• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEKTUS PERUSAHAAN GO PUBLIK Studi Tanggung Jawab Penjamin Emisi (Underwriter) Menurut UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSPEKTUS PERUSAHAAN GO PUBLIK Studi Tanggung Jawab Penjamin Emisi (Underwriter) Menurut UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Menurut UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Oleh: Muyassarotussolichah *

Abstrak

Penjamin emisi (underwriter) merupakan lembaga yang mempunyai peran kunci pada setiap emisi efek di pasar modal. Dalam menjalankan fungsinya, para penjamin emisi senantiasa menjaga citra baik di masyarakat. Penjamin emisi akan menolak perusahaan yang mencoba menyediakan informasi yang menyesatkan dalam prospektus. Selanjutnya tanggung jawab penjamin emisi (underwriter) terhadap pemodal (investor) atas kebenaran prospektus terletak pada kelengkapan penyampaian informasi. Selama penjamin emisi telah memberikan penilaian atau memberikan pendapatnya secara profesional, dalam arti pekerjaannya telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode etik profesi, dan pendapatnya atau penialaiannya itu telah diberikan secara independen. Dan juga selama telah melakukan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam pernyataan pendaftaran. Maka penjamin emisi tidak bisa dituntut pertanggungjawabannya berdasar hal diluar ketentuan tersebut.

Tulisan ini membahas tentang arti pentingnya penjamin emisi mengingat penjamin emisi (underwriter) merupakan salah satu penunjang keberhasilan suatu perusahaan yang akan go publik.

A. Pendahuluan

Pasar modal merupakan kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaiatan dengan efek.1 Sebagai salah satu lembaga, pasar modal

* Penulis adalah dosen Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

1 Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, (Jakarta:

Djambatan, 2001) p. 5. Lihat juga dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pada Pasal 1 butir 13.

(2)

memiliki fungsi memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat yang terorganisir untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana-dana jangka panjang yang disebut efek, dewasa ini telah merupakan salah satu pasar modal negara berkembang yang berkembang secara fantastis dan dinamik.2 Dalam rangka perdagangan efek di pasar modal dibutuhkan adanya lembaga penunjang yang berfungsi sebagai penunjang dan pendukung beroperasinya pasar modal. Keberadaan lembaga penunjang sangat penting artinya dalam perkembangan pasar modal. Salah satu lembaga penunjang yang dimaksud adalah penjamin emisi (underwriter).

Penjamin emisi (underwriter) merupakan lembaga yang mempunyai peran kunci pada setiap emisi efek di pasar modal. Dalam menjalankan fungsinya, para penjamin emisi senantiasa menjaga citra baik di masyarakat. Penjamin emisi akan menolak perusahaan yang mencoba menyediakan informasi yang menyesatkan dalam prospektus. Mengingat bahwa kesalahan dalam penyampaian informasi yang terdapat dalam prospektus akan mengakibatkan kerugian bagi investor, segala penyajian informasi yang telah disampaikan kepada masyarakat, maka penjamin emisi ikut bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.3

Kebenaran atau ketidakbenaran isi dari prospektus mengandung masalah-masalah yang berimplikasi hukum. Informasi-informasi tentang keadaan perusahaan yang akan go public idealnya sudah tersedia jauh hari sebelum efek dibeli, yaitu dengan melalui prospektus. Keterbukaan informasi di bursa tidak hanya pada saat akan melakukan penawaran umum akan tetapi harus berlangsung secara berkesinambungan sampai efek tersebut tercatat dan diperdagangkan di lantai bursa.4 Dari kebenaran atau tidaknya isi prospektus, timbul suatu persoalan seberapa jauh tanggung jawab penjamin emisi (underwriter)

2 Nindyo Pramono, “Aspek-aspek Keperdataan yang Berpotensi

Menjadi Sengketa di Bursa Pasar Modal”, Makalah Seminar, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UGM bekerjasama dengan Bursa Efek Jakarta, Yogyakarta, 28 September 1996.

3 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, , (Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 1997), p. 76.

4 Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 82/PM/1996 jo. Kep.

(3)

sebagai profesi penunjang yang ditunjuk oleh emiten untuk mengadakan penawaran umum suatu perusahaan melalui prospektus. Kiranya hal ini menarik untuk dibahas lebih lanjut mengingat penjamin emisi (underwriter) merupakan salah satu penunjang keberhasilan suatu perusahaan yang akan go publik.

B. Pengertian, Fungsi, Tugas dan Jenis-Jenis Penjamin Emisi

(Underwriter)

1. Pengertian Penjamin Emisi (Underwriter)

Penjamin emisi (underwriter) menurut Pasal 1 angka 17 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut Undang-undang Pasar Modal atau UUPM) adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban membeli sisa efek yang tidak terjual.

F. Wiliam McCarty dalam Khairandy dengan merujuk Securitas Act 1933 mendefinisikan penjamin emisi sebagai:

a. Seseorang yang membeli sekuritas (efek) dari emiten dengan tujuan untuk disalurkan atau didistribusikan kepada para investor; dan b. Seseorang yang menawarkan atau menjual setiap sekuritas atau efek

yang berasal dari emiten dalam hubungannya dengan pendistribusian sekuritas tersebut. 5

Gary A Moore dalam Ridwan Khairandy mendefinisikan penjamin emisi sebagai pihak yang membeli sekuritas dari emiten dengan tujuan mendistribusikan sekuritas tersebut dan akan menjual kembali sekuritas atau sepakat untuk menjul kembali demi kepentingan emiten.6

5 Ridwan Khairandy, Hukum Pasar Modal di Indonesia, (Yogyakarta:

Fakultas Hukum UII, 1998), P. 74. Lihat pula dalam teks aslinya, F. Willian Mccarty dan John W. Baggby, The Legal Environment of Bussiness, (Boston : Richard D. Irwin, 1990), p. 450.

6 Ibid., p. 75. Telaah lebih mendalam dalam Gary A Moore, et. al, The Legal Environmen of Business: A Contextual Approach, (Cincinnati: Southwestern Publishing Co., 1997), p. 635-636.

(4)

Ada perbedaan pengertian antara penjamin emisi menurut Undang-undang Pasar Modal (UUPM) dengan Securitas Act 1933 Amerika Serikat. Di Indonesia penjamin emisi tidak terlebih dahulu membeli efek dari emiten. Sedangkan di Amerika Serikat penjamin emisi terlebih dahulu membeli efek dari emiten.7

Walaupun ada perbedaan pengertian antara penjamin emisi di Indonesia dengan di Amerika Serikat menurut Securitas Act, akan tetapi fungsi dari penjamin emisi antara keduanya sama yaitu sebagai penjamin dalam penawaran umum suatu efek.

2. Fungsi Penjamin Emisi (Underwriter) dalam Rangka Penawaran Umum Suatu Efek.

Dalam rangka penawaran umum, perusahaan yang menjual efek menginginkan penerimaan dana dari hasil penjualan efek tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan dalam jumlah tertentu. Dilihat dari kacamata bisnis tuntutan tersebut biasa-biasa saja, karena untuk melakukan investasi perusahaan akan memperhatikan masalah waktu dan dana yang diperlukan. Untuk dapat menguasai pasar suatu proyek harus selesai pada waktu yang tepat untuk berproduksi. Penjadwalan selesainya proyek tidak dapat dipisahkan dari kapan proyek itu dimulai. Oleh karena itu untuk memulai proyek harus tersedia dana. Jika dana diperlukan tidak mencukupi, maka proyek tidak dapat diselesaikan. Akhirnya harapan untuk berproduksi dan memasarkan hasil hanya berupa mimpi (tidak tercapai).8 Dari uraian di atas terlihat betapa pentingnya pembatasan waktu penjualan saham atau obligasi dan penerimaan hasil penjualan itu oleh emiten secara sekaligus. Apapun yang dijual pasti berkaitan dengan antara penjual, harga, dan pembeli. Untuk menjamin lakunya penjualan saham atau obligasi yang ditawarkan dalam penawaran umum dalam waktu tertentu dan dapat menerima dana hasil penjualan tadi, maka dalam proses penjualan saham atau obligasi dapat dimanfaatkan jasa penjamin emisi. penjamin

7 Ibid.

8 Marzuki Usman, ABC Pasar Modal Indonesia, et. al, Lembaga

Pengembagan Perbangkan Indonesia (Jakarta: Ikatan Srajana Ekonomi Jakarta, 1990), p. 36.

(5)

emisi akan mengambil resiko untuk menjualkan saham atau obligasi emiten dengan imbalan tertentu.9

Dengan demikian, fungsi penjamin emisi sangat diperlukan oleh emiten dalam pelaksanaan emisi efek. Fungsi tersebut sangat menentukan keberhasilan emisi, terutama dalam melakukan pemasaran dan penjualan suatu efek.10 Fungsi penjamin emisi (underwriter) antara lain adalah:

a. Membantu emiten mempersiapkan pernyataan pendaftran berikut dokumen pendukungnya.

b. Memberikan konsultasi di bidang keuangan seperti jumalah dan jenis efek yang akan diterbitkan, bursa yang akan dipilih untuk mencatatkan saham, jadwal emisi, penunjukan lembaga penunjang lain, metode pendidtribusian efek dan sebagainya.

c. Melakukan penjaminan terhadap efek yang diemisikan.

d. Melakukan evaluasi terhadap kondisi perusahaan natara lain: keuangan, manajemen, pemasaran, produksi berikut prospeknya. e. Menentukan harga saham bersama-sama dengan emiten.

f. Sebagai pembentuk pasar (market maker) di Bursa Pararel. 11

3. Tugas Penjamin Emisi (Underwriter)

Sebagaimana diketahui bahwa fungsi dari penjamin emisi sangat penting dalam menentukan kesuksesan penawaran umum suatu perusahaan. Oleh karena itu dalam pemilihan penjamin emisi, emiten harus betul-betul mempertimbangkan profesional (kemampuan dan pengalaman dari penjamin emisi tersebut). Setelah penunjukan penjamin emisi terlaksana dengan penandatanganan kontrak (letter of intent) oleh pihak penjamin emisi, maka penjamin emisi mulai melakukan kegiatan persiapan penawaran umum perusahaan. Kegiatan yang pertama dilakukan adalah mengadakan pertemuan dengan seluruh unsur dari setiap bidang pekerjaan di perusahaan, pertemuan ini disebut

9 Ibid.

10 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Intermedia,

1995), p. 382.

(6)

dengan Due Diligence Meeting.12 Dalam pertemuan ini, penjamin emisi didampingi oleh konsultan hukum berhadapan dengan pihak manajemen perusahaan yang juga didampingi akuntan, konsultan hukum dan konsultan keuangannya serta konsultan perusahaan lainnya. Pada pertemuan ini penjamin emisi meminta kepada manajemen perusahaan agar menjelaskan secara rinci seluruh bidang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, kondisi keuangan, posisi persaingan dan kecenderungan perusahaan pada masa mendatang.13

Hasil dari due diligence meeting yang pertama disebut preliminary due diligence, dari hasil inilah yang dijadikan penjamin emisi untuk mengadakan pemeriksaan lanjut terhadap seluruh kegiatan perusahaan.14 Setelah pemeriksaan lanjut terhadap seluruh kegiatan perusahaan selesai, maka penjamin emisi mengkoordinasikan masing-masing profesi penunjang untuk menjalankan tugasnya. Akuntan akan melakukan audit atas laporan keuangan, konsultan hukum akan melakukan legal audit yang hasilnya akan dituangkan dalam bentuk pendapat hukum (legal opinion) dan penilai akan melakukan penilaian terhadap semua aset perusahaan.15 Selanjutanya, setelah seluruh proses pemeriksaan selesai dan masing-masing profesi penunjang telah menyerahkan hasil pemeriksaannya serta telah menandatanganinya, maka penjamin emisi bersama-sama dengan emiten menyusun prospektus.16

Dengan demikian dalam kaitannya dengan fungsi penjamin emisi dalam membantu emiten untuk mengajukan pernyataan pendaftaran, maka dapat disebutkan tugas penjamin emisi secara singkat:17

a. mempersiapkan dokumen pernyatan pendaftaran; b. menyusun prospektus;

c. mendesain contoh efek yang akan diemisikan; dan

12 Asril Sitompul, Pasar Modal, Penawaran Umum dan Permasalahannya,

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), p. 100-101.

13 Ridwan Khairandy, Hukum Pasar Modal …, p. 78. 14 Asril Sitompul, Pasar Modal …, p. 100.

15 Ridwan Khairandy, Hukum Pasar Modal …, p. 78. 16 Ibid.

(7)

d. mendampingi emiten selama proses pemeriksaan dan dengar pendapat terbatas atau diskusi dengan Bapepam dan instansi lain yang terkait.

4. Jenis-jenis Penjamin Emisi (Underwriter)

Dalam praktek penjaminan emisi, pada umumnya dikenal empat macam jenis penjaminan emisi: 18

a. Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh (Full Commitment Underwriting).

Jenis ini mengambil risiko dengan kesanggupan penuh. Apabila penawaran hanya terjual sebagaian, penjamin emisi akan membeli sisa surat berharga dengan harga yang sama dengan harga penawaran kepada pemodal secara umum. Contoh emiten mengadakan emisi sejumlah 2 juta saham dengan harga Rp 10.000,- perlembar. Pada pasar perdana saham tersebut hanya terjual 1,5 juta saham. Maka penjamin emisi akan membeli sisa yang tidak terjual yaitu 500.000 saham dengan harga Rp. 10.000, perlembar. Kesanggupan seperti ini berlaku urutan menjual dan membeli (sell and purchase), bila tidak laku baru dibeli.

b. Penjamin emisi dengan kesanggupan terbaik (Best Efforts Underwriting)

Kesanggupan jenis ini hanya menuntut penjamin emisi agar berusaha sebaik mungkin dalam penawaran surat berharga, sehingga terjual semuanya. Apabila pada masa akhir penjualan masih ada yang tersisa atau tidak terjual, maka dikembalikan pada emiten. Bentuk penjaminan ini menempatkan para penjamin emisi hanya berperan sebagai agen dari emiten saja. Penjamin emisi tidak berkewajiban untuk membayar sisa efek yang tidak terjual, melainkan hanya menjual sebaik-baiknya. Oleh sebab itu kalau ada bagian efek yang tidak terjual, maka akan dikembalikan kepada emiten. Dan penjamin emisi hanya membayar sebesar harga efek yang terjual.

(8)

c. Penjamin emisi dengan kesanggupan siaga (Stand by Commitment) Penjamin emisi berusaha semaksimal mungkin menjual efek. Apabila ada sisa yang belum terjual sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, penjamin emisi menyanggupi untuk membeli sisa efek yang tidak laku terjual dengan suatu tingkat harga tertentu sesuai dengan perjanjian yang besarnya dibawah harga penawaran pada paar perdana.

d. Kesanggupan semua atau tidak sama sekali (All or None Commitment) Apabila efek yang ditawarkan sebagian ada yang tidak terjual, maka penjualan efek dibatalkan sama sekali. Artinya bagian efek yang telah laku akan dibatalkan penjualannya dan semua sisa efek akan dikembalikan kepada emiten. Dalam Komitmen ini dikenal dengan adanya istilah komitmen minimum atau maksimum, paling sedikit atau paling banyak. Yaitu apabila penjualan efek telah mencapai batas minimum penjualan, penjamin emisi dapat meneruskan penawaran sampai batas maksimum. Akan tetapi apabila sampai batas waktu tertentu efek yang terjual belum memenuhi ketentuan minimum, penjualan efek dibatalkan.

Sebagai penjamin penjualan efek milik emiten, terutama dalam jumlah yang besar, dimungkinkan penjamin emisi mengalami resiko ketidakberhasilan penjualan efek. Sehingga dengan risiko ini melahirkan suatu tanggung jawab yang besar yang tidak bisa ditanggung sendiri. Hal ini antara lain bahwa:

a. Penjamin emisi tidak mempunyai modal yang cukup untuk melakukan penjaminan emisi.

b. Penjamin emisi ingin membagi risiko dengan penjamin emisi yang lain; maka dari itu penjamin emisi harus bekerja sama dengan penjamin emisi lainnya dalam satu kelompok atau sindikasi penjamin emisi. Maka dari itu, pelaksanaan penjaminan emisi efek umumnya dilakukan dalam suatu sindikasi penjaminan emisi.

Berdasar pada alasan yang bertumpu pada masing-masing fungsi dan tanggung jawab dalam sindikasi penjaminan emisi, maka penjamin emisi (underwriter) dibagi menjadi:

a. Penjamin utama emisi (Lead Underwriter)

Penjamin utama emisi ini membuat kontrak dengan emiten dalam suatu perjanjian. Dalam perjanjian penjamin emisi utama

(9)

memberikan jaminan penjualan surat berharga dan pembayaran seluruh nilai surat berharga kepada emiten. Apabila penjamin emisi utama lebih dari satu, maka jaminan tersebut diberikan secara bersama-sama. Jadi, penjamin utama emisi bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan suatu penawaran umum.

b. Penjamin pelaksana emisi (Managing Underwriter).

Penjamin pelaksana emisi ini, akan mengkoordinir pengelolaan serta penyelenggaraan emisi surat berharga. Didalam pelaksanaannya, penjamin pelaksana emisi mempunyai tanggung jawab antara lain membentuk suatu kelompok penjamin, menetapkan bagian penjaminan masing-masing penjamin emisi, menstabilkan harga setelah pasar perdana serta mengalokasikan penjatahan dalam hal melebihi penawaran (over supply).

c. Penjamin peserta emisi (Co Underwriter)

Penjamin peserta emisi ini tidak bertanggung jawab secara langsung kepada emiten, sebab penjamin peserta emisi hanya membuat kontrak perjanjian dengan emisi utama dalam suatu perjanjian untuk melakukan penjualan dan pembayaran sesuai dengan porsi yang diambilnya. Kemudian jumlah surat berharga yang menjadi bagiannya, ditawarkan langsung kepada para klien. Sedangkan selebihnya disalurkan melalui agen-agen penjual yang terdiri dari para anggota bursa yaitu dealer dan broker. Dalam kegiatannya sebagai penjamin emisi, para penjamin peserta emisi memperoleh jasa penjaminan (underwriting fee) yang besarnya dihitung dari nilai penawaran dalam pasar perdana. 19

C. Prospektus dan Tanggung Jawab Penjamin Emisi

(Underwriter) atas Kebenaran Prospektus

1. Pengertian Prospektus

Sebelum penawaran umum dimulai, emiten mempunyai kewajiban untuk mengumumkan prospektus ringkas kepada masyarakat melalui surat kabar. Selanjutnya emiten juga mempunyai kewajiban untuk menyediakan prospektus lengkap yang harus disebarluaskan

(10)

kepada pemodal melalui penjamin emisi dan agen-agen penjual. Pengumuman prospektus ringkas dan lengkap merupakan suatu keharusan untuk memberikan informasi yang layak kepada para pemodal dalam rangka pengambilan keputusan untuk investasi.20 Pasal 1 butir (26) UUPM menyebutkan: prospektus adalah setiap informasi yang tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.

Melihat pengertian singkat tersebut, ada beberapa unsur terkait dengan prospektus:.

a. Informasi (fakta material) adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.

b. Penawaran umum adalah kegiatan penawaran efek yang dilakukan emiten untuk menjual kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaanya. Dalam rangka penawaran umum inilah emiten memerlukan profesi penunjang, dalam hal ini adalah penjamin emisi.

c. Pihak (pihak lain) adalah orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok terorganisasi.

d. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit penyetoran investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek.

Adapun mengenai pihak-pihak yang terkait dalam prospektus adalah emiten, profesi penunjang, dalam hal ini termasuk penjamin emisi. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa prospektus adalah gambaran yang berupa informasi tentang fakta material mengenai suatu perusahaan tertentu yang akan go publik atau mengadakan penawaran umum di pasar modal, dalam bentuk tertulis.

(11)

2. Isi dan Jenis Informasi dalam Prospektus

Isi dari prospektus menurut penjelasan Pasal 78 ayat (3) Undang-undang Pasar Modal, yang selanjutnya dipadukan dengan tulisan Marzuki Usman memuat tentang:

a. Tujuan penawaran umum

b. Direksi/dewan komisaris perusahaan c. Masa penawaran

d. Tanggal penjatahan

e. Tanggal pengembalian dana f. Tanggal pencatatan di bursa g. Harga saham

h. Penjamin emisi

i. Laporan keuangan ringkas j. Bidang usaha emiten k. Risiko usaha

l. Keterangan dari segi hukum;

m. Informasi mengenai pemesanan pembelian efek; n. Keterangan tentang anggaran dasar.

o. Nomor dan tanggal izin emisi p. Struktur permodalan emiten.21

Informasi dalam prospektus pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) jenis informasi yaitu: 22

a. Informasi yang bersifat fundamental

Informasi ini berkait dengan keadaan perusahaan, kondisi umum industri yang sejenis dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Ada beberapa unsur informasi yang bersifat fundamental, antara lain: kemampuan manajemen perusahaan, prospek perusahaan, prospek pemasaran, perkembangan teknologi, kemampuan menghasilkan keuntungan, manfaat terhadap perekonomian nasional, kebijakasaan pemerintah dan hak-hak pemodal (investor).

21 Marzuki, Usman, ABC…, p. 116. 22 Marzuki, Usman, ABC…, p. 167-177.

(12)

b. Faktor yang bersifat teknis

Disamping informasi yang sifatnya fundamental, hal yang perlu diperhatikan dalam prospektus adalah faktor yang bersifat teknis yang menggambarkan pasaran suatu efek. Hal-hal yang bersifat teknis ini perlu diketahui oleh pemodal (investor) dan juga lembaga penunjang perdagangan efek. Karena faktor yang bersifat teknis dalam perdagangan efek berpengaruh terhadap harga saham. Informasi ini antara lain: perkembangan kurs, keadaan pasar, volume dan frekwensi transaksi serta kekuatan pasar.

c. Faktor-faktor lingkungan sosial

Selain dua faktor di atas faktor lingkungan sosial ekonomi dan politik juga perlu diketahui, mengingat hal ini sangat berpengaruh terhadap turun naiknya harga saham. Faktor ini antara lain terdiri dari: tingkat inflasi, kebijaksanaan moneter, musim, neraca pembayaran dan APBN, kondisi ekonomi dan keadaan politik. 3. Tanggung Jawab Penjamin Emisi atas Kebenaran

Prospektus

a. Aspek Yuridis Kebenaran Prospektus

Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa prospektus adalah setiap informasi yang tertulis sehubungan dengan penawaran umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek. (Pasal 1 butir (26) UUPM.

Pasal 78 ayat (1) UUPM menyebutkan:

“Setiap Prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat keterangan yang benar tentang fakta material yang diperlukan agar prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan.” Pasal 79 ayat (1) dan (2) UUPM menyebutkan:

‘Setiap pengumuman dalam media masa yang berhubungan dengan suatu penawaran umum dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang fakta material dan atau tidak memuat pernyataan tentang fakta material yang diperlukan, agar keterangan yang dimuat didalam pengumuman tersebut tidak memberikan gambaran yang menyesatakan”.

(13)

“Hal-hal yang yang diumumkan dan isi serta persyaratan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Bapepam”.

Penjelasan Pasal 78 ayat (1) dan 79 ayat (1) dan (2) UUPM menyebutkan bahwa:

“Prospektus merupakan dokumen pokok dalam rangka penawaran. Oleh karena itu, informasi yang terkandung di dalamnya harus memuat hal-hal yang benar-benar menggambarkan keadaan emiten yang bersangkutan sehingga keterangan atau informasi dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan keputusan investasinya. Apabila informasi yang disajikan tidak benar tentang fakta material, atau tidak mengungkapkan informasi yang benar tentang fakta yang material, hal tersebut dapat mengakibatkan pemodal mengambil keputusan investasi yang tidak tepat.”. “Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan agar masyarakat memperoleh keterangan atau informasi yang sebenarnya mengenai emiten yang diperlukan sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan keputusan investasinya”.

“Yang dimaksud dengan ketentuan tentang persyaratan pengumuman dalam ayat ini adalah: nama emiten, jenis efek yang ditawarkan, jenis industri emiten, nama dan alamat agaen penjualan (jika ada) dan nama dan alamat penjamin emisi efek (jika ada)”.

Dari penjelasan di atas terungkap bahwa dalam rangka perusahaan akan go publik, emiten mempunyai kewajiban untuk memberikan informasi material mengenai usahanya. Prinsip ini dikenal dengan full disclosure (keterbukaan).

Ketentuan mengenai full disclousure dewasa ini, sudah tidak lagi menjadi rahasia bahwa data-data dalam prospektus bukan lagi sarana transparansi akan tetapi lebih merupakan ajang untuk promosi, yang memoles bibir dengan lipstik.23

23 Munir Fuady, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek, Buku Kesatu,

(14)

b. Tanggung jawab atas Kebenaran Prospektus

Tanggung jawab penjamin emisi atas kebenaran prospektus, lahir karena ada hubungan hukum antara penjamin emisi dengan emiten. Hubungan hukum tersebut lazim terlahir karena diperjanjikan terlebih dahulu yaitu dengan penandatanganan kontrak (letter of intent) oleh pihak penjamin emisi. Perjanjian penjaminan emisi biasanya dalam bentuk perjanjian pemberi kuasa yaitu dari emiten yang mewakili suatu perseroan tertentu memberikan kuasa untuk melakukan suatu perbuatan hukum tertentu kepada penjamin emisi.

Perjanjian pemberian kuasa ini dalam KUH Perdata dapat dilihat pada Pasal 1792 pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan. Urusan yang dikuasakan oleh emiten dalam hal ini adalah sesuai dengan tugas penjamin emisi sebagai penjamin emisi efek. Dengan demikian tanggung jawab didasarkan pada beban tugas, sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Mengenai tanggung jawab terhadap tugas penjamin emisi dalam memberikan informasi untuk kepentingan penawaran umum suatu perusahaan dapat dilihat dalam Pasal 80-81 UUPM.

Pasal 80 UUPM menyebutkan :

(1) Jika pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuat informasi yang tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat informasi tentang fakta material sesuai dengan ketentuan undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaanya sehingga informasi dimaksud, menyesatkan, maka:

a. setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran

b direktur dan komisaris emiten pada waktu peryataan pendaftaran

c. penjamin pelaksanan emisi efek

d. profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas persetuannya dimuat dalam pernyataan pendaftran; wajib bertanggung jawab baik sendiri-sendiri maupun

(15)

bersama-sama, atas kerugian yang timbul akibat perbuatan yang dimaksud.

(2) Pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf d hanya bertanggung jawab atas pendapat atau keterangan yang diberiaknnya.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku dalam hal Pihak sebagaiamana dimaksud dalam ayatt (1) huruf c dan huruf d dapat membuktikan bahwa pihak yang bersangkutan telah bertindak secara profesional dan telah mengambil langkah-langkah yang cukup untuk memastikan bahwa:

a. pernyataan atau keterangan yang dimuat dalam pernyataan pendaftaran adalah benar; dan

b. tidak ada fakta material yang diketahuinya yang tidak dimuat dalam pernyataan pendaftaran yang diperlukan agar pernyataan pendaftran tersebut tidak menyesatkan.

Selanjutanya dalam penjelasan Pasal 80 ayat (2) dan (3) UUPM menyebutkan:

"Tanggung jawab masing-masing profesi penunjang pasar modal terbatas pada pendapat atau keterangan yang diberikannya dalam rangka pernyatan pendaftaran. Oleh karena itu, pemodal hanya dapat memungut ganti rugi atas kerugian yang timbul akibat dari pendapat atau penilaian yang diberikan profesi penunjang pasar modal".

"Penjamin pelaksana emisi efek atau profesi penunjang pasar modal tidak dapat dituntut ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh pemodal apabila penjamin pelaksana emisi efek atau profesi penunjang pasar modal tersebut telah melakukan penilaian atau memberikan pendapatnya secara profesional, dalam arti pekerhjaannya telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode etik profesi, dan pendapatnya atau penialaiannya itu telah diberikan secara independen. Selain itu, pejamin pelaksanaan emisi efek atau profesi penunjang pasar modal telah melakukan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk memastikan kebenaran

(16)

dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam pernyataan pendaftaran".

Dari penjelasan Pasal 80 ayat (2) dan (3) UUPM dapat dijelaskan bahwa tanggung jawab masing-masing pihak adalah sesuai dengan keterlibatannya dalam pemberian informasi yang dimuat dalam prospektus, yaitu:

1. Tanggung jawab emiten adalah atas seluruh pernyataan informasi yang ada dalam prospektus yang diwakili oleh direktur atau komisaris.

2. Tanggung jawab masing-masing profesi penunjang pasar modal terbatas pada pendapat atau keterangan yang diberikannya dalam rangka pernyatan pendaftaran.

3. Tanggung jawab penjamin emisi adalah terletak kelengkapan penyampaian informasi yang telah diperolehnya dari para pihak (dalam hal ini emiten). Kelengkapan informasi yang dimaksud adalah:

a). apabila telah memberikan penilaian atau memberikan pendapatnya secara profesional, dalam arti pekerjaannya telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode etik profesi, dan pendapatnya atau penilaiannya itu telah diberikan secara independen.

b). apabila telah melakukan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam pernyataan pendaftran. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa penjamin emisi tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas informasi atau pernyataan yang terdapat dalam prosspektus, selama dapat membuktikan bahwa penjamin emisi telah melakukan penilaian yang semestinya terhadap emiten dan tidak menyembunyikan informasi penting (fakta materiel) dan relevan berkait dengan informasi yang telah diberikan oleh masing-masing profesi penunjang pasar modal. D. Penutup

Dari uraian di muka dapat disebutkan bahwa tanggung jawab penjamin emisi (underwriter) terhadap pemodal (investor) atas kebenaran prospektus terletak pada kelengkapan penyampaian informasi. Selama

(17)

penjamin emisi telah memberikan penilaian atau memberikan pendapatnya secara profesional, dalam arti pekerjaannya telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode etik profesi, dan pendapatnya atau penialaiannya itu telah diberikan secara independen. Dan juga selama telah melakukan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam pernyataan pendaftaran. Maka penjamin emisi tidak bisa dituntut pertanggungjawabannya berdasar hal di luar ketentuan tersebut. Apabila ternyata penjamin emisi tidak memberikan informasi yang sebenarnya, maka tanggung jawab yang dibebankan kepadanya atas kebenaran prospektus didasarkan pada jenis penjaminan yang disetujui dalam kontrak antara keduanya yaitu emiten dengan penjamin emisi. Misalnya apabila jenis penjaminan emisi dengan tanggung jawab penuh, maka penjamin emisi juga bertanggung jawab secara penuh bersama-sama emiten atas informasi yang terdapat dalam prospektus.

(18)

Daftar Pustaka

Fuady, Munir, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek, Buku Kesatu, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996.

---, Penuntun Pelaku Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Yayasan Mitra Dana, 1991.

Iskandar, Irfan, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Jakarta: Djambatan, 2001.

Khairandy, Ridwan, Hukum Pasar Modal Indonesia, Yogyakarta: Fakultas Hukum UII Yogayakarta, 1998.

Mc Carty, F. Willian dan John W. Bagby, The Legal Environment of Business, Richard D. Irwin, Ic, Boston, 1990

Moore, Gary A., et.al, The Legal Environment of Business: A Contectual Approach, Southwestern, Publishing Co, Cincinnati, 1987. Pramono, Nindyo, “Aspek-aspek Keperdataan yang Berpotensi

Menjadi Sengketa di Bursa Efek Pasar Modal”, Makalah Seminar:, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UGM - Bursa Efek Jakarta, Yogyakarta, 28 Sepetember 1996.

Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), Jakarta: Pradnya Paramita, 1992.

Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Intermedia, 1995. Sitompul, Asril, Pasar Modal Indonesia Penawaran Umum dan

Permasalahannya, Bandung :Citra Aditya Bakti, 1996.

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: UUP AMP YKPN, 1997.

Usman, Marzuki, et.all., ABC Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Institut Bankir Indonesia-Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Jakarta, 1994.

Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu berdasarkan masalah diatas, maka penulis membuat sebuah alat yang dapat membantu untuk menyalakan dan mematikan lampu tersebut secara otomatis. Pada rangkaian ini

 Bahwa Terdakwa membuat artikel tersebut di rumahnya, yang kemudian dimasukkan ke blog www.metronews.tk , dengan akun milik Terdakwa;  Bahwa cara memposting artikel

Data-data tersebut dideskripsikan melalui narasi yang akan mengungkap data-data mengenai MMT sebagai variabel bebas dengan menggunakan indikator- indikator untuk

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah ultisol sebagai media tanam, berbagai jenis bahan kompos yaitu sampah pasar; jerami padi, limbah tanaman

Berdasarkan hasil analisis penggunaan LKSBI yang berjudulAn Islamic English Work Book dapat disimpulkan bahwa produk tersebut dapat dikatakan layak digunakan dalam

bahwa secara keseluruhan protokol DCCP CCID2 memiliki kinerja yang lebih baik pada sisi utilisasi bandwidth dan fairness untuk data VoIP dan video conference

Admin Login Mengelola Data Obat Mengelola Data Supplier Mengelola Data User Mengelola Data Penjualan Mengelola Data Pembelian <<include>>

Praktik Kerja Industri merupakan program kegiatan sekolah yang dilakukan di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini dilaksanakan