X‐11
X‐11 VI‐11
VI‐11 LAPORAN AKHIR
Bab 6
Kerangka Kelembagaan
dan Regulasi
6.1. Kerangka Kelembagaan
Identifikasi mengenai kondisi organisasi menguraikan secara sistematis tentang dasar hukum, kedudukan, tugas, fungsi, dan wewenang instansi‐instansi terkait langsung dengan RPIJM Kabupaten Bojonegoro yang disusun dalam perencanaan, pemrograman, pelaksanaan, dan operasi pemeliharaan. Pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Bojonegoro disesuaikan dengan kondisi sosial penduduk dan potensi sumber daya alam di lingkungan sekitar tempat tinggal penduduk sekaligus tempat mencari penghidupan. Beberapa strategi pengembangan sumber daya manusia antara lain :
Mendorong masyarakat untuk mandiri dengan berwiraswasta sehingga dapat mengurangi tingkat jumlah penduduk yang menjadi buruh tani.
Peningkatan produktifitas penduduk baik di bidang pertanian, industri dan pariwisata. Peningkatan produktifitas ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan ketrampilan
praktis untuk dapat mengembangkan hasil produksi di bidang kerja masing‐masing.
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya melakukan eksploitasi sumber daya alam yang berwawasan lingkungan untuk menjaga kelangsungan keseimbangan ekosistem alam di Kabupaten Bojonegoro.
Terkait dengan penyusunan RPIJM Kabupaten Bojonegoro Tahun 2017 – 2021, maka lembaga pemerintahan (instansi) yang terkait yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro, , dan PDAM Kabupaten Bojonegoro.
6.1.1 Struktur Organisasi dan Tupoksi Instansi Bidang Cipta Karya
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten BojonegoroA. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
X‐22
X‐22 VI‐22
VI‐22 LAPORAN AKHIR
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, mempunyai fungsi:
a) perumusan kebijakan teknis perencanaan;
b) pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c) pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah. B. Susunan Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari : a) Kepala
b) Sekretariat :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program dan Laporan c) Bidang Fisik dan Prasarana
1. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 2. Sub Bidang Prasarana Wilayah
d) Bidang Sosial dan Budaya
1. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat
2. Sub Bidang Sosial Politik dan Pemerintahan e) Bidang Ekonomi
1. Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi, dan Investasi 2. Sub Bidang Pertanian, Pertambangan dan Energi
f) Bidang Penelitian dan Pengembangan 1. Sub Bidang Ekonomi dan Pembangunan
2. Sub Bidang Sosial Politik, Pemerintahan, dan Kemasyarakatan g) Unit Pelaksana Teknis Badan
h) Kelompok Jabatan Fungsional
C. Bidang Terkait dengan Keciptakaryaan
X‐33
X‐33 VI‐33
VI‐33 LAPORAN AKHIR
Kebersihan dan Pertamanan, Perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Fisik Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan Pekerjaan Umum, Pengairan, Kebersihan dan Pertamanan, Perhubungan, Pariwisata, Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup;
b. Pengkoordinasian rencana pembangunan Pekerjaan Umum, Pengairan, Kebersihan dan Pertamanan, Perhubungan, Pariwisata, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang disusun oleh dinas‐dinas daerah, Satuan Organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah;
c. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan di bidang fisik dan prasarana serta merumuskan langkah‐langkah kebijaksanaan pemecahannya;
d. Pelaksanaan dan atau pengkoordinasian penyusunan program tahunan di bidang fisik dan prasarana yang meliputi Pekerjaan Umum, Pengairan, Kebersihan dan Pertamanan, Perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelaksanaan RPJP, RPJMD, dan RENSTRA Kabupaten atau proyek‐proyek yang diusulkan kepada pemerintah propinsi untuk dimasukkan ke dalam program daerah propinsi dan atau yang diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional.
e. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari :
a. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; b. Sub Bidang Prasarana Wilayah.
Masing‐masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Fisik dan Prasarana. Kepala Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pemantapan sumber daya alam dan pemeliharaan lingkungan hidup yang serasi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempuyai fungsi:
a. Pengkoordinasian perencanaan pemantapan dan pengelolaan sumber daya alam non pertambangan dan energi;
X‐44
X‐44 VI‐44
VI‐44 LAPORAN AKHIR
c. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengelolaan sumber daya alam non pertambangan, energi dan lingkungan hidup;
d. Penyiapan bahan perumusan dan kajian tentang sumber daya alam non pertambangan, energi dan lingkungan hidup;
e. Perumusan perencanaan kegiatan dalam pengembangan sumber daya alam non pertambangan, energi dan lingkungan hidup;
f. Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi pengendalian sumber daya alam non pertambangan, energi dan lingkungan hidup;
g. Penyiapan bahan penyusunan RPJP, RPJMD dan Rencana Strategis Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah;
h. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Fisik dan Prasarana sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pemantapan prasarana wilayah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah mempuyai fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan prasarana yang meliputi Pekerjaan Umum, Pengairan, Kebersihan dan Pertamanan, Perhubungan dan Pariwisata;
b. Penghimpunan, pengolahan bahan / data perencanaan Tata Ruang (RTRW) Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi kegiatan dan pengembangan prasarana Kabupaten;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengendalian dan Pengembangan Prasarana Kabupaten;
d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Kegiatan perencanaan pembangunan di bidang prasarana Kabupaten;
e. Penyiapan bahan penyusunan RPJP, RPJMD dan Rencana Strategis Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah;
f. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan di bidang fisik dan prasarana serta merumuskan langkah‐langkah kebijaksanaan pemecahannya;
g. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Fisik dan Prasarana sesuai dengan bidang tugasnya.
X‐55
X‐55 VI‐55
VI‐55 LAPORAN AKHIR
Gambar 6. 1 Struktur Organisasi Bappeda Kab Bojonegoro
2. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh Kepala Dinas. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dinas Pekerjaan Umum, mempunyai tugas Pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas Pembantuan bidang Pekerjaan Umum. Dinas Pekerjaan Umum, mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pekerjaan Umum;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pekerjaan Umum; dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pada Dinas Pekerjaan Umum dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.
B. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. Kepala Dinas
b. Sekretariat
X‐66
X‐66 VI‐66
VI‐66 LAPORAN AKHIR
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Program dan Laporan c. Bidang Pembangunan Jalan
Seksi Perencanaan
Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Seksi Penerangan Jalan Umum
d. Bidang Pembangunan Jembatan Seksi Perencanaan
Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan e. Bidang Pembangunan Gedung
Seksi Perencanaan dan Tata Ruang Seksi Pembangunan
Seksi Pemeliharaan
f. Bidang Penataan Lingkungan dan Pemukiman Seksi Sanitasi dan Air Bersih
X‐77
X‐77 VI‐77
VI‐77 LAPORAN AKHIR
Gambar 6. 2 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kab Bojonegoro
C. Bidang Terkait dengan Keciptakaryaan Bidang Pembangunan Gedung
Bidang Pembangunan Gedung dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas. Kepala Bidang Pembangunan Gedung mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Dinas Pekerjaan Umum dibidang Pembangunan Gedung. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pembangunan Gedung mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan bidang pembangunan gedung;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Pembangunan Gedung;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian teknis bidang Pembangunan Gedung sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan Bupati;
d. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pembangunan Gedung terdiri dari : a. Seksi Perencanaan dan Tata Ruang; b. Seksi Pembangunan;
X‐88
X‐88 VI‐88
VI‐88 LAPORAN AKHIR
Masing‐masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pembangunan Gedung. Kepala Seksi perencanaan dan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Bidang Pembangunan Gedung pada Bagian perencanaan dan Tata Ruang. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi perencanaan dan Tata Ruang mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan teknis perencanaan dan tata ruang;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengelolaan teknis perencanaan dan tata ruang;
c. Pengaturan teknis perencanaan dan tata ruang;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam rangka perencanaan gedung dan tata ruang;
e. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembangunan Gedung sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Seksi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Bidang Pembangunan Gedung pada bagian pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi pembangunan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan teknis pembangunan gedung ;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung; c. Pengaturan, pemeliharaan prasarana dan sarana pembangunan gedung; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam rangka pembangunan gedung;
e. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembangunan Gedung sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Seksi Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Bidang Perencanaan dan Tata Ruang pada bagian Pemeliharaan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pemeliharaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data dalam rangka pemeliharaan prasarana dan sarana gedung;
b. Pelaksanaan penelitian, perumusan, dan penyusunan konsep pemeliharaan gedung; c. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pemeliharaan gedung;
d. Pengaturan, pemeliharaan prasarana dan sarana gedung;
X‐99
X‐99 VI‐99
VI‐99 LAPORAN AKHIR
f. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembangunan Gedung sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Penataan Lingkungan dan Permukiman
Bidang Penataan Lingkungan dan Pemukiman dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas. Kepala Bidang Penataan Lingkungan dan Pemukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Dinas Pekerjaan Umum dibidang Penataan lingkungan dan Permukiman. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Penataan Lingkungan dan Permukiman mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan bidang penataan lingkungan;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penataan lingkungan;
c. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian teknis bidang penataan lingkungan sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan Bupati;
d. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Penataan Lingkungan dan Permukiman terdiri dari : a. Seksi Sanitasi dan Air Bersih;
b. Seksi Drainase dan Utilitas; c. Seksi Permukiman.
Masing‐masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan lingkungan dan Permukiman. Kepala Seksi Sanitasi dan Air Bersih mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Bidang Penataan lingkungan dan Pemukiman pada Bagian Sanitasi dan Air Bersih. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Sanitasi dan Air Bersih mempunyai fungsi:
a. Penyusunan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan teknis prasarana dan sarana sanitasi dan air bersih perdesaan;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengelolaan sanitasi dan air bersih perdesaan;
c. Pengaturan, pemeliharaan prasarana dan sarana sanitasi dan air bersih perdesaan;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam rangka pemeliharaan sanitasi dan air bersih perdesaan;
X‐
X‐ VI‐
VI‐ LAPORAN AKHIR
Kepala Seksi Drainase dan Utilitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Bidang Penataan Lingkungan dan Pemukiman pada bagian drainase dan utilitas. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Drainase dan Utilitas mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan teknis prasarana dan sarana drainase dan utilitas kota;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengelolaan drainase dan utilitas kota; c. Pengaturan, pemeliharaan prasarana dan sarana drainase dan utilitas kota;
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam rangka pemeliharaan drainase dan utilitas kota; e. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penataan
Lingkungan dan Pemukiman sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Seksi Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Bidang Penataan Lingkungan dan Permukiman pada bagian Permukiman. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Permukiman mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan teknis prasarana dan sarana penyehatan lingkungan;
b. Pelaksanaan penelitian, perumusan, dan penyusunan konsep pembangunan permukiman yang sehat lingkungan;
c. Pelaksanaan Kerja sama dan koordinasi dengan pihak lain dalam pengembangan permukiman penduduk;
d. Pembinaan Perizinan yang berhubungan dengan Pekerjaan Umum;
e. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengelolaan penyehatan lingkungan; f. Pengaturan, pemeliharaan prasarana dan sarana penyehatan lingkungan;
g. Pelaksanaan bimbingan teknis dalam rangka pemeliharaan penyehatan lingkungan; h. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penataan
Lingkungan dan Permukiman sesuai dengan bidang tugasnya.
UPT Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan nomenklaturnya serta tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. UPT Pekerjaan Umum dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan perundang‐ undangan berdasarkan kebutuhan daerah serta telah memenuhi kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku.
X‐
X‐ VI‐
VI‐ LAPORAN AKHIR
3. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Lingkungan Hidup berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Badan Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Badan. Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup. Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan Hidup; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup;
d. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.
Pada Badan Lingkungan Hidup dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian tugas Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan nomenklaturnya serta tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
B. Susunan Organisasi Susunan
Organisasi Badan Lingkungan Hidup, terdiri dari : a. Kepala Badan
b. Sekretariat
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program dan Laporan c. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan
1. Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Amdal 2. Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan 1. Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan 2. Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan
e. Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan 1. Sub Bidang Konservasi Lingkungan 2. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan
f. Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan 1. Sub Bidang Pengujian
X‐
X‐ VI‐
VI‐ LAPORAN AKHIR
Gambar 6. 3 Struktur Organisasi BLH Kab Bojonegoro
C. Bidang Terkait dengan Keciptakaryaan Konservasi dan Pemulihan Lingkungan
Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan. Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang konservasi keanekaragaman hayati, pemulihan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang konservasi keanekaragaman hayati, pemulihan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup;
b. Pelaksanaan inventarisasi kegiatan konservasi pemulihan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup
c. Pembinaan pelaksanaan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup; d. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi lahan dan konservasi keanekaragaman hayati;
e. Pelaksanaan koordinasi pemilihan fungsi lingkungan akibat bencana alam dan kerusakan sumber daya alam hayati;
X‐
X‐ VI‐
VI‐ LAPORAN AKHIR
Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan terdiri dari Sub Bidang Konservasi Lingkungan dan Sub Bidang Pemulihan Lingkungan. Masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan. Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan operasional dibidang konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati;
b. Pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi konservasi keanekaragaman hayati; c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian fungsi lingkungan;
d. Pelaksanaan koordinasi pembinaan bimbingan teknis konservasi keanekaragaman hayati; e. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemulihan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;
b. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;
c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pemulihan kerusakan lingkungan akibat pencemaran dan degradasi fungsi lingkungan;
d. Pelaksanaan pemulihan kerusakan dan fungsi lingkungan hidup akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;
e. Pelaksanaan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan lingkungan;
f. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
X‐
X‐ VI‐
VI‐ LAPORAN AKHIR
4. Dinas Kebersihan dan Pertamanan A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kebersihan dan Pertamanan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh Kepala Dinas. Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan tugas Pembantuan bidang Kebersihan dan Pertamanan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kebersihan dan Pertamanan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kebersihan dan Pertamanan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kebersihan dan Pertamanan; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan dapat dibentuk unit pelaksana teknis dinas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan.
B. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari : a. Kepala Dinas
b. Sekretariat
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program dan Laporan c. Bidang Kebersihan
1. Seksi Kebersihan Jalan, Saluran, dan Selokan 2. Seksi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah d. Bidang Pertamanan dan Keindahan
1. Seksi Pertamanan dan Keindahan
2. Seksi Kebersihan dan Pemeliharaan Taman e. Bidang Sarana dan Prasarana
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
Gambar 6. 4 Struktur Organisasi DKP Kab Bojonegoro
C. Bidang yang terkait dengan Keciptakaryaan 1. Kebersihan
Bidang Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan melalui sekretaris dinas. Kepala Bidang Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Dinas Kebersihan dan Pertamanan di bidang Perencanaan, Pengendalian dan Penyelenggaraan Kebersihan serta evaluasi dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Kebersihan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan segala usaha kebersihan untuk mewujudkan daerah /kota yang bersih, rapi dan sehat;
b. Penyusunan program kerja di bidang kebersihan;
c. Penyelenggaraan kebersihan dan fasilitas‐fasilitas umum ;
d. Pengadaan koordinasi dengan seksi‐seksi di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyusun perencanaan dan progarm;
e. Pelaksanaan pengendalian teknis atas pelaksanaan kegiatan dibidang kebersihan;
f. Pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan dokumentasi dan informasi tentang kegiatan di bidang kebersihan;
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
h. Pengkoordinasian dan mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi/ satuan kerja lain guna kelancaran dan sinergi pelaksaan tugas;
Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Kebersihan terdiri dari :
a. Seksi Kebersihan Jalan, Saluran dan Selokan; b. Seksi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah.
Masing‐masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kebersihan. Kepala Seksi Kebersihan Jalan, Saluran dan Selokan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Pertamanan dan Keindahan pada Bagian Kebersihan Jalan, Saluran dan Selokan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Kebersihan Jalan, Saluran dan Selokan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembersihan jalan‐jalan umum, tempat‐tempat umum, saluran induk kota dan saluran jalan protokol kota;
b. Pengaturan dan penyelenggaraan kebersihan kota serta pencegahan pencemaran lingkungan hidup;
c. Pengusahaan terciptanya kebersihan daerah yang sesuai dan selaras;
d. Pembantuan dan pembinaan usaha‐usaha kebersihan yang dilaksanakan oleh masyarakat;
e. Pengiventarisasian serta memelihara peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan kebersihan jalan dan saluran;
f. Penyelenggaraan pembudidayaan pemanfaatan air kotor untuk dapatnya didayagunakan;
g. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Seksi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Kebersihan pada bagian Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengangkutan dan pembuangan sampah dari bak‐bak sampah atau penampungan sementara ke tempat pengelolaan akhir;
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
c. Penyelenggaraan proses pengelolaan sampah dari sumbernya (pemilahan, daur ulang/3R) dan memproses menjadikompos (pembudidayaan sampah;
d. Pemeliharaan keteraturan dan ketertiban pada pengelolaan sampah di tempat pengelolaan akhir;
e. Pelaksanaan pemusnahan serta pemanfaatan sampah guna mencegah terjadinya pencemaran lingkungan;
f. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sarana dan Prasarana
Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan melalui Sekretaris Dinas. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan Dinas Kebersihan dan Pertamanan di bidang perencanaan, program, pengendalian dan penyelenggaraan pembangunan sarana prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi :
a. Pembuatan perencanaan pembangunan, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
b. Penyusunan program kerja dibidang kebersihan dan pertamanan; c. Pelaksanaan pengamanan dan bimbingan teknis pelaksana program;
d. Pelaksanaan pengawasan/ pengendalian dan evaluasi kegiatan operasional dan aktivitas Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
e. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
f. Penyusunan rencana kebutuhan untuk mewujudkan daerah yang aman, sehat, rapi dan indah;
g. Pelaksanaan koordinasi dan mengadakan penelitian sebagai bahan pengembangan di bidang kebersihan dan pertamanan;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan seksi‐seksi di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyusun perencanaan dan program;
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari :
a. Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana; b. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.
Masing‐masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sarana dan Prasarana. Kepala Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana dan Prasarana pada Bagian Pembangunan Sarana dan Prasarana.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. Pengadaan survey dan penelitian serta evaluasi terhadap masalah kebutuhan sarana dan prasarana Dinas Kebersihan dan pertamanan;
b. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka menghimpun, mengolah data aset‐aset Dinas; c. Pelaksanaan/ penyelenggaraan program yang telah disusun sesuai rencana;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan pembangunan atau Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
e. Pengadaan evaluasi dan merangkum laporan semua kegiatan pembangunan Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
f. Pelaksanaan fungsi‐fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana sesuai dengan bidang tugasnya.
Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Sarana dan Prasarana pada Bagian Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. Penyiapan kebutuhan dan pengadaan peralatan operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan;
b. Pengaturan dan pengamanan pemakaian peralatan dan bahan bakar untuk pelaksanaan tugas;
c. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana dinas;
d. Penyusunan inventarisasi dan laporan berkala tentang keadaan sarana dan prasarana dinas; e. Pembuatan jadwal dan pelaksanaan perawatan dan perbaikan secara berkala semua
peralatan dan kendaraan operasional dinas;
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
5. Perusahaan Daerah Air Minum
A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai Perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum, dimana mempunyai fungsi :
a. Pelayanan umum/jasa,
b. Menyelenggarakan kemanfaatan umum dan c. Meningkatkan pendapatan asli daerah
B. Susunan Organisasi
Adapun susunan organisasi dari Perusahaan Daerah Air Minum terdiri atas : a. Badan Pengawas
b. Direksi
c. Unsur‐unsur staf
C. Bidang yang terkait dengan Keciptakaryaan 1. Direktur Bidang Teknik
Direktur Bidang Teknik membawahi :
2. Bagian Produksi Bagian ini dipimpin oleh Kepala Bagian Produksi dimana mempunyai tugas: ─ Menyelenggarakan pengendalian atas kualitas dan kuantitas produksi air, termasuk
penyusunan rencana kebutuhan material produksi
─ Mengatur, menyelenggarakan fungsi‐fungsi mekanik mesin, ketenagaan, kualitas serta laboratorium
─ Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Direktur Bidang Teknik Bagian produksi terdiri dari :
Sub Bagian Produksi yang mempunyai tugas :
─ Melaksanakan program dan usaha peningkatan produksi dari sumber air, air tanah, air permukaan baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang sesuai kebijaksanaan umum
─ Menyelenggarakan pengaturan sistem/proses produksi air ─ Mengatur pendayagunaan dan pengawasan tenaga operasional
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
Sub Bagian Pengolahan, yang mempunyai tugas ─ Menyusun rencana kebutuhan material produksi
─ Menyelenggarakan pengaturan standart pemakaian bahan kimia produksi air sesuai dengan ketentuan yang ada
─ Menyelenggarakan pencegahan terjadinya polusi air baku dan mengadakan pemeriksaan air di laboratorium
─ Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Produksi dimana kedua sub bagian ini dikepalai oleh kepala sub bagian yang berada dibawah bagian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Produksi
3. Bagian Distribusi
Bagian distribusi dipimpin oleh Kepala Bagian distribusi yang mempunyai tugas :
− Mengawasi pemasangan dan pemeliharaan pipa‐pipa distribusi dalam rangka pembagian secara merata dan erus menerus serta melayani gangguan
− Mengatur, menyelenggarakan fungsi jaringan, pipa pompa tekan dan pelayanan gangguan
− Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Direktur Bidang Teknik Bagian distribusi terdiri dari :
a. Sub Bagian distribusi pemasangan,
b. Sub Bagian Meter Segel dimana kedua sub bagian ini dipimpin oleh kepala sub bagian yang berada dibawah bagian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Distribusi
4. Bagian Perencanaan Teknik
Bagian ini dipimpin oleh Kepala Bagian dimana mempunyai tugas :
a. Mengadakan persediaan cadangan air minum guna keperluan distribusi
b. Merencanakan pengadaan tehnik bangunan air minum serta mengendalikan kualitas dan kuantitas termasuk menjamin rencana kebutuhan
c. Mengadakan penyediaan sarana air minum untuk program‐program penyambungan dan pengawas pendistribusian
d. Membantu direksi dan memberikan saran‐saran dan pertimbangan kepada Direksi
Bagian Perencanaan Tehnik terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan, yang bertugas :
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
b. Mengadakan perencanaan cadangan air minum untuk keperluan distribusi
c. Meneliti dan menganalisa secara cermat rencana biaya untuk pekerjaan yang telah dibuat
d. Melakukan survei untuk perencanaan suatu bangunan di lingkungan perusahaan daerah
e. Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan Teknik
2. Sub Bagian Pengawasan, yang mempunyai tugas :
a. Mengadakan pengewasan, pemeriksaan dan mengevaluasi pelaksanaan program‐ program perusahaan daerah serta membuat laporan tentang hasil pelaksanaan pengawasan dilapangan
b. Mengadakan penelitian tentang kualitas pemasangan instalasi yang menyangkut teknik pemasangan dan pemeliharaan
c. Menghimpun data, melakukan analisa dan penilaian, menyusun laporan serta menyusun statistik dan dokumentasi dan menyusun pengembangan Perusahaan Daerah
d. Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Perencanaan Tehnik dimana kedua sub bagian ini dikepalai oleh Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Perencanaan Tehnik
5. Bagian Peralatan Teknik
Bagian ini dipimpin oleh Kepala Bagian dimana mempunyai tugas : ─ Mengurus perbekalan material dan peralatan tehnik
─ Mengetes, meneliti dan menilai peralatan tehnik sesuai dengan kebutuhan perusahaan ─ Membantu dan melaksanakan tugas‐tugas yang diberikan oleh atasan
Bagian Peralatan tehnik terdiri dari :
a. Sub Bagian Pemeliharaan Bangunan Umum, yang mempunyai tugas : ─ Mengajukan kebutuhan perbaikan material dan peralatan umum
─ Meneliti dan menilai peralatan umum sesuai dengan kebutuhan perusahaan ─ Menginventarisir dan menyalurkan peralatan umum sesuai permintaan ─ Melaksanakan administrasi kebutuhan dan pengeluaran peralatan umum ─ Menginventarisir jenis dan tingkat kerusakan seluruh peralatan umum
X‐
X‐ VI‐
VI‐
LAPORAN AKHIR
─ Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian tehnik
b. Sub Bagian Pemeliharaan Instalasi, yang mempunyai tugas : ─ Mengajukan kebutuhan perbekalan material dan peralatan teknik
─ Mengetes, meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhan perusahaan
─ Menginventarisir dan menyalurkan peralatan teknik sesuai dengan permintaan
─ Melaksanakan administrasi kebutuhan dan pengeluaran peralatan teknik
─ Menginventarisir jenis dan tingkat kerusakan seluruh kerusakan instalasi perusahaan
─ Mengadakan pemeliharaan terhadap peralatan instalasi perusahaan atas dasar hasil inventarisasi kerusakan
─ Melaksanakan tugas‐tugas lain yang diberikan oleh kepala bagian teknik
Untuk membantu Direktur Utama dalam penyelenggaraan perusahaan diadakan cabang yang pembentukannya terlebih dahulu mendapat pesetujuan Kepala Daerah dan berkedudukan di Ibu Kota Kecamatan.
VI‐
Sebagaimana ditetapkan dalam Program Reformasi Birokrasi, penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.
Secara internal, keorganisasian bidang Cipta Karya, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang untuk masing‐masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Tabel 6. 1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No. Instansi Peran Instansi Dalam Pembangunan Bidang Cipta Karya
Unit/Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang Cipta
1. Bappeda Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Fisik & Prasarana
2. Dinas PU Pembangunan Infrastruktur ─ Bidang Pembangunan Gedung
─ Bidang Penataan Lingkungan dan Permukiman
3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Pembangunan & Pengelolaan Terkait Persampahan
Bidang Kebersihan
4. Badan Lingkungan Hidup Pengelolaan & Monev terkait Limbah Bidang Konservasi & Pemulihan Lingkungan
VI‐ VI‐
LAPORAN AKHIR
Review RPIJM Kabupaten Bojonegoro Tahun 2017‐2021 VI‐24 Sedangkan untuk dinas daerah dalam PP 41 paragraf 2 pasal 29 disebutkan bahwa terdiri dari 1 (satu) sekretariat dan paling banyak 4 (empat) bidang, sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian dan masing‐masing bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) seksi. Pada struktur organisasi yang ditetapkan oleh Perda Kabupaten Bojonegoro telah sesuai dengan PP tersebut, namun dalam pelaksanaannya baik pada Dinas PU maupun Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bojonegoro belum memiliki pejabat fungsional.
Dalam Perda Kabupaten Bojonegoro tentang Ketatalaksanaan organisasi daerah telah diuraikan masing‐masing tugas pokok dan fungsi dari Dinas, Badan, Kantor dan Inspektorat sehingga tidak ada kerancuan dalam melaksanakan tugas masing‐masing. Adapun mekanisme hubungan kerja antar dinas/instansi selama ini adalah saling mengisi untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro. Adapun permasalahan yang ada sama dengan permasalahan dalam organisasi yaitu kualitas SDM, dana dan partisipasi dari lembaga lain.
6.1.3 Potensi dan Persoalan Organisasi
Struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan yang terkait dengan pembangunan infrastruktur cipta karya telah dijelaskan sebagaimana di atas. Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur cipta karya tentunya membutuhkan koordinasi antar instansi sehingga timbul adanya potensi dan persoalan terkait organisasi dan tata laksana pembangunan infrastruktur cipta karya tersebut. Potensi terkait dengan organisasi dan tata laksana pembangunan infrastruktur cipta karya:
─ Memiliki struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan daerah yang jelas dan diatur dalam Peraturan Bupati Bojonegoro.
─ Memiliki Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam mengelola infrastruktur keciptakaryaan.
─ Memiliki otoritas dalam perumusan kebijakan teknis perencanaan multi sektor. ─ Merupakan koordinator perencanaan pembangunan lintas sektor.
─ Memiliki kemampuan dalam akses perencanaan dan anggaran kepada pemerintah pusat dan provinsi.
─ Memiliki pengetahuan teknis lapangan bidang keciptakaryaan. ─ Lembaga operator dalam pelaksanaan teknis di lapangan.
VI‐ VI‐
LAPORAN AKHIR
Permasalahan atau persoalan terkait dengan organisasi dan tata laksana pembangunan infrastruktur cipta karya:
─ Kurangnya koordinasi dengan pemprov dan pemerintah pusat terkait kegiatan keciptakaryaan.
─ Pelaksanaan pendampingan yang tidak rutin.
─ Beban kerja yang tinggi sehinga tidak dapat optimal dalam pengerjaan laporan. ─ Kurangnya koordinasi antar instansi dalam pembangunan infrastruktur cipta karya.
─ Ketergantungan terhadap lembaga teknis dalam pelaksanaan perumusan kebijakan perencanaan.
─ Kemampuan operasional teknis terbatas sehingga selalu mengedepankan konsep. ─ Membutuhkan pertimbangan dari lembaga teknis yang lain dalam hal perencanaan.
─ Kemampuan dalam pemahaman perencanaan kebijakan makro terbatas, memiliki resiko terjadi ketidaktepatan implementasi di lapangan.
─ Belum melakukan kerjasama dengan swasta dalam mengeksploitasi sumber air baku bengawan Solo
─ Dalam melakukan monitoring dan pengawasan kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan masih terkendala keterbatasan infrastruktur dan SDM.
─ Karakter organisasi masih perlu dibangun dalam penajaman tugas dan fungsinya sebagai
leading sector dalam upaya pelestarian lingkungan.
6.1.4 Analisis Kebutuhan SDM
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke‐5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.
Tabel 6. 2 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Pendidikan Jabatan Fungsional
VI‐ memerlukan penambahan jumlah personil dan kualitasnya. Saat ini SDM yang terbanyak jumlahnya didominasi oleh pegawai yang berlatarbelakang pendidikan SMA sehingga sangat dibutuhkan pelatihan‐ pelatihan yang berhubungan dangan kegiatan di bidang keciptakaryaan. Untuk pengembangan tata laksana atau pengelolaannya , dengan mengacu pada analisa di atas diperlukan peningkatan sumber daya manusia baik dalam hal jumlah dan kualitasnya. Di samping itu, diperlukan koordinasi yang rutin antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat khususnya dalam kegiatan bidang cipta karya.
Untuk rencana pengembangan SDM dengan mengacu pada hasil analisis diperlukan perencanaan karir setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada tabel berikut:
Tabel 6. 3 Pelatihan Bidang Cipta Karya
No. Jenis Pelatihan
1. Bimbingan teknis pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara pusat, barat dan timur serta sertifikasi pengelola teknis
2. Bimbingan teknis penyelenggaraan bangunan gedung negara
3. Bimbingan teknis pengelolaan rumah negara Golongan III
4. Training of Trainers (TOT) bidang penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan
VI‐ VI‐
LAPORAN AKHIR
No. Jenis Pelatihan
6. Pelatihan pengadaan barang dan jasa Dit. PBL
7. Peningkatan kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan pusat pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi
8. Pembinaan teknis peningkatan kemampuan dalam bidang keprotokolan
9. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan
10. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang Cipta Karya
11. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana
12. Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara
13. Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN
14. Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai
15. Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai
16. Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)
17. Diklat Jabatan Fungsional
Sumber : Hasil Analisis
6.2. Kerangka Regulasi
VI‐
Tabel 6. 4 Kerangka Regulasi Pengembangan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro
No. Arah Regulasi dan Kebutuhan Regulasi
Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian
Substansi Arahan Regulasi
Unit Penanggung
Jawab
Unit Terkait/ Institusi Target Penyelesaian
1. Penetapan SK Bupati tentang
Kawasan Kumuh
Belum ada SK/Peraturan teknis yang mengatur peningkatan kualitas permukiman kumuh
Pencegahan dan
Status dan panjang ruas jalan kabupaten/jalan desa semakin berkembang hingga saat ini sehingga perlu perubahan SK Bupati yang baru tentang status jalan kabupaten/jalan desa
Status Ruas Jalan
Perda tentang pengelolaan sampah yang ditetapkan tahun 1994 sudah tidak relevan lagi dengan kondisi yang sekarang
Pengelolaan Sampah BLH DKP, Dinas PU, Bappeda Tahun 2017 sudah disahkan
4. Review Perda tentang Pengelolaan
Limbah dan Sanitasi
Perda tentang pengelolaan limbah perlu dilakukan review terutama untuk pengenaan denda/sanksi
Belum ada peraturan teknis yang mengatur sistem pengelolaan air minum
VI‐ VI‐
LAPORAN AKHIR