• Tidak ada hasil yang ditemukan

This website presents a user-friendly display, the display includes porch, profile, list of training, competency testing, certification and gallery sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "This website presents a user-friendly display, the display includes porch, profile, list of training, competency testing, certification and gallery sc"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SISLATKERNAS PADA KEMENTRIAN ESDM PUSDIKLAT DI BIDANG GEOLOGI BERBASIS

WEB MENGGUNAKAN CODEIGNITER Rahma Eka Putri1

Prihandoko2 Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100 Depok – 16424 rahma_eka_putri@yahoo.com1

pri@staff.gunadarma.ac.id2

ABSTRAKSI

Website SISLATKERNAS ini dibangun menggunakan Framework CodeIgniter telah membantu dalam proses penulisan program. Karena dalam framework codeigniter telah terdapat kerangka kerja yang dapat langsung digunakan oleh programmer. Dengan framework codeigniter baris program menjadi lebih ringkas karena fungsi program yang sama dapat digunakan kembali untuk file yang berbeda..

Website ini diharapkan dapat memudahkan para karyawan dan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai sistem pelatihan kerja nasional kementrian ESDM unit Pusat Diklat Pendidikan dan Pelatihan Geologi ESDM.

Website ini menghadirkan tampilan yang user friendly, tampilan meliputi beranda, profile, daftar diklat, uji kompetensi, jadwal sertifikasi dan galeri. Dan juga memberikan fasilitas download file kurikulum yang ada di website.

Kata kunci:website,frameworkdan ESDM.

ABSTRACT

SISLATKERNAS website is built using CodeIgniter Framework has assisted in the writing program. Because there has been in the framework CodeIgniter framework that can be directly used by programmers. With CodeIgniter framework program lines become more compact as a function of the same program can be reused for different files .

The website is expected to facilitate the employees and the public to obtain the necessary information regarding the national vocational training system unit ESDM Ministry Training Center Education and Training Geology and Mineral Resources.

(2)

This website presents a user-friendly display, the display includes porch, profile, list of training, competency testing, certification and gallery schedule. It also provides facilities downloaded files curriculum on the website.

(3)

1. PENDAHULUAN

Dalam dunia pemerintahan, informasi merupakan hal yang penting untuk terus diperbaharui terlebih yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Karena itu sangat penting untuk membuat sebuah website agar informasi dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Demikian juga halnya Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, salah satu Unit Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM yang mempunyai beberapa kebijakan salah satunya ialah pengembangan sistem informasi pelatihan kerja nasional (SISLATKERNAS). Badiklat ini memiliki 4 Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yaitu Pusat Pendidikan dan Pelatihan Migas, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan serta Balai Diklat Tambang Bawah Tanah.

Kebijakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan penerapan teknologi, khususnya teknologi informasi dalam rangka meningkatkan 3 pilar pokok SISLATKERNAS yaitu standar kompetensi bidang ESDM, standar latih dan Uji Kompetensi bagi peserta pelatihan kerja nasional. Melalui optimalisasi SISLATKERNAS ini diharapkan dapat segera terwujudkan secara penuh pelayanan informasi secara elektronik (e-goverment).

Dengan adanya system informasi berbasis web ini, dapat menjadi acuan dalam melaksanakan pelatihan dan pendidikan,

mengetahui tentang standar latih dan juga uji kompetensi yang ada. Selain itu, setiap masyarakat dapat melihat kegiatan para pegawai badan pendidikan dan pelatihan ESDM melalui informasi diklat serta uji kompetensi secara terbuka.

1.1.BATASAN MASALAH

Rumusan masalah pada penulisan ini adalah merancang dan membangun Sistem Informasi berbasis Web SISLATKERNAS Kementrian ESDM unit Pusat Diklat Pendidikan dan Pelatihan Geologi ESDM.

1.2.TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini adalah merancang dan membangun sistem informasi berbasis web yang dapat membantu karyawan Kementrian ESDM dan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang Web SISLATKERNAS (Sistem Informasi Pelatihan Kerja Nasional) Kementrian ESDM unit Pusat Diklat Pendidikan dan Pelatihan Geologi ESDM.

1.3. METODE PENELITIAN

Dalam penulisan ini, penulis mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan Sistem Pelatihan Kerja Nasional Pada Kementrian ESDM. Data yang digunakan adalah data primer dengan mengumpulkan data melalui penelitian langsung ke Badiklat Kementrian ESDM, serta dibantu dengan data sekunder yaitu studi pustaka, internet serta sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

(4)

1. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan mengunjungi langsung Kementerian ESDM dan melakukan wawancara dengan pihak terkait serta mengumpulkan data yang dibutuhkan.

2. Studi Literature

Studi literature dilakukan dengan mempelajari buku katalog yang telah diberikan oleh pihak kementerian ESDM kepada penulis sebagai bahan tambahan untuk pengumpulan data, dimana buku katalog tersebut berisi daftar diklat, mengenai struktur organisasi pada kementerian ESDM, visi, misi, tujuan, dan sasaran dari kementerian ESDM tersebut. Selain itu, studi literature yang penulis pelajari yaitu buku literature mengenai PHP, MySQL yang berkaitan dengan skripsi ini.

3. Analisis data

Setelah mempelajari buku katalog diklat tersebut, penulis kemudian menganalisis data diklat yang ada.

4. Metode SDLC (System Development Life Cycle).

Metode yang digunakan untuk pengerjaan yaitu metode SDLC ( System Development Life Cycle). Pada metode ini terdapat tahapan -tahapan dalam membangun system. Namun, dalam tahapan terakhir yang berupa pemeliharaan, tidak dilakukan karena keterbatasan waktu.

2. LANDASAN TEORI 2.1.E-Government

Electronic Government merupakan suatu proses sistem

pemerintahan dengan memanfaatkan ICT ( information, communication and technology ) sebagai alat untuk memberikan kemudahan proses komunikasi dan transaksi kepada warga masyarakat, organisasi bisnis dan antara lembaga pemerintah serta staffnya. Sehingga dapat dicapai efisiensi, efektivitas, transparansi dan pertanggung jawaban pemerintah kepada masyarakatnya. Konsep pengembangan e-Government menentukan prioritas pengembangan e-Government suatu lembaga pemerintah, menyangkut hubungan Government to Government (G2G), Government to Business (G2B) dan Government to Citizen (G2C).(Hartono, Dwiarso Utomo, Edy Mulyanto April 2010).

SDLC (System Development Life Cycle)

Dalam siklus hidup pengembangan sistem menggunakan SDLC, terdiri dari 6 tahap dan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap Front-end dan tahap Back-Front-end. Untuk tahap front-end terdiri dari (Perencanaan sistem, Analisa sistem, Rancangan sistem general (konseptual), dan Evaluasi dan Pemilihan sistem. Sedangkan tahap back-end yaitu terdiri dari Rancangan sistem terinci (fungsional) dan Implementasi sistem. Pada tahap Front-end berfungsi untuk merepresentasikan aspek konseptual pengembangan sistem, tahap ini harus digerakkan oleh pemakai (user-driven). Sedangkan pada tahap Back-end, tahap ini digerakkan oleh perancang dan teknorat, masing – masing tahap SDLC menghasilkan laporan terdokumentasi yang siap diserahkan

(5)

yang memperlihatkan hasil kerja yang dilaksanakan selama tahap tersebut laporan terdokumentasi yang siap diserahkan juga menunjukan bahwa suatu kejadian yang penting telah dicapai.

2.2.Pengenalan dan Keuntungan FrameworkCodeigniter

CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP yang ada. CodeIgniter dikembangkan oleh Rick Ellis. Selain codeigniter juga masih terdapat beberapa framework php seperti cake, symphony, yii, zend dan prado.

Tujuan dari pembuatan

framework CodeIgniter ini menurut petunjuk penggunaannya adalah untuk menghasilkan frameworkyang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan

website secara lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan

website dengan cara koding secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan

website, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan untuk memfokuskan diri pada pembuatan

website dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai tujuan pembuatanwebsite.

Keuntungan menggunakan

framework codeigniter adalah sebagai berikut :

a. Gratis. CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi Apache/BSD b. Berjalan di PHP versi 4 dan 5. c. Ringan dan cepat.

CodeIgniter hanya berjalan dengan menggunakan beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya

membutuhkan sumber daya yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan. Pustaka-pustaka lain yang nantinya akan digunakan bisa di digunakan sesuai dengan kebutuhan.

d. Menggunakan MVC.

CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode Model View Controller (MVC) yang membedakan antara logika dan tampilan, sehingga tugas bisa lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang membuat programnya.

e. Dokumentasi.

Pada codeigniter terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang ada dalam CodeIgniter. Mulai dari langkah instalasi sampai dokumentasi fungsi-fungsi nya tersedia. Adanya dokumentasi sangat memudahkan bagi pemula dalam mempelajari lingkungan pengembangan website dengan CodeIgniter.

f. Pustaka yang lengkap.

CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi basis data,

email, session dan cookies,

keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.

2.3.Struktur Navigasi

Menentukan struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan sebelum membuat suatu aplikasi multimedia. Ada 4 macam bentuk dasar dari struktur navigasi yang biasa digunakan didalam proses

(6)

pembuatan aplikasi multimedia yaitu:

1. Linear, merupakan struktur yang hanya mempunyai satu rangkaian cerita berurut. Struktur ini menampilkan 1 demi 1 tampilan layar secara berurut menurut aturannya.

2. Hirarki, sering disebut struktur navigasi bercabang, merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk data atau gambar pada layar dengan kriteria tertentu. Tampilan pada menu utama disebut dengan Master Page (halaman utama), halaman tersebut mempunyai halaman percabangan yang disebut Slave Page (halaman pendukung) dan jika dipilih menjadi halaman utama kedua, begitu seterusnya. 3. Non Linear, merupakan

percabangan dari struktur navigasi linear, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat percabangan. Percabangan pada struktur non linear berbeda dengan percabangan struktur navigasi hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama sehingga tidak dikenal adanya Master atau Slave Page.

4. Campuran, merupakan gabungan dari struktur sebelumnya dan disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan.

2.4.UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yg telah menjadi standar dalam industri

untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class,package

dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. 3. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik yang mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti

(7)

halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku pararel, sedangkan flowchart tidak bisa.

3. GAMBARAN UMUM

ORGANISASI

3.1.Gambaran Umum Mengenai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang biasa dikenal dengan Kementerian ESDM, (KESDM) sebelumnya bernama Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Departemen ESDM). Dalam pemerintahan, kementerian ini membidangi urusan pertambangan dan energi. Kementerian ESDM dipimpin oleh seorang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM).

Kementerian ESDM membawahi beberapa institusi yaitu :

1. Sekretariat Jenderal, bertugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementrian ESDM.

Sekretariat Jenderal terdiri atas : 1. Biro Perencanaan dan Kerja

Sama

2. Biro Kepegawaian dan Organisasi

3. Biro Keuangan

4. Biro Hukum dan Hubungan masyarakat

5. Biro Umum

6. Pusat Data dan Informasi ESDM 7. Pusat Pengelolaan Barang Milik

Negara

2. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknik di bidang minyak dan gas bumi, bertanggung jawab kepada Menteri ESDM dan dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ini terdiri atas :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

2. Direktorat Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi

3. Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi 4. Direktorat Pembinaan Usaha

Hilir Minyak dan Gas Bumi 5. Direktorat Teknik dan

Lingkungan Minyak dan Gas Bumi

3. Direktorat Jenderal Minyak dan Batubara, bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang mineral dan batubara. Direktorat ini terdiri atas :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Mineral dan batubara

2. Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara

3. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral

4. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara

5. Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara

4. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang listrik dan

(8)

pemanfaatan energi. Direktorat ini terdiri atas :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

2. Direktorat Pembinaan Program Ketenagalistrikan

3. Direktorat Pembinaan dan Pengusahaan Ketenagalistrikan 4. Direktorat Teknik dan

Lingkungan Ketenagalistrikan

5. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, bertugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardiasasi teknis di bidang energi baru terbarukan, dan konservasi energi. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi terdiri atas :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi

2. Direktorat Panas Bumi 3. Direktorat Bioenergi

4. Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan

5. Direktorat Konservasi Energi

6. Inspektorat Jenderal, bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan departemen terhadap pelaksanaan tugas semua unsure Departemen, agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan yang berlaku, baik tugas yang bersifat rutin maupun tugas pembangunan. Inspektorat Jenderal terdiri atas :

1. Sekretariat Inspektorat Jenderal 2. Inspektorat I

3. Inspektorat II 4. Inspektorat III

5. Inspektorat IV

7. Badan Geologi, merupakan salah satu unit Eselon I di lingkungan Kementrian ESDM yang bertugas memberikan pelayanan informasi geologi dan melaksanakan penelitian dan pelayanan di bidang geologi. Badan Geologi terdiri dari 5 unit kerja yaitu :

1. Sekretariat Badan Geologi 2. Pusat Sumber Daya Geologi 3. Pusat Vulkanologi & Mitigasi

Bencana

4. Pusat Lingkungan Geologi 5. Pusat Survei Geologi

8. Badan Penelitian dan Pengembangan, merupakan unit dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang terdiri atas :

1. Puslitbang Geologi Kelautan

2. Puslitbang Teknologi Minyak dan Gas

3. Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

4. Puslitbang Teknologi Listrik dan Energi Baru Terbarukan

9. Badan Pendidikan dan Pelatihan, merupakan salah satu Unit Eselon I di lingkungan Kementrian ESDM. Badan Diklat ESDM memiliki 7 unit setingkat Eselon II yaitu :

1. Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM

2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi

3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Teknologi Mineral dan Batubara (TMB)

4. Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

(9)

5. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Minyak dan Gas Bumi (MIGAS)

6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (KEBT) 7. Perguruan Tinggi Kedinasan

(PTK) AKA-Migas

Gamba 1.Struktur Organisasi Kementerian ESDM.

3.2.Profil Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Geologi

Badan Diklat ESDM terdiri atas 6 unit kerja seperti yang telah disebutkan di atas. Salah satunya adalah Pusdiklat Geologi. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang geologi. Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pendidikan dan pelatihan geologi.

2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang geologi. 3. Pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan geologi.

Pelaksanaan administrasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi.

Gambar 2.Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Geologi

3.3.Sistem Pelatihan Kerja Nasional

Dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Indonesia perlu dilakukan pelatihan kerja agar menghasilkan SDM yang berkulitas. Pelatihan kerja yang adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Lembaga yang dapat melakukan pelatihan kerja nasional instansi pemerintah, badan hukum atau perorangan yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja.

Pelatihan kerja yang dilaksanakan harus memiliki kompetensi, hal ini telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Sistem Pelatihan Kerja Nasional atau yang lebih dikenal dengan SISLATKERNAS adalah keterkaitan dan keterpaduan berbagai komponen

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bagian Tata Usaha Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Sub Bagian Keuangan Bidang Program dan Kerja Sama

Sub Bidang Rencana dan Program

Sub Bidang Kerja Sana dan

Informasi Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Sub Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Sub Bidang Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Bidang Standar dan Sarana Prasarana Sub Bidang Penyiapan Standar Pendidikan dan Pelatihan Sub Bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kelompok Jabatan Fungsional

(10)

pelatihan kerja untuk mencapai tujuan pelatihan kerja nasional. Tujuan dari SISLATKERNAS adalah untuk :

a. mewujudkan pelatihan kerja nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja;

b. memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan, pembinaan. Dan pengendalian pelatihan kerja;

c. mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan seluruh sumber daya pelatihan kerja.

3.4.Tiga Pilar Pokok

SISLATKERNAS

Dalam ppengembangan sumber daya manusia SISLATKERNAS memiliki tiga pilar pokok yang menjadi acuan yaitu :

1. Standar Kompetensi Kerja

Standar Kompetensi kerja merupakan rincian dari pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang harus dikuasai oleh seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif di tempat kerja sesuai persyaratan pekerjaan. Dalam SISLATKERNAS standar kompetensi kerja yang menjadi acuan adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI ) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Pelatihan kerja yang dilakukan harus berdasarkan pada standar Kompetensi yang ada yaitu SKKNI dan KKNI. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

3. Sertifikasi Kompetensi Kerja

Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah suatu proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Jika seseorang telah melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi makan sertifikasi harus dilakukan untuk dapat melihat apakah ia telah memenuhi standar kompetensi yang ada. Jika Sertifikasi kompetensi kerja telah berhasil dilaksanakan maka akan

(11)

mendapatkan bukti tertulis berupa sertifikat kompetensi kerja yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI.

3.5.Sistem Informasi Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS)

Sistem informasi SISLATKERNAS harus dapat mendukung pelaksanaan SISLATKERNAS dan dapat menjangkau sasaran yang luas, murah dan mudah diperoleh oleh masyarakat. Informasi yang disampaikan didapat dari semua pihak yang terkait dengan pelatihan kerja baik instansi pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta, serta informasi dari lembaga di luar negri. System informasi masi sislatkernas harus dapat memuat informasi mengenai beberapa hal berikut :

1. SKKNI dan KKNI 2. Program pelatihan kerja

3. Penyelenggaraan pelatihan kerja 4. Tenaga kepelatihan

5. Sertifikasi

4. PEMBAHASAN 4.1.Struktur Navigasi

Pada website SISLATKERNAS PUSDIKLAT Geologi ini memiliki 3 struktur navigasi yaitu struktur navigasi halaman utama website dan struktur navigasi halaman administrator serta editor.

Struktur navigasi halaman administrator dan editor menggunakan struktur navigasi composit , dimana merupakan

campuran dari struktur navigasi hirarki dan non linear. Hal ini karena untuk mengakses halaman, harus memasuki halaman login sebagai master page dan diturunkan dengan struktur navigasi hirarki dimana terdapat menu – menu pada administrator dan editor yang merupakan slave page dan berkedudukan sama satu dengan yang lain sehingga membentuk struktur navigasi non linear. Berikut struktur navigasi halaman administrator dan editor.

Gambar 3.Struktur Navigasi Administrator

Gambar 4.Struktur Navigasi Editor

Pada halaman utama struktur navigasi yang digunakan adalah non linear karena setiap menu dalam website ini memiliki kedudukan yang sama dan tidak ada master page, sehingga ketika berada di satu menu masih tetap dapat mengakses menu yang lain. Untuk Lebih jelas terlihat pada gambar berikut.

(12)

Gambar 5.Struktur Navigasi Halaman Utama 4.2.Perancangan Proses

Proses perancangan sistem ini menggunakan tools UML sebagai perancangan fungsional menggunakan Use Case Diagram , perancangan aplikasi sistem menggunakan Activity Diagram, dan perancangan database menggunakan

Class Diagram.

1. Perancangan Fungsional (Use Case Diagram)

Perancangan fungsional adalah perancangan tentang “apa” yang dilakukan pada sistem yag ada. Pada perancangan fungsional aplikasi ini, yang bertindak sebagai actor adalah user, editor pusdiklat geologi dan administrator. User dapat melihat isi konten website dan dapat melakukan proses pengunduhan kurikulum yang ada, ketika mengunduh user harus mengisi data berupa nama dan email setelah itu user dapat mengunduh file yang diinginkan. Untuk pengaturan user dilakukan oleh administrator dan juga terdapat laporan unduh yang dikelola oleh administrator. Sedangkan administrator memiliki fungsi mengatur data yang ada pada sistem website ini. Penggambaran perancangan fungsional menggunakan use case diagram seperti gambar berikut.

Gambar 6.Rancangan Fungsional Website

2. Perancangan Aplikasi Sistem (Activity Diagram)

Actifity diagram adalah diagram yang menggambarkan alur proses dalam sebuah sistem. Langkah awal user melihat isi website kemudian memilih file yang akan di unduh, sebelum file diunduh akan ditampilkan form yang harus diisi oleh user berupa nama dan email, melakukan proses unduh terhadap file tersebut. Untuk lebih jelas dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7.Actifity Diagram

Selain activity diagram di halaman utama ada juga actifity diagram yang dilakukan oleh editor pusdiklat yang merupakan interaksi antara user dengan sistem. Editor melakukan login ke dalam sistem , jika username dan password yang dimasukkan valid maka editor dapat masuk ke halaman editor dan melakukan proses tambah, hapus dan edit data serta logout dari sistem seperti gambar berikut

(13)

Gambar 8.Activity Diagram Editor 3. Perancangan Basis Data (Class

Diagram)

Perancangan basis data pada aplikasi ini menggunakan class diagram dimana setiap tabel dalam basis data memiliki keterhubungan antara satu dengan yang lainnya. Contohnya tabel uji_kompetensi dengan tabel pusdiklat, uji kompetesi memiliki field yang sama dengan tabel pusdiklat hal ini karena uji kompetensi di kelompokan berdasarkan pusdiklatnya.. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 9.Rancangan Relasi antar Tabel

4.3.Perancangan User Interface Website

1. Halaman Utama User

Halaman beranda merupakan halaman pertama yang di lihat oleh user ketika mengunjungi website

SISLATKERNAS Pusdiklat Geologi. Pada halaman ini menampilkan secara umum informasi yang ada pada website,

berita – berita yang ada seputar Pusdiklat Geologi, websitewebsite

terkait dan lain sebagainnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada form gambar berikut.

Gambar 10.Halaman Utama User

2. Halaman Administrator

Administrator pada website ini berfungsi untuk memonitoring dari sistem website ini. Adapun Rancangan tampilan administrator terdiri dari 8 menu yaitu pengaturan berita, pengaturan diklat, pengaturan daftar diklat, pengaturan SKKNI, pengaturan sertifikasi, Pengaturan Galeri Foto, laporan download dan Pengaturan pengguna. Setiap

interface pada setiap menu memiliki tampilan yang sama yang terdiri dari penambahan data dan list data sehingga penulis hanya menampilkan satu interface halaman admin. Pada halaman admin juga terdapat hyperlink logout untuk keluar dari halaman. Tampilan halaman administrator ini bersifatuserfriendly

mempermudah admin dalam melakukan update data.

(14)

Gambar 11.Halaman Administrator 3. Halaman Admin

Editor pada website ini berfungsi untuk menambah mengedit dan menghapus data tiap masing- masing pusdiklat dalam website.. Adapun Rancangan tampilan editor terdiri dari 3 menu yaitu atur standar kompetensi, atur jadwal diklat dan atur jadwal sertifikasi. Setiap

interface pada setiap menu memiliki tampilan yang sama yang terdiri dari penambahan data dan list data sehingga penulis hanya menampilkan satu interface halaman editor. Pada halaman editor juga terdapat hyperlink logout untuk keluar dari halaman. Tampilan halaman editor ini bersifat userfriendly

mempermudah editor dalam melakukan update data.

Gambar 12.Halaman Admin

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Perancangan sistem informasi SISLATKERNAS pada kementrian ESDM pusdiklat geologi berbasis web telah berhasil dirancang dan

dikembangkan. Pengujian telah

dilakukan secara offline menggunakan web server xampp pada localhost. Dengan adanya

website SISLATKERNAS dapat

menjadi acuan bagi para karyawan dalam melaksanakan pelatihan dan pendidikan, mengetahui tentang standar latih dan juga uji kompetensi yang ada. Selain itu, masyarakat juga dapat melihat kegiatan para pegawai badan pendidikan dan pelatihan ESDM melalui informasi diklat serta uji kompetensi secara terbuka serta dapat mendownload file yang dibutuhkan tanpa melalui proses login tetapi cukup dengan mengisi biodata berupa nama dan alamat email.

(15)

5.2.Saran

Dalam pembuatan website ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan sehingga perlu dilakukan pengembangan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Seperti menambahkan modul yang berisi pengajar dan peserta diklat , peserta sertifikasi serta proses file download bisa dikirim ke email user yang mendownload.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Lukmanul, Hakim,Bikin Website Super Keren dengan PHP & JQuery,Lokomedia, Yogyakarta,2010.

[2] Suprianto, Dodit,Buku Pintar Pemrograman PHP, OASE Media, Bandung, 2008. [3] Anonim.CodeIgniter – User’s Guide http://codeigniter.com/user_g uide/, 2011.

[4] Cheyuz,Tutorial CodeIgniter Dasar Part I

http://harian.cheyuz.com/_oth er/tutorial-codeigniter-dasar-part-i, 2012.

[5] Cheyuz,Tutorial Codeigniter Dasar Part II Crud Chapter-1 http://harian.cheyuz.com/_oth er/tutorial-codeigniter-dasar-part-ii-crud-chapter-1, 2010. [6] URL : http://www.diklat.esdm.go.id, (diakses tanggal 22 Oktober 2012)

[7] URL : http://www.pusdiklat-geologi.esdm.go.id, (diakses

Gambar

Gambar 2. Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Gambar 3. Struktur Navigasi Administrator
Gambar 5. Struktur Navigasi Halaman Utama 4.2.Perancangan Proses
Gambar 8. Activity Diagram Editor 3. Perancangan Basis Data (Class
+2

Referensi

Dokumen terkait

Masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan(planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observating) atau evaluasi (evaluating) dan refleksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman spesies kutudaun, tanaman inang, kepadatan populasi, ukuran koloni, dan semut yang berasosiasi dengan kutudaun

(5) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kota Sorong yang telah ditetapkan dapat diubah untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan berdasarkan hasil peninjauan

Untuk dapat bertahan dan berkembang, sebuah perusahaan perlu memahami perilaku konsumen agar mampu menimbulkan pembelian ulang konsumen sehingga pada akhirnya dapat

Tumbuhan obat yang penting bagi masyarakat khususnya para responden, yaitu dari famili Zingiberaceae dengan jenis yang paling banyak digunakan adalah jahe merah

Analisis Spasial Konflik Pemanfaatan Lahan Tahap analisis spasial pada penelitian ini yaitu me- lakukan overlay peta RTRW 3 wilayah kabupaten Bogor, Lebak dan Sukabumi

disimpulkan bahwa fungsi dari media pembelajaran adalah membantu suatu pembelajaran baik dalam menghadirkan objek, mengatasi hambatan waktu, hingga perbedaan kesulitan dari setiap