PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN
MENGANALISIS ATAS PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN
TIMELINE
PADA MATA PELAJARAN IPS
UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Diannita Putu Martha
101134086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN
MENGANALISIS ATAS PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN
TIMELINE
PADA MATA PELAJARAN IPS
UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Diannita Putu Martha
101134086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tuaku, Bapak Supardi dan Ibu Wijiati
Kakakku tercinta Joned Handoko, Dwi Sakti Ratna
Dewi, Mba Sul dan Mas Wawan.
Keponakanku, Sekar Ariesta dan Askana Sesha
Sahabat baikku, Nur Tri Budianta
Sahabatku Wredy, Tika, Nia, Berta, dan Mba mabit
Serta sekan- rekan seperjuangan almamaterku
Yang telah memberikan dukungan, motivasi, inspirasi, dan
v
HALAMAN MOTTO
“Man Jadda Wa Jada”
(Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka pasti akan berhasil)
Apabila anda berbuat kebaikan pada orang lain, maka anda telah berbuat baik pada diri sendiri (Benyamin Franklin)
viii
ABSTRAK
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI DAN MENGANALISIS ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE
PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN
Diannita Putu Martha Universitas Sanata Dharma
2014
Salah satu tujuan kegiatan pembelajaran di sekolah yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang menarik dan menggunakan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu media pembelajaran timeline. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan kemampuan memahami atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan, 2) perbedaan kemampuan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental tipe non-equivalent control design dengan populasi penelitiannya adalah seluruh siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan pada tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 60 siswa. Sampel penelitian yaitu kelas VA sebagai kelompok ekperimen dan kelas VB sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes tertulis yaitu pretest dan posttest pada kedua kelompok. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 16 For Windows dengan menggunakan tiga tahap untuk kedua kelompok yaitu: 1) uji prasyarat, 2) uji kenaikan skor pretest ke posttest, 3) uji perbandingan skor posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan memahami dan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V. Hal ini ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu 0,010 pada kemampuan memahami dan 0,023 pada kemampuan menganalisis. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, Artinya ada
perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan memahami dan menganalisis.
ix
ABSTRACT
THE DIFERENCES BETWEEN UNDERSTAND AND ANALYZE ABILITY TOWARDS THE APLICATION OF LEARNING MEDIA TIMELINE ON SOCIAL SCIENCE SUBJECT OF THE FIFTH GRADE
STUDENTS OF SD KANISIUS OF SD KANISIUS SOROWAJAN
Diannita Putu Martha Sanata Dharma University
2014
One purpose of learning activity at school is to develop student's thinking ability. The ability of thinking can be improved by applying an attractive learning activity and using learning media. One of learning media that was used in this research is learning media Timeline. The aims of this research is (1) to find out difference use of learning media Timeline towards the ability to understand of the fifth grade students of SD Kanisius Sorowajan and (2) to find out difference use of learning media Timeline towards the ability to analyze of the fifth grade students of SD Kanisius Sorowajan.
This research is an experimental research type non-equivalent control design. The population of this research is 60 fifth grade students of SD Kanisius Sorowajan, 2013/2014. The research sample is 30 students of VA as the experimental group and 30 students of VB as the control group. The technique of collecting data is by using written test, pretest and posttest. The statistic data is processed by using SPSS 16 For Windows program. There are three steps taken in analyzing the data, (1) precondition test, (2) examination of promotion rate score from pretest to posttest, and (3) posttest score rate examination.
x
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi yang berjudul “Perbedaan kemampuan memahami dan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada
mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan” sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang membantu, memberi motivasi, mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
2. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Catur Rismiati S.Pd., M.A,. Ed.D. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Rusmawan, M.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang memberikan
xi
6. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan bimbingan, masukan, kritik, saran, dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Suwardi, S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Sorowajan.
8. G. Tri Teguh Rahayu, S.Pd dan Vitus Gading Sasongko, S.Pd selaku guru kelas VA dan VB yang sudah bersedia membantu dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian.
9. Anak-anak kelas VA dan VB yang sudah bersedia menjadi subjek penelitian penulis.
10.Seluruh dosen PGSD yang telah berbagi ilmu selama menempuh perkuliahan.
11.Staf sekretariat PGSD yang telah membantu penulis dalam mengurus administrasi.
12.Bapak Supardi dan Ibu Wijiati terimakasih atas segalanya, you are my everything.
13.Kakak Joned Handoko, Dwi Sakti Ratna Dewi, Mba Sul dan Mas Wawan yang selalu mendoakan dan mensupport penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
14.Keponakanku tercinta Sekar Ariesta dan Askana Sesha, kalian adalah semangatku.
xii
16.Partnerku tersayang Nia Pamungkas dan Alberta Ratna terimaksih atas dukungan, motivasi dan bantuannya.
17.Irene, Kathrin, Septi, dan Rinda terimakasih atas semua bantuannya. Sukses yaa teman- teman.
18.Sahabat baikku, Wrediningsih, Anom, Awang, Ridho, Andri, Jarwadi dan Nur terimakasih atas perhatian, doa dan semangat yang diberikan pada penulis.
19.Terimakasih buat Tika, Mba Mabit, Mba Luciana, wulan, Itta, Mba Puput, Fika, Amah, Mba Nisa dan Mbak Iyem atas canda tawa selama di kost tercinta “Sivva Botanica”.
20.Teman-teman kelas A PGSD 2010, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, kalian semua luar biasa dan sukses ya bapak ibu guru.
21.Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas segala dukungan dan motivasinya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 10 Juli 2014
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
PRAKATA ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Kajian Pustaka ... 7
1. Kemampuan Berpikir ... 7
a. Kemampuan Memahami ... 7
b. Kemampuan Menganalisis ... 10
2. Media Pembelajaran ... 11
a. Pengertian Media Pembelajaran ... 11
b. Fungsi Media Pembelajaran ... 13
3. Media Pembelajaran Timeline ... 15
4. Mata Pelajaran IPS SD ... 16
a. Hakikat Pembelajaran IPS SD ... 16
b. Tujuan IPS ... 17
5. Karateristik Siswa SD ... 18
B. Penelitian yang Relevan ... 19
C. Kerangka Berpikir ... 22
D. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN... 24
A. Desain Penelitian ... 24
xiv
1. Tempat Penelitian... 25
2. Waktu Penelitian ... 26
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 26
D. Variabel Penelitian ... 27
1. Variabel bebas ... 28
2. Variabel Terikat ... 28
E. Definisi Operasional Variabel ... 28
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29
1. Teknik Pengumpulan Data ... 29
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 30
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 31
1. Uji Validitas Instrumen ... 31
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 35
H. Teknik Analisis Data ... 36
1. Uji Prasyarat ... 36
a. Uji Normalitas Data ... 36
b. Uji Homogenitas ... 37
2. Uji Statistik ... 38
a. Uji kenaikan pretest ke posttest ... 38
b. Uji perbandingan skor posttest ... 39
I. Jadwal Penelitian ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data Penelitian ... 41
1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 41
2. Deskripsi Pelaksanaan Pretest ... 42
3. Deskripsi Pelaksanaan Posttest ... 42
B. Deskripsi Analisis Data ... 43
1. Pretest ... 43
a. Pretest kelompok eksperimen ... 43
b. Pretest kelompok kontrol ... 44
2. Posttest ... 45
a. Posttest kelompok eksperimen ... 45
b. Posttest kelompok kontrol ... 46
C. Uji Prasyarat ... 47
1. Uji Normalitas ... 47
2. Uji Homogenitas ... 48
D. Uji Hipotesis ... 50
xv
2. Perbandingan skor posttest ... 53
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
A. Kesimpulan ... 58
B. Keterbatasan Penelitian ... 59
C. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 61
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 31
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ... 33
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Soal Essay ... 34
Tabel 4. Rangkuman Item Valid Pilihan Ganda ... 34
Tabel 5. Rangkuman Item Valid Essay ... 35
Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 36
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas ... 36
Tabel 8. Jadwal Penelitian... 40
Tabel 9. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Memahami Kelas Eksperimen ... 44
Tabel 10. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Menganalisis Kelas Eksperimen ... 44
Tabel 11. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Memahami Kelas Kontrol ... 44
Tabel 12. Deskripsi Data Pretest Kemampuan Menganalisis Kelas Kontrol ... 45
Tabel 13. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Memahami Kelas Eksperimen ... 45
Tabel 14. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Menganalisis Kelas Eksperimen ... 46
Tabel 15. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Memahami Kelas Kontrol ... 46
Tabel 16. Deskripsi Data Posttest Kemampuan Menganalisis Kelas Kontrol ... 46
Tabel 17. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Memahami ... 47
Tabel 18. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis ... 48
Tabel 19. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Memahami ... 49
Tabel 20. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Menganalisis ... 50
Tabel 21. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Memahami ... 51
Tabel 22. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis ... 52
Tabel 23. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Memahami ... 54
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Media Pembelajaran Timeline ... 16
Gambar 2. Literature Map ... 21
Gambar 3. Desain Penelitian ... 25
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kelas Eksperimen ...65
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ...69
Lampiran 3. Silabus Kelas Kontrol ...82
Lampiran 4. RPP Kelas Kontrol...86
Lampiran 5. LKS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...99
Lampiran 6. Validasi Instrumen ...101
Lampiran 7. Soal Validitas Pilihan Ganda dan Essay ...110
Lampiran 8. Hasil Validitas ...114
Lampiran 9. Hasil Reliabilitas...119
Lampiran 10. Data Pretest dan Posttest...120
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas ...122
Lampiran 12. Hasil Uji Homogenitas ...126
Lampiran 13. Hasil Uji Kenaikan Skor ...127
Lampiran 14. Hasil Uji Hipotesis ...129
Lampiran 15. Gambar Media Pembelajaran Timeline ...130
Lampiran 16. Gambar Penelitian Kelas Kontrol ...131
Lampiran 17. Gambar Penelitian Kelas Eksperimen ...132
Lampiran 18. Surat Ijin Penelitian ...133
Lampiran 19. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...134
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab 1 ini peneliti menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar IPS harusnya dapat menyenangkan dan mampu meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Pada dasarnya mata pelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran yang menyenangkan karena menyangkut hal-hal yang ada disekitar kita maupun mempelajari tentang sejarah masa lalu. Apabila pembelajaran IPS dikemas dengan menarik, maka kemungkinan besar siswa akan menyukai belajar IPS. Siswa akan mampu belajar dengan baik dan mengembangkan kemampuan berfikirnya. Namun saat ini banyak ditemukan siswa-siswa yang cenderung kurang menyukai pelajaran IPS. Hal ini dikarenakan kegiatan belajarnya monoton dan materi ajar yang cakupannya cukup banyak. Hal ini menyebabkan hasil belajar IPS siswa tidak maksimal sehingga mempengaruhi nilai siswa pada pelajaran IPS.
maksimal terhadap materi ajar. Ketika siswa diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan khususnya soal yang berupa uraian, siswa cenderung mengalami kesulitan untuk dapat menjawab dengan tepat. Pemahaman yang kurang ini menyebabkan siswa tidak mampu menganalisis soal yang diperolehya sehingga tidak mampu mengungkapkan jawabannya dengan maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang menguasi kemampuan kognitif. Seperti yang diungkapkan oleh Krathwohl, Bloom, dan Masia dalam Supratiknya (2012:71) terdapat enam tahapan dimensi proses kognitif diantaranya yaitu kemampuan kognitif memahami dan menganalisis. Menurut Anderson (2010:105) memahami adalah suatu keaadaan dimana siswa mampu menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya. Sedangkan menganalisis yaitu suatu keadaan ketika siswa mampu membedakan, mengorganisasi dan mengatribusi informasi yang diperoleh.
menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu yang disajikan dalam sebuah bagan secara kronologis (Sadiman, 2008:37). Timeline dapat mengembangkan pemahaman siswa untuk dapat memahami dan menganalis tentang materi ajar proklamasi kemerdekaan. Ketika siswa memiliki kemampuan kognitif memahami dan menganalisis, maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang perbedaan kemampuan memahami dan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka peneliti akan memfokuskan pada usaha meneliti perbedaan kemampuan memahami dan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan kemampuan memahami atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan memahami atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan.
2. Mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam pembelajaran khususnya tentang pengguaan media pembelajaran timeline yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif memahami dan menganalisis pada mata pelajaran IPS.
2. Manfaat praktis : a. Bagi sekolah
b. Bagi guru
Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan motivasi guru dalam menggunakan media pembelajaran timeline dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.
c. Bagi mahasiswa
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II landasan teori berisi kajian pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka membahas teori-teori yang relevan dan beberapa hasil penelitian terdahulu. Selanjutnya dirumuskan kerangka berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.
A. Kajian Pustaka
Dalam teori-teori yang relevan ini membahas teori perkembangan anak, kemampuan kognitif memahami dan menganalisis, media pembelajaran secara umum, media pembelajaran timeline dan mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Seluruhnya dibahas secara runtut sebagai berikut.
1. Kemampuan Berpikir
Dimensi proses kognitif menurut Anderson dan Krathwohl (2010:6) meliputi enam kategori dari level paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Keenam level taksonomi dapat diidentifikasi dari jenis kegiatan yang dilakukan siswa dalam kegiatan belajarnya. Pada penelitian ini akan difokuskan pada dua kemampuan kognitif saja, yaitu kemampuan kognitif memahami dan menganalisis.
a. Kemampuan Kognitif Memahami
siswa dikatakan memahami apabila dapat mengkonstruksikan makna dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan melalui pengajaran, buku ataupun layar komputer. Makna-makna yang dikonstruksikan dapat bersifat lisan, tulis maupun grafis. Ketika siswa memahami, maka siswa mampu menghubungkan atau memadukan pengetahuan baru yang sedang dipelajari dengan skema dan kerangka-kerangka kognitif yang sudah ada.
Proses kognitif kategori memahami menurut Anderson dan Krathwohl (2010:105) meliputi beberapa fase yaitu menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.
1) Menafsirkan
Menafsirkan yaitu siswa mampu mengubah sebuah informasi baru dari satu bentuk kebentuk yang lainnya. Menafsirkan juga dapat dilakukan dengan mengubah kata-kata jadi kata-kata lain (memparafrasekan), gambar menjadi kata-kata, kata-kata menjadi gambar, kata-kata menjadi angka dan lain sebagainya.
2) Mencontohkan
3) Mengklasifikasikan
Mengklasifikasikan yaitu siswa mampu mengetahui bahwa sesuatu (misalnya suatu contoh) termasuk dalam golongan atau kategori tertentu (misalnya, konsep atau prinsip). Proses kognitif mengklasifikasikan, berhubungan dengan proses mendeteksi ciri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip.
4) Merangkum
Merangkum yaitu siswa mampu mengemukakan satu kalimat yang mewakili informasi yang diterima atau mengabstrasikan sebuah tema. Proses kognitif merangkum ini melibatkan proses membuat ringkasan informasi.
5) Menyimpulkan
Menyimpulkan yaitu siswa mampu menemukan pola dalam sejumlah contoh. Kegiatan menyimpulkan ini terjadi ketika siswa dapat mengabstrasikan sebuah konsep ataupun prinsip yang menjelaskan contoh-contoh tersebut dengan mencermati dan menarik hubungan diantara ciri-ciri tersebut. Proses menyimpulkan berkaitan dengan proses kognitif membandingkan.
6) Membandingkan
pencarian korespondensi satu-satu antara elemen-elemen dan pola pada suatu obyek, peristiwa, atau ide-ide lain.
7) Menjelaskan
Menjelaskan yaitu siswa mampu membuat dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Siswa diberikan sebuah gambaran tentang sebuah sistem, mereka menciptakan dan menggunakan model sebab akibat.
b. Kemampuan Kognitif Menganalisis
Anderson (2010:120) mengemukakan bahwa kemampuan menganalis merupakan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya serta menentukan hubungan antar bagian dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan struktur keseluruhannya. Kegiatan menganalisis merupakan perluasan dari kegiatan memahami serta sebagai pembuka untuk tahapan selanjutnya yaitu mengevaluasi atau mencipta. Proses kognitif kategori menganalisis mencakup proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi dan mengatribusikan. Tujuan pendidikan dalam kegaiatan menganalisis yaitu menentukan potongan-potongan informasi yang penting serta relevan (membedakan), menata potongan-potongan informasi (mengorganisasikan), dan menentukan tujuan atau makna dibalik informasi (mengatribusikan).
1. Membedakan
2. Mengorganisasi
Mengorganisasi yaitu siswa mampu membangun hubungan yang sistematis dan koheren antar potongan-potongan informasi. Kegiatan pertama yang dilakukan siswa yaitu mengidentifikasi elemen-elemen yang relevan atau penting dan selanjutnya menentukan sebuah struktur yang terbentuk dari elemen-elemen tersebut. Dalam mengorganisasi, siswa diberikan sebuah deskripsi mengenai suatu masalah atau situasi, siswa dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren diantara elemen-elemen yang relevan.
3. Mengatribusi
Mengatribusikan yaitu siswa mampu menentukan sudut pandang, pendapat, nilai atau tujuan dibalik komunikasi. Mengatribusikan melibatkan proses dekonstruksi, yaitu siswa menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru. Sebagai contoh, ketika siswa membca sebuah bacaan mengenai Perang Diponegoro, siswa harus menentukan apakah pengarang atau penulisnya menggunakan sudut pandang Indonesia atau Belanda.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pengetahuan dari guru kepada siswa, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam belajar. Gagne dalam Sadiman (2009:6) mengungkapkan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen yang terdapat di lingkungan siswa yang mampu merangsang siswa untuk belajar Sedangkan menurut Briggs (1970) dalam Sadiman (2009:6) berpendapat bahwa media adalah semua alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Sebagai contohnya yaitu buku, film, kaset, mindmap, dan lain sebagainya.
Munadi (2010:7) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yaitu “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Sedangkan menurut Kustandi dan
Sutjipto (2011) media pembelajaran adalah semua alat yang dapat membantu berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga makna atau pengetahuan dapat tersampaikan dengan jelas. Ketika pengetahuan tersampaikan dengan jelas, maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih baik. Jadi media pembelajaran merupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.
sebagai perantara untuk mempermudah siswa dalam memahami pengetahuan yang sedang dipelajarinya, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Hamalik (1986) dalam Kustandi (2011:19) mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan minat untuk belajar serta berpengaruh terhadap psikologis siswa. Sedangkan menurut Levie dan Lentz (1982) dalam Kustandi (2011:9) empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu sebagai berikut :
a) Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual yaitu berguna untuk menarik serta mengarahkan perhatian siswa agar dapat fokus dan konsentrasi pada materi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang disajikan.
b) Fungsi Afektif
Fungsi afektif media visual yaitu berguna untuk mengetahui sejauhmana sikap siswa terhadap kegiatan belajar yang sedang dilakukannya. Misalnya ketika siswa menyukai belajar dengan cara membaca teks bergambar mengenai bencana alam. Gambar atau lambang visual ini dapat menggugah emosi dan sikap siswa. c) Fungsi Kognitif
dipelajari. Fungsi kognitif ini terlihat dari temuan-temuan penelitan yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi maupun pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media visual yaitu mampu memberikan konteks untuk dapat memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam kegiatan membaca serta untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat kembali. Jadi, media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lamban ketika menerima maupun memahami materi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Sedangkan Kemp dan Dayton (1985:28) dalam Kustandi (2011:20) berpendapat bahwa media pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yang dapat digunakan untuk perorangan, kelompok kecil maupun kelompok besar, yaitu sebagai memotivasi minat/tindakan, menyajikan informasi dan memberi instruksi. 1) Motivasi, minat/ tindakan
2) Menyajikan informasi
Media pembelajaran berfungsi untuk menyajikan informasi. Isi dan bentuk informasi dapat disajikan secara umum dan sederhana, misalnya sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian informasi adalah beragam, dapat berbentuk hiburan, drama, teknik motivasi dan lain sebagainya.
3. Media Pembelajaran Timeline
Sadiman (2009:37) mengungkapkan bahwa media pembelajaran timeline adalah media yang menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan atau materi pembelajaran disajikan dalam sebuah bagan secara kronologis dimana setiap peristiwa disampaikan secara runtut. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Katryn (2011: 186) timeline merupakan media yang dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep abstrak. Media timeline dapat mempermudah siswa untuk berfikir kritis mengenai suatu peristiwa, tanggal, tahun, tempat secara kronologis. Selanjutnya Obenchain Kathryn juga mengungkapkan bahwa timeline juga bermanfaat untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Gambar 1. Media Pembelajaran Timeline
4. Pembelajaran IPS SD
a. Hakikat Pembelajaran IPS SD
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah mulai dari tingkat SD/MI/SLB hingaa tingkat menengah yaitu SMP/MTS. IPS merupakan mata pelajaran yang terintegrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2009:7). Supardi (2011:182) berpendapat bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang menekankan pada keterampilan siswa untuk memecahkan masalah, mulai dari masalah diri sampai pada masalah yang kompleks.
b. Tujuan IPS
Pada tingkat Sekolah Dasar IPS bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebagai warga negara yang mampu menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi maupun masalah-masalah sosial yang dijumpai pada kehidupan sehari- hari siswa (Sapriya, 2009:12). IPS SD memiliki peran penting untuk siswa agar siswa mampu menghadapi berbagai macam persoalan kehidupan sosialnya. Sedangkan menurut Supardi (2011:186) Tujuan IPS di Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut :
1) Memberi pengetahuan kepada siswa untuk menjadi warga negara yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar akan hak dan kewajiban, bersikap demokaratis dan bertanggung jawab, serta memiliki identitas dan kebanggaan nasional.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri 3) Melatih belajar mandiri dan membangun kebersamaan
4) Mengembangkan kecerdasan, kebiasaan dan keterampilan yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
5) Melatih untuk menghayati nilai hidup yang baik dan terpuji. 6) Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
secara bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji.
5. Karakteristik Siswa SD
Berikut ini akan dibahas tentang teori perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget (Crain, 2007:171) dikelompokkan menurut tahapan atau periodenya yaitu meliputi empat periode. Periode pertama yaitu disebut dengan kepandaian sensori motorik (dari lahir sampai usia 2 tahun). Bayi mengorganisasikan skema tindakan fisik mereka seperti menghisap, menggenggam dan memukul untuk menghadapi dunia yang muncul dihadapannya. Periode kedua disebut Praoperasional konkret (anak usia 2-7 tahun). Anak belajar berpikir menggunakan simbol-simbol dan pencitraan batiniah. Pada tahap ini anak masih terlihat tidak sistematis dan tidak logis. Pikiran dititik ini sangat berbeda dengan pikiran orang dewasa. Periode ketiga disebut operasi-operasi berpikir konkret (usia 7-11 tahun). Anak terlihat sudah mampu mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis. Namun mereka hanya dapat mengacu pada objek-objek dan aktivitas-aktivitas konkret. Sedangkan periode keempat disebut dengan operasi-operasi berpikir formal (usia 11 tahun – dewasa). Orang muda mengembangkan kemampuan untuk berpikir sistematis menurut rancangan yang murni abstrak dan hipotesis.
sehingga termasuk dalam periode tahapan operasional konkret. Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan aktivitas batiniah dan skema pengamatan yang diorganisasikan menjadi suatu sistem yang logis. Selain itu anak dapat belajar konsep abstrak dengan memanfaatkan benda-benda nyata yang ada disekitarnya.
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan media pembelajaran timeline dan kemampuan berfikir.
IPS dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar siswa, serta mendapatkan respon yang baik dari siswa.
Selanjutnya Niko (2013) melakukan penelitian tentang penggunaan media puzzel untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada tema keluarga siswa SD. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji tentang penggunaan media puzzel untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan tema keluarga, mendeskripsikan hasil belajar dengan menggunakan media puzzel, dan untuk mendeskripsikan kendala- kenadala yang ada dan cara mengatasinya dengan menggunakan media puzzel. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini yaitu guru dan semua siswa kelas II SDN Gedongan II Mojokerto tahun pelajaran 2012-2013 sejumlah 45 siswa dengan rincian laki-laki 20 anak dan perempuan 25 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, dan catatan lapangan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu berupa data kualitataif (diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan catatan lapangan) dan data kuantitatif (diperoleh dari penilaian LKS, lembar penilaian). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu media puzzel dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Gedongan 2 Mojokerto.
diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Course Review Horay dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini yaitu Quasi Eksperimen dengan desain non equivalent control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Gugus V Kecamatan Kediri tahun ajaran 2012/2013. Sample ditentukan dengan teknik random sampling hingga diperoleh dua kelas sebagai sample yaitu kelas V SD No 1 Pandak Bandung sebagai kelompok kontrol dan kelas V SD No 2 Pandak bandung sebagai kelompok eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes kemampuan berpikir kritis berupa tes essay. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPS antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran course review horay dengan kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berikut ini literatur map:
Gambar 2. Literatur Map dari Penelitian yang relevan
Media Pembelajaran Kemampuan berpikir
Mityasari (2013) Media pembelajaran Timeline
(timeline chart) dan prestasi belajar
Krisnayanti, Suarjana dan Arcana (2012)
Model pembelajaran Course Review Horay dan kemampuan
berpikir kritis
Niko (2013) Media Puzzel dan prestasi
belajar
Beberapa penelitian tentang media pembelajaran seperti timeline chart dan puzzel yang dilakukan sebelumnya menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu penelitian tentang penerapan model pembelajaran Course Review Horay terhadap kemampuan berpikir kritis juga menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan. Penelitian ini akan meneliti tentang perbedaan kemampuan memahami dan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan.
C. Kerangka Berpikir
Kegiatan belajar yang dilakukan siswa hendaknya menyenangkan dan dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan maksimal. Untuk mengembangkan kemampuan kognitif, guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya. Media pembelajaran berperan sebagai perantara untuk mempermudah siswa dalam memahami pengetahuan yang dipelajarinya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan khususnya pada mata pelajaran IPS kelas V semester 2 tentang proklamasi kemerdekaan adalah media timeline.
menganalisis yaitu siswa mampu memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya serta menentukan hubungan antar bagian-bagian dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan struktur keseluruhannya. Jadi, penggunaan media timeline dapat meningkatkan kemampuan kognitif memahami dan menganalisis siswa dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
D. Hipotesis
Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Terdapat perbedaan kemampuan memahami atas penggunaan media pembelajaran timeline pada mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan mencakup desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen jenis quasi experimental design dengan tipe nonequivalent control group design. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang datanya berupa angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011:11).
tersebut kemudian dibandingkan. Hasil pretest dikatakan baik jika tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain penelitian jenis ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Desain penelitian (Taniredja, 2011:56) Keterangan :
OA : Rerata skor pretest kelompok eksperimen
OB : Rerata skor posttest kelompok eksperimen
X : Perlakuan (treatment) penggunaan timeline OC : Rerata skor pretest kelompok kontrol
OD : Rerata skor posttest kelompok kontrol
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Sorowajan yang beralamatkan di Jl. Sorowajan No.111, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. SD Kanisius Sorowajan letaknya cukup starategis karena letaknya dekat dengan pusat perkotaan. Sekolah ini berada ditengah pemukiman warga dan cukup jauh dari jalan raya sehingga sekolah ini nyaman untuk kegiatan belajar. Lingkungan sekolah tidak hanya digunakan untuk pembelajaran Sekolah Dasar (SD), tetapi juga untuk Taman Kanak-Kanak (TK) sehingga sehingga disebut TK-SD Kanisius Sorowajan.
OA X OB
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan mulai dari bulan Januari hingga April 2014. Selama jangka waktu tersebut peneliti melakukan persiapan soal validitas, perlengkapan media timeline, perangkat pembelajaran, melakukan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen serta melakukan penelitian.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Sugiyono (2011:119) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Kontour (2003:137) juga mengungkapkan bahwa populasi merupakan suatu kumpulan yang menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat bermacam-macam seperti makhluk hidup, benda-benda, sistem dan prosedur serta fenomena dan lain sebagainya. Sama halnya dengan pendapat Margono (2010:118) populasi merupakan keseluruhan data yang menjadi perhatian peneliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 60 siswa.
2. Sampel
dijadikan sebagai sumber data. Sama halnya yang diungkapkan oleh Siregar (2013:56) sampel merupakan suatu prosedur pengambilan data dari sebagian populasi yang dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik nonrandom. Teknik nonrandom menurut Kariadinata dan Abdurrahman (2012:24) bahwa semua anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Sama halnya yang diungkapkan oleh Taniredja dan Mustafidah (2011:3) teknik nonrandom sampling yaitu kondisi dimana tidak semua obyek yang ada pada populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Pengambilan sampel dilakukan bukan berdasar individu, tetapi dilakukan berdasarkan kelompok. Sampel pada penelitian ini yaitu kelas VA sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 siswa dan kelas VB sebagai kelas kontrol sebanyak 30 siswa.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (variabel independen)
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011:64). Sama halnya dengan pendapat Siregar (2013:18) bahwa variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab atau yang mempengaruhi suatu variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu penggunaan media timeline.
2. Variabel terikat (dependen)
Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:64). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kemampuan memahami dan menganalisis.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 4. Pemetaan Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional Variabel
1. Penggunaan media pembelajaran timeline menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu dimana materi pembelajaran disajikan dalam sebuah bagan secara kronologis.
Penggunaan media Timeline
2. Kemampuan memahami adalah kemampuan ketika siswa mampu mengkonstruksi suatu makna dari pesan-pesan pembelajaran yang sedang dilakukan.
3. Kemampuan menganalisis adalah kemampuan memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya serta menentukan hubungan antar bagian dan hubungan antara bagia-bagian tersebut dengan struktur keseluruhannya.
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik tes. Tes adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam pengukuran dan penilaian yang berbentuk pemberian tugas yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah yang harus dijawab oleh siswa sehingga dapat menghasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi (Sudijono dalam Taniredja dan Mustafidah, 2011:49). Tes ini digunakan untuk mengukur kondisi awal siswa sebelum memperoleh treatment dan setelah memperoleh treatment pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
mendapatkan pengajaran dengan menggunakan media pembelajaran timeline, sedangkan kelas kontrol mendapatkan pengajaran tanpa menggunakan media pembelajaran timeline. Pengumpulan data selanjutnya yaitu dengan melakukan posttest pada kelas kontrol dan kelas ekperimen. Hasil posttest akan menunjukkan perbedaan pengajaran dengan menggunakan media timeline dan pengajaran tanpa menggunakan media pembelajaran timeline.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang sedang diamati (Sugiyono, 2012:102). Siregar (2010) juga mengungkapkan bahwa instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menyimpulkan informasi yang diperoleh dari responden. Variabel yang akan diukur oleh peneliti yaitu perbedaan penggunaan media timeline, kemampuan kognitif memahami dan menganalisis. Peneliti mengukur variabel tersebut dengan menggunakan instrumen tes yang berbentuk tes tertulis. Tes ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan 5 soal essay. Soal essay merupakan soal yang terdiri dari suatu pertanyaan yang menghendaki suatu jawaban yang berupa uraian atau penjelasan yang relatif panjang.
kemerdekaan. Berikut ini kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 1. Kisi-kisi instrumen penelitian
No Variabel Aspek Indikator No. Soal
1 Memahami Menafsirkan Menerjemahkan terjadinya
proklamasi kemerdekaan
1, 2, 3, 4
Mencontohkan Memberikan contoh sikap
menghargai jasa para pahlawan 5, 6
Mengklasifikasikan Mengelompokkan tokoh bangsa yang termasuk golongan tua dan golongan muda pada proklamasi kemerdekaan
7, 8, 9, 10, 11
Merangkum Meringkas peristiwa proklamasi 12, 13, 14, 15
Menyimpulkan Menyimpulkan peristiwa pada proklamasi kemerdekaan
Isian 1
Membandingkan Mencocokkan peran tokoh
bangsa Indonesia pada peristiwa proklamasi kemerdekaan
16, 17, 18, 19, 20
Menjelaskan Menjelaskan peristiwa penting pada proklamasi kemerdekaan
Isian 2
2 Menganalisis Membedakan Membandingkan peranan tokoh
dalam memproklamasikan
kemerdekaan
Isian 3
Mengorganisasi Memadukan peranan tokoh
dalam memproklamasikan
kemerdekaan
Isian 4
Mengatribusi Menarik kesimpulan dari
peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan
Isian 5
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
jenis yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria (Azwar, 2008: 45). Sugiyono (2012:123) mengungkapkan bahawa Instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstrak dan validitas isi, sedangkan untuk instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap, cukup menggunakan validitas konstrak. Penelitian ini menggunakan validitas konstrak dan validitas isi. Sugiyono (2012:125) berpendapat bahwa validitas konstruk dapat diperoleh dari pendapat para ahli (expert judgment). Instrumen yang telah disusun dikonsultasikan dengan para ahli sebelum digunakan untuk uji coba. Para ahli memberikan keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau harus dirombak total. Para ahli dalam hal ini adalah Kepala Sekolah SD Kanisius Sorowajan, dan guru kelas V.
Tabel 2. Hasil uji validitas soal pilihan ganda No.
Soal
Variabel Aspek Person
Corelation
5 Memahami Mencontohkan 0,574** Valid
6 Mencontohkan 0,595** Valid
7 Memahami Mengklasifikasikan 0,630** Valid
8 Mengklasifikasikan 0,244 Tidak Valid
9 Mengklasifikasikan 0,045 Tidak Valid
10 Mengklasifikasikan 0,417* Valid
11 Mengklasifikasikan 0,394* Valid
12 Memahami Merangkum 0,440* Valid
13 Merangkum 0,033 Tidak Valid
14 Merangkum 0,166 Tidak Valid
15 Merangkum 0,033 Tidak Valid
16 Memahami Membandingkan 0,440* Valid
17 Membandingkan 0,451** Valid
18 Membandingkan 0,033 Tidak Valid
19 Membandingkan 0,395* Valid
20 Membandingkan 0,041 Tidak Valid
Tabel 3. Hasil uji validitas soal essay
3 Menganalisis Membedakan 0,655* Valid
4 Menganalisis Mengorganisasi 0,671** Valid
5 Menganalisis Mengatribusi 0,613** Valid
Dari 5 item soal yang divalidasi menunjukkan bahwa semua item soal dinyatakan valid. 5 item soal valid kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui taraf keajegan instrumen. Instrumen soal valid ini digunakan sebagai soal pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Penentuan keputusan bahwa item dinyatakan valid yaitu apabila nilai korelasi diatas r tabel 0,361. Jadi apabila taraf signifikansinya >0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid, dan <0,361 maka item dinyatakan tidak valid dan harus dibuang atau diperbaiki (Priyatno, 2010:21). Berikut ini rangkuman item valid pilihan ganda dan essay:
Tabel 4. Rangkuman hasil item valid soal pilihan ganda
6, 7, 10, 11, 12, 16, 17, dan 19. Item valid telah mewakili semua indikator yang telah disusun.
Tabel 5. Rangkuman hasil item valid soal essay No Nomor item Nilai
Korelasi
Nilai t tabel keputusan
1 Item 1 essay 0,678** N = 33, nilai
Tabel 5 menunjukkan item soal essay yang nilai korelasinya diatas r tabel 0,361 maka dinyatakan valid. Item soal essay yang dinyatakan valid ada 5 item soal yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Item valid telah mewakili semua indikator yang telah disusun.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
(Ghozali, 2006:42) bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60.
Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas (Masidjo, 2006:209) Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-070 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat rendah
Berikut ini rangkuman uji reliabilitas instrumen soal pilihan ganda dan essay diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda dan essay
Instrumen soal Alpha Cronbach Kategori
Soal pilihan ganda 0,695 Cukup
Soal essay 0,642 Cukup
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan harga Alpha Cronbach untuk soal pilihan ganda adalah sebesar 0,695 dan masuk kategori cukup. Sedangkan harga Alpha Cronbach untuk soal essay sebesar 0,642 yang termasuk kategori cukup. Artinya instrumen soal pilihan ganda dan essay dapat digunakan untuk melakukan penelitian karena sudah memenuhi syarat instrumen yang valid dan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan program komputer PASW (SPSS) 16 for Windows yang meliputi beberapa langkah, yaitu:
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas Data
kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas ini dimaksudkan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Uji normalitas data yang digunakan yaitu dengan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak normal adalah sebagai berikut (Priyatno,2012:136):
1) Jika nilai signifikansi >0,05 maka distribusi data normal. 2) Jika nilai signifikansi <0,05 maka distribusi data tidak normal.
Apabila data memiliki distribusi normal maka teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu independent sample t-test atau paired t-test (Priyatno,2012:17). Namun apabila data berdisitribusi tidak normal maka teknik statistik yang digunakan adalah non parametrik yaitu Mann-Whitney (Priyatno,2012:141). b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variasi atau untuk menguji bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen sehingga dapat dilakukan uji perbandingan. Uji homogenitas dilakukan dengan cara menganalisis skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Apabila nilai signifikansi data >0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari kedua kelompok data adalah sama atau homogen (Prayitno, 2008:31). Syarat atau kriteria untuk menilai perbedaan data yaitu:
eksperimen memiliki persamaan data yang homogen atau berada dalam kondisi yang sama.
2) Jika harga sig. (2-tailed) <0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Artinya antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak memiliki perbedaan data yang homogen atau berada dalam kondisi yang berbeda.
2. Uji Statistik
a. Uji Kenaikan Pretest ke Posttest
Uji kenaikan pretest ke posttest ini digunakan untuk memastikan apakah ada kenaikan yang terjadi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan membandingkan hasil skor pretest ke posttest. Uji statistik yang digunakan adalah Paired Sample t-test karena untuk menguji perbedaan rerata dari dua kelompok yang berpasangan, dimana kedua kelompok mengalami perlakuan yang berbeda (Priyatno, 2012:25). Data yang memiliki distribusi normal menggunakan Paired Sample t-test, dan apabila data tidak normal maka menggunakan uji statistik Wilcoxon. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika harga sig. (2-tailed) >0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Artinya tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kemampuan memahami dan menganalisis
signifikan antara skor pretest ke posttest pada kemampuan memahami dan menganalisis.
b. Uji perbandingan skor posttest
Uji perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelas eksperimen dan skor posttest kelas kontrol. Analisis data yang digunakan pada uji perbandingan ini yaitu menggunakan analisis statistik uji independent sample t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan pada uji perbedaan skor posttest adalah sebagai berikut (Priyatno, 2012:23):
1) Jika harga sig. (2-tailed) <0,05, maka HO ditolak dan Hi diterima.
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan kemampuan memahami atas penggunaan media pembelajaran timeline dan ada perbedaan kemampuan menganalisis atas penggunaan media pembelajaran timeline. 2) Jika harga sig. (2-tailed) >0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak.
I. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sekitar bulan September 2013 sampai dengan Juni 2014. Berikut ini jadwal penelitiannya:
Tabel 8. Jadwal penelitian
No Kegiatan Bulan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
& Mei
Juni Juli
1. Penulisan Bab I dan revisi 2. Penulisan Bab II
dan Revisi 3. Penulisan Bab
III dan Revisi 4. Penyusunan
Instrumen Penelitian 5. Pelaksanaan
penelitian 6. Pengolahan data 7. Penyusunan Bab
IV dan Revisi 8. Penyusunan Bab
V, lampiran, dan Revisi 9. Ujian Skripsi 10. Revisi Skripsi
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini menguraikan beberapa hal yaitu deskripsi data penelitian, deskripsi analisis data, uji prasyarat, uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dalam satu payung IPS yang di lakukan di SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Letak SD Kanisius Sorowajan yaitu di Jl. Sorowajan No.111, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. SD Kanisius Sorowajan memiliki satu kepala sekolah, 17 guru dan 1 penjaga sekolah. Guru di SDK Sorowajan rata – rata merupakan lulusan dari sarjana pendidikan. Keistimewaan yang dimiliki oleh SDK Sorowajan yaitu merupakan SD Adiwiyata dan memiliki kelas pararel dari kelas 1 hingga kelas VI.
2. Deskripsi Pelaksanaan Pretest
Penelitian dilakukan dengan cara memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas esperimen dan kelas kontrol sebelum memperoleh perlakukan atau treatment. Instrumen pretest menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 10 soal dan 5 soal uraian yang didalamnya memuat dua kemampuan yaitu kemampuan memahami dan kemampuan menganalisis. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan memahami dan menganalisis siswa pada mata pelajaran IPS SD kelas V pada materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pelaksanaan pretest yang pertama yaitu di kelas kontrol pada
Jum’at, 7 Maret 2014. Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan pretest
yaitu selama 2 jam pelajaran dan dikerjakan oleh 30 siswa. Sedangkan pelaksanaan pretest kelas eksperimen dilakukan pada Sabtu, 5 April 2014 dengan jumlah siswa 30. Waktu yang dibutuhkan untuk pelasanaan pretest kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol yaitu selama 2 jam pelajaran. 3. Deskripsi Pelaksanaan Posttest
media timeline. Sedangkan kelas kontrol mendapatkan perlakuan dengan cara mempelajari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanpa menggunakan media timeline. Setelah kedua kelas mendapatkan perlakuan, maka langkah selanjutnya yaitu pemberian posttest. Instrumen posttest yang digunakan yaitu sama dengan instrumen pretest yaitu menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 10 soal dan 5 soal uraian yang didalamnya mengandung dua kemampuan yaitu kemampuan memahami dan menganalisis. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan memahami dan menganalisis siswa pada mata pelaaran IPS SD kelas V materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pelaksanaan posttest yang pertama yaitu di kelas kontrol pada Kamis, 10 April 2014 dengan jumlah siswa 30. selanjutnya pelaksanaan posttest yang kedua dilaksanakan di kelas eksperimen pada Selasa, 22 April 2014 dengan jumlah 30 siswa. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen adalah sama yaitu selama 2 jam pelajaran.
B. Deskripsi Analisis Data
1. Pretest
a. Pretest Kelompok Eksperimen
memahami dan menganalisis. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 9. Deskripsi data pretest kemampuan memahami Jumlah
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai maksimal pada kelas eksperimen kemampuan memahami yaitu 89 dan nilai minimal yaitu sebesar 28 dengan rata-rata 55,45 dan standar deviasi 13,403.
Tabel 10. Deskripsi data pretest kemampuan menganalisis Jumlah
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa nilai maksimal pada kelas eksperimen kemampuan menganalisis yaitu 67 dan nilai minimal yaitu sebesar 25 dengan rata-rata 47,23 dan standar deviasi 12,30274
b. Pretest Kelompok Kontrol
Pretest yang dilakukan pada kelompok kontrol diperoleh nilai maksimal, nilai minimal, mean, median, dan standar deviasi. Data pretest disajikan pada dua tabel yang meliputi kemampuan memahami dan menganalisis. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa nilai maksimal pada kelas kontrol kemampuan memahami yaitu 78 dan nilai minimal yaitu sebesar 22 dengan rata-rata 46,20 dan standar deviasi 12,97850.
Tabel 12. Deskripsi data pretest kemampuan menganalisis Jumlah
Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa nilai maksimal pada kelas kontrol kemampuan menganalisis yaitu 83 dan nilai minimal yaitu sebesar 17 dengan rata-rata 43,96 dan standar deviasi 18,47549.
2. Posttest
a. Posttest Kelompok Eksperimen
Posttest yang dilakukan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai maksimal, nilai minimal, mean, median, dan standar deviasi. Data posttest disajikan pada dua tabel yang meliputi kemampuan memahami dan menganalisis. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 13. Deskripsi data posttest kemampuan memahami Jumlah
Tabel 14. Deskripsi data posttest kemampuan menganalisis
Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa nilai maksimal pada kelas eksperimen kemampuan menganalisis yaitu 83 dan nilai minimal yaitu sebesar 33 dengan rata-rata 64,46 dan standar deviasi 13,67538.
b. Posttest Kelompok Kontrol
Posttest yang dilakukan pada kelompok kontrol diperoleh nilai maksimal, nilai minimal, mean, median, dan standar deviasi. Data posttest disajikan pada dua tabel yang meliputi kemampuan memahami dan menganalisis. Selanjutnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 15. Deskripsi data posttest kemampuan memahami Jumlah
Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa nilai maksimal pada kelas kontrol kemampuan memahami yaitu 89 dan nilai minimal yaitu sebesar 44 dengan rata-rata 65dan standar deviasi 12,78469.
Tabel 16. Deskripsi data posttest kemampuan menganalisis Jumlah
C. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen dianalisis dengan uji normalitas. Uji normalitas ini menggunakan One Kolmogorov-Smirnov Test dengan program komputer SPSS 16 for Windows. Kriteria yang digunakan pada uji normalitas ini yaitu sebagai berikut:
1. Jika signifikansi >0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Jika signifikansi <0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
Berikut ini disajikan rangkuman data hasil uji normalitas untuk kemampuan memahami dan menganalisis.
Tabel 17. Rangkuman hasil uji normalitas kemampuan memahami
Variabel Kolmogorov
Smirnov Z
Keterangan Pretest kelompok
eksperimen
0,640 Normal
Posttest kelompok eksperimen
0,888 Normal
Pretest kelompok kontrol 0,941 Normal Posttest kelompok control 0,885 Normal
Tabel 18. Rangkuman hasil uji normalitas kemampuan menganalisis
Pretest kelompok kontrol 0,760 Normal Posttest kelompok
control
1,160 Normal
Hasil analisis statistik pada tabel 18 menunjukkan bahwa pretest dan posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada kemampuan menganalisis memiliki distribusi normal karena nilai signifikansinya di atas 0,05. Hasil pretest kelas eksperimen yaitu 0,720 dan posttest kelas eksperimen 1,315. Sedangkan hasil pretest kelas kontrol yaitu 0,760 dan posttest kelas kontrol yaitu 1,160.
Berdasarkan tabel 17 dan 18 tentang hasil uji normalitas variabel pada kemampuan memahami dan menganalisis memiliki nilai signifikansi diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data memiliki distribusi normal sehingga dapat dilakukan uji homogenitas sebagai uji prasyarat selanjutnya.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan variasi atau untuk menguji bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen. Berikut ini adalah kriteria pengambilan keputusan:
1. Jika harga sig (2-tailed) <0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima.
perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kedua kelompok.
2. Jika harga sig (2-tailed) >0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak
artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kedua kelompok.
Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Hipotesis nol (HO) adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor
pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan hipotesis sementara (Hi) adalah ada perbedaan yang signifikan antara skor
pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rangkuman hasil uji homogenitas adalah sebagai berikut:
Tabel 19. Rangkuman hasil uji homogenitas memahami
Variabel Hasil Signifikansi Keterangan
Pretest kelompok
eksperimen dan kontrol kemampuan memahami
0,823 Tidak ada perbedaan
Hasil uji homogenitas pada tabel 19 menunjukkan bahwa harga signifikansi pada pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kemampuan memahami adalah di atas 0,05 yaitu 0,823 maka Ho
ditolak dan Hi diterima. Artinya yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan