Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 1 5.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan
dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah:
Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal
ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan,
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung
penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung
sumber-sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 2 pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana
Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum,
Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan
DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian
Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan
khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional.
Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria
umum, criteria khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib
dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang
berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang
pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal
dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Urusan wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama
diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan,
pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan
urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah:
Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 3 Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada
pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam
melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan:
a. total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75%
penerimaan APBD tahun sebelumnya;
b. memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk
mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit
2,5;
c. persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman;
d. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang
bersumber dari pemerintah;
e. pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib
mendapatkan persetujuan DPRD.
6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
(dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau
Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam
penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat
dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air
minum, infrastruktur airlimbah permukiman dan prasarana
persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri
59/2007 dan Permendagri 21/2011): Struktur APBD terdiri dari:
a. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 4 b. Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak
Langsung.
c. Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan
Pembiayaan Pengeluaran.
8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian
PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang
Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang
Cipta Karya adalah sebagai berikut:
a. Bidang Infrastruktur Air Minum
DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
system penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan
rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk
daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis
alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan
kemiskinan dan memenuhi sasaran/target Millenium Development
Goals (MDGs) yang mempertimbangkan:
- Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah;
- Tingkat kerawanan air minum.
b. Bidang Infrastruktur Sanitasi
DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak
skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di
perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan
masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 5 - kerawanan sanitasi;
- cakupan pelayanan sanitasi.
9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenanangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam
menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU
membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit
Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana
program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus
mengacu pada RPIJM bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah
disepakati. Gubernur sebagai wakil Pemerintah mengkoordinasikan
penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam
rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas
sektor. Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang
Cipta Karya yang dibahas dalam RPIJM meliputi:
Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada
Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana
Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB)
dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk
pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
provinsi/regional.
Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan
bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah
kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 6
Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama
pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social
Responsibility (CSR).
Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar
negeri.
Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan,
pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta
rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu,
dana-dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu
sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi
peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
9.2 Profil APBD Kabupaten
Bagian ini menggambarkan struktur APBD Kabupaten Cianjur selama 3-5
tahun terakhir
dengan sumber data berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5
tahun terakhir.
Komponen yang dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun
2006 adalah
sebagai berikut:
a. Belanja Daerah yang meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 7 Pengeluaran.
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh tingkat
pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang
lebih terpadu, efisien, efektif, serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan
rendah sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan. Salah satu perwujudan
pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan
infrastruktur permukiman yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu
sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan sumber daya yang sinergis diharapkan mampu
mengoptimalkan pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju
pertumbuhan ekonomi nasional, penciptaan lapangan kerja, dan
penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan
serta pengernbangan wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan
lingkungan secara terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat
Jenderal Cipta Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Provinsi,
Kabupaten/Kota untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang
dimaksud khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan Rencana
Program Investasi (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya perencanaan program
infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya RPIJM tersebut, Kabupaten/Kota
dapat menggerakan semua sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 8 penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni
(livable).
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari
masing-masing kegiatan dan kelayakan spasialnya sesuai skenario
pembangunan daerah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang yang ada, serta
kelayakan sosial dan lingkungannya. Disamping itu RPIJM yang akan disusun
daerah harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan kapasitas
kelembagaan dalam mendukung pelaksanaan program investasi yang telah
disusun.
Dengan Demikian Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah
Kabupaten/Kota diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan
kebutuhan pembangunan kabupaten/kota, secara spesifik sesuai dengan
karakteristik dan potensi masing-masing kabupaten/kota agar dapat
mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, dan
peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat
dicapai.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Daerah Bidang
PU/ Cipta Karya diperlukan sebagai satu acuan dalam penyusunan perencanaan
program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur bidang PU/ Cipta
Karya yang berasal dari berbagai sumber baik APBN, APBD Provinsi maupun
APBD Kabupaten/ Kota. Dalam hal ini dana APBN lebih bersifat stimulan dan
Pemerintah Daerah diharapkan dapat berkontribusi dalam bentuk cost sharing/
joint program terhadap program – program kegiatan yang diusulkan untuk mendapatkan dana dari APBN.
Disamping itu RPIJM disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi
kebutuhan nyata masyarakat dengan mempertimbangkan kemampuan
keuangan/ pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan
pembangunan, mempertimbangkan aspek kelayakan program masing – masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta
kelayakan sosial dan lingkungan.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 9 1. Perlunya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah;
2. Perlunya pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara
lebih cerdas, terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan
berkelanjutan.
3. Sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran
pembangunan Bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten/ Kota
4. Mendorong pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dalam
rangka memacu pertumbuhan Kabupaten/ Kota dan pemerataan
pembangunan
5. Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta
Karya sebagaimana dimaksud dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 dan seterusnya maupun Millennium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yang akan datang.
Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang PU/Cipta
Karya atau disingkat sebagai RPIJM Bidang PU/Cipta Karya merupakan
dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur (Infrastruktur
Development Plan: IDD) di Kabupaten/Kota yang bersifat lintas sektoral.
RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen
politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM
merupakan dokumen teknis kelayakan program (feasibility Study) untuk
rencana pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya.
Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional (oleh
ahlinya), namun tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog
kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, profesional dan lain-lain
pada tahap penyusunan rencana pembangunan Kabupaten/Kota dan
melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun
pihak-pihak yang terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan
program investasi. Dengan demikian, RPIJM yang bersifat sektoral dan
terpadu merupakan Consolidated FS yang dapat diterima semua pihak
sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah.
Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 10 Karawang dan Kabupaten Subang disebelah utara, disebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat, disebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten
Bogor; dan disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Cianjur. Lokasinya yang berada pada titik temu tiga koridor utama
lalu lintas, yaitu Jakarta, Bandung, dan
Purwakarta-Cirebon membuat lokasi kabupaten ini sangat strategis.
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan
pemerintah daerah, dengan cara yang terpadu, efisien, efektif, serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat,
termasuk di Kabupaten Purwakarta. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk
mewujudkan pembangunan nasional tersebut, yang menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan daerah
dengan melibatkan masyarakat.
Bidang Cipta Karya/Permukiman merupakan salah satu bidang dalam
penyelenggaraan pembangunan nasional yang diperlukan untuk mewujudkan
bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Peran
pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial
ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa
permukiman kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan
yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu
memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan
penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor
terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa
sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 11 Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama,
antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia
usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki
peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan
Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan
Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan
desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan
kualitas lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum,
mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya
mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota, termasuk di
Kabupaten Purwakarta. RPIJM Bidang Cipta Karya akan disusun oleh Pemerintah
Kabupaten, dalam hal ini pemerintah Kabupaten Purwakarta, dengan
mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik
kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan
inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya di
Kabupaten Purwakarta dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah, sehingga
diharapkan untuk setiap permasalahan dan tantangan pembangunan yang akan
dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan akan dapat ditentukan agenda, sasaran
serta program pembangunan yang juga harus bersifat lintas kaitan dan lintas
koordinasi. Oleh karena itu RPIJM bidang Cipta Karya merupakan suatu sistem
perencanaan yang dapat memecahkan masalah bidang Cipta Karya di daerah
yang lebih sistematis dan konsisten.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 12
1.2.1
MaksudMaksud dari kegiatan ini adalah mendukung pemerintah Provinsi dalam
mendampingi dan memfasilitasi pembangunan kabupaten/kota, sebagai
perwujudan peran dan fungsi koordinasi serta pembinaan teknis dalam
penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten/Kota
khususnya di Kabupaten Karawang.
1.2.2
TujuanTujuan dari kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPUM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Karawang ini adalah tersusunnya
RPUM Kabupaten Karawang Bidang PU/Cipta Karya yang sesuai dengan
kebutuhan nyata daerah dan rencana pengembangan wilayah dengan dukungan
peran Pemerintah Provinsi selaku koordinator dan enabler pembangunan
bidang Cipta Karya.
1.1
KEDUDUKAN RPIJMRencana Program Investasi Infrastruktur JangkaMenengah (RPIJM) adalah
rencana dan program pembangunaninfrastruktur tahunan dalam periode tiga
hingga lima tahun, yangmensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur,
baik yangdilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun
olehmasyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencanadan
program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPIJMdioperasionalkan
melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untukselanjutnya dilaksanakan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 13 Gambar 1.1 Kedudukan Renstra Ditjen Cipta Karya Terhadap RPJMD, RAD
Gerakan Nasional 100-0-100dan RPIJM Bidang Cipta Karya
Arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk
Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung
merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya
diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK),
dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh\ sangat
penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana
pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci
melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 14 infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam
hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Gambar 1.2 Sinergi Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
1.2
MUATAN RPIJMSecara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 11(delapan) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan
tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya
Bab 2 Profil Kabupaten/Kota
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti
batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi,
geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah. Selain itu
juga pada bab ini membahas mengenai kondisi urbanisasi dan juga isu
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 15
Bab 3 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta
Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi
dokumen rencana seperti amanat pembangunan nasional(RPJPN, RPJMN,
MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden),amanat peraturan
perundangan terkait Pembangunan BidangCipta Karya, serta amanat
internasional, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM),
Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan
mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 16
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan
kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan
sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta
Karya serta berisikan analisis kemiskinan
Bab 5 Kerangka Strategis Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota,
profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta
Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan Dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan dan kerangka
regulasi Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian,
aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga
aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan
rencana pengembangannya.
Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan
permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana
pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan
lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu
strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah,
analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Cianjur|2015 – 2019
1 - 17
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota
dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas