan. Penentuan dari kapasitas parkir diperoleh dengan menggunakan volume parkir maksimal.

3.4.4 Indeks parkir

Indeks parkir diperlukan untuk mengetahui perbandingan antara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Nilai indeks parkir dapat menunjukkan seberapa kapasitas parkir yang terisi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan hasil yang diperoleh dari pengolahan data dan pembahasannya yang mengacu pada teori-teori dan rumus-rumus yang telah diuraikan pada Bab II Tinjauan Kepustakaan serta pembahasan dari pokok permasalahan.

4.1 Hasil

Hasil penelitian yang didapat dari asumsi dan berdasarkan teori dan rumus-rumus yang telah dikemukakan pada Bab II, data yang diperoleh pada

penelitian merupakan karakteristik parkir yang meliputi akumulasi parkir, kapasitas parkir, dan indeks parkir (IP), dimana nanti diharapkan dapat diketahui asumsi bagaimana bentuk penentuan pola perparkiran yang cocok pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

4.1.1 Volume parkir

Pengamatan dan pencatatan terhadap volume parkir dilakukan selama 9 jam 45 menit perhari dengan interval waktu 15 menit yang membedakan masing-masing jenis kendaraan pada satu lokasi pengamatan yaitu pengamatan terhadap kendaraan yang memarkirkan di dalam areal parkir yang tersedia pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.

Hasil volume parkir yang diperoleh dari pengamatan di lapangan selama 9 jam 45 menit perhari dengan interval waktu 15 menit di dalam areal parkir diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.1 Halaman 54, dari tabel tersebut diperoleh volume parkir untuk masing-masing jenis kenderaan dan waktu puncak parkir dengan melihat volume parkir tertinggi.

Berdasarkan data volume parkir tersebut dapat dibuat suatu grafik untuk menggambarkan besarnya volume parkir total kedua jenis kenderaan yang terjadi dalam interval waktu 15 menit setiap hari pengamatan. Dari hasil pengamatan volume parkir di dalam areal parkir dapat dibuat suatu grafik fluktuasi yang menggambarkan hubungan antara volume parkir dengan waktu pengamatan, dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.4.1 sampai dengan Lampiran Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai dengan Halaman 53.

(14)

sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB dan pukul 09.30-09.45 WIB, untuk selanjutnya disebut jam puncak tertinggi.

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 33 unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat diperoleh sebesar 17 unit kenderaan/jam. Berdasarkan komulatif dari waktu pengamatan tiap 15 menit diperoleh volume parkir puncak selama 1 jam sehingga dapat dilihat waktu puncak parkir tertinggi yang terjadi selama pengamatan. Untuk lebih jelasnya tentang rekapitulasi volume parkir tertinggi selama 1 jam dapat dilihat pada Lampiran Tabel B.4.3 Halaman 56.

Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari Lampiran Tabel B.4.3 Halaman 56 terlihat bahwa waktu sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir terjadi pada pukul 12.00-13.00 WIB dan pukul 09.00-10.00 WIB, untuk selanjutnya disebut jam puncak tertinggi.

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88 unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam. Perhitungan volume puncak tertinggi dilakukan dengan membagi jumlah dari volume jam puncak parkir tertinggi selama 5 (lima) hari dengan jumlah jam puncak yang terjadi selama 9 jam 45 menit.

Total volume puncak tertinggi diperoleh dari masing-masing kenderaan yang berada didalam areal parkir. Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa komposisi volume parkir lebih didominasi oleh kenderaan roda dua.

4.1.2 Lama waktu parkir

Selain dilakukan pengamatan terhadap volume parkir juga diamati lamanya waktu parkir

kenderaan dalam menggunakan areal parkir. Pengamatan terhadap lamanya waktu parkir dilakukan untuk parkir yang berada didalam areal parkir. Hasil pengamatan terhadap waktu lamanya parkir didalam areal parkir maka diperoleh hasil sebagaimana yang diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.4 Halaman 57 dan Lampiran Tabel B.4.5 Halaman 58.

Dari hasil pengamatan tersebut terlihat adanya perbedaan terhadap lamanya waktu parkir kenderaan. Pengamatan lama waktu parkir kendaraan dapat dibuat suatu grafik fluktuasi yang menggambarkan hubungan antara jumlah kendaraan dengan lama waktu parkir kendaraan.

Untuk gambar grafik fluktuasi keseluruhan untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat, dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.4.1 sampai dengan Lampiran Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai dengan Halaman 53.

4.1.3 Akumulasi parkir

(15)

tertinggi untuk kendaraan roda 2 (dua) terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-12.15 WIB sebanyak 44 unit kendaraan/jam sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) nilai tertinggi terjadi pada hari Selasa pukul 07.15-07.30 WIB sebanyak 9 unit kendaraan/jam.

4.1.4 Kapasitas areal parkir

Kapasitas areal parkir dapat diartikan dengan jumlah kendaraan yang mampu ditampung oleh areal parkir dalam waktu tertentu. Analisa kapasitas parkir pada umumnya harus mencukupi kemampuan dari kebutuhan akan areal parkir itu sendiri.

Untuk memenuhi kapasitas areal parkir yang ada dilakukan dengan cara mengukur kembali areal parkir yang tersedia untuk kendaraan roda 2 (dua) maupun kendaraan roda 4 (empat). Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.

Adapun berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada areal parkir yang tersedia diperoleh hasil sebagai mana diperlihatkan pada tabel 4.1 berikut :

Untuk kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) kapasitas parkir dihitung berdasarkan keperluan luas masing-masing kendaraan menurut pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir Direktur Jenderal Perbuhungan Darat. Untuk kendaraan roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau 56 m2 dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas

(17 x 3,5) m atau 60 m2. Berdasarkan tabel di atas

terlihat bahwa kapasitas yang dapat ditampung secara keseluruhan pada areal parkir yang telah tersedia untuk kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184 unit.

Kapasitas yang telah ada saat ini adalah kapasitas

yang diperoleh dengan satuan jumlah, dalam hal ini kapasitas akan ditinjau berdasarkan satuan jumlah per waktu.

Dari lamanya waktu parkir tersebut di peroleh kapasitas parkir yang tersedia dalam satuan jumlah per 15 menit untuk selanjutnya dijadikan dalam satuan jumlah per jam.

Penggunaan areal parkir yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan terhadap volume puncak harian rata-rata dengan interval 1 jam selama 5 hari adalah sebesar 88 unit kendaraan/jam untuk kendaraan roda 2 . Adapun untuk kendaraan roda 4 sebesar 57 unit kendaraan/jam.

4.2 Pembahasan

Sesuai dengan pengolahan data yang diperoleh merupakan karakteristik parkir didapat, baik akumulasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir (IP) dan penentuan kapasitas lahan parkir. Dari hasil pengolahan data tersebut maka dilakukan pembahasan yang meliputi volume dan waktu parkir.

4.2.1 Volume dan waktu parkir

Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap pengamatan volume di dalam areal parkir dengan interval waktu 15 menit dapat di lihat bahwa waktu puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-12.15 WIB dan hari selasa pada pukul 09.30-09.45 WIB. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan parkir sangat dirasakan pada saat terjadinya pemakaian parkir sacara bersamaan dalam waktu tertentu.

(16)

selasa pukul 09.00-10.00 WIB, didasarkan lamanya waktu parkir dalam hasil pengamatan selama 1 jam. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa mampu atau tidaknya kapasitas parkir dalam menampung sejumlah permintaan akan areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut.

Kapasitas parkir tersebut diperoleh dengan mengaitkan terhadap lamanya waktu parkir kendaraan roda 2 yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan per 15 menit.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mengemukakan kesimpulan yang diambil dari hasil perhitungan dan pembahasan yang dilakukan pada Bab IV. Saran-saran yang diberikan sesuai dengan kesimpulan yang ada, dan beberapa saran yang diusulkan untuk melengkapi penulisan Tugas Akhir ini.

5.1 Kesimpulan

Hasil yang diperoleh berdasarkan pengamtan di lapangan, perhitungan serta pengolahn data yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Volume puncak parkir tertinggi selama 1 jam yang terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88 unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam. Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa komposisi volume parkir lebih didominasi oleh kenderaan roda dua.

2. Kapasitas parkir dihitung berdasarkan keperluan luas masing-masing kendaraan, untuk kendaraan roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau 56 m2

dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas (17 x 3,5) m atau 60 m2. Berdasarkan hal tersebut

maka pada areal parkir yang telah tersedia untuk

kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184 unit.

3. Kapasitas parkir bila dihubungkan dengan lamanya waktu parkir dalam satuan jumlah per 15 menit untuk selanjutnya dijadikan dalam satuan jumlah per jam dihasilkan kapasitas parkir saat ini memiliki daya tampung untuk kendaraan roda 2 sebesar 33 unit kendaraan/jam dan 17 unit kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4.

4. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/ jam dengan sudut 90°.

5. Pemakaian sudut-sudut parkir pada areal parkir harus dipertimbangkan dengan mamperhatikan ruang gerak kendaraan, di mana semakin besar sudut yang di gunakan semakin besar pula ruang gerak yang diperlukan.

5.2 Saran

1. Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat belum memiliki areal parkir maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kapasitas areal parkir dan kebutuhan ruang parkir dengan kondisi aman dan nyaman. 2. Penataan areal parkir sebaiknya diiringi dengan

Gambar

Tabel 2.1 Daya  Tampung  Areal  Parkir  yang

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keberlanjutan tiga jenis tambak silvofishery yang ada di Desa Dabung yaitu tambak milik Bapak Syukur, tambak milik Bapak

Dokumen tersebut harus sesuai dengan isian kualifikasi yang saudara upload di LPSE Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan

Andaryani (2010) dalam penelitiannya menuliskan bahwa, respon eksplan dalam suatu kultur sangat bergantung pada jumlah (konsentrasi) zat pengatur tumbuh yang

Prasyarat tersebut adalah kemampuan mengintegral dan kemampuan analisis vektor satuan dengan baik sehingga karena kesalahan konsep dan operasi integral ini responden

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara dalam proses belajar mengajar, guru bahasa Indonesia (guru bahasa Indonesia kelas VII), pada saat mengajar pembelajaran

Daya Parasitasi Lalat (Sturmiopsis inferens Town) (Diptera: Tachinidae) Turunan Dari Beberapa Hasil Perkawinan Pada Larva Penggerek Batang Tebu Raksasa (Phragmatoecia castaneae

The sample sizes of 40 (Principles of Macroeconomics) and 41 (Managerial Communications) exceeded the minimum sample size requirement as discussed in Bartlett, Kotrlik, and

Berdasarkan hasil evaluasi prakualifikasi pada pekerjaan Perencanaan Landscape Masjid Raya Kecamatan, telah didapatkan hasil 5 (Lima) daftar pendek calon penyedia